NovelToon NovelToon

Dua Benua Cinta

bagian 1 aktivitas selepas libur semester

...bagian 1...

...aktivitas selepas libur semester...

senandung lantunan aya suci Al Qur'an di waktu menjelang subuh membuat seluruh masyarakat terbangun dan berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah shalat subuh.

Sebutlah kos Kw itu julukan yang diberikan kepada anak-anak kos untuk tempat mereka tinggal. mereka menyebut kos Kw karena kos-kosan itu mirip sebuah pesantren di memiliki kegiatan selayaknya pesantren.

kos putri berada di belakang, sedangkan kos putra di depan. pemisahan kos di batasi musholla dan rumah pak Kirman pemilik kos yang sering di panggil Abah dan istri bernama Bu angle di panggil bunda.

pak Kirman beserta istri bersiap-siap membangunkan semua anak kos untuk melaksanakan shalat subuh berjamaah.

Tiba-tiba terdengar suara keributan di kos putri. Bunda angle bergegas menuju kos putri.

Bunda bergumam "seperti suara Rachel?," Bunda pun masuk pagar lokasi kos putri. Bunda di kejutkan dengan keributan anak-anak " ada apa ini kok ribut sayang?" kata Bunda angle.

Syifa mendekati bunda Angel" bunda tadi ada orang manjat di pagar mau masuk kos, Rachel kaget lalu teriak. sepertinya mau maling", bunda pun manggut-manggut.

bunda pun menuju tempat yang di tunjukkan anak-anak, lalu berbalik menuju kembali ke anak-anak"ayo kita shalat subuh dulu nanti dibicarakan setelah shalat"

"bunda gak apa-apa nih kita tinggal" Vina berkata dengan wajah cemas.

"gak apa-apa sayang, aman kok nanti Allah yang jaga" bunda menenangkan anak-anak lainnya.

akhirnya semua anak sudah terbangun langsung menuju mushalla melaksanakan jama'ah shalat subuh.

selesai shalat subuh seperti biasa lantunan ayat Alquran dari anak-anak kos membuat suasana sekitarnya terasa tenang. Ranum menyandarkan badannya ke tembok sambil membaca Alquran tanpa di sadari Al Qur'an yang dipegangnya jatuh di pangkuan Ranum.

"Ranum,, bangun!!! " kanaya sambil menepuk paha Ranum.

Ranum terbangun " Astaghfirullah, Naya. Jangan ngagetin ah". sambil menggerutu.

"dibangunin malah marah" Kanaya berbicara sambil menggerutu marah.

"kalian berdua ini ya,,, gak ada namanya kedamaian selalu ribut" tegur Syifa.

"siapa yang buat ribut? Ranum di tegur malah marah" ujar Kanya dengan wajah jengkel dan pergi.

"gitu aja marah Kanaya" Ranum menyahut. Syifa, vina, Maryam berteriak "Ranum!!!!!!!".

...****************...

semua anak kos bersiap-siap menuju kampus karena hari pertama mereka untuk melakukan kegiatan setelah liburan semester.

seperti biasa sikap Ranum yang jahil dan sikap Kanaya yang mudah marah sering terjadi keributan di kos putri. walaupun mereka satu kamar tapi bagi mereka saling melengkapi satu sama lainnya.

"Mbak Ranum!!!!, sudah siap" nida mengetok pintu kamar Ranum.

"sudah siap nidung(panggilan sayang Ranum untuk bisa)!!!tunggu," teriak Ranum dari dalam kamar, tidak lama kemudian Ranum membuka pintu kamar.

"gimana dung cantikkan?" Ranum menunjukkan tampilan nya hari ini.

"seperti nya biasa aja," ujar nida sambil menggandeng tangan Ranum dengan tatapan masam berjalan keluar menuju parkiran. melihat ekspresi Nida, Ranum mengikuti tersenyum sambil mengikuti kemana Nida membawanya.

...****************...

"wow num,,,,, kampus kita bagus banget" ekspresi wajah nida begitu bahagia.

