sedang makan tak lama pacar ku pun datang
"yank,entar pulang sekolah aku Gak antar kamu pulang ya!!!
"emank kamu kamu k mana beb?"
"Aku ada buku yang mau di cari diperpustakaan sama Tatang,soalnya ada tugas kelompok,ya kan tang?" ku lihat kak rendi menyikut lengan Tatang.
langsung ku tatap tajam wajah Tatang,dan seketika wajahnya memerah karna tatapan ku.
"awas kalau bo'ong? rara melirik sinis ke kak Rendi.
"ya ampun Ra,kak Rendi mau belajar juga jangan terlalu kekang gitu lah Ra" celetuk puji
"bukan gitu ji,kalau gak d kekang ntar lama-lama dia nyaman,trus jadi kebiasaan,gue gini kan karna sayang Sama kamu beb"
"iya-iya aku tau,makasih ya sayang udah ingatin aku,ntar sampe rumah aku telp ya,kamu langsung pulang jangan keluyuran,aku masuk kelas ya,bentar lagi bel bunyi,bye sayang"kak Rendi berjalan sambil melambaikan tangan sambil membuat simbol cinta dalam bahasa Korea.
seketika pipiku merona sambil tersenyum
"huff,, gaes tolong-tolong gue ntar pingsan lagi pangeran gue pergi,,
"lebay Lo,bucin parah "celetuk Riski sahabat ku yang lain..
"kalian belum tau aja sensasi nya pacaran satu sekolah,malu-malu nya itu lo,yg buat penasaran"
"hati-hati Ra ntar pas lagi sayang-sayangan Lo di tinggal,gue sih cuma saran aja jangan terlalu bucin"
"wah,parah Lo ki,kok do'a in gue yg jelek-jelek,apa segitu seneng nya loe tiap hari lihat teman Lo yg cantik ini dg mata sembab,udah ah gue Gak mau bahas itu,untuk saat ini gue lagi nikmati proses perjalanan cinta monyet gue ini,yuk kelas ntar keburu bel lagi,ntan ayo??"sambil menarik lengan intan.
kami beriringan jalan ke kelas karna kelas kami bersebelahan
aku dan intan kelas IPS 1,sedangkan Riski dan puji kelas IPS 2,sahabat ku mentari dan nur d IPS 3..
"pulang sekolah ngumpul d markas ya?" teriak puji.
"ok" sahutan kami bersamaan.
setelah di kelas kami menikmati pelajaran selanjut nya smpai bel pulang pun berdering,cepat-cepat ku bereskan buku dan langsung keluar kelas.
"ntan gue duluan ya"
"mmm" cuma itu yg terdengar d telinga ku sahutan intan,
intan memang jarang kumpul dengan Genk ku,karna dia termasuk anak mama,pulang sekolah langsung pulang.setibanya kami d parkiran aku melirik kak Rendi d parkiran dia sedang mengeluarkan motor nya dan pergi dg Tatang,dia tak nampak dengan ku,karna kami melewati ramai nya anak-anak yg pulang.
"tumben gak d antar pangeran Lo Ra"ujar Hengky teman sekelas ku.
"bukan urusan Lo"
"idiih,ketus banget tu mulut,GK boleh gitu ra entar jdi perawan tua baru tau rasa"
aku melongos pergi meninggalkan Hengky menyusul sahabatku,,
"say,gue numpang siapa"ucapku
"naek gue aja Ra,puji d jemput putra tu"Riski melirik ku.
