NovelToon NovelToon

Dokter Dan Gadis Kampung

1 kedatangan dokter tampan

Awal kisah

Pada suatu sore di daerah tempat seorang gadis bernama klara tinggal di hebohkan dengan kedatangan seorang dokter muda bernama reyhan alkatri seorang dokter yang begitu tampan dengan tubuh tinggi, putih, bak seorang aktor ia datang ke daerah tersebut karna di tugaskan oleh dinas kesehatan untuk bertugas sementara di sana selama kurang lebih 6 bulan sebagai dokter reyhan tinggal di salah satu rumah dinas disana rumah yang cukup nyaman untuk sorang dokter apalagi segala kebutuhan sang dokter telah tersedia di sana

Pagi hari di sebuah rumah kepala dusun seorang gadis bernama klara ia sedang membantu ibunya yang sibuk memasak di dapur klara adalah anak bungsu dari dua bersaudara ia berusia 20 tahun sedangkan kakak laki-laki nya berusia 29 tahun dan sudah berkeluarga, keluarga klara sangat di segani karna ayahnya adalah seorang kepala dusun.

dari dapur klara sedikit mencondongkan kepala melihat ke arah ayah nya di ruang tengah karna ruang dapur dan ruang tengah terhalang sekat

"ayah benarkah di kampung kita kedatangan seorang dokter tampan?" Tanya klara pada sang ayah yang sedang duduk di kursi ruang tengah ia sibuk dengan beberapa lembar kertas di atas meja entah apa yang di baca nya

"Iyah namanya dokter reyhan dari jakarta" jawab ayah nya tanpa menoleh ia tetap sibuk dengan tumpukan kertas di hadapan nya

"Memangnya dia tampan yah ayah? kata kawan klara dia sangat tampan seperti aktor" Tanya klara penasaran klara menghampiri ayahnya lalu duduk di kursi samping ayah nya

"iah dia sangat tampan, bapak saja sebagai seorang laki-laki tidak bosan memandang nya apa lagi perempuan!" ucap pak abdi sambil menghentikan aktivitas tangannya yang sedari tadi sibuk mengacak-ngacak setumpuk kertas di atas meja ruang tengah, lalu berhenti sejenak pandangan nya menerawang kembali mengingat wajah reyhan sambil menjelaskan pada klara mengagumi ketampanan sang dokter

"Aku jadi ingin ketemu sama dia" kata klara

"Ya sudah nanti kamu antarkan makanan yang ibumu masak pada dokter itu" seru sang bapak

"beneran pak?" Ucap klara ia merasa senang karena ia ingin sekali melihat dokter yang sedang di bicarakan orang satu kampung,

Saat kedatangan sang dokter kemarin sore klara tak ada di rumah ia sedang berada di tempat latihan menari

kemudian klara kembali kedapur membantu ibunya yang masih sibuk memasak yang hampir selesai.

"Bu udah belum?" Tanya klara ia tak sabar untuk segera mengantarkan makanannya pada dokter tampan tersebut.

"Ini sudah selesai?" Jawab ibunya sambil mematikan kompor.

"Aku ambil tempat makanan nya yah" kemudian klara mengambil rantang.

"Kamu isi-isikan makanannya kemudian kamu segera antarkan yah!" Seru sang ibu.

"Baik bu" kemudian klara mamasukan makanan nya pada rantang tersebut setelah selesai klara segera mengantarkan makanannya pada dokter reyhan.

Di rumah dinas, sang dokter baru selesai mandi, dan memakai pakaian santai,

saat ia merapihkan pakaian yang baru ia kenakan terdengar seseorang mengetuk pintu kemudian ia berjalan keluar dari kamarnya lalu membuka pintu, saat pintu terbuka ia melihat gadis manis di hadapannya yang memandang nya tanpa berkedip.

"Siapa kamu?" Tanya reyhan.

"A-ak-aku klara" jawab klara terbata pandangannya tak lepas dari reyhan.

"Klara??! ada apa datang kemari?" Tanya reyhan.

"Aaaku di suruh ayah untuk mengantarkan makanan ini" jawab klara.

"bapak siapa bapak kamu?" Tanya reyhan lagi.

"Abdi bapaku pak abdi kepala dusun disini! ini makanannya" ucap klara sambil menyodorkan rantang yang sedari tadi di bawa nya.

"Oh ya sudah terima kasih padahal gak usah repot2 aku bisa beli nanti" ucap reyhan.

