NovelToon NovelToon

CEO DINGIN PEMIKAT HATI

Bab.1

Hari ini adalah hari pertama Amel msuk kerja dia sangat senang karna telah di terima di perusahaan ternama dan sekarang dia sudah mulai bekerja di perusahaan tersebut.

"Ingat ya Mel, Jangan ada kesalahan. Pak bintang tidak suka itu." Ucap Radit salah satu HRD di perusahaan bintang memperingati amel.

"Beres pak." Jawab Amel, "tapi pak boleh kah saya bertanya." ucap nya berbisik-bisik " pak bintang gak seperti yang orang -orang bilang kan pak?."

" apa maksud mu Amel, " Radit nampak

kebingungan akan pertanyaan Amel.

" pak bintang gak Gay kan pak?" tanya Amel sekali lagi, sambil sedikit terkekeh.

" JAGA UCAPAN MU AMEL, pak bintang tidak seperti itu Kalau begitu saya tinggal dulu  masih banyak pekerjaan dan mulai lah bekerja, Apa yang kamu tidak mengerti kamu bisa tanyakan. Tak perlu sungkan. Jangan ada kesalahan, karena CEO kita tak suka itu. Dia tipe orang yang perfeksionis dan tidak mau ada kesalahan sekecil apapun.

" Akhirnya gak pengangguran lagi ." ucap Amelia sambil tersenyum dan membereskan berkas untuk, meeting pagi ini.

Amel pun, masuk ke ruangan bos nya itu dan terlihat lah wajah datar nya, namun Amel suka wajah itu.

" Kenapa kamu tersenyum, saya menggaji kamu untuk kerja bukan tersenyum." Ucap pria itu ketus , Amel pun masih tersenyum atas ucapan bos nya itu. " Bapak imut kalau lagi marah."  Amel  pun segera duduk dan memberikan berkas nya.

" Dasar wanita aneh." maki pria itu, sambil memeriksa berkas yang diberikan oleh sekretaris baru nya itu.

"Akhhhhh_" Amel sedikit tergelincir karena memakai Sepatu High Heels yang lumayan tinggi.

" Baru hari pertama dia sudah berani menggoda ku." Ucap bintang dalam hati tanpa melihat apa yang terjadi.

" Bapak, hello apakah saya boleh bertanya?" Ucap nya girang, namun kaki nya masih terasa sakit akibat tergelincir tadi.

" Hmm"

" Beneran pak?" tanya nya berbinar.

" Hmm"

" Hmmmm...hmmmm" Amel mengikuti, ucapan dari bos nya itu sambil menghentak-hentakan kaki nya.

" Kamu sedang apa?" tanya bos nya bingung, karena Amel menghentak -hentakan kaki sambil berirama.

"Gimana bisa sih, pihak HRD pilih pengganti seperti ini yang gak kompeten dan gak tau malu seperti dia ." Gerutu bintang.

" Saya sedang mengikuti bapak, bernyanyi lagu nisa sabyan saya baru tau bapak ternyata, suka juga dengan lagu itu." Ucap nya polos, terlihat dari raut wajah pria itu yang tengah menahan emosi, namun ada perasaan geli di hati nya, bagaimana bisa Amel sepolos itu .

" Saya tidak lagi bernyanyi, dan cepat katakan apa yang mau kau tanyakan." Bentak nya keras, karena lama-lama bersama dengan sekretaris baru nya ini akan membuat nya gila.

" Hmm entah lah pak, saya sudah lupa, karna memikirkan lagu yang bapak nyanyikan tadi." ucap nya dengan wajah yang begitu polos.

" Keluar." Bentak pria itu kesal, bagaimana mungkin, dia mempermainkan seorang Bintang Pratama, Amel pun segera berlari sambil terkekeh, melihat sikap bos nya itu.

" Hahaha lucu juga." ucap nya segera ke ruangan nya.

Bintang Pratama, dia seorang pengusaha muda, yang memiliki iQ di atas rata-rata manusia, dia juga merupakan pengusaha kejam, dia tidak segan-segan untuk menyiksa orang yang telah berkhianat kepada perusahaan nya.

Dia mendirikan perusahaan ini atas kerja nya sendiri, di usia yang masih menginjak 25 tahun, dia sudah bisa memiliki perusahaan sendiri dan menjadi pengusaha yang di segani orang karna dia sangat kejam.

