NovelToon NovelToon

Tambatan Hati CEO Salju

Prolog

Namaku adalah Malika Putri Wijaya Kusuma akan tetapi karena sejak kecil aku tidak mau berurusan dengan dunia bisnis jadilah namaku Malika Putri Wika, aku adalah putri kedua tuan Wijaya Kusuma yang salah satu raja bisnis di negara ini. Karena kakakku seorang wanita yang lembut, ketika beranjak remaja aku mengikuti semua pelajaran bela diri karena ingin melindungi kakakku. Aku telah menyelesaikan pendidikanku di Harvard university dengan nilai sangat sempurna dan diusia yang masih sangat muda 22 tahun, itu karena aku selalu ikut kelas akselerasi. dan disinilah aku kembali ketanah air dan tinggal di apartemen tanpa sepengetahuan raja dan ratu.

...🌟🌟🌟🌟...

Namaku adalah Davis Putra Dirgantara, aku mempunyai seorang kakak perempuan yang sangat cantik dan sudah menikah, aku juga mempunyai adik kembar yang sangat jahil namun sayangnya aku sangat menyayangi mereka. Aku adalah CEO perusahaan Diamond grup dan CEO Berlian Jaya grup keduanya perusahaan kakek dari ayah dan bundaku. Aku orang yang tegas dan tidak bisa menerima kesalahan dari bawahan ku.

...🌟🌟🌟🌟...

"Saldy,,, Carikan gua sekretaris yang bisa menangani dua perusahaan sekaligus, berapapun gaji yang dia minta setujui aja ". perintah Davis yang mulai emosi melihat cara kerja sekretarisnya yang baru 2 Minggu bekerja

"Lho bos,,,,berikan dulu kesempatan pada sekretarisnya, kan masih baru ". balas Saldy memelas karena hampir setiap Minggu bosnya minta ganti sekretaris

"Aku gak tahan lagi dengan cara kerjanya yang serba lambat, Saldy,,,". kata Davis dengan suara tinggi

"Ck,,,bos,,,dimana lagi aku akan temukan sekretaris yang sesuai keinginan bos, sedangkan semua sekretaris bos yang lalu berlatar belakang pendidikan sekretaris semua tapi bos gak pernah puas.". balas Saldy mengomeli bos sekaligus sahabatnya

"Gak perlu latar belakang sekretaris yang penting dia cerdas dan mampu mengimbangi cara kerjaku ". kata Davis

"Bos,,,gimana kita tau dia mampu mengimbangi cara kerjamu jika hanya 2 Minggu langsung ganti ". balas Saldy putus asa

"Aku gak mau tau, itu adalah tugasmu, aku mau dalam Minggu ini sekretaris yang ku maksud sudah mulai bekerja. Kandidat yang lolos interviewnya, akan aku interview langsung ". kata Davis tak ngotot

"Ok. Pinjam laptopnya, biar cepat ku buka lowongan kerjanya ". balas Saldy sambil mengambil laptop Davis dan duduk di sofa mulai membuka lowongan kerja online

Hanya dalam waktu 30 menit, setelah pendaftaran online dibuka, sudah ratusan peminat yang mengirimkan lamaran kerjanya.

Kemudian Saldy memilih beberapa kandidat dengan nilai yang sempurna menurutnya, namun Saldy sangat tertarik dengan salah satu lamaran yang masuk karena sangat berbeda dengan yang lain.

'hmmm menarik, bagaimana seorang lulusan Harvard university jurusan manajemen bisnis dengan nilai summacumlaude, melamar jadi sekretaris???seharusnya kan gadis ini seorang yang mampu dari segi finansial???'batin Saldy curiga

"Bos liat pelamar yang ini, menurut bos gimana???" tanya Saldy yang agak sedikit curiga

Davis kemudian mendekat dan membaca spesifikasi pendidikannya.

"Biasa aja. " jawab Davis cuek

"Maksud gua, apa gak salah nih cewek, lulusan Harvard lho, tapi kok ngelamarnya jadi sekretaris, ya???" tanya Saldy bingung dan curiga

"Siapa tau aja dia dapatnya bea siswa, udahlah kamu interview aja langsung, pilih berapa kandidat yang kamu butuhkan dan suruh HRD interview besok, yang lolos bagian kita ". kata Davis tak sabaran.

"Ok bos ". balas Saldy.

Bab 1. Interview Menguras Emosi

happy reading 💐💐💐

Tinggal di apartemen membuatnya bergerak lebih bebas karena jauh dari pengawasan para body guard bapak Wijaya Kusuma seorang raja bisnis yang berwibawa dan kharismatik.