"Kami gak merasa di repotkan ko! ayah sebagai kepala dusun sudah biasa menjamu setiap tamu yang datang ke desa kami, kalau gitu saya permisi saya hanya di suruh mengantarkan itu saja" klara hendak segera pergi dari sana tapi tiba-tiba reyhan menghentikan klara.

"Klara! Nama kamu klara kan?" Panggil reyhan.

"Ya ada apa?" Tanya klara.

"Kamu bisa menemani ku keliling desa ini kan?" ajak reyhan.

"Iya tentu saja" jawab klara dengan perasaan senang tentu saja klara senang dan mungkin seperti mimpi, itulah perasaan klara saat di ajak keliling kampung,

klara masih berdiri di ambang pintu.

"Masuklah kamu temani aku makan dulu" ajak reyhan.

"Emmm a-aku tunggu disini saja" ucap klara.

"Ya sudah aku taruh ini dulu yah" ucap reyhan ia menaruh rantang yang di berikan klara di meja tamu tak lama reyhan keluar.

"Dokter gak makan dulu?" Tanya klara.

"Nanti saja tapi tenang saja makanan yang kamu bawa pasti aku makan ko" ucap reyhan sambil tersenyum kemudian reyhan pergi keliling kampung di temani klara menggunakan mobil dinas klara menunjukan beberapa tempat yang menjadi sumber penghasilan, dan juga sumber ilmu para warga dan anak-anak kampung sana, seperti ladang, pesawahan, empang bahkan sebuah tambak udang yang menjadi penghasilan mereka reyhan terlihat sangat menikmati tempat tersebut tempat yang begitu damai dengan orang-orang di sekitar yang begitu ramah pada tiap tamu yang datang kekampung tersebut di sana reyhan bisa

menghirup udara yang masih segar karna udara di sana belum tercemari asap pabrik maupun kendaraan reyhan sangat menyukai tempat tersebut.

Dengan udara yang segar rumput-rumput yang hijau, pohon-pohon yang rindang dan terlihat ladang-ladang para warga yang tumbuh subur di sana, kupu-kupu dengan berupa-rupa warna, suara burung berkicau yang bertengger di pepohonan dengan berbagai suara merdu seperti sedang menyanyikan lagu kedamaian, gemericik air yang mengalir di sungai-sungai kecil dengan air yang bening tak ada limbah, semuanya tampak murni alami reyhan menghentikan mobilnya di pinggir jalan ia membuka pintu mobil dan turun melihat kesekeliling ia berdiri melihat semua keindahan alam yang berada tepat di hadapannya ada beberapa warga yang bertemu dengannya dan menyapa, kemudian klara pun turun menghampiri reyhan.

"Dokter kenapa dokter datang kesini?" Tanya klara yang berdiri di samping reyhan.

"Aku kesini untuk membantu warga di sini sebenarnya aku seorang ahli saraf tapi karna di sini membutuhkan dokter umum jadi terpaksa aku harus merangkap sebagai dokter umum kebetulan aku juga pernah mempelajari berbagai ilmu kedokteran" jawab reyhan.

"wah dokter hebat yah!" Kata klara mengagumi.

"Kamu sendiri masih sekolah atau kuliah?" Tanya reyhan yang balik bertanya sambil memandang wajah klara.

"Aku baru lulus SMA dua tahun lalu" jawab klara.

"Kenapa gak kuliah" tanya reyhan.

"Di sini tak ada kampus yang dekat dengan. kampung kami jadu kalau kita mau kuliah kita harus menempuh waktu beberapa jam itu pun jika kita menggunakan kendaraan pribadi dan tak ada angkutan yang biasa kesana" ucap klara.

menjelaskan reyhan hanya memperhatikan klara berucap.

"Dokter berapa lama dokter tinggal di sini?" Tanya klara.

" mungkin sampai enam bulan sampai ada dokter pengganti" jawab reyhan.

"Ohhh" ucap klara pandangannya beralih pada pelataran yang terhampar luas dengan tanah yang sedikit landai tiba-tiba ponsel reyhan berdering dan rupanya sane sang kekasih tercintanya dari jakarta menelpon.

"Halo pak dokter kesayanganku gimana di sana?" Tanya sane di seberang.

"Halo juga sayang aku baik di sini" jawab reyhan.

"Kamu sendiri gumana?" Tanya reyhan.

