NovelToon NovelToon

Psychopath In Love

PIL 1. NEW!

At Universitas California, Los Angeles (UCLA). 08:00 Am.

Seperti biasa para Mahasiswi UCLA menanti kedatangan Dosen tampan mereka. Terlihat mereka duduk nyaman di dekat kolam. Mata beda warna itu terlihat antusias saat melihat mobil mewah keluaran terbaru dari Italia memasuki area parkir. Mereka tahu siapa yang ada di dalamnya.

"Kyaaaa...! Kyaaaa...! Kyaaaa...!!!" teriak mereka saat melihat obyek maha dahsyat.

"Pak Bryan, aku mau jadi istrimu....!!!"

"Pak, jadikan aku pacarmu!"

"Pak Dosen tampan, izinkan aku jadi selingkuhanmu!"

"Pak, aku sangat mencintaimu!"

"Ya ampun pak, makin hari makin ganteng saja, mau dung di raba!"

Teriakan memekakkan telinga itu membuat sang obyek hanya memberikan senyum karismatik yang sukses bikin mereka histeris.

Bryan berjalan melewati koridor panjang, dan tidak sengaja berpapasan dengan Mahasiswi UCLA yang sangat berprestasi.

"Good Morning, Sir," sapa gadis cantik berperawakan mungil tapi memilik tinggi semampai.

"Morning, Nona Angel," balas Bryan dengan senyum tipis menawan.

"Seperti biasa, Bapak selalu diteriaki," goda Angelica jenaka.

"Itu risiko jadi orang tinggi tampan," balas Bryan tak kalah jenaka.

"Hahaha, Bapak bisa saja. Ah, maaf Pak, saya harus kembali ke kelas. Semoga hari Anda selalu menyenangkan," ujar si cantik dengan ramah.

"Hm, kamu juga belajar yang rajin. Pertahankan beasiswamu. Fighting!" balas Bryan dengan suara bariton meneduhkan serta memberikan killer smile yang sangat mematikan.

Angelica bersemu merah mendengar nada pendongkrak semangat untuk dirinya serta senyum mematikan itu. Dia balik memberikan senyum terbaiknya setelah itu berlalu meninggalkan Bryan sendiri.

Bryan tersenyum tipis tetapi matanya sepersekian detik memancarkan aura membunuh. Dia kembali mengembalikan ekspresi hangat meneduhkan. Dengan gaya gagahnya dia berjalan menuju gedung khusus Dosen, dan aparat penting UCLA.

***

Terlihat wanita berusia 40 tahun menghampiri Bryan lalu menyapa dengan genit, "Hello, Bryan,"

Seperti biasa, Bryan akan menghabiskan waktu istirahat di tempat sepi.

"Hi, Liora," sapa balik Bryan dengan ramah.

"Mau bercinta dengan, ku?" bisik Liora tanpa tahu malu. Iya, wanita ini beberapa kali menawarkan diri untuk bercinta dengan Bryan.

Dengan senyum tampan, Bryan meremas payudara wanita itu, "Boleh saja, tapi bagaimana dengan, Mr John?" tanya Bryan seedukatif.

Liora tampak mendesah nikmat saat jari panjang Bryan bermain di payudaranya, "Biarkan saja. Ah.. Besok umh kita akan ke vila di pinggir kota California."

"Ok, aku akan menunggu di jalan sepi di pinggir kota. Kita bisa bercinta di vila." Bryan mencium bibir sexy Liora dengan singkat.

"Aku sangat ingin dimasuki oleh ***** besarmu," ungkap Liora dengan vulgar.

"Hm. Aku pergi dulu. See you later." Bryan meninggalkan Liora sendiri, selalu begini. Bryan hanya mau mencium dan meremas payudaranya tanpa mau bercinta, tapi itu lebih baik dari pada tidak sama sekali. Senyum lebar menghias bibir bergincu merah darah.

"Aku akan mendapatkanmu!"

PIL 2 - Tricks!

Bryan sudah menunggu Liora di tempat yang dijanjikan. Selagi menunggu, Bryan dengan santai menyulut sebatang rokok. Dia duduk santai di kap sementara kaki panjangnya dia tumpuk dan mata coklat muda menatap depan dengan pandangan membunuh.

10 menit kemudian, yang di tunggu datang. Penampilan wanita berkepala empat itu sungguh sexy. Dada besar menyembul ingin dibebaskan.

Liora memarkirkan mobil sedan di hutan, setelah itu dia masuk ke mobil mewah Bryan, "sorry, menunggu lama," sesalnya dengan dada di busungkan supaya Bryan dapat melihat dengan jelas.

"No problem, Honey," balas Bryan sambil tersenyum tipis. Dia dengan santai mengelus pipi tirus Liora.

"Kamu sangat tampan jika memakai pakaian kasual begitu. Apa aku harus membayar atas jasa bercinta?" tanya Liora santai.

