NovelToon NovelToon

MARRIED WITH ICE CUBES

#PROLOG

Prang..!!

Suara pecahan piring dari arah dapur menyadarkan Allia dari lamunannya. Allia bergegas pergi ke dapur untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"MAMA.."

Teriak Allia yang panik melihat keadaan mamanya yang tergeletak di lantai dengan wajah pucat dan kepala yang berdarah akibat terbentur meja ketika pingsan.

Allia yang panik melihat keadaan mamanya berlari ke luar sambil berteriak meminta tolong, warga yang sedang melakukan aktivitasnya masing-masing langsung mendekati Allia yang sedang menangis

"Allia kamu kenapa?"

tanya salah seorang ibu-ibu kepada Allia

"Buk.. Mama saya di dalam..Mama saya pingsan, tolong saya pak buk bawa mama saya kerumah sakit "

Teriak Allia sambil menangis, tanpa berpikir panjang warga masuk dan membantu Allia membawa mamanya kerumah sakit.

***

Allia Naura Batrisya Adalah gadis berusia 18 tahun yang ceria dan agak cerewet,Allia adalah anak tunggal dari Tuan bastian dan nyonya risanti.

Sebenarnya Allia memiliki saudara kembar yang namanya hampir sama dengan Allia yaitu Aqila Naura Batrisya tetapi saudaranya itu meninggal saat di titipkan kepada bibinya karena pada saat itu Allia mengalami sakit dan harus di bawa keluar kota,

saat di luar kota ibunya mendapat telepon dari bibinya bahwa Aqila telah meninggal akibat demam, Aqila tidak bisa dibawah kerumah sakit karena jalan satu satunya menuju rumah sakit tertutup longsor,

dan akan segera di dimakamkan di TPU di desa tempat bibinya itu tinggal, karena jika harus menunggu pak bastian dan istrinya pasti tidak mungkin karena Allia harus di rawat selama tiga hari di rumah sakit diluar kota,

sejak saat itu ibunya Allia tidak memiliki nafsu makan dan menyebabkannya terkena penyakit magh yang lumayan parah, dia hanya mau makan ketika Papanya Allia membujuknya dengan alasan jika ibunya sakit maka Allia juga ikutan sakit,

sekarang hanya Allia lah yang menjadi penyemangat hidupnya untuk bertahan hidup selama ini,

keluarga Allia bisa dibilang sangat bahagia karena pertengkaran jarang terjadi di keluargannya namun saat Allia berusia 16 tahun perusahaan ayahnya bangkrut dan ayahnya mengalami serangan jantung dan meninggal,

setelah ayahnya meninggal Allia dan mamanya harus mengontrak di kontrakan yang kecil, dan ibunya selalu mengalami sakit sakitan, disitulah awal perjuangan Allia,

ia harus mencari uang untuk biaya hidup dan sekolahnya Allia juga di jauhi teman-temannya karena Allia sudah jatuh miskin, saat Allia tamat SMA ia tidak bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi.

***

Di depan ruang UGD Allia masih menangis dan mondar mandir menunggu dokter keluar,

selang beberapa menit dokter keluar dari UGD, Allia langsung mendekati dokter, "Dok bagaimana keadaan mama saya" Tanya Allia dengan panik,

Dokter yang melihat Allia merasa iba dan tidak tega untuk mengatakan keadaan ibunya tetapi dia harus mengatakan semuanya kepada Allia

" Maafkan saya nona ibu anda tidak bisa saya selamatkan, kami sudah berusaha tapi tuhan berkehendak lain" Allia yang syok mendengar bahwa mamanya telah meninggal langsung terduduk dan tak sadarkan diri,

melihat hal itu dokter langsung meminta perawat membawa Allia ke ruang rawat dan memeriksa keadaan nya

****

"APA..? Baik saya akan segera kesana" Ardiaz yang diikuti oleh asistennya Rafly melangkahkan kakinya keluar dari kantornya dengan tergesa gesa setelah mendapat kabar bahwa penyakit mamanya kembali kambuh dan di bawa kerumah sakit,

Ardiaz dengan cepat masuk kedalam mobil dan memerintahkan Rafly mengemudikan mobilnya dengan cepat menuju rumah sakit,

jarak antara rumah sakit dan kantornya memang tidak terlalu jauh tetapi jika menyangkut masalah ibunya yang sedang sakit Ardiaz tidak bisa menghiraukannya,

setelah ayahnya meninggal lima tahun yang lalu Ardiaz hanya mempunyai ibunya di dalam hidupnya itulah sebabnya Ardiaz tidak bisa melihat ibunya sakit.

