06:00
Pagi telah tiba, sang surya telah terbit dari arah timur. Terlihat seorang gadis kecil yang sedang tidur dengan nyenyak nya di atas kasur.
Tok...tok...tok
Suara pintu diketuk dari luar.
"Dek?" Ucap seorang laki-laki yang tak lain adalah kakaknya.Revan Azka Falensia.
"Adek bangun sudah pagi nih!" ucap Revan yang agak meninggikan suaranya agar adiknya bisa bangun dan mendengar suaranya.
"Ya ampun lama banget sih" gerutunya sambil menghentakkan kakinya di lantai.
Revan memejamkan matanya dan mulai menarik napas dengan perlahan.
"ADEK" teriak Revan setelah mengumpulkan energi.
"Aden kenapa teriak teriak, ini masih pagi loh" ucap Bi Surti_pembantu di kediaman Falensia yang baru saja datang menghampiri Revan yang dari tadi teriak teriak. "Eh bibi, bi Tiara kok gak bangun bangun ya? " tanya Revan yang sedikit khawatir. "Coba buka dulu den" Ucap bi surti.
Revan pun hanya menganggukkan kepalanya.
cklek.
Suara pintu terbuka dan terlihatlah Revan yang berdiri di ambang pintu dengan wajah kesalnya, bagaimana tidak kesal Revan dari tadi teriak teriak dari luar kamar sampai suaranya hampir habis tetapi sang adik malah masih tidur dengan nyamannya di atas kasur.
"ADEK BANGUN!" Teriaknya sambil berjalan mendekat ke arah jendela kamar dan membuka jendela dan gorden nya agar cahaya matahari bisa masuk."Engghh"lenguh sang adik sambil menggeliat kecil karena wajahnya terkena sinar matahari,dia pun menutup wajahnya dengan selimut dan kembali tidur.
Melihat sang adik yang tak kunjung bangun membuat Revan tambah kesal. Lalu Revan pergi ke kamar mandi yang ada di dalam kamar tersebut dan mengambil segayung air. Revan mencelupkan tangan kananya di gayung tersebut dan mencipratkannya ke wajah sang adik.
"Ih apasih" gerutu sang adik sambil membuka matanya. Ya,adiknya yang tak lain adalah Syeira Azka Falensia.
"Bangun oy"ucap Revan sambil menggoyangkan tubuh adiknya.
"Hemm" dengan berat hati Syeira membuka matanya dan melihat sang kakak yang berdiri dengan wajah kesalnya.
"Apa?" tanya Syeira dengan nada khas orang bangun tidur."B.A.N.G.U.N S.U.D.A.H P.A.G.I!!" ucap Revan dengan menekan setiap kata.
"Hm" jawab Syeira malas.
Lalu dengan langkah gontai Syeira berjalan ke kamar mandi dan melakukan ritual mandinya.
Sedangkan Revan yang melihat kelakuan adiknya tersebut hanya menggelengkan kepala heran.Lalu Revan pun keluar dari kamar adiknya dan berjalan menuju kamarnya untuk bersiap-siap.
Setelah 20 menit Syeira pun telah rapi dengan seragam serta atribut sekolahnya dan dia pun turun untuk sarapan bersama kakaknya.
Saat Syeira sampai dimeja makan dia hanya melihat kakaknya. "Daddy sama mommy kemana? " tanya Syeira pada kakaknya yang sedang asik memakan sarapannya.
"Udah berangkat ke luar negri tadi pagi" jawab Revan,karena tadi pagi sebelum Revan membangunkan Syeira,orang tuanya sempat pamit kepadanya.
"Sampai kapan?"
"Tiga hari kayaknya" Syeira hanya menganggukkan kepalanya dengan pelan.
"Dek? " panggil Revan sambil melambaikan tanganya ke depan wajah Syeira."Eh, apa "jawab Syeira yang tersadar dari lamunanya.
"Jangan ngelamun" ucap Revan."Gak tuh" jawab Syeira lagi."Hlih, dasar" cibir Revan.
'kakak tau apa yang kamu pikirkan dek' batin Revan sambil menatap sendu wajah adiknya
***
Selesai makan mereka pun berangkat ke sekolah masing-masing. Revan yang berangkat ke SMP dan Syeira berangkat ke SD.Mereka berangkat sekolah dengan diantar oleh supir.
