WARNING⚠️⚠️⚠️
Tolong skip bagi yang tidak suka bertele-tele🙏
Author gak maksa baca kok hehe🤗
__________________________________________
...||•🥀Happy Reading🥀•||...
..._____...
“Akhirnya aku kembali ke sini!” seru seorang gadis yang baru saja menginjakkan kakinya, turun dari pesawat.
Gadis itu memakai blazer hitam yang melapisi tank top putihnya, bawahannya celana hitam atas lutut, serta sepatu booth hitam ala Korea melengkapi penampilannya. Tidak pula masker hitam menutup mulutnya. Senyuman manis tidak lepas dari bibir mungilnya yang berwarna peach, di balik masker hitamnya. Senyuman itu menunjukkan perasaan bahagianya karena telah kembali ke tanah kelahirannya setelah sekian lama. Gadis itu perlahan menariknya koper berukuran lumayan sedang, beriringan dengan kakinya mulai melangkah masuk menuju ke ruang tunggu di bandara. Dimana di sana sudah terdapat seseorang yang sedari tadi menunggu kedatangannya.
Sesampainya di ruang tunggu bandara, senyuman gadis itu semakin mengembang dan segera menyapa orang itu. Walau orang itu memakai masker sepertinya tapi ia masih dapat mengenalinya.
“Lama tidak bertemu kak!” sapa gadis itu ketika orang itu sudah berdiri tepat di hadapannya.
“Selamat datang kembali nona Zishu!” sambut orang itu dengan sedikit membungkukkan badannya.
Gadis itu bernama Yan Zishu, biasa di panggil Zishu. Anak tunggal dari tuan Yan Jiang dan nyonya Mei-Hua. Keluarganya merupakan salah satu dari keluarga berpengaruh di kota Beijing, China. Di saat usianya baru 15 tahun, Zishu harus menjadi anak yatim piatu. Orang tuanya meninggal akibat mengalami kecelakaan pesawat saat melakukan perjalanan bisnis. Bersamaan dengan itu, Zishu mendapat kabar bahagia di atas duka. Kabar itu tidak lain adalah bahwa ia di terima di salah satu Universitas dengan jurusan Arsitek terbaik di dunia, Universitas College London di Inggris. Zishu berada di dua rasa yang bertolak belakang, duka karena kehilangan orang tua dan bahagia karena di terima di Universitas idamannya.
Zishu sempat terpuruk dengan keadaan dan hampir membatalkan untuk kuliah di Universitas College London. Beruntungnya Zishu bisa bangkit dari keterpurukannya dengan dukungan neneknya, nyonya Jia Lee dan asisten sekaligus kakak angkatnya, Chen Yang. Zishu bangkit dari keterpurukan dan mulai menata hidupnya kembali dengan melanjutkan kuliah di Universitas College London. Ia bertekad untuk mencapai cita-citanya dan membanggakan kedua orang tuanya. Orang tuanya memang sudah tiada tapi kehidupannya tidak berhenti begitu saja. Masih ada masa depan yang menunggunya di sana.
Zishu adalah gadis yang tidak mudah menyerah terhadap apa pun, bila memang itu masih bisa di usahakannya. Pintar, cekatan, pekerja keras, ceria, lembut dan manja juga menjadi sifatnya. Terkadang sensitif dan pemarah terhadap beberapa hal tertentu. Semua sifatnya itu di imbangi dengan kesempurnaan fisiknya. Cantik, manis dan memiliki postur tubuh ideal untuk gadis seusianya. Zishu berhasil menarik perhatian para laki-laki mana pun dari segi mana pun, entah itu fisik atau pun sifatnya. Banyak yang ingin mengejarnya tapi di buat mundur dengan fakta bahwa Zishu sudah memiliki tunangan.
Kepulangan Zishu setelah 3 tahun lamanya dengan membawa gelar S1 dan S2 sekaligus dalam jurusan Arsitek, benar-benar luar biasa. Sangat jarang ada orang yang bisa menyelesaikan kuliah di Universitas College London dengan jangka waktu yang terbilang singkat. Namun berkat kepintarannya, Zishu benar-benar bisa menyelesaikan dua gelar sekaligus dalam waktu singkat. Zishu pulang sebelum acara kelulusan karena waktunya untuk ia menerima wasiat dari papanya sudah dekat. Sesuai seperti yang pengacara katakan, Zishu akan menerima wasiat itu tepat di ulang tahunnya yang ke 19 tahun. Ulang tahun Zishu hanya tinggal hitungan hari saja lagi.
