NovelToon NovelToon

Tuan Muda Arogan

1. Pengenalan Tokoh

* Agra Daviandra Wijaya

Laki-laki terkaya se Asia Tenggara yang memiliki wajah tampan dan mempesona dengan segala kekuasaannya. Selama ini dia menciptakan rumor untuk dirinya sendiri bahwa dia suka bergonta ganti wanita untuk sekedar memenuhi hasratnya sebagai laki-laki normal namun, begitu tak ada satupun wanita yang dapat meluluhkan hatinya, karena baginya semua wanita sama hanya menginginkan dan mengincar kekayaannya saja, sampai suatu saat dia menemukan belahan jiwanya... Gadis yang mencintainya dengan ketulusan tanpa melihat dirinya dengan segala kelebihannya.

* Delia Mecca Anindira

Gadis sederhana berwajah cantik berlesung pipi dengan rambut hitam panjang sebahunya, memiliki mata bening dengan tatapan sayunya. Kini Delia hanya sebatang kara di dunia ini setelah kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan, kejadian naas itu masih meninggalkan luka mendalam baginya, saat ini dia bekerja di toko bunga untuk memenuhi kebutuhan sehari hari mengingat susahnya mencari kerja dengan lulusan SMA seperti dirinya. Sebenarnya Delia memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliah guna meraih cita-cita menjadi wanita karier tetapi untuk sementara waktu dia hfus rela menekan keinginannya dulu sampai memiliki tabungan yang cukup untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sampai suatu hari tak sengaja bertemu dengan laki laki kaya dan tampan dengan tatapan arogan lagi aura dinginnya saat kerja di toko bunga. Pertemuan tak sengaja yang merubah semua kehidupannya yang sederhana menjadi memiliki segalanya.

* Leo Andika

Seorang dokter yang bekerja di rumah sakit milik keluarga Wijaya yang juga sahabat dari Agra. Pertemuan tak sengaja dengan gadis penjual bunga itu menjadi awal perselisihannya dengan sahabatnya Agra karena bagi Leo, Delia adalah cinta pada pandangan pertamanya.

* Yura Novita

Sahabat Delia dari kecil yang selalu menemani saat susah ataupun bahagia , dia adalah tempat Delia mencurahkan segala rasa keluh kesah, apalagi semenjak kepergian orang tuanya , Delia menganggap bahwa Yura adalah satu satunya keluarga yang dimiliki.

* Natasya Monica

Teman masa kuliah Agra saat menempuh pendidikan di London, Natsya adalah perempuan ambisiud yang menaruh hati untuk Agra semenjak pertemuan pertamanya Agra di London dulu , tetapi Agar hanya menganggapnya teman biasa . Natasya rela melakukan apa saja demi mencapai keinginannya termasuk menggoda Agra dengan segala macam cara.

2. Pertemuan pertama

Embun pagi menguarkan harum khasnya menciptakan titik-titik buliran air di dedaunan yang menyejukkan hati. Genangan air disepanjang jalan menandakan hujan turun begitu lebatnya malam tadi, gadis cantik berkulit pucat itu meringkuk dikamar kontrakkannya berselimut kain tipis. Cuaca dingin akibat hujan semalam ditambah dengan suasana mendung yang masih menyelimuti langit pagi tentu saja membuatnya nyaman untuk semakin bergelung di tempat tidurnya yang sederhana dan kecil itu. Delia masih memejamkan mata saat ini karena kemarin toko bunga tutup lebih dari jam kerja biasanya, akibat dari beberapa pelanggan masih mengunjungi toko tersebut. Yaa, jadinya rasa kantuk masih menderanya pagi ini, namun semalam sebelum Delia bersiap tidur tak lupa dia menyalakan alarm di gawai kunonya itu.

Kriiiing....!!!!!

Bunyi keras itu sekejap membuat gadis bertubuh mungil itu terjaga dari tidurnya.

Meraih sumber bunyi,bangun terduduk dan melihat handphone jadulnya itu. Seketika dirinya terlonjak kaget biasanya dia akan bangun pagi-pagi sekali membersihkan rumah, menyiapkan sarapan untuknya sendiri dan bersiap berangkat lebih awal. Tapi pagi ini jangankan melakukan kegiatan rutin paginya malahan gadis itu baru saja terjaga dari tidurnya.

"Ya Tuhan, sudah setengah tujuh, aku harus segera bersiap." Gumam Delia kemudian meraih handuk yang tergantung dibelakang pintu kamarnya dan bergegas menuju kamar mandi.

