NovelToon NovelToon

Kau Bukan Pilihanku

1.MENDAKI GUNUNG

Erwin .Rian dan kau Rina siapkan semua kebutuhan kita untuk pendakian minggu ini.kata wulan memerintah rombongan teamnya.

" katanya minggu ini ada juga kelompok lain yg mendaki bersama kita." Rina memberi tahu Wulan

" hemm...team siapa yg berangkat ?" Ujar Wulan datar

"Galang...," kata Rina pelan Wulan menatap Rina tajam.

" Ada masalah dengan team Galang ? " Ujar Wulan dingin.tatapan dingin Wulan membuat Rina ngeri

Sengaja Rina memberitahu Wulan bahwa team Galang juga ikut pendakian kali ini karna Rina tau betul Wulan sangat membenci seseorang yang bernama Galang.

flashback

Lima tahun yang lalu saat mereka masih duduk di bangku SMA, saat itu tidak ada yang tidak mengenal Galang.ya Galang adalah cowok populer di SMA Wulan dan Rina.

Semua siswi di SMA Wulan dan Rina, berlomba-lomba agar bisa menarik perhatian Galang.laki-laki tampan dan kaya raya karna keluarga Galang memiliki perusahaan yg sangat besar dan berpengaruh di kota L.

Galang adalah laki - laki yang menyukai tantangan olah raga, dan mendaki gunung adalah kesukaan-nya membuat tubuhnya kekar dan atletis.

Hanya satu siswi yang sangat tidak perduli dengan ketampanan Galang.

Ya dia adalah Maya Wulandari,cewek periang dan tomboy.Walaupun begitu tetap tidak bisa menutupi kecantikan yang dia miliki kulitnya yang putih dan rambut nya yang hitam panjang.

flashback off

""Hey....;" Wulan membuyarkan lamunan Rina.

Tiba - tiba saja Wulan sudah duduk di sampingnya

" Gila lho ya bikin orang jantungan , " Ujar Rina menoleh Wulan yang ada di sebelahnya

"Lho..., juga lagi mikirin apa coba?"

"Dasar cewek laki tidak ada manis- manisnya lho!"

"Hehehe...," Wulan hanya terkekeh

"Uda ah! gimana persiapan besok uda siap semua,"Ujar Wulan mengintimidasi Rina

"Beres..semua uda siap dan lengkap bos

besok tinggal berangkat aja."

"Oke sampai besok ya Rin".Wulan beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Rina yang terpaku menatap punggung Wulan yang menjauh.

Wulan dan Rina bersahabat semenjak mereka SMA hingga sekarang. Sama-sama kuliah di universitas yang sama tapi beda jurusan, dan merekapun sama -sama menyukai gunung kenapa sampai sekarang mereka masih berteman.

Dan diantara mereka tidak ada rahasia, .termasuk apa yang pernah terjadi diantara Wulan dan Galang

Keesokan harinya rombongan wulan sudah siap untuk melakukan kegiatan mendaki yang selalu mereka lakukan dengan rutin sebulan sekali.

"Oke...., teman-teman semua sudah siap buat pendakian kali ini! " wulan memberi instruksi

"Oke..siap kapten semuanya uda beres".Rina menaikan jempol- nya.

Sementara itu di tempat lain rombongan Galang pun sudah siap untuk berangkat

" Bagaimana semua sudah siap untuk pendakian kita kali ini ? " Tanya Galang pada rombongannya.

"Lang..., gue dengar kita berangkat kali ini.bersama team Wulan lho!" kata Rudi memberitahu Galang.

Galang menghembuskan nafasnya dengan kasar mendengar nama wanita yang paling ia cintai.

" Andai saja aku tidak bodoh melakukan kesalahan pasti dia masih berada di samping- ku hingga kini. " Galang bergumam dalam hati

flashback

"Kau mengghianati ku Lang, aku tak percaya apa yang kulihat. " Teriak Wulan penuh dengan kemarahan.