Ranum pun mencibir bibirnya " nidung, giliran memuji kampus segitunya. tapi, giliran muji AQ -manyun terus".

Nida tertawa "habisnya dirimu selalu telat, pasti AQ selalu duluan nyamperin" dengan wajah ngeledekin Ranum.

"oke ,,, besok tunggu pembalasan ku" ujar Ranum. Ranum menarik ganti tangan Nida untuk bergabung dengan teman-teman mereka untuk melihat jadwal pelajaran yang harus di ampuh untuk semester ini.

"Assalamualaikum,,," sapa Ranum dan Nida bersamaan.

"Wallaikumsalam,,," semua menjawab.

Hana mendekati Ranum dan Nida "Baru muncul dari mana mbak Ranum dan Mbak Nida?".

Nida berbisik dengan suara keras "biasa Han, nunggu tuan putri lama klo dandan" Nida tertawa dengan mulut tertutup tangan.

"enak aja,," Ranum tidak terima ucapan Nida

pandangan Ranum terlihat kesana kemari seperti ada yang di cari.

Nida melihat Ranum pandangannya seperti ada yang dicari.

Nida memberanikan diri membisikan sesuatu di telinga Ranum "cari siapa sih num?".

Ranum pun kembali berbisik"Ndak ada kq dung," Ranum sambil mengalihkan pandangannya.

"Assalamualaikum semuanya,,," Sapa Raka untuk teman-temannya. Ranum pun tersentak kaget sambil bergumam "(seperti suara Raka)" Ranum pun menoleh dan benar ternyata suara Raka.

Wajah Ranum seperti kertas kucel berubah menjadi Bunga merekah.

"Raka,,, baru muncul?" Tegur hendra

Raka pun tersenyum "kenapa kangen ya?".

"eh di tanya malah ngeledekin" ujar Hendra sambil memukul pundak Raka.

"kegiatan pondok padat, sebenernya hari ini saya pengen libur ingat kalian jadi turun deh"

Melihat Raka berbicara, Ranum tersenyum sendiri dalam hati Ranum berbicara "(Raka manis banget so sweet pokoknya sudah manis dan tanggung jawabnya tinggi lagi)".

"num, Ranum, Ranum,,," sapa Raka, Ranum masih belum sadar atas sikapnya.

Nida pun berdiri dan memencet hidung Ranum. "Aduh sakit nidung..." ujar Ranum sambil gosok2 hidungnya.

Semua tertawa geli melihat sikap Ranum dan Nida.

Mereka pun akhirnya terlihat serius untuk mengobrol soal tugas kampus ke depan serta kegiatan-kegiatan yang akan padat."Seperti nya pagi ini kalian bahagia banget bisa kumpul seperti ini" ujar Hana.

" iya han, benar" Dina mengiyakan.

"Ayo teman-teman kita menuju Ruang kelas keburu dosen datang. hari ini ibu rektor yang beri materi" Dina mengajak temannya untuk bergegas menuju kelas.

"Ayo kita lepas kangen dan cerita-cerita lanjut dikelas," Agus menimpali.

akhirnya mereka pun berjalan menuju Ruang kelas ada yang bercerita, bercanda, gelisah dan jalan saja mengikuti arah teman lainnya.

di sepanjang jalan Ranum dan Nida bercerita akhirnya Ranum mulai terbuka untuk urusan cinta "Nidung,, apakah aku pantas untuk Raka?" Ranum berbicara dengan nada tidak semangat.

Nida tersentak dan terkejut"Ranum, apa aku gak salah dengar?" Nida berbicara sambil menyakinkan dirinya.

"gak lah nid,,," Ranum menjawab sambil memandangi wajah nida. melihat wajah sahabatnya yang tidak mungkin untuk jatuh cinta membuat bisa berhenti dalam langkah nya dan meyakinkan diri.

"Ranum, kamu suka dengan Raka? Sejak kapan?" Nida memberikan pertanyaan yang membuat bisa bingung.

