NovelToon NovelToon

Istrinya Ustadz Part. 2

1. New Episode, Istrinya Ustadz part 2 (pembuka)

ASSALAMUALAIKUM Readers gemez kesayangan! I Miss you All🤗😍.

“Rindu gak nih, sama Author?”🤭. “ouh, enggak ya?”😁 ya sudahlah.Tapi dengan Hasna, Ustadz Afnan dan yang lainnya, Rindu dong?”

Kita berjumpa lagi dalam ISTRINYA USTADZ part.2 ya! Bagi yang baru masuk ke Part.2 ini, baiknya baca dulu ISTRINYA USTADZ? part 1. Agar memahami alur ceritanya dari awal.

Atas dasar permintaan dari para Readers gemez kesayangan. Yang minta part Pernikahan Adrian dan Angela. Maka sebagai bentuk apresiasi untuk para Readers gemez kesayangan, Author akan memulai bab awal- awal Istrinya Ustadz part 2 ini dengan pernikahan Adrian dan Angela. Tapi... berikut buka segel gak yaaaa🤔🤫🤭 Simak saja deh! 🤗😍🙏

Terimakasih bagi yang masih pavorit Istrinya ustad? part 1. Langsung start, tanpa harus melaju saja yuk! 👌👉

ISTRINYA USTADZ part.2 Di persembahkan untuk para Readers gemez kesayangan 🤗😍. Selamat membaca 🙏👇

######

Beberapa bulan kemudian.

Di Villa Granny..

Pagi ini di Villa Granny, sudah mulai ramai dengan kehadiran para tamu undangan. Pagi ini adalah pernikahan Angela dan Adrian. Setelah beberapa bulan lalu berlangsung lamaran yang sederhana, karena Angela harus kembali ke Jerman untuk melanjutkan pendidikan nya.

Sebetulnya kali inipun, Angela mengambil cuti kuliah, agar dapat menikah dengan Adrian. Setelahnya Angela akan kembali ke Jerman. Entahlah akan seperti apa perjalanan rumah tangga Adrian dan Angela nantinya.

Di rumah kecil, Hasna dan Afnan serta Twins sudah tiga hari tiga malam berada di rumah kecil. Sedangkan Ubaydillah, Lintang. Devano, Elyavira. Mereka menginap di Villa Granny dari Tiga hari yang lalu.

"Mimma, harus sampai kapan kami di larang bergerak kemanapun?" Tanya Afnan dengan suara yang keras agar Hasna yang berada di dalam kamar mendengar nya.

"Sebentar lagi By! tahan Ya. A'a Kha dan Dedek Sha juga, tidak boleh bergerak kemanapun! nanti bekeringat lagi, dan apalagi mengambil makanan, di larang keras! nanti tangan nya kotor." sahut Hasna dari dalam kamar.

"Astagfirullah, begini ya memiliki Istri nakal shalihah dan ingin segalanya terlihat baik serta bagus. Koq sekarang jadi Ana yang seperti di tindas sih? harus nya, kan Ana yang menindas nya," gumam Afnan sembari cengengesan sendiri.

Afkha dan Afsha yang memperhatikan Biyya nya merasa bingung. Mengapa Biyya nya senyam senyum sendiri?

"Biy, Biy..," panggil Afkha.

"Akh! iya sayang. Maaf Biyya tidak mendengar A'a Kha memanggil," jawab Afnan terperangah.

"Biyya koq cenyum, cenyum sendiyi?" tanya Afkha polos.

"Iya nih, ada apa Biyya koq tawa cendiyi?" sambung Afsha, ia pun merasa penasaran.

"Tidak ada apa-apa sayang! hanya lucu dengan Mimma saja! lihat deh, masa kita tidak boleh berpakaian sebelum Mimma selesai berpakaian," ucap Afnan.

"Hih..iya Biy! Imma lutu. Dedek mayu anya patai tain caja! A'a Ta pantai telana dan taos caja," celoteh Afsha.

"Iya, A'a juga mayu, Biy. Biyya juga anya patai taos dan teyana koyoy(kolor atau Boxer).

"Hihi..kita sudah mirip dengan Tarzan dan Tarzan Wati." Terdengar tawa kecil dari ketiga nya. Afnan memang dapat menjadi Ayah dan dapat menjadi teman juga untuk Twins.

"Hayo..Gibahin Mimma ya?" tanya Hasna tiba-tiba, ketika sudah keluar dari kamar dan berada di hadapan mereka. Ia sudah rapi, hanya tinggal mengenakan Hijab dan cadar saja. Pagi ini mereka akan menghadiri Pernikahan Adrian dan Angela.

Afnan akan menjadi pengantar dari pihak laki-laki, karena Ayah Adrian atau pak Wiranata Ahmad selaku manager Hotel milik Afnan, meminta secara langsung untuk Afnan bersedia sebagai pendamping sekaligus pengantar dari pihak laki-laki.

Di tangan Hasna setumpuk pakaian untuk Afnan dan Anak-anaknya kenakan. Dari tadi Afnan dan Anak-anaknya tidak di perbolehkan memakai pakaian untuk ke nikahan terlebih dahulu alasan Hasna takut kotor dan kusut.

