Azalea Djadmika, Asisten Koki di sebuah restoran ternama di Jakarta. Terjerat hubungan dengan seorang yang dia pikir berstatus duda tampan dan mapan, Zayn Putra Maliq. Hubungan mereka terkesan dingin dalam enam bulan pertama perkenalan mereka.

Tidak banyak yang di ketahui Lea tentang Zayn, yang dia tahu hanyalah Zayn, pengusaha properti ternama, dan dia memiliki dua putri kembar yang di beri nama Lin-lin Maliq dan Lie-Lie Maliq. Untuk isterinya, bernama Syafira Bella, Zayn bercerita bahwa isterinya telah meninggal tujuh tahun lalu pada saat kecelakaan mobil yang menenggelamkan istrinya di lautan.

Karena himpitan ekonomi dan utang yang makin mendesak Lea, membuat Lea memutuskan untuk menerima lamaran Zayn, dan menikah muda, serta menjadi ibu sambung untuk dua putri Zayn.

Dalam enam bulan pertama pernikahan mereka, berjalan harmonis, apalagi Lea telah mengandung tiga bulan. Namun tiba-tiba saja Bella, yang telah di kabarkan meninggal. Datang dan  kembali ke rumah Zayn, dan menyebutkan jika pernikahan Lea dan Zayn, tidak sah. Karena Bella belum bercerai dengan Zayn, dan dia belum mati

Zayn yang bertemu kembali dengan Bella isterinya, seakan menemukan kembali cintanya yang hilang. Awalnya dia pikir, cintanya pada Bella telah memudar seiring waktu hilangnya istrinya selama tujuh tahun terakhir. Ternyata tidak. Cintanya pada Bella, tidak pernah memudar. Kehadiran istri lamanya, membuat Zayn berpikir untuk bercerai dengan Lea.

Hari-hari Lea mulai di abaikan dan tak di anggap. Bahkan bisikan manis Bella setiap saat menuntut Zayn agar segera mencampakkan Lea bersama anak yang di kandung Lea.

Sikap Zayn yang sangat memanjakan istrinya Bella, berbanding terbalik dengan sikapnya pada Lea. Zayn bersikap dingin dan arogan setiap saat pada Lea.

HARUSKAH LEA BERTAHAN DALAM RUMAH TANGGANYA?

...----------------...

Cast:

...AZALEA DJADMIKA...

Karakter :

Azalea Djadmika adalah sosok wanita yang serba teratur dalam segala aspek kehidupannya.

Dari sudut pandang luar wanita ini cenderung pendiam sebab menyendiri adalah pelindung dan bersosial jarang ia lakukan. Sensitif adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dirinya, wanita dengan kepribadian ini mudah sekali tersentuh bahkan tersakiti perasaannya.

...SYAFIRA BELLA...

Karakter:

Syafira Bella adalah wanita yang selalu ingin mendominasi setiap keadaan, dia menyukai persaingan. Seakan dia yang paling pantas memimpin atau mengarahkan suatu pekerjaan atau kelompok. Kekuasaan begitu berarti dalam hidupnya. Tetapi itu sebanding dengan kedisiplinan yang dia terapkan.

Syafira adalah orang yang selalu tahu dan selalu ingin tahu, melahap berbagai ilmu akan membuatnya semakin pantas. Dia begitu ambisius dengan keinginannya. Buang-buang waktu adalah sesuatu yang dia benci.

Tetap fokus, kreatif, menyukai tantangan, dan tak pernah ragu akan membuat dirinya semakin pantas. 

...ZAYN PUTRA MALIQ...

Karakter :

Zayn Putra Maliq biasanya juga dikenal dengan si perfeksionis karena dia memiliki karakter cenderung rapi, teratur, terencana, dan mampu mempertimbangkan segala sesuatu setelah melihat hal-hal kecil. Secara penampilan fisik, dia akan tampil sempurna dengan pakaian tampak rapi, baju mulus, sepatu bersih, barang bawaan tertata rapi dan tulisan rapi. Zayn cenderung suka mengatur orang lain, suka mengontrol semuanya sendiri, bicaranya dingin, sesuai aturan dan baku.

