NovelToon NovelToon

Devi dan Aksel.

KSH 1

Hai semua...

Assalamualaikum, Salam kenal buat yang belum kenal salam sayang buat kalian yang sudah Kenal Aku Vi_via.

Ini cerita ketiga Aku, Lanjutan dari Novel Bukan wanita penggoda, jadi biar kalian nggak bingung sebaiknya baca dulu Novel bukan Wanita penggoda.

...🍀🍀 SKIP 🍀🍀...

Darah memang lebih kental dari pada Air, tetapi tak selamanya hubungan darah itu data menciptakan rasa cinta yang tulus, terkadang karena hal sepel dapat menodai warna merah pada darah itu sendiri walaupun pada Akhirnya noda itu akan larut dan tak pernah terlihat.

Seperti kata pepatah, dalamnya lautan dapat kita ukur, Tetapi dalamnya hati tidak ada yang tahu. Tidak Ada yang tahu seberapa Dalam Sang kakak mencintai adiknya dan seberapa tulus sang suami mencintai istrinya. Ada yang berkorban dan ada yang di korbankan. hidup tak selamanya tentang keindahan, Senyum dan Tawa, Ada masanya di mana kita harus melewati cobaan, sedih dan tangis.

Mungkin seperti Hubungan Anwar dan Devi. Walaupun keduanya tidak memiliki hubungan darah, tetapi Ada warna lain yang mengikat hubungan keduanya.

Perkenalan.

Devina Aldira, 29 tahun. Mama muda yang cerewet, tangguh, penyayang, Humoris tetapi punya sisi egois.

Amira Aksevina Firmasha, 3 tahun. Layaknya balita pada Umumnya, Sevi juga tak kalah cerewet, dari sang Mommy, dia balita yang cerdas, Lucu, cantik dan tak kalah Egoisnya dari mom Devi.

Nama dr. Anwar septian Sp.Kj, Kakak sekaligus sahabatnya Mom Devi, Bertanggung jawab, penyayang dan selalu ada Untuk Adiknya.

Raihan Andara. 35 Tahun, Kakak Angkatnya Anwar, sekaligus orang yang membantu menyediakan fasilitas kesehatan dan biaya perawatan Devi tentunya Atas Desakan Anwar. Raihan Adalah Seorang Duda, memiliki 2 orang Anak Yang pertama bernama Randy Andara. 8 Tahun, yang Kedua bernama Resty Andara. 5 Tahun

Disini juga Devi memiliki 2 Orang teman satu perempuan dan yang satunya lagi bisa di bilang laki laki berwujud perempuan. Nadia Dan Erik/ Rika.

Devi bertemu dengan Nadia dan Erik di rumah sakit tempat iya di Rawat, kalah itu Nadia sedang memperjuangkan putrinya yang menderita Tumor otak juga, tetapi tuhan lebih sayang Dengan putrinya Nadia. sedangkan Erik Adalah pasien yang menderita kanker getah bening. Alhamdulillahnya dia dan Devi bisa di Angkat penyakitnya.

Untuk sementara Ini Dulu toko dalam ceritanya. Kalau mau tahu siapa Papanya SEVI bisa lihat papa Aksel bisa Di novel Bukan wanita penggoda. Papa Aksel dan antek anteknya di Novel Bukan wanita penggoda juga pasti akan di ceritakan disini oke yuk lanjut.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Waktu bergulir begitu cepat tidak terasa Sudah Hampir 4 tahun Devi berada di Negara ini Bersama bayi kecil yang tak di sangka sangka bisa tumbuh menjadi balita yang Lucu ,cerdas, bawel, Egois dan Cantik pastinya. Wajahnya mungkin tak mirip dengan Sang Mommy tetapi Sifatnya 99 persen Fotocopy nya sang Mommy.

Pagi itu Setelah selesai Sholat Subuh Devi, Sevi dan Kedua Anak Raihan, Joging di halaman rumah Reihan, Rumah yang begitu luas itu, lebih dari cukup untuk mereka melakukan joging.

" Mom." Panggil Resty, membuat Devi menghentikan langkahnya.

" Ada apa sayang." Devi menghampiri Resty dan berlutut di hadapan Gadis kecil itu.

