NovelToon NovelToon

She Is Mine

1. Sebuah Awal (Anja Adelia)

🔪 SELAMAT DATANG DI NOVEL FIKSI REMAJA YANG PENUH TEKA-TEKI DAN JUGA KEROMANTISAN SETIAP TOKOH DI DALAMNYA🔪🤗

\= DANIAL ARSALAN PUTRA SYAHREZA

\= ANJA ADELIA

Perkenalkan namaku Anja Adelia. Mereka semua memanggilku dengan nama Anja. Aku terlahir dari keluarga harmonis. Orang tuaku bisa dikatakan masuk ke dalam level menengah, untuk harta kekayaan.

Hidupku memang terlihat sangat menyenangkan dan juga indah. Namun dibalik semua itu harus ada yang dikorbankan. Aku anak kedua dari dua bersaudara. Kakakku bernama Mita Adelia, ia sangat menyayangiku. Namun nasib kak Mita bisa dikatakan sangat menyakitkan, kakakku yang baik dan cantik harus di tipu oleh sang tunangan yang hanya mengincar harta keluargaku.

Keluargaku bangkrut, di sana terlihat jelas orang-orang yang benar-benar peduli dengan kami. Tunangan kak Mita memutuskan hubungan secara tiba-tiba dan muncul lagi sebuah masalah besar dalam hidup kami. Kembalinya mantan sahabat kak Mita yang mengajukan diri untuk membantu, namun kak Mita harus menikah dengannya.

"Kak Mita akan menikah sama kak Andra??" tanyaku memastikan, semua orang yang aku tanya hanya terdiam. Mereka menganggap ku hanya anak kecil, yang tidak boleh mengetahui apapun.

"Anja sayang!!" panggil mama mencoba untuk memberikan aku kode untuk memahami keadaan saat ini.

Kak Mita hanya menatap rumah kita dengan tatapan kosong, rumah ini akan di ambil oleh bank untuk penebusan hutang perusahaan.

"Aku akan menolaknya," ujar kak Mita dengan sungguh-sungguh, "Pa!! Ma!! kita mulai dari awal," jelas kak Mita meyakinkan orang tua kami, di angguki setuju oleh mama dan papa.

Di seberang sana terlihat jelas pria dengan stelan jas hitam dengan gagahnya menunggu keputusan keluarga ku. Apakah kak Andra benar-benar mencintai kak Mita?? atau apakah ini ulah kak Andra untuk mendapatkan kak Mita dengan cara licik seperti ini.

"Kami menolaknya," ujar Papa dengan lantangnya memberikan map hijau persetujuan perjanjian dan kontrak kerja sama dengan imbalan pernikahan.

Semua itu membuat kak Andra geram. Namun kami tidak peduli, aku ikut dengan mama untuk keluar dari rumah ini, namun semua bodyguard kak Andra menangkap kami. Dari sinilah awal cerita kak Mita yang mengorbankan dirinya menikah dengan kak Andra untuk membahagiakan keluarga kecil kami, dan pendidikan yang layak untuk diriku.

Setelah kejadian itu, pernikahan kak Mita berlangsung dengan sangat meriah. Keluarga ku kembali seperti semula. Di sinilah aku memegang tangan kak Mita di acara pesta pernikahannya. Aku tahu kak Mita sedih dan juga tertekan karena pernikahan ini. Namun jujur, aku lebih bahagia melihat kak Mita menikah dengan kak Andra dari pada tunangan kak Mita yang bernama kak Kelvin itu.

"Kak!! aku pergi ke sana dulu ya?" ucapku di angguki oleh kak Mita, namun kak Mita memperingatkan aku, agar tidak jauh-jauh melihat-melihat rumah kak Andra yang luas ini.

Aku berjalan dengan dress berwarna pink dengan rambut yang ditata rapi seperti princess, menambahkan kesan manis di tumbuh mungil ku. Aku memilih duduk di taman sendirian dan meratapi kesalahan diriku yang tidak bisa berbuat apapun untuk kakakku yang selalu ada untuk diriku.

Namun pandanganku melihat jelas ke arah seorang cowok dengan stelan jas rapi mendekati ku dengan tatapan dingin dan menginterogasi, "Kamu ada perlu apa ya??" tanyaku sesopan mungkin.

Cowok itu menatapku terus menerus dengan tatapan dingin dan juga mata hitam itu seakan menginterogasi ku duduk sendirian di taman ini, menyendiri dan terlihat sedih.