Oleh sebab itulah Zishu pulang lebih awal daripada yang di jadwalkan. Bahkan kepulangannya di rahasiakan dari siapa pun terkecuali Chen Yang. Zishu bermaksud untuk memberikan kejutan pada nenek dan juga tunangannya. Kejutan ini sudah di rencanakannya beberapa waktu sebelumnya. Bahkan Zishu harus melakukan penyamaran agar rencana kejutannya tidak gagal total.
***
“Ck sudah ku bilang jangan memanggilku dengan sebutan nona, Kak! Aku sangat tidak menyukainya,” protes Zishu dengan mengerucutkan bibirnya di balik masker hitamnya.
“Puffth baiklah Zi`er! Sudah tiga tahun berlalu tapi kamu tetap saja tidak menyukai saat kakak memanggilmu dengan sebutan nona,” orang itu tertawa kecil sembari mengacak-acak rambut Zishu.
[Note: Zi`er adalah panggilan kesayangan yang di berikan tuan Jiang, nyonya Mei-hua, nyonya Jia Lee dan Chen kepada Zishu]
“Dan kakak Chen tetap saja suka mengacak-acak rambutku Hmmphh!” cetus Zishu yang tidak menolak saat laki-laki yang di panggilnya Kakak Chen mengacak rambutnya.
Laki-laki dengan penampilan casual tapi tetap cool dan pastinya tampan yang sedari tadi menunggu kedatangan Zishu, tidak lain adalah Chen Yang. Chen merupakan asisten pribadi Zishu yang juga di anggap sebagai kakak angkatnya. Usia Chen terpaut 5 tahun lebih tua daripada Zishu. Keduanya di pertemukan tanpa sengaja, saat Zishu pulang sekolah. Pada saat itu Chen hanyalah seorang pengemis setelah orang tuanya meninggal di saat usianya baru 10 tahun. Chen pergi mengemis ke sana-kemari untuk melanjutkan hidupnya. Tidur di tempat yang berbeda setiap harinya. Hingga akhirnya ia di pertemukan dengan Zishu yang pada saat itu baru duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Dari sejak itulah kehidupan Chen berubah berkat Zishu yang membawanya masuk ke dalam keluarga utama Yan. Kehadiran Chen di sambut baik oleh tuan Jiang dan nyonya Mei. Namun tidak dengan keluarga Yan bagian timur yang di pimpin tuan Yan Ji’an dan bagian selatan yang di pimpin tuan Yan Bi’an. Kedua keluarga ini sangat tidak menyukai kehadiran Chen. Sayangnya ketidaksukaan kedua keluarga bagian Yan ini tidak bisa mengganggu keputusan tuan Jiang. Hal ini di karenakan tidak ada yang bisa ikut campur terhadap keputusan setiap pimpinan keluarga.
Di dalam keluarga utama Yan, Chen mendapatkan kembali semangat hidupnya. Tuan Jiang menyekolahkannya dari jenjang sekolah dasar sampai lulus kuliah dengan gelar S2 jurusan bisnis. Chen memilih jurusan itu karena nantinya ia ingin membantu Zishu dalam mengurus perusahaan, seperti yang di inginkan tuan Jiang. Di saat tuan Jiang dan nyonya Mei meninggal, Chen di beri tugas lagi yang tertulis di surat wasiat. Tugas itu tidak lain adalah Chen akan menggantikan tuan Jiang untuk sementara waktu dalam mengambil perusahaan sekaligus harta keluarga Yan utama sampai Zishu berusia 19 tahun.
Tugas itu di terima Chen sebagai balas budi atas kebaikan tuan Jiang selama ini padanya. Surat wasiat tuan Jiang tentunya di tentang keras oleh kedua adiknya yang merupakan pemimpin keluarga Yan bagian.
