NovelToon NovelToon

Penguasa Ruang Waktu Dan Hampa

Memasuki Dunia Masa Lalu

Alam Semesta saat ini mengalami masa kehancuran yang maha dhasyat, Sang pencipta alam semesta akhirnya mengirim Utusannya yakni Penguasa Ruang waktu dan hampa ke dunia masa lalu. Tugas yang harus dilaksanakan oleh penguasa Ruang Waktu dan Hampa adalah untuk menata kembali dunia kehidupan manusia dimasa lalu agar tidak terjadi lagi kehancuran alam semesta seperti saat ini. Kehidupan manusia di masa lalu hanya mengenal dunia kultivasi yakni Ilmu beladiri dan pembentukan tubuh. Semakin seringnya manusia melakukan kultivasi maka ilmu beladiri dan pembentukan tubuh serta tenaga dalam yang diperolehnya akan meningkat sesuai tingkatannya. Yang kuat berkuasa itulah istilah yang terjadi di kehodupan manusia di masa lalu, sehinggah yang lemah akan teraniaya, dan disebut Sampah. Sang pencipta Alam Semesta mengirim Sipenguasa ruang waktu dan hampa kemasa lalu tanpa menghilangkan atau mengurangi pengetahuan atau kemampuan yang dimiliki oleh si penguasa hukum ruang waktu dan hampa. Wahai anakku sipenguasa ruang waktu dan hampa, sudah tiba saatnya aku akan mengirimmu kemasa lalu tanpa mengurangi atau menghilangkan pengetahuan yang kamu miliki, dan ingatlah tugasmu hanya menata ulang kembali sitem dunia manusia dimasa lalu, agar kehancuran alam semesta tidak terulang kembali. "Baik yang mulia, hamba akan melaksanakannya sesuai perintah yang mulia, mohon berikan berkatmu Yang mulia, ujarnya. "Haha,.. baiklah anakku, berkatKu menyertaimu. Setelah mengucapkan salam perpisahan Sipenguasa hukum ruang waktu dan hampa mulai memasuki portal cahaya kemasa lalu melalui hukum ruang dan waktu yang diciptakanya, dan dalam hitungan jutaan mil jaraknya yang ditempuh menuju dunia dimasa lalu, namun berkat hukum ruang dan waktu yang diciptakannya, maka tempat tujuan yang akan ditujunya hanya menghabis kan waktu enam jam, tidak sampai setengah hari dari ukuran hari yang sebenarnya. Namun sialnya Penguasa hukukum ruang dan waktu muncul didunia masa lalu tepat dihutan belantara dimana manusia dan para binatang buas lagi bertarung. Namun anehnya Manusia maupun para binatang buas tidak mengetahui keberadaannya,.. "Aneh,..hey,..hey,..hentikan".ujarnya keras Namun tidak ada yang mendengar suaranya atau pun melihat keberadaannya. Namun tiba tiba binatang buas berlari kenjang kearahnya namun keanehan terjadi, yakni binatang buas menembus tubuhnya namun Sipenguasa tidak merasakan sesuatu, dan sebaliknya tubuhnya juga menembus tubuh binatang buas yang menuju kearahnya, dan juga tidak terjadi apa apa.
"Aneh, apa yang terjadi pada tubuh ini, atau jangan jangan aku hanya lah bentuk roh. ujarnya dalam hati. "Ah peduli amat, yang penting aku harus mengikuti manusia itu," ujarnya. Berkat Qi yang dimilikinya, tubuhnya yang ringan dapat melayang diatas pohon dan penglihatannya tetap dipertajam sehinggah manusia yang dikejar kejar binatang buas itu dapat dilihatnya dengan jelas. Namun manusia itu terluka parah dan hanya dapat bersembunyi diatas pohon untuk menghindari binatang buas yang mengejarnya. "Hem tidak ada waktu untuk menyelamatkannya, lukanya sangat parah dan tidak tertolong lagi. Akhirnya manusia itupun berakhir dan menghembuskan napasnya yang terakhir dalam keadaan duduk di atas pohon. Dengan tubuh terbang melayang, Sipenguasa ruang waktu dan hampa mendekati manusia itu,dan memperhatikannya dengan seksama. "Ternyata manusia itu adalah seorang anak laki laki yang masih muda kira berumur sepuluh tahun. Namun sayang hidupnya berakhir di dalam hutan tanpa diketahui keluarganya.