Setelah 15 menit perjalanan mereka telah sampai di sekolah Syeira. "Kak aku berangkat dulu ya, bye" pamit Syeira dan keluar dari mobil. "Iya" jawab Revan.
Setelah dirasa adiknya telah masuk kedalam sekolah,Revan pun menyuruh sang sopir untuk melakukan kembali mobilnya.
***
Syeira berjalan santai di koridor sekolah yang agak ramai, karena sudah banyak murid yang datang.
"TIARA" teriak 3 orang dengan serempak."Gak usah teriak" jawab Syeira kepada sahabatnya.
Ya, sahabatnya yang tak lain adalah Tasya Almira Putri, Fasya Almira Putri dan Arabella Fransiska. Tasya dan Fasya adalah saudara kembar, dan Tasya sebagai kakaknya dan Fasya adiknya.
"Maap" jawab Bella dengan cengiran khas nya."Iya, yaudah yuk kita ke kelas"ucap Syeira.
"Yuk" jawab Tasya. Mereka berempat pun berjalan bersama dengan di iringi canda tawa.
***
Revan kini telah sampai di sekolahnya setelah tadi dia mengantar adiknya. Dia pun berniat masuk ke dalam sekolahnya tapi sebelum dia masuk Dion menghampirinya.Ya ,Dion Vernando salah satu sahabat Revan.
"Van" panggil Dion yang kini sudah berjalan di samping Revan "Eh lo udah lama datengnya?"
"Nggak juga, ini baru aja dateng diantar papa" ucap Dion."Ohhh, yaudah yuk masuk" ajak Revan dan Dion hanya menganggukkan kepala.
Tetapi sebelum Revan dan Dion melangkah masuk, dua orang yang juga merupakan sahabat Revan datang menghampiri mereka.Ya, dua sahabatnya yang tak lain adalah Devan Alexander dan Vian Alexander. Mereka Berdua adalah saudara kembar, Devan sebagai kakaknya, sedangkan Vian sebagai adiknya.
"Hey!pagi pagi pagi!" ucap Vian dengan penuh semangat.
"Berisik!" sentak Devan dengan nada khasnya,nada dingin dan datar.
"Yailah pagi-pagi dah marah aja lo dasar pemarah" Vian pun menoel pipi Devan dengan gemas.
"Diem!" Devan pun menyingkirkan tangan Viana yang berada di pipinya dengan kasar.
"Iye iye dasar lo mah baperan" Kali ini Devan tak menjawab ocehan kembaranya.Dia langsung berjalan mendahului ketiga temannya.
"Yaudah yok susulin" Kini gantian Dion yang berbicara setelah tadi dia menyimak perdebatan kakak beradik itu
"Kantin yuk! "ajak Fasya pada teman temanya.
" Yuk"jawab Tiara sedangkan Bella dan Tasya hanya menganggukkan kepala tanda setuju.
***
Kantin~.
Mereka berempat kini telah sampai di kantin dan mereka langsung memesan makanan. Setelah memesan makanan mereka mencari tempat duduk, namun ternyata semua sudah penuh, hanya ada satu meja di bagian pojok yang masih kosong, akhirnya mereka duduk di pojok.
"Rame banget"ucap Syeira sambil melihat sekitar kantin. "Ya, mungkin karena ada menu baru" jawab Bella.
Tak lama pesanan mereka datang, dan mereka pun memakan makanannya sambil bercerita.
"Pulang sekolah kita pergi jalan-jalan yuk" ajak Bella.
"Jalan kemana?" tanya Tasya lalu meminum jus mangga yang dia pesan tadi.
"Ya kemana aja gitu,asalkan tempatnya aman" Ucap Bella.
"Hm tempat aman yah?,gimana kalau di panti asuhan kami aja?" Saran Tasya.
"Loh kenapa di panti asuhan?" kini gantian Syeira yang bertanya."Oh kami tinggal di panti asuhan,jadi kalian kalau mau main ke panti asuhan ayo aja" Ucap Tasya dan disambut anggukan kepada dari kembarannya.
