NovelToon NovelToon

Terjebak Cinta Twin D

Bab 1

Pengenalan Tokoh.

Daylily dan Daisy adalah dua anak kembar identik, yang terlahir dari keluarga besar Arbeto. Mereka dibesarkan oleh seorang Ayah yang bernama Kenzo dan Ibu yang bernama Nayra. Mereka juga punya seorang Kakak laki-laki yang bernama Dafa Junior Arbeto.

Walau mereka kembar identik, sifat mereka saling bertolak belakang. Daylily mempunyai sifat yang mandiri, tegas, dan berani. Dia dijuluki sebagai miss arrogant. Sedangkan Daisy, mempunyai sifat yang sangat manja, selalu ingin memiliki apa pun yang diinginkannya dan cenderung keras kepala. Tapi dibalik semua sifat mereka tadi, mereka berdua sama-sama anak yang baik dan saling menyayangi satu dan lainnya.

Dilahirkan menjadi anak kembar, membuat keduanya selalu di berikan barang-barang yang sama dari kecil. Dan kebiasaan itu, membuat mereka menyukai sesuatu yang sama dari kecil. Entah itu mainan, makanan favorit, warna pakaian dan lain-lainnya. Tapi bagaimana jadinya kalau salah satu dari mereka mencintai seorang pria, yang justru mencintai saudara kembarnya?

Sebelum membaca Novel ini, disarankan untuk membaca Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yang ke 2 dan Mr. Arrogant. Supaya kalian tidak pusing dengan nama-nama tokoh yang ada di dalamnya. Karena cerita ini adalah kelanjutan dari cerita dua novel yang tadi di sebutkan. Selamat membaca😍😍😍

...................

Mansion utama.

Di sebuah mansion yang sangat besar, kini sedang diadakan makan malam bersama, untuk merayakan ulang tahun Baby B yang sudah berusia satu tahun. Dan seluruh keluarga besar, kini sudah berada di taman belakang mansion dengan para chef terkenal yang di bayar secara khusus untuk memasak di acara mereka.

Suasana di mansion utama semakin ramai saat mereka semua berkumpul menjadi satu. Tidak ada satu keluarga pun yang tidak hadir, bahkan Aunty Alexa dan Uncle Dion bersama anaknya pun hadir. Begitu juga dengan Dokter Ricardo bersama dengan istri dan putranya Antoni. Mereka bersama berbicang dengan penuh kehangatan dan bernostalgia kembali dengan kehidupan mereka.

Lily yang sedang makan mengambil minuman, tidak sengaja menatap pada dokter Antoni yang tampak sendirian di dekat kolam renang. "Kak Antoni kenapa?" tanya Lily, yang kini sudah berada di dekat sahabat kakaknya.

"Tidak papa." Jawab Antoni, lalu mengalihkan padangan matanya pada Lily.

Lily yang tahu arah pandangan mata Kak Antoni yang melihat ke arah Kak Dila, lalu menghela nafasnya dengan panjang. "Cinta ... ! Rasanya sakit bukan? Jika kita mencintai seseorang yang tidak mencintai kita?"

"Kata-katamu itu tajam sekali! Apa kau juga sedang patah hati?" tanya Antoni, sembari mengacak-acak rambut Lily.

"Tentu saja tidak, karena aku salah satu orang yang selalu menjauh dengan sesuatu yang bernamakan cinta." Jawab Lily dengan tegas.

"Kenapa menjauh?" tanya Antoni menaikan kedua alias matanya.

"Karena aku takut yang namanya patah hati, maka dari itu aku menjauhi dan alergi dengan yang namanya cinta." Terang Lily.

Dengan seketika Antoni langsung tertawa keras. "Kalau kita tidak pernah merasakan patah hati, maka kita tidak akan pernah bisa menemukan cinta sejati kita. Kau harus mengerti akan hal itu, seperti sebuah peribahasa hilang satu tumbuh seribu." Antoni mengelus rambut Lily, yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri.

Lily yang mendengar perkataan Kak Antoni, langsung terdiam dan tidak bisa berkata-kata lagi. Sebenarnya dirinya juga ingin merasakan jatuh cinta, tapi di satu sisi lainnya. Dirinya takut untuk merasakan sakit hati.