Setelah Malika menerima pemberitahuan untuk interview pada salah satu perusahaan besar di negeri ini, maka pagi-pagi sekali Malika bangun untuk menyiapkan dirinya dengan penuh semangat.

Apartemen yang ditinggali oleh Malika merupakan salah satu apartemen mewah dikawasan Kemang Jakarta selatan yang sebenarnya merupakan apartemen yang dibangun oleh perusahaan Sha_Lika corp yang merupakan perusahaan keluarga Malika

Malika membeli apartemen dengan uang sendiri hasil nabung selama kuliah di Harvard karena uang yang dikirim oleh ayahnya tak pernah dia pakai karena kuliah dengan beasiswa dan kebutuhan sehari-hari digunakan dari hasil kerjanya di salah satu perusahaan IT.

Tiba didepan kantor dengan bangunan yang sangat megah membuat Malika agak sedikit gugup kemudian dengan langkah pasti menuju resepsionis dan bertanya

"Selamat pagi, mbak,,,saya Malika kemarin mendapat pemberitahuan dari HRD tentang interview ". kata Malika pada resepsionis yang cantik dan ramah

"Oh silahkan mbak, langsung saja bergabung dengan yang lain". balas resepsionis sambil menunjukkan arah pada Malika

"Terima kasih, mbak,,," kata Malika sebelum berlalu

'hufftf,,,banyak sekali peminatnya,,,semoga saja aku salah satu yang terpilih '. batin Malika

Satu per satu pelamar masuk kedalam ruangan interview dan hanya beberapa yang keluar dengan wajah tersenyum.

Sampailah giliran Malika yang dipanggil untuk interview. Selama hampir 30 menit lamanya Malika ditanya berbagai hal, mungkin mereka ragu karena latar belakang pendidikan Malika tidak sesuai dengan lamaran yang diajukan. Akan tetapi Malika mampu menjawab semua pertanyaan dengan lugas sehingga mematahkan semua keraguan yang mewawancarainya. Akhirnya Malika lolos ke tahap selanjutnya.

Kini tersisa 3 orang yang lolos ke tahap berikutnya termasuk Malika. Mereka bertiga kemudian dibawa ke lantai 20 untuk interview selanjutnya yang langsung dilakukan sendiri oleh CEO mereka.

Tiba dilantai 20 ketiganya kemudian dipanggil satu per satu, giliran Malika yang terakhir dan membuat Malika sedikit gugup karena kedua rekannya keluar dengan raut wajah yang tidak mengenakkan.

Setelah masuk kedalam ruangan CEO yang ternyata masih muda dengan wajah tanpa ekspresi ditemani seseorang yang juga wajahnya tak jauh berbeda.

"Silahkan duduk, nona Malika, saya Saldy asisten tuan Davis CEO perusahaan ini ". katanya memperkenalkan diri

"Saya Malika, pak,,,," balas Malika dengan tersenyum

"Sudah basa basinya???" kata Davis dengan suara berat dan datar

'ck,,,kok bisa orang minim ekspresi begini jadi bos diperusahaan sebesar ini???ck, pasti warisan, bukan hasil usaha sendiri' batin Malika mencibir

"Ngapain kamu mencibir saya???" tanya CEO itu melototkan matanya ke arah Malika

"Saya??? mencibir anda???" ck,,,tuan terlalu baper ". balas Malika cuek

"Kamu!!!!" Davis mengangkat telunjuknya didepan hidung mancung Malika

Malika yang tak terima seseorang mengangkat telunjuk didepan wajahnya segera menurunkan telunjuk Davis menggunakan telunjuknya

"Tuan harus pandai-pandai mengendalikan emosi, tidak baik untuk kesehatan tuan ". kata Malika santai

"Lebih baik lanjutkan wawancaranya tuan, supaya tuan cepat mendapatkan sekretaris ". kata Saldy menengahi pertengkaran mereka.

"Kamu saja yang menanganinya, saya ikut keputusanmu saja ". balas Davis meninggalkan ruangannya.

"Baiklah nona Malika, kita mulai interviewnya". kata Saldy

"Baik pak saya siap ". balas Malika yakin

"Anda lulusan terbaik di Harvard dengan jurusan manajemen bisnis tapi kok anda melamar jadi sekretaris diperusahaan sebesar ini, apa anda yakin ???" tanya Saldy ragu sekaligus penasaran dengan sosok gadis di depannya.