Malah mereka bertiga sudah mirip patung yang setelah mandi dan sholat Duha, mereka harus duduk di sofa tanpa bergerak kemanapun agar tidak berkeringat. Kini Hasna sedang menikmati perannya sebagai istri dan juga Ibu dari Twins. Hasna kerap kali memanjakan Afnan dan Anak- anaknya.

"Tidak dong Mimma sayang! Ghibah itu kan Dosa ya Twins?" tanya Afnan pada Twins.

"Iya, Imma Khibah (Ghibah) itu doca, kata Abba nanti cepeyti Ma'em oyang meninggal" celetuk Afsha.

"Iya, kata Abba jika membicayakan kebulukan Olang lain itu di benci Oleh Allah celta doca nanti macuk neyaka," timpal Afkha

"Masya Allah, Anak-anak Biyya dan Mimma pintar sekali. Baik, Mimma percaya. Kalian kan tidak begitu, Ghibah itu kan dosanya lebih besar daripada berzina. Ia kan By?" tanya Hasna.

"Bukan ma'em orang yang sudah meninggal sayang, tapi seperti memakan bangkai saudaramu! أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

 

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّ ۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّا بٌ رَّحِيْمٌ

Laten: yaaa ayyuhallaziina aamanujtanibuu kasiirom minazh-zhonni inna ba'dhozh-zhonni ismuw wa laa tajassasuu wa laa yaghtab ba'dhukum ba'dhoo, a yuhibbu ahadukum ay ya`kula lahma akhiihi maitang fa karihtumuuh, wattaqulloh, innalloha tawwaabur rohiim

Arti: Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)." penjelasan Afnan.

"Iyyuuu...uwhek Jijik, Biy," ucap Afkha dan Afsha.

"Ya Jijik Kan?" tanya Afnan. "Iya Biy, Jijik," jawab Afkha.

"Biyya dan A'a Kha badan nya hadap ke depan dinding, Mimma mau memakaikan gaun pada Dedek Sha! Ayo balik-balik cepat nanti kita terlambat dan tidak dapat mengikuti proses ijab qobul nya paman Iyan," ucap Hasna.

"Baik Mimma sayang!" ucap Afnan dan Afkha cari aman.

"Pintar! Lanjutkan By, untuk jawaban berikut nya tentang Dosa ghibah," pinta Hasna yang sudah mulai memakaikan pakaian pada Afsha.

"Baiklah. Dan untuk masalah dosa ghibah itu lebih besar dari dosa berzina maka, Secara bahasa kata ghibah berasal dari akar kata ‘ghaba, yaghibu' (غاب يغيب), yang artinya tidak tampak, tersembuyi. Sedangakan istilah ghibah berarti mengatakan sesuatu tentang seorang muslim, sedang ia tidak menyukainya. Baik yang dibicarakan di belakang orang itu tentang agamanya, kekayaannya, jasmaninya atau akhlaknya."

“Al-Qur'an sudah menyebutkan dalam surat Al-Hujurat ayat 12 mengenai perilaku ghibah sama seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka Ghibah itu lebih berat dari zina." Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,”(HR At-Thabrani).

“Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menyampaikan, bahwa mengumpat atau ghibah lebih berat dosanya daripada dosa Zina. Yaitu beratnya lebih berat dari tiga puluh kali berzina, sebagaimana yang sampaikan dalam hadist. Ghibah adalah membicarakan apa saja keburukan seseorang, jika orang yang sedang dibicarakan keburukannya mendengar tentu akan marah. Orang yang membicarakan keburukan orang lain akan dianggap sebagai orang zalim. Meski keburukan yang dibicarakan itu benar adanya."

"Menurut Imam Al Ghazali, seharusnya firman Allah SWT dalam Surah Al-Hujurat Ayat 12 sudah cukup bagi orang-orang supaya tidak melakukan ghibah atau nyinyir. Jika ingin terhindar dari dosa besar maka hindarilah penyakit ghibah."

"By, Bagaimana jika yang di bicarakan ada pada dirinya orang yang sedang di bicarakan, atau benar adanya gitu?" tanya Hasna yang sudah selesai memakaikan gaun pada Afsha.

"Rasulullah menjawab!"

"Jika yang engkau bicarakan ada pada dirinya berarti engkau telah menggunjingnya, dan jika tidak ada pada dirinya maka sungguh engkau telah berbuat dusta." (HR. Muslim)

'Sebab itulah, ghibah termasuk dosa besar yang berkaitan dengan Allah dan juga dengan manusia. Maka kafarah-nya (penebusnya) adalah dengan bertaubat kepada Allah dan meminta maaf kepada orang yang digunjing."

"Karena ghibah termasuk dosa besar, maka Rasulullah mengajarkan pada umat muslim sebuah doa untuk menghapus dosa karena telah melakukan ghibah. Adapun Doa tersebut disebut dengan doa kafarah ghibah, yang berbunyi sebagai berikut ,z

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

“Allohummaghfir Lanaa Wa Lahuu”

Artinya :

“Ya Allah, ampunilah kami dan dia (orang yang digunjing).” (HR. Hakim)

'Cara menghapus dosa nya mohon ampun pada Allah, Sholat taubatan Nasuha. Memohon maaf langsung pada orang yang di gibahi, membersihkan diri dengan sedekah dan masih banyak lagi. Kalau Byby perjelas tidak selesai sampai sore, hehe," tutur Afnan.