Sepertinya dia tamu kak Andra. Dan juga orang besar juga sama seperti kak Andra, "Aku pergi dulu ya," ucapku lalu meninggalkan cowok itu yang masih menatap punggungku menjauh darinya.

"SHE IS MINE!!"

Tiga kata beribu makna yang diucapkan cowok itu hanya satu kali melihat ku, membuatnya tertarik untuk memiliki diriku.

Dan itulah awal cerita ku selanjutnya. Awal untuk semuanya. Awal untuk ku mengenal apa itu cinta yang sesungguhnya. Dan banyak teka-teki yang aku lewati ketika menjadi kekasihnya.

2. Aku menemukannya (Danial Arsalan Putra Syahreza)

Perkenalkan namaku Danial Arsalan Putra Syahreza. Singkatnya mereka selalu menyebutkan namaku dengan nama Danial Syahreza.

Aku terlahir hampir sempurna ke dunia. Memiliki wajah yang tampan bak pahatan yang sempurna, rahang yang kokoh menambah kesan laki-laki gagah di keluarga ku.

Keluarga ku adalah keluarga terkaya di daerah kami. Hal tersebut membuatku memiliki kekuasaan yang luas dan koneksi-koneksi pembisnis yang banyak, baik di dunia atas maupun di dunia bawah.

Aku memiliki mata hitam kelam dan tajam. Aku tidak akan mengeluarkan suara sedikitpun kalau hal itu tidak penting. Aku terkenal minim ekspresi dan laki-laki yang dingin.

"Kelurga Angkasa akan mengadakan pesta pernikahan," Dani, papaku menjelaskan.

Aku masih terdiam. Tidak berniat menjawab maupun pergi ke pesta pernikahan yang tidak penting menurutku. Pasti pesta pernikahan itu hanya sebuah ajang memperkenalkan diri dan juga pamer kekayaan.

"Kamu harus pergi ke pernikahan itu!!" perintah papa dengan tegas, tidak bisa dibantahkan. Karena keluarga Angkasa sama derajatnya dengan keluarga Syahreza. Ini hanya formalitas karena kerja sama perusahaan.

"Bersiap-siap lah!!" ujar papa lalu pergi dari hadapanku.

****

Di sinilah aku sekarang, melihat pesta pernikahan yang sungguh meriah dalam rumah mewah kediaman keluarga Angkasa. Dan banyak rumor yang beredar tentang pengantin sang wanita berkeliaran.

Sang penguasa keluarga Angkasa melakukan hal apapun untuk menjadikan seorang wanita yang ia cinta menjadi miliknya.

Aku menyeringai. Sepertinya pemikiran yang sangat menarik untuk mempertahankan milik kita.

Aku menatap sekeliling para tamu undangan yang menatapku kagum dan juga hormat, begitupun dengan para perempuan yang seumuranku, mencari perhatian dan juga menatapku dengan tatapan memuja.

Aku tidak menghiraukan mereka semua yang mengagumi ku dengan cara yang murahan. Tatapanku terkunci oleh seorang gadis yang sekarang berada di dekat sang pengantin wanita.

Dia sangat cantik dan tubuh mungil itu mendekati ku, namun aku salah sangka, ia melewati ku begitu saja, tidak melihat sedikitpun ke padaku. Bahkan semua perempuan ingin menyentuhku, ia hanya melewati ku begitu saja dengan balutan dress yang cantik berwarna pink.

"Anda ingin kemana tuan muda??" ujar sang asisten papa yang mencoba mengikutiku. Namun aku tidak memperdulikannya. Aku ingin memiliki gadisku. Aku menemukannya.

Dia pergi ke taman. Duduk di salah satu bangku taman yang memanjang. Sepertinya gadisku tengah bersedih dan melamun.

Aku mendekatinya, sepertinya ia menyadari diriku mendekatinya, gadisku tersentak dan menatapku dengan tatapan terkejut dan mata itu terlihat gemetar dan ketakutan.

"Kamu ada perlu apa ya??" tanyanya dengan suara formal. Suaranya sungguh memabukkan diriku. Ia akan menjadi miliku selamanya.

Aku terdiam masih menatap wajah cantik gadisku.

"Ada yang bisa saya bantu??" tanyanya lagi, namun aku semakin tajam menatapnya, diam dan menatap intens wajah cantiknya.

