NovelToon NovelToon

Istriku Mantanku

Pengenalan tokoh dan Cerita

pengenalan tokoh dan cerita

Ardi Setiawan

Dia adalah seorang pria tampan yang selalu berjuang. Apa yang dia inginkan selalu dia dapatkan

Suatu hari saat sebelum wisuda, kedua orang tuanya menginginkan Ardi melanjutkan kuliah S2 di Inggris. Dimana Ardi sudah tidak ingin lagi untuk kuliah di sana

Kuliah di Inggris memang ke inginan Ardi, tapi itu dulu sebelum mengenal seorang Gadis cantik bernama Lisa Ayunda. Dia adalah orang yang bisa mendapatkan hatinya dengan padangan pertama

kedua orang tuanya menginginkan Ardi putus dengan kekasihnya agar tidak terbebani untuk fokus kuliah, dan agar tidak menggantungkan hubungan dengan orang yang selama 1 tahun ini bersamanya

Aku tidak bisa menolak. karena aku adalah anak satu satunya. Aku tidak pernah tau, wanita yang aku cintai dan sayangi nanti akan bersamaku atau tidak. Aku berjuang keras selama 2 tahun untuk mendapatkan hati wanita itu, selama hubungan dengan dia kita baik baik saja. Tidak pernah berantem atau cemburu kita selalu percaya satu sama lain. Apa aku bisa melepaskan orang yang selama ini bersamaku

Dimana Gadis itu sudah mencintai ku dan sangat menyayangi ku. Aku harus bilang apa,agar Gadis itu mengerti apa maksud ku. Aku tidak pernah terpikir kita akan berpisah,dimana sifat cuek dia sekarang berubah menjadi wanita lembut, perhatian dan hangat

Bagaimana pun juga ini ke inginan orang tua ku. Aku sadar akan menjadi penerus perusahaan. Mau tidak mau aku harus memutuskan hubungan dengan Gadis itu

Lisa Ayunda

Seorang Gadis cantik. Orang yang cuek dan tidak pernah peduli. Tapi karena perjuangan Ardi selama 2 tahun untuknya hingga Gadis cantik itu luluh dan mencintai Ardi. dengan seiringnya waktu Gadis itu berubah menjadi wanita lembut dan hangat

Setelah putus dengan Ardi dia menjadi wanita pendiam dan tidak peduli. Dia menganggap semua pria sama saja. Karena Ardi tidak menjelaskan apa kesalahannya

Dia tidak pernah menyangka pria yang selama ini bersamanya,tapi memutuskan hubungan tanpa penjelasan dan tidak tau apa keselahan dirinya

Setelah 5 tahun itu berlalu orang tuanya menjodohkan dengan anak sahabatnya. Lisa tidak bisa menolak. Karena ini permintaan pertama orang tuanya, mau tidak mau dia tetap menerimanya. Lisa tidak pernah menyangka pria itu adalah pria yang berdarah dingin. Pria yang membuat dirinya kehilangan harga diri, berlutut memohon padanya, tapi kini akan menjadi suaminya

Ardi yang berpikir mantan kekasihnya sudah memiliki pria lain, dia menerima perjodohan orang tuanya. Tidak di sangka Gadis yang di jodohkan oleh orang tuanya itu, dia adalah Gadis yang membuat dirinya hampir gila

Ardi pikir pernikahan itu akan bahagia ternyata tidak. Gadis itu menjadi wanita yang tidak pernah peduli. Gadis itu berubah 100% bukan Gadis yang dia kenal. Pernikahan itu hanya menjadi status, dirinya menjadi orang asing di hadapan orang yang dia cintai, tapi Ardi ingin berjuang kembali untuk orang yang dia cintai, bahkan setelah Gadis itu menerimanya masih banyak lagi permasalahan di dalam rumah tangganya keren keduanya sulit untuk jujur membuat pernikahan itu seperti air laut yang selalu pasangan surut

...****************...