Reinkarnasi jalan satu satunya

Sipenguasa hukum Ruang Waktu dan hampa akhirnya mendekat ketubuh pemuda yang telah mati itu, terlihat sekujur tubuhnya banyak bekas cakaran dari binatang buas yakni lawannya waktu bertarung, sehinggah darah yang telah mengering hampir mewarnai sekujur tubuhnya. Sipenguasa hukum ruang waktu dan hampa menyadari bahwa tubuhnya sekarang hanya beruapa roh ilahi, yang tidak akan pernah bisa dilihat para mahluk maupun manusia saat ini. Karna dia memerlukan tubuh fisik, akhirnya secara tak terduga tubuh disik yang baru saja ditinggalkan pemiliknya tepat berada didepannya. Akhirnya pilihan yang akan dia pilih adalah merasuki tubuh pemuda itu, dengan kata lain Reinkarnasi. Reinkarnasi jalan satu satunya yang menjadi pilihannya. Setelah roh ilahinya masuk ketubuh pemuda itu, Sipenguasa hukum ruang waktu dan hampa membat satu mantra untuk mengetahui kisah hidup dari tubuh yang ditempatinya. Dalam sekejap mata, nama maupun keluarga dan kerabat serta kebiasaan yang menjadi jati diri tubuh yang ditempatinya, dapat dia ketahui secara jelas. Hingga perjalanannya dari kediamannya sampai melakukan pertarungan dengan para binatang buas yang menjadi lawan terlihat jelas dan tersimpat di memorinya. "Hemm ternyata tubuh pemuda ini, mempunyai nama Liu Xhio, putra tunggal Raja Liu Quang, dan ibunya bernama Li Xixi. dan dia mempunyai seorang adik perempuan yang masih bayi, namun sudah diberi nama Li Quiyu. Dan selama hidupnya sampai kematiannya, pemuda yang bernama Liu Xhio ini tidak memiliki Kultivasi beladiri, namun sangat hoby berburu dihutan. Namun sayang binatang buas yang menjadi lawannya berada di tingkat menengah level dua. Sehinggah perbedaanya bagai langit dan bumi. Memang suatu suatu keberuntungan dapat melarikan diri dari kejaran binatang buas itu, namun hasil pertarungannya sebelum melarikan diri menjadi petaka dan mengakibatkan tenaga serta darah yang dikeluarkannya tidak dapat bertahan untuk menyelamatkannya. Sejak kelahiran pemuda itu, seluruh penghuni istana kerajaan Liu geger, hingga menyebar keluar istana, itu semua karena pangeran yang dinanti nantikan oleh raja permaisuri dan semua penghuni istana maupun rakyat telah lahir dengan wajah tampan seperti Ayahnya, kulitnya dan matanya mirip ibunya namun tidak memiliki dantian, dan akibatnya sang pangeran tidak bisa melakukan kultivasi layaknya orang orang normal umumnya. Akhirnya Sang pangeran disebut sampah yang tidak berguna. Walaupun Sang pangeran disebut sampah, Raja dan permaisuri sangat menyayanginya dan tetap berdoa kepada Sang pencipta untuk mendapatkan keajaiban dan dapat mengubah nasib atau takdir putranya. Dari lahir hinggah genap sepuluh tahun, Doa yang dipanjatkan oleh Raja dan permaisuri belum membuahkan hasil hingga kematian menjemput anaknya, itu mereka tidak tahu. "Akhirnya aku mempunyai tubuh yang baru, dan takdir buruk yang telah berpihak kepada tubuh anak ini akan berubah..haha
Setelah menyerap pengetahuan yang dimiliki tubuh itu, jalan menuju kediamannya pun telah jelas diketahuinya, dan diapun berjalan menuju istana. Setelah sampai digerbang istana terlihat dua pengawal tidak mengacuhkannya, dengan sombong menghina pengeran. Namun sayang pengeran yang dulu mereka kenal sampah memang takut berhadapan kepada semua orang, dan termasuk dua pengawal yang sombong itu, tapi takdir berkata lain, bahwa pangeran yang dihadapan kedua pengawal itu bukanlah sampah yang mereka kenal. Dengan Kata lain MONSTER.

