Di sebuah rumah mewah di perumahan yang elit. Seorang gadis cantik menatap layar ponselnya dengan tersenyum. Dia melompat lompat kegirangan akhirnya selama tiga bulan ia mengikuti bimbingan belajar dengan biaya yang mahal ia bisa di terima di SMA terbaik di kotanya. Ia sesekali terbahak menandakan kalau ia sangat bahagia.
Jasmine Monica Fradella itulah nama lengkapnya. Gadis cantik yang biasa di panggil Jasmine ini adalah peringkat satu umum berturut turut selama tiga tahun ia duduk di bangku SMP, ia adalah siswa terpintar sepanjang masa di smp Cenderawasih.
Tidak hanya pintar. Ia juga adalah anak tunggal dari pasangan suami istri kaya raya Devan Fradella dan Jessica Monica Fradella. Jadi ia terlahir bagaikan putri kerajaan kepintaran, kecantikan dan kepopuleran di miliki oleh gadis berusia 14 tahun ini sehingga ia tumbuh menjadi gadis yang angkuh.
"Mama aku lulus" teriak Jasmine pada mamanya.
Mamanya yang awet muda turun dari lantai dua rumahnya. Ia menghampiri putri kesayangannya yang duduk di sofa mahal ruang keluarganya.
"Kau lulus di SMA Rajawali, mama sangat senang. Belajarlah dengan baik jadilah primadona di SMA Rajawali nantinya" kata sang mama.
Jessica Monica Fradella adalah wanita berusia 42 tahun namun karena setiap minggu ia melakukan perawatan sehingga tubuhnya masih terlihat seperti seorang gadis yang berusia 20 tahun. Dia adalah seorang sosialita kelas dunia, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki semua aksesoris yang melekat di sana seharga puluhan sampai ratusan juta rupiah.
"Tentu saja ma. Aku akan menjadi princes di SMA nantinya" jawab Jasmine bangga. Pikirannya menerawang jauh ia membayangkan saat saat ia menjadi putri yang di kagumi semua orang.
Selain pintar cantik dan kaya.Jasmine juga termasuk gadis yang haus pujian, dia selalu ingin di puji puji dan di nomor satukan. Sifat yang di turunkan oleh sang ibu.
"Baiklah sayang. Kamu benar benar anak kebanggan mama" puji ibunya.
Tring...tring...tring...
Ponsel Jasmine berbunyi.
Nama Bunga sahabat karibnya terpampang di layar ponselnya.
"Halo Jas. Kau sudah lihat pengumuman?" tanya Bunga.
"Iya. Aku berhasil aku lulus.Kalau kau bagaimana Bung?" tanya balik Jasmine.
"Aku juga lulus. Di sekolah kita ada lima orang yang lulus masuk SMA Rajawali" kata Bunga.
"Siapa siapa orangnya?" (Jasmine).
"Aku, kau, Santi, Hendrik dan Andre" (Bunga).
"Hah.Santi lulus?? bisa bisanya cewek cupu itu masuk SMA terbaik" omel Jasmine.
"Tentu saja dong. Santi juga pintar, pikirannya oke cuma penampilannya yang kurang oke" ucap Bunga.
"Alaah. Lupakan cewek cupu itu, kapan kita ke SMA Rajawali?" (Jasmine).
"Hari senin penerimaan siswa baru, tinggal lima hari lagi. Hari minggu kita ke sana kita akan jadi anak SMA, aku sudah tidak sabar" ungkap Bunga berbinar binar.
Mereka berdua berbincang bincang cukup lama seputar SMA Rajawali kemudian memutuskan panggilan teleponnya. Jam sudah menunjukkan pukul 17.00 saat Jasmine melangkah ke dalam kamar tidurnya. Ia memasuki kamarnya yang luas di dominasi oleh warna putih lalu merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya. Ia menatap langit langit kamar sambil berkhayal.