"Saya tidak bisa menjanjikan dengan kata-kata pak, akan tetapi liat saja kinerja saya beberapa hari kedepan jika saya diberi kesempatan ". jawab Malika

Kemudian Saldy bertanya berbagai hal sekaligus menguji IQ Malika dan Saldy dibuat tercengang karena meskipun terkesan santai dalam menjawab setiap pertanyaan yang Saldy ajukan akan tetapi semua dijawab dengan baik oleh Malika.

Lalu Saldy memperhatikan penampilan Malika yang meskipun sederhana akan tetapi semua yang dipakai Malika merupakan barang-barang branded.

'hmmmm,,, sosok yang menarik, siapa dirimu sebenarnya nona Malika Putri Wika????'

"Baiklah nona selamat bergabung di perusahaan Diamond grup dan Berlian Jaya grup, ingat masa ujimu selama 3 hari. Jika tuan Davis tidak puas maka anda tidak bisa meneruskan pekerjaan anda ". kata Saldy menjabat tangan Malika

"Terima kasih atas kepercayaannya, pak.". balas Malika

Kemudian Davis masuk kembali ke ruangannya.

"Tuan, nona Malika memenuhi syarat sebagai sekretaris anda dan masa uji coba kerjanya 3 hari kedepan.". kata Saldy

"Hmmm,,,,baiklah ". kata Davis cuek " Dan kamu berterima kasihlah pada Saldy karena dia kamu tidak jadi pengangguran ". lanjut Davis dengan datar dan tanpa ekspresi

"Tuan hati-hati kalo ngomong, saya baru dua hari tiba di Indonesia dan itu belum bisa dikatakan kalo saya adalah pengangguran ". balas Malika dengan sengit

"Kamu itu bawahan saya sekarang, jangan selalu melawan dengan perkataan saya ". kata Davis mulai emosi

"Tuan yang selalu berbicara menyakitkan dan tak menghargai orang, menguras emosi saja.". balas Malika sengit.

Saldy yang melihat pertengkaran mereka bagaikan tom and Jerry tak sadar tersenyum lebar

'sepertinya bos akan emosi setiap hari dan hidupku sedikit berwarna melihat mereka selalu bertengkar,,,,kali ini bos mempunyai lawan yang sebanding'. batin Saldy tersenyum senang.

"Saldy,,,,antar wanita aneh ini keluar, saya capek mendengarnya selalu berbicara ". kata Davis sambil membuka laptopnya

"Gak perlu tuan,,,,saya bisa keluar sendiri ". kata Malika melangkah keluar ruangan

"Nona,,,harap besok datang tepat waktu, jangan sampai terlambat ". kata Saldy mengingatkan

Malika hanya mengangguk dan tersenyum ke arah Saldy sebelum kemudian benar-benar menghilang dari balik pintu.

"Pinjam laptopnya dulu, gua penasaran dengan sosok nona Malika ". kata Saldy merebut laptop Davis dan mulai mencari profil Malika

"Sepenasaran itukah kau pada sosok gadis cerewet itu???" tanya Davis

Saldy tidak menggubris pertanyaan Davis, tetap sibuk mencari data diri Malika Putri Wika, namun nihil. Hanya nama dan riwayat pendidikan tanpa keterangan nama orang tua atau keluarga lainnya.

"Tidak mungkin kan dia seorang yatim piatu bersekolah di Harvard dan memakai baju branded???" gumam Saldy dan masih didengar oleh Davis

Mendengar gumaman Saldy membuat Davis ikut tercubit rasa penasarannya. Dengan diam-diam Davis mengambil iPad kesayangannya dan mulai mencari data diri Malika, namun memang tidak ada data diri yang disembunyikan, memang hanya data minim seperti itu yang terdaftar. Semua sekolah yang pernah ditempati belajar hanya menampilkan data itu.

'*mungkinkah gadis ini peliharaan seorang pengusaha ???memang semua yang dikenakan gadis itu barang-barang mahal, kasian juga cantik-cantik jadi peliharaan'. batin Davis.

'tunggu,,,,tadi aku bilang gadis itu cantik???, oh tidak aku salah bukan cantik maksudku ' batin Davis bermonolog*.

"Kenapa loe menghayal???" tanya Saldy mengagetkan Davis

"Ck,,,siapa juga yang menghayal ". jawab Davis kaget

"Atau jangan-jangan loe ikut penasaran juga??? Hmmmm". kata Saldy menaikturunkan alisnya menggoda Davis

Davis tidak menggubris perkataan Saldy hanya melempar pulpen ditangannya dan sukses membuat Saldy berteriak kesakitan.