Bintang pun segera ke luar untuk meeting dengan rekan bisnis nya, dan lihat lah, Amel mengekori nya, sambil terkekeh, entah apa yang membuat nya tertawa, mungkin dia sudah gila itulah yang di pikiran bintang.

" Mereka berdua telah berada di mobil, dan Amel pun duduk di samping bintang.

" Bisa kah kau diam, aku muak melihat mu tertawa." Ucap bintang ketus .

" Bapak sangat lucu." ucap Amel sambil tertawa.

" APAKAH DIA TIDAK MENGENAI KU, BAGAIMANA BISA DIA MENERTAWAKAN SEORANG BINTANG, MUNGKIN DIA MEMANG SUDAH GILA, " Umpan bintang dalam hati nya.

" Apakah kau sudah gila, ?" tanya bintang dengan wajah dingin nya.

" Saya tidak gila, hanya saja anda lucu." jawab Amel santai.

" Apakah kau tidak tau, siapa bos mu ini." Bintang pun menekan suaranya, dan terlihat senyum licik nya, Yang sangat menakutkan.

" Saya tau, anda adalah pengusaha muda, yang di segani banyak orang."

" Lalu mengapa kau menertawakan bos mu ini." ucap nya ketus.

" Karna........  di kepala bapak ada sarang laba-laba hahhaa ." tawa Amel pun pecah, melihat raut wajah bintang yang, memerah menahan amarahnya.

Dan benar ada sarang laba-laba, bintang pun merasa heran, di mana dia mendapatkan nya dia pun langsung menelpon pembersih, kantor dan memaki nya habis-habisan bisa-bisa nya dia mendapatkan sarang laba-laba di rambut nya dan yang membuat nya sangat marah adalah Amel yang tak henti-henti nya menertawakan nya.

" Diam kau." Bentak nya kuat, sambil membersihkan sarang laba-laba itu.

Amel pun berbaik hati untuk diam, dan menahan senyum nya, karna takut di mutilasi oleh bos nya itu.

Setelah sampai di cafe tersebut, mereka berbincang dengan damai tanpa ada kendala dan kontrak pun berjalan dengan lancar.

" Sekretaris mu itu, pintar dan juga sangat imut." Ucap rekan bisnis bintang.

" APA DIA BILANG IMUT, ENTAH LAH MATA NYA WAJIB UNTUK KU OPERASI, WANITA MENYEBALKAN SEPERTI DIA TAK PANTAS UNTUK DI PUJI, LIHAT LAH WANITA GILA ITU TERSENYUM LAGI." bintang pun merasa diri nya sudah gila, karna memper kerjakan gadis gila seperti Amel.

" Apa mata mu sehat?" tanya bintang kepada orang itu.

" Ya mata ku masih sehat, " ucap nya, sambil tersenyum memandang Amel.

" Aku rasa kau harus di operasi, bisa-bisa nya kau memuji, wanita jelek seperti ini." ucap bintang sambil menjinjing, baju Amel seperti anak kucing.

" Bapak." omel Amel, Karna bintang menarik baju nya.

Amel pun membisikan sesuatu ke telinga bintang.

" Jangan di tarik pak, aku takut kau akan tergoda dengan ku." ucap nya menjahili bintang.

" Kau." Bentak nya , namun orang itu bertanya kepada bintang " Apa yang di bisikan nya, sehingga kau terlihat marah?" tanya orang itu.

" Ah tidak lupakan lah, baik saya permisi karna perkejaan saya telah selesai." Bintang pun, langsung pergi dengan wajah dingin nya, sedangkan Amel, merasa geli sendiri melihat kelakuan bos nya ini.

" APA KATA NYA, AKU AKAN TERGODA DENGAN WANITA TEPOS SEPERTI DIRI NYA, AH TIDAK MUNGKIN, AKU MELIHAT NYA SAJA TIDAK NAFSU ." Bintang pun tak henti-henti nya mengomel, kesal dalam hati nya.

" Pak , bapak, helow bapak." panggil Amel, mengejar bintang.

Namun bintang tak memperdulikan nya.

" Uh anda sangat menggemaskan, pasti dia sedang merutuki, perkataan ku tadi hahhaa ." Amel menahan tawa nya.

Mereka pun langsung pergi menuju kantor, Dengan ke adaan hening, bintang heran sendiri, tumben sekali Gadis itu diam, dan dia pun melihat ke samping terlihat lah wajah Amel yang sudah tertidur pulas.