...ADAM SYAH...

Karakter :

Adam Syah adalah tipe karakter yang suka menjadi pusat perhatian, ingin selalu disenangi oleh orang lain, meiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan selalu senang dengan situasi yang gembira seperti pesta maupun berkumpul bersama teman-teman. Namun Adam cenderung sulit berkonsentrasi dan diajak serius serta cenderung memberikan keputusan setelah berpikir pendek, dia diam-diam sangat menyukai Lea.

...****************...

Selamat membaca :)

Iklan Lotion Citra:

Jangan lupa buatlah karya ini bersinar, dengan rate 5 untuk baru yang mampir, dan tinggalkan like dan coment.

Untuk membangun penulisan author, silahkan tinggalkan kritik dan saran pada kolom komentar 😂 karena Menulis itu perlu Usaha, Upaya, dan Ide.

Terimakasih 🥰

Love Every1 ♥️

AZALEA DJADMIKA

Karakter :

Azalea Djadmika adalah sosok wanita yang serba teratur dalam segala aspek kehidupannya.

Dari sudut pandang luar wanita ini cenderung pendiam sebab menyendiri adalah pelindung dan bersosial jarang ia lakukan. Sensitif adalah bagian yang tidak terpisahkan dari dirinya, wanita dengan kepribadian ini mudah sekali tersentuh bahkan tersakiti perasaannya.

SYAFIRA BELLA

Karakter:

Syafira Bella adalah wanita yang selalu ingin mendominasi setiap keadaan, dia menyukai persaingan. Seakan dia yang paling pantas memimpin atau mengarahkan suatu pekerjaan atau kelompok. Kekuasaan begitu berarti dalam hidupnya. Tetapi itu sebanding dengan kedisiplinan yang dia terapkan.

Syafira adalah orang yang selalu tahu dan selalu ingin tahu, melahap berbagai ilmu akan membuatnya semakin pantas. Dia begitu ambisius dengan keinginannya. Buang-buang waktu adalah sesuatu yang dia benci.

Tetap fokus, kreatif, menyukai tantangan, dan tak pernah ragu akan membuat dirinya semakin pantas. 

ZAYN PUTRA MALIQ

Karakter :

Zayn Putra Maliq biasanya juga dikenal dengan si perfeksionis karena dia memiliki karakter cenderung rapi, teratur, terencana, dan mampu mempertimbangkan segala sesuatu setelah melihat hal-hal kecil. Secara penampilan fisik, dia akan tampil sempurna dengan pakaian tampak rapi, baju mulus, sepatu bersih, barang bawaan tertata rapi dan tulisan rapi. Zayn cenderung suka mengatur orang lain, suka mengontrol semuanya sendiri, bicaranya dingin, sesuai aturan dan baku.

ADAM LEE

Karakter :

Adam Lee adalah tipe karakter yang suka menjadi pusat perhatian, ingin selalu disenangi oleh orang lain, meiliki rasa percaya diri yang tinggi, dan selalu senang dengan situasi yang gembira seperti pesta maupun berkumpul bersama teman-teman. Namun Adam cenderung sulit berkonsentrasi dan diajak serius serta cenderung memberikan keputusan setelah berpikir pendek, dia diam-diam sangat menyukai Lea.

...****************...

Pukul 01.20 Dini Hari

Seorang asisten koki dengan celemek pramusaji tampak sudah menyelesaikan pekerjaannya, mengangkat semua perkakas makan di atas meja pelanggan yang telah pergi. Padahal, bagian bersih-bersih meja, bukanlah pekerjaanya. Namun, karena hari ini adalah hari weekend, maka restoran banjir kedatangan pelanggan yang datang berpasang-pasangan, oleh itu restoran pastilah selalu tutup terlambat, dan yang bukan pekerjaannya, haruslah memiliki tenaga ekstra membantu, tanpa menerima uang tips lembur.

Boss restoran, memang diketahui memiliki ekonomi yang suka mengikat pinggang semua orang. Pelit dan serakah.