"Tega kau Lang menghancurkan kepercayaan- ku,cintaku." Ujar Wulan yang tidak bisa menahan air matanya lagi.air matanya mengalir dengan deras.sambil menangis Wulan berlari meninggalkan Galang yang diam mematung

"Hey...!! Lang ayo berangkat." Rudi membuyarkan lamunan Galang

flashback off

Didalam perjalanan Galang hanya bisa tertunduk lesu memikirkan semua penyesalannya.

Perjalanan yg melelahkan itupun akhirnya sampai juga ditujuan,rombongan Wulan dan rombongan Galang memulai pendakian.Karna mereka sama-sama sudah profesional dalam pendakian ini sehingga tidak berapa lama merekapun sampai dipuncak

"Alhamdulilah akhirnya kita sampai Rudi,Ari dan kau Budi dirikan tenda biar aku cari kayu bakar." Ujar Galang memberi perintah pada teamnya.Begitupun ditempat Wulan dan teman-temannya.entah kenapa yg mencari kayu bakar pun adalah Wulan.

Dengan langkah tegap Galang berjalan menyusuri puncak gunung buat mencari kayu bakar tampa disadarinya Wulan ada dibelakangnya, sehingga tampa sadar Galang menabrak Wulan.Wulan sudah ingin marah dengan orang yg menabraknya sampai Wulan melihat bahwa yg menabraknya ternyata Galang laki-laki yg berusaha ia lupakan dan ia benci.

"Wulan....!!" Hanya kata itu yg terucap dibibir Galang.tampa melihat Wulan langsung berbalik meninggalkan Galang.Tapi belum sempat Wulan bergerak Galang menarik Wulan ke pelukannya.

"Lepaskan...!" Wulan meronta dan berusaha melepaskan diri dari dekapan Galang.

"Biarkan seperti ini,aku sangat merindukanmu Wulan!" Ucap Galang sendu.

"Lepaskan ".Kata Wulan dingin.

"Jangan pernah kau berani menemui ku lagi.Bukankah diantara kita semuanya telah berakhir ," Wulan mendorong tubuh Galang dengan kasar

"Beraninya kamu memelukku,"

Tatap Wulan dengan jijik.

"Siapa kamu sejak lima tahun yang lalu aku sudah melupakanmu,bahkan sepertinya aku tidak pernah mengenalmu,kalau kamu lupa."

"Tapi..Lan, izinkan aku untuk memperbaiki semuanya,aku memang salah sempat tergoda sama wanita itu".

Dengan tatapan memohon Galang berharap Wulan bisa memberikannya kesempatan, untuk menebus semua kesalannya.yang sampai sekarang masih menghantui nya karna kebodohan yg telah dia lakukan

Di dalam tenda Wulan sedikitpun tidak bisa memejamkan matanya, dia selalu mengingat kejadian tadi sore.Ketika Galang yang tiba - tiba saja memeluknya.

" Cihhhh.... jijik, banget gue dasar laki-laki tidak tau malu. " Batin Wulan dalam hati.

flashback

Dengan cepat Wulan berjalan menuju ruang guru untuk mengumpulkan tugas ulangan kelasnya.tapi belum sampai diruang guru mata Wulan melihat ,dua orang yg begitu sangat ia kenal.

Bruukkkk...

Buku yg dibawa Wulan jatuh berhamburan mengejutkan kedua orang yang sedang asyik bercumbu, mereka menoleh ke asal suara dan betapa kagetnya, Galang melihat Wulan sudah berdiri dibelakangnya dengan penuh kemarahan.

"Wulan.."Ucap galang suaranya terhenti di tenggorokan

"Kau mengghianati ku Lang,aku tak percaya apa yg kulihat." Teriak Wulan penuh dengan kemarahan.

"Tega kau Lang, menghancurkan kepercayaan- ku,cintaku." Ujar Wulan yg sudah tidak bisa membendung air matanya lagi,bulir bening itu mengalir begitu saja tampa dapat ia tahan.sambil menangis Wulan berlari meninggalkan Galang yang diam mematung.

flashback off

Tak terasa air mata Wulan menetes mengingat kejadian lima tahun yang lalu,sejak kejadian itu Wulan menjadi dingin dan menutup hatinya rapat- rapat.Dia begitu kecewa dengan laki-laki yang begitu dicintainya tapi tegamenghianatinya.Tak lama Wulan pun keluar untuk berkumpul dengan teman - temannya.