Klara yang berdiri di samping reyhan ia memperhatikan reyhan yang sedang asik menerima telpon dari kekasihnya reyhan begitu nampak bahagia mendapat telpon dari kekasihnya membuat hati klara sedikit kecewa kata-kata reyhan terdengar sangat romantis dan dari kata-kata nya ia begitu perhatian pada kekasihnya tak lama reyhan menyudahi percakapan nya dengan orang di sebrang telpon kemudian mengajak klara pulang

Di dalam mobil klara bertanya.

"Tadi itu pacar dokter yah?" Tanya klara.

"Yang mana?" Tanya reyhan balik bertanya.

"Yang tadi menelpon dokter" kata klara.

" iya" jawab reyhan singkat

"Pasti sangat cantik" ucap klara.

"Iah dia sangat cantik namanya sane, kamu mau lihat orangnya? ini" Reyhan menyodorkan ponselnya mempelihatkan poto sane yang sedang berdua dengan reyhan betapa terkagumnya klara ketika melihat cantik nya kekasih reyhan bagaikan seorang bidadari, sangat serasi berdampingan dengan seorang dokter tampan lalu klara mengembalikan ponselnya pada reyhan.

"cantikan?" Tanya reyhan pada klara.

"sangat cantik, serasi sekali sama dokter" ucap "oya?" ucap reyhan

"iya" jawab klara, saat mereka ngbrol tak terasa mobil yang di kemudikan reyhan sampai di halaman rumah klara, dengan di arahan klara karna reyhan ingin mengantarkan klara sampai rumahnya, di sana ia di sambut oleh pak abdi bapaknya klara, yaitu kepala dusun disana, ia mengajaknya untuk mampir dan masuk reyhan keluar dari mobilnya untuk bersalaman dengan pak abdi.

"dokter kenapa mengantarkan anak saya padahal tempat anda kan tak jauh dari sini?" tanya pak abdi.

"saya minta maaf pak tadi saya pinjam anak bapa untuk menemani saya keliling kampung sini, karna jadwal saya besok untuk mulai kerja" jawab reyhan.

"oh begitu begitu! tidak apa-apa dokter gak usah sungkan, mari pak dokter mampir dulu" ajak pa abdi.

"gak usah pak saya harus segera pulang karna orang dari dinas kesehatan akan datang kerumah" ucap reyhan.

"baiklah kalau begitu terima kasih sudah mengantarkan anak saya" ucap pak abdi.

"seharusnya saya yang berterima kasih pada bapa, baiklah kalau begitu saya pamit dulu" reyhan berpamitan pada pak abdi, lalu reyhan kembali melajukan mobilnya kerumah dinas yang jaraknya tak jauh dari rumah pak abdi.

Di rumah pak abdi, klara masuk ke kamarnya ia tersenyum sendiri membayangkan wajah reyhan ia behagia bisa pergi mengantar dokter reyhan berkeliling lalu ia teringat pada gadis yang reyhan perlihatkan di ponsel nya betapa cantiknya gadis itu sama sekali tak ada apa-apa nya di banding dengan klara dan sepertinya reyhan begitu mencintai gadis tersebut, mengingat semua itu klara sedikit kecewa tapi ia sadar kalau dirinya benar-benar tak sebanding dengan dirinya dan klara tak harus berharap sesuatu pada dokter itu, itulah yang di pikiran nya.

**TBC

hai readers ku sayang sampai sini dulu aja jangan lupa like and komen ya cerita ku terima kasih**

2 dokter idaman

Klara seorang gadis manis dan lugu ia juga termasuk gadis periang dan gampang bergaul dengan siapapun katika ia menginginkan sesuatu klara tak pernah memaksakan keinginan pada orang tuanya ia termasuk gadis mandiri yang tak pernah memaksakan kehendaknya apalagi sampai merengek pada orang tuanya ketika ia sakit pun ia tak pernah manja, ia tinggal di desa dan hidup sederhana, masyarakat di sana saling menghargai, saling menghormati dan tolong menolong satu sama lain ketika salah satu dari mereka ada kesulitan, klara termasuk anak yang aktif di kampungnya ia adalah seorang penari tradisional, ia dan kawan satu tim nya sering mendapatkan medali se kecamatan,

kampung itu sangat lah bersih, asri dan damai, kealamian alam nya masih terjaga tak ada asap-asap atau limbah yang mencemari,

