Perkenalkan namanya Calissa Luvenia Anderson. Kerap dipanggil Caliss oleh keluarga atau teman terdekatnya. Merupakan anak ketiga dari pasangan Teo Anderson dan Isna Anderson orang terpandang di Negara Indonesia.
Caliss sangat menyukai tinju, setelah pulang ke Jakarta ia mendirikan sebuah tempat pelatihan boxing wanita. Ia tidak terlalu cantik sederhana, tapi manis mirip orang India kata orang-orang. Dia sangat suka tinju dan balapan bersama abang-abangnya.
Aldi Saputra Anderson. Merupakan Abang pertama caliss dan ia sangat menyayangi dan memanjakan caliss.
Aldi sangatlah tampan walau ia cuek dan dingin terhadap perempuan, tetapi tidak dengan caliss ia sangat peduli dan sering menjahili adiknya itu. Ia sangat terkenal disekolah nya karena ketampanannya dan kekayaannya keluarganya.
Aldo Saputra Anderson, Abang kedua Calis. Aldo sangat ramah kepada siapapun dan juga sangat menyayangi adiknya ini. Tapi kalo ada yang mengejek ataupun menghina adiknya dia tidak segan segan untuk menegur orang tersebut.
Aldo juga merupakan lelaki tampan disekolahnya, sikapnya yang ramah membuat para gadis meleleh dibuatnya.
_Skip Di Bandara_
"Paman, Bibi! Caliss pulang ya, Paman, Bibi jaga kesehatannya," ucap Caliss, dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangisnya.
"Iya, hati-hati dijalan, jaga kesehatan disana, sering-sering main ke Bandung," ucap Bibi Sambil memelukku.
"Iya Bi, Caliss pasti bakal ke Bandung bareng Abang," ucap Caliss.
"Ya sudah, masuklah pesawat nya udah mau berangkat," ucap Paman.
"Aku pulang Paman bibi assalamu'alaikum?" ucap Caliss sambil berjalan memasuki pesawat.
"Waalaikumsalam, hati-hati," jawab Bibi sambil menghapus air matanya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum, lalu aku berjalan memasuki area, pesawat dan berangkat menuju Jakarta.
Disepanjang perjalanan aku hanya mendengarkan musik dan sesekali melihat pemandangan awan dari jendela.
...----------------...
Sesampainya dijakarta Papa dan Mama Caliss sudah menunggu kedatangan putri mereka di bandara.
"Papa, Mama." Sambil berlari menuju Papa dan Mama. Setelah itu aku langsung memeluk mamaku, melepaskan rindu.
Setelah itu aku pun mencari seseorang dan melihat kiri dan kanan tetapi hasilnya nihil, dan aku pun bertanya kepada Mama dan Papa.
"Mah, Pah, Abang mana kok enggak ada? tanyaku pada Mama dan Papa
.
"Oh, kalo itu Abang kamu enggak tau kalo kamu mau pulang jadi mereka masih disekolah sekarang," jelas Mama.
"Yah, enggak apa-apa deh biar suprise," gumamku.
...****************...
(Kediaman keluarga Anderson)
Sesampainya di rumah Caliss langsung masuk ke kamarnya dan membersihkan diri.Ia menggunakan Jins dan hodie.
Sesudah itu ia keluar Kamar menuju ruang keluarga. Ada Papa dan Mama sedang menonton tv.
"Mah, Pah! Caliss boleh jalan-jalan, eggak?" tanyaku.
"Kamu mau ke mana sayang? emangnya kamu eggak capek?" tanya mama.
"Caliss cuma mau ke Mall sekalian Caliss mau cari baju sama peralatan untuk sekolah besok," jawabku.
"Ohh, kalo itu, biar papa aja yang minta sama asisten papa, nanti kamu capek," ujar papa.
"Enggak usah Pah, Caliss bisa sediri kok, lagian kan Caliss mau liat-liat baju di Mall, boleh yah Pah, Mah...." jelas Caliss, sambil memperlihatkan raut wajah imutnya.
"Iya, tapi jangan sampe sore ya, nanti Abang-abang kamu pulang enggak jadi suprise," kata mama.
"Oke Mah, tapi Pah, aku pake apa aku kan belom punya mobil dijakarta?" tanyaku pada Papa.