" Bisa-bisa nya kau wanita aneh, tertidur di saat jam kerja mu, tapi kau cukup menggemaskan." ucap nya sambil mengusap rambut Amel.

" Ih apa itu, apakah itu iler nya, dasar wanita jorok." bintang pun enggan untuk melihat, Amel yang tertidur, dengan mulut terbuka, Banjir mungkin itu yang akan terjadi akibat Iker nya.

Bintang pun membangunkan nya, dengan menggunakan sarung tangan untuk memegang tangan Amel, Karna merasa jijik, baru kali ini dia melihat, wanita yang tak tahu malu seperti Amel, biasa'nya wanita yang berdekatan dengan nya, akan menjaga sikap dan selalu saja, bersikap sopan, tapi tidak dengan wanita gila ini.

Amel pun terbangun karna merasa, tidur nya terganggu dan mengelapi iler nya dengan tangan.

" Dasar wanita jorok." bintang pun langsung keluar meninggalkan amel dan membuang sapu tangan nya.

" Kau harus ganti pakaian dan mandi, 20 menit lagi harus segera ke kantor." ucap bintang sebelum meninggal kan Amel.

" ayolah Amel, kau ini, kok bisa kau tertidur seperti itu sangat memalukan." ujar nya merutuki diri nya sendiri.

bab .2

" Apakah saya sudah cantik pak?" tanya amel dengan senyuman nya, karna dia harus membeli baju akibat, suruhan bos nya ini .

" Apa, kau sudah gila memakai baju jelek seperti ini, kau itu kerja di perusahaan ternama, dasar memalukan." ucap bintang membentak dan terlihat suara mengejek.

Amel pun langsung pergi ke luar ruangan bintang dan pergi ke ruangannya sambil mengomel tak jelas.

" Apa dia bilang jelek, ah ayolah aku merelakan uang makan ku dua hari hanya untuk membeli baju ini dan bos kutil itu menghina ku." umpat nya, sambil merutuk.

Sedangkan di sisi lain bintang sedang termenung " Apakah dia marah, ahhh berani sekali wanita itu meninggalkan aku begitu saja, lihat lah apa yang akan aku lakukan." Bintang pun tersenyum miring dan berjalan menuju ruangan Amel.

" Hey gadis bodoh, berani sekali kau meninggalkan bos mu di saat berbicara." ucap bintang ketus sambil mencengkram, tangan Amel kuat.

" Apaan sih pak, belum puas ngehina saya hiks hiks bapak tau, saya membeli baju ini pakai uang saya untuk dua hari makan dan bapak menghina saya hiks hiks." Amel berpura-pura menangis, entah apa yang di rencanakan nya.

" Saya tidak tau." ucap bintang dan mengambil kartu di saku celana nya dan melemparkan ke Amel.

" ini untuk apa pak?" tanya amel berbinar, tak lupa senyum polos nya.

" Beli lah bahan makanan sepuas kau, dan belilah baju, aku malas melihat karyawan dekil seperti mu." ucap bintang langsung pergi meninggalkan Amel, niat nya mau mengerjai Amel dan memperlihatkan ketegasan nya pun luntur.

" Wahahha, gampang banget tu bos di kibulin hahhaa yeyeyye kembali deh uang gue, ah nanti pulang mau belanja sepuasnya, hitung-hitung dapat uang kaget hahha." tawa Amel bahagia karna berhasil mengerjai bos nya itu, untung saja Amel berbicara sangat pelan karna takut bos nya itu tau.

" Dasar Wanita aneh, menyebalkan." umpat bintang di setiap langkah menuju ruangan nya.

Di saat telah di ruangan, bintang kedatangan tamu, sahabat nya, yang selalu datang ke kantor dia devan sahabat dari kecil bintang, dia memiliki sifat yang ramah, namun di setiap sisi mereka berdua ada ke anehan yang sama .

" woi bro, Napa muka Lo di tekuk gitu kayak habis putus cinta ." ejek Devan menjahili sahabat nya itu.

" Hm gue lagi kesal aja." ucap nya datar.

" kenapa tumben Lo kesal, emang nya ada masalah apa?" tanya Devan kepo.

Bintang pun menceritakan semua nya, sedangkan Devan tak henti-henti nya tertawa memukul mejah.

" Berisik Lo." ucap bintang ketus.

" Lo masih ingat kan, perjanjian keluarga kita." ucap Devan memperingati, karna Devan adalah sahabat sekaligus sepupu nya.