" Kapan Esty, bisa bobo sama mom dan Daddy, Juga Ka Randy dan Dede Sevi." Tanya gadis kecil itu membuat Devi sedikit Kesusahan untuk menjawabnya. Pasalnya selama dia tinggal di rumah ini, dia hanya tamu yang menumpang saja, Dia mengizinkan kedua anak ini memanggilnya sama Dengan Sevi murni karena nurani seorang ibu.

" Maaf Jika mommy jahat sama Esty dan Kakak Randy. tapi mommy tidak bisa bobo sama Daddy..."

"Tapi kenapa mom, teman teman Aku juga tidur dengan mommy dan Daddy mereka! Kenapa kita tidak bisa mom? Kenapa mom" Tanya Rendy memotong ucapan Devi.

" Sayang Untuk mommy dan Daddy tidur bersama itu, sebelumnya mommy dan Daddy harus menikah dulu." Devi mencoba memberikan pengertian kepada kedua Anak itu.

" Jika kamu mau Aku akan menikahi kamu." Seru Raihan yang tiba tiba sudah berada di Antara mereka.

" Semua tak segampang itu Rai."

" Itu karena kamu yang mempersulit semuanya Dira, semua itu Akan gampang jika kamu mengatakan iya."

" Tapi maaf Rai, aku nggak bisa! Ayo Anak anak kita mandi terus sarapan. hari ini mommy dan Sevi Akang mengantar kalian kesekolah." Devi mengalihkan pembicaraan mereka.

" Tapi Randy nggak mau sekolah, kalau mommy nggak mau jadi mommy kita seutuhnya." Protes Randy yang mengerti penolakan Devi.

" Esty juga nggak mau sekolah."

" Ya sudah, mommy pergi Aja dari rumah ini, mommy juga nggak mau punya anak, yang nggak mau sekolah." Ucap Devi tak kalah Egoisnya.

" Pokoknya Randy nggak mau sekolah sampai mommy mau jadi mommy kita." Randy berlari meninggalkan mereka dan masuk ke dalam rumah di ikuti Esty.

" Tolong pikirkan ini semua Dira, Aku akan mencintai Sevi sama seperti aku mencintai Rendy dan Resty."

" Maaf Rai Aku tidak bisa." Devi menggendong Sevi dan meninggalkan Rai begitu saja.

Sudah satu tahun belakangan ini, Rai dan kedua Anaknya meminta dia untuk menjadi Nyonya di rumah itu, tetapi Devi selalu menolaknya, Dia sendiri juga bingung disatu sisi dia ingin memberikan keluarga yang utuh untuk Sevi di sisi lain ada rasa takut tersendiri ketika berhubungan dengan pernikahan.

Dia tak tahu perasaan apa itu yang jelas, dia takut dengan yang namanya pernikahan. Devi bisa hidup dengan baik tanpa Kesedihan karena Tuhan yang sayang kepadanya, iya menghilangkan Sebagian ingatannya karena operasi yang di lakukan dalam keadaan koma waktu itu.

Operasi pertama di lakukan tetap satu bulan setelah Devi melahirkan, dalam operasi itu, dokter berhasil mengangkat 70 % Jaringan tumor pada otak nya, dan membuat iya kehilangan sebagian ingatannya.

Sedangkan Operasi kedua di lakukan tepat Satu tahun setelah operasi pertama, dan dalam operasi kedua dokter mengangkat 99% jaringan tumor itu, 1% dengan kemoterapi dan kontrol yang teratur selama 2 tahun ini.

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Di Negara dimana Devi berasal, Kedua teman Devi, Erik dan Nadia Tengah merintis usaha Cafe dan Restoran. Devi juga turut andil dalam Usaha itu, tetapi dia belum bisa terjun langsung untuk membantu kedua temannya.

" Rik jujur aku cape banget loh! pelanggan makin hari makin ramai Aja." Keluh Nadia, keduanya kini tengah duduk di bangku Taman Restoran.

" Yeh, itu harusnya bersyukur bukan ngeluh kaya gini sis, Di luar sana orang pada muter otak buat cari pelanggan, ye yang di kasih pelanggan malah ngelu, Pusing deh ekeh." Ucap Erik lenggok kemayunya.

" Gue yang pusing sama lu, bukannya kasih solusi malah buat tambah pusing aja."

Cafe mereka Akhir akhir ini memang sangat ramai, bahkan Nadia sudah mengerjakan 10 orang karyawan untuk membantu usaha mereka. tetap saja masih kewalahan.

.

.

.

.

Bersambung.

