NovelToon NovelToon

Suamiku Calon Mertuaku

Mimpi Buruk

Selamat membaca!

Gedung pernikahan yang mewah dengan dekorasi yang indah. Para tamu mulai berdatangan hadir dari segala penjuru kota, bahkan dari luar Korea sekalipun, turut menyempatkan dirinya untuk datang di hari bahagia ini.

Pernikahan anak semata wayang keluarga Darren, yang masih berusia 23 tahun yang bernama Ansel Lee dengan Dyra Anastasya yang usianya 7 tahun lebih dewasa dari Ansel. Pernikahan yang dilangsungkan dengan konsep elegan ini, menghabiskan dana yang tidak sedikit, sampai menembus di angka milyaran. Maklum saja, karena uang bagi Darren tidaklah terlalu berarti, sangat mudah ia dapatkan kembali, bahkan saat ini isi brankas besarnya sudah penuh sesak dengan uang di dalamnya. Ia bisa sesuka hati membeli apapun yang ia kehendaki. Entah itu helikopter pribadi atau bahkan apartemen mewah bisa dibelinya hanya dengan mengerjapkan mata saja. Sungguh tak terhitung harta kekayaannya yang bersumber dari bisnis properti, kuliner, hotel, transportasi, juga deposito yang melimpah di bank, belum lagi perkebunan kelapa sawit juga minyak bumi yang benar-benar membuat kekayaan Darren sudah tak bisa terhitung lagi.

Hal inilah yang membuat Darren dinobatkan sebagai pria terkaya di dunia versi majalah Forbes, sebuah majalah ternama di Amerika yang menyoroti para pengusaha-pengusaha sukses di seluruh dunia.

Darren Ethan Lee itulah nama lengkapnya, ia terlahir sudah menjadi anak dengan harta warisan yang melimpah karena orangtuanya harus mengalami kecelakaan pesawat saat sedang melakukan perjalanan bisnis ke Swedia. Darren adalah seorang pengusaha terkaya dan ternama di Korea Selatan. Pria ini memang sanggup membeli apapun yang diinginkannya, namun Darren tidak bisa membeli waktu yang harus membuatnya terpisah dengan istri tercintanya yang bernama Chivana Arabella, karena penyakit kanker stadium 4 yang dideritanya. Penyakit itu telah merenggut kebahagiaannya, walau sudah beberapa rumah sakit terkenal di seluruh dunia ia datangi. Namu, tetap saja takdir berkehendak lain. Istrinya tidak bisa diselamatkan, selama bertahun-tahun Darren hidup menduda dan belum menemukan sosok pengganti istrinya yang amat dicintai.

Darren kini sudah memerintahkan pada anak buahnya untuk memanggil Ansel yang sudah sejam lebih tidak kunjung keluar dari ruangannya. Namun tak berapa lama kemudian, dirinya dibuat terhenyak dengan perkataan yang diucapkan oleh anak buahnya yang bernama Owen Matthew bahwa Ansel tidak ada di dalam ruangannya.

"Anak itu selalu saja buat masalah! Dia yang minta untuk dinikahi, tapi sekarang dia malah ingin mencoreng nama baikku," geram Darren dengan amarah yang kini sudah memuncak.

Darren meraih kerah kemeja Owen, lalu dengan kasar meremasnya hingga membuat Owen berjinjit mendekat ke arahnya. Tatapan mata Darren benar-benar sudah memancarkan kilatan hitam yang menyeramkan. Membuat siapa pun yang melihatnya pasti akan bergedik ngeri tanpa berani melawan, tapi tidak dengan Owen yang sudah terbiasa dengan kemarahan Darren.

"Cari anakku dalam 3 jam, jika kau tidak bisa menemukannya. Aku akan memberikanmu hukuman yang sangat pedih!" ancam Darren dengan raut wajah yang menakutkan.

Tanpa sengaja Dyra mendengar percakapan itu, hingga membuat kedua kakinya limbung tak mampu lagi menopang raganya untuk berdiri lebih lama. Dyra yang kini sedang menggenggam sebuket bunga cantik di tangannya, seketika tak sadarkan diri dan terjatuh ke dasar lantai, dengan linangan air mata yang menetes dari kedua sudut matanya.