BERSAMBUNG..

#MAMA BELUM MENINGGAL

ARDIAZ HENANDRA PUTRA Adalah seorang CEO dari perusahaan Henandra Group, Ardiaz adalah putra dari Tuan Henandra dan nyonya Tias Henandra,

sebagai anak tunggal Ardiaz lah yang harus mengurus perusahaan setelah ayahnya meninggal lima tahun yang lalu.

Ardiaz memiliki perawakan yang tampan, badan yang atletis dan otak yang cerdas,

sehingga membuat perusahaan yang ia pimpin mengalami kemajuan yang sangat pesat, walaupun begitu tidak ada perempuan yang ingin mendekatinya karena sifatnya yang yang cuek, dingin, dan keras kepala.

semenjak kekasihnya meninggalkannya dua tahun yang lalu tanpa alasan Ardiaz menjadi tidak percaya kepada perempuan kecuali ibunya sendiri

****

Saat sampai di rumah sakit Ardiaz langsung menuju ruangan ke ruangan mamanya yang terletak di ruangan VVIP,

saat sampai di ruangan mamanya Ardiaz langsung mencium tangan mamanya, walaupun hati Ardiaz tidak tenang melihat keadaan mamanya yang sakit, tetapi wajah Ardiaz tidak menunjukkan kekhawatiran apapun, bahkan nada bicaranya tidak berubah tetap dingin dan datar

"Kenapa penyakit mama bisa kambuh? , apa karena perawat ini tidak becus melakukan pekerjaannya"

Ardiaz menatap tajam ke arah perawat pribadi yang sedari tadi tertunduk dengan wajah yang pucat karena takut,

Nyonya sanjaya hanya tersenyum lembut dan berkata lembut kepada Ardiaz

"diaz, mama tidak apa-apa mama hanya ingin melihat kamu menikah dan bahagia bersama istrimu nanti, dan saat mama pergi ada yang mengurusmu"

Ardiaz yang awalnya menatap kosong langsung menatap ibunya dengan wajah dinginnya itu

" Bukankah diaz sudah bilang, diaz tidak ingin menikah ataupun memiliki keluarga sendiri"

Ardiaz yang amarahnya mulai terpancing meninggalkan ruangan itu tanpa berkata-kata lagi.

****

Allia perlahan membuka matanya dan mencoba mengingat-ingat apa apa yang baru saja terjadi, saat ingatan akan ibunya yang telah meninggal memenuhi kepalanya

Allia kembali berderai air mata.

Allia segera berlari menuju tempat terakhir ia melihat ibunya terbaring,

tangisan Allia pecah ketika melihat ibunya yang terbaring tak bernyawa dan sudah siap untuk dibawah pulang

" Ma ..Mama gak kenapa-napa kan, Mama becanda kan, udah dong ma udah gak lucu, Lia gak suka mama becanda kek gini" Allia tertawa dengan sedih

" Ma.. Mama bangun ma jangan tinggalin lia,

lia udah gak punya siapa-siapa lagi, lia takut sendiri, lia harus sama siapa, ma bangun maa.."

Suara tangisan lia menggema di seluruh ruangan hingga siapapun yang mendengar nya akan merasa kasihan kepada Allia,

" Nona.. maafkan saya mengganggu, tapi sebaiknya nona membawa ibu nona pulang agar bisa segera dimakamkan"

suara suster yang sudah berdiri di belakang Allia mengejutkan Allia,

Allia yang mendengar apa yang di katakan suster itu membentak dan memarahi suster karena tidak suka dengan apa yang suster itu katakan

" Apa yang kau maksud?, apa kau sudah gila

Mama belum meninggal mama hanya tidur,

aku akan mengadukan mu kepada atasan mu agar kau segera di pecat, sekarang kau keluar dari sini, keluar..!!"