"Papa udah siapin mobil kok buat kamu digarasi dan kamu tau nggak? Papa beliin sesuai dengan warna kesukaan kamu hitam," ucap Papa.
"Beneran nih Pah, Papa serius kan? emangnya mobil apa Pah?" tanyaku tak sabar karena, warna hitam adalah warna kesukaanku.
"Buggatidivo!" ucap Papa.
"Wow, itukan mobil terkeren No 4 di dunia Pa," ucapku Sambil Melongo tidak percaya, karena biasanya aku hidup sederhana bersama bibi dan paman.
"Iya sayang nih kamu ambil kuncinya." ucap papa sambil memberikan kunci mobilku.
"Yah udah kalo gitu, Caliss berangkat dulu ya Pah, Mah." ucapku pada keduanya.
"Iya, hati-hati kamu dijalan, bawa mobilnya jangan ngebut-ngebut yah." jawab Mama.
"Siap Mah, yah udah aku pergi, Assalamu'alaikum." Sambil hormat dan menyalami tangan Mama dan Papa.
'Wow, ini keren banget warna hitamnya elegan banget, kalo punya aku aja udah bangus kayak begini apa lagi punya Abang-abang kesayanganku pasti udah keren abis,' ucapku dalam hati.
Sesampainya di mall aku membeli beberapa peralatan belajar, baju, dan sepatu.
"Wah, dress ini bagus banget warna ungu lagi, aku beli deh," ujarku sambil mengangkat bahu tersebut.
"Mbak saya mau beli yang ini tolong dibungkus," ucapku pada salah satu kasir.
"Oke mbak, mbaknya mau bayar Kartu kredit atau tunai?" tanyanya padaku.
"Kartu kredit aja mbak," jawabku, sambil menyerahkan cash.
"Baik, terimakasih mbak?" ucapnya.
Aku pun mengangguk dan tersenyum padanya.
Setelah itu aku pulang takut
Abang-abang kesayanganku sudah pulang dan suprisenya gagal.
...----------------...
Setelah sampai memarkiran mobil di taman dan aku mengendap-endap berjalan ke dalam rumah melihat apakah Abang kesayanganku udah pulang atau belum.
'Untung aja, belom pada pulang,' batinku.
"Kamu ngapain ngedap-ngedap gitu?" tanya papa sambil memegang bahuku, aku pun terkaget.
"Astagfirullah, Papa apaan sih ngagetin aku aja, aku kira tadi Abang Aldi sama Bang Aldo!" ucapku sambil mengelus dadaku karena kaget.
"Oh, maaf papa kira kenapa, lagian Abang kamu itu biasannya pulang malam sekitar jam 8," ucap papaku.
"Hah, apa sekolah sampe jam segitu pa? kok lama banget?" tanyaku heran kenapa pulangnya malam sekali padahal sekolah dari pagi.
"Sebenernya, pulangnya itu sore jam 4 tapi kebiasaan abang-abang kamu mereka ke bescame dulu sebelum pulang," jelas papa padaku.
Aku hanya Ber 'oh' dan berjalan ke kamarku. Setelah aku rapikan belanjaan. Akupun mandi membersihkan diri, sesudah mandi aku memakai dress (Walau sebenarnya aku tidak suka memakai dress) berwarna ungu muda selut dan memakai bedak tipis, agar menutupi kulit kuning Langsatku.
_Skip DiRuang Makan_
"Mah, Caliss bantu mama nyiapin makanan yah, sekalian Caliss mau nunggu Abang kesayangan Caliss," ucapku bersemangat karena aku bakalan ketemu sama Abang-abang aku yang ganteng.
"Wahh, anak mama manis banget mirip orang India loh," puji mama.
"Makasih mah, beneran Calisa mirip banget yah, sama orang India?" tanyaku pada mama.
"Iya, mirip banget," jawab mama.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum.
"Bi Minah, apa kabar ?" tanyaku pada seseorang yang sedang memasak. Bi Minah adalah pembantu yang bekerja dikediaman kami.
"Wah, non Caliss manis banget, mirip orang India ... Bibi Alhamdulillah baik non." puji bibi sambil tersenyum padaku.
"Masa sih bi, makasih yah bi," ucapku berterimakasih karena bibi udah memujiku.
'Apa iya, aku beneran mirip orang India,' batinku.