Sepertinya gadisku ketakutan, untuk itu ia pergi dari hadapanku dengan tergesa-gesa, "Saya pergi dulu."

"SHE IS MINE!!"

Aku memperhatikan punggung mungilnya yang semakin hilang dari pandanganku. Namun tidak akan pernah hilang dari hatiku. Dia gadisku, milikku. Bagaimana pun caranya aku akan menjadikan dia milikku walaupun dengan cara licik sekalipun.

Aku menyeringai, "Cari tahu informasi tentang gadis itu!!" perintahku kepada asisten papa, lalu aku pergi dari tempat itu dan masuk ke dalam kediaman keluarga Angkasa. Karena pesta akan segera dimulai.

Inilah awal pertemuan singkat ku dengan gadisku. Setelah itu ia tidak akan pernah bisa lepas dariku.

3. Mine

"Senyuman kamu tuh ibarat susu bendera.

Nikmatnya hingga tetes terakhir!

Ctak

"Gombal lo itu basi," cetus Kesya menjitak kepala teman cowoknya.

Cowok itu meringis memegang kepalanya, namun tidak akan membuatnya jera.

"Bangsat!! sakit tahu."

"Minggir lo!! artis mau lewat."

Kesya dan Anja menggeser bangku dan mulai mengambil peralatan belajarnya, kerajinan, itulah seorang Anja Adelia. Mengerjakan PR di sekolah, syukur jam terkahir, kalau jam pertama bisa mampus.

"Orang lain kalo nge-PING!!! abang, palingan cuma bunyi sama getar doang.

Giliran neng yang nge-PING!!! Jiwa raga abang gempa bumi berpotensi tsunami neng."

"ASEK!!"

"Tembak bro."

"Cuit!! Cuit!!"

"Pj PJ PJ bro."

suara teriak para murid dan bersorak ria mendengar gombalan Angga tulus dari hati untuk Anja, sedangkan orang yang di gombalin ngak peduli. Angga cukup ganteng sih, sayang otaknya miring.

"Woy Angga!! lo ngak ada kapok-kapoknya ya, gangguin kita."

"Gangguin lo? pede, gue lagi rayu Anja kalek."

Ctak. "Anja nya lagi sibuk mending lo keluar deh," Kesya sudah jengah dengan kelakuan Angga. Dasar cowok ngak tahu malu.

"Hem baiklah, gue nyerah, lo lagi ngerjain apa?" tanya Angga serius.

"Sejarah."

Angga ber-oh ria. Namun, langsung membuat rencana kembali. "Anja!!" panggil Angga. Anja menyahut. "Iya," singkat Anja masih menulis tugasnya.

"Singkat amat neng."

"Lo mau apa sih ahh?" kini Kesya kembali ngegas. "Nganggu ajha lo, pergi sana!!"

"Oke gue akan pergi setelah gue selesaikan tugas gue hari ini."

Angga berdiri di atas meja dan semua anak-anak yang ada di kelas memperhatikan si Angga yang gila.

"Aku mau cinta kita seperti pelajaran sejarah yg selalu dikenang sepanjang masa."

"I love you Anja Adelia!"

"Basi!!" cetus Kesya melempar Angga dengan penghapus, sedangkan Anja tidak peduli. Toh ada Kesya yang akan membelanya.

****

Di tempat yang lain. Danial sibuk dengan permainan di ponselnya, masuk kelas sangat membosankan baginya, namun tiba-tiba dirinya kepikiran seorang gadis. "Aku merindukanmu baby." Danial memutuskan untuk menemui sang pemilik hati.

Brukk.

"Maaf kak!! Anja ngak sengaja."

"Nama lo Anja?" Anja tersenyum dan mengambil buku sejarahnya, dia ingin mengerjakan PR nya di taman sekolah agar tenang.

"Hello!!"

Ahh!! Anja kaget. "Maaf kak, kakak ngak marah kan sama Anja, beneran ngak sengaja."

Gemes banget nih cewek, batinnya kagum

"Kenalin nama Gue Septian." Septian menjulurkan tangannya, namun Anja enggan untuk membalasnya.

"Aku Anja Adelia," Anja ingin pergi dari sini, namun cowok itu terlalu kepo dengannya. "Maaf kak!! Anja duluan."

"Ethh!!" Anja menepis tangan Septian, "Maaf!! gue ngak sengaja," Septian merasa bersalah, pasti setelah ini Anja akan membencinya.