Cerita ini Atas permintaan kalian para pembacaku🤗🤗💋💋💋

🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍

KSH 2

" Kesayangan Bunda lagi apa udah maam?" Tanya Nadia pada balita 3 tahun yang terlihat pada layar ponselnya.

" Udah, Tama mom." Jawab Sevi, kedua wanita bedah generasi itu, kini tengah melakukan Video call.

" Terus momnya mana sayang, panggil donk! bunda mau ngomong sama mom." Pintah Nadia pada Sevi.

" Nooh ndaaa."

" Loh kenapa sayang?"

" Mom, aagi ujut tata Ety buat maam." Ucap Sevi. Anak usia 3 tahun walaupun cerewet tetapi, pasti ada kalimat yang tidak sampai ya.

" Emang Kaka Esty nya nggak mau makan?." Gadis kecil itu langsung mengangguk. Dengan bibir bawah yang di majukan, membuat tingkat kegemasan pada gadis itu semakin bertambah.

" Kamu manis sekali! bunda jadi pengen peluk, sayangnya jauh! Ya udah nanti bunda telepon lagi, bunda Kerja dulu ya! Assalamualaikum muach muach." 💋💋

Setelah melakukan panggilan video Dengan Sevi, Nadia kembali meletakkan ponselnya di Atas meja. Iya menelpon Devi untuk membicarakan cafe dan restoran yang tengah mereka jalani saat ini, sayang Devi lagi sibuk dengan Esty dan Randy sehingga Sevi lah yang menjawab Panggilannya.

Disisi lain.

Devi baru saja, selesai membujuk kedua anak Raihan untuk makan, walaupun iya tidak berhasil membujuk mereka untuk pergi kesekolah, setidaknya mereka mau makan.

Devi masuk ke dalam kamarnya, di lihat gadis kecilnya itu tengah sibuk mengotak atik ponsel sang Mom. Devi berjalan menghampiri Sevi. iya langsung berbaring di sampingnya.

Entah mengapa dia begitu merasa kesepian berada di sini, walaupun setiap hari tawa dan keributan iya dengar dari ketiga Anak itu, tetap saja! tak bisa mengobati rasa rindunya.

Devi memejamkan kedua matanya. Iya berpikir bagaimana caranya untuk terlepas dari situasi ini, dia tidak ingin semakin menyakiti hati kedua anak itu. tetapi untuk membiarkan mereka begitu saja! dia tak Setega itu.

" Apa sebaiknya aku pulang saja ya? tapi pulang kemana? kekampung itu tidak mungkin, Aku sudah di usir dari sana!" Gumam Devi dalam hati dengan mata yang masih terpejam.

" Mom sakit?" Tanya Sevi, iya meletakkan tangannya pada dahi sang mommy. Gadis kecil itu hafal betul ketika dia sakit Mommy nya selalu meletakkan tangan di dahinya berulang ulang.

" Tidak sayang, mommy hanya sedang berpikir." Jawab Devi iya membuka kedua matanya dan langsung mencium punggung tangan dan kedua pipi tembem Sevi. " Sevi kalau mommy ajak pergi dari sini mau nggak?" Tanya Devi.

" Ama tata Ety uga." Devi menggeleng kepalanya " Tata ledy? dady?." Tanya Sevi lagi.

" Tidak sayang hanya kita berdua." Jawab Devi membuat Raut wajah Sevi menjadi sedih.

" Kenapa ninggalin Deddy, nanti Dede ta punya Deddy agi." Ucap Gadis kecil itu dengan mata yang mulai berkaca kaca.

" Tapi Sevi masih punya Mommy sama papa Anwar." Sejujurnya Devi tak tega melihat kesedihan di wajah putrinya, tetapi mau bagaimana lagi dia tidak mungkin membiarkan Anaknya hidup dalam bayangan keluarga yang semu. Biar lah mereka berdua saja untuk saat ini dengan segala kenyataan hidup yang ada.

" Tapi papa Ano punya mama Lala, onty lita bilang, mama tili itu jaat, Dede natal ubit." Ucap Sevi dengan lugunya, untuk anak sekecil Sevi pasti akan menelan mentah mentah Ucapan yang dia dengar, mereka belum tahu mana itu baik atau pun buruk yang mereka tahu apa yang mereka dengar itulah yang mereka simpan dalam ingatan mereka.