"Entahlah,,," kemudian Ranum menggandeng tangan Nida memasuki ruangan kelas yang sudah berada di depannya dan mencari tempat yang nyaman untuk menerima materi hari ini.

percakapan mereka terhenti karena dosen masuk untuk memberikan materi hari ini.

Tak terasa materi hari ini berjalan lancar. Tugas makalah sudah mulai bermunculan dan pembentukan kelompok pun sudah terbagi. Ranum dan teman - teman lainnya sudah mempersiapkan beberapa jadwal untuk menyelesaikan tugas makalah dan beberapa tugas lainnya.

Tiba-tiba suara adzan Dzuhur berkumandang. seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang masih berada di kampus menuju tempat ibadah untuk melaksanakan shalat berjamaah shalat Dzuhur.

...****************...

bagian 2 Persahabatan Raka dan Rasya

Pagi ini sangat cerah, secerah semangat mahasiswa kampus untuk mengikuti aktivitas kembali jadwal perkuliahan yang sudah terjadwal. perpustakaan sudah mulai banyak di datangi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan.

Buku-buku yang tertata rapi sudah mulai berubah. Raka bersama beberapa temannya sudah berada didepan Rak buku Metodologi penelitian.

Raka sedang asyik memilah buku bersama Dina, Hendra, dan Hana karena mereka berada dalam satu kelompok. Rasya masuk ke perpustakaan bersama Ari untuk mencari Ranum. Rasya terkejut melihat Raka berada diruang yang sama. Rasya dan Ari menuju dimana Raka berdiri."ka,, serius amat cari bukunya?" tegur Rasya berdiri persis dibelakang Raka.

Raka terkejut dengan kedatangan Rasya dan Ari.Raka berbalik " Rasya, Ari. darimana aja kok baru muncul?"Raka sambil berjabat tangan.

Rasya pun bercerita "tadi motor Ari macet, kasian kalo gak ke kampus hari ini. saya putar balik untuk jemput."

"lah ini sama Ari ke sini ngapain? bukannya tugas kalian masih lama baru ngumpul?" Dina ganti memberikan pertanyaan.

" betul,, biasanya kalian kesini kalau ada perlu saja!" Hendra menambahkan sambil bercanda.

Ari pun mendekati Hendra "jangan gitu bro, disini pun bisa juga buat ajang mencari wanita" dengan mengedipkan mata.

"dasar mata keranjang, niatmu mau sekolah atau mencari wanita sih?, lama-lama otakmu harus dicuci bersih!" Dina melontarkan ucapan dengan ketus.

"Dina, Dina. bercanda jangan marah" ujar Ari sambil tersenyum.

"Sudah-sudah. Sya, mau cari tugas apa? nanti ku bantu." Hana menawarkan bantuan.

Rasya pun mulai mencari Ranum. tiba-tiba tangan Hendra memukul pundak Rasya.

"saya cari Ranum, kemarin kami berjanji ketemu disini. ada yang lihat?" mata Rasya melihat kesana kemari.

"Tadi saya lihat, Ranum bersama Nida. coba lihat deh di lantai dua kemungkinan disana." Hana menunjuk dimana Ranum berada.

"baik kalo begitu, terimakasih Hana, saya turun ke lantai bawah" ujar Rasya. Rasya pun berpamitan pergi menuju tempat yang ditujukan Hana.

...****************...

Rasya menuju sebuah tempat yang sesuai ditunjukkan Hana. Pandangan Rasya tertuju sebuah meja besar. Rasya pun tersenyum dan mendekati meja tersebut. terlihat dua gadis berpakaian abu-abu dengan warna senada dengan corak berbeda."Ranum,,," tegur Rasya dengan suara setengah berbisik karena ruangan tersebut dilarang menggunakan suara keras.

" astagfirullah, Raysa!" Ranum terkejut.

"dicari malah disini, "Raysa sambil duduk di sebelah Ranum.

"oh iya, kemarin kita janjian diatas ya. maaf lupa" Tangan Ranum memohon maaf.

" Tau saya disini dari siapa sya?" Ranum melontarkan pertanyaan.