"Aku pergi, boss ...," pamit gadis itu setelah selesai berkemas dan berganti pakaian.

"Iya ..., hati-hati di jalan yah, Lea ...." Sang boss berkata, namun seluruh perhatiannya hanya tertuju pada banyaknya uang-uang dalam laci kasir. Sebenarnya, dia tidak terlalu peduli datang pergi pegawainya, kecuali uang dalam laci kurang. Pintu restoran akan di tutup, dan semua pegawai boleh pergi jika sudah di geledah, dan dinyatakan bersih bukan pencuri. Kejam. Bossnya memang sangat kejam.

Tetapi, karena keterbatasan ijasah. Gadis berpostur tinggi dengan perawakan kurus itu, tetap harus bertahan bekerja dalam restoran dua puluh empat jam ini. Nama gadis itu adalah Azalea Djadmika. Semua orang yang mengenalnya kerap kali memanggilnya, Lea.

Lea Berjalan keluar restoran. Langsung mengenakan earphone ke telinganya dan mengeraskan volume musiknya. Lalala ..., lagunya sangat bagus. Walaupun telah beratusan kali mendengar lagu instrument ini. Lea sangat menyukai lagu instrument tanpa lirik. Karena lebih menangkan pikirannya, dan dia bisa melupakan ekspresi boss yang suka berteriak untuk memeras tenaganya, namun sangat menghemat ketika harus memberi upah.

Lea berjalan terus menuju halte dekat jalan utama. Di sana, adalah tempat biasa menunggu bus yang akan mengantar dirinya ke jalan utama menuju rumah susunnya.

Sepuluh Menit Kemudian

Lea masih duduk menunggu di halte. Dia merapatkan dirinya dengan jaket bulu tebal yang dia kenakan. Angin malam terasa sangat dingin, berembus menusuk hingga tulang-tulangnya. Malam makin larut. Satu bus pun belum terlihat akan datang. Lea melihat angka jam di layar ponselnya. Pukul 01.50 dini hari. Rasanya sangat mustahil, menunggu bus lewat pada jam seperti ini.

"Apakah aku harus ke rumah Sauna terdekat, untuk menumpang tidur lagi?" tannyanya pada dirinya sendiri dengan nada mengeluh dan juga ingin mengutuk boss restoran, tempat dia bekerja. Dia tampak menghela napas. Memindahkan posisi tasnya duduk di pangkuan kakinya. Membuka resleting tas. Mengambil dompet. Memeriksa uangnya. Hanya tersisa beberapa lembar. Jika di gunakan untuk ke rumah Sauna, maka uang tersisanya hanya akan tersisa satu lembar. Tidak akan cukup membawa dia kembali ke rumah.

"Boss, sialan!" kutuk Lea kesal, dengan sepasang kaki yang di hentakan ke tanah berkali-kali, seakan ada wajah  bossnya yang tercetak di atas tanah, dan dia perlu melampiaskan amarahnya.

"Lea!"

Tiba-tiba terdengar suara seorang pria yang tidak asing di telinganya, dan membuat Lea senang. Dia mendongakan kepalanya. Seorang pria tampak turun dari mobilnya, dan kini berdiri di hadapannya. Pria itu bernama Zayn Putra Maliq, Pria keturunan Malaysia berwajah tampan, dengan tubuh tegap di usia tiga puluh lima tahun, dan dia mengaku berstatus Duda dengan anak kembar, dan Lea baru saja menjadi kekasihnya, baru enam bulan yang lalu.

"Kau baru pulang kerja?" tanya pria itu santai, dan mengambil duduk bersebelahan di sisi Lea.

"Iya."

"Bus tidak akan ada lewat lagi, aku akan mengantarmu pulang!" tawar Zayn yang lebih dulu berdiri. Lea mengikuti langkah panjang pria itu. Zayn membukakan pintu mobil posisi co-driver untuknya.

Lea masuk dan mengusahakan dirinya posisi duduknya terlihat dengan sopan dan bersahaja. Zayn mengitari mobilnya. Membuka pintu posisi drivernya. Lalu, barulah dia menjalankan mobilnya.