Sebentar lagi dia akan menjadi anak SMA, kata orang masa SMA adalah masa masa yang paling indah. Ia akan merubah penampilannya semakin cantik, ia harus menjadi siswi baru tercantik di SMA Rajawali tahun ini. Ia akan menjadi primadona kaum adam, ia ingin para gadis gadis berbisik bisik memuji kecantikannya.
"Rupanya besok aku akan ke salon langganan mama" gumamnya seorang diri.
Tak lama kemudian Jasmine tertidur.
Keesokan harinya Jasmine bangun pagi pagi.Ia segera memasuki ruangan gym pribadinya. Ia akan berolahraga dengan teratur agar tubuhnya tetap ideal. Hari ini ia akan di antar mamanya ke salon langganannya. Setelah selesai berolahraga Jasmine sarapan kemudian bersiap siap untuk pergi ke salon.Tepat di jam 09.00 Jasmine dan ibunya sudah tiba di salon olivia. Salon yang mahal dan elit di kotanya.
"Selamat datang Nyonya" sapa Rania. Salah satu karyawan salon olivia.
"Tidak biasanya Nyonya datang di hari rabu" tanya Iren.
"Bukan aku Tapi putriku" ucap Nyonya Jessi.
"Aah ternyata nona Jasmine. Nona terlihat sangat cantik sama seperti ibunya kalau melakukan perawatan pasti tambah cantik" puji Rania.
Jasmine tersenyum. Ia benar benar bangga di sebut cantik.
"Terimah kasih atas pujiannya nanti akan ku tambahkan bayaranmu" kata Jasmine.
Rania dan Iren tersenyum.
Tapi di lubuk hati yang paling dalam Rania benar benar merasa muak dan jengkel.
"Ciih anak dan ibu sama saja sama sama gila pujian. Tapi tidak apa apa, mereka keluarga yang tidak sungkan sungkan mengeluarkan uangnya hanya untuk sebuah pujian. Aku akan selalu memujinya agar mereka selalu memberiku uang tambahan" Rania mencari kesempatan dalam kesempitan.
Selama dua jam Jasmine melakukan perawatan di salon olivia mulai dari pijitan, luluran, mandi susu dll. Setelah itu ia segera bercermin ia bangga kulitnya agak berbeda dari yang sebelumnya terlihat lebih halus dan kinclong. Ia tertawa dalam hatinya membayangkan seorang pria tampan datang padanya dan memperlakukannya seperti berlian.
"Terimah kasih atas perawatannya" Jasmine memamerkan senyum manisnya. Ia harus melatih dirinya menjadi seorang gadis yang aduhai dan anggun.
Setelah selesai membayar. Anak dan ibu segera meninggalkan salon olivia menuju pusat perbelanjaan. Jasmine akan membeli dan aksesoris yang bagus untuk di perlihatkan pada teman teman barunya nanti kalau ia gadis kaya yang berkelas. Selama tiga jam Jasmine dan ibunya memilih milih pakaian dll. Setelah selesai membayar. Mereka berdua segera pulang ke rumah meninggalkan mobil mewahnya.
Sesampai di rumah.
Tiga orang pelayan perempuan segera keluar rumah menuju mobil majikannya untuk mengangkat dan membawa barang barang belanjaan majikannya.
"Semua barang ini bawa masuk ke kamarku. Semuanya ini adalah milikku" ujar Jasmine angkuh.
Ketiga pelayannya hanya mengangguk. Sungguh beruntung hidupnya gadis ini terlahir sebagai anak tunggal dari pasangan kaya raya. Semua keinginannya pasti di penuhi oleh kedua orang tuanya.
"Hati hati yah. Jangan sampai barang barang mahalku lecet" sambungnya lagi masih dengan mimik yang angkuh.
"Siap Nona" jawab mereka kompak.