"Oke jadi nanti pulang sekolah kita ke panti asuhan" ucap Tasya dengan girangnya.
"Em kalau boleh tau kenapa kalian tinggal di panti asuhan?" Dengan perasaan ragu dan takut Bella menanyakan pertanyaan 'itu' yang pastinya membuat Tasya dan Tasya teringat dengan orang tuanya yang sudah lama meninggalkan mereka.
"Itu karena kami anak yatim piatu.Orang tua kami meninggalkan 3 tahun yang lalu karena kecelakaan mobil yang sengaja dilakukan oleh tante Siska" Ungkap Tasya sambil menundukkan kepalanya menatap sepatu hitam miliknya.
"Oh maaf aku tidak bermaksud menyinggung kalian" Ucap Bella.
"Tidak apa-apa,lagi pula kejadian itu sudah lama terjadi" Fasya menatap kembarannya yang tengah menundukkan kepalanya.Dia mengelus punggung kembarannya dengan sayang.
"Em sebentar lagi bel masuk berbunyi" Ucap Syeira mencairkan suasana yang tampak canggung baginya.
"Ayo kita ke-kelas" Ucap Bella dan disambut anggukan dari sahabatnya.
"Ayo"
Mereka berempat pun beranjak dari kantin dan segera berjalan menuju kelasnya.
*
kring...kring...kring
Bel pulang telah berbunyi, semua murid segera berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Yuk pulang" Bella berdiri dari duduknya sambil memakai tas punggungnya.
"Katanya mau ke panti asuhan" ucap Syeira mengingatkan.
"Oh ya, lupa hehe" balas Bella dengan cengiran khasnya."Dasar pelupa" cibir Tasya.
"Yaudah yuk" ajak Fasya pada sahabatnya.
Mereka berempat pun berjalan santai ke arah gerbang sekolah.Di depan gerbang sekolah Revan sudah datang untuk menjemput adiknya.Syeira yang melihat kakaknya sedang berdiri di samping mobil pun segera menghampirinya.
"Kak,udah lama?"tanya Syeira.
"Gak juga, yaudah yuk pulang"ucap Revan lalu membuka pintu mobil.
"Kak aku mau main ke tempat temenku,boleh ya?" ijin Syeira dengan wajah yang dibuat semelas mungkin agar kakaknya percaya dan mengizinkannya untuk pergi bersama ke empat temannya.
"Dimana?"
"Di panti asuhan kasih bunda" jawab Syeira cepat.
"Gak boleh.Kamu harus pulang dulu nanti kamu malah kecapean lagi" tolak Revan."Yah kok gitu sih kak,kam aku cuma main sebentar aja masa gaboleh sih" Syeira menghentakkan kakinya di tanah sambil mengerucut kan bibirnya.
"Kamu itu harus banyak istirahat nanti kamu masuk rumah sakit lagi.Hari minggu aja ya mainnya" Bujuk Revan dengan lembut.
Bukannya dia tidak memperbolehkan adiknya bermain dengan temannya,tapi dia hanya takut jika kondisi adiknya kembali drop seperti satu minggu yang lalu dan mengharuskan Syeira untuk rawat inap di rumah sakit.
"Ish kakak mah gitu,boleh ya kak please sekali ini aja ya ya" Syeira mengeluarkan puppy eyes nya agar kakaknya luluh.
Revan menghela napas panjang.Jujur saja dia tidak bisa menolak jika Syeira sudah mengeluarkan Puppy eyes handalannya .
"Yaudah nanti jam 4 harus pulang, nanti kakak suruh supir buat jemput kamu" ucap Revan."Siap" ucap Syeira sambil mengacungkan dua jempolnya.
"Yaudah aku pergi dulu kak dada" sambung Syeira lalu berlari kecil menjauhi kakaknya dan tak lupa melambaikan kedua tanganya.Revan hanya tersenyum melihat kelakuan adik kesayangannya itu, dia pun segera masuk mobil.
"Sudah?" tanya Fasya yang melihat Syeira datang."Sudah, yuk berangkat" jawab Syeira. Merekapun berangkat ke panti asuhan menggunakan mobil Bella dengan diantar supir
***
Panti asuhan~
Mereka telah tiba di panti asuhan kasih bunda. Saat mereka hendak masuk Syeira melihat sebuah mobil hitam yang tak asing baginya 'kayak mobil kakek' batinya.