Meski begitu, apa yang tertulis di surat wasiat sudah mutlak dan mereka tidak bisa mengganggu gugat. Sebenarnya bisa saja tuan Jiang memberikan tugas itu pada kedua adiknya yang notabenya adalah paman dari Zishu. Namun itu tidak di lakukan tuan Jiang sebab sudah tahu seberapa busuk dan liciknya kelakuan kedua adiknya itu. Lalu kenapa tuan Jiang memberikan tugas itu pada Chen? Alasannya karena sangat dapat di percaya. Tuan Jiang sendiri sudah menyelidiki latar belakang Chen sampai melihat perkembangan. Jadi sudah bisa memastikan sendiri bahwa kepercayaan pada Chen tidak akan salah.
Chen sendiri memiliki sifat yang dapat di percaya, bertanggung jawab, bijak, pintar, cekatan, penyayang, humoris, serius tergantung situasi dan pekerja keras. Sifatnya benar-benar lebih banyak mencerminkan sisi positifnya. Di tambah lagi ketampanannya yang bisa membuat gadis mana pun tergila-gila. Andai saja Chen memilih untuk membuka usaha atau perusahaannya sendiri dengan uang pribadi yang di berikan tuan Jiang. Pastinya Chen sudah berdiri sendiri sekarang dan menjadi pengusaha idaman banyak gadis. Namun Chen tetap memilih pendirian awalnya, yaitu mengabdikan hidup untuk keluarga Yan utama.
..._____...
...Terima kasih sudah mampir ke cerita ini🌹...
...Jangan lupa tinggalkan jejak👣...
...[Like👍+Comment💬+Vote💌+Favorit❤]...
...||•🥀Happy Reading🥀•||...
..._____...
“Habisnya kamu sangat menggemaskan hehehe,” kekeh Chen sembari menarik tangannya dari rambut Zishu, setelah puas mengacak-acaknya.
“Kakak juga sangat tampan seperti biasanya,” Zishu memuji ketampanan Chen dari terakhir kali mereka bertemu.
“Tidak, kakak biasa saja! Kamu tuh yang sangat cantik. Beruntungnya pakai masker, kalau tidak ckck bisa tersihir para laki-laki yang ada di sini!” Chen menggelengkan kepalanya saat membayangkan bagaimana Zishu menyihir para laki-laki dengan kecantikannya.
“Iya tersihir plus rencana kejutanku gagal total,” celetuk Zishu
“Hahaha iya juga sih! Kasihan para laki-laki yang tersihir tapi lebih kasihan lagi kalau rencanamu gagal total, bisa ngambek tujuh hari tujuh malam tuh wk.” sindir Chen dengan sedikit tertawa renyah.
“Ck gak bakalan begitu,” bantah Zishu atas sindiran Chen.
“Oh ya selain kakak, tidak ada yang mengetahui kepulanganku kan?” sambungnya menatap intens Chen.
“Tenang nona bos, semua yang dalam kendaliku pasti aman!” lagi-lagi Chen ingin memancing ketidaksukaan Zishu terhadap sebutan nona.
“Sudah ku bilang, aku tidak menyukai kakak memanggilku dengan sebutan nona. Kalau kakak kembali mengulangnya, aku kembali ke inggris nih!” seru Zishu yang mengundang tawa Chen.
“Cieee ngambek hahaha!” ejek Chen di sertai tawanya.
“Baiklah aku kembali ke Inggris!” Zishu berbalik badan dan ingin melangkahkan kakinya, Chen segera mencegahnya.
“Mau ngapain kembali ke Inggris? Gak kangen sama nenek dan rumah? Gak jadi mau beri kejutan? Sayang loh rencana yang udah di bikin matang-matang malah harus di batalin,” ucapan Chen langsung membuat Zishu kembali berbalik badan ke arahnya.
“Aku hanya bercanda, Yuk pulang kak!” ajak Zishu yang langsung meraih lengan Chen dan bergelayut manja seperti biasa. Sebenarnya Zishu tadi memang hanya bercanda, sebab sudah sangat tahu bahwa Chen juga sama bercanda.
“Kalau mau kembali ke Inggris gak papa kok biar...” belum sempat Chen menyelesaikan ucapannya, Zishu sudah mencubit keras lengannya.