" Iya mana mungkin lah gue suka sama gadis jorok kayak dia." Bintang pun, menaikkan bahu nya ngeri.

" Haha terkadang ke anehan itu, yang buat Lo suka, tapi gue harap Lo bisa Nerima semua peraturan keluarga kita, " ucap depan menepuk bahu bintang.

" Lo juga Dono, peraturan itu berlaku sama Lo juga kalau Lo lupa." ucap bintang kepada devan, Devan pun terkekeh sendiri.

Devan pun keluar dari ruangan bintang dan tak sengaja melihat ke ruangan sekretaris, terlihat lah wajah polos Amel yang sedang tertidur.

" Hahha Lo memang unik, liat aja bentar lagi Lo di amukin macan bisa-bisa nya dia tertidur saat jam kerja." Devan pun terkekeh sendiri, tapi dia juga tidak tega melihat gadis polos itu di marahi dan berniat untuk membangunkan nya.

" Hey, bangun sebentar lagi kamu akan tenggelam." Ujar Devan kencang di telinga Amel.

Amel pun gelagapan sendiri, dan berusaha untuk sadar .

" Haahha." Devan pun tertawa, melihat tingkah Amel yang sangat kocak.

" Eh maaf pak, bapak siapa ya?" tanya amel, menghentikan Devan tertawa karna dia merasa sedikit malu .

" Ah iya, kenalin saya Devan, sepupu nya bos kamu." ucap nya sambil mengulurkan tangan, Amel pun membalas uluran tangan itu " Amel" ucap nya tersenyum .

" Ternyata kau manis juga." Goda Devan, terlihat wajah Amel yang memerah.

" Tapi boong hahha." ucap devan dan melayang satu cubitan di tangan devan, karna Amel merasa kesal.

" Awww, tidak-tidak kau memang manis." ucap evan sambil Tersenyum.

" Ah, saya tak mempan dengan godaan mu pak, " ucap Amel geli, melihat Devan mengedipkan mata nya.

setelah mengedipkan mata nya devan pun langsung pergi, dan Amel pun terkekeh sendiri " Ternyata memang keluarga nya yang sudah gila."

Amel pun melanjutkan berkerja nya, karna takut kalau bintang mengetahui nya tadi tertidur.

" Ah pulang-pulang pulang ." girang Amel Karna jam pulang telah tiba, hari ini dia begitu bahagia karna akan berbelanja sepuas nya,

Amel, melewati bos nya begitu saja, karna malas untuk berdebat karna dia sudah tak sabar untuk berbelanja.

" Dasar wanita aneh." satu kata yang keluar dari mulut bintang melihat, Amel, Yang tengah tersenyum gembira.

" Aku bosan melihat nya." hanya itu yang ada di benak bintang saat ini.

Amel pun pergi, mengambil semua yang dia mau, tanpa tanggung-tanggung, anggap saja dia lagi mendapatkan uang kaget di global TV, jadi dia harus berbelanja sepuas nya .

" Haha bos ku ini sangat baik, walaupun dingin dia sangat tampan, aaaa aku gila karna mu pak." ucap nya pelan sambil berbelanja.

" Dasar gadis aneh, lihat lah dia berbelanja sesuka hati nya, tapi tidak apa-apa aku senang juga, karna ada yang membantu ku menghabiskan uang" ucap bintang dan terlihat dia melihat kan senyum nya sangat tipis sehingga orang tak menyadari bahwa dia tersenyum.

Bintang melihat, ada notifikasi di handphone nya, semua total belanja yang Amel beli.

Sedangkan di sisi lain, Amel terkejut melihat belanjaan nya, sangat banyak " wahhh banyak sekali ." kekeh ny melihat semua total belanjaan nya.

" Bisa habis aku di terkam pak bintang, " umpat nya dalam hati tapi tak pa la, jalan yang terbaik.

Amel pun segera pulang dengan belanjaan sangat banyak.

" Ternyata gini ya, jadi orang kaya." Amel pun tersenyum dan mencium-cium kartu yang di berikan bintang, " selamat tinggal kartu, besok pagi kau harus pulang ke tuan mu." ucap nya sedih.

Amel pun membeli make up, baju semuanya, supaya tidak di ejek dekil oleh bintang, dia juga telah belajar make up semalaman hanya untuk kerja besok pagi.

" huh, lelah juga, aduh kok gini ya rasa nya Makai softlens, aku terlihat seperti orang Korea." bangga Amel kepada diri nya. sendiri.