Beberapa menit berlalu, setelah selesai dengan ritual mandi yang lebih cepat dari biasanya, dia bergegas memakai baju seragam dan celana jeans yang pas membalut tubuh rampingnya, tak lupa mengikat rambutnya, mengoleskan lip balm dibibir mungilnya menambah kecantikan alami yang menularkan keceriaan pada setiap mata yang memandang.

"waktuku tinggal 20 menit untuk sampai ke tempat kerja." Mendongak melihat jam menunjukkan pukul 06:55. Gumam-gumam, berlalu mengunci pintu rumah dan bergegas menuju halte yang jaraknya lumayan jauh dari kontrakannya.

******

Nafas Delia terdengar tak beraturan ketika sampai di halte, beruntung tak berapa lama saat dirinya tiba, bus yang biasa dinaikinya sudah datang.

Beberapa menit kemudian tibalah bus tersebut di halte dekat tempat kerjanya.

Berjalan sedikit cepat menuju toko bunga Floris, membuka pintu kaca berlalu menyusuri deretan bunga-bunga yang tertata rapi. Tibalah gadis cantik ini di locker tempatnya menyimpan tas selempang dan gawai kunonya itu.

Berdiri di depan kaca washtafel disamping lockernya mencuci tangan, ini rutinitas Delia begitu tiba di tempat kerjanya. Merapikan kembali rambut hitamnya yang sedikit berantakan akibat berdesakan di bus tadi.

"kesiangan ya Del?" sapa Nita teman Delia.

"iya nih…hehe, habisnya mendung sih jadi tambah ngantuk deh nit." senyum seringai Delia

"oya nit, Bu Maya apa belum datang kog kayaknya pintu kantor beliau tadi masih tutup? Biasanya jam segini pak Budi sudah diminta bu Maya stand by buat bersihin kantor kan, tapi tadi aku lihat masih sepi aja!"

"iya.. Aku sendiri juga gak tau. Tak biasanya beliau datang terlambat." karena setaunya bu Maya adalah orang yang begitu semangat datang ke toko bunga ini. Bu Maya memberi kabar lewat telepon atau chat pribadi saat beliau tidak bisa hadir untuk melihat laporan keuangan.

******

Di depan toko bunga,

Terlihat tiga orang laki-laki berjas hitam dan seorang wanita setengah baya yang tak lain adalah bu Maya, turun dari mobil mewah berwarna hitam. Mereka menuju toko bunga Floris itu.

Berjalan beriringan, salah satu dari pria berjas itu membukakan pintu toko. "tante Maya, bisakah tante memilihkanku bunga kesukaan mama?" berbicara, melangkah memindai deretan bunga-bunga menawan itu. "apakah tante mengetahuinya? Aku masih begitu ingat bunga kesukaan mama!" menatap hamparan bunga bunga indah yang menyejukkan mata. " Aku sangat merindukannya membelai rambutku, seperti dulu saat aku masih kecil."

"tentu saja tante tau Agra! Mama mu adalah sahabat terbaik tante, dia adalah sosok yang begitu menyayangimu. Tante tau mama mu begitu menyukai bunga lily, tante sudah memesankan bunga itu dan kemungkinan tadi sebelum kita datang sudah sampai."

Agra baru saja tiba kemarin malam dari Jepang. Sudah 2 tahun lebih laki-laki tampan ini mengembangkan bisnisnya di negara itu namun kedatangannya kali ini tak memberi kabar kedua orang tuanya, dia berencana menyiapkan pesta kejutan untuk mamanya. Sengaja menginap di apartemen kosong milik tante Maya, tentu saja agar kedua orang tuanya tak mengetahui perihal kepulangannya ke Indonesia.

"pak Budi, tolong panggilkan Delia untuk menemui saya ya pak! Saya tunggu di kantor!"

Berjalan beriringan dengan Agra. "ayo Agra ke ruang kerja tante."

*****

Sementara di ruang belakang berdampingan dengan ruang kerja bu Maya.

Dua gadis muda ini sedang sibuk menata dan membersihkan ruangan tersebut, mereka berbagi tugas karena sepertinya dua temannya lagi tak kunjung datang. Nita mendongak dan melihat jam dinding, mengerutkan kening terheran, mengapa mereka tak kunjung datang juga dan tak biasanya juga seperti ini.