“Biar apa hah!?” ketus Zishu sembari memperkuat cubitannya.
“Aww--kakak hanya bercanda hahaha, jadi lepaskan yak!” pinta Chen sambil tertawa di sela sakitnya cubitan Zishu. Tanpa menjawab, Zishu melepaskan cubitannya.
“Yuk pulang!” ajak Chen sembari mengambil alih menarik koper milik Zishu.
Zishu mengangguk pelan dan keduanya segera berjalan pergi keluar dari bandara. Keduanya berjalan menuju mobil milik Chen yang terparkir di luar Bandara. Chen segera membukakan pintu mobil untuk Zishu. Setelah Zishu naik, barulah Chen masuk ke dalam mobil. Hari ini secara khusus Chen mengemudikan mobil sendiri, biasanya akan selalu ada sopir. Hal ini di karenakan untuk tetap menjaga rencana kejutan Zishu agar tidak di ketahui siapa pun, tanpa terkecuali sopir. Chen langsung melajukan mobil dengan kecepatan sedang, meninggalkan Bandara dan menembus padatnya jalanan kota di siang hari.
“Kak!” panggil Zishu memecah keheningan di dalam mobil.
“Ya ada apa?” tanya Chen tanpa menatap ke arah Zishu, ia fokus mengemudi.
“Ehemmm dimana calon kakak iparku?” pertanyaan Zishu sontak membuat Chen mendadak menghentikan lajunya mobil. Beruntungnya mobil yang di kemudikannya berhenti tepat di pinggir jalanan.
“Kakak kalau mau mengerem itu bilang dong, biar aku gak kaget! Beruntung aku gak punya riwayat penyakit jantung,” gerutu Zishu sembari mengelus dadanya.
“Kamu tuh yang bikin kakak kaget dengan pertanyaan aneh itu,” Chen balik menggerutu, pasalnya pertanyaan itulah yang selama ini selalu di hindarinya.
“Apanya yang aneh? Pertanyaanku ini kan memang wajar, kakak itu umur segitu harusnya sudah punya istri. Jangan bilang kalau sampai sekarang kalau kakak belum menemukan gadis buat jadi kakak iparku,” Zishu menatap penuh selidik kepada Chen.
“Memangnya kenapa kalau belum?” tanya Chen yang membuat Zishu menepuk dahinya sendiri.
“Oh astaga! Kakak itu punya tampang oke, harta juga punya tapi kenapa belum mendapatkan kakak ipar? Sebenarnya kakak itu gak laku atau emang gak ada yang mau?” Zishu benar-benar tidak habis pikir dengan asisten sekaligus kakak angkatnya itu.
“Dua-duanya!” sahut Chen santai sambil mulai kembali menjalankan mobilnya.
“Ckck berarti para gadis itu perlu di bawa ke Dokter, siapa tahu mata mereka semua terkena katarak! Kakak ku ini udah sempurna dari ujung rambut sampai kaki, masa gak ada yang mau.” cetus Zishu asal, membuat Chen terkekeh geli dengan ucapannya.
“Kamu ada-ada saja!” Chen menggeleng-gelengkan kepalanya sembari menatap fokus ke arah jalanan.
“Sekarang mau makan dulu atau langsung pulang?” sambungnya mengalihkan topik pembahasan.
“Makan dulu! Aku sudah lama tidak merasakan makanan di sini,” di pikir-pikir, Zishu memang sudah lama tidak merasakan dan sangat merindukan cita rasanya makanan di sini.
“Ke restoran Chinse?” tanya Chen yang pastinya merupakan restoran favorit Zishu.
“Yes, restoran Chinse!” jawab Zishu penuh semangat.
“Oke siap!” sahut Chen yang langsung saja menambah kecepatan mobil agar bisa cepat sampai ke restoran Chinse.
***
“Selamat datang di restoran Chinse!” sapa pelayan dengan ramah, menyambut kedatangan Zishu dan Chen yang baru saja sampai di sana. Keduanya sampai setelah menempuh waktu sekitar 20 menit dari posisi terakhir tadi.