Memperbaiki Aturan dan hukum

"Pengawal tolong bukakan gerbangnya, apa kalian tuli??? ujarnya keras, hingga membuat kedua mata para pengawal melotot melihat kedatangan pangeran yang dianggap mereka Sampah. "Hey sampah,..kamu tadi bilang apa ?" " kamu berani berteriak keras dihadapanku,..?" "Kalau kami tidak membukanya memangnya kenapa?" "Kamu mau apa,..ha?" "Apa ?".. "kamu berani berkata begitu kapadaku?" "Apa mata kalian buta?" dan tidak mengenal pengeran dikerajaan ini?" "Baiklah, aku beri kesempatan dalam hitungan yang kelima, kalau kalian tidak membuka gerbang, aku bersumpah akan menyeret tubuh kalian berdua kehadapan Raja". "Kalau begitu coba kalau bisa", sahut kedua pengawal itu dengan berlagak sombong. "Satu,.. namun pengawal masih berlagak sombong, dan malah tersenyum melecehkan pangeran. "Dua,.. para pengawal sama seperti sebelumnya tidak mengacuhkannya. "Tiga,..!" namun para pengawal masih berlagak sok dihadapan pangeran, bersama temannya mereka malah tertawa terbahak bahak. "Empat,...!" dari nada suara pangeran mulai mengeluarkan energi negatif dan disebut Aura pembunuh, dan tampak dua pengawal merasa merinding melihat aura sang pangeran,namun mereka tetap bertahan dan tidak menghiraukannya, namun dihati mereka sebenarnya gelisah dan merasakan feeling yang baik akan menimpa mereka. "Lima,..!!!" akhirnya hitungan sang pangeran berakhir, diangka lima namun dua penjaga masih terdiam dan berlagak sombong dihadapan sang pangeran. Dengan amarah yang telah menguasainya, sang pangeran atau Sipenguasa Hukum Ruang Waktu Dan hampa, mengepalkan kedua tangannya dan mengalirkan Qi kira kira dua persen kedalam genggamannya, dan cepat membuat mantra hukum Waktu, yaitu menghentikan waktu dalam lima detik, dan langsung meninju kaki kedua pengawal itu dan juga kedua tangan mereka. Setelah Waktu berhenti lima detik, seluruh mahluk yang ada didunia itu tidak bergerak, atau mematung termasuk dua pengawal yang ada didepannyya itu. Waktu kembali normal,namun kedua penjaga langsung tumbang dan lumpuh, kedua kaki dan tangan mereka tidak dapat digerakkan, tapi mereka tidak tahu apa yang telah terjadi. Sang pangeran langsung jongkok dihadapan mereka sambil menatap mereka dengan sinis. Setelah kedua pengawal itu sadar dan mengingat ancaman sang pangeran, akhirnya Wajah dan sekujur tubuh mereka memucat, dan terdengar teriakan kesakitan dari mulut kedua pengawal itu. "Ampun pengeran,..!" maafkan kami yang tidak mendengarkan ancaman pangeran,.. "Mohon ampuni kami,..hu hu huuu.. "DIIIIAAAAAM,..!" "Tidak ada pengampunan buat kalian," ujar pangeran dengan keras. "Sampah",.. itu kalian ucapkan kan, jadi sekarang yang sampah itu siapa. haha haha ha.." Tanpa basa basi lagi, dengan mudahnya sang pangeran langsung menarik kaki kedua pengawal itu dengan cara menyeret, layaknya binatang yang mau disembelih dan langsung menuju ke istana,namun sang Raja berada di ruang rapat, yang disebut balai pertemuan. Nampak semua penghuni istana geger, dan ricuh akibat perbuatan sang pangeran. Pengeran akhirnya menyadari bahwa Ayahnya Sang Raja tidak ada singgasananya, dan juga ibunya berada diruang husus permaisuri, yang tidak sembarang orang dapat memasukinya,.. Semua penghuni istana kocar kacir dan terlihat syok atas ulah sang pangeran. Tampa pikir panjang Pangeran langsung menarik beberapa pelayan istana kehadapannya. "Kamu, kamu dan kamu Cepat panggilkan Yang mulia Raja dan Yang Mulia Ratu kesini cepat, ujar sang pangeran memerintah. "Dan kamu, suruh semua perdana mentri dan para pejabat istana datang kehadapanku, cepat.. !" "Baik pangeran,"..jawab mereka serempak, sambil menahan nafas ketakutan. Saking marahnya sang pangeran, dia merasa lelah dan akhirnya terduduk di singgasana