NovelToon NovelToon

SHEN LIGE

Episode 1

Sebelumnya, cerita ini murni dari pemikiran Author, tidak ada unsur jiplakan atau plagiat, Author membuat ini terinspirasi dari drama drama yang pernah Author tonton, juga ada beberapa komik. Jika ada kesamaan mohon dimaafkan.

Keterangan:

Nǚ'ér : Anak perempuan

Māmā : Ibu

Bàba : Ayah

Jiejie : Kakak perempuan

Gēgē : Kakak laki laki

Mèimei : Adik perempuan

Dìdì : Adik laki laki

Lige

Adalah gadis dari dunia modern yang berprofesi sebagai asisten Dokter juga Queen mafia.

Dimana setiap harinya ia menghabisi juga mengobati manusia.

Ia sebenarnya adalah anak yatim piatu yang sedari kecil hidup dengan Kakeknya, namun saat usianya menginjak belasan tahun, ia harus kehilangan sang Kakek untuk selamanya.

Hingga dimana ia harus hidup untuk dirinya sendiri, ia mulai menyukai berbagai jenis obat obatan, sampai dimana ia diangkat oleh seorang Dokter untuk menjadi asistennya. Namun siapa sangka, ia juga pandai membuat racun dengan resep dan formulanya sendiri, bahkan ia juga menciptakan penawarnya sendiri.

Ia mulai mendirikan organisasi mafianya sendiri dari nol hingga menjadi posisi nomor satu.

Dalam suatu malam, ia mempunyai misi untuk meruntuhkan mafia musuh yang sudah mengganggu dan menyerangnya terlebih dahulu. Ia tidak akan menyerang terlebih dahulu jika tidak diganggu. Bagai singa yang tidur dan dibangunkan secara tiba tiba, pasti akan mengaum.

Sebuah malam, Lige mulai melancarkan aksinya dengan membawa 200 Mafioso juga tangan kanannya.

Ia mulai mengayunkan pedang dan menembakkan semua peluru yang ada didalam pistolnya, ia membunuh para mafioso musuh dengan ayunan pedangnya yang indah.

Sampai ia mendapatkan sang Leader lawan, ia mulai menyiksanya dengan brutal, namun disaat ia hendak menebas lehernya ia sendiri malah ditusuk dan ditikam dari belakang oleh tangan kanannya sendiri.

Sebuah pedang menembus dari jantungnya, hingga ia harus meregang nyawa ditempat, namun tiba tiba ada cahaya menyinari tubuhnya, tidak lama hanya 5 detik saja.

Roh Lige berpindah kedalam tubuh lemas seorang gadis dizaman kuno yang sudah dinyatakan meninggal oleh seorang tabib, tubuh tersebut meninggal dikarenakan racun yang sudah menyebar diseluruh tubuhnya.

Lige memnuka matanya, semuanya yang berada didalam ruangan kaget melihat Lige bangun.

"Lige, kamu bangun?!" Kaget sang Māmā.

Lige terlihat bingung dengan dirinya juga semua orang yang sedang memandangnya dengan tatapan kaget, bersyukur juga senang.

"Mereka semua siapa? kenapa tahu namaku Lige?" Batin Lige bertanya tanya, ia menatap intens satu persatu anggota keluarga yang ada disana.

"Siapa kalian? kenapa memanggilku Lige? aku tidak mengenal kalian semua." Tanya Lige menatap bingung, namun dengan wajah yang dingin.

Semua anggota keluarga yang berada disana bingung dengan sikap Lige, kenapa bisa ia tidak mengenali keluarganya sendiri.

Didalam ruangan tersebut ada Ibu, Ayah, Kakak laki laki, Adik laki laki, juga Adik perempuan nya.

"Nǚ'ér, kami keluargamu, aku ini Māmā mu, Shen Meyleen." Ucap sang Ibu lalu menyebutkan namanya.

"Aku ini Bàba mu, Shen Xio." Ucap sang Ayah lalu mendekati putrinya ini.