Kami disibukan oleh kelompok kami masing-masing.Hingga malam menjelang, api unggun pun telah menyala,dan tiba- tiba tampa Wulan sadari Galang sudah duduk disebelahnya.

"Lan..gimana kita gabung aja ya?"

Dengan datar dan dingin, Wulan pura-pura tidak mendengar apa yg diomongin Galang.Tampa memperdulikan Galang Wulan beranjak meninggalkan teman-temanya yang duduk melingkari api unggun.

" Pede amat tu orang,kirain gue mau apa duduk dan gabung sama dia walau gunung ini runtuh pun aku pun tak akan mau," Omel Wulan dalam hati.

"Begitu bencinya kamu padaku LAN, sehingga melihatku pun kamu tak sudi. " Batin Galang sambil menatap kepergian Wulan dengan tatapan sendu.

Tampa Galang dan Wulan sadari dari tadi sepasang mata mengawasi gerak gerik mereka.Ya dari tadi Rina memperhatikan mereka Rina merasa sedih melihat apa yang terjadi dengan hubungan Wulan dan Galang,seandainya saja Galang bisa sedikit menjaga hatinya mungkin saat ini mereka sudah bahagia.Tapi semua itu hancur karna kebodohan Galang.

"Hemm..,"ujar Rina melepaskan nafasnya dengan kasar,apa mau dikata nasi sudah menjadi bubur.Rina berdiri dari tempat duduknya,ia pergi menyusul Wulan.

"LAN...", kamu tidak apa-apa kan?" Rina merangkul pundak Wulan,

Wulan masih tertunduk dengan pikiran yg berkecamuk yang dia sendiri sulit untuk mengartikannya.

"Udahlah, yo Rin kita kembali menuju tenda." Wulan beranjak tampa memperdulikan Rina yang masih berdiri ditepi tebing.

Malam pun berlalu dan berganti dengan sinar mentari.

Waktu pun dengan cepat berlalu tampa terasa sebentar lagi Wulan wisuda.Hari ini Wulan akan menjalani sidang.dengan hati deg deg an Wulan memasuki ruang dosen, "semoga saja makalah ku diterima" ujar Wulan

" Gimana ...diterima ngak ?" Kata Rina sambil menatap Wulan yang kelihatan sangat gelisah Rina yakin akan kejeniusan Wulan tapi melihat muka Wulan seperti kain yang dilipat ,buat hati Rina sedikit kuatir kalo aja materi Wulan tidak diterima."sepertinya kau sangat berharap aku tidak diterima," ucap Wulan kesal tanpa menoleh kearah Rina.

"Hehehe."Rina cuma terkekeh cletek kening Rina disentil Wulan pake pena.

"Aduhhh..sakit tau,emang kau sengaja ingin membunuhku ya," Rina mengerucutkan mulutnya.

"Uda ah .aku mau pulang dulu,tadi papa telpon suruh aku kekantor nya."

"Ya udah.pulang sana,gue juga ogah tiap hari berdua ama lho terus,"Rina mencabik kan bibirnya.

Wulan sudah siap dengan baju kebayanya.dia tampak sangat cantik.dengan kebaya warna gold dipadukan dengan batik .walau hanya dengan riasan meka up yang tipis Wulan tetap cantik dan elegan.

"Pa..ma ayo kita berangkat,"Ajak Wulan kepada kedua orang tuanya yang keliatan uda rapi.pak Bram walaupun umurnya uda tidak muda lagi tapi ketampanannya tetap tidak memudar.begitupun dengan bu Liana kecantikannya tak lekang dimakan usia

KANTOR

Dengan elegan tapi tetap dengan muka datarnya seorang gadis turun dari mobil sport yang mewah.Ya sekarang Wulan sudah bekerja di perusahaan keluarganya, sebab ayahnya sudah dengan yakin dan mantap menyerahkan kepada Wulan pas Wulan lulus kuliah.sambil Wulan melanjutkan S2 nya.