Seminggu sebelum wisuda.

Lisa duduk Berdua dengan Ardi

" Kak kenapa kenapa?"

Lisa memanggil kekasinya dengan sebutan Kak karena usia yang berbeda 3 tahun

"Tidak kenapa-napa Cinta."

Ardi memang memangil Lisa dengan sebutan Cinta yaitu sebutan sayang darinya, ia menatap mata kekasihnya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan

"Ya tuhan, apa aku bisa melepaskan Gadis yang aku cintai selama ini. Gadis yang selama ini aku perjuangankan dan kini aku hidup bahagia bersamanya, bisa menjadi kekasihnya, tapi kini aku harus melepaskan dia." Batin Ardi

Lisa tau Ardi menyembunyikan sesuatu, tapi ia enggak untuk bertanya pada Ardi

" Kak apa yang sebenarnya kamu pikirkan, kenapa sangat aneh." Batin Lisa

" Bagaimana jika suatu saat orang yang kamu cintai pergi?"

Lisa mendekatkan wajahnya pada wajah Ardi menatap lekat pria yang ada di hadapannya, ia meminta jawaban apa maksud dari Ardi, lalu ia memudurkan kembali wajahnya

" Apa maksudmu kak?"

Lisa bahkan bertanya balik tanpa menjawab pertanyaan dari Ardi karena ia bener-bener tidak mengerti maksud perkataan Ardi

"Aku tidak ada maksud."

Ardi mengurungkan kembali niatnya. Ardi ingin meceritakan dan bertanya padanya. Bisakah kamu menungguku pulang dari Inggris, tapi Ardi mengurungkan niatnya. Mengingat kembali perkataan kedua orang tuanya untuk tidak menggantungkan hubungan dengan Gadis yang dirinya cintai. Kedua orang tuanya. Menasehati Ardi dan berkata padanya. Jodoh tidak akan pernah kemana nak, tapi takut salah satu dari kalian ada yang berubah, tidak lagi mencintainya dan membuat terluka salah satu dari kalian, membuat dirinya mengurungkan kembali niatnya. Ardi mendekatkan diri pada gadis di hadapannya lalu langsung memeluk erat Gadis itu. Tidak terasa sampai air mata itu menetes di bahu Lisa. Lisa yang merasa Ardi memeluknya dengan berbeda, memeluk erat seperti takut ke hilangnya, tapi dirinya enggan untuk menanyakan apa penyebab kekasihnya menangis, tapi air mata itu membasahi bahu Lisa, dirinya memberikan diri untuk bertanya.

" Kak apa kau menangis?"

Ardi yang tidak inginkan kekasihnya tau,dia berbohong

"Tidak menangis Cinta, Kaka hanya sedang akting, Cinta tau, seminggu lagi Kaka wisuda jadi ini persiapan untuk drama."

Lisa tau kekasihnya sedang berbohong karena sudah hampir 5 menit masih memeluk erat, tapi tetap diam tidak inginkan menanyakan karena dirinya tau, lelaki yang di hadapannya akan berbohong kembali. Setelah 10 menit Ardi melepaskan pelukannya, dirinya menatap wajah wanita yang akan dirinya tinggalkan. Ardi mengingat kembali bagaimana susahnya mendapatkan hati Lisa. Ardi memegang tangan Lisa

" Cinta perlu kau tau, Aku sangat menyayangimu dan mencintaimu."

Lisa tertawa, karena tingkah laku kekasihnya sangat aneh

" Hahaha, aku tau kau mencintaiku. Jika tidak untuk apa selama 2 tahun kau berjuang untukku."

Di hari seminggu lagi berpisah, Ardi selalu manja padanya dan sikap Ardi sangat berbeda seperti anak-anak. Bahkan di kantin Ardi meminta Lisa untuk menyuapinya seperti anak bayi

" Cinta bisa kau menyuapiku?"