"Itu mobil siapa? " tanya Syeira yang sejak tadi penasaran."Oh itu mobilnya donatur disini,biasanya kalau kesini pasti selalu bawa mainan" jawab Tasya sambil tersenyum.Dan Syeira hanya menganggukkan kepala."Ayo masuk"ajak Fasya pada temanya.
cklek
Suara pintu di buka oleh Fasya. Dan mereka berempat pun masuk, saat melewati ruang tamu mereka melihat ibu panti yang sedang mengasuh seorang bayi." Bunda kami pulang"ucap Tasya dan Fasya dengan kompak."Anak bunda sudah pulang ternyata" ucap ibu panti sambil tersenyum.
Sarah adalah nama dari Ibu panti, biasanya anak-anak memanggilnya dengan sebutan 'bunda'.
"Bunda ini teman kami di sekolah" ucap Fasya sambil tersenyum.
"Siapa nama kalian? " ucap Sarah dengan ramah pada Syeira dan Bella.
"Nama saya Arabella Fransiska panggilannya Bella".
"Saya Syeira Azka Falensia panggilannya Syeira."
"Kalian berdua sini duduk samping bunda" ucap sarah.Syeira dan Bella hanya tersenyum lalu duduk di samping Sarah.
"Tasya, Fasya kalian ke kamar dulu ganti baju" sambung Sarah sambil menatap kedua saudara kembar tersebut.
"Iya bunda" ucap mereka berdua kompak. Mereka berdua pun pergi ke kamar dan mengganti bajunya.
"Kalian sudah makan siang?" tanya Sarah sambil menatap lembut ke arah Syeira dan Bella."Belum" jawab Bella.
"Yaudah nanti kalian makan siang disini saja ya" ucap Sarah."Iya tante" jawab Syeira.
"Panggil bunda saja jangan tante"ucap Sarah." Iya bunda"jawab Syeira dan Bella kompak sambil tersenyum.
Tasya dan Fasya telah selesai ganti baju dan mereka menghampiri Sarah yang sedang bercerita dengan Syeira dan Bella."Ya sudah kalian main saja dulu, bunda mau masak buat makan siang" pamit Sarah lalu beranjak dari duduknya"Iya bunda" jawab mereka berempat kompak.
"Ayo kita main" ajak Tasya.
"Ayo"
Bella dan Syeira pun berdiri dan meletakkan tasnya di sofa,setelah itu mereka berempat berjalan ke arah taman belakang karena biasanya anak-anak panti bermain di halaman belakang.
Saat sampai di halaman belakang Syeira melihat punggung seseorang yang menurutnya mirip dengan Kakeknya.
"Kakek" panggil Syeira dengan ragu.
Orang yang dipanggil kakek itupun membalikkan badan dan melihat cucu kesayangan yang sedang berdiri dengan ketiga teman di sampingnya.
"Kakek!"
"Syeira!" ucap Farhan tersenyum sambil merentangkan tangannya.Syeira yang melihat kakeknya merentangkan tanganya pun segera berlari dan memeluk kakeknya dengan erat.
"Kakek kapan kesini nya, kok gak ngabarin Syei sih" ucap Syeira dengan kesal karena sang kakek kembali dari luar negri tanpa memberitahunya.
Farhan yang melihat cucu kesayangannya sedang kesal pun tersenyum.
"Kakek baru kemarin kesini nya" ucap Farhan sambil mengelus rambut cucunya dengan sayang.
"Oh ya, kenalin ini kakek ku" ucap Syeira memperkenalkan kakeknya pada temanya.
"Aku Tasya"
"Aku Fas--"belum sempat Fasya mengenalkan dirinya ke Farhan, Farhan lebih dulu memotong ucapannya.
"Tasya,Fasya kakek kan sudah sangat kenal dengan kalian" ucap Farhan, Tasya dan Fasya pun hanya cengengesan membuat Farhan menggelengkan kepala nya heran.
"Oh ya nama kamu siapa nak? " tanya Farhan pada Bella."Nama saya Arabella Fransiska panggilannya Bella" ucap Bella memperkenalkan dirinya pada Farhan.