Dan disaat Lily dan Antoni berbicang, dari arah tidak jauh dari mereka. Leo menatap dengan tajam kearah Lily dan Antoni. Leo tidak mengerti kenapa setiap berada di satu ruangan yang sama dengan Lily, matanya itu hanya akan terus terpaku pada sosok gadis tersebut dan hatinya akan terasa terbakar saat melihat Lily sedang bersama pria lain.

"Ada apa denganku?" gumam Leo dalam hati, yang terus menatap kearah Lily dan Antoni. "Tidak mungkin jika aku mencintai gadis sombong dan dingin yang selalu berkata tajam padaku?" Leo mengusap wajahnya dengan kasar.

Dan di tempat yang lainnya, Mom Novi yang sedang berbincang dengan anggota keluarga yang lain. Seketika menatap kearah putranya yang sangat serius menatap kearah depan. Mom Novi terus menatap kearah putranya dan melihat jika putranya saat ini sedang menatap Daisy yang sedang berbicara dengan Mini. Mom Novi lalu tersenyum bahagia, saat menyadari kalau putranya itu mempunyai perasaan khusus pada salah satu putri sahabatnya.

Di panggilannya Ibu Nayra, dan menujuk kearah Leo. "Kau lihat itu? Leo sedang mencuri-curi pandang pada putrimu." Ucap Mom Novi.

Ibu Nayra langsung menatap kearah Leo dan melihat kearah depan di mana ada Daisy yang sedang mengobrol bersama Mini dan dibelakang mereka ada Daylily yang sedang berbincang bersama dengan Antoni.

"Pada siapa? Daisy atau Daylily?" tanya Ibu Nayra.

Mom Novi lalu menatap kembali pada Daisy dan baru menyadari ada sosok Daylily dibelakang Daisy yang hanya terhalang oleh sebuah tanaman. Mom Novi berpikir sebentar lalu tersenyum. "Tentu saja pada Daisy, kau tidak lihat? Kalau tubuh Lily hampir tertutup oleh tanaman dan tubuh Daisy berada lebih depan dengan Lily.

Ibu Nayra kemudian menatap kembali dan sudah tidak melihat sosok Lily disana, dan dirinya menatap kearah Leo yang masih menatap kearah depan. "Iya kau benar." Jawab Ibu Nayra.

Bab 2

"Bagaimana kalau kita jodohkan mereka?" Mom Novi berkata dengan penuh semangat.

"Kau gila ya? Putriku masih kuliah? Aku ingin mereka menikah setelah lulus kuliah."

"Aku tahu itu, tapi tidak ada salahnya kalau kita mengikat mereka dengan tali pertunangan sebelum aku pulang ke Paris."

Ibu Nayra tampak berpikir, lalu menatap pada sahabatnya. "Kalau mereka saling mencintai dan setuju diadakannya tali pertunangan. Maka aku pun setuju." Ucap Ibu Nayra.

"Oke deal. Kau tanyakan pada putrimu dan aku akan tanyakan pada putraku." Mom Novi lalu mengulurkan tangannya.

"Oke." Ibu Nayra menjabat tangan sahabatnya.

....................

Dua hari setelah acara di mansion utama, kini Novi yang sudah berada di apartemen Leo. Menatap kearah putranya. "Bagaimana sayang?" tanya Novi pada putranya yang sedang duduk santai di ruang tengah.

"Mom, aku tidak mau bertunangan dengan seorang wanita yang tidak aku kenal dan tidak aku cintai." Jawab Leo.

"Ya ampun sayang, mana mungkin Mom mengikat dirimu dengan tali pertunangan bersama wanita yang tidak kau kenal dan tidak kau cintai."

Leo yang sedang duduk bersandar, langsung menegakkan duduknya sembari mengerutkan keningnya.

"Kau pasti bingung kan? Mom itu tahu segalanya tentang dirimu sayang." Novi tersenyum penuh arti. "Malam itu, saat acara ulang tahun Baby B. Mom lihat semuanya."

"Mom lihat apa?" tanya Leo, yang semakin bingung dengan perkataan Momnya.

"Mom lihat kau menatapnya dengan pandangan yang sangat ... " Novi tersenyum, saat mengingat kembali saat putranya menatap Daisy.

"Mom, aku ini tidak mengerti dengan perkataanmu." Leo semakin bingung dengan apa yang dibicarakan Momnya.