air sungai masih telihat bening bahkan ikan masih dapat berenang dengan bebas di sana burung berkicau di pagi hari berbagai suara burung masih bisa terdengar merdu seperti alunan lagu yang menyejukan kalbu, kupu-kupu hinggap di setiap bunga, rumput-rumput liar, pohon-pohon rindang bahkan tanaman palawija yang di tanam para petanipun disana banyak di jumpai semua nya masih serba alami tanpa ada tangan-tangan serakah di dalam nya anak-anak kecil berlari bermain riang ibu dan bapak mereka sibuk dengan aktivitas nya masing-masing, dan yang paling penting mereka selalu menjaga adat istiadat daerahnya, itulah kehidupan di kampung nanglu tempat hidup seorang klara andarista keseharian nya ia sibukan dengan menghabiskan waktu di kampung itu, kampung tempat kelahirannya

Di rumah dinas.

Dokter reyhan yang datang di tugaskan kekampung itu sebagai seorang dokter ia tengah bersiap untuk mejalankan tugasnya di sana, pagi hari yang cerah

Sang dokter berangkat kesebuah klinik tempat dimana ia akan menjalankan tugasnya sebagai dokter

Di sana sudah ada warga yang datang ia meminta pertolongan karna keluarga nya mengalami kecelakaan jatuh dari pohon kemudian sang dokter mengijinkan mereka untuk masuk dan membawa korban kecelakaan tersebut masuk untuk di berikan perawatan.

"Ini jatuh dimana?" Tanya reyhan.

"Di pohon cenkeh pak dokter" jawab keluarga pasien.

"Ya sudah kita periksa dulu apa ada yang parah atau tidak" kemudian reyhan memeriksa pasien dan ternyata pasien tersebut mengalami patah tulang di bagian pergelangan tangn nya kemudian reyhan mengobatinya dan membungkus pergelangan yang patah tersebut dengan lilitan kain perban setelah memasangkan pen agar bagian yang patah tak tergeser, dan akhirnya setelah selesai reyhan mengijinkan pasien nya untuk pulang.

Saat sang pasien keluar dari klinik di saat yang bersamaan klara masuk di ambang pintu klara berpapasan dengan pasien reyhan, yang juga termasuk tetangga klara.

"Klara" ucap keluarga pasien reyhan.

"bu mida" sapa klara "siapa yang sakit bu?" Tanya klara.

"Ini suami ibu jatuh dari pohon cengkeh" jawab bu mida.

"Ya ampun! terus sekarang gimana keadaannya?" Tanya klara dengan muka simpati melihat tangan suami bu mida yang dililit perban.

"Ini ibu baru aja minta pertolongan sama dokter reyhan dia sangat telaten sekali" jawab ibu mida sambil menunjuk tangan suaminya yang terluka.

"Kapan jatuhnya" tanya klara.

"Tadi siang saat mau memanen cengkeh! oh iya nak klara kesini ada yang sakit?" Tanya bu mida.

"Enggak bu aku cuma di suruh bapak mengantarkan data-data warga di sini " jawab klara.

"Oh begitu, ya sudah kalau begitu ibu duluan yah" bu mida pamit pada klara.

"Semoga lekas sembuh pak dodi" ucap klara pada pak dodi suami bu mida yang jatuh dari pohon tersebut, kemudian bu mida keluar dari klinik dan klara pun masuk menemui dokter reyhan.

"Dokter" panggil klara dengan riang.

"Klara! ada apa?" Tanya reyhan yang lagi duduk di kursi sebrang meja putih tempatnya berkoneksi dengan para pasien.

"Aku di suruh bapak mengantarkan ini" jawab klara sambil menaruh beberapa data-data yang di bawanya di meja di hadapan dokter reyhan.

"Terima kasih klara" ucap reyhan.

"Iya sama-sama" jawab klara namun setelah memberikan data-data tersebut pada dokter reyhan klara tak langsung pergi ia memperhatikan dokter reyhan yang pokus memeriksa data-data warga yang di berikan klara "wah dia tampan sekali benar-benar tampan, coba dia jadi kekasih ku aku pasti bahagia banget tapi mana mungkin aku jadi kekasih nya! Ceweknya aja cantik banget aaaah" gumam klara dalam hati sambil menarik napas panjang.

"Klara apa ada yang kamu butuhkan lagi?" Tanya reyhan yang melihat klara masih tak beranjak dari tempat duduk nya membuat klara tersadar dari lamunannya.