"Kek aku main dulu ya" pamit Syeira pada kakeknya."Iya, hati-hati mainya" ucap Farhan."Siap kek" keempatnya pun menjawab dengan kompak dengan tangan yang melakukan pose hormat.
"Yaudah yuk kita main! " ucap Syeira bersemangat.Mereka berempat pun bermain bersama.
Setelah satu setengah jam mereka bermain.
"Anak anak waktunya makan siang" Panggil Sarah yang agak meninggikan suaranya.
"Yuk makan siang" Ajak Tasya."Yuk" jawab Syeira.Merekapun segera menuju ruang makan. Diruang makan mereka melihat anak panti yang sedang makan siang dengan lahap."Ayuk sini makan"ucap Sarah pada mereka berempat.
"Syeira sini duduk samping kakek"ucap Farhan sambil menepuk tikar bagian sampingnya.
"Iya kakek" ucap Syeira sambil melangkah mendekati kakeknya.
"Kakek? " tanya Sarah, karena dia tidak tau kalau Farhan adalah kakeknya Syeira."Dia kakek aku bun" jawab Syeira seolah dia mengerti akan kebingungan Sarah.
"Owh, ternyata kamu cucunya pak Farhan" ucap Sarah yang dibalas senyum oleh Syeira dan Farhan
Mereka semua pun makan dengan di iringi canda tawa.
'penuh kehangatan,kapan aku bisa seperti mereka yang hidup penuh dengan kasih sayang' batin Syeira sambil tersenyum miris.
Jujur saja dia sangat merasa iri dengan anak panti.Walaupun mereka memakan makanan sederhana dan hanya duduk di tikar tetapi mereka terlihat bahagia bahkan lebih bahagia daripada Tiara yang setiap hari memakan makanan enak dan duduk dimeja makan yang layak
Memang benar kata orang,bahagia tidak harus dengan uang.
Setelah selesai makan siang Farhan,Syeira dan Bella pun pamit untuk pulang, karena hari sudah lumayan sore."Kami pulang dulu ya, besok kita main lagi kesini" pamit Tiara pada Sarah dan si kembar (Tasya & Fasya)."Iya, hati-hati di jalan" ucap Tasya dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Syeira
"Aku duluan ya" pamit Bella yang sudah berada di dalam mobil."Iya dada" ucap Syeira sambil melambaikan tangannya.
"Syei kamu pulang bareng kakek saja" ucap Farhan stelah mobil Bella mengecil di pandangannya."Iya kek".
"Kamu pulang saja dulu,Syeira biar pulang dengan saya" ucap Farhan pada supir Syeira yang ditugaskan untuk menjemput Syeira."Iya tuan,saya permisi dulu " pamit sang supir, lalu sang supir tersebut melajukan mobilnya meninggalkan panti asuhan.
Setelah mobil yang ditumpangi supir Syeira pergi,Farhan dan Syeirapun masuk kedalam mobil.
" Pak jalan"ucap Farhan pada supirnya."Iya tuan" jawab sang supir.Selama diperjalanan Syeira hanya tidur di pangkuan kakeknya,mungkin dia lelah.Pikir Farhan.
Setelah beberapa menit berkendara mereka sampai di mansion keluarga Falensia. Farhan segera turun dari mobil dan menggendong Syeira untuk masuk ke dalam mansion. Revan yang sedang menonton televisi di ruang tamu pun kaget dan reflek berdiri.
"Kakek,Syeikenapa? " tanya Revan dengan khawatir.
"Tenang dia hanya tidur, yaudah kakek mau membawanya ke kamar" ucap Farhan lalu melangkahkan kaki menuju kamar Syeira.
Pukul 18:30 Syeira terbangun dari tidurnya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket dan bau.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian santai,Syeira pun segera turun karena perutnya sudah terasa lapar.Saat melewati ruang tamu Syeira melihat kakaknya yang sedang fokus pada handphone nya, dia pun menghampiri kakaknya.
"Kak" panggil Syeira pada kakaknya."Hm kenapa?" jawab Revan singkat, karena sedang fokus pada handphone nya."Gapapa cuma manggil aja" ucap Syeira dengan santainya. Revan yang mendengar ucapan adiknya pun mengalihkan pandanganya ke arah Syeira
"Sontoloyo" ucap Revan dengan wajah datar.