"Tentu saja bisa kak."

Lisa hanya menurut perubahan sikap Ardi. Lisa ingin menanyakan kenapa? dan apa ada yang kaka sembunyikan, tapi mulut itu terkunci, susah sekalih dirinya untuk menanyakan kepada Ardi. Ardi yang di suapi Lisa hanya menatap wajah Lisa dengan tatapan yang tidak bisa di artikan

" Ya tuhan, bagaimana Aku hidup tanpanya, senyuman manis yang terukir di bibir indahmu. Aku yakin tidak akan pernah bisa melupakanmu, kenangan bersamamu terlalu manis. aku tidak tau saat aku kembali ke Indonesia, apa kau sudah melupakanku, dan sudah memiliki suami." Batin ardi

Lisa selesai menyuapi Ardi. Mereka masuk ke dalam kelas masing-masing. Lisa merenung mengingat kembali sikap Ardi yang berbeda. Ria yang melihat sahabatnya melamun lalu bertanya

" Hey ada apa, apa kau berantem?."

Lisa tetap diam tidak mendengar pertanyaan dari sahabatnya. Ria yang melihat sahabatnya hanya diam. Dia bertanya kembali dengan suara lebih keras

" Hey,ada apa?"

Lisa menatap mata sahabatnya

" Apa Ardi akan meninggalkanku?

BAB 1. Putus

Sudah seminggu Ardi melewati hari-hari bersama Lisa. Tadi siang adalah hari di mana dirinya wisuda, dan malam ini Ardi akan memutuskan hubungan dengan Lisa. Ardi berjalan kaki untuk menemui Lisa. Setelah sampai di tempat itu Ardi berhenti sejenak dirinya menatap Gadis yang duduk di bangku taman yang sedang menunggu dirinya. Karena dirinya besok harus pergi ke Inggris

" Aku benar-benar tidak sanggup untuk bicara dengan Lisa. Aku sangat takut Lisa akan sangat benci aku." Batin Ardi

Lisa melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB

" Kenapa Kaka belum sampai, dan ada apa sudah malam seperti ini Kaka ingin bertemu denganku. Apa ada sesuatu, memang perubahannya selama 1 minggu ini sangat berbeda." Batin Lisa

Ardi yang melihat Lisa melihat jam tangannya dirinya langsung berjalan mendekati Lisa dan duduk di samping Lisa

" Cinta, aku minta maaf, sudah malam seperti ini menyuruh kau untuk datang."

Lisa menatap wajah Ardi

" Tidak masalah ko kak, tapi apa ada yang mau Kaka bicarakan?"

"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

Ardi berhenti bicara dan menatap Gadis yang ada di hadapannya

" kenapa susah sekali ingin menjelaskan padamu, Lisa apa kau akan sangat membenciku nanti." Batin Ardi

Lisa menatap wajah Ardi, dirinya menunggu apa yang akan di bicarakan Ardi. Ardi membuang nafasnya dengan pelan-pelan. Badan yang sudah mulai gemetar karena orang yang ada di hadapannya adalah orang yang sangat berharga bagi dirinya

" Aku besok akan berangkat ke Inggris untuk melanjutkan S2. Aku mau kita putus."

"Apa Kaka becanda?"

Lisa menatap mata Ardi dengan tatapan tidak bisa di artikan. Karena Ardi diam Lisa bertanya lagi

"Apa Kaka becanda?"

" Lihatlah Aku, apa menurutmu aku becanda."

Lisa menatap mata ardi dirinya tidak menemukan ke bohongan

" Apa salahku kak?"

" Kau memang tidak bersalah, tapi ini ke inginanku, Aku tidak ingin terbebani, Aku ingin fokus kuliah." Jawab Ardi sambil menunduk. Tidak bisa lagi menatap Gadis yang ada di hadapannya

"Apa menurutmu, aku ini hanya sebuah beban, Alasan itu tidak cukup untukku."

wajah cantik Lisa mulai merah, dirinya berusaha manahan air matanya.