"Oh iya, ya sudah! Terimakasih Biyya sayang!" ucap Hasna sembari mengecup kening Afnan, jika di hadapan Anak- anak nya tidak mengapa mencium kening itu tanda sayang yang Justru Hasna dan Afnan ajarkan.

"Sama- sama, Mimma sayang," ucap Afnan dan iapun mengecup telapak tangan Hasna. Yang membuat Hasna tersenyum malu.

"Dedek Sha sudah rapi. Sekarang A'a Kha berpakaian," ujar Hasna lalu ia memakaikan pakaian pada Afkha. Dan setelah Afkha selesai kini giliran Afnan yang ia pakaian pakaian.

Setelah semua selesai, Twins dan Afnan kembali di perintahkan duduk tenang tanpa bergerak dan Hasna kembali ke kamar mengenakan niqab nya dan mematut dirinya di cermin.

Hingga kedua tangan Afnan telah melingkar sempurna pada perut Hasna. " Biy, nakal Ikh! kan tadi Nana pinta untuk diam di sofa," ucap Hasna.

"Tidak mau! Byby rindu kamu sayang," ucap Afnan, suaranya terdengar manja menggemaskan.

"Aih, baru juga tidak bermesraan satu jam, koq sudah rindu?" tanya Hasna.

"Ya tidak salah kan, rindu dengan Istrinya? nanti jangan menginap di sana ya Mimma Sayang," rayu Afnan.

"Biy, masih pagi. Mau menghadiri acara pernikahan lagi, Jangan mulai deh momes nya!" seru Hasna sembari melepaskan diri dari pelukan Afnan.

"Momes? apa itu sayang?" tanya Afnan mengernyitkan keningnya.

"Momes itu...Mode mesum!" seru Hasna sembari mengekeh. "Tiap ada yang nikahan pasti Byby inginnya ikut malam pertama, pasti takut Adrian nyolong start lagi kan?" tanya Hasna Sembari menggoda Afnan.

"Bisa saja sayang buat singkatan nya. Nah itu, sayang tahu sendiri," ucap Afnan sembari menyeringai dan mengikuti langkah Hasna yang menuju ruang tengah.

"Hiiii.. fikiran Byby, memang perlu di cuci tuh pas malam Kliwon biar bersih," ucap Hasna

"Gak perlu dong, pusaka Byby kan masih tajam," goda Afnan.

"Biyya, stop! koq makin jadi, lupa yah memiliki dua anak ajaib ini," ucap Hasna sembari menghampiri Twins dan menyuruh nya menutup telinga.

"A'a Kha dan Dedek Sha, tolong pejamkan mata dan tutup telinga kalian. Biyya sedang genit. Kalian di larang melihat dan mendengar nya," pinta Hasna.

"Baik Imma," Twins pun menurut dengan gemas nya karena mereka masih mengintip di sela-sela jari yang menutupi wajah mereka.

"Hehe maaf, Mimma sayang, Byby khilaf. Khilaf yang di sengaja, hehe," ucap Afnan dan itu menghasilkan satu cubitan Hasna di lengan Afnan.

"Aaawwsshh Alhamdulillah Nikmeh," ucap nya. Lalu Afnan hendak sun bibir Hasna dengan menyingkap niqab yang sudah Hasna kenakan dan belum pun bibirnya sampai mendarat, suara kedua anaknya mengejutkan Afnan.

"Biyyaaa, deniit!"

Bersambung...

2. Kediaman Adrian

"Biyyaaa! deniiiit," teriak keduanya membuat Afnan malu dan salah tingkah. Ia lupa saat ini Twins ada di hadapannya.

"Hehe, Astaghfirullah maaf Sayang! Biyya hanya ingin membetulkan niqab Mimma yang agak miring," ucap Afnan ngeles.

"Iiih Biyya sudah mulai mengajarkan mereka berbohong itu, pintar sekali ngeles nya lagi sudah mirip bazaz di Jakarta," ucap hasna menyeringai.

'SubhanAllah, Biyya di samakan dengan bazaz," timpal Afnan dengan mengekeh.

"Baik, Biyya ambil air wudhu sebentar ya," pamit Afnan. "Cepat By," jawab Hasna. setelah mengiyakan Afnan pun pergi ke kamar nya untuk mengambil air wudhu sebelum pergi. Tak berapa lama ia kembali dengan mengenakan Cardigan yang sempat ia lepas.

"Sudah, Ayok berangkat Biy, semuanya sudah rapi kan?" tanya Hasna sembari mengamati Anak dan suaminya bergantian dari atas hingga bawah.

"Sudah, let's go Twins," ucap Afnan seraya membentangkan kedua tangan nya pertanda akan menggendong kedua anak nya.

"Biy, Nanti kusut lagi dong pakaian nya. A'a dan Dedek jalan saja ya sayang, tak perlu di gendong nanti pakaian nya berantakan lagi," protes lembut Hasna.

"Baiklah Imma," ucap serempak Twins.