'Adek kayak gini bagusnya diapain ya? ' Batin Revan.
"Revan,Syeira" panggil seorang perempuan dari arah pintu masuk.Syeira dan Revan pun kompak melihat kearah pintu masuk.
"Mommy,daddy "ucap keduanya yang agak meninggikan suara karena kaget. Ya, yang datang adalah kedua orang tua mereka yang tak lain David Putra Falensia dan Diana Pratama.
"Kenapa kalian kaget" ucap Diana heran."Katanya kalian ada di luar negeri" ucap Revan bingung,pasalnya orang tuanya akan pergi selama tiga hari tetapi sekarang mereka sudah pulang,tidak biasanya.Pikir Revan."Tidak jadi" jawab
"Kenapa?"
"Klien Daddy sedang ada urusan pribadi,jadi meetingnya diundur satu minggu lagi" jawab David dengan detail.
"Itu siapa?" Tanya Syeira yang sedari tadi melihat seorang anak kecil yang seumuran dengan nya."Dia namanya Sisi,tadi daddy gak sengaja nyerempet dia waktu dijalan dan kakinya sedikit luka" jelas sang daddy pada Revan dan Syeira.
"Sisi kamu kenalan dulu sama mereka" ucap Diana dengan suara yang terdengar lembut."Aku Sisi" ucap Sisi sambil mengulurkan tangannya pada Syeira.
"Aku Syeira Azka Falensia panggil aja Syeira" Syeira membalas uluran tangan dari Sisi disertai senyuman yang sangat lebar.
"Aku Revan Azka Falensia kakaknya Syeira" Kini gantian Revan yang mengulurkan tangannya pada Sisi dan disambit baik oleh Sisi."Aku Sisi" jawab Sisi singkat sambil tersenyum ramah.
"Yaudah,kita duduk di sofa aja biar lebih enak ngobrolnya sekalian ngobatin lukanya Sisi."Ya,mom"ucap Revan dan Syeira bersama.
Setelah itu mereka duduk di sofa yang ada di ruang tamu kecuali Diana yang sedang mengambil kotak obat.Setelah mengambil kotak obat Diana pun duduk di dekat Sisi dan mengobati luka Sisi,setelah selesai
mengobati luka Sisi Diana membereskan kotak obat dan Mengembalikan nya pada tempat semula.
"Sisi om antar kamu pulang ya?" ucap David.
"Aku tidak punya rumah om,rumahku tadi siang kebakaran dan orang tua saya ikut terbakar"ucap Sisi berbohong sambil mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipi.
"Oh Maaf saya tidak bermaksud" ucap David merasa bersalah."Gapapa om" jawab Sisi sambil tersenyum.
"Em...bagaimana kalau kamu jadi bagian keluarga kami?" Tanya Diana membuat semuanya menatap Diana bingung."Emang boleh?" tanya Sisi dengan mata yang berbinar."Boleh aja" ucap Dania tersenyum.
"Maksud mommy Sisi jadi saudara kita gitu?" Tanya Revan setelah mencerna dengan baik perkataan Diana."Iya,bolehkan dad? tanya Diana pada David."Boleh aja,nanti Daddy urus surat-suratnya" jawab David sambil tersenyum.
"Kenapa gak di titipkan di panti asuhan?" Syeira kurang setuju dengan keputusan Diana dan David,untuk apa mengadopsi anak kalau anaknya sendiri belum tentu terurus.Pikir Syeira."Mommy mau dia tinggal disini" ucap Diana dengan suara tegasnya dan tidak boleh di bantah.
"Mulai sekarang kalian perlakukan Sisi dengan baik seperti saudara kandung sendiri" tambahnya lagi."Iya mom" jawab Revan.Sedangkan Syeira hanya diam,dia masih belum bisa menerima keputusan orang tuanya.
"Sisi,panggil kami dengan sebutan daddy dan mommy,dan panggil Revan dengan sebutan 'kak' atau 'bang',dan untuk Syeira kamu panggil nama saja ya karena kalian seumuran" jelas Diana panjang lebar."Iya mo-mommy"ucap Sisi gugup.
