NovelToon NovelToon

AWAL EKSKUL

Karakter

Sepasang keluarga dari Riko Mahendra dengan Emilia Suryani dikaruniai seorang putra yang bernama Raka Putra Mahendra & seorang putri yang bernama Fiola Putri Mahendra. Raka duduk di bangku kuliah semester 2, sedangkan Fiola yang sering dipanggil dengan Fio duduk dibangku sma kelas 10.

Raka kuliah di luar kota dengan jurusan kedokteran. Walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang jadi dokter, tapi keinginan Raka untuk sekolah di kedokteran sangatlah kuat. Raka merupakan anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Fiola sang adik Raka tipe anak yang manja apalagi jika sama kedua orang tuanya dan kakaknya.

Riko punya sahabat yang bernama Delon Wijaya yang beristrikan Rita Samudra. Pasangan Delon dengan Rita dikaruniai 2 orang putra, yaitu Aldo Wijaya yang duduk dibangku sma kelas duabelas dan Farel Wijaya yang duduk dibangku kelas sepuluh di sekolah yang sama dengan Fio yaitu sma X.

Di sekolah sma x

"Hai Fio..." sapa dewi sahabat dekatnya Fio

"hai juga" jawab Fio

Mereka bertemu dihalaman sekolah saat baru datang. Dan mereka jalan bersama masuk ke kelas mereka.

Dari arah belakang mereka Aldo datang bersama dengan adiknya Farel. Farel ga kenal dengan Fio dan Dewi walaupun mereka satu angkatan, mungkin karena mereka beda kelas.

Namun nama Fio di sekolah tersebut lumayan dikenal. Pasalnya Fio dikenal anak yang rajin serta cantik dengan kulit yang bersih. Tingkat kecerdasannya memang tidak setinggi Aldo. Fio sendiri dimata teman-temannya sekolah dikenal baik tapi cuek. Jika di sekolah Fio tidaklah terlihat anak yg manja melainkan anak yang mandiri & agak pendiam.

Di sebuah mall

Emi sedang jalan-jalan dengan Fio di sebuah mall untuk belanja. Ternyata Rita juga sedang jalan di mall tersebut sendirian. Mereka bertemu tak disengaja saat berpapasan di dekat lift.

"Emi..." panggil Rita saat mereka dekat

"Hai Rita" jawab Emi sambil cipika cipiki cium pipi kira kanan

Rita melihat Fio di dekat Emi, langsung bertanya

"ini siapa kok cantik sekali... " tunjuk Rita ke Fio.

Fio tersenyum sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan Rita.

"Fio tante" ucap Fio memperkenalkan diri.

"ini Fio adiknya Raka" kata Emi menjelaskan ke Rita temannya.

"Cantik sekali ya.., boleh dong dijodohin sama anakku yang besar ya biar kita bisa jadi besanan nantinya" kata Rita ke Emi sambil senyum ke arah Fio.

Emi hanya tersenyum ke Rita, pasalnya Fio masih duduk di bangku sma kelas 10. Tapi berbeda dengan Rita awal ketemu Fio sudah jatuh cinta untuk dijadikan menantu dan itu bukan main-main keinginannya.

"Kita ngobrol dulu di sana yuk" ajak Rita ke Emi dan Fio sambil menunjuk sebuah resto di mall tempat mereka bertemu.

"Jangan lama-lama ya, soalnya kasihan Fio baru pulang dari sekolah tadi" jawab Emi agar tidak terlalu lama ngobrolnya, karena memang mereka niatnya mau belanja buat kebutuhan rumah yang sudah menipis. Sampe di resto mereka ngobrol panjang lebar sekalian makan siang.

Di rumah Rita

Setelah sampe di rumah, malamnya Rita cerita ke suaminya Delon bahwa dia tadi bertemu dengan Emi Mahendra bersama anak gadisnya yang cantik.