"Baik, ayok pegang tangan Biyya saja!" ucap Afnan dan keduanya pun menurut. Afnan dan kedua Anaknya jalan bersebelahan dengan Afkha dan Afsha di tuntutun oleh Afnan. Afkha di sebelah kanan dan Afsha di sebelah kirinya.

Setelah menempatkan Twins duduk dengan baik di bangku belakang mobilnya dan memakaikan sabuk pengaman juga. Ia segera menjemput Hasna yang sedang mengunci pintu.

Afnan mengulurkan tangannya. "Mari sayang," ucapannya. "Terimakasih Byby sayang," Hasna menerima uluran tangan Afnan dengan tersenyum malu-malu. Lalu mereka berjalan berdampingan dengan kedua tangan mereka saling bertaut.

Setelah melafalkan Doa hendak berpergian.

Akhirnya mereka pun meninggalkan rumah kecil untuk menunju kediaman Adrian terlebih dahulu, baru nantinya menuju Villa Granny.

"Pukul berapa Akad nikah nya sayang?" tanya Afnan di balik kemudi sembari melajukan mobilnya menuju jalan raya utama.

"Pukul sepuluh By!" jawab Hasna sembari sibuk dengan ponselnya. "Ouh pukul sepuluh, sedangkan sekarang pukul delapan," tukas Afnan.

"Masih ada waktu dua jam By, kan berangkat dari rumah Adrian pukul delapan tiga puluh. Nanti masihlah dapat Istirahat di Villa Granny sebelum Akad," timpal Hasna.

"Sayang, Dek Arsya ingin bicara dengan kalian nih di video call. Katanya Rindu A'a dan Kaka," ucap Hasna sembari menyodorkan ponselnya yang sudah terhubung ke video call.

"Baik Imma cayang," ucap keduanya.

Tak lama wajah Arysa muncul di dalam layar ponsel bersama Ubaydillah. "Assalamu'alaikum A'a Kha dan Kaka Sha," sapa Ubaydillah sembari menggendong Arsya.

"Wa'ayaikum tayam O'om. Hai Dek G," ucap Afkha menjawab sapaan mereka.

"Aaii," terlihat Arsya melambaikan tangan nya. Dan mereka pun akhirnya mengobrol sebagai obat Rindu.

Sedangkan di kursi paling depan Hasna dan Afnan saling melempar senyum, tangan kiri Afnan berada di pangkuan Hasna dengan jari mereka saling bertaut. Dan tangan sebelah kanan nya berpegangan teguh pada stir mobil.

**

Dua puluh menit mereka sudah sampai di kediaman Adrian.

"Alhamdulillah sudah sampai, ayok turun sayang," ajak Afnan pada Hasna dan Twins.

Setelah membukakan pintu mobil untuk Hasna. Afnan pun menurutkan kedua Anak nya lalu menggandeng kedua Anaknya dan di ikuti Hasna dari belakang, mereka masuk ke dalam rumah Adrian yang sudah ramai oleh sanak saudara mereka.

"Assalamu'alaikum," sapa Afnan.

"Wa'alaikum salam," jawab yang ada di dalam serempak, Pak Wiranata Ahmad dan Istri yaitu Rosalie Ahmad menyambut kehadiran mereka dengan senyuman sumringah.

"Mari masuk pak Afnan Bu Hasna, Masya Allah Twins," ucap Bu Rosalie Ahmad mempersilahkan mereka untuk masuk.

"Terimakasih, Pak Nata Bu Ros," ucap Afnan.

"Adrian nya mana Bu?" tanya Hasna Ketiak sudah berada di dalam.

"Ada di kamar nya, Sedang berpakaian, sebentar lagi juga turun! mari Bu Hasna dan pak Afnan, duduk dulu atau makan saja dulu, kami sudah menyiapkan prasmanan," jawab Bu Rosalie.

"Terimakasih Bu! kami sudah makan di rumah sebelum kemari," timpal Afnan seraya duduk di sofa ruang tamu rumah Adrian

"Kalau begitu, minum kopi saja dahulu, agar tidak mengantuk Pak!" tawar pak Wiranata. Bukan maksud mencari muka, bagaimana pun pak Afnan adalah tamu kehormatan nya.

Lagi pula pak Wiranata ini juga sedang memuliakan tamunya. Selain pada Afnan pun ia akan berusaha menyambut tamu nya dengan baik.

*Dalam Islam, memuliakan tamu adalah sebuah amal shalih yang pahalanya bukan saja akan dibalas oleh Allah di akhirat sebagai tabungan, tapi juga akan mendapatkan balasan secara langsung di dunia yang akan segera dirasakan oleh pelakunya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Man kana yu'minu billahi walyawmil'akhir falyukrim dhoyifan

“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

Alquran pun memberikan teladan dalam kisah Nabi Ibrahim AS. Suatu hari, Nabi Ibrahim menerima dua tamu yang tidak dikenalnya. Tamu-tamu itu adalah malaikat yang diutus Allah SWT untuk menyampaikan kabar akan kelahiran Ishaq, anak Nabi Ibrahim dari Siti Hajar.

surat az Dzariyaat [51] ayat 24-30:

24.

هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ ضَيْفِ اِبْرٰهِيْمَ الْمُكْرَمِيْنَۘ

Hal ataaka hadiitsu dhaifi ibraahiimal mukramiin(a)

Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat) yang dimuliakan?