"Kasihan Dyra, jika pernikahan ini gagal, bukan hanya aku yang menanggung malu tapi juga wanita ini yang sudah mengundang banyak kerabat juga teman-temannya. Ini semua tidak boleh terjadi, nama baikku dipertaruhkan di sini, tapi bagaimana caranya agar pernikahan ini segera berlangsung. Aku tidak yakin bila Owen sanggup menemukan Ansel tepat waktu," batin Darren yang sudah merengkuh tubuh Dyra dan memangkunya di atas pahanya.

Darren menepuk-nepuk dengan pelan sebelah pipi Dyra, hingga membuat wanita itu kini mulai bergeming dan terlihat sudah mengerjapkan matanya beberapa kali. Dyra membuka kedua matanya dengan perlahan, ia menatap sosok Daren yang kini terlihat cemas dengan kondisinya saat ini.

"Ayah, bagaimana dengan pernikahanku? Apakah Ansel hanya mempermainkan perasaanku? Aku tidak kuat menanggung malu ini, Ayah." Dyra merintih menahan rasa sakit yang terasa mencabik-cabik hatinya.

Darren menatap dengan teduh wajah Dyra yang sudah basah oleh air mata. Bulir kesedihan itu terus mengalir tiada henti dan tak dapat ditahan lagi. Darren iba melihat semua ini terjadi di depan matanya, ia akhirnya memutuskan sesuatu yang membuat Dyra terhenyak sangat kaget.

"Biar saya yang akan menikahimu. Saya akan menggantikan posisi Ansel, sampai dia kembali, tapi kau tidak perlu khawatir, selama menunggu Ansel kembali, saya tidak akan pernah menyentuhmu. Semua ini saya lakukan hanya untuk menjaga nama baikmu dan juga nama baikku saja."

Dyra tercekat kaget, ia benar-benar tak pernah membayangkan bahwa pernikahan yang diimpikannya bersama laki-laki yang dicintainya, kini malah berubah menjadi mimpi buruk karena ia harus menikah dengan ayah dari laki-laki yang dicintainya.

🌸🌸🌸

Bersambung✍️

Mampir ke novelku yang lain ya :

Kenyamanan

Selamat membaca!

Pernikahan yang sudah dilewati oleh Dyra dengan derai air mata. Tak pernah hilang raut sendu di paras cantiknya, ia begitu terpukul, bahkan saat ini hatinya terasa perih harus menerima pernikahan yang saat ini tak diinginkannya. Kini Dyra sudah berada di kamar pengantin yang dihias dengan cantik dan indah, kamar yang tadinya akan menjadi tempat yang paling membahagiakan untuknya, kini berubah menjadi tempat yang paling menakutkan dalam hidupnya.

Dyra tak pernah membayangkan, bila nantinya tubuh indahnya harus disentuh dan dijamah oleh sosok pria yang sudah sering dipanggilnya dengan sebutan "Ayah".

Tiba-tiba saat ia masih terisak dalam kesedihannya, suara ketukan pintu terdengar membuatnya bergeming dan dengan cepat mengusap air matanya.

Pintu pun terbuka. Sosok Darren yang saat ini terus berada dipikirannya, kini hadir di hadapannya. Darren menatap iba ke arah Dyra yang seketika beringsut menjaga jaraknya, saat Darren duduk di sebelahnya.

"Sudah jangan sedih lagi. Semua akan baik-baik saja ketika Ansel kembali. Kamu tidak perlu takut!"

Dyra menatap wajah Darren dengan linangan air mata yang terus membasahi wajahnya, kesedihan Dyra membuat Darren yang melihatnya semakin iba. Hingga akhirnya Darren merengkuh tubuh Dyra, yang walau awalnya enggan untuk mendekat, namun Dyra yang rapuh ternyata memang membutuhkan sandaran, untuk tempatnya mencurahkan kesedihan yang kini membatin dalam hatinya.

Dyra memeluk tubuh Darren dengan erat ia lalu menangis sampai terisak, menumpahkan rasa sakitnya. Darren coba menenangkannya dengan mengusap punggung Dyra, walau ia ragu untuk melakukannya.

"Aku sedih Ayah, aku tidak menyangka Ansel tega melakukan itu padaku. Apa salahku padanya?" lirih Dyra mengungkapkan apa yang saat ini dirasakannya.

"Sudah, kamu harus tenang. Saya janji semua akan kembali baik. Nantinya kamu dan Ansel akan tetap bersatu, tapi sampai saat itu tiba, kamu harus kuatkan hatimu," jawab Darren yang terus menenangkan Dyra.