"Pagi...nona!" Para karyawan yg kebetulan bertemu dengan Wulan.

"Hemm "

Tanpa menoleh Wulan terus saja berjalan, menuju keruangannya.Wulan memencet lif,karna ruangannya memang dilantai atas.

"Pagi nona hari ini ada jadwal meeting dengan perusahaan Gautama Group jam 9.00 nanti ! " Ujar Rina,ya sekarang Rina bukan saja teman bahkan sekarang menjadi asisten pribadi Wulan.

"Oke..! kau siapkan semua file yang dibutuhkan ." Ucap Wulan dan langsung duduk di kursi kebesarannya.

"Semuanya uda siap kok Lan tinggal berangkat aja ," Rina memberikan map yang berisi berkas untuk mereka meeting nanti.

"Oh..ya Rin, tolong panggil kan Secretaris Haris," Ujar Wulan sebelum Rina berlalu dari ruangannya.

"Bro..,dipanggil bos tu," Rina menepuk pundak Haris, Secretaris Wulan.

"Ada apa dia memangil gue," Tetap cuek dan fokus pada layar laptop nya.

"Gajakin main lompat tali kali !" kata Rina sebel, uda tau ini kantor masih juga nanya mau apa dasar batu es beruang kutub batin Rina sambil pergi ke ruangannya

"Ayo Lan, ntar lagi waktunya pertemuan dengan Gautama Group jangan sampai kita terlambat." Tiba-tiba Rina sudah di ruangan Wulan.

"Oke..,-mana Haris apa dia sudah siap!!" Wulan melirik Rina sekilas.Rina hanya menaikan bahunya.

"Mana ku tahu.,emang aku pegang kakinya si kutub es ; " ujar Rina.tampa dia sadari sepasang mata melihatnya dengan tajam.

"Saya disini nona,ayo non kita berangkat." Haris mempersilahkan Wulan jalan mendahului mereka berdua.

" Kenapa lho liat-liat.,naksir bilang," ujar Rina sambil tersenyum sinis kearah Haris

"Cihhh,,, siapa juga yang naksir ama lho cewek bar bar," Batin Haris sambil menatap Rina dengan tajam.

Haris berjalan ke parkiran mengambil mobil,dia berjalan mengitari mobil dan membuka kan pintu mobil buat Wulan setelah itu dia duduk didepan kemudi.dia pura-pura tidak tau kalo diluar masih ada Rina .

"Woii.... ,bukain pintunya, lho kira gue patung pancoran ampe lho ngak liat kalo ada orang diluar sini." Delik Rina melotot kearah dalam mobil,Haris menurunkan kaca mobil sambil menatap Rina tajam.

"Emang lho ngak punya tangan buat buka tu pintu." masih dengan tatapan tajam dan sinis.

" Udah kalo kalian ribut terus kapan berangkatnya! " Ujar Wulan dengan suara keras membuat mereka berdua menghentikan pertengkaran mereka berdua. Kalo ketemu memang seperti kucing dan tikus tidak pernah akur,tapi Wulan senang dengan kinerja mereka berdua bisa diandalkan sehingga perusahaan semakin maju pesat dan menjadi no 2 di negaranya.Semakin terkenal dan ditakuti semenjak dipimpin oleh mereka bertiga yang dikenal tiga serangkai.Para klien selalu ciut nyalinya apabila mendengar W&J group,karna mereka tau sepak terjang pemimpin perusahaan yang terkenal dingin dan tegas.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit mereka sampai di gedung bertingkat yg mewah melebihi gedung kantor Wulan,ya karna perusahaan gautama group adalah perusahaan no 1 di negaranya, dan selama mereka melakukan kerja sama tidak sekalipun mereka bertemu langsung dengan pimpinan perusahaan itu.Karna ia selalu diwakili sekretarisnya Johan.Tapi Wulan tak ambil perduli yang penting semua urusan clear,tapi kali ini bosnya sendiri yang akan bertemu langsung dengan Wulan.Haris memarkirkan mobilnya dan turun mengitari mobil untuk membuka pintu mobil buat nona bosnya.