"Hana, bilang kalau kamu dan Nida ada disini"

Ranum pun manggut-manggut.

"Num, kamu boleh kemana-mana tapi kalau pulang ke kos tunggu ya bareng" Nida mengajak pulang bersama.

" Oke, Bisa Sayang!!" Ranum menjawab pesan Nida.

"ayo saya, kita ke lantai III atas cari buku!" Ranum mengajak Rasya meninggalkan tempat. Rasya pun mengikuti Ranum dengan melangkah kan kaki tanpa suara.

...****************...

Ranum dan Rasya mencari catatan buku apa saja yang harus di pinjam sebagai buku acuan materi mereka.

"sya, buku ini kan yang kamu cari?" tiba-tiba Raka menyodorkan sebuah buku.

" Alhamdulillah, terimakasih Raka. Tau aja ini buku yang ku cari." Rasya sambil menepuk sahabat nya.

Ranum pun kagum dengan kebaikan Raka dan perhatian Raka buat Raysa.

Ranum berkata dalam hati"(ternyata aku menjatuhkan pilihan buat Raka tidak salah)" Ranum pun tersenyum sendiri.

"terimakasih Raka sudah bantu kelompok kami," Ranum dengan melempar senyuman bahagia.

" sama-sama num. kebetulan waktu pembagian tugas kemarin. Rasya menunjukkan catatan buku yang dicari. Sebelum orang lain meminjamnya lebih baik ku simpan dulu buat Rasya." tutur kata Raka yang lembut dan senyum manisnya dengan memandang Rasya.

" terimakasih bro, atas perhatiannya.." ujar Raysa sambil memeluk sahabatnya.

Ranum merasa bangga dengan kebaikan Raka dan persahabatan mereka.

"kita harus kembali ke ruang kelas. sebentar lagi mata kuliah ke dua segera masuk" Ranum mengajak Raka dan Rasya.

Raka dan Raysa mengikuti langkah Ranum. Raka tak lupa menghampiri Dina, Hana dan Hendra untuk memberi tahukan mata kuliah selanjutnya akan segera dimulai. langkah Ranum begitu cepat mengingat Nida masih berada di ruang lain.

...***************...

Mata kuliah hari ini diikuti dengan tenang dan tertib. walaupun terlihat begitu tegang dengan berbagai tugas. semangat mereka tidak pernah luntur demi masa depan. mata kuliah pun berakhir. Raka menghampiri Rasya "Sya, nongkrong yuk sore ini!"Raka sambil menepuk pundak Rasya.

"bisa, boleh banget. kita aja yang lain. gimana bro Ari, Hendra, Agus, semuanya deh siapa mau ikut" Rasya sedikit bersuara keras mengajak teman yang lain.

"dimana bro?" Agus mencari tau tempat nongkrong kali ini.

" lapangan futsal?it oke?"Rasya sambil memberi kan jempol nya.

serentak mahasiswa putra menjawab "oke,,,,".

Raka tertawa melihat Raysa selalu ingin bahagia bersama. Raka mengenal Rasya dengan baik, Rasya tipe anak suka berkumpul bersama teman ketika dirinya nyaman. ketika sedih Rasya memilih sendiri.

...****************...

Ranum dan Nida langsung menuju kos yang berada tak jauh dari kampus mereka sepanjang jalan Ranum bercerita

" nidung, kenapa sampai saat ini AQ masih kagum dengan sikap Raka?" dengan sedikit tersenyum.

" num, jangan geer ntar sakit klo di tolak" Nida dengan candaan nya

"iya sih,,, tapi seumpama ku tau klo dia gak suka sama AQ terus patah hati gitu?" Ranum berbicara sambil menutup kan tangan ke wajahnya.

"pesimis duluan, belum tanya sudah mundur" ledek Nida dengan tawa khasnya.

" bener juga tapi apa AQ berani?" Ranum pun tertawa dengan nada malu.

"ayo dipercepat jalannya nanti keburu hitam. panas banget" Nida dengan menarik tangan Ranum. percakapan mereka masih berlanjut sampai ke rumah kos mereka.