25.

اِذْ دَخَلُوْا عَلَيْهِ فَقَالُوْا سَلٰمًا ۗقَالَ سَلٰمٌۚ قَوْمٌ مُّنْكَرُوْنَ

Idz dakhaluu 'alaihi faqaaluuu salaaman qaala salaamun qaumun munkaruun(a)

(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaaman", Ibrahim menjawab: "Salaamun" (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal.

26.

فَرَاغَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ فَجَاۤءَ بِعِجْلٍ سَمِيْنٍۙ

Faraagha ila ahlihi fajaa-a bi'ijlin samiinin

Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar)

27.

فَقَرَّبَهٗٓ اِلَيْهِمْۚ قَالَ اَلَا تَأْكُلُوْنَ

Faqarrabahu ilaihim qaala alaa ta'kuluun(a)

lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim berkata: "Silakan kamu makan".

28.

فَاَوْجَسَ مِنْهُمْ خِيْفَةً ۗقَالُوْا لَا تَخَفْۗ وَبَشَّرُوْهُ بِغُلٰمٍ عَلِيْمٍ

Fa-a-ujasa minhum khiifatan qaaluuu laa takhaf wabasy-syaruuhu bighulaamin 'aliimin

(Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim merasa takut terhadap mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu takut," dan mereka memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang alim (Ishak).

29.

فَاَقْبَلَتِ امْرَاَتُهٗ فِيْ صَرَّةٍ فَصَكَّتْ وَجْهَهَا وَقَالَتْ عَجُوْزٌ عَقِيْمٌ

Fa-aqbalatiimraatuhu fii sharratin fashakkat wajhahaa waqaalat 'ajuuzun 'aqiimun

Kemudian istrinya datang memekik (tercengang) lalu menepuk mukanya sendiri seraya berkata: "(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul".

30.

قَالُوْا كَذٰلِكِۙ قَالَ رَبُّكِ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ ۔

Qaaluuu kadzalika qaala rabbuki innahu huwal hakiimul 'aliim(u)

Mereka berkata: "Demikianlah Tuhanmu memfirmankan". Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

"Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda (Apabila seorang tamu masuk ke rumah seorang mukmin, maka masuk pula bersama tamu itu seribu rahmah dan seribu berkah. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap suap makanan yang dimakan oleh tamunya seperti pahala haji dan umrah.” (HR. Dailami). Inilah pahala memuliakan tamu yang begitu hebat."

Nabi Muhammad SAW pun tidak hanya menerima tamu dari kalangan Muslim saja. Beliau pun menerima tamu dari kalangan Non muslim dengan menyuguhkan susu segar kepada mereka.

Semoga rumah kita termasuk rumah yang senantiasa dimasuki tamu sehingga kita mendapatkan dua pahala sekaligus. Pertama, pahala dunia berupa adanya kemudahan untuk saling bertukar informasi dan kebutuhan baik primer, skunder, dan tetier. Kedua, pahala akhirat, berupa masuknya seribu rahmah dan seribu berkah ke dalam rumah. Termasuk, pahala seperti haji dan umrah.

Afnan melirik pada Hasna meminta izin untuk meminum kopi yang di tawarkan pak Wiranata dan Hasna mengangguk pelan namun pasti, sebagai tanda mengizinkan Afnan meminum kopi karena rasa hormat pada tuan rumah.

"Baiklah Pak, kopi hitam dengan sedikit gula," ucap Afnan.

"Lalu Ibu Hasna mau kopi atau teh atau yang lainnya?" tanya Ibu Rosalie.

"Air putih hangat saja Bu! terimakasih," jawab Hasna.

"A'a Kha dan Dedek Sha, mau susu rasa strawberry ya," tawar Ibu Rosalie.

Afkha dan Afsha menatap Hasna. Hasna mengerti kedua Anak nya sedang meminta Izin. "Terimakasih Bu, tapi jangan yang dingin," ujar Hasna cepat, membuat kedua Anak nya senyum sumringah.

"Di tunggu sebentar ya," ucap Bu Rosalie dengan senyuman lalu, melenggang ke arah dalam.

"Tyukyon Mimma ( Syukron)," ucap keduanya pelan setelah Ibu Rosalie beranjak ke arah dalam.

"Afwan sayang," balas Hasna setengah berbisik.

"Assalamu'alaikum Om Ustadz, Nana..Hai Twins," tiba-tiba saja Adrian muncul dari dalam ruangan.

"Wa'alaikum salam..Waah calon pengantin nya sudah rapi," ucap Afnan lalu berdiri dan memeluk Adrian.

"Doakan segalanya lancar ya Om," ucap haru Adrian. Ada rasa tidak nyaman di dalam hatinya walaupun ini hari pernikahan yang sudah ia tunggu-tunggu.

Entahlah perasaan apakah, Adrian memilih menepis nya dan berfikir positif. "Insya Allah Drian," ucap Afnan.

Tak berapa lama Ibu Rosalie menghampiri mereka dengan seorang Art nya yang membawa nampan berisi camilan, kopi, air putih hangat dan dua kotak susu strawberry untuk Afkha dan Afsha.