"Pah, tadi mama waktu di mall ga sengaja ketemu sama Rita dengan anak gadisnya" certa Rita ke suaminya

"O gitu, emang ngobrol apa aja kalian?" tanya Delon ke istrinya

"Bukan ngobrolnya yang mama mau ceritain pah..." jawab Rita mulai kesel

"Terus apa yang mau diceritain mama?" tanya Delon lagi heran. Kenapa istrinya terlihat

semangat sekali saat mau cerita, emang ada cerita dibalik semangatnya istrinya.

"Emm gini pah, mama itu kan lihat anak gadisnya Emi itu suka banget..... Dan mama berniat menjodohkannya sama Aldo...." agak ragu Rita menceritakan keinginannya itu.

"Ya ampun ma, Aldo itu kan masih remaja dan juga belum ada kerjaan lagi" jawab Delon kurang setuju dengan perjodohan remaja itu.

"Ya ntar kita suruh aja saat Aldo sudah lulus sma, kuliah sambil kerja di kantor papa." Rita memberi ide ke suaminya jodohin.

"Sudahlah ma itu dibahas besok-besok aja, sekarang kita istirahat dulu" kata Delon sambil merebahkan tubuhnya ke atas ranjang menghadap ke istrinya yang masih duduk bersandar di sandaran kasurnya.

"Iih papa ini, belum lihat sih anaknya Emi itu seperti apa" kata Rita sambil ikut rebahan di kasur. "Kalau Aldo lihat, pasti Aldo juga setuju deh pah, orang anaknya cantik, baik dan sopan lagi" lanjut Rita.

Delon hanya tersenyum kemudian memeluk istrinya dan memejamkan mata untuk dapat istirahat.

Rita masih memikirkan bagaimana caranya supaya suaminya setuju dengan rencananya menjodohkan Aldo dengan Fio. Karena Rita kawatir kalau dia tidak segera melamar Fio, nantinya pasti banyak yang akan mendekati Fio dan Aldo ya kalau dapat yang baik, kalau nantinya punya pacar yang kurang berkenang di mata orang tuanya bagaimana. Karena melihat suaminya sudah tertidur pulas, akhirnya Rita ikut tertidur juga.

Aldo sudah punya rencana untuk buka usaha cafe kecil-kecilan sendiri yang modalnya tidak terlalu besar saat kuliah nanti. Walaupun rencananya itu blm disampaikan ke orang tuanya. Karena Aldo memang ingin merintis usaha sendiri agar tidak selalu dianggap mengandalkan kekayaan orang tuanya. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya juga mampu membangun suatu usaha sendiri meski itu dirasa berat.

Paginya saat sarapan, keluarga Delon Wijaya ini selalu berusaha untuk dapat menikmati sarapan bersama-sama agar kebersamaannya selalu ada.

Mama Rita melihat Aldo dan ingin menanyakan apakah anaknya kenal dengan adik kelasnya yang bernama Fio. Tapi niatnya itu diurungkan karena melihat Aldo yang sdh terburu-buru untuk berangkat ke sekolah.

"Pah, mah Aldo berangkat dulu udah kesiangan nih" pamit Aldo dengan kedua orang tuanya. Aldo berangkat sekolah bawa motor berboncengan dengan Farel.

"Pah, mah..." pamit Farel sambil mencium punggung tangan papa dan mamanya.

"Hati-hati ya sayang" jawab Mama Rita kepada kedua putra tersayangnya.

Ekskul

Di rumah Emi

Begitu juga denang Fio, dia bangun udah kesiangan jd saat sarapan Fio sudah terburu-buru & hanya ambil roti yang dioles coklat aja supaya tidak terlambat sekolahnya.

"O iya ma, Fio nanti pulangnya agak telat mam soalnya ada ekskul di sekolah ya ma...." ijin Fio sama mama Emi, agar mamanya nanti tidak kawatir Fio pulang terlambat";

"Iya, hati-hati sayangku" jawab mama Emi

"Dah mama, papa... " pamit Fio ke mama & papanya sembari mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Langsung Fio lari ke mobil untuk berangkat dengan dianter sang sopir

Di sma X

Sampai di sekolah Fio langsung turun dari mobil & berjalan dengan cepat supaya bisa sampai di kelas sebelum bel sekolah berbunyi. Benar juga sesampaikan Fio duduk di bangku kelasnya bel tanda masuk berbunyi.