Dyra melepas pelukannya, ketika hatinya sudah sedikit lebih tenang dari sebelumnya. Namun Dyra terhenyak saat Darren mengusap air mata pada kedua pipinya. Sentuhan yang lembut membuat jantung Dyra berdegup tak beraturan, hingga darahnya ikut berdesir.

"Kenapa aku jadi nyaman dengan ketenangan yang Ayah berikan?" batin Dyra yang langsung menampik perasaan yang menurutnya salah.

Darren mulai mengembangkan senyuman dari kedua sudut bibirnya, lalu mengusap pucuk rambut Dyra, hingga membuat Dyra memutar bola matanya dengan kenyamanan yang saat ini dirasakannya.

"Ya sudah, istirahatlah. Saya akan kembali ke kamar saya, jika ada apa-apa beritahu Erin, dia akan melayanimu apapun yang kamu butuhkan."

Dyra mengangguk dengan senyuman di wajahnya, ia masih menatap punggung Darren yang saat ini sudah hampir keluar dari kamarnya.

"Ayah," panggil Dyra yang membuat langkah Darren terhenti di depan pintu.

Darren menoleh dengan membalikkan tubuhnya untuk menatap Dyra. "Iya ada apa?" tanya Darren menautkan kedua alisnya.

"Terima kasih," ucap Dyra dengan senyum yang terlukis di raut wajahnya.

Darren tersenyum dengan sorot mata yang teduh menatap dalam wajah Dyra. Ia kemudian melanjutkan langkahnya dan membuka pintu kamar lalu kembali menutupnya dengan perlahan, ketika ia sudah keluar.

Dyra menghempaskan tubuhnya dengan kasar di atas ranjang yang sudah dibalut dengan seprai berwarna merah.

"Ansel, kenapa kamu tega melakukan ini semua padaku? Memang apa salahku hingga kamu pergi dari pernikahan yang sudah kita rencanakan selama ini?"

Dyra mengesah kasar. Ia coba memejamkan kedua matanya, untuk sejenak melepas segala penat yang saat ini sudah memenuhi isi kepalanya.

...🌺🌺🌺...

Di dalam mobil, Ansel masih berkutat dengan kemudinya. Raut wajahnya terlihat begitu menyedihkan, menyimpan rasa bersalahnya atas apa yang telah dilakukannya pada Dyra di hari pernikahannya.

"Maafkan aku, Dyra. Tapi aku harus melakukan semua ini karena aku tidak punya pilihan lain. Aku sendiri tidak menyangka semua bisa jadi seperti ini, tapi saat ini lebih baik aku menurutinya daripada nama baik Ayahku tercemar nantinya."

Ansel menambah kecepatan mobilnya, membelah lalu lintas kota Seoul yang saat itu terbilang renggang.

...🌺🌺🌺...

Bersambung✍️

Baca juga One Night Stand With My Boss

Kedatangan

Selamat membaca!

Tiga hari sudah sejak pernikahan Darren dan Dyra berlalu. Semenjak itu apa yang mereka lakukan tidaklah berubah, hanya sebatas hubungan antara anak dan ayah, tidak lebih. Dyra tetap tidur sendiri di kamarnya, sementara Darren di kamar pribadinya yang super mewah.

Selama tiga hari itu juga Dyra banyak menghabiskan waktunya di dalam kamar atau sekedar jalan-jalan mengelilingi taman yang terletak di belakang rumah, untuk mengobati rasa rindunya kepada Ansel, yang setiap malam selalu hadir menyapanya di dalam mimpi, saat ia terlelap dalam tidurnya.

Dyra dan Darren kini sudah berada di ruang makan dan duduk di kursinya masing-masing, di atas meja makan yang panjang sudah tersaji menu hidangan untuk makan siang mereka, menu yang mengeluarkan aroma yang lezat dan mengunggah selera.

Keadaan siang ini masih sama seperti hari kemarin, Darren duduk di kursi kebesarannya dan Dyra berada di seberangnya, mereka duduk saling berhadapan.

"Bagaimana keadaanmu hari ini, Dyra? Apa kamu masih ingin mengurung dirimu dalam rumah, menghabiskan waktu di dalam kamar seorang diri? Apa kamu tidak merasa jenuh?"