“Kami ingin ruang VVIP, apa bisa?” tanya Chen yang pastinya tetap menggunakan maskernya demi keamanan rencana Zishu.
Walau bagaimana pun Zishu sangat populer di kalangan orang-orang Beijing. Identitasnya sebagai ahli waris tunggal kekayaan keluarga Yan utama sudah tersebar. Bahkan ulang tahun Zishu yang ke 19 tahun nantinya, sudah sangat di nantikan dengan antusias oleh mereka. Mereka ingin ikut berpartisipasi dalam ulang tahun Zishu yang sekaligus menyambut kepulangannya dan pengambil alihan kekayaan keluarga Yan utama, termasuk menjadi pimpinan perusahaan Yan`Group. Oleh sebab itulah Chen harus ikut menyamar demi rencana kejutan yang di siapkan Zishu.
“Tentu bisa tuan, Silahkan ikuti saya!” pelayan itu mempersilahkan Zishu dan Chen untuk mengikutinya.
Tanpa berucap lagi, Chen berjalan berdampingan dengan Zishu mengikuti pelayan itu. Ruang VVIP restoran Chinse berada di lantai 2, oleh sebab itulah mereka harus menaiki lift untuk mencapainya. Sesampainya di lantai 2, pelayan itu terus berjalan menuju ruang VVIP yang belum di tempati siapa pun. Namun sebelum sampai di ruang VVIP itu, langkah Zishu terhenti kala tanpa sengaja melihat dua orang yang sangat di kenalnya. Zishu tersenyum bahagia dan ingin menghampiri keduanya tapi keinginan itu di batalkannya. Hati Zishu merasa sakit dan kecewa hanya dalam sekejap.
Bagaimana tidak begitu, dua orang yang sangat di kenalnya ternyata mengkhianatinya. Chen ikut melihat ke arah mana mata Zishu menatap dan ia tidak terkejut lagi dengan pemandangan itu.
“Ayo masuk, nanti kakak ceritakan semuanya!” ajak Chen yang langsung menarik Zishu untuk masuk ke dalam ruang VVIP sesuai arahan pelayan tadi.
Tidak ada penolakan yang di lakukan Zishu, ia hanya pasrah di tarik Chen. Sesampainya di ruang VVIP, Chen memesankan menu makanan kesukaan Zishu lebih dulu pada pelayan tadi. Setelah itu pelayan tadi segera pergi untuk menyiapkan pesanan makanan mereka. Kini hanya tersisa Zishu dan Chen di dalam ruang VVIP itu. Keheningan sempat terjadi sebentar, sampai akhirnya Zishu berucap setelah sadar dari lamunannya yang memikirkan dua orang tadi.
“Apa kakak tahu tentang ini?” tanya Zishu menatap serius Chen.
“Hufffttt ya begitulah! Chunying dan Feiyu telah berhubungan di belakangmu selama 2 tahun terakhir ini. Kakak ingin memberitahumu tapi tidak jadi. Kamu tahu mengapa? Sebab kakak tahu bahwa kamu sangat menyukai Chunying itu. Kakak sudah berjanji pada tuan Jiang agar membuatmu selalu bahagia. Oleh sebab itu kakak merahasiakan hal ini karena berpikir bahwa Chunying akan berubah. Sayangnya pikiran kakak salah besar setelah mengetahui rahasia mereka berdua. Pada saat itu kakak memutuskan untuk memberitahukanmu tapi kalau di pikir-pikir kembali, lebih baik kamu sendiri yang melihatnya dengan mata sendiri.” ungkap Chen dengan sedikit menghela nafas panjangnya. Setelah sekian lama ia menyimpan rahasia hubungan Chunying dan Feiyu, akhirnya terbongkar hari ini.
..._____...
...Terima kasih sudah mampir ke cerita ini🌹...
...Jangan lupa tinggalkan jejak👣...
...[Like👍+Comment💬+Vote💌+Favorit❤]...
...||•🥀Happy Reading🥀•||...
..._____...