...****************...

bagian 3 weekend

siang ini suasana sangat terik membuat semua mahasiswa bermalas - malasan untuk meninggalkan gedung perkuliahan. karena sebagian mahasiswa harus menunaikan ibadah shalat Jum'at.

waktu menunjukan pukul 11.00 WIB semua mahasiswa yang mengikuti materi perkuliahan sudah mulai keluar dari ruangan. Ranum ingin segera bergegas pulang ke kos Karena mengingat badannya yang sangat lelah setelah seharian ke kebun bersama Abah Kirman, bunda angle dan teman-teman."Nid,, Ayuk pulang.AQ pengen tidur capek banget" Ranum mengajak Nida dengan menarik tangannya dengan lembut.

"yuk num. iya, aku juga capek banget nih mana nanti sore mau cabut singkong,"Nida sambil berdiri mengemasi semua buku-buku.

"astaghfirullah,, iya nid lupa,," Ranum langsung menepuk jidad nya.

lalu Nida permisi kepada temannya untuk pulang " duluan ya ,, ketemu hari Senin ya,," Ranum dan Nida berpamitan dengan senyum manisnya.

langkah Nida dan Ranum pun berlalu dengan sangat cepat. tiba-tiba ada suara kendaraan motor mengikuti. Ranum dan Nida terkejut mendengar ada yang memanggil.

" Ranum, Ranum, Ranum berhenti." Raka memanggil Ranum dengan sedikit melajukan motornya.

Nida menoleh kebelakang " Num, Raka panggil kamu tuh".

"semoga Raka gak denger ya obrolan kita tadi. kalau dengar gimana?"wajah Ranum berubah khawatir dan bingung.

Ranum dan Nida menghentikan langkahnya kemudian Ranum berbalik ke belakang "iya, Raka. ada apa?"

Raka menghentikan motornya "num, bisa minta tolong?"

"minta tolong apa ya ka?" Ranum menjawab dengan sedikit bingung dan berfikir Ranum tidak memiliki kelebihan seperti Raka, dan Ranum jauh berbeda dengan Raka pria mendekati sempurna.

"begini Num, laptop saya rusak. saya menitipkan ketikan saya sama Rental Luna. tadi saya mau ambil ternyata tutup mana waktu mepet mau pergi shalat Jum'at sedangkan sore saya ada urusan di pondok. bisa tidak saya nitip ambilkan. besok saya ambil di kos mu."Raka sambil menjelaskan sedikit agak canggung karena Raka bukan tipe pria yang tidak mau merepotkan teman.

"begitu bisa ka, nanti siang saya ambilkan kalau tidak malam.," Ranum menyanggupi tawaran Raka.

"oh iya, kenapa Dina saja yang ambil kan lebih dekat".

"sebetulnya saya sudah bilang Dina. Tapi, kata dina dia mau pulang ke rumahnya gak sempat ambil kan." Raka menjelaskan.

"baiklah ka, Ranum ambilkan kira-kira Raka ambil jam berapa besok?"

"siang mungkin nunggu istirahat pondok".

Ranum dan Nida pun manggut - manggut dan mengacungkan jempol.

" terimakasih ya, maaf merepotkan".

"sama-sama, gak ngerepotin kok" Ranum menjawab dengan senyum.

Raka pun berpamitan " Assalamualaikum".

"wallaikumsalam" Ranum dan Nida menjawab.

"aku malu kalau Raka dengar percakapan kita tadi."Ranum dengan wajah khawatir.

" aman, nggak kok" Nida menenangkan Ranum.

"oh iya num. malah sekarang kan kamu bisa lebih dekat dengan kesempatan ini".

Ranum hanya tersenyum dan mengajak Nida melanjutkan perjalanan yang tidak lama lagi sampai.

...****************...

hari Sabtu ini semua anak kos disibukkan dengan bersih bersama demi menjaga kesehatan dan dilanjutkan kegiatan cabut singkong hasil dari bercocok tanam anak kos.

pak Kirman dan bunda angle sangat senang antusias anak-anak kos mau turun ke kebun langsung."ayo anak-anak sudah siap untuk pergi ke kebun?" bunda angle dengan semangatnya mengajak anak-anak.