"Jiejie, aku ini adik laki laki mu, aku yang selalu bermain dan bermanja pada mu, Shen XingShen." Ucap Xing menyebutkan namanya, ia langsung duduk disamping Lige.

"Mèimei, aku ini Kakak tertua mu, Shen FengYing, kau biasa memanggilku dengan Gēgē tersayang." Ia lalu mendekati Lige dengan tangan kanan selalu memegang pedangnya.

Lige mengamati pedang yang dipegang oleh FengYing, ia tahu persis pedang apa itu.

"Pedang itu, itu pedang yang langka dizaman modern, hanya ksatria lah yang memilikinya, atau jangan jangan kakak tubuh ini adalah seorang jenderal." Batin Lige.

Ia lalu beralih menatap seorang gadis yang berada disamping FengYing, yang sepertinya memiliki tatapan khusus pada Lige.

"Dia?" Tunjuk Lige pada gadis tersebut.

"Jiejie, aku Mèimei mu, Shen FangYin." Ucap FangYin mendekat.

"Jadi kalian semua keluarga Shen?" Tanya Lige.

"Iya Sayang, bukan kami saja, kamu juga, kami keluarga Shen, keluarga kepercayaan Kaisar, Bàba mu adalah jendral perang bersama Gēgē mu." Ucap Ibu Lige.

Sekilas info:

Keluarga Shen adalah salah satu keluarga kepercayaan Kaisar, karena Ayah dan Kakak pertama keluarga Shen adalah seorang jenderal perang dinegara tersebut, keluarga Shen juga dikenal banyak masyarakat karena keramahan dan kedermawanannya, meski dipandang keluarga terpandang, namun keluarga Shen adalah keluarga yang rendah hati.

"Mereka?" Tanya Lige menunjuk XingShen dan FangYin, ia bermaksud bertanya apa peran mereka dalam keluarga ini.

"XingShen ini selalu bermain main bersamamu, apa kamu lupa? jika FangYin ini adalah anak pamanmu yang sudah lama meminggal, jadi kami merawatnya." Jawab Ibu Lige menjelaskan dengan rinci.

"Ah, saudari tiri ku." Batin Lige

"Lalu kenapa aku?"

"Kamu terkena racun, jadi kamu dinyatakan meninggal, namun tiba tiba kamu membuka matamu, sungguh keajaiban." Jawab sang Ayah.

"Racun? kenapa bisa terkena racun? apa gadis ini punya musuh?" Tanya Lige membatin.

Tabib yang tadi keluar, masuk kembali dan memeriksa keadaan Lige.

"Nona sudah baik baik saja, namun racun didalam tubuhnya masih terisa, harus segera dikeluarkan, jika tidak maka sewaktu waktu dapat menyebar." Ucap Tabib.

"Lakukan tindakan." Ucap sang Ayah.

"Tidak sekarang, tubuhnya terlalu lemah, perlu istirahat terlebih dahulu."

"Ah ya Tabib, kenapa Mèimei seperti kehilangan ingatannya?" Tanya FengYing.

"Mungkin karena racun yang ada dalam tubuhnya, kalian harus bersabar, dan mulai membantunya mengingat kembali sedikit demi sedikit, jangan dipaksakan." Jelas Tabib.

"Baiklah, terima kasih Tabib." Ucap Ibu.

"Lige, istirahat terlebih dahulu." Suruh Ibu dengan membantu Lige untuk berbaring kembali.

"Yah padahal aku ingin bermain bersama Jiejie. Ucap XingShen cemberut.

"Hei sudahlah, biarkan Jiejie beristirahat dulu, kamu bisa bermain denganku." Ucap FangYin pada XingShen.

"Baiklah ayo."

Memang XingShen sudah besar, namun ia memiliki sifat yang mirip seperti anak kecil, selalu ingin bermain dan bermain. Namun anggota keluarganya memakluminya, karena ia termasuk anak terakhir.

Lalu semuanya keluar meninggalkan Lige dikamarnya, untuk mengistirahatkan dirinya.