"Oh enggak ko dok, yah sudah aku permisi" jawab klara merasa malu

"akh kenapa aku bisa melamun di sini sich" gumam klara sambil beranjak dari tempat duduknya untuk pergi pulang namun belum klara sampai pintu, reyhan memanggi.

"Klara" panggil reyhan.

"Ia dok" dengan seketika klara nyahut dan membalikan badannya menoleh pada orang yang memanggil namanya.

"Kamu bisa bantu saya di sini kan?" Tanya reyhan.

"Bantu apa dok?" Tanya klara.

"Bantu saya memasukan data warga yang di berikan ayah kamu ke komputer, kamu bisa menggunakan komputer kan?" Tanya reyhan

"Saya kurang paham dok soalnya di sekolahan saya dulu tak menyediakan komputer karna sekolah saya hanya sekolah biasa bukan sekolah elit yang serba tersedia" ucap klara pada reyhan sambil sedikit menundukan kepala nya.

"Ya sudah sini aku ajarkan" kemudian reyhan menarik kursi tunggal yang ada di sana menyuruh klara duduk di samping nya dan mengajarkan klara memasukan data warga pada komputer tersebut karna hari itu masih aga pagi jadi belum ramai orang datang kesana dan mungkin karna orang-orang disana lagi pada sehat!

Jantung klara berdegup kencang saat ia duduk di samping reyhan, reyhan begitu dekat dengan nya sehingga klara dapat mencium aroma maskulin dari tubuh reyhan sungguh ia terbuai dengan aroma tersebut membuat klara semakin dekat dengan reyhan

Saat reyhan mangajarkan klara, seorang perawat yang berjaga di meja depan ruang pendaftaran memberi tahukan bahwa ada seorang pasien yang datang untuk berobat.

"Maaf dok ada pasien" ucap sang perawat.

"Oh iya suruh masuk" seru reyhan.

"Baik dok" ucap perawat lalu mempersilahkan pasien masuk keruangan dokter untuk di periksa.

Reyhan melihat klara yang sibuk dengan komputer nya kemudian reyhan menyuruh klara untuk menghentikan kegiatan nya yang di suruh reyhan

"Klara kita lanjutkan nanti saja aku ada pasien" ujar reyhan.

"Oh iya dok" jawab klara sambil merapikan kertas berisikan data warga yang di bawa klara dan ia beranjak dari tempat duduk meninggalkan meja dengan beberapa data di atasnya yang belum ia selasaikan.

"Klara kalau kamu mau belajar komputer aku bisa mengajarkan kamu, kamu bisa datang kerumah ku" ucap dokter reyhan pada klara yang akan berlalu pergi.

Sesaat kepergian klara Reyhan memeriksa pasiennya yang baru masuk keruangan nya, sebagai dokter reyhan sangat ahli dalam menangani pasiennya

Di rumah dinas.

jam menunjukkan pukul enam sore reyhan sudah kembali dari klinik tempatnya bertugas sebagai seorang dokter kini ia terlihat segar sehabis mandi dengan pakaian santainya, ia sangat terlihat tampan dengan gayanya, banyak orang di kampung sana yang mengagumi nya bahkan tadi siang sampai ada beberapa orang yang sengaja datang keklinik tempat reyhan bekerja pura-pura sakit hanya untuk bertemu reyhan sekedar melihat betapa tampannya sang dokter yang kini berada di kampung mereka karna dokter yang sebelumnya sudah aga tua dan bukan dokter melainkan hanya mantri kesehatan yang di tugaskan di sana sebelum reyhan datang, suatu kehormatan bagi mereka kedatangan seorang dokter di kampungnya, apalagi dokternya setampan reyhan.

Reyhan duduk di kursi makan, makanan nya sudah tersedia di meja makan yang di masak oleh bu indi ibunya klara reyhan sengaja meminta bu indi utuk membuatkan masakan untuknya tiap hari karna reyhan sangat menyukai masakannya, awalnya reyhan akan membayar bu indi tiap bulan namun karna bu indu menolak untuk di bayar akhirnya reyhan memberikan uang untuk membeli segala bahan-bahan masakan yang di perlukan, setiap pagi dan sore bu indi atau klara akan mengantarkan makanan tersebut kerumah dinas kedokteran yang di tempati reyhan,

Dan disana reyhan makan dengan lahap, bu indi memang terkenal dengan masakannya yang enak bahkan ia sering di panggil untuk memasak di acara hajatan, selesai makan reyhan pergi kekamar nya ia teringat dengan sane kakasihnya lalu mengambil ponsel yang ia taruh di atas nakas di samping kasur ia melihat ada beberapa panggilan masuk tak terjawab, reyhan hendak melakukan panggilan kembali pada sane namun koneksi jaringan disana sangat buruk mungkin karna disana masih daerah perkampungan.