"siapa donk bunda ku sayang," si Kanaya centil merayu bundanya. bunda langsung mencubit pipi Kanaya.

"Naya,,,," Ranum berteriak. Bunda sudah tidak enak hati dan berfikir pasti ada perang besar antara Kanaya dengan Ranum.

"bunda, tolong Naya," Kanaya meminta pertolongan kepada bunda angle tak lama Ranum muncul di hadapan Kanaya dan bunda angle.

"Bunda gak mau ikut campur ya Naya,," Karena bunda sudah hafal Ranum dan Kanaya selalu bertengkar dengan urusan sepele.

"bunda, " kanaya merengek.

"jangan dibela bunda, kebiasaan giliran suruh beres-beres kamar kabur dengan alasan macam-macam. Awas aja nay, kalo Ndak beres kamar apalagi bajumu pakai nyebrang di kasurku bakal ku buang!!!". Ranum berkata dengan nada kesal dengan wajah masam.

"maaf num, rencana pulang nanti ku beresin sekalian mau ku cuci" suara Naya dengan nada rendah karena merasa bersalah.

"bohong, kemarin gitu juga. akhirnya aku juga yang beresin." nada Ranum meledak-meledak.

bunda angle hanya tersenyum melihat Ranum dan Kanaya karena dua sifat berbeda dan karakter berbeda walaupun seperti itu mereka tidak bisa dipisahkan apalagi ketika salah satu mereka sakit pasti mereka saling berkorban.

"Sudah - sudah. Naya, beresin gih dulu. kamu mau kamarmu penuh kecoa dan tikus terus gigitin kamu karena kamarmu jorok" bunda menengahi dengan nada lembut.

" iya tuh bunda" Ranum menimpali.

" iya deh Naya salah. Naya beres-beres dulu ya." Kanaya sambil berlalu.

"num, tumben Naya gak melawan".

"bener Bun, lagi tobat kali Bun"Ranum sambil garuk kepala gak gatal.

"ayo anak sudah siap?" bunda mengeraskan suaranya.

"siap bunda." anak-anak menjawab pertanyaan bunda angle dengan semangat. bunda dan anak-anak lainnya pun pergi dengan semangat. menuju kebun pemandangan seperti biasa pertengkaran kecil Ranum dan Kanaya membuat teman menjuluki tikus dan kucing.bunda hanya tertawa tanpa mereka rasanya sepi.

Sesampai di kebun anak-anak kos putra dan putri mulai mencabut singkong dan sebagian hasil panen singkong akan dibagikan tetangga sekitar. semangat anak-anak membuat panas terik tak terasa. sebagian anak-anak sudah kembali membawa singkong untuk dimasak dan ditimbang untuk dibagikan kepada tetangga.

Ranum dan anak kos lainnya pulang menuju kos keringat bercucuran menandakan mereka sudah bekerja keras.sesampai di kos mbak Alif mendekati Ranum.

"Ranum, kata Abah ada yang cari teman Ranum."mbak Alif menyampaikan pesanan.

"iya mbak, Sebentar Ranum ke kamar ambil kan barang teman Ranum"Ranum kemudian mencuci tangan dan kaki lalu masuk ke kamar. tak lama Ranum muncul di ruang tamu depan.

"Assalamualaikum" Ranum datang memberi salam.

" wallaikumsalam" jawab Abah dan Raka.

"duduk num" Raka mempersilahkan duduk.

Ranum menggangguk-angguk dan kemudian duduk."Raka, ini titipan kemarin."Ranum sambil menyerahkan barang ke Raka.

"Terimakasih num. maaf merepotkan." Raka sambil mengambil berkas yang diserahkan Ranum.

"ndak pa2 ka, santai aja" Ranum dengan tersenyum.

"Num. kalo Raka nitip lagi bilang Abah ya num. Raka ini lama gak main kesini. semenjak sibuk di pondok Raka sudah lupa sama Paklek nya ini." candaan Abah Kirman dengan gaya sedikit menyindir.