Episode 2

Setelah semua anggota keluarga meninggalkan Lige sendiri dikamarnya, ia langsung berusaha berdiri dan mengambil cermin yang berada tidak jauh dari tempat tidurnya.

Ia merasakan ada yang aneh dalam dirinya, seperti panas yang membara, namun ia berusaha untuk menahannya, ia mengambil cermin dan mulai berkaca.

"Cantik juga wajah gadis ini." Gumam Lige meletakkan tangannya dipipinya.

"Wajahmu cantik, tapi kenapa tubuhmu lemah sekali, sampai aku merasakan sakitnya." Gumamnya lagi memegang dadanya.

Ia meletakkan cermin nya kembali dan mulai memeriksa nadinya sendiri.

"Tidak terlalu bagus, aku harus mengistirahatkan tubuh ini dalam beberapa waktu." Gumamnya setelah memeriksa nadinya sendiri.

"Ah ya racun, racun apa yang ada dalam tubuh ini?" Ucap Lige mengingat bahwa dalam tubuhnya masih ada racun yang harus dikeluarkan, ia langsung mencari jarum akupuntur, namun ia tidak menemukannya dikamarnya.

"Tidak ada, besok saja aku tanyakan pada orang orang disini, aku harus bisa membiasakan diri ditempat ini, jika bukan untukku maka untuk gadis ini, aku harus bisa menemukan siapa yang meracuninya." Ucapnya bertekad.

"Jika sudah ku temukan, maka rasakan akibatnya." Ucapnya lagi tersenyum mengerikan.

Lige langsung kembali lagi ketempat tidurnya dan mulai mengistirahatkan tubuh yang sedang ia pakai ini, entah sampai kapan ia akan memakai tubuh ini, sementara atau selama lamanya.

Didalam alam bawah sadar Lige, ia sedang berada didalam hutan bunga persik, dengan bunga persik yang sangat lebat. Namun bukan hanya bunga persik yang ada didalam hutan tersebut, melainkan ada satu gadis berambut panjang membelakanginya.

Lige lalu mendekatinya dan memegang pundak gadis tersebut, saat gadis tersebut berbalik, betapa terkejutnya Lige, ia melihat gadis yang sekarang tubuhnya ia tempati.

"Kau?!" Kaget Lige.

"Kenapa kau disini? kembalilah, kembalilah, keluargamu menyayangimu." Ucap Lige pada gadis tersebut, yaitu Shen Lige. Shen lige tersenyum menatap Lige.

"Kenapa kau tersenyum begitu? aku berbicara padamu, jawablah." Ucap Lige yang tidak senang dengan respon Shen Lige.

"Kamu yang sekarang menjadi pemilik tubuhku, aku sudah nyaman disini." Ucap Shen Lige tersenyum memegang kedua bahu Lige.

"Apa maksudmu?! ini tubuhmu! biarkan aku kembali ke zaman ku!" Ucap Lige menghempaskan tangan Shen Lige dari bahunya.

"Apa kau tidak ingat tekad mu pada pemilik tubuh ini? baru saja kamu mengatakan bahwa kamu akan mencari siapa yang meracuniku, kenapa sekarang berbeda?" Tutur Shen Lige.

"Aku ini sudah tida didunia ini, dan sekarang tubuh ini milikmu, aku sudah tidak berhak lagi, jadi ku mohon, cari yang meracuniku, dan sayangi keluargaku, lindungilah mereka, anggaplah mereka sebagai keluarga kandungmu sendiri." Sambungnya memegang kedua bahu Lige kembali.

"Tapi bagaimana dengan mu?" Tanya Lige bingung.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan ku, aku disini baik baik saja, nanti ada saatnya aku menghilang." Jawab Shen Lige.

Sejenak Lige berpikir, apa yang Shen Lige maksud dia akan menghilang, juga bagaimana ia bisa disini melihat Shen Lige.