"hari ini banyak pesanan juga ya nit!" ucap Delia memecah keheningan diruangan luas nan menyejukkan mata ini. Delia tersenyum menyeringai melirik temannya yang terlihat gelisah sementara matanya sesekali memindai jam dinding disampingnya.

"iya, banyak pesanan tetapi masalahnya Tina dan Mila belum datang. Jelasnya sekarang hanya kitalah yang nanti menangani semua pesanan yang se abrek ini, belum lagi nanti untuk mengantarnya siapa coba? Ahh pusing deh!"

" sudahlah jangan mengeluh lagi, kita harus selalu bersyukur, diluar sana banyak seklali orang yang susah mendapatkan kerja!"

"heheh...iya iya Del, habisnya kenapa coba meraka belum datang juga?akukan jadi khawatir, nggak biasanya juga mereka seperti ini kan!"

"iya juga sih, coba kamu ke locker deh siapa tau mereka menghubungimu! Takutnya nanti terjadi apa-apa!"

"kenapa nggak terpikir olehku dari tadi" menepuk kening, melangakah menuju ruang locker.

"iya nih Del, katanya ban motor yang mereka tumpangi kempes di jalan yang lumayan jauh dari sini dan sepertinya mereka izin nggak masuk Del mengingat sekarang sudah jam sembilan "

"yaudah nanti kamu sampaikan izin mereka pada bu Maya Nit, kasihan mereka kalau sampai nanti dipotong gajinya gara-gara nggak masuk tanpa keterangan kan."

Ditengah perbincangan mereka datanglah pak Budi cleaning service di toko bunga itu. " permisi mbak Delia saya diminta bu Maya memanggilkan anda untuk menemui beliau diruang kerjanya! "

" eh...ah iya pak Budi, bu Maya sudah datang ya?". Terlonjak kaget karena laki-laki setengah baya dengan rambut yang sudah agak memutih itu datang tiba-tiba.

" sudah mbk, baru saja beliau sampai bersama pelanggan toko ini tadi. "

" baik pak saya akan segera kesana. " hmmm...kenapa ya, apa ada kesalahan dengan kerjaanku ya? Aku rasa aku sudah melakukan yang terbaik . Gumam-gumam tak jelas menyusuri bunga - bunga indah nan harum itu.

Gadis ini melewati deretan bunga -bunga yang tertata rapi dimeja pajangan, dengan langkah kecilnya dia melangkah begitu cepat. Tentu saja dirinya takut bu Maya menunggu terlalu lama, namun ditengah perjalanannya itu tak sengaja dia menabrak seseorang yang tiba-tiba saja keluar dari pintu toilet, laki-laki itu berpawakan tinggi, besar dan kuat karena dengan Delia menabraknya saja tak membuat tubuhnya terdorong malahan Delia lah yang saat ini terjatuh karena kakinya membentur ujung meja tempat memajang bunga.

"Aduhhh...." pekik Delia, mengusap usap kakinya yang sedikit memar.

"Cihh... Dasar kampungan, bisa hati-hati tidak jalanmu. Kau lihat ini!!" menunjuk jas nya yang sama sekali tak terjadi apapun, kusutpun tidak.

Gadis mungil itu mengatupkan kedua tangan kedepan wajahnya. "maafkan saya tuan, saya tak sengaja menabrak anda tadi karena saya sedang terburu-buru menemui atasan saya." meminta maaf dengan tulus

" kau lihat ini gadis bodoh!! " menunjuk jasnya yang terlihat masih utuh tak kurang satu apapun.

Apa? Melihat apa? Bahkan dia terlihat tampan begitu dengan setelan jasnya yang bermerk itu. Cih tampan tampan tapi sayang arogan sekali.

" maaf tuan tapi sepertinya jas anda masih baik-baik saja!" menatap Agra dengan tatapan sayunya. "kau tau meskipun kau bekerja seumur hidupmu kau tak akan pernah bisa mengganti jasku ini!!" membuang muka berlalu meninggalkan Delia yang masih tak bergeming di depan pintu masuk toilet.

" dasar laki-laki sombong dan arogan, padahal akukan sudah meminta maaf " gumamnya kemudian berlalu menuju ruangan bu Maya.

Tok tok tok

" masuk!! Iya Del silahkan duduk!"

" Delia, saya ingin kamu merangkaikan bunga untuk sahabat saya Del, dan saya ingin kamu merangkaikan yang paling indah dengan kemampuanmu itu hari ini!"

" baik bu, saya akan berusaha! Memangnya bunga apa yang akan dirangkai nanti bu Maya?"