Suara Mobil berbunyi memasuki area rumah kami. Dan aku yakin itu pasti mobil kedua Abang gantengku. Setelah bel berbunyi aku langsung berlari menuju pintu dan membukakan pintu untuk kedua Abang kesayanganku.
"Makasih Bi---," ucap aldo terpotong, saat melihatku.
"Caliss!" kaget Bang Aldo.
"Caliss Mana? bukannya Caliss diban---," ucap bang Aldi terpotong saat menoleh ke arahku. Terlihat wajah bahagia dan senang nya kedua abangku saat melihatku.
"Abangg!" teriakku Dan langsung memeluk keduanya.
"Dek, kok kamu ada dirumah?" tanya Aldi.
"Hiks ... Hiks ... Caliss kangen Abang Aldi dan Abang Aldo! Caliss udah pulang dan bakal tinggal disini sekarang," tangisku tak tahan karena melihat Abang kesayanganku ini.
"Yang bener kamu Caliss? berarti kamu bakal sekolah disekolah kita donk?" ucap bang aldo girang.
"Iya, Caliss bakal sekolah besok disekolahnya Abang gantengnya Caliss," ujarku berbinar.
"Abang kangen banget sama kamu," ucap bang Aldi sambil memelukku erat.
"Udah, udah kenapa malah dipintu gak baik tau, ayo masuk kita makan malam," teriak mama dari dalam.
"Ya udah kita masuk aja dulu," ucap Aldi.
Setelah selesai makan Aldi dan Aldo menuju kamar masing-masing dan membersihkan diri karena belum sempet mandi sore. Setelah itu Aldi dan Aldo menuju kamar Caliss.
"Caliss Ini Abang Aldi Sama Bang Aldo Mau Ngobrol," teriak Aldi Sambil mengetok pintu kamar adik kesayangannya itu.
"Iya Bang Bentar!" ucap Caliss sambil berlari kecil menuju pintu kamarnya.
Setelah memasuki kamar Caliss, Aldi dan Aldo duduk ditepi kasur king size nya Caliss yg berwarna ungu, karena selain hitam Caliss sangat menyukai warna ungu.
( Kamar Calissa )
"Dek, udah siap peralatan belajarnya belom?" tanya Bang aldo
"Udah kok bang, tadi Caliss udah beli di Mall," jawabku sambil menatapi kedua Abang kesayanganku itu.
"Yaudah kalo udah selesai, kamu besok bareng Abangkan?" tanya Bang Aldo.
"Iya Bang, ohh iya kata papa, Abang punya bescame yah?" tanyaku kepo pada kedua abangku.
"Kamu itu masih kecil nggak usah kepo," canda bang Aldi Sambil menjitak jidatku.
"Ihh, sakit Bang, kan Caliss nanya aja lagian kita cuma beda 1 tahun," rintihku sambil memegang keningku yang kesakitan dan menjulurkan lidahku keluar untuk mengejek Abang Aldi.
"Iya, kita punya bescame tempat kumpul temen-temen Abang dan biasanya kita sering ikutan balap liar buat menangi mobil atau motor," jelas bang Aldi padaku.
"Ohh, ikut donk besok ke bescame?" rayuku pada Abang dengan membuat ekspresi imutku.
"Enggak nanti lo kenapa-kenapa lagi, disana bisa aja tiba-tiba ada musuh jadi berabe entar." ucap bang Aldo melarangku.
"Caliss mohon Caliss pengen ikut, please, Calisskan juga bisa tinju dan balap tenang aja Caliss aman kok," jelasku menyakinkan kedua Abang gantengku dengan membentuk raut muka manisku dan mengedipkan kedua mataku.
"Terserah kamu aja deh, ya udah tidur gih, udah malam besok kita kan mau sekolah," ucap Bang Aldo, sambil mengelus lembut kepalaku.
"Beneran nih yah?" tanyaku memastikan.
"Iya bawell." ucapnya lalu mengangkat selimut menutupiku.
"Makasih Bang, good night Abang kesayanganku." ucapku sambil tersenyum manis kepada kedua Abang kesayanganku.
"Night!" jawab Mereka.
"Yah udah tidur , nanti ada setan lagi kan kamar lu dah lama nggak ada yang jaga," canda bang Aldi menakut-nakutiku.