Raja sambil menekan kepala kedua penjaga gerbang itu dengan kedua kakinya. Semua gempar, heboh, dan terbirit birit untuk melapor kepada Raja dan Ratu, serta para pejabat istana atas ulah sang pangeran. Ada lebih sepuluh orang pelayan istana dan ditemani kasim istana,menuju balai pertemuan untuk melapor kepada Raja. Setelah kasim istana bersama para pelayan sampai dihadapan penjaga pintu balai pertemuan dan memberikan laporan penting atas perintah Putra mahkota, dengan tergesa gesa,salah satu pengawal memasuki ruang balai pertemuan dan langsung dihardik pengawal pribadi Raja, namun sang penjaga memberanikan diri langsung membisikkan laporan nya kepada pengawal pribadi Raja. "Apa?"..dengan mimik muka terkejud, pengawal pribadi sang Raja langsung bersuara keras tanpa menyembunyikannya, dihadapan semua penghuni balai pertemuan termasuk yang mulia Raja Sendiri. "Lapor yang Mulia Raja, Kasim dan para pelayan istana memberikan laporan atas perintah Putra Mahkota, bahwa Yang Mulia Raja, serta perdana mentri dan para pejabat yang berkumpul disini menghadap Putra mahkota disinggahsana yang Mulia Raja, dan itu semua juga termasuk Yang Mulia Ratu." lapor pengawal pribadi Sang Raja dengan jelas. "Apa????" Putra Mahkota memberi perintah?"..terdengar bisik bisik para pejabat maupun para perdana mentri. Tanpa menunggu lama, terlihat Sang Raja mulai bergerak dengan berwajah pucat pasi, dan diikuti, pengawal pribadinya serta seluruh para pejabat dan perdana mentri, yang berada di balai pertemuan termasuk kasim dan para pelayan yang melapor. Begitu juga yang terjadi dikediaman husus Yang mulia Ratu, dengan wajah pucat sama persis seperti wajah Sang Raja begitulah terlihat Wajah Sang Ratu, setelah mendengar laporan para dayang dayangnya. Singasana Sang Raja berada tepat ditengah tengah istana dan berada di depan pintu masuk istana. Balai pertemuan berada diarah kiri singgasana Raja, dan ruang husus Permaisuri atau Sang Ratu berada tepat di sebelah Kanan Singgasana. Kedatangan Yang Mulia Raja dan para pengikutnya bersamaan tepat dengan kedatangan Sang Ratu bersama dayang dayangnya, fantastis seperti telah diatur. "Yang Mulia Raja telah memasuki Singgasana," ujar sang kasim istana, untuk memberitahu. "Dan Yang Mulia Ratu telah memasuki istana" ujar sang dayang memberitahu kedatangan Ratu. Namun selang tak berapa lama wajah penasaran Raja serta Ratu dan kekhawatiran yang mereka rasa akhirnya meledak dan seakan tak percaya, tampak kengerian telihat diwajah mereka, setelah melihat dengan mata kepala sendiri, yakni ulah atau perbuatan yang dilakukan putra mereka. "Apa yang telah kau lakukan anakku Ujar sang Ratu berlari mendekat Kepada putranya, dan begitu juga Sang Raja ikut bertanya. "Apa yang terjadi, dan kedua pengawal yang kau injak itu apa masih hidup?" tanya sang Raja. Sambil tersenyum Pangeran langsung berdiri dan berlutut memberi hormat kepada kedua orang tuanya, namun semua orang masih bertanya tanya. "Hormatku Kepada Ayahanda yang mulia Raja, dan juga ibunda yang mulia Ratu". ujar pengeran mahkota memberi hormat. "Bangunlah Anakku, dan ceritakanlah apa yang telah terjadi".. ujar sang Raja sambil menahan rasa penasaranya. "Baiklah,..!" Aku tahu semua Para penghuni Istana maupun para rakyat telah menganggap aku Sampah, namun masih bisa aku pendam didalam hatiku, namun Setelah genap sepuluh tahun dari aku lahir sampai saat ini, dimana setiap harinya aku pulang berburu dari hutan karena keadan memaksa diriku dengan alasan, agar tidak mendengar ada Kalimat SAMPAH yang ditujukan kepadaku. dan alasan yang kedua yakni tidak pernah lagi berkumpul bersama Ayahanda dan ibunda, karena alasan sibuk setiap hari." "Namun semua itu masih bisa aku pendam didalam