"Paklek jangan gitu malu sama Ranum" wajah Raka berubah dengan malu menundukkan kepala.

Ranum pun tersenyum melihat sikap Raka.

"Paklek, Raka boleh aja Ranum keluar sore ini?" Raka meminta izin kepada Paklek Kirman sebagai pemilik kos.

"mau di bawa keman Ranum ka? " Abah bertanya untuk mengetahui alasan Raka mengajak Ranum.

"Raka sudah merepotkan Ranum. Raka mau ngajak makan sebagai ucapan terimakasih buat Ranum.boleh ya paklek" Raka memohon kepada Abah Kirman.

Ranum terkejut bakal seperti ini. Abah Kirman terdiam sebentar lalu memandang Ranum yang tertunduk sejak tadi.

"Paklek izinkan asalkan jaga baik-baik anak gadis Paklek. anak yang kos disini anak Paklek. tapi Ranum harus kembali sebelum jam 9 malam."Paklek menunjukkan praturan di kos kepada Raka.

"Raka anak baik dan Raka ketua pondok jadi juga harus mengikuti ketentuan pondok juga ya, jangan macam-macam" ledek pak Kirman. Raka tersenyum

"Paklek, tenang aja Raka akan patuhi peraturan".

Abah Kirman hanya tersenyum melihat Raka dan Abah Kirman berkata dalam hati"(gak terasa keponakan ku sekarang sudah dewasa, andaikan Ranum yang Raka pilih saya siap melamar kan Ranum pada orang tuanya)" sambil tersenyum.

"Paklek kenapa? Rak pamit nanti sore kesini lagi jemput Ranum" Raka berpamitan.

"Ndak kenapa-kenapa. cuman Paklek baru sadar kamu sudah dewasa Raka. iya, sore ya kesini. hati-hati dijalan".

Raka bersalaman dengan Paklek dan Ranum.

"assalamualaikum" Raka mengucapkan salam.

" Wallaikumsalam" Abah Kirman dan Ranum menjawab salam.

Ranum juga berpamitan kepada Abah kirman untuk kembali ke kamar kos untuk bersih - bersih dan melepas lelah kegiatan dari pagi.

...**************...

Waktu menunjukan pukul 15.30 WIB. Ranum bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat Ashar. Selesai sehat HP Ranum berdering.

"Assalamualaikum Raka" Ranum menjawab telfon Raka.

" Wallaikumsalam Ranum, saya tunggu di rumah paklek".

"iya Raka, Ranum beres mukena dulu baru ke depan".

"saya tunggu. Assalamualaikum" Raka memberi Salam.

" Wallaikumsalam" Ranum menjawab telfon dan menutup nya.

Ranum bergegas menggunakan jilbab dan mengambil tas. Hati Ranum berdegup kencang karena baru kali ini Ranum akan makan berdua bersama Raka malam Minggu lagi. Ranum berusaha menata hati agar Raka tidak mengerti perasaan saat ini.

Langkah Ranum terhenti ketika mata Raka tertuju padanya. Senyum Raka membuat hati Ranum tak karuan dan dekat jantung terasa kencang. Ranum membalas Senyuman dengan menata hati agar tenang.

"Assalamualaikum" Ranum memberi salam.

"wallaikumsalam, Ranum cantik banget. Abah Sampai gak kenal" Abah dengan sedikit memberikan candaan ke Ranum. Ranum tertunduk malu.

Raka merasa Ranum malu lalu Raka berpamitan"Paklek jangan goda Ranum kasian malu. kalau begitu Raka pamit "Assalamualaikum"Raka memberikan salam kemudian mencium tangan pakleknya.

"wallaikumsalam" pak Kirman menjawab dengan tersenyum geli.

Ranum pun bersalaman dan mencium tangan Ranum. Ranum dan Raka mengendarai sepeda motor lalu pergi.