"Wanita itu yang kau tatap dengan tatapan intens, dia adalah putri sahabat Mom bukan?" Novi menaikkan kedua alis matanya.

"Deg ... " Leo menatap pada Momnya yang sedang tersenyum menggodanya. "Apa Mom, melihatku saat melihat Lily?" gumam Leo dalam hati.

"Bagaimana sayang? Tebakan Mom benar bukan?"

"Mom, kau itu terlalu cepat menyimpulkan sesuatu." Ucap Leo.

"Mom tidak mungkin salah melihat tatapanmu yang penuh cinta padanya." Novi semakin menggoda putranya, yang terlihat gugup dan salah tingkah. Novi tidak pernah menyangka, jika putranya yang dingin bagaikan es batu. Bisa bertingkah gugup seperti itu.

Leo yang merasa di pojokkan, hanya terdiam dengan salah tingkah. Apa iya dirinya saat malam itu sangat terlihat memperhatikan Lily.

"Bagaimana sayang, Mom tidak punya banyak waktu? Mom ingin pertunangan kalian diadakan secepat mungkin, sebelum Mom dan Dad pulang ke Paris."

"Mom, kalau pun aku mengiyakan pertunangan ini. Belum tentu dia mau dengan perjodohan ini, karena aku tahu betul kalau Da -- "

"Dia mau sayang, dia sudah menyetujuinya. Bahkan dia sangat bahagia dengan perjodohan ini." Novi berkata dengan penuh semangat sampai memotong pembicaraan putranya.

"Benarkah Mom?" tanya Leo, dengan wajah yang tidak percaya. Karena setahu dirinya Daylily selalu bersikap dingin padanya. Bahkan Lily selalu berkata kasar padanya.

"Masa kau tidak percaya pada Mom?" Novi mengerucutkan bibirnya. Karena merasa kesal dengan putranya yang justru tidak mempercayai dirinya.

"Bukan begitu Mom, tapi ... "

"Sudahlah sayang, kau tidak perlu banyak berfikir. Mom dan Aunty Nayra yang akan mempersiapkan acara pertunangan kalian. Dalam waktu satu bulan kalian harus sudah bertunangan. Dan pernikahan kalian akan dilaksanakan setelah calon istrimu itu lulus kuliah."

"Sudahlah, terserah Mom saja." Leo berdiri dari duduknya dan masuk kedalam kamarnya. Meninggalkan Momnya yang masih duduk diruang tengah.

Leo yang sudah di dalam kamarnya, kini menatap pada foto Lily yang pernah dikirimkan oleh anak buahnya. Foto Lily yang sudah di crop sehingga foto teman lelaki Luna yang seharusnya ada bersama Lily, kini sudah tidak ada di foto tersebut. "Benarkah kau menerima perjodohan ini?" gumam Leo. "Dan perasaan apa ini? Kenapa aku begitu senang mendengar kau menerima pertunangan kita." Leo tersenyum sambil terus menatap foto Lily. "Apa aku memang sudah benar-benar mencintai gadis yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang ketus dan tidak berperasaan."

Sementara di ruang tengah, Novi yang sudah mendapatkan persetujuan dari putranya. Langsung menghubungi sahabat baiknya untuk memberikan kabar baik, kalau putranya setuju dengan perjodohan ini dan mau untuk bertunangan dengan Daisy.

Bab 3

Mansion utama.

Ibu Nayra yang sudah mendapatkan pesan dari Novi, langsung memberikan kabar baik itu pada Daisy dan seluruh keluarga yang sedang berkumpul. Semua anggota keluarga sangat senang mendengar kabar tersebut, namun ada dua orang yang terlihat hanya diam saja tanpa memperlihatkan ekspresi apa pun. Kedua orang itu adalah Daylily dan Luna.

Luna yang tahu betul kalau Leo sepertinya menyukai Lily dan bukan Daisy, hanya terdiam saat mendengar kabar Leo setuju untuk bertunangan dengan Daisy. Luna menatap pada Lily yang duduk di depannya, terlihat biasa saja saat mendengar kabar tersebut. "Apa aku yang salah menilai perasaan meraka?" gumam Luna dalam hati.