"ok,yuk jalan Ki"
dalam perjalanan sebenarnya hati tu gelisah memikirkan kak Rendi,kenapa dia mulai berbohong.cuma aku coba berpikiran positif mungkin pergi ke perpustakaan umum,soalnya tadi aku gak nanya d perpustakaan mana.
tak terasa kami pun sudah smpai d markas,markas yg d maksud ya rumah puji,krna d sebelah rumah puji ada rumah pohon yg nyaman,bisa untuk kmi berlima bersantai melepas penat hingga sore,tak terasa hari pun hampir magrib,kami pamit pulang dan aku di antar oleh nur krna kami 1 arah,risky dengan mentari pun 1 arah..
nama ku luna umurku saat menikah 24 tahun aku bekerja di salah satu kantor yang cukup terkenal dikota ku,tapi sejak aku menikah aku tidak bekerja lagi karna suamiku tidak mengizinkan aku bekerja,dia ingin aku fokus mengurus anak dan dia saja,aku mempunyai satu orang putra bernama reno berumur 5 tahun yang sekarang lagi aktif-aktif nya dan sedang duduk d bangku sekolah TK,putra ku sangat lincah,dia adalah penyemangat ku,aku beranggapan hidup ku sangat sempurna karna di beri suami yg penyayang dan bertanggung jawab serta perhatian terhadap keluarga.
oh ya,, suamiku bernama Rendi dia bekerja di salah satu bank swasta di kota ku,karena suamiku adalah kepala cabang jadi kami hidup berkecukupan ditambah lagi dia merupakan anak orng kaya,jadi untuk hidup kami lumayan berkecukupan makanya aku setuju saja di suruh berdiam diri di rumah.
aku tidak berpacaran dengan suamiku kami tidak sengaja berkenalan,dan beberapa kali bertemu,karna sahabat ku kenal dengan nya dan mempunyai informasi yang cukup memperkuat penyataan kalau rendi seorang lelaki mapan dan baik akhirnya aku menerima pinangan nya,padahal saat itu orang tua ku belum cukup yakin melepaskan ku menikah biarpun usia ku sudah cukup,karna aku anak tunggal.dengan segala usaha aku yakin kan ibu bapakku untuk menerima nya.
3 bulan waktu kami mengenal satu sama lain dan akhirnya kami memutuskan untuk menikah, awal kehidupan rumah tanggaku sangat harmonis, karna suamiku selalu memberikan kewajiban nya dan selalu menyayangi ku dan putranya, dia tak pernah lupa dengan kami, kemanapun dia pergi aku selalu mengekorinya, tapi di tahun kelima pernikahanku rumah tangga kami hancur karna penghianatan suamiku, di saat anak kami mulai masuk sekolah dan aku mengandung anak kedua aku tidak bisa lagi ikut dengan suami ku di saat dia pergi keluar kota untuk dinas, di situ lah mulai kecurigaanku, padahal sebisa mungkin aku bertahan dengan semua kebohongan nya, sehingga akhirnya pertahanan ku pun hancur dan aku menyerah.
memang sering kali pepatah mengatakan semakin tinggi kekayaan semakin tinggi pula godaan, sehingga suamiku tergoda oleh pelakor murahan.
kebahagian yang kurasa dengan bang rendi hanya sesaat, selebihnya hanya penuh dengan air mata bahkan aku pernah seperti orang gila, untungnya ada anak yang selalu menguatkanku di kala suka maupun duka, dan orang tua yang selalu ada d sisiku serta sahabat yang selalu mendengar keluh kesahku.
menyesal, mungkin tak bisa aku katakan, karna d sisiku ada malaikat tampan hasil buah cinta kami, tapi aku mencoba untuk bangkit dan kuat, aku berpikir kehidupan ini adalah suatu pembelajaran yang berharga dengan adanya pelajaran mungkin akan bisa menguatkan ku dan akan bertambah ilmu serta kedewasaanku.
Dari pengalaman hidupku ada juga sisi baik suamiku tidak hanya sisi buruk nya saja, cuma aku menyimpulkan bahwa sudah habis masa aku berjodoh dengan nya, ntah kemana lagi tuhan menuntun hidup ku, ntah kemana lagi arus tujuan hidupku,ntah siapa lagi jodohku??? atau kan aku akan kembali lagi pada nya,, tapi untuk saat ini hati ku terlalu sakit oleh pengkhianatannya...