"Iya loh dek hati-hati ya, byee."ucap Bang Aldo sambil tersenyum dan berlari menuju kamar mereka masing- masing.
"Bang Aldi ... Bang Aldo ... aku baru pulang udah ditakuti-takuti dasar Abang gada akhlak!" teriakku masih bisa didengar oleh kedua abangku mereka hanya tertawa puas setelah menjahiliku.
Pagi harinya
"Aldi ... Aldo ... Caliss ... bangun nanti kalian telat ke sekolah," teriak mama membangunkan kami yang masih berada dialam mimpi.
"Caliss ... Cal ... bangun sayang ini hari pertama kamu sekolah kok telat ini udah jam 06.10 loh." ucap mami berhasil membuatku bangun.
"Hoamm, morning ma, Caliss mandi dulu yah nanti Caliss telat lagi dihari pertama kesekolah," ucapku, bangun dari tempat tidur dan mengambil handuk dilemari.
"Mama tunggu dimeja makan ya," ujar mama setelah melihatku masuk ke kamar mandi.
Setelah selesai mandi aku memakai pakai sekolah dan tidak berdandan, aku hanya ingin berteman dengan org yg nggak memandang fisikku, karena aku tidak seperti kedua Abangku.
Mereka berdua tampan sedangkan aku hanya punya kulit kuning tapi aku bersyukur karena tidak cacat, walaupun aku sering dihina disekolah aku tetap semangat untuk sekolah.
"Morning my family," teriakku, sambil menuruni tangga, terlihat dimeja makan sudah ada kedua Abang gantengku dan papa mama menungguku untuk makan bersama.
"Morning!" ucap mereka bersamaan.
"Tumben kamu enggak make up sama sekali biasanya pakek dikit," tanya Mama.
"Yah, kalo itu sih Caliss sengaja, nanti kalo Caliss dandan temen Caliss enggak tau dong, wajah Caliss yang asli, nanti mereka malah enggak mau temenan sama Caliss," jelasku panjang.
"Oh, gitu yah terserah kamu aja deh," ucap mama.
Setelah percakapan itu, makan pun hening, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.
Tak lama sesudah aku dan kedua Abangku selesai makan. Bang Aldi mengajak kami untuk berangkat.
"Ma,Pa? Aldi, Aldo, Sama Caliss berangkat yah, kalian udahkan makannya?" ucap Aldi lalu bertanya kepada kami.
"Udah Bang, yuk berangkat Caliss udah nggak sabar buat kesekolah," ajakku lalu diangguk oleh bang Aldi.
Setelah salam kepada mama papa kami pergi dengan mobil Abang Aldi, bermerek "Lamborghini Veneno Roadtser" aku terkagum kagum melihat mobil abangku satu ini.
"Inikan mobil terkeren no 2 didunia," ucapku sambil menutupi mulutku yang terbuka lebar saat mengetahuinya.
"Mobil Bang Aldo mana Bang? tanyaku pada Bang Aldo.
"Oh, yang itu tuh,yang warnanya merah." ucap bang Aldo sambil menunjuk ke arah mobil berwarna merah.
"Wow, itu keren banget warna merah yang elegan dan cantik banget." ucapku sambil melongo.
"Ini namanya mobil apa Bang? tanyaku.
"W Motors Lykan Hypersport ." ucap bang Aldo.
"Wow mobil urutan ke 3 yah Bang, gila-gila." ucapku terkagum-kagum.
"Aku jadi penasaran siapa pemilik mobil no satu di dunia?" tanyaku.
"Oh, kalo itu temen Abang." ucap bang Aldi santai.
" Siapa Bang keren banget bisa liat mobilnya?" tanyaku sambil berbinar-binar.
"Udahlah kalo itu lo liat sendiri aja nanti disekolah." ucap bang Aldo.
"Udah kagumnya, yuk kita berangkat telat nih nanti, jangan mentang-mentang sekolah papa kita bisa telat eggak yah?" tegas bang Aldi.
"Lest Go Bang." ucapku sambil membuka pintu mobil dan duduk dibelakang sedangkan kedua Abangku duduk didepan.
Setelah beberapa menit dimobil, akhirnya sampai disekolah kami.