" bunga lily Del, beberapa waktu lalu saya memesannya. Kemungkingan tadi pagi pagi sekali sudah sampai , coba nanti kamu cek ke bagian penerimaan barang!"

" baik bu nanti saya akan kesana melihatnya." berdiri dari duduknya srdikit menundukkan kepala "kalau begitu saya permisi untuk melanjutkan pekerjaan bu!"

"baiklah Del, silahkan" wanita paruh baya itu menatap punggung Delia dia sudah menganggapnya seperti anak sendiri. Delia gadis yang sopan dan lagi sebatang kara didunia ini, sedikit banyak bu Maya mengetahui kisah hidup Delia.

" Delia...tunggu!!! "

Berhenti saat memegang handle pintu, kembali menghadap bu Maya." iya bu Maya, ada yang bisa saya bantu?"

" Delia nanti sore tolong kamu antarkan pesanan bunganya ke rumah sahabat saya ya, karena tadi sebelum kamu datang Nita bilang Tina dan Mila katanya izin nggak masuk akibat ban motor yang mereka kendarai bocor dan sampai sekarang mereka masih mengantre untuk menambalnya."

"baik bu Maya, saya akan mengantarnya nanti sore ke tempat tujuan."

" bailah, silahkan lanjutkan pekerjaan kalian!

Sore hari,

Tak seperti pagi tadi mendung senantiasa memeluk bumi. Rupanya matahari sore ini bersinar begitu terangnya, Delia berada di mobil box bersama driver khusus pengantar bunga. Mereka hari ini bertugas mengantar pesanan bunga pengusaha kaya. Jarak toko bunga menuju alamat yang tertulis di kertas yang diberikan oleh bu Maya menurut perhitungan driver memakan waktu kurang lebih 45 menit.

Beberapa menit berlalu tibalah mereka di depan sebuah gedung nan megah lagi menjulang tinggi, gadis cantik itu begitu terpesona dengan pemandangan indah taman gedung itu, tak sadar dirinya melamun saat turun dari mobil box itu dan tiba tiba saja.

Bruukkkk.....

Bersambung..........

**************

Hallo sahabat readers kuuh, maafkan author yang baru ini ya!!! Karena slow update 🙇🙇🙇

Author hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa apabila ada salah kata dan gak nyambung maafkan yak.😂😊🙇🙇🙇

Thank You All...!

3. Pertemuan kedua

Bruukkkk...!!

" Aduhhhh…" pekik Delia

Tiba-tiba saja gadis itu terjatuh dan terduduk. Delia tak sadar berjalan sedikit maju didepan mobil box, netra sayunya sibuk memindai pemandangan indah didepan gedung yang menjulang tinggi itu. Dirinya begitu terkagum-kagum oleh penataan taman yang baru pertama kali ia jumpai ini, banyak sekali bunga bunga warna warni dikelilingi beberapa kupu kupu yang hilir mudik berterbangan di taman itu. Seolah olah tak puas menikmati pemandangan taman gedung Wijaya Group dari jarak jauh tak sadar tubuh mungilnya bergerak melangkah maju sampai sampai menabrak seseorang bertubuh tinggi besar. Laki laki tampan itu keluar dari mobil mewah, berhenti di depan mobil box bunga yang juga terparkir dihalaman lobby gedung Wijaya Group.

" Maafkan saya tuan,saya tidak sengaja menabrak anda…" Delia berusaha berdiri dan mengatupkan kedua tangan didepan wajahnya.

" Kau…!" menatap tajam Delia, menelisik dari atas sampai bawah, yang ditatap pun tak kuasa menahan malu dipandang seperti seorang pencuri yang tertangkap basah saat melakukan aksinya. " Lagi-lagi kau gadis bodoh…!!" hardiknya. " sedang apa kau disini? Mengganggu jalanku saja, menyingkirlah gadis kampungan…!!" berlalu meninggalkan Delia yang masih termangu ditempatnya berdiri dan tak mampu mengucapkan sepatah katapun.

Kenapa aku harus bertemu dia lagi sih? Kenapa dunia ini begitu sempit? Sungguh pria sombong itu merusak hariku saja!! Huh…!! Dia pikir dia itu siapa? Membentak orang seenaknya saja akukan sudah meminta maaf padanya, dan lagi tadi bukan sepenuhnya salahku kog! Sekarang mood ku benar-benar kacau, semoga saja aku tak bertemu lagi dengannya. Umpatnya dalam hati

" Lebih baik segera kuantarkan saja bunga pesanannya tadi daripada memikirkan orang kaya yang sombongnya selangit itu…!! Gumamnya tak jelas, berbalik menuju mobil box bunga. " Pak Edo mari segara kita antar bunganya, tolong bapak bawakan bunganya ya pak, dan jangan sampai rusak, karena itu bunga lily langka, tadi bu Maya pesan supaya berhati hati membawanya."