"Silahkan nona, " Haris membungkuk menyilakan Wulan untuk turun dari mobil.Sementara Rina dengan masih kesal dan muka manyun keluar dari samping kemudi.

"Selamat siang nona ,sudah ditunggu tuan muda Dirga diruang meeting,mari non saya antar kan," ucap resepsionis kantor Gautama Group Wulan hanya mengangguk datar tampa menoleh dan terus berjalan mengiringi resepsionis itu, dan dibelakang ada Rina dan Haris.

"Siang secretaris johan ini ada rombongan W&J group," gadis itu membungkuk dan mempersilahkan Wulan dan kedua orang kepercayaan nya menemui sekretaris

johan.

"Selamat siang nona,ayo silakan masuk sebentar lagi tuan muda Dirga menemui anda silahkan duduk dulu nona. " Johan membuka pintu buat mereka bertiga tampa sadar johan memandang Rina tampa berkedip.Haris melihat arah pandang mata Johan membuatnya tersenyum sinis.

"Cihhhh,,,, kenapa aku benci melihat pandangan mata Johan kepada rina,ada apa dengan aku ini," Batin haris melihat pandangan Johan yang tidak lepas kearah Rina

Mata Johan tak henti- hentinya menatap Rina, membuat Haris semakin jengkel dan marah.

"Sit...ada apa denganku, kenapa aku semakin kesal ama bekicot satu itu,tidak mungkin kan aku cemburu." Batin Haris sambil menekan emosinya yg dari tadi ia tahan agar tak meledak.

Tak berapa lama masuklah seorang laki-laki tampan dengan mengunakan jas hitam berjalan dengan cool menuju meja dimana sudah ada,Wulan.Rina,Haris dan Johan.

"Maaf nona- nona dan tuan, saya sedikit terlambat karna ada suatu pekerjaan tadi, yang tidak mungkin saya tinggal , " ucap Dirga sambil duduk di kursi tegah.ya dia adalah Dirga Gautama pemilik Gautama Group.

Wulan hanya menatap sekilas.setelah itu ia menatap Haris.

Haris yang sudah mengerti arti tatapan Wulan mulai mempernsentase- kan ajuan kerjasama mereka.

Dirga yang sangat penasaran dengan seorang CEO sebuah perusahaan besar yang terkenal dingin dan tegas.menatap Wulan intens

"Hemm...,ternyata apa cerita yang tersebar bukan gosip belaka,selain dingin dan tegas ternyata dia cantik sekali.semakin aku ingin mengenalnya lebih dekat." Batin Dirga

"Apa ada yang aneh di wajah saya sehingga anda dari tadi tidak lepas memandangi saya!" ucap wulan dingin sambil menatap Dirga.

"Hemm tidak nona." Jawab Dirga gugup

"Apa anda belum pernah melihat wanita cantik ya? Sampai iler anda keluar begitu."

Ucapan Wulan membuat Dirga mengelap tepi bibirnya.Rina,Johan dan Haris hanya tertunduk sambil menahan senyum.

"cihhhh,wanita ini membuat aku malu.Awas aku akan membuatmu bertekuk lutut di hadapanku.," Batin Dirga sambil menoleh kearah lain.

BELUM KENAL SIAPA AKU

DIHADANG PREMAN

setelah dari perusahaan Gautama Group.Wulan,Rina dan Juga Haris bergegas pulang menuju kantor mereka.

tapi tiba- tiba mobil mereka dihadang oleh beberapa orang laki-laki berbadan besar dan berwajah seram.

dengan tiba- tiba Haris mengerem mobil mendadak membuat dua cewek di dalam mobil itu ke -jedot karna mobil yang tiba - tiba gerem mendadak.

"Ada apa Haris ? kenapa kau gerem mendadak," ucap Wulan sambil menatap tajam kearah Haris.

"Itu,Lan ada yang menghadang mobil kita. " Ucap Haris sambil menunjuk kearah depan mobil

"cihhh...mau apa mereka ; " ucap wulan kesal.

"Kalian tunggu disini biar aku hadapi mereka," ucap Haris membuka pintu mobil dan maju kearah laki- laki yang menghadang mobil mereka.