Ketiga pelayan itu segera menuju kamar majikannya. Kepala pelayan yang bernama Citra segera membimbing kedua temannya untuk meletakkan dan merapikan barang barang belanjaan nona muda mereka di kloset yang luas dan bersih milik Jasmine. Kloset itu hampir sama luasnya dengan kamar tidurnya, ruangan yang di dominasi warna pink itu di setiap sisinya di lengkapi lemari kaca yang di dalamnya hanya di penuhi oleh barang barang penunjang penampilan harga selangit milik Jasmine.
Tiga hari kemudian.
Tepatnya hari minggu. Hari di mana Jasmine dan keempat temannya akan berangkat ke sekolah barunya. SMA terbaik di kotanya itu berada di pinggir kota. Tempatnya sejuk dan menenangkan karena lokasinya di penuhi oleh pohon pohon trembesi. Sepuluh kilometer dari pusat kota, tempat hijau yang dijuluki hutan kota itu di dalamnya terdapat sekolah bagi anak anak remaja yang memiliki kemampuan di atas rata rata.Tidak sembarang orang yang bisa masuk ke sini hanya anak anak yang terpilih saja yang bisa mengenyam pendidikan di sana. Sekolah terbaik dari segala sisi mulai dari bangunan, cara belajar, pakaian, kedisplinan bahkan sekolah ini memberikan beasiswa bagi anak anak yang tidak mampu serta di sana para siswa di haruskan tinggal di asrama untuk melatih kerjasama dan kemandirian anak didiknya.
Jasmine dan keempat temannya segera naik bis berukuran kecil yang akan mengantarkan mereka ke SMA Rajawali. Kepala sekolah dan guru guru mereka sangat bangga atas pencapaian kelima siswanya. Saking bangganya kelima anak ini sudah di sewakan satu bis oleh kepala sekolah mereka.Mereka berlima segera mengangkat barang barangnya.
"Aaah. Hari ini membanggakan sekali tidak terasa besok kita sudah resmi menjadi murid SMA Rajawali. Aku sudah tidak sabar melihat teman teman baru kita" ujar Hendrik dengan raut muka yang senang.
""Aku sudah tidak sabar bertemu dengan cewek cewek cantik dari sekolah lain" balas Andre.
"Alaah. Jangan banyak pikir lagian aku juga yang paling cantik di sana" ucap Jasmine sombong.
"Kau memang cantik tapi aku sudah bosan melihat wajahmu" timpal Andre.
Jasmine cemberut sedangkan Bunga hanya tertawa. Gadis sombong itu melirik ke arah Santi.
"Ciih anak ini kampungan sekali. Lihat sepatunya dari kelas 2 SMP aku lihat dia selalu memakai sepatu itu. Apa dia tidak punya uang membeli yang baru dasar miskin" ejek Jasmine dalam hati.
Santi hanya diam daritadi, ia tidak memiliki semangat untuk bicara jika Jasmine ada bersamanya. Baginya Jasmine adalah nenek lampir bertopengkan Dilraba Dilmurat (Artis Cina yang paling cantik menurut author).
Jasmine dan keempat temannya berdiri di depan gerbang sekolah yang menjulang tinggi.Mereka diam menatap gedung sekolah yang ada di depan mata.Jadi ini sekolah barunya,bangunan bercat putih yang bertingkat tiga berbentuk huruf U.Tidak ada yang mencolok dengan bangunannya terlihat seperti sekolah pada umumnya.Yang hanya menjadi perhatian karena lokasi ini berada di lokasi yang hijau kanan kiri depan belakang di kelilingi oleh pohon trembesi.Jadi terlihat seperti berada di dalam hutan.
Gerbang di buka,seorang laki laki paruh baya membukanya.
"Kalian siswa baru yah.Perkenalkan namaku pak Niko.Aku adalah satpam di sini" kata pria itu memperkenalkan diri.
Kelimanya mengangguk sambil memamerkan senyum terbaiknya.