" Tidak, tapi ini permintaanku. Aku tidak bisa menjelaskan apa salahmu."

Lisa langsung memeluk Ardi. Ardi diam tidak merespon pelukan Lisa. Ardi sekuat tenaga untuk menahan air matanya, agar Lisa mengerti ke inginan dirinya

" Aku mohon jangan tinggalkan aku, kau bisa pergi ke Inggris, aku akan menunggu mu. Jika memang di sana sibuk, kau bisa mengirim pesan padaku tidak perlu menelponku, bagiku itu sudah cukup."

Setelah Ardi tidak merespon pelukannya Lisa langsung melepaskannya, dirinya menatap mata ardi dengan penuh pertanyaan

" Aku harap perkataanku ini tidak perlu di ulangi, kau harusnya tau, aku akan lama di Inggris."

" Kak, aku bisa menunggumu, jangankan 4 tahun, 10 tahun aku siap, selama kau tidak memutuskan aku. 1 tahun ini kita jalani bersama-sama, tapi pada akhirnya kau meninggalkanku, kau terlalu egois kak."

Ardi menatap wajah Lisa sudah mulai mengeluarkan air matanya.

" Ya Tuhan, sakit sekalih perasaan aku saat melihat Gadis yang aku cintai menangis. Memang benar aku sangat egois, tapi ini untuk kebaikan kita. Aku tidak ingin membuat dirimu menunggu untuk aku, karena aku sangat mencintaimu." Batin Ardi

Karena Ardi tidak menjawab pertanyaan dari Lisa, dirinya langsung berlutut. Lisa tidak peduli harga dirinya yang Lisa pedulikan adalah orang yang di cintainya

" Aku mohon jangan putusin aku. Aku tau, seperti ini sangat hina, tapi aku tidak peduli. Aku sudah terlanjur mencintaimu."

Ardi tidak membangunkan Gadis yang ada di hadapannya. Tubuh Ardi sudah mulai gematar dan ingin menangis, tapi sekuat tenaga dirinya menahan air matanya.

" Maafkan aku."

Lisa langsung bangun setelah mendengar perkataan dari Ardi, dirinya masih meteskan air matanya, pipi cantik Lisa berubah menjadi merah, raut wajah yang sangat kecewa

" Apa hanya maaf yang bisa kau ucapkan?"

Ardi tidak merespon pertanyaan Lisa. Dada Ardi sudah mulai sesak, melihat orang yang di cintainya menangis di hadapannya. Lisa memutuskan bertanya lagi karena pertanyaan dirinya tidak di jawab

" Apa ini watak aslimu. Setelah aku mencintaimu, bahkan kau tidak sedikit pun sedih di hadapanku. Apa cintamu hanya manis di bibir?"

" Kau tidak perlu tau, dan tidak perlu bertanya harusnya kau sudah tau jawabannya." Jawab Ardi dengan suara dingin. Sebenarnya hati Ardi sudah ingin menangis

" Apa 1 tahun bagimu tidak ada artinya, lalu

untuk apa selama 2 tahun kau berjuang untuk aku. Apa aku yang terlalu bodoh menerimamu. Apa kau hanya menganggap aku sebagai mainan?"

" Lisa pertanyaan kau itu terlalu banyak yang jelas ini permintaan aku."

Lisa menghapus air mata di pipinya dengan kasar

" Baik. Jika ini permintaan kau. Aku akan turuti, mungkin memang benar aku yang terlalu bodoh. Mencintai orang sepertimu."

" Semoga kau bisa menemukan orang yang pantas untukmu, bisa menjagamu dengan baik." Ucap Ardi tetap menujukan sikap dingin di hadapan Lisa

" Kau tidak perlu berdo'a untuk aku. Aku tau yang terbaik untukku. Tidak perlu bersikap manis, perkataan mansimu sudah tidak ada gunanya lagi."