...💐💐💐💐💐...

selamat membaca sequel Wanita pilihan untuk ayah

ingat baca dulu novel Wanita Pilihan untuk Ayah agar ceritanya nyambung.

jangan lupa tinggalkan like, vote atau komen seperti biasa ya😁😁😁

salam hangat dari author

Bab. 2. Penilaian si kembar

Kedua orang tuanya dan kakak kesayangannya belum tau kalo kesayangan mereka yang bandel telah kembali ketanah air bahkan menempati salah satu apartemen mewah mereka.

Hari pertama kerja di perusahaan Diamond grup membuat Malika mendisiplinkan dirinya untuk bangun pagi-pagi dan bersiap ke kantor karena tinggal sendiri dan tidak bisa mengharapkan siapapun untuk membangunkan dirinya.

Tiba dikantor masih tersisa 15 menit sebelum jam kerja, membuat Malika berjalan dengan santai dan bertegur sapa dengan karyawan yang berpapasan dengannya.

Malika memang seorang gadis yang ceria, lincah, cantik dan cerdas tapi keras kepala.

Tiba di meja yang berhadapan langsung dengan pintu ruangan CEO, Malika langsung mengecek berkas yang tersusun rapi di mejanya. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki mendekati mejanya dan Malika langsung berdiri menyambutnya

"Selamat pagi tuan,,,". sapa Malika sambil tersenyum

"Selamat pagi nona Malika,,," balas Saldy karena sang bos terus melangkah tanpa membalas salam sekretarisnya

'ada juga ya makhluk ciptaan Allah seperti ini, minim ekspresi, datar, sedingin salju, seperti robot aja, hidupnya warna abu-abu gelap' . batin Malika dongkol

"Pagi-pagi itu kerja, jangan suka merutuki orang ". kata Davis yang tiba-tiba berdiri di depan Malika

"Astaga,,,tuan suka sekali menuduh orang ya???" balas Malika kesal karena kaget

"Cepat masuk ke ruangan ku bacakan jadwal dan bawakan berkas yang harus kuperiksa ". kata Davis dengan nada memerintah

Kemudian Malika segera membawa berkas yang diminta Davis dan sekaligus membawa benda pipih bergambar apel digigit setengah. Lalu Malika dengan lincahnya membacakan semua jadwal yang telah diatur membuat Davis kagum dalam hati karena semua pekerjaannya pada hari pertama sempurna.

Akan tetapi bukan Davis namanya kalo tidak membuatkan kesalahan karyawannya.

"Ck,,,kamu terlalu cerewet, jadi perempuan itu kalo berbicara harus tenang bukan dengan suara sepertimu ". kata Davis menyindir

"Terserah saya tuan,,,yang berbicara itu mulut saya, yang penting pekerjaan saya selesai. Tuan tidak ada hak mengatur cara saya berbicara. Orang tua saya saja tidak pernah mengatur saya seperti itu ". balas Malika panjang lebar

"Kamu punya orang tua???" tanya Davis tak sadar mengorek informasi tentang diri Malika

"Ya punya lah tuan, memangnya saya lahir dari batu???enak saja tuan mempertanyakan keberadaan ku di dunia ini ". balas Malika mengomel

"Tidak bisakah kamu menjawab pendek-pendek saja???" tanya Davis lagi

"Tuan tidak udah bertanya kalo tidak mau dijawab panjang-panjang karena pertanyaan tuan memang membutuhkan penjelasan ". jawab Malika tak mau kalah

Saldy yang memperhatikan interaksi keduanya jadi tersenyum lebar, baru kali ini ada yang berani menjawab setiap perkataan seorang Davis Putra Dirgantara seorang CEO yang terkenal dingin dan tanpa ampun bagi musuh-musushnya.

"Sekarang kamu keluar, urusanmu disini sudah selesai ". kata Davis dengan mengibaskan tangannya tanda mengusir

"Dari tadi juga saya mau keluar, hanya tuan saja yang selalu banyak tanya ". balas Malika tersinggung dengan gerakan tangan Davis

Malika kemudian langsung keluar ruangan Davis dan kembali melakukan pekerjaannya dengan serius karena menurutnya seseorang harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

Sedang seriusnya Malika dengan pekerjaannya, tiba-tiba berdiri di depan mejanya sepasang anak remaja yang tersenyum ke arahnya, meskipun kaget Malika tetap tersenyum manis meskipun dia belum kenal dengan kedua remaja itu.

"Maaf adik-adik,,,,ada yang bisa kakak bantu???" tanya Malika

"Kenalkan saya Aldi dan ini adikku Alda, kami mau ketemu dengan bang Davis, apa dia sibuk???" jawab remaja yang ternyata saudara si salju.