"Kamu tidak perlu memikirkan bagaimana dan kenapa, yang perlu kamu tahu sekarang kamulah pemiliknya, jadi gunakanlah tubuh ini, uruslah keluarga Shen dengan baik, terutama Māmā juga XingShen, XingShen tubuhnya saja yang sudah dewasa, namun pemikirannya sangatlah anak kecil." Ucap Shen Lige menjelaskan.

"Baiklah." Ucap Lige mengangguk.

"Berjanjilah."

"Iya, aku berjanji." Tekad Lige.

"Aku percaya pada mu." Ucap Shen Lige lalu menghilang entah kemana, juga Lige yang terbangun dari tidurnya.

Episode 3

Saat Lige terbangun, ia sudah melihat anggota keluarga Shen berada dikamarnya dengan satu Tabib.

"Lige, kamu sudah bangun." Tanya Māmā

"Emm." Jawab Lige mengangguk, ia langsung berusaha duduk.

"Mèimei, bagaimana keadaanmu? sudah lebih baik, atau ada yang sakit?" Tanya FengYing sang Kakak tertua.

"Baik." Jawab Lige datar.

FengYing yang mendengar jawaban Lige menjadi agak aneh, bukan seperti Lige biasanya, pikirnya.

"Kenapa dengan Lige, kenapa dia terlihat datar sekali." Ucap FengYing melihat sang adik dengan intens.

"Jiejie, kenapa kamu begitu datar pada Gēgē? sudah tiga hari Jiejie tidur, bangun bangun kenapa jadi datar sekali." Ucap XingShen yang juga merasa aneh dengan perubahan sikap Lige.

"Tiga hari?" Tanya Lige yang terkejut.

"Tiga hari? perasaanku aku hanya tidur beberapa jam tadi, dialam mimpi juga aku bertemu dengan Shen Lige." Batin Lige yang bingung.

"Iya, kamu tidur selama tiga hari, tanpa bangun sama sekali, kami sudah membangunkan mu, tapi tidak ada respon sama sekali." Ucap Xio Shen sang Ayah.

"Tidak masalah, itu juga tahap penyembuhan dari tubuh Nona Lige, dia sudah banyak beristirahat, itu juga akan menekan penyebaran racun yang ada dalam tubuhnya." Ucap sang Tabib.

Tabib langsung memeriksa nadi Lige, betapa terkejutnya dia, tubuh Lige yang mulanya ada racun didalamnya, sekarang sudah menghilang dengan sendirinya. Anggota keluarga yang melihat sang Tabib kaget langsung saja bertanya apa yang terjadi.

"Bagaimana keadaan, Lige?" Tanya Māmā.

"Tubuhnya sudah tidak ada racun sama sekali, sembuh total." Ucap Tabib.

Lige sendiri yang keget langsung memeriksa nadinya sendiri, ia juga terkejut, nadinya normal.

"Bagaimana bisa?!" Kaget Lige setelah memeriksa nadinya sendiri.

"Keajaiban Tuhan." Ucap Tabib.

Semua anggota keluarga juga langsung dibuat bingung dengan sikap Lige yang tiba tiba bisa memeriksa nadinya sendiri, kerena mereka semua tahu bahwa Shen Lige tidak bisa ilmu kedokteran.

"Nǚ'ér, sejak kapan kamu bisa memeriksa nadi?" Tanya Māmā.

"Ah tidak, aku hanya mencoba nya tadi." Jawab Lige agar anggota keluarga yang lain tidak mencurigainya.

"Dasar Shen Lige, apa yang kamu bisa." Batin Lige meruntuki kebodohan Shen Lige.

"Baiklah, sekarang kamu mandilah, nanti Māmā ajak kamu keliling rumah." Ucap Māmā menyuruh Lige, ia tahu bahwa Lige kehilangan ingatannya, jadi ia berniat untuk membantu Lige mengingatnya kembali.

"XingShen ikut." Seru XingShen.

"Aku juga." Imbuh FangYin.

"Apaan sih, ikut ikut aja, orang aku, Māmā dan Jiejie sudah cukup." Ucap XingShen pada FangYin.