" Baiklah, terserah kau saja Lisa."

Lisa mencoba tersenyum manis di bibirnya. Walaupun sangat sakit di hatinya, tapi Lisa tidak ingin lagi memohon pada Ardi, karena dirinya sudah tau, keputusan Ardi tidak pernah bisa di ganggu gugat

" Baiklah kak, aku sangat berterimakasih, karena kau sudah mencintaiku selama ini."

Lisa melepaskan kalung yang Ardi berikan. Lalu langsung memegang tangan Ardi dan mengasih kalung itu di tangan Ardi

" Kalau begitu Lisa pamit kak sudah malam."

Lisa sudah mengganti panggilan Aku dengan kata Lisa. Deg, detak jantung Ardi semakin kencang. Hati Ardi berasa teriris-iris, mendengar perkataan kekasihnya, tapi dirinya tetap menjaga sikapnya

" Iya hati-hati."

" Iya kak."

Lisa masih menjawab dengan senyum manis di bibirnya. Lalu dirinya langsung melangkahkan kakinya untuk pulang

" Tunggu, bisa kau datang di bandara besok pukul 08.00 pagi, aku ingin melihatmu untuk terakhir kali."

Lisa menghentikan langkahnya karena Ardi berbicara lagi

" Aku berharap, aku tidak pernah melihat bajingan sepertimu lagi."

Lisa menjawab tanpa berbalik badan. Lalu dirinya langsung melanjutkan langkah kakinya. Lisa langsung meneteskan air mata lagi, setelah dari tadi dirinya tahan karena mencoba untuk tersenyum. Ardi setelah melihat kekasihnya pergi, dirinya langsung terduduk lemas di tanah. Air mata yang dari tadi di tahan, kini sudah membasahi pipinya.

" Maafkan aku, aku tidak pernah sedikitpun berniat untuk menyakitimu. Hatiku juga sangat sakit, saat melihat kau menangis, tapi ini mungkin yang terbaik untuk kita. Aku berharap kita bisa bersama lagi."

Yoga yang dari tadi sudah ada di belakang Ardi langsung membuka suara

" Apa kau gila, memutuskan Lisa, kau berjuang selama 2 tahun dan sekarang kau minta putus, tapi kau juga menangis?"

Ardi hanya melirik tidak menjawab perkataan dari sahabatnya. Yoga yang melihat Ardi diam saja dirinya langsung membangunkan ardi

" Ayo kita pulang."

Yoga menuntun Ardi untuk pulang

BAB 2. Di tinggal pergi

Pagi hari Lisa langsung bangun. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 07.30. Lisa langsung lari menuruni tangga langsung menyambar kunci mobil

"Gawat-gawat aku kesiangan."

Lidia yang melihat anaknya buru-buru langsung bertanya

" Sayang kau mau kemana dengan memakai baju tidur?"

" Buru-buru mah, Lisa ada perlu pagi ini."

Lisa langsung lari ke mobil. Menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi

" Ya Tuhan mudah-mudahan aku masih bisa melihat Ardi untuk terakhir kalinya." Batin Lisa

Setelah menempuh perjalanan 47 menit Lisa sampai di bandara dirinya langsung memarkirkan mobilnya lalu langsung turun. Lisa melihat dari kejauhan dirinya tidak ingin menapakan wajahnya, dirinya melihat orang yang di cintainya sedang berbicara dengan orang tuanya. Lisa tetap fokus melihat pria itu. Tanpa peduli dengan penampilan dirinya yang hanya memakai baju tidur dan bando kelinci. Semua orang melihat Lisa dengan tatapan sangat aneh

" Gadis cantik, tapi sepertinya sedikit Gila." Ucap orang yang lagi hamil sambil mengelus-elus perut buncitnya

Lisa mendengar itu lalu dirinya menyadari kalau belum melepaskan bando kelincinya

" Ya Tuhan, sepertinya aku memang sudah gila. Bagaimana mungkin aku ke Bandara dengan rambut yang berantakan. Ah terserah." Batin Lisa sambil terus melihat Ardi

Ardi melihat jam tangannya yang sudah menujukan pukul 08.30.