"Masuklah.Lewat sini.Lurus saja ke sana ke sana,di belakang kalian akan mendapati asrama sekolah.Sudah banyak teman teman kalian yang datang.Mereka bermunculan sejak kemarin" ujar pak Niko sambil membawa kelima anak itu ke lorong samping sekolah.
Mereka berlima segera mengikuti arah yang ditunjukkan oleh satpam sekolah itu.Jalan menuju asrama ada di belakang bangunan bagian kanan.Di sana sudah ada sedikit gedung asrama yang terlijat.
Sesampainya di sana...
Jasmine melengos.Tidak ada bagus bagusnya,bangunan yang sudah tua.Walaupun kelihatan bersih namun cat yang melekat di sana sudah pudar jadi terlihat seperti kost kost an.Jasmine agak kecewa.Ekspetasinya tidak sesuai harapan.Dia pikir ia akan tinggal di tempat yang mirip istana Bukchingngam mengingat sekolah ini yang terbaik.
"Ciih.Tidak ada gunanya memiliki reputasi yang baik.Apa sekolah ini kekurangan dana" pikir Jasmine dalam hati.
"Selamat datang" sapa seseorang.
Bunga menganga melihat orang di depannya.Seorang laki laki memakai kaos putih dan celana jeans berwarna biru gelap berdiri dengan gagahnya di hadapannya.
"Kalian siswa baru kan.Selamat datang di rumah baru kalian.Yang cowok ikut aku.Yang ceweknya ikut kakak yang ada di sana" tunjuknya ke arah seseorang perempuan berambut panjang yang sedanh duduk bermain ponsel.
"Diana " panggilnya "antar mereka menuju kamarnya.
Gadis yang di panggil Diana itu menyudahi aktifitasnya lalu melangkah ke arah temannya yang memanggilnya .
"Okey.Kalian bertiga ikut aku" ujarnya melihat Jasmine,Bunga dan Santi.
Ketiga siswa perempuan itu segera ikut di mana Diana membawanya
"Perkenalkan namaku Diana Stefani.Panggil saja Diana.Aku kelas 12.Salah satu anggota osis.Yang menemui kalian tadi itu namanya Kamasean Saputra panggil saja kak Sean.Dia juga kelas 12.Dia adalah ketua osis di sekolah ini" kata Diana memperkenalkan diri.
"Namaku Bunga dan di sampingku namanya Jasmine lalu di belakangku namanya Santi" ujar Bunga memperkenalkan diri dan teman temannya "Kami bertiga dari SMP Cenderawasih"
"Berapa orang yang lulus dari sekolah kalian di sini" tanya Diana sambil berjalan.
"Kami ada lima orang" jawab Bunga.
"Hebat.Sekolah kalian terbaik.Kalian adalah orang pertama yang ku temui yang paling banyak rekannya masuk di sini" kata Diana memuji.
Bunga tersenyum begitupun dengan Santi tapi lain halnya dengan Jasmine,gadia itu hanya memasang muka datar daritadi.Diana melirik ke arah calon adik kelasnya ini " Yang ini pasti cewek cerewet yang mudak bergaul (Santi), yang ini pasti cewek mantan miss universe di sekolahnya (Jasmine) dan yang ini pasti cewek kutu buku yang tidak memperhatikan penampilan".Diana memperhatikan Jasmine "Anak orang kaya yah".Kakak kelas itu bisa tahu dari gelang yang di pakai oleh Jasmine.
Mereka berempat naik ke lantai dua melewati puluhan siswa siswi baru yang sedang membereskan kamar barunya.Diana membimbing ketiganya menuju kamar yang akan di tempati oleh mereka.
"Ini kamar kalian.Tapi satu kamar hanya muat dua orang berarti salah satu dari kalian tidur di kamar lain" jelas Diana.
"Aku dan Bunga akan sekamar" jawab Jasmine.
"Baik.Ini kunci kamarnya" Diana memberikan kunci kamar nomor 263.
"Ikut aku" ajak Diana ke Santi.
Santi mengangguk.Kemudian ia mengikuti kakak kelasnya itu.