Akhirnya reyhan hanya memandang photo sane di layar ponselnya sambil berbaring di atas tempat tidur dengan menyilangkan kakinya sedangkan satu tangannya ia taruh di bawah kepalanya di atas bantal untuk tumpuan kepalanya agar posisi lehernya aga lebih naik reyhan terlihat senyum sendiri memandang sane gadis yang begitu ia cintai, ia kini begitu merindukannya namu apalah daya ia tak dapat bertemu dengannya karna terhalang sekat, ruang dan waktu namun setelah kembalinya dari sana ia bertekad akan segera melamar sane dan menjadikannya istri yang begitu ia dambakan reyhan terus membayangkan sane kekasihnya sampai akhirnya rasa kantuk pun melanda reyhan tertidur dengan lelap hinga pagi menjelang.

To be Continue

⚘Hai readers ku sayang Ikutin terus kisah nya and jangan lupa like and komen nya ya terima kasih🌹

3 tiga bulan berlalu

Bangun di pagi hari membuat tubuh teralaksasi tubuh akan terasa segar apalagi jika melakukan olah raga seperti lari pagi, senam, aerobik dan yoga, untuk mengencangkan otot-otot kaku agar kembali mengencang juga dapat memperkuat persendian seperti yang di lakukan dokter reyhan pada pagi hari ia sering melakukan lari pagi jika di jakarta ia akan keliling komplek bersama penghuni komplek yang lain namun di sini ia lari pagi keliling kampung sendiri karna warga di sini jarang melakukan olah raga seperti yang di lakukan dokter tampan tersebut, namun warga di sana terlihat kuat karna kebiasaan mereka pada pagi menjelang siang mereka gunakan untuk bekerja di ladang di pesawahan dan di kebun kelapa sawit tubuh mereka seperti sudah terbiasa melakukan hal-hal berat jadi tak perlu capek-capek olah raga karna secara tidak langsung mereka sudah memperkuat tubuh mereka dengan pekerjaan mereka tak seperti orang kota yang tak biasa olah raga, di tubuhnya terdapat macam-macam penyakit dari mulai ginjal, jantung, leukimia, kanker, dan banyak lagi penyakit ganas yang bisa mendera tubuh mereka

Saat berolah raga pagi reyhan melewati beberapa pemukiman warga di sana tak sedikit orang yang mengagumi ketampanan sang dokter

Reyhan pun melewati rumah pak kepala dusun, kepala dusun yang juga ayah nya klara melihat reyhan berlari kecil melewati rumahnya ia menyapa dari halaman rumah.

"Pagi dokter" sapa kepala dusun dengan segera reyhan menoleh pada orang yang menyapa dan menghentikan langkah lari pagi nya.

"Eh pak pak abdi" ujar reyhan.

"Pagi dokter, wah rupanya anda sudah terbiasa berolah raga yah?" Tanya pak abdi

"Iya pak" jawab reyhan.

"Pantas anda selalu terlihat sehat" ucap pak abdi mengagumi.

"Mari dokter mampir dulu kira nya dokter sedia ngopi dulu di rumah saya" ajak pak abdi dan. akhirnya reyhan menerima ajakan pak abdi Mereka bercengkrama di kursi depan rumah pak abdi kemudian pak abdi menyuruh bu indi membuatkan kopi untuk mereka berdua dan juga cemilan khas kampung sana mereka terlihat akrab.

"Apa dokter sudah punya istri?" Tanya pak abdi.

"Belum pak, rencananya pulang dari sini saya akan melamar gadis yang selama ini nyangkut di hati saya pak" jawab reyhan.

"Ohh jadi dokter ini sudah ada yang memiliki rupanya" kata pak abdi saat mereka asik ngobrol kopi pun datang dan kebetulan yang menyuguhkan adalah klara.

"Pagi klara" sapa reyhan yang di balas dengan senyuman manis oleh klara.