"Nah, silahkan di minum," tawar Bu Rosalie.

"Terimakasih Bu!" ucap Afnan dan Hasna bersamaan.

"Ini untuk Twins nya Paman Iyan," ujar Adrian memberikan dua kotak susu pada Afkha dan Afsha.

"Telimaacih Paman," ucap keduanya dan menyambut senang dua kotak susu tersebut, lalu setelah mengucapkan Bismillah mereka meminum nya.

"Sama- sama Sayang," balas Adrian.

***

Pukul 8. 45 Keluarga Adrian sudah bersiap untuk menuju Villa Granny, karena Acara ijab qobul akan di langsungkan pukul 10 siang nanti.

Merekapun berangkat menuju kediaman Granny.

Bersambung.....

3. Menyervice Isteri

Di dalam perjalanan...

Rombongan pengantin pria tiba-tiba berhenti, rupanya ada Kendala dengan mobil yang di tumpangi Adrian.

"Ada apa ini sayang?" tanya Afnan kepada Hasna.

"Kurang tahu By, coba saja kita lewati, koq mereka berhenti ya?" jawab Hasna.

"Coba kita lihat apa yang terjadi," gumam Afnan seraya melajukan mobilnya perlahan mendekati mobil Adrian. "A'a Kha dan Dedek bobo ya?" tanya Afnan kembali karena ia tidak mendengar celotehan kedua Anak nya.

Hasna melihat Anak-anaknya, "Masya Allah mereka bobo, By," ucap Hasna.

"Hehe, pantas saja suara mereka tidak terdengar, waaah sepertinya ada Kendala dengan mobil Adrian Sayang," ucap Afnan saat ia lewati perlahan mobil Adrian, Adrian nampak sedang memeriksa mobil nya.

"Ya sudah, menepi saja By, itu lihat Adrian kasihan! masak calon pengantin harus periksa- periksa mobil begitu," ujar Hasna.

"Baiklah Mimma sayang, Masya Allah bidadari hatinya Byby," ucap Afnan masih sempat-sempatnya memuji Hasna ketika menepikan mobil dan membuat Hasna tersipu.

"Hehe, Terimakasih bidadara hatinya Nana, I love you," balas Hasna membuat Afnan berasa terbang. Padahal ia sedang mengemudikan mobil bukan menerbangkan pesawat.

Setelah mobil menepi. "Sebentar ya sayang, kekasih pujaan hati nya Byby. Byby melihat dulu apa yang terjadi dengan mobil nya Adrian," ucap Afnan hendak turun dengan sudah membuka pintu.

Namun saat ia hendak beranjak dari tempat duduknya, tangan kirinya di tahan oleh Hasna. Afnan yang menyadari tangan kirinya masih di genggaman Hasna ia memiringkan wajahnya sembari tersenyum.

Hasna pun mengikuti Afnan yaitu memiringkan wajahnya dan tersenyum, lalu Afnan melirik ke belakang dan ia lihat Twins masih terlelap.

Cup...satu buah kecupan kecil menempel pada bibir Hasna di antara Niqab yang Hasna kenakan. Walaupun tertutup niqab namun Afnan sudah faham di mana letak bibir Isterinya.

"Nakal ya," ucap Hasna, membuat Afnan mengekeh.

"Nakal halal, harus!" jawab Afnan tanpa beban.

Hasna pun mengecup tangan Afnan yang sedang ia genggam. Barulah Afnan di izin kan turun. Setelah membelai lembut kepala Hasna Afnan pun turun dari mobil nya

Afnan berjalan menghampiri kearah mobil Adrian yang sudah di hias khas mobil untuk membawa pengantin. "kenapa Drian?" tanya Afnan.

"Gak tahu nih Om, tiba-tiba saja kehilangan daya mesin," jawab Adrian. Ia dan sopirnya baru saja turun dari mobil.

"Coba buka kap nya," pinta Afnan. Mobil lain pun ikut berhenti.

Sopir pun membuka kunci kap, lalu Afnan dan Adrian memeriksa nya. Afnan terlebih dahulu menanggalkan blazer nya dan menitipkan pada Adrian. Dengan menggulung tangan kemeja nya ia mulai mengamati mesin mobil.

"Pak, coba hidupkan," pinta Afnan pada sopir Adrian. Sopir Adrian pun menuruti permintaan Afnan.

"Di gas Pak!" ucap Afnan agak kencang, sehingga sang sopir mendengar dan menuruti permintaan Afnan.

"Bagaimana Om?" tanya Adrian.

"Sepertinya filter udara pada mesin mobil mengalami masalah Drian," ucap Afnan.

"Wah, kalau di betulkan dulu oleh mekanik, makan waktu, dong Om?" tanya Adrian.

"Ya lumayan lama Yan! kalau jalanan lurus sih, masih dapat di paksakan perlahan untuk jalan. Namun ini jalan nya sudah mulai menanjak Yan, bila di paksakan bisa saja lost power dan bisa jadi thortle body nya makin tersumbat," tutur Afnan.

"Wah bahaya juga Om, Kalau di paksakan berarti," tukas Adrian.