Daisy yang sangat gembira mendengar kabar kak Leo mau di jodohkan dengannya. Langsung memeluk Ibu nya dengan sangat erat. Daisy sangat bahagia karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan. Dan sebentar lagi dirinya akan bertunangan dengan pria yang selama ini di cintainya. Daisy bahkan merasa malu sendiri untuk membayangkan suatu hari nanti dirinya akan menjadi seorang Nyonya Daisy Richard.

...........

Keesokan harinya.

Leo yang di minta datang ke mansion utama oleh Dafa, kini sudah berada di dalam ruang kerja milik sahabatnya. Leo menatap pada Dafa yang sedang duduk diatas sofa yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Tadi malam aku mendengar kabar, kalau kau sudah setuju bertunangan dengan adikku?" tanya Dafa, dengan suara beratnya.

"Ya tuan." Jawab Leo singkat.

"Apa kau benar-benar mencintainya? Atau kau hanya terpaksa menyetujui perjodohan ini?" Dafa menatap Leo dengan tatapan membunuh.

"Aku tidak tahu aku mencintainya atau tidak? Tapi yang aku tahu, aku sangat bahagia dengan perjodohan ini." Jawab Leo, dengan sangat jujur dari hatinya yang terdalam.

"Aku suka dengan kejujuranmu itu, dan aku menyetujui perjodohan kalian. Tapi -- " Dafa terdiam sesaat. "Sekali saja kau melukai hati adikku! Maka jangan harap kau bisa selamat." Ancam Dafa, dengan suara yang meninggi.

Leo hanya menganggukan kepalanya, lalu tersenyum saat melihat Dafa yang sudah berdiri didepannya dan menepuk bahunya.

"Selamat bro, karena sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga besar di mansion utama ini."

"Terima kasih Tuan Dafa Junior Arbeto." Ucap leo, lalu mereka pun tertawa bersama.

Setelah mengobrol tentang pekerjaan selama setengah jam, Leo segera pamit untuk kembali ke perusahaan Kenz. drc. Dan saat menutup pintu ruang kerja tuan Dafa, dirinya menatap sosok wanita yang sudah membuatnya panas dingin. Leo melihat Lily yang sedang berjalan menuruni anak tangga.

Dengan segera Leo berjalan dibelakang calon tunangannya itu. Dan Lily yang merasa diikuti oleh seseorang, langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya secara tiba-tiba. Hingga membuat mereka saling bertabrakan, karena Leo tidak tahu kalau Lily akan berhenti mendadak.

"Aww ... " Lily mengusap keningnya yang terbentur dada bidang Leo.

"Maaf, aku tidak tahu kalau kau akan berhenti." Leo memegang kening Lily.

"Sakit tahu ... !" Bentak Lily, menghempaskan tangan Leo dari keningnya.

Leo yang mendapatkan bentakan dari Lily, merasa sangat heran karena sikap Lily yang masih saja kasar, dingin, dan ketus padanya.

"Aku sudah minta maaf padamu." Ucap Leo, berusaha tidak terpancing emosi.

"Sudahlah ... " Lily langsung berjalan kembali, kearah pintu keluar mansion.

Leo hanya terdiam dan menatap pada punggung Lily yang berjalan semakin menjauh darinya. Leo yang masih bingung dengan sikap Lily. Dikejutkan oleh pelukan seseorang dari arah belakang.

"Kak Leo, kau ada disini?" tanya Daisy, memeluk Kak Leo dari belakang.

Leo yang terkejut mendapatkan pelukan mendadak dari seseorang, langsung melepaskan tangan yang melingkar di pinggangnya dan membalikkan tubuhnya untuk melihat siapa yang memeluk dirinya.

"Daisy?" Leo mengerutkan keningnya, saat melihat Daisy yang sedang tersenyum padanya.

"Iya kak, kenapa?" tanya Daisy.

"Tidak, aku pikir tadi siapa." Leo, kemudian berjalan kembali untuk menyusul Lily.

"Kak, kau mau kemana?" Daisy menarik tangan Leo.

"Aku harus pergi, karena banyak urusan kantor yang harus di selesaikan."

"Tapi ... " Daisy menatap intens wajah Kak Leo.

"Tapi apa?"

"Tidak papa, pergilah ... " ucap Daisy dengan senyum di wajahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!