Tao Chunying, biasa di panggil Chunying adalah anak dari salah satu keluarga berpengaruh di Beijing sama seperti Zishu. Usianya baru 24 tahun tapi sudah di percayakan untuk memimpin perusahaan Tao`Group. Chunying adalah anak dari sahabat tuan Jiang. Oleh karena itu ia di jodohkan dengan Zishu untuk memperkuat hubungan persahabatan keduanya. Sebenarnya Chunying tidak keberatan akan hal itu dan menerima keputusan papanya. Namun kehadiran Yan Feiyu sepupu dari Zishu merubah segalanya. Chunying merubah keputusannya dan ingin membatalkan pertunangannya Zishu.
Bukan hanya keputusannya yang berubah tapi juga sifatnya. Dulu Chunying hampir tidak memiliki sifat negatif, sekarang justru ia memilikinya banyak. Dari sifatnya sombong, penuh ambisi, arogan hingga licik. Itu semua di karenakan hasutan Yan Feiyu. Chunying di butakan dengan cintanya pada Yan Feiyu, sehingga apa pun akan di lakukannya. Entah itu benar atau salah, Chunying tidak bisa lagi membedakannya. Hati dan pikirannya seolah di kendalikan cintanya pada Yan Feiyu. Apa pun yang di katakan Yan Feiyu, Chunying pasti akan melakukannya tanpa berpikir lagi.
Sifatnya yang tidak berubah hanya ada dua, pekerja keras dan tidak mudah menyerah begitu saja. Jika di lihat dari sifatnya yang sekarang, Chunying benar-benar telah berubah.
Chunying yang dulu selalu menurut apa kata papanya tapi sekarang, ia hanya menurut apa kata Yan Feiyu. Chunying tidak segan untuk menantang papanya demi Yan Feiyu. Cinta benar-benar membutakan matanya. Andai saja sifat Chunying tidak berubah, mungkin ia akan tetap banyak di sukai para gadis. Di lihat dari segi fisiknya, Chunying berwajah tampan, cool dan memiliki postur tubuh yang lumayan ideal. Banyak para gadis yang menyukainya karena memiliki kesempurnaan baik fisik hingga materi.
Namun perubahan sifatnya merubah segalanya, ada beberapa gadis yang sudah tidak menyukainya saat mengetahui seberapa buruk sifatnya yang sekarang.
Perubahan sifat Chunying akibat ulah Yan Feiyu, kakak sepupu Zishu. Feiyu sendiri adalah anak dari tuan Yan Bi’an yang memimpin keluarga Yan bagian selatan. Usia Feiyu terpaut lebih tua 4 tahun dari Zishu. Meski usianya terbilang lebih tua dari Zishu tapi kelakuan seperti anak kecil. Feiyu suka iri terhadap apa yang di miliki atau di dapatkan Zishu. Bahkan rasa irinya itu membuat ia selalu suka merebut apa yang di miliki atau di dapatkan adik sepupunya itu. Feiyu tidak suka melihat Zishu berada di atasnya dalam segala hal. Sifatnya itu tentu menurun dari tuan Bi`an.
Feiyu tidak pernah peduli jika dirinya di cap sebagai perebut milik Zishu. Hal itu di karenakan apa yang di inginkannya, harus di dapatkannya entah bagaimana pun caranya. Salah satunya adalah Chunying yang pastinya sangat ingin di milikinya. Bagi Feiyu, Chunying adalah laki-laki sempurna dan hanya pantas untuknya bukan Zishu. Feiyu menggunakan berbagai kesempatan untuk memiliki Chunying tapi selalu gagal. Hingga akhirnya kesempatan emas datang, kala Zishu pergi ke Inggris. Feiyu berusaha semaksimal mungkin untuk memiliki Chunying dan itu berhasil.
Dengan segala rayuan, akhirnya Feiyu berhasil memiliki Chunying. Tidak hanya memilikinya, Feiyu juga menghasut Chunying hingga merubah sifatnya. Keberhasilannya memiliki Chunying tentunya Feiyu merasa menang dan bangga. Di tambah lagi, Chunying benar-benar di buat cinta mati dengannya hingga apa pun yang di inginkannya pasti di wujudkannya. Feiyu memiliki wajah yang cantik tapi tidak secantik sifatnya. Penuh ambisi, obsesi, iri hati, sombong, angkuh, licik, materialistis dan bermuka dua, itulah cerminan sifat negatifnya. Sedangkan sifat positifnya hanyalah tidak mudah menyerah.