" Apa dia benar-benar membenciku, sampai tidak datang. Aku ingin sekalih melihatmu terakhir kalinya, aku sangat takut saat aku kembali ke Indonesia kau sudah menikah." Batin Ardi

Mirna melihat anaknya seperti menunggu seseorang dirinya langsung bertanya

" Sayang, apa kau menunggu seseorang?"

" Tidak mah."

" Sayang. Jika memang Lisa jodohmu pasti kalian akan bersama lagi. Mamah tau, kau sangat mencintainya, tapi harus ingat dengan usiamu yang masih sangat muda."

" Mah, Ardi mengerti maksud mamah." Jawab Ardi dengan raut wajah yang sangat kecewa

" Ya sudah, kau masuklah, sebentar lagi pesawatnya akan berangkat."

" Iya mah, kalau begitu Ardi pamit dulu."

" Iya sayang."

Ardi langsung memeluk ibunya sambil meteskan air matanya, dirinya bukan hanya berat meninggalkan ibunya, tapi rasa kekecewaan itu juga ada, orang yang dirinya cintai bener-bener tidak datang. Setelah melepaskan pelukannya. Ibunya mengusap air mata yang ada di pipi Ardi

" saya tau, kau sedih karena mantan kekasihmu tidak datang, dan tidak memberimu semangat." Batin Mirna

Ardi berjalan sambil menarik kopernya dirinya masih meneteskan air matanya. Setelah Ardi sudah tidak terlihat lagi. Lisa langsung terduduk lemas, air mata yang dari tadi di tahan sudah tidak bisa di tahan lagi langsung membasahi wajah cantiknya

" Ya Tuhan. Apa dia akan kembali lagi padaku. Aku sangat mencintainya. Aku sudah datang sesuai yang kau inginkan. Apa kau akan melupakanku kak." Batin Lisa

Setelah pikirannya sudah tenang Lisa langsung berdiri lalu langsung berjalan dengan kaki yang lemas. Lisa mengingat kembali kenangan manis bersama kekasihnya. Seorang Gadis kecil usia 6 tahun itu menghampiri Lisa yang berjalan seperti tidak tau arah

" kaka cantik, apa kau sakit?" Tanya Laura sambil memegang tangan kanan Lisa

" Tidak dek." Jawab Lisa

Ibu Gadis kecil itu menghampiri Lisa

" Nona, maafkan kelancangan anak saya."

" Tidak apa-apa bu." Jawab Lisa sambil tersenyum

" Kaka cantik, kenapa kau memakai baju tidur seperti anak-anak?" Tanya Laura lagi

Lisa langsung berjongkok di depan Gadis kecil itu.

" Tadi Kaka buru-buru, jadi Kaka tidak sempat mengganti baju."

Gadis kecil itu mengusap air mata Lisa memakai kedua tangannya

" Kaka jangan menangis, Kaka sudah besar kenapa menangis. Laura saja yang masih kecil tidak nangis."

" Jadi namanya Laura. Nama yang sangat cantik seperti orangnya."

" Iya kaka, nama aku Laura, nama Kaka siapa?"

" Nama Kaka, Lisa."

"Apa tidak ada nama lengkapnya?"

" Nama lengkap Kaka, Lisa Ayunda."

" Wah nama yang cantik. Kaka juga sangat cantik, hanya saja Kaka menangis dan rambut Kaka berantakan jadi Kaka terlihat kumel."

Ibu paru baya itu minta maaf lagi karena ucapan anaknya

" Nona, sekali lagi saya minta maaf atas perkataan anak saya."