Teriak Allia dengan geram, Teriakan Allia di dengar oleh dokter yang sedang berjalan melewati ruangan itu

dokter itu langsung masuk dan melihat Allia yang sedang memarahi suster

" ada apa ini " tanya dokter yang heran melihat Allia yang sedang memarahi suster

" maaf dokter Gio saya hanya mengatakan kepada nona ini agar membawa ibunya pulang agar bisa segera di makam kan, tetapi nona ini tidak terima dan malah memarahi saya" Ucap suster menceritakan semuanya.

dokter Gio yang mendengar penjelasan dari suster itu mengangguk mengerti dan berusaha menjelaskan kepada Allia

" Nona saya dokter Gio Dokter dirumah sakit ini, maaf jika suster ini menyakiti perasaan nona tetapi apa yang di bilang sama suster semuanya benar ibu anda harus segera di makam kan" jelas dokter Gio dengan lembut

" ouwh jadi kau dokter di rumah sakit ini, katakan kepada suster mu ini mama saya masih hidup dia hanya sedang beristirahat, Mama saya belum meninggal" Teriak Allia kembali menangis

dokter Gio mencoba mendekati Allia dan mencoba memeluk Allia yang sedang menangis dan memberontak, Dokter Gio memberi penjelasan kepada Allia dengan hati-hati agar tidak melukai perasaan Allia

" Nona apa saya boleh tau siapa nama anda"

Dokter Gio bertanya dengan lembut kepada Allia,

Allia yang masih sesenggukan mencoba menjawab pertanyaan dokter Gio

"sa.. saya Allia "

Dokter Gio yang mendengar jawaban dari Allia melepaskan pelukannya

" Apa saya boleh memanggil mu Allia"

Allia hanya mengganguk

" baiklah, Allia apa kamu menyayangi ibumu" Tanya dokter Gio dengan pelan, Allia kembali mengangguk

" Apa Allia tidak kasihan melihat ibumu belum di makam kan"

Allia menggeleng lemah dan menangis kembali.

**BERSAMBUNG.

 

Jangan lupa di vote, like dan komen yah guys

di tunggu saran dan kritiknya

agar author lebih semangat lagi membuat ceritanya

# salam manis dari author :-)

#TUHAN TIDAK ADIL PADAKU

Allia bersiap-siap membawa ibunya pulang untuk segera di makamkan, setelah mendengar penjelasan dari dokter Gio sekarang Allia menjadi lebih tenang walaupun hati Allia belum bisa menerima kepergian ibunya Allia tetap mencoba bersabar

****

TPU ( Tempat Pemakaman Umum )

Setelah pemakaman ibunya Allia selesai, para tetangga yang membantu memakamkan ibunya meninggalkan pemakaman satu persatu sampai akhirnya hanya Allia yang tetap tinggal dan masih menangisi kepergian ibunya.

Menurut Allia ini adalah masa tersulit bagi Allia setelah ayahnya meninggalkannya dan ibunya 2 tahun lalu

" Mah.. Kenapa mama tinggalin Lia? Lia takut sendiri hiks..hiks.. Lia harus sama siapa?, Lia gak bisa hidup tanpa mama hiks..hiks.. " Ucap Allia dengan lirih,

sungguh semua yang terjadi saat ini tidak pernah terlintas sedikitpun di benak Allia,

Saat hari sudah semakin sore Allia yang masih duduk disamping makam ibunya memutuskan untuk segera pulang,

Allia berdiri dan meninggalkan pemakaman ibunya dengan langkah yang lemah karena memang sejak tadi belum memakan apapun.

Dalam perjalanan pulang Allia merasa hidupnya sudah tidak berarti, saat Allia melihat mobil di depannya Allia berniat menabrakan dirinya sendiri agar ia bisa menyusul ibunya yang sudah meninggal, Allia memejamkan matanya dan berjalan menuju mobil tersebut

tetapi mobil itu malah berhenti saat jarak antara mobil dan Allia hanya tinggal sejengkal.