"Aku ingin ikut, apa salahnya, tidak mau ya sudah, aku tidak berniat mengikutimu, aku hanya berniat mengikuti Māmā." Ucap FangYin merangkul lengan Meyleen sang Māmā.

"Ish apaan, manja banget, aku sama Jiejie aja." Ucap XingShen langsung memeluk Lige, Lige hanya diam tanpa membalas pelukan XingShen.

"Memang seperti anak kecil." Batin Lige saat dipeluk oleh XingShen.

Saat Lige sudah selesai dengan mandinya, ia langsung menemui sang Māmā yang sudah menunggunya.

"Māmā." Panggilnya saat keluar.

"Jiejie, kesini." Panggil XingShen dengan menggerakkan tangannya memanggil Lige, Lige yang mengerti langsung menghampiri mereka bertiga.

Mereka berempat (Lige, XingShen, Meyleen, FangYin) mulai berkeliling mengitari semua kawasan rumah keluarga Shen yang memang lumayan luas, sampai dimana mereka semua ditengah tengah kawasan rumah, dimana ditengah tersebut berdiri dengan kokoh sebuah pilar yang bertuliskan 'Pilar Kesetiaan'

"Pilar kesetiaan." Ucap Lige membaca tulisan yang ada di pilar tersebut.

"Iya, Bàba mu membuat pilar ini saat dia diangkat sebagai Jendral perang oleh Kaisar, saat itu Bàba mu bertekad untuk selalu setia kepada Kaisar juga pada negara ini." Ucap Māmā menjelaskan bagaimana pilar ini didirikan.

"Lalu dimana Bàba dan Gēgē?" Tanya Lige.

"Ada, mereka ada disana, sedang berlatih pedang." Jawab FangYin.

Lige yang mendapat jawaban hanya mengangguk mengerti.

"Jiejie, mari kita lihat." Ajak XingShen langsung menarik Lige menuju tempat dimana Ayah dan Kakak tertua sedang berlatih.

Sedangkan Meyleen dan FangYin mengikuti dari belakang.

"Lihatlah mereka, mereka sangat serius, sampai sampai kita datang saja mereka tidak sadar." Ucap XingShen.

"Aku sama sekali tidak ingin menjadi seperti mereka, setiap hari memegang pedang dan panah, sangat menyeramkan, apalagi nanti di medan perang, mereka akan membunuh banyak orang." Sambung XingShen dengan polosnya.

"Memang itu tugas mereka, mereka melakukan itu juga untuk melindungi negara dari serangan musuh." Ucap Māmā yang muncul dari belakang Lige dan XingShen.

"Memangnya kamu, membunuh satu semut saja sudah menyesal sampai menangis tersendu sendu." Ucap FangYin mengejek XingShen.

"Kau ini selalu saja mengejekku, awas saja kau." Ucap XingShen yang kesal, ia langsung mengejar FangYin, jadilah XingShen dan FangYin berlari larian.

Lige mengamati setiap gerakan dari Ayah dan Kakak nya. Dimana dengan ending Kakaknya lah yang dikalahkan oleh sang Ayah.

"Tingkatkan lagi." Ucap Bàba membantu FengYing untuk berdiri.

Xio Shen dan FengYing langsung menghampiri Lige dan Meyleen.

"Kalian sudah lama disini?" Tanya Bàba.

"Tidak lama." Jawab Māmā.

"Tingkatkan lagi konsentrasi dan gerakan kakimu." Ucap Lige menganalisis gerakan FengYing.

"Baiklah, aku tahu itu." Jawab FengYing.

"Mari mari, masuk." Ajak Bàba, semuanya langsung masuk kedalam rumah.

"Bagaimana Lige tahu, dia tidak pandai dengan hal ini, sangat aneh sekali, tadi dia bisa mengecek nadinya sendiri, sekarang dia mengamati gerakanku, sunggguh aneh." Batin FengYing menatap punggung Lige yang perlahan menjauh.

FangYin dan XingShen yang melihat semuanya masuk, juga langsung ikut masuk kedalam rumah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!