Bunga membuka pintu.Di dalam sana terlihat ranjang susun yang lengkap dengan kasur dan bantal bantalnya.Di sebelah kiri lemari dua pintu terbuat dari kayubjati masih terlihat baru.Lalu di samping lemari itu ada kamar mandi berukuran kecil yang bersih dan terawat.
"Tempat ini sangat di perhatikan kebersihannya.Tempatnya sederhana namun aku yakin kalau tempat ini nyaman" puji Bunga.
Jasmine hanya diam.Ia membuka lemari di dalamnya ada gantungan baju dan sprei yang masih terbungkus di dalam plastik bening.Keduanya segera beres beres di dalam kamar itu.
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 17.00 saat terdengar suara bergema di luar.
"Siswa baru ke aula sekarang" teriak seseorang di lorong asrama.
Semua siswa baru keluar dari kamar masing masing menuju aula yang di tunjuk oleh para senior.Jasmine dan bunga juga segera keluar bergabung dengan teman teman lainnya.
Saat sampai di aula sekolah.
Para siswa berkumpul di aula yang bersih dan luas di dalamnya di penuhi oleh kursi kursi yang masih bagus tidak ada yang rusak.
Beberapa menit.Setelah siswa baru berkumpul.
"Selamat sore adik adik.Apa kabar" teriak seseorang di depan aula menggunakan microphone.
"Kabar baik" jawab siswa baru serempak.
"Kalian senang bisa masuk SMA terbaik di kota ini" teriaknya lagi.
"Senang"
"Baik.Sore ini tujuan kami mengumpulkan kalian di sini.Karena kami akan memberitahukan kegiatan yang akan diadakan besok dan juga membagikan seragam baru kalian.Tapi sebelum itu.Kami yang ada di sini akan memperkenalkan diri" katanya.
"Perkenalkan namaku Gilang Briliant.Aku adalah salah satu anggota osis.Aku duduk di kelas 12 ipa 2" kata kakak itu memperkenalkan diri.
Keenam kakak kelas yang hadir di situ memperkenalkan dirinya termasuk Sean dan Diana.
"Baik.Acara perkenalannya sudah selesai.Sekarang kami akan memberitahukan jadwal kegiatan besok.Ambil catatan kalian dan tulis" kata Gilang.
Kemudian para siswa baru mengambil catatannya dan siap siap menulis jadwal kegiatan besoknya.
Gilang segera memberitahukan jadwal kegiatan untuk hari esok kemudian membagi seragam sekolah.
"Baik.Pembagian sembakonya sudah selesai.Kalian boleh ke kamar masing masing.Isrirahat" ucap Gilang membubarkan perkumpulan sore ini.
Jasmine dan Bunga serta siswa lainnya keluar dari aula itu.
"Seragamnya warnanya bagus" puji Bunga.Ia mengelus elus seragam yang ada di tangannya.
"Iya.Aku menyukai warna abu abu" balas Jasmine.
"Hei lihat.Gadis itu cantik sekali" kata salah satu murid baru.
"Iya.Dia pasti orang kaya.Lihat gelangnya bermerek"
"Dia seperti princess"
"Kulitnya putih, tubuhnya semampai.Itu bentuk tubuh yang ku inginkan"
Begitulah suara suara berbisik bisik memuji Jasmine.
Jasmine tersenyum "Sudah ku duga"
Bunga diam.Ia melirik Jasmine.Ia tahu pasti kalau sahabatnya ini gila pujian.
Malam harinya waktunya makan malam.
"Menunya apa malam ini mbak?" tanya seorang gadis.
"Sayur nangka ikan bakar" jawab si tukang masak yang biasa di panggil mbak Windi.
"Kelihatannya enak" gadis itu mengambil piring lalu menyendok nasi dan lauk pauk ke atasnya.
"Woow keren.Makan malam pertama sudah di suguhi yang enak enak" kata bunga senang.