...****************...

perjalanan menuju tempat tujuan tidak begitu lama. motor Raka terparkir di parkiran motor. Raka mengajak Ranum berjalan dipinggir trotoar sambil mengelilingi Alun-alun kota. Ranum dan Raka berbincang dan bercanda selayaknya pasangan. karena, Ranum dan Raka bukan lah baru pertama ketemu tapi sudah lama bersama dalam satu kelas hanya saja Ranum dan Raka tak pernah berjalan berdua. Ranum berkata dalam hati"(andaikan Raka benar-benar pasangan Ranum betapa bahagianya, Ya Allah maafkan Ranum)".

Rumah makan yang dituju telah sampai. "bude menu seperti biasa ya" Raka memesan menu kesukaannya.

" Astaghfirullah nak Raka.bikin kaget bude. ini siapa nak Raka manis banget pacar kamu?" bude Milah menggoda sambil tersenyum sedikit menggoda Raka.

"kenalkan ini Ranum teman kuliah Raka. kemarin Raka hutang budi sama Ranum sebagai gantinya Raka aja makan."

"owalah teman to. teman tapi mesra Yo gak po2 to lek" bude Milah menggoda dengan tertawa termehek-mehek. Ranum hanya tersenyum.

"Yo wes cah ayu mau pesan apa?" bude Milah menawarkan menu ke Ranum yang sedari tadi diam dan hanya tersenyum saja.

"ayam geprek aja bude jangan terlalu pedas, sama minumnya es jeruk"Ranum memilih menu makanan.

"lakok kesukaan mu sama dengan Raka. Yo wes tak buatkan dulu" bude Minah dengan tersenyum menggoda Raka kembali.

Raka dan Ranum menuju meja yang mereka berdua pilih. Ranum membuka pembicaraan karena Raka sepertinya agak canggung setelah bude milah menggoda tadi.

"Raka, Abah Kirman itu siapa kamu sih? kq panggilnya Paklek?".

" Paklek Kirman itu adeknya ibuku. beliau anak terakhir dari 4 bersaudara." Raka menjelaskan.

"kalau dilihat Abah Deket banget sama kamu". Ranum masih penasaran.

"Paklek itu dulu serumah dengan ibu tinggal dirumah Mbah. nah ketika Paklek Kirman berhasil berjualan padi dan bisnis sapi beliau beli tanah disitu dan membangun Rumah disitu. sejak kecil kan beliau yang jaga saya." Raka menceritakan.

"oh begitu. pantas beliau kenal betul siapa Raka"

"iya, saya sudah dianggap seperti anak Paklek" Raka dengan tersenyum.

"Senang banget dengar kahangatan keluargamu. Semoga kelak saya mempunyai keluarga sehangat itu ya".

"Aamiin"

"nak Ranum dan Nak Raka ini pesanannya. semoga nak Ranum suka ya" bude milah dengan menyajikan menu di meja.

"terimakasih bude. insyaallah Ranum suka. nanti Ranum akan rekomendasi kan teman-teman buat kesini"Ranum dengan senyum khas Ranum.

"ayo Monggo silahkan". bude Milah mempersilahkan lalu meninggalkan mereka berdua untuk makan.

bude Milah berkata dalam hati"(wanita manis dan lembut sangat cocok dengan sifat Raka yang sedikit keras. Semoga berjodoh)" bude Milah bersiap melayani pelanggan lainnya.

Raka dan Ranum menikmati kebersamaan dan menikmati hidangan yang disediakan. setelah selesai menikmati hidangan Raka dan Ranum bergegas pulang karena sudah malam."Raka, langsung pulang ke pondok?"

"tidak num, aku langsung ke rumah. sekarang saya gak ke pondok lagi fokus ke kuliah."

"Sejak kapan ka?". Ranum penasaran.

"Semenjak malam Prajabatan. setelah pergantian pengurus" Raka menjelaskan kembali.

Ranum membalas senyuman menandakan kalau Ranum faham. Raka mengajak Ranum ke parkiran motor dengan nada lembut dan senyum lebar di bibirnya. kemudian melakukan perjalanan pulang.

...****************...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!