"Fio nanti kamu ekskul ya" tanya Dewi sahabat sekaligus temen sebangkunya

"Iya, kenapa Wi... " kata Fio sembari mereka jalan ke kantin karena sekarang sudah jam istirahat siang

"Gapapa sih cuma nanya aja, ekskulmu band ya..." kata dewi nengok ke Fio

"Boleh ga ya kalau aku ikutan dateng ke ekskulmu sedang aku ga ikutan ekskul band?" tanya dewi ingin ikut Fio ke ekskul karena ada yang dewi taksir yaitu Leo temannya Aldo yang juga ikutan ekskul band.

"Boleh aja, wah ada yang mau pdkt nih... " sindir Fio sambil tersenyum ke Dewi, karena Fio sudah tahu bahwa temennya naksir Leo salah satu anak band di sekolahnya. Memang anak² band di sekolah ini dikenal anak yang ganteng² dan pintar.

"Ah tahu aja, tapi jangan bilang-bilang ya Fio, aku malu kalau ketahuan naksir dia " jawab Dewi malu² ke arah Fio

Sambil makan di kantin, 2 remaja ini ngobrol panjang lebar hingga tak terasa. makanan mereka habis, kemudian baru beranjak kembali ke kelas mereka.

Sesaat setelah jam pulang sekolah mereka berjalan menuju ke ruang musik untuk menikutin ekskul band. Fio & Dewi masuk ke ruang ekskul musik bersamaan anak² yang pada ikutan ekskul musik, walaupun ga banyak sih. Hanya beberapa anak aja yang ikut ekskul musik. Ternyata di ruangan tersebut sudah menunggu kakak kelas & guru pengajar ekskul. Mereka mendengarkan kakak pengajar ekskulnya dengan baik, hanya Dewi yang tidak fokus, karena pandangannya selalu ke Leo. Sedangkan Leo sendiri sesekali curi pandang ke Fio. Fio ga menyadari karena Fio fokus mendengarkan pembimbingnya yang sedang mengajarkan bagaimana olah vokal yang benar untuk si vokalisnya. Group anak kls Xll di suruh pembimbingnya mencontohkan sebuah lagu, dimana vokalisnya adalah Aldo (seniornya di sma X). Suara Aldo sangat enak didengar saat membawakan salah satu lagunya Shela on seven yg berjudul "Dan...". Semua yg mendengar langsung bertepuk tangan. Aldo anaknya cuek & termasuk anak yang pendiam. Apalagi jika sama orang yang tdk dikenalnya, jadi terkesan dingin.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, anak² ekskul keluar dari ruangannya. Fio sudah ditunggu sama jemputannya. Begitu juga dengan Dewi. Leo, Aldo, Faris & Genta sama² jalan ke arah parkir menuju kendaraan mereka masing-masing. Dewi & Fio jalan didepan mereka untuk menuju tempat dimana mereka sudsh dijemput. Dari mereka berempat (selompok Aldo) yang paling banyak bicara adalah Faris. Faris melihat ada cewek di depannya langsung berjalan mendahului temennya hanya untuk mengejar & menyapa 2 gadis didepannya yang tak lain adalah Fio & Dewi.

"Hai, kamu anak band dr kls X ya" tanya Faris ke Fio dan Dewi.

"Dia aja sih kak" jawab Dewi sambil menepuk bahu Fio

"Loh memang kamu bukan anak band juga ya?" tanya Faris lagi ke Dewi

"Bukan kak, saya ikutan ekskul basket, cuma tadi mau nemeni Fio aja" jawab Dewi agar tidak terlihat bahwa dirinya sengaja ikut.

"Kalian dari kelas 10 apa?" tanya Faris lagi. Temen² hanya menjadi pendengar

"Aku sama Fio di 10-4" jawab dewi. Fio ga menjawab, karena sudah langsung di jawab sama Dewi semua pertanyaannya. Tiba² Leo nanya ke Fio...

"Fio kamu di group band sebagai vokalis atau apa?

"Vokalis kak" jawab Fio dengan singkat sambil menengok ke belakangnya

"Sama dong berarti dengan Aldo" kata Leo lagi.