"Oh beliau ada, dek,,,silahkan aja masuk ". kata Malika

"Terima kasih kakak cantik ". balas mereka bersamaan

Kemudian kedua remaja itu menghilang dibalik pintu besar ruangan CEO.

"Assalamualaikum bang, kak Saldy,,," sapa si kembar berbarengan

"Waalaikumsalam kesayangannya Abang ". balas Davis mendekati kedua adiknya

"Bang,,,sekretaris baru lagi???" tanya Alda penasaran

"Iya, kan duduknya di meja sekretaris,,,". jawab Davis asal

"Kenapa Alda bertanya???" tanya Saldy

"Orangnya cantik, kak,,,seperti artis gitu ". jawab Alda

"Lebih cantik adik Abang,,," kata Davis mengusap sayang kepala Alda

"Tapi bang, Aldi penasaran deh, kok seorang sekretaris bajunya branded ???" tanya Aldi menilai penampilan Malika

Saldy dan Davis saling berpandangan karena ternyata bukan hanya mereka yang merasa aneh dengan penampilan Malika yang mewah

Jauh di lubuk hati Davis pun penasaran dengan Malika, karena penampilannya yang sepertinya bukan dari kalangan biasa.

Setelah si kembar pulang, Davis dan Saldy tidak melanjutkan pekerjaan mereka melainkan membahas Malika.

"Aku gak mau tau, pokoknya kamu harus menyuruh orang kepercayaanmu mengawasi Malika mulai hari ini, aku gak mau sesuatu terjadi pada perusahaan". kata Davis

"Hei,,,,kenapa loe takut seperti itu, bukannya perusahaan kita keamanannya tingkat tinggi??? masa hal seperti ini aja kamu ketakutan gitu". balas Saldy

"Kalo tentang itu, aku gak takut, yang aku takutkan itu kalo dia disuruh ngejebak kita hingga terjadi hal-hal yang bisa menjatuhkan perusahaan ". kata Davis

"Aku sih gak yakin, aku percaya kok sama Malika, hanya memang penampilannya aja yang bikin aku penasaran ". balas Saldy

"Berhati-hati gak ada salahnya ". kata Davis.

"Ok, mulai sebentar gua suruh si Bobby mengawasi Malika ". balas Saldy

Tak terasa waktu pulang kantor pun tiba. Malika bergegas merapikan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang

"Tuan, jam kerja sudah selesai,,,pekerjaan sayapun sudah beres. Saya permisi pulang tuan.". kata Malika di depan pintu ruangan CEO yang kebetulan terbuka sedikit.

"Hmmmm,,," balas Davis.

Setelah Malika menghilang, Saldy lalu mengirim pesan kepada orang kepercayaannya untuk mengikuti Malika dan melaporkan setiap kegiatan Malika.

Malika kemudian memesan taksi online untuk mengantarnya ke apartemennya. Tanpa sepengetahuan Malika seseorang mengikutinya dibelakangnya.

Malika dengan santai turun dari taksi online setelah tiba di apartemennya dan berjalan memasuki lift dan menuju ke lantai 12 dimana kamarnya berada.

Bobby yang ditugaskan mengikuti Malika langsung mengirimkan lokasi tempat tinggal Malika kepada Saldy.

tit tit tit (kira-kira gitu deh bunyi pesan masuk di ponselnya Saldy)

Saldy langsung membuka pesan dan terbelalak kaget melihat lokasi tempat tinggal Malika, Davis yang melihat Saldy seperti itu langsung merebut ponsel Saldy

"Whatttt??? " teriak Davis membuat Saldy terjingkat kaget

"Apaan sih bos, biasa aja, kali,,," omel Saldy

"Wah,,,pokoknya harus diawasi nih cewek, tinggalnya di apartemen mewah pula, pokoknya gua kasih loe waktu satu Minggu paling lama laporan gadis ini harus sudah jelas, kalo gak loe cari cara keluarkan dia dari perusahaan gua ". kata Davis tak mau ambil resiko

"Besok kan hari Sabtu, apa tetap harus diawasi bos??" tanya Saldy

"Ya haruslah, bayar orang kepercayaanmu untuk mengawasi gadis ini 24 jam". kata Davis.

Saldy kemudian membalas pesan Bobby dan menyuruhnya untuk selalu mengawasi Malika setiap hari.

...💐💐💐💐💐...

nah up_nya satu bab selesai lagi,,,,semoga suka

jangan lupa jejaknya, ya😁😁😁bukannya author gak ikhlas nulis ya tapi author juga manusia biasa, butuh penyemangat😀😀😀

salam hangat dari author

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!