Allia yang tidak merasakan sakit di tubuhnya terduduk lemas dan memeluk kakinya sambil menangis sekencang-kencangnya

RUMAH SAKIT

Setelah Ardiaz meninggalkan rumah sakit, nyonya Tias yang masih di ruangannya hanya duduk di tempat tidur dan memikirkan keadaan putra satu-satunya itu yang belum memiliki pasangan di saat umurnya sudah matang untuk memiliki seorang istri

" Aku tidak bisa diam saja, aku tidak akan membiarkan diaz seperti ini terus, aku harus membantunya mencarikan sorang istri yang bisa merawatnya saat nanti aku pergi "

gumam nyonya Tias di dalam hatinya

Nyonya Tias memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya.

Sebenarnya penyakit nyonya Tias tidak kambuh sama sekali dia melakukan itu agar bisa membujuk Ardiaz untuk menikah tetapi hasilnya Nihil, Ardiaz tetap pada pendiriannya

tidak ingin menikah sama sekali.

Dalam perjalan pulang mobil nyonya Tias berhenti mendadak menyebabkan nyonya Tias hampir jatuh dari kursinya

" Ada apa jang, mengapa berhenti mendadak" tanya Nyonya Tias sambil membenahi duduknya,

"Maafkan saya nyonya di depan ada seorang gadis yang menyeberang sembarangan dan hampir tertabrak"

Nyonya Tias terkejut mendengar perkataan ujang dan segera turun dari mobil untuk melihat keadaan gadis tersebut

" Nak apakah kau baik-baik saja, atau ada yang terluka"

Allia yang mendengar suara nyonya Tias mengangkat kepalanya melihat siapa yang mengajaknya bicara dan tersenyum sinis

" Apa peduli anda, mengapa anda menghentikan mobilnya, seharusnya anda menabrak saya dan membiarkan saya MATI"

Teriak Allia lalu menangis kembali . Nyonya Tias merasa terkejut denga apa yang di ucapkan Allia

" mengapa kau berbicara seperti itu? apa yang sebenarnya terjadi pada mu" Tanya nyonya Tias dengan sabar

" H H H.. Kau ingin tahu apa yang terjadi, sekarang dengarkan aku baik-baik, semua orang telah pergi meninggalkanku pertama ayahku kedua teman-teman ku dan sekarang ibuku juga pergi meninggalkan ku,

sekarang kau puas, jika kau sudah puas sekarang pergilah!!"

Nyonya Tias yang merasa iba melihat Allia mencoba menghibur Allia

" Saya tau apa yang kamu rasakan saat ini, percayalah tuhan sedang menguji mu kau pasti bisa melewatinya" Ucap nyonya Tias dengan lembut

Allia yang emosi mendengar kata-kata nyonya Tias berteriak kembali

" Apa tuhan mengujiku? Bersabar? HHHH tuhan tidak pernah adil kepadaku, saat tuhan mengambil semua yang kumiliki saya masih bisa menerimanya saya masih bersabar , tetapi tuhan belum juga puas melihatku sengsara dan sekarang dia juga mengambil ibuku, mungkin setelah aku mati barulah tuhan akan merasa puas" teriak Allia dengan emosi dan kembali menangis dengan keras

PLAKK..!

Nyonya Tias yang emosi mendengar kata-kata Allia menamparnya cukup keras, sehingga Allia yang awalnya marah-marah seketika terdiam dan menangis dengan kencang,

nyonya Tias yang merasa iba langsung memeluk Allia dengan kencang memberikan rasa nyaman kepada Allia,

Allia pun menumpahkan semua air matanya di pelukan nyonya Tias, tanpa nyonya Tias sadari air matanya juga mengalir melihat keadaan gadis yang sedang berada di dalam pelukannya sekarang,

Saat Allia sudah mulai tenang nyonya Tias mencoba bertanya kepada Allia

" sekarang tenangkanlah dirimu, dan kalau saya boleh tau siapa namamu?"

Tanya nyonya dengan lembut

Allia yang masih sesenggukan mencoba menjawab pertanyaan nyonya Tias

" sa.. nama saya All"

Belum sempat Allia menjawab pandangannya menjadi kabur dan tubuhnya menjadi lemas Allia langsung pingsan di pelukan nyonya Tias.

BERSAMBUNG..

JANGAN LUPA VOTE, LIKE, DAN COMENNYA YA GUYS

DI TUNGGU KRITIK DAN SARANNYA YAH:-)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!