Bryan tetap mempertahankan senyum tampan tetapi jika melihat mata per sekian detik, maka kamu akan melihat kilatan kemarahan dan kebencian. Dia tidak menjawab pertanyaan Liora namun memberikan senyum misterius.

"Ayo kita ke tempat khusus untuk bercinta."

"Baik aku sangat menanti itu."

"Hm!"

*****

"Aku lepas pakaianku dulu, kamu juga."

"Hn." setelah kepergian Liora, Bryan membuka pakaian. Dia juga mengeluarkan pisau lipat, lalu Bryan menaruh pisau itu di balik bantal.

Tidak lama Liora datang dengan penampilan nyaris telanjang. Wanita itu hanya memakai g-string. Sementara dress mini dan Bra sudah terlepas.

Penampilan Bryan sendiri sama persis dengan Liora. Mata coklat muda itu menelisik tubuh montok Liora, setelah itu, Bryan berjalan menuju pintu guna mengunci biar kegiatan panas tak terganggu.

Liora memeluk Bryan dari belakang. Dia menciumi punggung Bryan tanpa kecuali. Tangan nakal Liora meremas kejantanan Bryan dari balik celana dalam.

Bryan berbalik menghadap Liora. Dia dengan rakus mencium bibir tipis Liora tanpa ampun. Tangan besarnya tidak segan untuk meremas payudara Liora kuat.

"Emh, Ah.. .."

Bryan tidak sudi memberikan tanda pada wanita itu. Sedetik kemudian mata coklat Bryan beruban menjadi gelap. Dengan cepat dia mengangkat tubuh Liora lalu melempar ke ranjang.

"Akh.. Kamu kasar sekali sih," rajuk Liora manja.

Bryan tersenyum tipis nan menawan tetapi lihat matanya, kalian akan bergidik menatap mata tajam berpancar kejam. Bryan mendekati Liora lalu kembali memberikan ciuman panas untuk Liora dan tangannya sibuk meremas kuat dada besar wanita kepala 4.

"Ah ah akh..."

"Amh akh. akh...."

Desahan itu membuat Bryan muak. Bibir mereka masih bersatu dengan liar, setelah pisau tajam itu menampakkan ketajaman dengan cepat Bryan menusuk bahu kiri Liora.

"Argghhh ... Bangsat ... Apa yang kamu lakukan ....!?" seru Liora marah. Dia mendorong Bryan keras dan menghalau darah dari luka tusukan.

Bryan tertawa keras bak psychopath. Dia dengan santai menjilat pisau tajam yang ada bercak darah Liora. Setelah itu mata elangnya menatap tajam sang korban.

"Siapa kamu ha? Lelaki bangsat, terkutuk, menjauh dari ku brengsek!!!" raung Liora.

"Psychopath," jawab Bryan sambil menunjukkan senyum tampan.

"Sialan kau bangsat...! Apa maksudmu, ha?"

"Membunuhmu dengan sadis," jawab Bryan kalem dengan senyum sejuta watt.

"Kamu tidak akan berani!"

"Terlalu percaya diri!" Bryan dengan cepat menghunus pisau ke arah Liora.

Crash

Syur

Pisau tajam itu mengenai mata kanan Liora, "Argghhh ... argghhh....!" teriak Liora kesakitan. Dia meringkuk sambil memegangi mata dan bahunya.

Bryan mengambil pisau buah dan dengan kejam menebas kepala Liora hingga putus. Darah memuncrat mengenai tubuhnya namun Bryan tidak peduli. Dia mengambil pisau dan dengan santai menyayat payudara besar Liora lalu membelah menjadi dua.

Bryan kembali bereksperimen untuk menyayat tubuh Liora lalu beranjak mengambil Kepala Liora yang jatuh di lantai. Dia kembali melempar kepala Liora ke ranjang, setelah itu melumat payudara besar wanita yang dia sayat tanpa jijik. Bryan kembali melakukan kegilaan yaitu, memutilasi tubuh Liora tanpa ampun.

Darah berhamburan di mana-mana, bahkan sekarang terlihat Bryan meneguk darah Liora tanpa jijik.

"Pahit, cih jalang murahan. Memang sudi Aku, kamu sentuh dan berciuman dengan, mu? Menjijikkan dan jangan mimpi!"

***

Bryan sudah membersihkan diri, lihat penampilannya sekarang sangat hot. Dia dengan santai melempar bom kecil untuk menghancurkan vila itu.

Duar

Duar

Api besar melahap habis vila mewah dan lihatlah ekspresi Bryan sekarang penuh akan senyum psychopath.

PIL – Emotions!

Kematian Liora menjadi terinding topik di UCLA. Dosen cantik sexy itu mati dengan tragis. Vila yang ada di pinggir kota milik Liora terbakar, dan para polisi menemukan sesuatu yang mengganjal. Mereka menemukan ada kepala tengkorak, tangan tengkorak yang di jari manis ada cincin berlian.