Fio hanya melihat sekilas ke Aldo sambil tersenyum dan menjawab "iya kak". Aldo yang juga bersamaan lihat ke Fio sempat terpesona melihat senyum Fio.

"Senyumnya lumayan...., eh kenapa denganku" batin Aldo. Karena Aldo selama ini ga pernah peduli dengan yang namanya kaum cewek. Baru kali ini dia bisa memuji melihat Fio tersenyum. Yang tanpa sadar hatinya memuji senyum gadis itu. Mereka sampai di parkiran, Faris bertanya ke Dewi dan Fio.

"Eh kalian pulangnya naik apa?"

"Kami dijemput kak" jawab Fio dan Dewi bersamaan

"Kita duluan ya kak" pamit Dewi dan Fio bersamaan.

Sedangkan Aldo & Leo langsung menuju ke tempat dimana motor mereka parkir. Faris & Genta menuju parkir mobil masing-masing.

Di rumah

"Halo sayang, capek ya" sapa mamanya Fio.

Fio yang melihat anaknya pulang lebih sore. Fio mencium pipi mamanya yang sedang di dapur masak buat makan malam nanti.

"Fio mandi dulu ya ma" kata Fio kemudian sambil menganggukkan kepalanya kemudian berjalan naik menuju ke kamarnya.

"Iya sayang, nanti mama tunggu untuk makan malam ya. Jangan lama-lama mandinya"

"Siap mama sayang...." jawab Fio sambil mengangkat jempol kanannya

Selesai mandi Fio duduk di meja belajarnya sebentar untuk cek tugas sekolah yang buat besoknya. Tiba² terdengar pintu diketuk sama pembatunya untuk segera turun dan makan malam. Fio langsung beranjak dari meja belajar & turun untuk makan malam bersama mama & papanya.

Setelah selesai makan malam, mamanya bertanya sama Fio

"Sayang hari sabtu Fio ada acara ga?"

"Ga sih ma, memang kenapa? Mama mau ngajak Fio jalan², siap deh mam" jawab Fio sambil tersenyum & mengedipkan matanya. Sang mama tersenyum melihat tingkah anak gadisnya itu.

"Bukan jalan² nak, ini ada temennya papa yang mau main ke rumah kita. Dia punya anak cowok ganteng yang mau dikenalin sama Fio"

Fio langsung melotot.

"Hah mau dikenalin..." gumam Fio tapi masih terdengar oleh kedua orang tuanya.

"Iya, mereka ingin menjodohkan anaknya sama Fio" jawab papa

"Fio kan masih sekolah pah, masak sih mau dijodohin....kayak jaman dulu aja" kata Fio menolak halus.

"Iya gapapa kan, ini juga baru kenalan kok, lagian anaknya juga baik sih ga aneh² dan mama juga udah tahu sih anaknya bagaimana" jawab mama.

Fio hanya diam ga menjawab lagi, karena dia sendiri juga ga tahu maksud orangtuanya dengan kata dikenalin dulu, padahal dia kan masih sekolah sma. Kakaknya yang kuliah saja belum punya pacar, kenapa bukan kakaknya duluan yang harus dikenalin & dicariin pacar. Pikiran Fio masih ga paham maksud dari pembicaraan ini.

"Kenapa bukan kak Raka aja sih ma yang dijodohin, kan kak Raka yang lebih gede dari Fio?" tanya Fio mencoba menghindar dari perjodohan itu.

"Lah ini anaknya tante Rita aja cowok semua, masak iya dijodohin sama kak Rak" jawab mama Emi sambil tersenyum. Fio hanya menghela nafasnya kemudian beranjak berdiri dari meja makan.

Fio sudah masuk ke kamarnya untuk lanjut ngerjain tugasnya yang tinggal dikit lagi selesai. Terus merebahkan diri di atas kasur & langsung tidur karena badannya kecapaian.

Di rumah Aldo

Aldo sampe rumah langsung masuk kamar & mandi. Selesai mandi Aldo turun ke ruang keluarga & duduk di sofa sambil ikutan Farel (adiknya) nonton acara balapan mobil di tv sambil menunggu waktu makan malam. Setelah makan malam siap, mamanya Aldo memanggil anak²nya juga suaminya untuk makan bersama.