Sedang Danial menggepalkan tangannya melihat adegan itu, brengsek, beraninya cowok itu memegang sang gadis. "Gue akan kasih perhitungan ke lo," tersenyum licik meninggal lorong sekolah.

***

"Sayang!! pelan-pelan, nanti jatuh."

"Aku bisa sendiri sayang," Mita mencoba bangun namun. Mita meringis, sepertinya luka di pundaknya belum sembuh total.

Andra menggendong Mita, cukup baginya Mita menolak untuk di bantu dari tadi. "Aku bantu sayang, jangan banyak tingkah." Mita mengangguk dan di bantu duduk oleh Andra.

Tok. Tok. Tok.

Andra mendengan suara pintu di ketuk. "Masuk!!"

"Kak MITA." Teriak Anja langsung memeluk kakaknya.

Andra menatap tajam ke arah Anja dan temannya. Teman cowok Anja. Aura nya sama seperti dirinya.

"Kamu sama siapa ke sini?" tanya Mita memandang Anja yang masih enggan untuk melepas pelukannya.

"Kak Mita kangen tahu. Kak Mita ngak kenapa-kenapa kan??" tanya Anja khawatir.

"Hem... Itu pacar kamu ya?" ejek Mita melihat sekilas seorang cowok yang ada di belakang Anja. Namun aneh. Perasaan dari tadi Andra melihat ke arah teman Anja dengan tatapan menginterogasi. Mita bisa merasakan, mereka berdua sangat mirip.

"Ohh.. yang itu kak, itu tem_"

"Perkenalkan nama saya Danial." Hanya itu, tidak perlu memperkenalkan nama panjangnya. Danial masih membalas tatapan Andra. Bak saudara kembar.

"Tunggu dulu deh. Kak Andra sama Danial ada kemiripan, iya kan kak Mit?" Mita mengangguk dan melihat ke arah mereka sekilas. "Sama-sama ganteng heheh..."

"Kamu ini bisa ajha Anja," ucap Mita melihat tingkah Anja yang bercanda.

"Jujur emang mirip deh. Kak Andra itu Kulkas. kalau Danial itu Es batu. Jadi mereka berdua kembaran, sama-sama dingin."

Deg. Ada rasa takut ketika Mita mendengar perkataan Anja. Mita takut Danial teman cowok Anja itu sama seperti Andra seorang yang menyukai darah. "Apa Danial itu sama seperti Andra?? ya Tuhan, kenapa dunia ini sangat sempit, kenapa adikku harus bernasib sama denganku, semoga anak itu tidak menyukai Anja," batin Mita berharap.

"Hem... Kalian pacaran?" Mita masih penasaran. Anja menggeleng. "Pacaran?? ngak lah kak, kita ajha baru kenal beberapa hari yang lalu."

"Syukurlah. Besok aku kan kasih tahu Anja sebelum terlambat," batin Mita menghela nafasnya.

Danial mulai melangkah perlahan mendekati Anja dan tanpa di duga oleh Anja, Danial memegang tangan Anja lembut. "Anja itu milikku."

Andra juga mendekati Mita, Andra tahu Mita terkejut mendengar perkataan Danial, orang seperti mereka akan sulit kita lepas, karena kalau sudah mereka mengklaim kita menjadi miliknya, maka tamatlah riwayat kita.

"Danial mirip kan denganku?" Andra berbisik.

Ruangan rumah sakit tempat Mita di rawat menjadi sunyi dan auranya menjadi gelap. Andra menyeringai melihat kelakuan Danial, sama seperti dirinya ketika menginginkan Mita dulu, namun bedanya, Andra dulu cupu dan Danial cool dengan aura tampan yang sangat di kagumi oleh kaum hawa.

"Aku takut Ndra, Anja bisa dalam bahaya bersama Danial."

"Tenang, Danial tidak akan menyakiti Anja, anak itu terlihat terobsesi dengan Anja."

"Terobsesi?? itu semakin mengerikan," batin Mita terkejut dan rasa takut menyelimuti dirinya.

Mita menggeleng tidak terima, katakan dirinya egois, tapi itu demi kebaikan Anja, Mita tidak ingin adiknya yang sangat polos bersanding dengan Danial. Mita harus memberi pemahaman kepada Anja.

"Hem.. Ndra!! boleh aku berbicara berdua dengan Anja."

Andra mengangguk. "Boleh sayang, aku tunggu di luar," Andra keluar dari kamar Mita dan begitupun dengan Danial.