hatiku, Namun lain dengan hari ini, kini aku punya dua alasan yang kuat sehingga apa yang kupendam selama ini tak dapat lagi aku tahan. "kejadian yang pertama yakni kedua penjaga gerbang istana ini yang dihadapan kita ini, telah membuat amarahku semakin meledak." "Mereka berdua jelas menghina diriku ini dan paling parah sekali binatang ini tidak mengenal diriku sebagai pangeran di kerajaan ini, dan tidak membiarkan aku masuk, itu pun semua para penjaga istana yang melihat kejadian itu tidk menghirau kannya, malahan dari mulut mereka keluar kalimat SAMPAH yang ditujukan kepadaku, namun aku masih mencoba menyimpan nya didalam hati, walaupun aku langsung melampiaskannya kepada kedua binatang ini, hingga menyeret mereka kedalam istana untuk mendapatkan hukuman yang pantas". "Namun Puncak dari segala puncak kemarahanku, adalah Kedatanganku ke istana ini tidak dapat langsung menemui ayahanda dan ibunda, sehinggah aku harus menunggu dengan sabar dan berharap untuk bertemu dengan ayahanda dan ibunda,..dan ingin mendengarkan satu kalimat yang paling aku tunggu selama aku pulang berburu dari hutan". "Dan memang seperti yang terjadi sebelumnya, Yang Mulia Raja Yang Terhormat bersama Yang Mulia Ratu datang kehadapanku, tapi bukan Ayahanda dan Ibunda ku seperti yang kuharapkan". ujar sang pangeran panjang lebar, sambil menahan Amarahnya. "Bagai disambar petir disiang bolong,begitulah perasaan yang dirasakan Raja dan Ratu setelah mendengar semua ucapan dan pernyataan dari Sang pangeran yakni putra mereka sendiri. Dan puncak dari segala puncak perasaan melebihi hati yang tercabik cabik dan bagai disengat aliran lisrik ribuan volt, begitu perasaan yang dirasakan Raja dan Ratu setelah mendengar kalimat Yang Mulia Raja yang terhormat serta Yang mulia Ratu, yang datang bukan Ayahanda dan ibundaku, yakni yang keluar langsung dari mulut sang pangeran, dan kalimat itu masih terngiang ngiang di telinga mereka tanpa dapat mereka mengerti. "Cukup,..Kamu sebagai pangeran di kerajaan ini telah menginjak injak harga diri kami sebagai Pemimpin dinegri ini." ujar Sang Ratu keras. "Pengeran coba kamu jelaskan apa alasanmu mengatakan kami ini Raja dan Ratu yang terhormat, tetapi bukan Ayahanda dan Ibundamu". Kami memang Raja dan Ratu Yang terhormat tetapi kami juga Ayah dan ibundamu, yang melahirkanmu dari kecil sampai sekarang. jadi apa alasanmu", ujar sang Raja dengan suara keras untuk menekan sang pangeran yakni putranya sendiri. "Baik,..!" aku katakan sekali lagi, Kalian memang datang kehadapanku sebagai Raja dan Ratu yang terhormat, tetapi bukan sebagai Ayahanda dan ibunda ku,.." "Artinya kalau kalian memang sebagai ayah dan bunda ku, mengapa tidak ada kata Anakku bagaimana keadaanmu,bagaimana kabarmu, maaf ayah dan bunda mu setiap hari sibuk mengurus kerajaan ini, itu saja yang kuharapkan untuk aku dengar dari Kalian berdua",..tapi apa?" "Tidak ada sama sekali, dan kalian sama seperti para penghuni istana ini dan para rakyat yang menganggap aku ini SAMPAH,..!!!" Daaaarrrr,...!!!' Habis sudah, semua rasa penasaran dan kekuatiran yang dirasakan oleh Raja dan Ratu, dua kali lebih besar rasa sakitnya dan bercampur penyesalan bahwa pernyataan yang diUcapkan putranya memang benar adanya. Ingin rasanya menyesal dan memeluk putranya namun mereka takut, dan sebaliknya mereka menyesal dan ingin pergi bersembunyi ketempat peristrahatannya, namun mereka takut menyakiti perasaan putranya. Bagaikan buah simalakama, mundur kena majupun kena. "Baiklah, sebelum aku pergi dari sini aku akan membuktikan kepada semua yang menganggap aku sampah, bahwa aku yang dulu sampah kalian anggap akan menjadikan kalian lebih rendah dari Sampah."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!