"Pagi juga pak dokter" ucap klara.

"Klara kalau kamu mau belajar komputer kamu bisa datang kerumah ku besok, karna kebetulan besok hari libur" kata reyhan dan klara merasa sangat senang.

"Iya pak tentu saya mau" celoteh klara.

"Pak dokter ga usah nanti merepotkan!" Ucap pak abdi.

"Nggak ko pak saya gak merasa di repotkan lagi pula saya yang menawarkan" jawab reyhan sambil mengambil cangkir yang berisikan kopi hangat lalu menyeruputnya.

"Baiklah kalau begitu saya harus kembali pak sepertinya ini sudah agak siang nanti saya telat keklinik, lain kali saya akan mampir kembali" ucap reyhan dan kemudian berpamitan pada pak abdi.

"Oh iya dokter pokonya saya tunggu pak dokter untuk ngopi lagi disini" kata pak abdi kemudian reyhan pun pulang karna ia merasa saatnya untuk kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter.

Di dalam rumah.

klara merasa sangat senang mendapat tawaran dari dokter reyhan untuk belajar komputer reyhan baik pada semua orang tak hanya pada klara tapi pada warga lain pun yang tinggal di sana bahkan setiap ada pasien yang kurang mampu reyhan membebaskan biaya berobat mereka karena reyhan merasa iba.

Tak terasa kini reyhan sudah tiga bulan tinggal di kampung nanglu dan klara setiap hari datang ke rumah dinas reyhan untuk belajar komputer dan kini klara semakin lihay dengan komputer berkat reyhan, reyhan mengajak klara bekerja di klinik sebagai asisten pribadinya dan tentu saja membuat perawat yang di sana merasa cemburu dengan ke hadiran klara sebagai asisten pribadi sang dokter karna selain klara cantik reyhan juga selalu memperhatikan klara dengan berbeda bahkan reyhan selalu mengajak klara intuk berangkat ke klinik bareng hingga menjadi buah bibir warga kampung sana tak sedikit orang yang mengira jika dokter reyhan dengan klara memiliki hubungan khusus.

Setiap pagi klara pergi ke rumah dinas yang di tempati reyhan selain di suruh ibunya mengantarkan makanan klara juga sekalian mempersiapkan segala kebutuhan reyhan, reyhan semakin akrab dan dekat dengan klara, tak di pungkiri klara sangat menyukai reyhan

Dia sudah jatuh cinta pada reyhan pada awal klara bertemu reyhan, siapa yang tak menyukai reyhan dokter tampan penuh karisma kehadiran reyhan di kampung itu bagaikan aktor masuk kampung semua orang di sana sangat mengagumi reyhan bukan hanya karena ketampanan nya tapi juga karna reyhan termasuk dokter yang di kenal baik dan ramah.

Namun hati reyhan masih terpaut pada gadisnya di jakarta seorang CEO muda dan cantik mungkin klara tak dapat mengimbangi kecantikan dan kekayaannya.

Dengan bekerja di klinik membuat klara tambah semangat karna tiap hari klara bisa bertemu dengan reyhan bahkan hari minggupun klara masih bisa ketemu dengan reyhan untuk mengantarkan makanan dan belajar komputer, akhir-akhir ini reyhan jarang berkomunikasi dengan sane kekasihnya selain karna kesibukannya dan juga jaringan yang buruk juga entah mengapa akhir-akhir ini reyhan seperti sedikit melupakan sane kekasihnya itu apa mungkin karna ada klara yang begitu perhatian padanya,

Tiap hari klara selalu mempersiapkan keperluan reyhan mulai dari menyiapkan makanan menyiapkan pakaian yang akan di pakai reyhan bekerja, juga kadang klara selalu memperhatikan setiap kebutuhan alat mandi atau alat cukur reyhan, klara selalu memperhatikannya layak nya seorang istri pada suaminya dan nampaknya reyhan menyukai perhatian klara terhadapnya hingga ia sedikit melupakan sane,

Klara adalah gadis yang di kenal cantik di kampung itu ia bagaikan permata yang terselip di antara ilalang dan semak belukar ia sangat cantik bahkan banyak pria yang menyukainya namun klara tak pernah membalas mereka apalagi sekarang klara telah menemukan tambatan hatinya meskipun tak terbalas

setelah selesai mandi dan berpakaian reyhan keluar dari kamarnya ia melihat klara sudah ada di sana mempersiapkan keperluannya yang akan di bawa,

reyhan memperhatikan klara dari ambang pintu kamarnya klara terlihat sangat anggun tubuhnya tinggi kulit putih, mulus rambut panjang dengan make up seadanya.