" Dasar manusia jadi jadian, kalau sampai Aku bertemu dengan mu, akan kubuat tongkat sakti mu itu berkerja pada tempat yang semestinya." Umpat Devi dalam hatinya.

" Apa mama Rara pernah Cubit Sevi?" Tanya Devi tanpa dia sadari pertanyaannya itu salah, sehingga Sevi dengan cepat mengangguk. Karena Rara setiap kali mengunjungi mereka, iya pasti akan mencubit kedua pipinya karena gemas dengan gadis kecil itu.

Devi menepuk jidatnya melihat Anggukan Sevi, rasanya dia ingin tertawa. ketika menyadari kesalahannya.

" Mom apa Dede punya papa uga?" Tanya Sevi membuat Devi tersentak.

" Sevi mau ketemu sama papa?" Sevi mengangguk." Kita pergi dari sini ya, nanti kita cari papanya Sevi! mau nggak?" Tanya Devi.

" Mom ta boong?" Devi menggeleng membuat Sevi tersenyum dan langsung memeluknya. Setelah membujuk Sevi Devi langsung mengabari Nadia dan Rika, Untuk membantu kepulangannya lusa karena besok dia ada jadwal cek up.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Di rumah besar yang pernah di tinggali Devi dulu, Terlihat begitu harmonis, tidak ada kesedihan di dalamnya, yang ada hanya kebahagiaan yang di ciptakan oleh ulah si kembar, mereka berlari, kesana kemarin mengitari seorang Anak perempuan yang tengah duduk di kursi yang di khususkan untuk dia. gadis kecil itu hanya berbeda beberapa bulan dengan Sevi.

Sedangkan kakak dan Nenek. tengah duduk melihat ulah cucu cucunya, mereka akan tertawa jika kedua anak itu bertingkah lucu dan akan menegur jika mereka mulai saling menjahili.

Di dalam rumah itu memiliki 4 orang cucu dan satu sedang di tunggu kehadirannya. Sih kembar anaknya Devi, Yang perempuan Anaknya Heni dan yang satu nya Anaknya Yasmin, sedangkan yang sedang di tunggu kehadirannya dia adalah anak dari Dede dan Reza. Nana dan Gilang belum di berikan kepercayaan untuk memiliki Anak.

Sikembar bernama Putra Viksel Firmasha dan Ananda Pradev Firmasha. walaupun kembar nama mereka tak mirip tetapi punya Arti yang sama, yaitu Anaknya Devi dan Aksel, putra adalah nama lain dari Anak, begitu juga dengan Ananda. sedangkan nama tengah adalah gabungan dari nama Devi dan Aksel, begitu juga Nama yang di pakai Sevi memiliki Arti yang sama dengan kedua kakaknya. Amira dalam bahasa Arab Artinya putri.

...🍀🍀 SKIP 🍀🍀...

Tuhan begitu Adil kepada orang yang sabar, Anak yang terlahir prematur tumbuh dengan sehat layaknya Anak normal pada umumnya, orang tidak akan tahu jika mereka itu anak yang terlahir prematur. ketika melihat mereka yang begitu lincah dan mengemaskan.

Sedangkan anak perempuan yang terlahir normal harus menanggung beban dari kesalahan sang mama. Anak yang lahir normal tetapi sayangnya iya tidak bisa berjalan duduk pun harus sandar pada bantal yang di desain khusus untuknya.

Walaupun begitu iya tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah, berbeda dengan seorang gadis kecil yang tumbuh dengan menganggap orang terdekat mommy nya sebagai papanya.

Kasih sayang yang seharusnya menjadi milik Sevi, tidak dia dapatkan. bahkan mereka saja tidak tahu jika Sevi itu Ada.

Entah siapa yang harus di salahkan, Devi, Anwar, para dokter yang menangani Devi waktu itu atau Aksel?

Yang jelas roda kehidupan tidak ada yang tahu kapan dia akan berputar begitu pun dengan garis takdir, entah itu berbelok atau lurus kita tidak tahu, yang bisa kita lakukan adalah mengikuti apa yang sudah di gariskan takdir untuk kita.

.

.

.

.

Bersambung.

🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍

KSH 3

Pagi itu Setelah semua penghuni rumah mewah itu keluar melakukan Aktivitas masing masing, Devi dan Sevi juga keluar rumah, hari ini mereka akan menujuh rumah sakit, dimana Devi Pernah di rawat dan sampai sekarang masih menjadi pasien rawat jalan di rumah sakit itu.