Dyra seketika menghentikan tangannya yang baru saja ingin mengantarkan makanan ke dalam mulutnya, dengan menggunakan sendok yang sudah digenggamnya.

"Sebenarnya Dyra sudah mulai merasa bosan, Ayah. Apa Ayah mengizinkan kalau Dyra menginap di rumah orangtuaku selama beberapa hari?" jawab Dyra sambil mengungkapkan keinginannya kepada Darren.

"Kenapa tidak?" ucap Darren sembari mengangkat bahunya. "Ya sudah, besok Owen akan mengantarmu ke sana, tapi biarkan Erin ikut agar dia bisa melayanimu di rumah orangtuamu."

Kedua sudut bibir Dyra tertarik hingga membentuk sebuah senyuman, menyambut perkataan Darren, walau ia agak keberatan dengan keputusannya yang menyuruh Erin untuk ikut serta bersamanya, tapi pada akhirnya Dyra harus menurut, karena Dyra sudah hafal betul kebiasaan Darren yang tak bisa dibantah bila ia sudah memberi sebuah perintah.

"Terima kasih, Ayah."

Keduanya kini melanjutkan aktivitas makan siang mereka. Sesekali Darren mencuri pandang menatap wajah Dyra yang terlihat sudah jauh lebih baik dari tiga hari yang lalu.

Kondisi Dyra saat tiga hari yang lalu sangat memprihatikan, jangankan untuk menyuap makanan ke dalam mulutnya, bahkan untuk keluar dari kamarnya pun, sangat enggan bila Darren tidak memaksanya, karena itulah Darren sangat bersyukur dan merasa lega setelah melihat sikap Dyra, yang kini sudah kembali ceria dan terlihat baik-baik saja.

...🌺🌺🌺...

Sinar matahari yang sudah kemerahan, menjadi isyarat bagi sang malam untuk bersiap datang dengan cahaya bulan dan bintangnya.

Keadaan rumah saat itu terasa begitu hening, karena hanya ada Dyra di dalam rumah beserta beberapa pelayan yang bekerja di rumah megah, kediaman Darren.

Sementara Darren setelah selesai makan siang bersama Dyra di rumah, ia langsung berangkat menuju perusahaannya ditemani oleh Owen, karena ada meeting penting yang tidak bisa diwakilkan.

Sebuah mobil mewah mulai memasuki gerbang kediaman Darren. Mobil pun tepat berhenti di pelataran rumah. Dua pasang kaki terlihat mulai keluar dari dalam mobil dan melangkah masuk ke dalam rumah. Sepasang kaki jenjang berkulit putih mulus dan sepasang lagi tertutup celana bahan hitam yang mahal milik Ansel.

Setibanya di ruang keluarga, langkah kaki Ansel terhenti karena terkesiap melihat keberadaan Dyra di rumahnya, seorang wanita di sampingnya pun ikut menghentikan langkahnya dengan mendadak.

"Dyra..." Sebuah ucapan yang terdengar lirih terlontar dari mulut Ansel yang tak percaya dengan apa yang dilihatnya, karena kehadiran Dyra yang saat ini masih berada di rumahnya.

Ansel melepaskan tangan wanita, yang sedari tadi tak pernah lepas melingkar pada lengannya, sejak mereka turun dari mobil. Ansel pun melangkah maju mendekat ke arah Dyra yang menatapnya dengan air mata yang berlinang.

"Dyra, untuk apa kamu ada di sini?" Satu buah pertanyaan terlontar dari mulut Ansel, membuat air mata yang sudah berlinang di kedua bola mata Dyra terjatuh membasahi wajahnya.

Kedua kaki Dyra yang dipakai untuk menyangga tubuhnya terasa limbung, matanya kini menatap nanar kehadiran Ansel, lelaki yang menghilang di hari pernikahan mereka tiga hari yang lalu.

"Kamu tanya untuk apa aku di sini? Harusnya aku yang tanya sama kamu, Ansel, kenapa kamu pergi tanpa alasan di hari pernikahan kita? Kamu menghilang begitu saja meninggalkan aku?" tanya Dyra dengan lirih menahan rasa sakitnya.

Ansel menundukkan kepalanya dengan rasa sesal yang kini membalut hatinya, ia sadar kepergiannya telah membuat Dyra terluka dan harus menanggung rasa malu.

...🌺🌺🌺...

Bersambung✍️

Baca juga Penjara Hati Sang CEO

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!