Selesai mereka makan, mamanya Aldo membuka percakapan

"Aldo hari sabtu kamu ada acara ga sayang?"

"Belum ada sih ma, mama mau minta dianterin arisan?" tanya balik Aldo karena sang mama sering meminta anaknya untuk mengantar arisan.

"Ngga sayang, sabtu nanti mama sama papa mau ajak kamu ke rumah temen papa buat kenalan kamu sama anaknya" mama Aldo menjelaskan

"Maksud mama apa?" tanya Aldo ga paham maksud dikenalin sama anak temen papanya itu.

"Anak sulung mama yang ganteng ini mau dikenalin sama cewek cantik, untuk nanti jadi calonmu sayang...." kata mama Rita

"Maksud mama mau dijodohin? Mam, Aldo kan masih sekolah, lagian Aldo blm ada kerjaan juga" Tolak Aldo dengan halus

"Nanti kamu kan bisa tunangan dulu sayang, ini anaknya cantik & baik, mama takut keduluan dilamar orang nanti.

Lagian kalau untuk urusan kerjaan, nanti kamu bisa kerja ikut papa dulu saat kuliah atau kamu bisa buka usaha apa gitukan..." mama Rita menjelaskan panjang lebar supaya anaknya mau dikenalkan dng Fio. Aldo ga mau lagi komentar, krn merasa ga ada gunanya jika kemauan mama ditentang pasti hasil akhirnya juga Aldo yang kalah. Pasalnya mama Rita ini kalau sudah punya mau pasti dikejar sampai dapat.

Setelah ngobrol panjang lebar di meja makan, Aldo langsung pamit masuk kamar duluan. Dikamar Aldo terbayang akan senyum Fio siang tadi. Sedangkan sekarang tiba-tiba orang tuanya mau menjodohkan dia dengan anak gadis teman mereka.

Tunangan

Aldo mengangguk tanpa suara.

Akhirnya mereka semua makan sepuasnya di kantin dengan ditraktir Aldo

"Nanti aku tungguin di perpus ya setelah pulang" bisik Aldo ke Fio, karena Aldo tahu bahwa Fio ga enak jika banyak yang tahu kalau tenteng hubungan mereka sekarang ini. Fio hanya menganggukkan kepalanya saja, karena takut & malu jika sampai didengar yang lain.

Di rumah keluarga Riko

Satu bulan berikutnya saatnya Aldo & Fio tunangan yang hanya dihadiri keluarga besar masing² termasuk Raka kakaknya Fio pun meluangkan waktu untuk bisa datang.

Selesai acara tunangan, kedua keluarga besar itu langsung membicarakan rencana pernikahan Aldo & Fio yg akan diadakan di bulan depan. Omanya Aldo setuju cucunya menikah bulan depan & akan diberikan kado rumah kecil untuk dapat ditempati sang cucu tercinta nanti setelah menikah. Tapi papa Delon kurang setuju jika mereka nantinya hidup satu atap, melihat Fio yang masih baru kls 10. Kawatir jika nantinya Fio sampai hamil saat belum selesai sekolahnya & akibatnya tidak dapat melanjutkan studynya. Tapi berbeda dengan oma dan mamanya aldo, mereka percaya sama Aldo dapat menunggu hingga Fio lulus dulu. Dan menunda malam pertamanya hingga Fio lulus. Atau nantinya mereka dianjurkan untuk menempati kamar sendiri-sendiri (pisah kamar). Papa Riko juga setuju dengan keputusan oma Aldo. Sedangkan mama Emi hanya ngikut saja apa yang sudah menjadi keputusan suaminya meski hatinya menolak dan merasa kasihan melihat Fio yang masih sangat muda.

Di sma X

Sejak mereka dikenalin hingga saat ini selalu berangkat pulang bersama. Dan mereka janjian setelah keluar kelas pada saat pulang sekolah untuk menunggu di kantin.