Jasmine hanya biasa saja baginya menu ini belum tergolong menu yang masuk ke dalam daftar makanan favoritnya.
"Selamat malam kak" sapa Bunga kepada seorang gadis yang ia kenal sebagai kak Dewi.
"Malam juga" sapa balik Dewi.
Dewi melirik Jasmine" gadis ini cantik sekali.
Asrama putra dan asrama putri masing masing terdiri dari tiga lantai di mana masing masing memiliki dapur dan ruang makan.Kamarnya hanya muat dua orang yang di dalamnya terdapat kamar mandi kecil.
Bunga mencari cari Santi.Kira kira di mana gadis pendiam itu berada.Walaupun Jasmine tidak menyukai Santi namun lain halnya dengan Bunga.Bunga adalah tipe gadis yang tidak pilih pilih teman.
"Aha.Dia ada di sana" Bunga melihat Santi sedang duduk makan dengan anak lainya,mereka terlihat akrab "Rupanya ia sudah punya teman.Semangat Santi".
Jam 19.30.Ruang makan lantai dua asrama putri sudah di penuhi oleh siswa siswi.Riuh ramai sendok beradu dengan piring.
Seluruh murid baru yang berjumlah 300 orang sudah berkumpul di aula sekolah dalam rangka kegiatan penyambutan.Kemarin sore kak Gilang mengatakan kalau kegiatan penyambutan akan di adakan jam 08.00.SMA Rajawali terkenal akan kedisiplinannya.Jadi sekolah ini selalu tepat waktu.Namun hari ini berbeda sudah jam 09.02 tapi guru guru bahkan pengurus osis belum ada satu pun yang menunjukkan batang hidungnya.Kemana semuanya mereka.Apa mereka semuanya masih tidur atau apa di kantor ada rapat? pikir para murid baru.
Beberapa saat kemudian Sean masuk ke dalam aula.Ia sendirian.Para murid baru segera diam melihat Sean masuk.Sean segera mengambil microfon yang ada di atas meja kemudian berbicara.
"Adik adik sekalian.Hari ini kami meminta maaf sebesar besarnya karena kami terlambat selain itu kegiatan penyambutan kita kali ini di batalkan karena suatu hal besok baru di lanjutkan jam 08.00" ucap Sean berwibawa.
Semua murid yang hadir di situ merasa kecewa.Mulut mereka refleks mengatakan "Aaah"
"Kenapa di batalkan kak" tanya salah satu siswa.
"Ada masalah di kantor.Pulanglah ke kamar kalian masing masing.Istirahat.Sekali lagi kami minta maaf.Mohon pengertiannya dari adik adik sekalian" ujar Sean lagi.
Sean melangkah dengan gontai menuju UKS.Di sana ada tiga guru,satpam dan kedelapan anggota osis.Kedua belas orang itu hanya diam,menundukkan kepala melihat tubuh kaku yang terbaring di atas ranjang.Mereka yang hadir di situ membungkusnya dengan kain.Bercak bercak darah merembes ke arah kain.Pagi ini kepala sekolah SMA Rajawali yang biasa di sapa pak Alex di temukan oleh Niko tewas tanpa kepala di ruang kerjanya.
"Jam berapa polisi datang?" tanya Sean.
"Sebentar lagi.Mereka sudah di perjalanan" jawab bu' Anna.Salah satu guru bahasa indonesia di SMA Rajawali.
Beberapa menit kemudian.Dua orang polisi datang.Mereka bernama Dimas dan Andy.Kedua polisi itu segera memeriksa keadaan pak Alex.Andy bergidik ngeri melihat pemandangan di depannya,mayat tanpa kepala bahkan darah menutupi tubuhnya yang kaku itu.
"Orang pertama yang melihatnya akan kami mintai keterangan.Sediakan ruang khusus di mana penyelidikan awal akan di lakukan" ujar Dimas.
"Di ruangan BK saja pak.Ikut kami" ajak bu' Nadya.Salah satu guru Bk di SMA Rajawali.