SMA Senior High School
Setelah memarkirkan mobil bang Aldi keluar dan diikuti oleh bang Aldo saat mereka keluar semua kaum hawa berteriak kagum pada sosok Aldi dan Aldo. Abang Aldo tersenyum ramah membuat kaum hawa histeris.
'Uwu, Aldo senyumannya manis banget bikin diabetes..."
'Aldo... ayang Aldo..."
Abang Aldi hanya cuek dan tak peduli dengan para kaum hawa tersebut.
'Aldi Cuek banget sih? tapi tetep Ganteng banget...'
'Mak calon mantumu, udah dateng...'
Bang Aldi sudah terbiasa akan hal itu dia hanya cuek, dan memilih untuk membukakan pintu untukku.
"Selamat datang di Senior High School my queenku," goda bang Aldi, berhasil membuat pipiku memerah karena malu akan perkataannya.
Semua orang terdiam melihat seorang Aldi yang cuek dan dingin membukakan pintu untuk seseorang.
Aku pun turun dan semua murid menatap ke arahku dan banyak cibiran-cibiran diantara mereka, aku tak peduli karena ada kedua abangku disini.
'Siapa perempuan itu? eggak ada cantik- cantiknya,' sindir siswi.
'Wah baru ini moswanted sekolah bawa cewek dan dibukain pintu lagi,' ujar siswi
'Aldi yang dingin seperti batu es pun luluh dan membukakan pintu untuk cewek itu,' ujar siswi.
"Bang." panggilku pada kedua abangku dengan nada yang pelan.
"Iya,kenapa dek?" jawab kedua abangku.
"Sini aku bisikkin sesuatu," ujarku pelan.
Mereka pun mendekatkan posisinya dan menurunkan telinganya.
"Bang, kayaknya mereka semua gak suka aku dekat-dekat kalian?" bisikku pada kedua abangku.
"Terserah mereka mau suka atau eggak sama lo tapi ... kalo sampe mereka nyakitin lo Abang nggak akan tinggal diam!" tegas Bang Aldi.
"Iya lo biasa aja, kalo mereka tau lo adiknya kitakan mereka eggak akan gak suka sama lo," jelas bang Aldo.
"Tapi, aku eggak mau mereka berteman dengan aku cuma gara-gara aku anak dari pemilik SMA ini dan juga adik kalian," jelasku dengan wajah cemberutku.
"Aku maunya temenan sama yang eggak mandang fisikku aja Bang." lanjutku.
"Jadi gimana donk dek, lo kan udah bareng kita?" ujar Bang Aldo.
"Gue punya ide, gimana kalo Lo pura-pura jadi pacar gue aja, sekalian gue juga malas dideketin cewek-cewek aneh kayak mereka, mungkin mereka bakalan berhenti deketin gue, kalo gue udah punya pacar," jelas bang Aldi panjang lebar.
"Gila Lo bang, masa pacar Lo sih? nanti kalo fans lo ngeroyok adik kita gimana?" kesal Bang Aldo.
"Abang Aldo ngeremehi kemampuan tinju Caliss yah?" ucapku.
"Tapi---," belum sempat Aldo menyelesaikan kata-katanya.
Semua murid Cewek kembali berteriak histeris saat melihat mobil terkeren no 1 di dunia datang, aku pun kaget dan senang bisa melihat mobil terkeren di dunia.
'Arlezi udah dateng...'
'Mobilnya keren banget ... Arlezi beli mobil baru ya...'
'Itukan mobil terkeren no 1 di dunia gila, dalam sehari gue bisa liat mobil terkeren no 1 dan 2 di dunia...'
( Koenigsegg CCXR Trevita)
Setelah menunggu sang pemilik mobil keluar tetapi tak kunjung keluar akhirnya bel sekolah pun berbunyi. Akupun malas menunggunya.
Kring ... Kring ... Kring ( Bel sekolah)
"Udah ah yuk masuk udah bel, nanti telat masuk lagi," ajakku sambil menarik kedua tangan kedua Abangku.
"Ya udah, terserah kalian Abang cuma bisa jagain kamu dari jauh kalo ada apa-apa, atau kamu dikeroyok fansnya Bang Aldi kamu lawan aja," ujar bang Aldo sambil berjalan mengantarku ke ruangan Papa.
"Ini ruangan papa kamu masuk aja ya, Abang mau ke kelas nanti telat," ujarnya.