kalau pun aku berjodoh lagi dengan yang lain hendaknya aku meminta itu yang terakhir dan hendaknya yang bisa menerima kenyataan hidupku.tidak aku pungkiri untuk menutup hati, tapi untuk saat ini aku fokuskan dulu untuk menata hati dan mencoba untuk lebih baik lagi, untuk saat ini tak ada yang paling terpenting dari pada masa depan anakku.
visual luna
"sayang kamu tidak usah bekerja lagi biar aku saja yang bekerja, kalau kamu merasa bosan kamu bisa pergi jalan-jalan dan main bersama temanmu,yang penting disaat aku pulang kamu sudah ada di rumah" ujar rendi
"baiklah, tapi hari ini aku kekantor terakhir ya bang,buat kasih surat pengunduran diriku,dan fokus padamu dan anak kita" jawab luna
memang sejak menikah luna belum keluar dari kantornya, kini anak mereka sudah berusia 3 tahun saat luna bekerja anak nya titipkan dengan ibu bahkan terkadang dengan mertua luna, karena orang tua mereka tidak pernah keberatan saat luna menitipkan anak nya.
rendi hanya menggangguk kecil sambil mengecup dalam kening luna.
"aku berangkat duluan ya, nanti kamu berangkat ke kantornya pake taxsi saja aku tak sempat menunggu karna pagi ini aku harus ke lapangan,hari ini kamu titip reno di mana? ujar rendi
"di ibuku saja bang biar lebih dekat" luna berjalan sambil merapikan bawaan rendi dan mengantarnya sampai kedepan pintu, luna mencium punggung tangan suami nya dan mengecup pipi kanan dan kirinya karna ini adalah rutinitas mereka setiap pagi sebelum rendi berangkat kerja. luna melambaikan tangan sampai mobil rendi tak terlihat lagi baru luna masuk kedalam rumah.
luna masuk ke kamar, melirik kasur anak nya reno masih tertidur nyenyak luna segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri, selesai mandi luna membersihkan rumah tak lama jagoan nya pun bangun dan luna memandikan reno mereka segera siap-siap berangkat ke rumah ibu luna dengan taxsi online yang sudah di pesan.
"mau kemana mama reno dan kak reno?" sapa buk ira tetangga sebelah luna
"mau ke rumah nenek reno buk, titip rumah bentar ya" ucap luna basa-basi
"oh iya, mau kerja ya mama nya? kok siang berangkat nya"
"iya buk, ini ad urusan sebentar gak lama kok, duluan ya bu" jawab luna sopan sambil masuk ke pintu taxsi
tetangga sebelah rumah mereka ini memang cukup ramah-ramah dan luna senang tinggal di komplek perumahan ini, tidak begitu kental persaingan nya karna di sini juga rata-rata sudah berumur dan ada beberapa yg masih baru menikah termasuk luna dan rendi.
sesampainya di rumah orangtuanya luna langsung menitipkan reno karna ibu luna sudah tau kalau hari ini aku titipkan reno karna aku harus kekantor untuk yang terakhir kali nya, luna sudah bercerita semalam lewat telp ke ibu nya untung nya beliau selalu mendukung apa pun keputusan anaknya, luna pun segera berangkat ke kantor.
sesampai di kantor luna langsung ke ruangan HRD memberikan surat pengunduran diri nya, sebenarnya terasa berat karna sudah empat tahun luna bekerja di sini dan menemukan teman yang bisa di ajak senang dan susah tapi apa boleh buat karna luna harus berbakti pada suaminya. luna menyalami teman-teman seperjuangan nya dan berpamit pada atasannya, selepas dari kantor luna langsung ke rumah orangtuanya untuk menjemput reno dan membawanya pulang kerumah karna luna ingin memasak untuk makan malam suaminya biasanya dulu saat luna masih bekerja mereka banyak membeli makanan diluar karna luna tak ada waktu untuk belanja dan masak hanya hari-hari tertentu saja saat libur kantor luna memasak untuk rendi dan reno, kini luna sudah membulatkan tekad nya untuk mengurus rumah tangganya.
visual rendi dan luna serta reno.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!