"Baik" (Dimas).
Dimas dan Niko kemudian masuk ke dalam ruangan BK.
"Bagaimana keadaan murid baru?" tanya Gilang.
"Mereka sudah pulang ke asrama " jawab Sean.
"Apa mereka tahu kejadian pagi ini?" (Nanda).
"Aku rasa tidak.Kita tidak boleh membuat mereka takut" (Sean).
Ketiga pria itu berjalan menuju perpustakaan.
"Apa pamanmu punya musuh selama ini?" tanya Gilang ke Sean.
"Tentu saja.Dia tidak mungkin di bunuh kalau paman tidak punya musuh" jawab Sean.
Kamasean Saputra adalah keponakan dari Alexander Saputra,kepala sekolah SMA Rajawali.Saat sudah tiba di perpustakaan,mereka bertiga masuk ke dalam ruangan khusus bahasa jepang agar tidak ada yang menguping pembicaraan mereka.
"Menurutmu siapa yang membunuh pak Alex?" tanya Nanda.
Sean menggeleng.
"Aku tidak tahu musuh musuh paman.Tapi sebulan yang lalu pamanku pernah mengatakan kalau nyawanya diincar oleh seseorang" jelas Sean.
"Apa pak Alex pernah cerita apa masalahnya dengan orang lain?" tanya Nanda lagi.
Sean mengangguk" masalahnya adalah sengketa lahan ini SMA Rajawali.Pembunuhan ini di dasari karena sengketa lahan.Aku sangat yakin itu.Tapi pamanku tidak pernah cerita siapa orangny" kata Sean.
"Kita bisa mencari informasinya" (Gilang).
Sean tidak bersemangat.Ia tidak menyangka paman yang sangat di sayanginya meninggal secara tragis.Kepalanya hilang dimana pembunuh itu menyembunyikan kepalanya.Benar benar psikopat.
"Bersemangatlah.Pelakunya pasti akan di tangkap" Gilang menepuk pundak Sean.
Nanda mengetuk ngetuk jarinya ke meja" aku memikirkan sesuatu.Entah kenapa ,aku merasa kalau pembunuhnya ada di antara kita.Dia berkeliaran di sekolah ini.Dia menjadi bagian dari SMA Rajawali" Nanda mengutarakan instingnya.
"Apa maksudmu?" tanya Gilang bingung.
"Coba pikir baik baik.Sebelum kedatangan para murid baru.Kita aman aman saja dan lagipula sebulan yang lalu pak Alex mengatakan kalau nyawanya sedang diincar .Apa maksud dari perkataan pak Alex mengarah pada siswa baru" Nanda bertanya tanya.
Sean diam.Mencoba menerka ke mana arah pembicaraan Nanda.
"Menurutmu kemungkinan pelakunya adalah murid baru?" tanya Sean.
Nanda mengangguk.
"Apa kau yakin kalau anak berusia 14 tahun bisa melakukan pembunuhan sekejam itu" Gilang geleng geleng kepala.
"Apa yang tidak mungkin di zaman sekarang ini" timpal Nanda.
"Bagaimana kalau kita mencari informasi tentang sengketa lahan ini di masa lalu di samping itu kita harus tetap berhati hati.Kalau instingmu benar,pembunuhnya bagian dari SMA Rajawali sangat berbahaya,bisa saja masih ada korban korban selanjutnya" terang Gilang.
Sean dan Nanda mengangguk setuju.
****
Sementara itu...
Di ruangan BK.Niko sedang di mintai keterangan oleh Dimas sementara Andy memeriksa ruangan kepala sekolah di mana pak Alex di temukan mati tanpa kepala.
"Coba ceritakan bagaimana anda bisa menemukan pak Alex?" tanya Dimas.