" Baik mbak…" pak edo memperhatikan penampilan Delia yang sedikit berantakan akibat kejadian tadi " mbak Delia tidak apa-apa kan mbak?, maaf tadi tidak sempat membantu karena saya juga agak sedikit takut hehe…maklum mbak badan saya kurus dan kelihatannya laki-laki tadi badannya begitu kekar dengan pandangan tajamnya, saya pikir saya tak akan kuasa melawannya" tersenyum malu-malu. Ah yang benar saja masak laki-laki nyalinya ciut begitu, tepuk jidat deh ah.

Delia tersenyum tipis mendengar pengakuan pak Edo. " ah pak Edo… saya tidak apa-apa kog pak tenang saja, mari kita segera ke lobby " berjalan mendahului pak Edo yang tertunduk malu atas pengakuannya tadi.

Kini mereka sudah berdiri di depan meja resepsionis di lobby gedung nan luas megah itu. Delia baru pertama kali bertugas mengantarkan bunga, karena biasanya Mila dan Tina lah yang selalu diminta oleh bu Maya untuk berada dibagian pengiriman. Sementara Delia dan Nita bertugas merangkai bunga di toko, dengan kemampuan yang dimilikinya tentu saja Delia tak diizinkan untuk mengerjakan tugas luar, banyak pelanggan yang puas atas pekerjaannya, gadis cantik itu begitu lihai memadu madankan warna warni bunga sehingga tak jarang sesekali ada pelanggan rewel yang maunya hanya Delia lah yang merangkaikan bunga pesanannya, sesekali dengan parasnya yang cantik itu ada pelanggan laki-laki yang pernah menggodanya untung saja bu Maya dengan sigap meminta Delia mengerjakan yang lainnya. Bu Maya tak ingin karyawannya direndahkan dengan laki-laki itu, selain karena menyayangi Delia seperti anaknya sendiri wanita setengah baya itu tak ingin toko bunganya tercemar karena kejadian tak mengenakkan itu. Namun kali ini karena keterbatasan karyawanlah yang mengharuskan gadis bertubuh mungil berkulit pucat ini untuk mengantar bunga pesanan Agra.

" Permisi mbak" sedikit berjinjit melongok ke balik meja resepsionis. " Saya dari toko bunga Floris, mau mengantarkan pesanan bunga atas nama bapak Agra, apakah benar disini alamatnya? " tersenyum ramah menunjukkan kertas bertuliskan alamat yang diberikan bu Maya tadi. " hmm… sebentar coba saya lihat" mencermati kertas itu. " Ah… iya mbak benar, tunggu sebentar ya mbak saya sambungkan ke sekretaris presdir "

Mengangguk tipis berjalan sedikit menjauh dari meja resepsionis"oh… jadi bunganya yang pesan seorang presdir, pantas saja bu Maya tadi mewanti wantiku supaya aku berhati hati jangan sampai terjadi apa-apa pada bunga lily nya " gumamnya

Delia memindai setiap sudut lobby gedung Wijaya Group sembari menunggu resepsionis tadi. Matanya sungguh tak kunjung bosan menikmati pemandangan di ruangan luas ini. Penataan ruang yang pas dan rapi tapi tak meninggalkan kesan keasrian yang juga disetiap sudut terdapat lukisan-lukisan seniman terkenal tentunya, meski dirinya tak paham makna dan siapa pelukisnya Delia tau bahwa lukisan itu bukan lukisan biasa karena di ruang kerja bu Maya juga terpasang meski tak sebanyak di lobby ini. Semua itu sungguh memanjakan netra sayunya, moodnya yang rusak karna insiden tadi perlahan hilang karna pemandangan indah ini.

*********

Hallow sahabatku sekalian maaf beribu maaf. Baru bisa up hari ini karena tanggung jawab di dunia nyata yang juga begitu menumpuk

Meski karya pertamaku ini masih on going

Mohon dukungannya ya kakak kakak cantik dan ganteng

Jangan lupa vote rate dan bintang lima nya ya

Thank you and i love you so much ALL

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!