" Aaaaa aku lupa, bagiamana mencopot nya." Amel pun gelagapan sendiri, dan segera membuka cara nya di you tube .

" Ah murah sekali." dia pun tertawa geli melihat tingkah nya malam ini

Mohon untuk like ya, supaya semangat up nya maaf kalau garing

bab.3

Mentari telah memancarkan sinar nya, Amel pun sudah lama sebelum matahari menampak kan diri Amel, telah dulu bangun untuk bersiap ke kantor, hari ini dia nampak beda dengan rambut pendek, dan sedikit make up, pakaian nya pun tak dekil ini di Karna kan uang dari bintang.

" Kamu itu memang udah cantik dari lahir Amel, uuuu cantik banget sih." Puji nya sendiri dan segera bersiap-siap untuk ke kantor.

Banyak karyawan yang memandang kagum Amel, dia terlihat sangat natural, dan cantik.

" Apa aku bilang, nah liat tuh karyawan cowok, mata nya udah mau keluar, susah kalau jadi orang cantik." Puji nya sendiri, merasa bangga, tingkat ke PD an Amel mungkin bisa di bilang di atas rata-rata.

" Pagi pak!" Sapa Amel tersenyum bangga, karna dia hari ini tak dekil seperti biasa nya.

Namun tetap saja, bintang tak memperdulikan nya.

" Dasar bunglon." Maki Amel, yang melihat bintang begitu santai Tanpa menjawab sapaan nya.

" Ternyata cantik juga." Ujar bintang dalam hati.

" Ah sudahlah, aku takut untuk, mengenal cinta." Ucap bintang dan melanjutkan pekerjaannya.

"Permisi pak." Andini pun memasuki ruangan bintang dengan santai dan rileks.

" Hm."

Amel pun langsung, memberikan kartu, yang di beri bintang kemarin.

" Maksih ya pak." Ucap nya tersenyum lebar, namun hati cukup deg degan karna takut, bintang memotong gaji nya.

" Hm" jawab bintang hanya dengan deheman.

" Ah sekali lagi makasih bapak." Amel pun segera, melangkah ke luar, namun tangan nya di tarik oleh bintang sehingga Amel dan bintang terjatuh, di sopa dekat pintu ruangan.

Deg jantung bintang dan Amel berpacu lebih cepat, mereka saling menatap lama, wajah mereka sangat dekat, dan di saat bintang mau berdiri, bibir nya tak sengaja menyentuh Amel.

" Aaaa ." Pekik Amel, " bibir gue gak perawan lagi, aaaa bapak jahat, aaa bibir gue." Ucap nya merutuk-rutuk tak jelas, padahal bibir nya hanya tersenggol sedikit.

" Singkirkan tangan kamu." Ucap bintang ketus, melihat tangan Amel, yang sangat dekat dengan adik nya itu.

Amel pun menyengir lebar, " bapak sih, ngapain sih narik tangan saya, kan jadi drama deh." Ucap nya mengomel.

" Ah sudahlah lupakan, saya malas berdebat dengan mu, dan tentang bibir mu, saya menyesal." Bintang pun berdiri dan kembali ke meja nya.

" Menyesal kenapa pak." Ucap nya heran sudah mengambil ciuman pertama nya dan dia bilang menyesal ayolah bos nya ini sangat aneh .

" Karna napas mu bau jengkol." Ujar bintang santai.

" Aaa masak iya sih pak, saya udah gosok gigi kok." Amel pun mengeluarkan, hawa dari mulut nya.

" Keluar." Bentak, bintang jijik, melihat gadis jorok di depan nya ini, Amel dengan cepat berlari ke luar.

" Padahal aku hanya, berbohong dan bisa-bisa nya dia berprilaku jorok, tanpa memikirkan malu, memang wanita yang sangat langka." Bintang, pun merasa takjub baru kali ini dia melihat wanita se aneh dan se ceria Amel.

Setelah beberapa jam kemudian, dia dan Amel pergi ke cafe karna ada rekan bisnis nya yang dari Bali, mengajak bertemu untuk membahas proyek di Bali.

Amel, hanya terdiam jujur saja dia malu, namun sudah lah smua telah terjadi.

Mereka pun telah sampai di cafe dan terlihat lah, wanita genit dengan baju kekurangan bahan, ya dia adalah rekan bisnis bintang.