"Hey...mau apa kalian menghadang mobil kami? " Ucap Haris menatap orang yang paling depan dan sepertinya pimpinan dari mereka semua.

"Serahkan semua harta yang kau miliki.kalau kau mau selamat lebih baik menurut daripada kau melawan tidak ada gunanya.," ucap laki- laki yang badannya paling besar sambil mencekram leher baju Haris.

dengan sekali bogem laki-laki itu terjatuh ketanah.

"Wowww...hebat juga kau anak muda," ucap laki-laki yang paling depan.

"Serang anak muda ini biar dia tau siapa kita.," ucap laki-laki itu sambil menyuruh anak buahnya menyerang Haris.

Wulan dan Rina masih tetap santai pura-pura tidak tau kalo didepan mereka ada sekelompok preman yang menghadang jalan mereka.

dengan lihai Haris menghadapi preman - preman itu satu persatu tapi lama kelamaan Haris kewalahan karna jumlah mereka yang begitu banyak sementara Haris hanya seorang diri.

Rina melihat itu segera keluar dari mobil dan menghampiri Haris yang sedang menghajar para preman.para preman terkejut ketika melihat seorang wanita yang tiba- tiba sudah ada didepan mereka.

" Manis sekali ternyata ada wanita cantik juga disini ," ucap salah satu dari preman itu sambil ingin menyentil dagu Rina.dengan reflek Rina melintir tangan laki- laki tersebut.dengan sekali hentakan laki-laki itu tersungkur ketanah.semua mata terkejut melihat aksi Rina yang sangat cepat.

Rina dan Haris bersama-ssma menghajar semua preman- preman itu.tapi karna jumlah mereka memang lebih banyak tetap saja Haris dan Rina kewalahan melawa mereka.melihat itu Wulan dengan muka yang sudah memerah ia keluar dari mobil.

"cihh ...siapa yang beraninya menghadang jalanku,hanya menganggu waktuku saja." ucap Wulan dengan keras dan dingin.membuat yang mendengarnya bergidik ngeri.

"Bangsat hanya lalat kecil berani menghadang jalanku.," ucap Wulan membuat para preman itu ter singung dan semakin marah.

" Kurang ajar kau nona,berani sekali kau mengatai kami lalat kecil," ucap laki-laki yang badannya paling besar.

"Kalau bukan lalat kecil apa ha? Menghadapi dua orang saja begitu banyak kau menyuruh anak buah mu," ucap Wulan sinis

"Serang...," kata laki-laki yang paling besar.

"Kalian,minggir - lah biar aku bereskan lalat penganggu ini," ucap Wulan melambaikan tangannya kepada Haris dan Rina.

dengan segera Rina dan Haris mundur kebelakang karna mereka tahu betul siapa Wulan bukan terkenal cantik.pintar.dingin dan tegas tapi Wualan adalah seorang petarung hebat.

"Sepuluh atau lima menit kalian minta waktu." Ucap Wulan.

" cihh,...sombong sekali kau nona," ucap pimpinan para preman itu.

" Majulah kalian semua,sudah lama aku tidak melihat darah segar ," seringai devil Wulan.dengan serentak para preman itu menyerang Wulan dengan membabi buta.dengan tendangan memutar,sekali tebasan saja mereka semua sudah tersungkur di tanah.

"Bos sebaiknya kita kabur bos, wanita ini sepertinya bukan tandingan kita." Anak buah dari preman itu sudah ciut nyalinya melihat sepak terjang Wulan.padahal mereka melihat Wulan hanya mengunakan rok mini dah heel yang tinggi tapi gerakannya sangat lincah dan gesit.

"Masih berani kamu menghadang jalanku," ujar Wulan mencekram bos preman itu.

"Ampun non.kami menyerah dan kami berjanji akan menjaga nona dan teman - teman nona itu." Ucapnya sambil menyatukan kedua tanggan nya didepan Wulan.tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengawasi interaksi antara Wulan dan para preman itu.

"Cantik...!! Semakin membuat aku penasaran dan semakin ingin lebih dekat mengenalmu wanita hebat," batin laki-laki itu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!