Tiga Puluh Menit Perjalanan

Mereka hanya menghabiskan perjalanan dengan rasa sunyi, tanpa sepatah katapun untuk memulai berbicara layaknya sepasang kekasih yang baru merajut hubungan. Lea tidak pernah mencoba mencari tau siapa Zayn. Yang dia tahu, Zayn hanya mengaku sudah berstatus Duda. Tentang mantan isterinya, Zayn tidak pernah membicarakannya. Begitupula Lea tidak pernah ingin mencari tahu.

"Sudah sampai, selamat tidur yah ...." Zayn menghentikan mobilnya di halaman depan rumah susun. Lea berada di salah satu kamar dari bagian rumah susun yang terlihat sudah tua, namu cukup kokoh untuk menampungi seratus lima puluh keluarga.

"Terima kasih," ucap Lea dengan nada terdengar sungkan. DIa terpikir satu hal, dan ingin membayar ongkos perjalanan. Mengambil dompet, dan menyerahkan uangnya pada Zayn.

Zayn membuka kelopak matanya, memperlihat sepasang iris mata bewarna hitam dengan sorot matanya yang tajam, dan juga seakan dirinya terkejut mendapat sodoran uang, "Aku kekasihmu, bukan supir Bus. Mengapa harus membayar."

Lea menjadi malu akan perbandingan yang disebut Zayn itu. Dia segera memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet, dan menyimpannya kembali dalam tas dengan tangan yang terlihat terburu-buru.

"Maaf ...," ucap Lea.

"Jika kau ingin membayarnya, kau bias menciumku di sini." Zayn mencondongkan tubuhnya mendekat kan dirinya, dan memberikan pipinya pada Lea.

Glek!

Lea menelan air ludahnya.

Deg!

Untuk pertama kalinya. Zayn berani sedekat ini dengannya. Gugup. Tentu saja Lea gugup. Walau ciuman bukanlah hal pertama lagi bagi Lea. Lea pernah melakukan sebelumya dengan kekasih sebelumnya. Sebelum Zayn datang ke dalam kehidupan asmaranya.

Kini, pria berstatus pernah menikah ini meminta bayaran dengan ciuman pipi. Tentu saja, membuat Lea gugup memulai. Jika hal itu terjadi, maka hal ini merupakan moment intim pertama kali mereka, setelah hubungan asmara yang mereka jalani selama enam bulan. Baiklah, Lea tahu bahwa Zayn adalah sosok kekasih yang sopan dan tidak mesum.

Selama enam bulan, menjalani hubungan.

Ciuman di pipi pun tidak pernah terjadi, dan pegangan tangan pun tidak pernah terjalin antara jemari mereka. Bahkan Lea pikir, pria tiga puluh lima tahun ini, tidak menyukai dirinya. Dirinya hanyalah lapisan kedok agar semua orang tahu, bahwa dia tidak lagi mencintai almarhum isterinya, Syafira Bella.

"Lea! Kau belum memberi bayaran," singgung Zayn lagi. Lea mengedipkan matanya satu kali. Entah, keberanian darimana, bibir Lea akhirnya mendarat pada pipi Zayn.

Deg!

Seketika Lea ingin mengutuk dirinya menjadi lalat. Agar segera terbang pergi, dan menghilang dari Zayn.

"Terima kasih," ucap Zayn, lalu kembali meluruskan posturnya duduk di kursi mobilnya.

Lea segera turun dari mobil, dan tidak berkata satu katapun lagi pada Zayn yang sedari tadi hanya memamerkan senyumnya yang melengkung indah. Karena apa? Karena Lea berani mencium pipinya. Inisiatif yang di mulai oleh teman wanitanya lebih dulu. Ingat itu, Lea mendadak menjadi sangat malu.

Berlari. Lea berlari memasuki gedung rumah susunnya. Bahkan dia tetap berlari menapaki anak tangga demi anak tangga lainnya. Rumah susun ini tidak ada Lift. Makin tinggi lantai yang kau sewa, maka harga sewanya makin murah.

......................

Bersambung ...