"Pagi ini aku bertugas membersihkan kantor karena tukang bersih bersih di sekolah ini pulang kampung.Saat aku akan membersihkan ruang kepala sekolah.Aku mencium bau amis dari dalamnya.Aku hendak masuk ke dalam sana tapi terkuncia,kebetulan aku memiliki kunci cadangan.Aku membuka pintu lalu terlihatlah tubuh pak Alex terbaring di lantai tanpa kepala darahnya berceceran di lantai." jelas Niko.
Dimas manggut manggut.
"Seharusnya kalian tidak memindahkan mayatnya sampai polisi datang" terang Dimas.
"Maafkan kami.Kami semuanya panik.Jadi kami buru buru membawa mayatnya pak Alex ke uks" ujar Niko.
Selama satu jam Niko di mintai keterangan.Setelah itu,Dimas keluar dari ruangan BK menuju ruangan kepala sekolah.
"Apa yang kau temukan?" tanya Dimas ke rekannya.
"Tidak ada barang bukti,pembunuh itu tidak hanya licik tapi juga pintar" jawab Andy.
"Kita perlu membawa mayatnya pak Alex ke forensik untuk pemeriksaan lebih lanjut.Hubungi Tari" ucap Dimas.
"Baik" (Andy).
"Kita akan tinggal di sini beberapa hari ini untuk bisa memecahkan kasus ini.Siapa tahu kita bisa menemukan barang bukti lainnya" (Dimas).
Kedua polisi itu berjalan menyusuri sekolah itu.Mereka memperhatikan keadaan sekitar.
"Hei Dim,coba lihat ini" Andy membungkuk memperhatikan bercak darah di tanah.
Dimas berjongkok melihat apa yang ditunjuk oleh rekannya.Mereka mengikuti ke mana arahnya bercak bercak darah itu tapi sayangnya bercak darahnya sudah tidak kelihatan lagi.Andy menggerutu.
"Aku menemukan sesuatu" kata Dimas dari samping Andy.
Andy menoleh" kancing baju"
"Iya.Aku tidak pernah melihat model kancing baju seperti ini.Aku yakin ini di buat khusus" jelas Dimas.
Kemudian Dimas menyimpan kancing baju itu ke dalam saku celananya.
"Kira kira di mana psikopat itu menyimpan kepalanya pak Alex" Dimas bertanya tanya.
"Dia benar benar tidak waras.Memotong kepala manusia seperti memotong kepala hewan" Andy geleng geleng kepala.
"Ada seseorang yang memperhatikan kita" bisik Dimas.
"Kau yakin?" tanya Andy pelan.
"Yah.Dia berada di atasmu" (Dimas).
Andy mendongak.Tapi ia tidak melihat ada orang di atas sana,yang ada hanya gedung asrama yang menjulang tinggi.Tidak ada siswa sama sekali yang menunjukkan batang hidungnya.Mungkin mereka juga merasakan keadaan yang menakutkan di luar.
"Apa ini asrama putra atau putri?" (Andy).
"Entahlah.Aku baru pertama kali masuk ke sini.Aku yakin yang berdiri di atas sana tadi adalah pembunuhnya.Wajahnya terlihat sangat menawan bertolak belakang dengan perilakunya" (Dimas).
"Aku mencari kalian,ternyata kalian ada di sini.Kalian berdua masih sibuk? kalau tidak.Silahkan ke kantor untuk makan siang" ucap bu' Nadya yang datang tiba tiba.
"Makasih.Sepuluh menit lagi" balas Dimas.
"Baiklah"
***
Di asrama putri kamar 263.
Jasmine dan bunga membongkar isi lemarinya.
"Di mana benda itu? itu hadiah ulang tahun dari mamaku.Mama akan marah kalau ia tahu kalung berlianku hilang" Jasmine membongkar isi lemarinya dengan kasar.
"Sial.Apa ada pencuri di sini,memasuki kamar kita.Bisa bisanya dia mencuri kalung berlianmu dan parfum milikku" kata Santi kesal.
Kamar kedua gadis itu sudah seperti kapal pecah.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!