Lisa hanya menjawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum

" Ayo nak, kita pulang."

Ajak ibu itu pada anak Gadis kecilnya karena takut anaknya akan berbicara sembarangan lagi

"Baik mah."

Gadis kecil itu langsung mencium kening Lisa

" Kaka jangan sedih lagi ya, pulangnya harus hati hati."

" Ya Tuhan, Gadis di hadapan ku sangat dewasa sekali. Dia bisa menangkan ku, sedangkan aku di tinggalkan olehnya, aku seperti sudah gila." Batin Lisa

Laura langsung bersuara lagi karena perkataannya tidak di jawab

" Kaka ko tidak di jawab?"

Lisa langsung sadar dari lamunannya saat mendengar suara Laura

" Iya sayang, Kaka berterimakasih karena Laura sudah membuat Kaka tenang." Jawab Lisa sambil membelai rambut Laura

" Tidak apa-apa kak, kalau begitu Laura pamit dulu kak."

"Iya Laura, hati-hati yah dek, jadi anak baik kalau sudah dewasa nanti." Jawab Lisa masih membelai rambut Laura

" Iya kaka cantik."

Setelah Gadis itu pergi. Lisa melanjutkan jalan kembali menuju parkiran. Setelah sampai di mobil dirinya langsung masuk mobil. Lisa menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi

" Kau bajingan kak, kau benar-benar bajingan!."

Air mata Lisa l langsung membasahi pipinya lagi. Setelah 27 menit Lisa sampai di tempat yang Lisa tuju. Lisa langsung turun dengan langkah kaki yang lemas. Di sini adalah tempat yang selalu Lisa dan Ardi habiskan berdua. Lisa melihat sekelilingnya dengan sangat kecewa, dirinya mengingat kembali tentang kekasihnya yang akan melamarnya di usia dirinya 23 tahun

" Kau bajingan Ardi. Aku sangat membencimu!." Teriak Lisa

Lisa mengambil ponsel lalu dirinya melihat foto mantan kekasihnya yang sedang tersenyum ceriah sambil memegang tangan dirinya

" kau membuatku jatuh cinta, tapi kau yang meninggalkan aku, tanpa sepatah kata pun aku tau, apa kesalahanku. Kau tau, aku sudah seperti orang gila, apa kau tidak bisa merasakan itu!." Terik Lisa masih meteskan air mata

Setelah mengeluarkan unek-uneknya Lisa langsung masuk mobil lagi untuk pulang. Karena pikiran Lisa mulai tenang dirinya menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, tapi tetap saja air matanya masih membasahi pipi cantiknya. Setelah menempuh perjalanan 31 menit Lisa sampai di rumah. Lisa turun dari mobil dengan raut wajah kecewa, dirinya berjalan dengan langkah kaki yang lemas memasuki rumah. Lidia melihat anaknya berjalan seperti penuh kecewakan dirinya langsung mendekati anaknya

" Sayang ada apa nak?" Tanya Lidia dengan kuatir

" Tidak apa-apa mah, Lisa hanya lelah, kalau begitu Lisa masuk kamar dulu."

" Iya sayang."

Lisa menaiki tangga dengan pelan-pelan, karena tenaganya sudah terkuras habis

Lidia terus melihat anaknya yang jalan menaiki tangga

"Apa kau karena Ardi nak, ini memang keputusan yang bener yang di ambil oleh Ardi. Ardi hanya tidak ingin kau selalu menunggunya. Ardi hanya ingin kau menjalani hidupmu tanpa memikirkannya." Batin Lidia

Lisa langsung duduk di atas ranjang. Dirinya melihat sekeliling kamarnya yang banyak sekalih foto-foto Ardi bersama dirinya. Lisa langsung bangun dari ranjang dirinya langsung membuang semua foto yang bersama Ardi

" Dasar kau bajingan kak."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!