Para polisi mengindikasikan tentang kematian Liora. Mereka berspekulasi kalau Liora mati karena terencana. Dan motif pembunuhan itu mungkin dendam lalu membunuh korban secara sadis. Mereka menemukan tubuh termutilasi yang sudah berubah menjadi tengkorak karena terbakar.

Para mahasiswi UCLA tampak bergosip ria membicarakan kematian Liora.

"Kalian tahu, Bu Liora mati dengan tragis?" tanya Hana.

"Tentu tahu. Di kabar berita hari ini, kasus pembunuhan keji ini sudah terencana loh," sahut Jennie.

"Hm. Spekulasi ku sih, kalau pembunuhan keji itu karena alasan balas dendam dan pelaku memutilasi Bu Liora karena benci, lalu pelaku membakar Vila, supaya sidik jarinya tidak di ketahui," jabar Angel.

"Itu Bener yang di katakan, Angel. Aku sih sependapat dengan mu Angel, karena secara yang membunuh itu terlihat begitu cerdas. Mungkin seorang psychopath," nimbrung Joy.

"Kasihan sekali ya, aku tidak bisa membayangkan kehidupan Dekan kita Mr John, pasti beliau terpukul sekali," ujar Nancy iba.

"Nah itu dia, padahal Mr John itu sangat mencintai, Ms Liora," sahut Hana.

"Ayo pergi, kita sudahi dulu kurumpi nya," ajak Lisa bijak.

"Tapi...."

"Sudahlah, ayo kembali ke kelas. Dan ya Pak Bryan yang akan mengajar. Yeee, bertemu pak ganteng!" seru Angelica.

Sahabat-sahabatnya terlibat berdecap sebal karena mereka tahu si cantik sangat menyukai dan mengidolakan Dosen mereka.

***

Bakh

Bukh

"Yak, apa-apaan Anda ini asal tonjok?" kesal Bryan, karena tiba-tiba dia di panggil John untuk menemui di belakang kampus, dan tahu-tahu Bryan mendapatkan bogem mentah. Dia mengelap sudut bibirnya yang berdarah. Target selanjutnya adalah, membunuh pria berkepala empat itu.

"Kamu pasti dalang dibalik kematian istriku, kan?" teriak John.

Bryan nyaris terbahak mendengar ucapan John. Dia menetralkan ekspresi nya, "Anda berbicara apa sih? Saya sama sekali tidak tahu. Sebagai dekan harusnya Anda tidak asal menonjok orang dan harusnya mampu menjaga sikap. Apa Anda pantas disebut dekan?" Bryan terlihat santai berbicara pada John.

"Kauuu...." sebelum John memberikan bogem mentah, dengan enteng Bryan menepis pukulan itu.

"Jangan terlalu sombong karena pangkat mu, Pak! Saya bisa melaporkan Anda pada dewan Rektor, kalau Anda seenaknya menonjok dengan kuat."

"Kau. Berani sekali berbicara begitu padaku? Aku akan mengeluarkan mu dari UCLA tanpa terkecuali. Dan ku pastikan kamu akan menerima ganjarannya."

"Ingat Mr John. Saya dirakut langsung dewan rektor, dan ya saya ini memiliki saham 50% di sini. Jadi, jangan main-main dengan saya!"

"Cih kamu terlalu sombong sialan. Akan kupastikan hidupmu akan menderita. Kamu dan Liora selama ini berhubungan, kan?"

"Anda terlalu percaya diri berkata begitu. Bagaimana jika aku yang menghancurkan, mu? Dan istrimu yang menggodaku!"

"Aku menunggu saat kamu menghancurkan diriku. Asal kamu tahu Istriku setia padaku. Pasti kamu yang menggodanya. Kamu lelaki sialan tidak punya malu!"

Bryan tetap tersenyum memperlihatkan gigi putih yang tertata rapi. Dia menatap John meremehkan dan Bryan terlihat santai tanpa ekskresi.

"Jangan salahkan aku jika Anda menyesal, dan Istrimu itu hanya seorang jalang yang tergoda padaku. Mana sudi dengan ibu-ibu gatal macam istrimu?" jawaban sinis Bryan membuat John naik pitam.

John kembali melayangkan bogem mentahnya, dan kali ini Bryan tidak membalas karena ada beberapa mahasiswa melihat aksi pemukulan John.

"Hentikan Pak... Ya Tuhan, Pak Bryan, Anda tidak apa, kan?" tanya para Mahasiswa khawatir.

"Saya baik," jawab Bryan sambil tersenyum karismatik. Dia menunjukkan wajah damai yang sangat meneduhkan.

Para Mahasiswa berbalik menuju pintu keluar antar gedung. Para mahasiswa itu berdecap jijik atas sikap dekan mereka yang kasar serta memiliki sifat buruk. Mereka tampak salah mengira sifat Mr John.

John mendelik melihat Bryan menyeringai penuh kemenangan ke arahnya. Dia merasa bodoh karena kesalahan fatal Pasti pamor Dekan akan anjlok.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!