"Iya, makasih Abang-abangku yang ganteng," bisikku pada kedua Abangku
Mereka hanya tersenyum dan berlalu pergi menuju kelas nya.
Tok ... tok ... (Suara ketukan pintu)
"Assalamu'alaikum." ucapku sambil membuka pintu kantor.
"Waalaikumsalam, ehh ... ada anak papa, sini sayang," ajak Papa.
"Iya, Pa kelas Caliss dimana yah pa?" tanyaku pada papa
"Kamu dikelas X.2 ," ujar papa.
"Oke Pa, Caliss pamit ke kelas dulu ya pa, Assalamu'alaikum," ucapku sambil berjalan dan aku terhenti saat papa memanggilku.
"Caliss, emangnya kamu tau kelasnya dimana?" tanya papa sambil menahan tawanya.
"Ouh iya ya pa, Caliss lupa hehe," ucapku, sambil cengengesan.
"Yaudah kamu tunggu disini ya,papa panggilan seseorang dulu." Lalu berdiri dan hendak pergi mencari seseorang.
"Oke Pa, ouh iya Pah jangan bilang-bilang ya sama murid disini kalo aku anak papa," jelasku pada papa.
"Loh kenapa sayang?" tanya papa heran.
"Gampang pah, Caliss cuma lagi dalam misi mencari sahabat sejati yg tidak melihat fisik Caliss papa tau kan Caliss mirip papa kuning hehe," jelasku, memohon pada Papa.
"Tapi kalo kamu dibully gimana? kan bagus kalo mereka tau mereka jadi nggak bakal nindas atau bully kamu sayang?" jelas papa.
"Papa ngeraguin kekuatan tinju Caliss bang Aldi dan bang Aldo aja K.O, Pa Caliss tau yang mana yang terbaik buat Caliss, Caliss tau papa khawatir tapi... percaya deh pa Caliss itu bukan orang yg lemah iyakan Pa?" tanyaku pada papa.
"Yaudah, tapi kalo sampe terjadi sesuatu sama kamu papa nggak akan tinggal diam ya, Papa bakal bilangin kesemua murid kamu itu anak Papa!" tegas Papa.
"Oke Pa,tapi disini aku berperan sebagai pacarnya Bang Aldi pa, boleh ya?" tanyaku dengan wajah yang kubuat-buat sehingga terlihat imut.
"Astagfirullah Caliss, kamu ini aneh-aneh aja deh, terserah kamu deh papa ikutan aja, yaudah papa panggil seseorang dulu buat anterin kamu?"ucap papa pasrah.
"Makasih papa sayang," ucapku sambil memeluk papa.
"Kebetulan sekali kamu lewat,Tolong antarkan murid baru ke kelas X.2 ya?" ucap papa pada seorang murid lelaki.
"Baik pak, dimana murid barunya ya pak?" tanya Cowok itu.
"Calissa keluar ini ada yang mau anterin kamu ke kelas!" teriak Papa.
Caliss pun keluar dari ruangan Papanya dan keluar, Ia kagum dan bengong seketika melamun melihat keindahan ciptaan tuhan dihadapannya ini cowok yang sangat tampan, hidung mancung, mata elangnya, wajah mulusnya, tingginya, bibir merahnya. 1 Kata untuk cowok dihadapan nya 'Perfect'
"Calissa.. Caliss... kok malah bengong ayo nanti diantarkan sama Arlezi," ucap papa membuyarkan lamunan Caliss.
"Ehh iya pak... siapa tadi namanya pak?" tanyaku.
Papa memainkan matanya kepada Arlezi meminta Arlezi untuk berkenalan denganku.
"Arlezi Wijaya Orlando?" ucapnya dingin.
'Dingin banget sih kayak baru es,' batinku.
"Emm, kenalin aku Calissa Luveni." ucapku sambil mengulurkan tanganku pada Arlezi.
Dengan malas ia menyambut tanganku dan aku merasakan hangat ditangannya membuat jantungku berlari lari dan seketika wajahku memerah seperti bak kepiting rebus. Aku langsung melepaskan tanganku dari genggamannya jika tidak aku akan pingsan.
"Kami pamit dulu pak assalamu'alaikum," ucapnya, kami lalu pergi meninggalkan kantor.
"Waalaikumsalam." jawab Papa.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!