"Dia cantik juga!" Klara terlihat sederhana meskipun tak secantik sane tapi ia juga memiliki kharisma tersendiri

"ia sangat anggun" gumam reyhan dalam hati memperhatikan penampilan klara, memang sangat sederhana ia hanya menggunakan kemeja dan celana jeans panjang.

Reyhan menghampiri klara yang sedang menyajikan makanan yang di bawanya di atas meja

"Klara" panggil reyhan.

"Eh Iya dok" sahut klara klara sedikit kaget.

"Kamu pagi sekali sudah ada di sini!" ucap reyhan dengan sedikit gugup setelah memperhatikan klara

"Biasa nya juga saya jam segini sudah ada di sini dok?" Jawab klara.

"dokter aja yang bangunnya kepagian" ucap klara

Saat klara hendak pergi keluar kakinya kesandung kaki meja dan hampir membuat klara jatuh namun dengan segera reyhan menangkap tubuh klara dengan memeluknya dan dua pasang mata pun beradu tatap tanpa mereka sadari reyhan maupun klara untuk pertama kalinya mereka sebegitu dekat bahkan jaraknya hanya beberapa senti reyhan melihat bibir klara yang merah muda membuat ia ingin mencium bibir itu entah dorongan dari mana tiba-tiba reyhan memajukan wajah nya dan "cup!" ciumannya mendarat di bibir klara tak ada penolakan dari klara karna memang sejak lama klara mendambakan nya, entah kenapa setelah lama mereka ********** setan mulai menguasai mereka hingga tak sadarkan diri bahwa apa yang mereka lakukan adalah dosa besar

Reyhan mengambil kesucian klara di pagi itu setelah reyhan sadar ia melihat orang yang ia tiduri, kemudian reyhan segera berdiri meraih pakaian nya.

Ia menjauh dari klara, lalu masuk kedalam kamar mandi tak memperdulikan klara yang kesakitan karna ulahnya reyhan mengguyur tubuhnya.

"Apa yang aku lakukan?" gerutu reyhan di dalam kamar mandi sambil ia menjambak rambutnya sendiri kemudian meraup wajahnya.

"Ya tuhan apa yang aku lakukan? Aku menodai seorang gadis" kembali ia bergumam sendiri

Setelah lama di kamar mandi kemudian reyhan keluar dan mendapati klara sedang menangis di kasur tanpa sehelai pakaian dan hanya memakai selimut.

"Klara maafkan aku!" Ucap reyhan.

"Dokter apa yang kita lakukan?" Ucap klara di tengah tangisnya.

"Dokter sekarang aku tidak suci lagi" ucap klara sambil terus menangis.

"Klara dengar aku tak sadar dengan apa yang aku lakukan dan tak ada penolakan dari kamu saat kita melakukan itu?" Ucap reyhan seolah-olah menekankan bahwa itu bukan murni kesalahan dirinya melainkan kesalahan mereka berdua yang saling menikmati.

"Klara jika saja tadi kamu menolak nya mungkin ini tak akan terjadi, Jadi kumohon klara berhenti lah menangis semuanya sudah terjadi" reyhan mencoba agar klara berhenti menangis karna ia takut ada orang yang mendengar tangisan klara.

Dan rupanya benar ada warga yang tak sengaja lewat di halaman belakang rumah dinas ia mendengar seseorang yang sedang menangis ia pun bertanya-tanya.

"Siapa yang menangis? Dan sepertinya bukan suara tangisan anak kecil ini kan kamarnya pak dokter siapa yang menangis di kamar nya?" Gerutu orang yang tak sengaja mendengar tangisan itu.

Tak lama reyhan keluar dari rumah dinasnya kemudian setelah beberapa menit klara pun muncul dari rumah itu seseorang yang mendengar tangisan itu merasa aneh.

"Apa yang terjadi apa jangan-jangan?" Si pendengar mulai mencoba menerka nerka ia terus memperhatikan tingkah reyhan dan klara dari balik tembok belakang rumah dinas tersebut lalu reyhan sudah kedalam mobil.

TBC

🌹Gimana kelanjutannya yu ikutan terus novel kedua aku terima kasih 🌹

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!