" Maaf, lama menunggu." Ucap bintang " tidak masalah, pak bintang, saya senang menunggu anda." Ucap nya sambil menggoda, terlihat nada genit di diri nya.

" WUU, PAK BINTANG GAK TERGODA, IH LIHAT TANGAN NYA, YA AMPUN MAU RASA NYA GUE TAMPOL TU TANGAN, HAHHA RASAIN PAK BINTANG, MASUKIN TANGAN NYA KE SAKU CELANA NYA, LO SIH GENIT." itulah umpatan dari Amel, yang dari tadi menyimak gerak, gerik Wanita itu.

Mereka pun, membicarakan proyek dan terlihat sekali, banyak cara yang di lakukan wanita itu untuk menggoda bintang.

" maaf pak, boleh kah kita berbicara berdua saja." ucap wanita itu, sambil memandang sinis Amel.

" Ada yang perlu di bahas?" tanya nya dingin.

" Hm sebenarnya enggak sih pak, semua sudah selesai, tapi." ucap nya terpotong karna bintang memotong ucapan nya .

" kalau tidak ada lagi, saya pamit." bintang pun langsung pergi begitu saja, lihat lah wajah wanita itu, tengah menahan emosi sedangkan Amel tak henti-henti nya, bersorak gembira di dalam hati nya.

" Bapak mau ke mana?" tanya amel cepat.

" Kamu ke kantor sendirian saya masih ada urusan." ucap nya langsung pergi.

" ya elah, baru aja senang udah di tinggal, malang banget nasip kamu amel-amel." ucap nya cepat sambil berlari, takut terlihat oleh wanita tadi, karna tak mau di ejek.

" ya elah pak, jahat amat sih, cantik-cantik gini naik angkot, " ucap Amel sedikit kesal.

" aku rasa memang aku sudah sedikit tak waras, semenjak ketemu bos dingin itu." kekeh nya sambil memandang wallpaper hp nya Poto bintang, yang dia ambil diam-diam.

Bintang pun, dengan cepat ke markas di mana, hanya keluarga dan anak buah nya saja yang tau, ruangan itu pun pripasi, hanya orang tertentu yang bisa ke sana.

" Berani sekali ya, kau berhianat di perusahaan saya," Ujar bintang, sambil tersenyum licik.

" Apakah kau tidak tau, siapa saya ha." bentak nya kuat.

" ma..af pak, saya terpaksa, kalau tidak anak saya akan celaka." ucap pria itu bergetar.

" Ah tidak ada kata, maaf bagi penghianat seperti mu." Bintang pun mengeluarkan, pisau kecil ke sayangan nya, sambil Tersenyum licik.

" pak,,, maa,,aff." ucap nya bergetar, wajah nya terlihat pucat.

" Si kecil sudah lama, tak bermain-main." bintang pun menyayat pipi, pria itu sangat pelan dan terdengar, jeritan dan rintihan kesakitan dari nya.

" Apa kau menikmati nya, " bintang pun tertawa puas, karena memang sudah lama dia tak melihat orang menjerit kesakitan.

" awwww, pak ... maaf kan saya pak tolong." ucap pria itu, namun tak ada kata maaf di kamus bintang, karna dia tidak memiliki perasaan kasihan sedikit pun.

Bintang pun tak mempedulikan nya, dia sangat menikmati permainan ini di geser nya lagi, pisau kecil yang sangat tajam itu ke pipi pria itu.

" aghhhhhhh!!! sakit aghhhhh!!!" pria itu menjerit kesakitan, pria itu mengeluarkan darah kental yang masih sangat segar.

" Aku menyukai aroma ini." bintang pun menyayat abis wajah nya sehingga tak berbentuk.

" bunuh saja saya cepat pak, saya sudah tak sanggup aghhh." ucap nya kesakitan.

" Ternyata penghianat, seperti mu sangat lemah, ini baru saja pemanasan." Bintang pun menancapkan, pisau tepat di dekat jantung pria tersebut.

" awwww, aghhhh!!!!" pekik nya merasa sangat sakit, pria itu pun pasrah dan hanya bisa menjerit kesakitan.

" Dan saya rasa, anda sudah melemah dan saya tidak suka itu, biarkan devan yang melanjutkan nya." bintang pun tersenyum gembira, melihat hasil karya nya.

" Terimakasih, atas permainan mu pak tua." Bintang pun melemparkan tepat pada bagian mulut nya.

" sangat indah." ucap nya tersenyum.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!