"Ini kan sudah jamnya makan malam jadi ayo kita makan malam" ucap David mengingatkan.Mereka pun mengangguk dan segera beranjak dari sofa ruang tamu.
Setelah sampai di meja makan merekapun duduk di kursi yang sudah tertata.
Syeira melihat mommy nya sedang mengambilkan makanan untuk daddynya,setelah itu mommy nya mengambilkan makan untuk Sisi.
Syeira yang melihat itu merasa cemburu karena selama ini dia tidak pernah diambilkan makanan oleh mommy nya.Dimasakkan makanan pun tidak pernah,karena selama ini yang masak adalah Bi Surti.
Setelah mereka selesai makan malam mereka memutuskan untuk duduk di ruang tamu.Saat sampai di ruang tamu merekapun duduk di sofa.Tadinya Syeira ingin duduk di tengah orang tuanya namun sudah keduluan oleh Sisi,akhirnya dia duduk di sofa yang agak pojok,sedangkan Revan duduk di samping daddy nya.
Seolah melupakan keberadaan Syeira,mereka bercanda dan tertawa dengan riang tanpa memperdulikan Syeira yang hanya diam menatap mereka dengan tatapan kecewa.
'Semua berubah' batin Syeira.
Syeira pun memutuskan untuk kembali kekamar.Saat sampai di kamar dia langsung menutup dan mengunci pintu kamarnya dan dia pun duduk di tepi tempat tidurnya.Samar samar dia mendengar suara kedua orang tuanya dan kakaknya yang sedang tertawa dengan bahagianya ,tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya yang Putih.
'Kenapa semua berubah?' Batin Syeira sambil menangis terisak-isak.
***
Paginya~
Pagi hari Syeira terbangun karena alarmnya sudah berbunyi dengan kerasnya.Dia hendak turun dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi namun kepalanya terasa sangat pusing diapun kembali membaringkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya,berharap rsa pusing itu akan hilang dengan sendirinya.
Sedangkan di ruang makan mereka sedang makan bersama tanpa adanya Syeira.Bi Surti yang tidak melihat adanya Syeira diruang makan pun menghampiri mereka
"Maaf Tuan,Nyonya saya mengganggu sarapan kalian" ucap bi Surti yang agak membungkuk."Ada apa bi?" tanya David sambil menatap kearah bi Surti.
"Em,anu Tuan saya cuma mau nanya, Nona Syeira kemana kok belum ikut sarapan ya?" tanya bi Surti dengan hati-hati
"Lagi dikamar mungkin,coba panggilkan saja bi dan suruh turun untuk sarapan"ucap David sambil melanjutkan makanya yang sempat tertunda.
" Baik tuan,saya permisi"ucap bi Surti yang agak membungkuk.
Ting tong...ting tong
Bunyi bel rumah.
Belum sempat bi Surti menaiki tangga, bel rumah berbunyi."Bi tolong bukain pintunya" pinta Diana."Baik nyah" ucap bi Surti.
Bi Surti pun berjalan ke arah pintu utama dan membukanya,saat pintu terbuka bi Surti melihat Farhan datang dengan paper bag ditanganya.
"Selamat pagi tuan" sapa bi Surti ."Pagi juga bi" jawab Farhan sambil tersenyum."Syeira sudah berangkat ke sekolah?" tanya Farhan."Belum tuan,nona Syeira juga belum turun untuk sarapan" jawab bi Surti.
Farhan yang mendengar jawaban bi Surti pun menjadi khawatir dan langsung masuk kedalam rumah saat melewati ruang makan Farhan tidak melihat Syeira sarapan bersama keluarganya.
"Ayah" sapa Diana."Syeira dimana?" tanya Farhan tanpa memperdulikan sapaan Diana.
"Belum turun kek" jawab Revan.Dengan tergesa gesa Farhan menaiki tangga dan menuju kamar Syeira,saat sudah sampai di depan pintu Farhan pun mencoba membuka Pintunya namun tidak bisa karena di kunci dari dalam.Farhan mencoba mendobrak pintunya namun gagal karena dia tidak kuat mungkin karena faktor usia.
"Revan,David kesini kalian" teriak Farhan.