Dengan menggunakan taksi, ibu dan anak itu menelusuri jalan kota dimana mereka tinggal, Kota yang padat akan penduduk itu terlihat begitu ramai di pagi hari, karena semua orang mulai melakukan aktivitas mereka, Ada yang berburu dengan waktu untuk kekantor, sekolah, kampus dan banyak kegiatan lainnya.

Taksi yang mengantar Devi dan putrinya, Akhirnya sampai di tempat yang di tujuh. Mereka turun dari taksi dan masuk kedalam rumah sakit.

Devi melakukan serangkaian prosedur yang ada di rumah Sakit itu sebagai mana mestinya, sebelum masuk ke ruangan dokter.

Di ruangan itu dokter mulai menanyakan, Apa yang iya rasa selama sebulan terakhir ini, Apa ada gejala yang muncul atau lainnya.

" Kondisi Anda semakin baik, saya lihat Cara berbicara dan jalan Anda semakin kesini semakin bagus tidak tersendat lagi." Ucap Dokter itu.

" Terima kasih, ini semua berkat doa dan usaha dokter untuk membantu saya selama ini."

" Bagaimana dengan memori ingatan mu?" Tanya Dokter itu lagi.

" Alhamdulillah Perlahan lahan saya sudah mulai melihat bayangan bayangannya dok, Tapi saya sedikit bingung dok." Ucap Devi.

" Apa yang membuat Anda bingung?"

" Dokter pernah mengatakan, setelah operasi pertama saya sering berbicara ngawur dan berhalusinasi, Akibat tumor yang menekan saraf berbicara dan perilaku, Jadi yang saya ingat itu hanya halusinasi saya saja! iya kan Dok?" Dokter itu pun mengangguk.

" Tetapi setiap saya melihat darah, sekecil apapun itu! Bayangan sebuah motor di tabrak truk dan seorang wanita hamil tengah terduduk di lantai di sebuah ruang kecil, saya tidak tahu itu ruangan apa dan saya juga tidak bisa mengingat wajah wanita itu! apa itu termasuk halusinasi? Pasalnya bayangan itu terus terlintas di pikiran saya Dok." Terang Devi membuat Dokter itu nampak berpikir sejenak sebelum menyimpulkan hasil diagnosanya.

" Tidak, itu Kepingan ingat yang ingin kamu kubur, tetapi kepingan itu kembali bersama dengan kondisi otakmu yang mulai membaik." Tentu Dokter berani berbicara seperti itu karena riwayat yang di berikan Anwar kepadanya.

" Oh! Apa itu akan menjadi masalah?"

" Tergantung bagaimana anda, tenang dalam mengingat semuanya, kalau pun tidak bisa, jangan memaksakan! karena itu bisa saja memperburuk keadaan Anda."

" Baik dok saya akan mengingat pesan Anda, Sekali saya mengucapkan terima kasih sebesar besarnya atas bantuannya selama ini." Kata Devi dengan tulus kepada dokter yang menanganinya selama ini.

" Dan Satu lagi, saya harap 1, Atau 2 tahun ke depan, saya sarankan agar Anda jangan hamil dulu, kalaupun Anda ingin hamil sebaiknya konsultasikan dengan dokter sarap terlebih dahulu. Karena Anda adalah pasien penderita tumor, biasanya tumor itu akan kembali pada saat Anda hamil, Penyebabnya produksi hormononal tertentu di otak yang meningkatkan hanya saat hamil."

" Baik Dok saya akan mengingatnya, sekali lagi terima kasih atas bantuannya."

" Anda tidak perlu berterima kasih, karena ini sudah menjadi tugas saya untuk menolong pasien saya. Bagi Kami para dokter, melihat pasiennya sembuh merupakan kebanggaan tersendiri." Devi tersenyum dan mengangguk.

Setelah konsultasi dan pembicaraan hangat itu berakhir, Devi dan gadis kecilnya langsung kembali ke rumah Raihan.

...🍀🍀🍀🍀🍀🍀...

Di sebuah cafe, yang baru saja di buka Lee dan Gibran sedang merayakan ulang tahun putri mereka yang 1 tahun.

Semua Anggota keluarga Firmasha turut merayakan ulang tahun Anaknya Lee dan Gibran, Kecuali Mama Aisya dan papa Bastian.

" Aku senang kita bisa berkumpul begini." Ucap Dede yang sedang menggendong Anaknya Lee.