"Yaah..bisa menjadikan Mobil mati dan ya sangat berbahaya. Solusinya adalah dengan membersihkan filter udara atau menggantinya, tapi nanti di lihat dahulu seberapa parah kerusakan nya. Biar Om panggil bengkel langganan Om dulu," ucap Afnan.

"Terimakasih Om," ucap Adrian.

Afnan menepuk bahu Adrian sembari berbicara di dalam telepon, saat telepon nya sudah di terima orang bengkel yang baru saja buka dan montir profesional langganan Afnan masih belum datang.

Akhirnya Afnan setuju untuk menunggu montir langganan nya. "Makanya, memiliki kendaraan juga harus di sayang Yan, nih buktinya, kalau saja rutin service setidaknya tiga bulan sekali, kan kerusakan seperti ini dapat di cegah Yan," ucap Afnan.

"Iya Om, hehe sejak Adrian beli mobil ini dua tahun lalu, baru dua kali di service, itu juga karena sayang saja dengan mendapatkan service gratis, hihi," ucap Adrian menyeringai malu.

"Ya sudahlah, toh sudah terjadi. Tapi ingat, ini dapat menjadi pelajaran berharga Yan! kamu kan sebentar lagi hendak memiliki Isteri, ingat!Isterinya jangan lupa di Service tiap malam, agar tidak ngambek Seperti mobilmu ini," ucap Afnan menyeringai serta menepuk bahu Adrian, lalu ia menghampiri orang tua Adrian.

Andrian masih mencerna kata-kata Afnan tentang menyervice Isteri?

"Pak Nata dan Bu Ros, sebaiknya menggunakan mobil saya saja. Karena mobil Adrian mengalami masalah dengan mesinnya, kalau menunggu mekanik itu akan memakan waktu. Kalian berangkat lah terlebih dahulu, biar saya yang di sini menunggu mekanik nya tiba," ucap Afnan saat melihat orang tua Adrian mulai gusar.

Adrian menghampiri orang tua nya dan Afnan. "Lalu bagaimana nih Pih, Mih?" tanya Adrian.

"Hemmm, ya kita terima tawaran Pak Afnan. Agar kita tidak terlambat Nak!" tukas pak Wiranata.

"Iya Nak, untuk saat ini hanyalah saran dari Pak Afnan yang dapat kita andalkan, sedangkan mobil para sanak, saudara juga kan penuh," ucap Ibu Rosalie, ia pun khawatir pada Saudara mereka yang ikut berhenti.

"Fix! tukaran mobil, cepat Yan, nanti terlambat," pinta Afnan.

Mereka pun menghampiri mobil Afnan. "Sayang, seperti nya mobil Adrian butuh perbaikan, dan Byby sudah memanggil mekanik, jadi Adrian akan pergi terlebih dahulu menggunakan mobil ini dan Byby di sini menunggu mekanik," ucap Afnan pada Hasna.

"Baiklah By, Nana ikut menemani Byby di sini," balas Hasna.

"Loh Nanti Anak-anak bagaimana?" tanya Afnan.

"Anak-anak titip Adrian saja, nanti kan di sana ada Umi dan yang lainnya, Insya Allah A'a dan Dedek akan mengerti," ucap Hasna. Lalu turun dari bangku depan dengan membawa tas nya.

Hasna menghampiri kedua Anak nya. "Sayang .. A'a Kha, Dedek Sha. Bangun sayang," ucap Hasna pelan dan lembut, Twins yang merasakan ada yang membangun nya maka mereka pun membuka mata perlahan.

"Imma," ucap Afkha saat melihat siapa yang membangunkan nya.

"Sayang, A'a dan Dedek ikut paman Iyan dulu yah, nanti setelah sampai sana A'a dan Dedek dengan Umma dan Abba, oke sayang?" tanya Hasna.

Afnan ikut menghampiri Twins. "Hai sayang, sudah bangun yah!" ucap Afnan. Twins hanya mengangguk.

"Sini," ucap Afnan seraya menggendong Afkha. "Sayang, Biyya dan Mimma akan tetap di sini menunggu yang hendak memperbaiki mobil paman Iyan, kalian ikut Paman Iyan ya! nanti di sana bertemu Umma, Abba, O'om Ubay, Aunty Lilin dan Dedek G." ujar Afnan.

Afkha nampak sedang mencerna kata-kata Afnan. Bukan hal sulit bicara dengan Afkha dan Afsha, sesuai apa kata Hasna bahwa mereka itu Anak ajaib, maka segala hal apapun mereka akan mengerti tidak akan merengek apalagi menangis.

"Baiklah Biyya, Imma! A'a dan Dede itut paman Iyan," jawab Afkha. Afsha pun ikut mengiyakan.

"Baik Pak Nata, Bu Ros! silahkan menaiki mobil dan maaf saya nitip Twins," ucap Afnan.

"Terimakasih banyak Pak Afnan, tidak perlu khawatir, kami akan menjaganya dengan baik," jawab Ibu Rosalie.

"Tenang saja Om, Na! Insya AllahTwins aman bersama kami," ucap Adrian.

"Aamii, O yah! hiasan bunga nya lepas Yan dan pindah ke mobil ini," tukas Afnan.

"Sulit Om, biarkan saja! butuh waktu juga untuk memindahkan dan memasang nya kembali," ucap Adrian.