"Ada apa kak?"

"Kakak mau ngomong sesuatu dengan Anja, Papa mama ngak ke sini??" itu trik pertama.

"Mama, papa mungkin besok ke sini kak, soalnya kemarin mama papa liburan gitu, biasa hony moon, padahal mereka udah tua kan kak? dan lebih parahnya lagi Anja ngak di kasih ikut."

Mita memegang tangan Anja. "Anja!! kakak mau kamu jauhi Danial, bisa?"

"Emangnya Danial kenapa kak?" tanya Anja penasaran. Sebenarnya Anja sudah mengetahui Danial itu cowok yang berbeda, bisa dia rasakan, tapi Anja merasa nyaman, karena Danial tidak pernah menyakiti dirinya.

"Turuti pemintaan kakak ya? Anja jugak masih kelas 1 SMA kan, ngak boleh pacaran, harus fokus belajar, Anja ngak kasihan lihat Mama sama papa yang mencari nafkah untuk Anja sekolah, tapi Anja malah pacaran di sekolah."

Anja mengangguk, bisa di bilang Anja terlalu polos dengan permasalahan itu, maka dari itu Mita sangat menyayangi adiknya. "Oke kak, Anja akan usahakan ya," tersenyum menggemaskan.

Sedang kan di luar ruang rawat Mita. Andra dan Danial hanya melirik ke arah depan tanpa ingin menanyakan sesuatu. Tanpa ingin saling tegur sama dan dengan ucapan basa basi. Sampai akhirnya Andra yang lebih dahulu bersuara.

"Hem."

"Hem," balas Danial datar.

"Kamu kenal sama Anja sejak kapan??" baiklah, ini untuk pertama kalinya Andra kepo dengan masalah orang lain, itu semua karena Mita, Andra peka dengan raut wajah Mita yang menunjukkan kekhawatiran melihat Danial dekat dengan Anja.

"Dua hari yang lalu," singkat Danial datar.

"Kamu suka dengan Anja."

Danial menatap tajam ke arah Andra. "Dia gadisku."

"Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu kepada kamu, Mita sepertinya tidak akan setuju adiknya yang polos bersanding dengan lelaki kejam."

Andra mencoba memancing emosi cowok itu, cowok yang masih jauh lebih muda darinya.

"Bukannya anda juga lebih kejam dari saya, tuan Andra Angkasa."

"Good!! kau cukup cerdas mengenaliku anak muda, kau jugak hebat."

Danial menyeringai. "Terima kasih atas pujian anda tuan."

Ceklek. Pintu di buka oleh Anja, Anja sudah selesai dari tadi dengan Mita. Mita butuh banyak istirahat saat ini, karena kondisinya masih lemah, dengan hari yang sudah lumayan siang. Anja memilih pulang.

Anja melirik Danial untuk pergi. "Ayok kita pulang."

Danial masih saling tatap dengan Andra dan berbalik arah mengikuti Anja. "Anak yang hebat. Ternyata dia sama seperti ku."

***

"Lo kenapa?" tanya Danial melihat Anja melamun semenjak keluar dari ruangan kakaknya.

"Ngak ada."

"Jujur sama gue!!" itu nada pemaksaan.

"Gue capek mau pulang."

Danial tiba-tiba menghentikan mobilnya.

"Kakak lo ngomong apa tentang gue?"

Anja gugup setengah mati, Danial memang hebat kalau soal ini. "Ngak ada kok," balas Anja berbohong, Anja takut Danial tersinggung.

"Jawab gue Anja Adelia!!" bentak Danial menatap tajam ke arah Anja, seperti tatapan membunuh.

"Gu_gue mau lo jangan dekat-dekat gue lagi, gue mau jauhin lo, gue mau fokus belajar."

Danial mencengkram bahu Anja dengan keras. "Jangan harap!!" Danial melepas cengkeraman nya dengan kasar.

"Lo siapa ngatur-ngatur gue, pacar jugak enggak, terserah gue dong."

"Lo berani sama gue," Danial mendekati Anja, Anja mundur perlahan, Danial marahnya mirip seperti iblis, tapi Anja hanya menduga ajha, dia juga ngak pernah melihat rupa iblis itu kayak gimana.

"Danial lo mau ngapain??" tanya Anja merasa takut melihat Danial menyeringai memandang dirinya.

"Mine!!"

Deg.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!