"Sayang biar aku yang menggendongnya." Pintah Reza, iya tidak tega melihat Istrinya yang tengah hamil besar duduk sambil menggendong anaknya Lee. Tetapi Dede tetap kekeuh.

" Aku juga, setidaknya kita masih bisa berkumpul walaupun Mak tidak ada di antara kita." Lee turut mengiyakannya barusan.

" Andai saja ka Devi ada di antara kita! pasti kebahagiaan ini akan lengkap." Reza turut menimpal ucap kedua Wanita itu. sambil membujuk Dede untuk menyerahkan Anak Lee kepadanya.

" Kebahagiaan kita yang lengkap tapi dia tidak, aku bersyukur pernah mengenal dia walaupun cuma sesaat." Ucap Yasmin, menatap tak suka dengan Heni.

" Jangan seperti itu biar bagaimanapun dia itu ipar kamu." Aryan turut ambil bagian dalam pembicaraan itu. walaupun itu cuma sebuah ejekan.

" Iparmu bukan iparku, Karena iparku wanita terhormat dan berpendidikan tidak merendahkan harga dirinya untuk menjadi istri seseorang bahkan sampai membunuh pula." Ucap Yasmin.

" Apa bedanya kamu sama dia." Tantangan Aryan.

" Jangan bandingkan aku dengan dia, Aku menjadi menantu di keluarga kita itu karena kebodohan mu."

" sudah sudah! Sesama orang bodo Jangan saling mendahului." Reza mengakhiri perdebatan suami istri itu, mereka pun tertawa bersama.

Sedangkan Heni hanya diam dan menatap tak suka kepada mereka, kehadiran dia di rumah itu memegang masih sebagai Istri sirinya Aksel tetapi tidak ada yang mengistimewakan dia sama sekali, bahkan foto keluarga dan foto perorangan yang menempel di dinding rumah besar keluar Firmasha tidak ada satupun foto dirinya.

Mama Aisya mengabadikan semua gambar anak, menantu dan cucunya, tetapi tidak dengan Heni, saat mengetahui kejadian yang menimpa Devi waktu itu mama Aisya sempat Anfal, Untungnya tak sampai merenggut nyawanya.

Dimata Mama Aisya Heni hanyalah seorang pengasuh, tidak lebih karena menantu rumah itu masih sama, bahkan gambar seorang wanita Hamil dengan seragam pink-nya itu masih menjadi pengobat rindu mereka.

" Mbak." Panggil Lee pada salah satu pelayan yang tidak jauh dari mereka.

Pelayan itu mendekat kepada Lee. " tolong panggil pemilik cafe ini ya." Ucap Lee lagi.

" Maaf mbak jika pelayanan kami kurang memuaskan mbak dan keluarga." Ucap pelayan itu penuh penyesalan. iya berpikir mereka telah melakukan kesalahan sehingga harus di panggil pemilik cafe ini.

" Kamu tidak perlu minta maaf, saya hanya ingin bertemu dengan pemilik cafe ini." Jelas Lee membuat pelayan itu sedikit lega. Pelayan itu pamit kepada Lee untuk memanggil Nadia.

Tok.. tok.. tok

Pintu ruang Nadia di ketuk dari luar, membuat Iya dan Erik yang sedang berada di dalam sedikit terkejut.

" Masuk." Ucap Nadia.

Pelayan itu pun masuk kedalam. " Kamu kalau ngetuk pintu itu jangan pakai tenaga dalam bisa." Ucap Erik.

" Maaf mbak! itu pelanggan ingin bertemu dengan mbak." Ucap pelayan itu sedikit gugup.

" Apa kalian buat kesalahan?" tanya Nadia.

" Tidak ko mbak."

" Terus kenapa dia ingin bertemu dengan Nadia?" Tanya Erik.

" Saya juga nggak tahu mbak, cuma kata pelanggan itu dia ingin bertemu sama pemilik cafe ini." jawab pelayan itu.

" Kalau mau ketemu sama pemilik cafe ini, bilang sama dia lusa baru pemiliknya datang." Ucap Erik.

" Tapi.."

" Sudah jangan dengarin dia, nanti mbak temui mereka." Ucap Nadia. pelayan itupun pamit keluar ruangan Nadia.

.

.

.

.

Bersambung.

🍀 Tinggalkan jejak ya kalau kalian suka 👍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!