"Ya sudah, sebaiknya cepat berangkat Yan!" timpal Hasna.

Setelah menciumi kedua Anaknya maka Afnan dan Hasna melepas kepergian mereka dan rombongan. Tak berapa lama rombongan pengantin Adrian sudah tidak terlihat lagi.

"Sayang pacaran di dalam mobil yuk! di sini panas," ajak Afnan.

"Mmm, di sini saja By! itu ada pohon rindang, kita meneduh di sana," ucap Hasna.

"Itu tempat nya terlalu terbuka sayang, lebih baik pacaran di dalam mobil Yuk!" ajak Afnan kembali.

"Tidak akan berbuat apapun kan By?" tanya Hasna terdengar konyol.

"Berbuat apa sih Mimma? orang hanya pancaran. Orang pacaran kan memang tidak boleh berbuat apapun. Byby berkata pacaran kan bukan bobokan? nah kalau bobokan bisa jadi berbuat apa-apa," ucap Afnan penuh penekanan.

"Ya bukan begitu By, lalu kalau kita di grebek warga sekitar sini dan di anggap pasangan sedang berbuat mesum di dalam mobil bagaimana?" tanya Hasna terdengar polos yang membuat Afnan mengekeh.

"Ya, bagus dong sayang, Paling juga kita di paksa nikah, iya gak? nah pas tuh dengan mobil nya yang sudah berhias khas mobil pengantin," ucap Afnan santai dengan menarik lembut tangan Hasna, Lalu mengajak nya masuk ke dalam mobil Adrian.

"Iikh Byby Nih, apa coba di paksa nikah, kita kan memang sudah menikah," protes Hasna.

"Hehe ya makanya tak perlu khawatir, kita kan memang sudah menikah. Sini jangan jauh jauh duduk nya," Pinta Afnan saat sudah berada di dalam mobil dan sama-sama duduk.

"Byby hendak berbuat apa?" tanya Hasna penuh kewaspadaan.

"Tidak akan berbuat apapun, hanya ingin memelukmu, waaah Mimma fiktor nih," goda Afnan.

"Tidak koq, enak saja," ucap Hasna malu.

"Sini sayang, lihat! di niqab nya seperti ada kotoran, sini Byby bersihkan," ucap Afnan.

"Masa sih By," tukas Hasna, lalu ia berniat hendak mengambil cermin kecil dari dalam tas nya.

"Sini Byby saja yang bersihkan, tuh di atas nya juga lihat, ada debu menempel seperti nya," ucap Afnan dengan sedikit bujuk rayu. Akhirnya Hasna pun mau mendekat ke arah Afnan.

Dan Afnan mulai mengamati wajah Hasna. "Cepat By, tolong bersihkan itu wajah Byby juga koq ada kotoran nya, nanti Nana bersihkan setelah Byby membersihkan Niqab Nana," ucap Hasna.

"Baik, sini! coba sayang pejamkan mata," pinta Afnan. Hasna pun menuruti nya.

Hasna memejamkan matanya, lalu ia merasakan ada sesuatu yang melekat pada bibir nya setelah niqab nya tersingkap. Hasna mencoba membuka mata dan ia terkejut, Afnan sedang mencuri ciuman dari nya.

"Bbb.." ucap Hasna. Namun Afnan malah semakin membuat pergerakan, hingga sebuah ketukan di kaca jendela mobil menghentikan kegiatan Afnan. Ia pun segera melepaskan Hasna. Kaca mobil Adrian gelap dan dari luar tidak dapat melihat apapun.

"Alhamdulillah selamat," ujar Hasna memegangi dadanya yang mulai bergemuruh. "Awas ya Byby! dasar curang," gerutu Hasna.

Afnan hanya tersenyum sembari menyeka bibir nya menggunakan ibu jari. Lalu Afnan sedikit membuka kaca jendela dan itu adalah mekanik yang sedang ia tunggu.

****

Alhamdulillah, Setelah melakukan perjalanan selama 30 menit akhirnya rombongan pihak pria sampai pada tempat yang dituju, yaitu Villa Granny Sebagai tempat ijab qobul.

"Assalamu'alaikum," sapa Orang tua Adrian dan di sambut hangat oleh keluarga Granny.

Keluarga inti Granny yaitu Grandad, Granny, Daddy Dedrick, Mommy Aaralyn, Ubaydillah, Devano.

"Wa'alaikum salam, mari masuk pak! mana ini calon cucu mantu ku," ucap Grandad. Adrian yang menuntun Afkha dan Afsha pun menghampiri Grandad lalu memeluk nya.

Setelah Afkha dan Afsha berada di tangan Umi bergabung dengan Arysa juga. Tak lama berselang terjadi obrolan hangat keluarga sejenak dan Kelurga Adrian menceritakan apa yang terjadi tadi di jalan, sehingga Afnan dan Hasna tidak bersama mereka saat ini.

Kini waktu bersejarah yang di nanti-nanti kan Adrian sejak lama Akhirnya terjumpai. Acara ijab qobul akan segera di laksanakan. Namun karena Adrian ingin menikah di Mesjid, maka setelah bertegur sapa dengan keluarga calon mempelai wanita, mereka pun beralih menunju Mesjid.

Bersambung...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!