***
“Aku tahu maksud kakak sangat baik! Hanya saja sungguh aku tidak menyangka, jika kak Chunying dan kak Feiyu bisa melakukan hal serendah itu. Mereka berdua bukan hanya mengkhianatiku tapi juga dua keluarga,” ucap Zishu yang memang masih tidak menyangka akan fakta ini.
“Ya begitulah! Awalnya kakak juga tidak menyangka akan hal itu. Namun jika di lihat dari sifat nona Feiyu selama ini, hal ini memang sangat mungkin terjadi. Nona Feiyu selalu iri hati terhadapmu dan selalu ingin mendapatkan apa yang menjadi milikmu. Kakak tidak pernah berpikir bahwa ada keluarga sedarah yang tega melakukan itu,” Chen sangat tahu jelas dan menjadi saksi bagaimana sifat Feiyu selama ini.
“Lalu apa rahasia mereka yang kakak ketahui?” tanya Zishu yang ingat ucapan Chen di awal.
“Mereka berencana merebut harta keluarga Yan Utama dan menghancurkanmu. Namun jangan harap itu terjadi selama masih ada kakak!” Chen langsung berucap jujur karena Zishu berhak tahu akan hal itu.
“Heh itu pun kalau mereka bisa kak!” cetus Zishu dengan senyuman misteriusnya. Selama ini Zishu sudah mengalami banyak perubahan. Zishu berani membalas jika orang itu memang salah. Tidak ada lagi Zishu yang penakut atau cengeng. Sekarang hanya ada Zishu yang berani membalas.
“Kamu mau membalas mereka?” tanya Chen yang tentunya melihat senyuman misterius Zishu.
“Soal membalas nanti saja ku pikirkan! Lebih baik sekarang makan dan tidak menambah buruk suasana hatiku,” ucap Zishu saat makanan yang di pesan Chen telah datang.
“Silahkan di nikmati tuan dan nona!” seru salah satu pelayan sambil menata rapi makanan di meja.
“Terima kasih mbak!” tutur Zishu sembari tersenyum di balik maskernya.
“Sama-sama nona!” pelayan itu membalas ucapan Zishu, sebelum akhirnya pergi dari sana bersama satu orang temannya yang lain.
“Akhirnya rasa rinduku akan hilang!” seru Zishu yang tiba-tiba kembali semangat. Semua makanan yang ada di Meja hadapannya, benar-benar di rindukan. Zishu segera melepas maskernya.
“Hahaha emangnya pacar yang di rindukan segala,” celetuk Chen di sertai tawanya karena melihat tingkah konyol Zishu. Tidak lupa pula ia melepaskan masker miliknya.
“Memangnya pacar doang yang boleh di rindukan, Yuk ah makan!” Zishu sudah tidak sabaran untuk menghilangkan rasa rindunya.
Di ambilnya segala macam menu dan kemudian di makannya satu-persatu. Chen tertawa kecil melihat Zishu yang seperti orang kelaparan karena memakan dengan lahap setiap menu makanan. Hingga akhirnya Chen juga ikut memakan makanan yang ada di hadapannya. Hati Chen lega sebab Zishu sekarang berbeda. Zishu yang dulu akan berlarut-larut memikirkan setiap hal yang terjadi tapi sekarang ia terlihat biasa saja. Padahal sangat jelas bahwa ia di khianati pacarnya dan responsnya justru seperti tidak terjadi apa-apa.
“Oh ya kak, gimana kabar nenek sekarang? Terakhir kali aku menghubunginya 2 hari yang lalu, nenek sedang sakit bukan?” tanya Zishu di sela makannya.
“Nenek sudah sembuh,” jawaban Chen membuat Zishu merasa lega.
“Syukurlah!” Zishu tentu merasa lega karena sekarang yang milikinya hanya nyonya Jia Lee, selain Chen.
..._____...
...Terima kasih sudah mampir ke cerita ini🌹...
...Jangan lupa tinggalkan jejak👣...
...[Like👍+Comment💬+Vote💌+Favorit❤]...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!