Revan dan David yang mendengar teriakan Farhan pun segera menghampirinya."Kenap kek?" tanya Revan."Coba kalian dobrak pintunya!" ucap Farhan lagi.
Revan pun mengangguk dan mencoba mendobrak pintunya berkali-kali,tetapi itu percuma.
"Revan ayo kita dobrak bersama" saran David.
"Iya dad,kakek mundurlah" ucap Revan,lalu
Farhan mundur beberapa langkah."Ayo dad" ucap Revan sambil mengambil ancang ancang
1
2
3
BRAK!
Pintu pun terbuka walaupun ada yang rusak.
Farhan yang melibat pintunya sudah terbuka pun langsung masuk.
Farhan melihat Syeira yang sedang tertidur,tetapi ada darah di hidungnya.Dengan segera Farhan menggendong Syeira dan segera membawanya ke rumah sakit .
"Daddy kita ikut kakek atau gimana?" tanya Revan bingung.
"Kamu selesaikan sarapanmu dulu,nanti kita susul kakek ke rumah sakit" jawab David.
***
Rumah Sakit~
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Farhan sampai di rumah sakit terdekat.Farhan pun langsung membawa Syeira ke IGD agar Syeira mendapatkan penannganan dari dokter.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya dokter yang menangani Syeira pun keluar.
"Bagaimana kondisi cucu saya dok?"Tanya Farhan."Pasien tidak apa-apa,dia hanya banyak pikiran saja,pasien bisa pulang nanti sore" jawab dokter tersebut.
" Apa saya bisa menjenguknya?"tanya Farhan.
"Bisa,tapi pasien masih pingsan" jawab dokter tersebut.
"Apa ada yang ditanyakan lagi?,kalau tidak ada yang ditanyakan lagi saya permisi" tambahnya lagi."Tidak ada dok" ucap Farhan.Dokter tersebut pun menganggukkan kepala,dan segera pergi.
Setelah dokter tersebut pergi Farhan segera masuk ke dalam IGD.Di dalam ruang IGD Farhan melihat Syeira yang belum sadar di atas ranjang rumah sakit,Farhan mendudukkan dirinya di kursi samping ranjang Syeira
Apa yang kamu pikirkan sampai bisa begini?.Batin Farhan sambil mengusap rambut panjang Syeira.
"Enggh" lenguh Syeira sambil mengerjapkan matanya."Syeira kamu sudah sadar?" Tanya Farhan."Kakek" ucap Tiara dengan pelan.
"Iya ini kakek,apa ada yang sakit?" tanya Farhan khawatir
"Nggak ada kek" jawab Syeira sambil tersenyum dan berniat untuk duduk,Farhan yang melihat Syeira ingin duduk pun membantu nya.
"Syeira kenapa disini?" tanya Syeira dengan heran karena seingatnya tadi pagi dia hanya merasa pusing,lalu dia membaringkan tubuh nya ke kasur dan berniat untuk tidur agar pusing nya berkurang,tapi kenapa dia disini?.
"Kamu tadi pagi pingsan,kata dokter kamu lagi banyak pikiran" jawab Farhan,lalu menghela napas pelan."Kamu mikirin apa kok bisa sampai kayak gini?" tambahnya lagi.
"Mikirin pelajaran kek,pelajaran nya itu susah banget" jawab Syeira berbohong."Kakek tau kamu itu pintar,dan tidak mungkin kamu pusing soal pelajaran" ucap Farhan yang sudah tau jika Syeira berbohong.Syeira yang ketahuan berbohong pun hanya menundukkan kepalanya.
"Syei,sejak kecil kakek mengajari kamu untuk jujur" ucapan Farhan membuat Syeira mendongakkan kepalanya dan menatap Farhan dengan mata yang berkaca kaca.
"Kakek" ucap Syeira lirih,dia pun segera memeluk kakeknya dengan erat dan menangis tersedu sedu,Farhan yang melihat cucu kesayangannya menangis pun segera membalas pelukan Syeira dan mengusap punggung nya.
Setelah beberapa menit Syeira menangis diapun tertidur,Farhan yang menyadari Syeira tertidur pun langsung membaringkannya di ranjang rumah sakit.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!