"Kak Aldo belum keluar kelas ya Fio?" tanya Farel adiknya Aldo sambil duduk di depan Fio. Memang Aldo pernah meminta Farel untuk menemani Fio jika Aldo belum keluar kelas. Hingga menimbulkan gosip bahwa Fio pacaran dengan Farel.

"Wah sekarang rajin ke kantin untuk janjian biar ga ketahuan selingkuhnya" sindir salah satu cewek kelas X yang naksir Farel. Sedang Farel sendiri baru pendekatan dengan temen sekelasnya Nadya. Tapi Farel & Aldo tidak ambil pusing dengan gosip tersebut.

Fio yang mendengar sindiran itupun ga enak hati.

"Farel kamu pulang duluan aja, gpp aku nungguin kak Al sendiri. Paling bentar lagi juga kak Al ke sini" Fio meminta Farel untuk pulang lebih dulu.

"Gapapa jangan diambil hati ocehan mereka" kata Farel

"Tapi aku kan ga enak sama Nadya"

"Eh btw udah jadian belum sih sama Nadya?" tanya Fio

"Sudah kemarin aku nembak Nadyanya" jawab Aldo sambil tertawa geli inget saat bagaimana dia nembak Nadya

"Wah selamat ya, kalau gitu besok ajak dong Nadya ke kantin buat nemenin nunggu bareng kak Al keluar. "Lagian kan kalian bisa pulang bareng" lanjut Fio

"Iya besok kalau Nadya ga dijemput ya" jawab Farel dapat ide untuk dapat lebih dekat lagi sama Nadya.

Aldo keluar kelas langsung berjalan ke kantin untuk menemui tunangannya. Aldo berjalan melewati cewek² yang tadi lagi menggunjingkan hubungan kedekatan Fio dan Farel.

"Lama ya nungguin aku?" tanya Aldo sambil duduk disebelah Fio.

"Ngga sih...hanya ga enak aja sama slentingan mereka² itu kak, kan kasihan Farel yang baru jadian" jawab Fio sambil tersenyum.

Farelnya hanya ketawa aja.

"Ga usah di ambil hati omongan mereka itu" kata Aldo

"Emang kapan jadiannya Rel? "tanya Aldo ke adiknya

"Hehehe baru kemarin kak" jawab Farel malu-malu. Aldo mengangguk²kan kepalanya sambil minum es teh.

"Mau makan dulu disini apa mau dimana?" tanya Aldo sambil nengok ke tempat Fio.

"Fio nanti aja kak, makan di rumah" jawab Fio manja.

"Okey, kalau gitu kita pulang ya" ajak Aldo

Mereka jalan bertiga, Fio di apit oleh dua pangeran ganteng menuju tempat parkir motor sang pangeran. Tangan Fio digandeng sama Aldo. Fio sendiri biasanya ga pernah mau kalau tangannya digandeng sama Aldo apalagi di sekolah. Fio masih merasa canggung, padahal kalau lagi boncengan motor sama aldo aja tanpa disadari suka pegangan pinggangnya Aldo. Tapi kali ini Fio mencoba untuk diam saja saat Aldo menggandeng tangannya. Aldo tahu jika Fio masih canggung, apalagi tangannya berubah dingin saat dipegangin Aldo.

Yah begitulah bila dijodohkan kemungkinan untuk saling mencintai butuh waktu. Itu yang mungkin dirasakan Fio terhadap Aldo. Sedangkan Aldo sendiri sudah mulai nyaman dengan Fio, terlebih memang dari awal pertemuan mereka di ekskul band saat itu hati Aldo sudah ada percikan asrama... ups asmara maksudnya.

Persiapan demi persiapan pernikahan Aldo & Fio sudah diatur oleh orang tua mereka. Dari mulai gaun pengantin, makeup, gedung sampe dekorasinya semua sudah siap semua. Hanya saja pernikahan ini memang tidak diadakan secara mewah walaupun berada di sebuah gedung yang mewah. Acaranya hanya dihadiri oleh kalangan keluarga besar dan sahabat² Aldo serta Dewi sahabat Fio. Tidak ada rekan bisnis dari kedua keluarga mereka.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!