NovelToon NovelToon

Pendekar Setengah Naga 2

Jiwa Naga Api, Bagian Ke Satu.

-[Ringkasan cerita sebelum nya]-

Saat Perang Besar Di Puncak Gunung Seribu Obat berlangsung di antara Kekaisaran Dewi Es dan salah satu Kerajaan Federasi nya, yaitu Kerajaan Iblis Ular. Pada malam hari tersebut peperangan sudah mencapai klimaks nya dan di saat itu pula Kerajaan Iblis Ular hampir saja kalah.

Ratu Racun pun berniat mengurung Jendral Es beserta Black Hole Dragon dan Beast-Beast lain nya yang muncul secara tiba-tiba dan mengubah alur peperangan tersebut menggunakan Jurus Pamungkas milik Ratu Iblis tersebut, yaitu "JURUS LABU IBLIS MENELAN LANGIT" agar semuanya terhisap dan terpenjara selama-lama nya di dalam Labu Iblis milik nya tersebut.

Ratu Racun pun tidak berhasil mengurung Jendral Es karena Yuki Tiger dan Rea si Rubah Hitam Berekor Sembilan muncul di detik-detik terakhir saat tangan-tangan setan hendak mencengkram Jendral Love Killer tersebut. Panglima Harimau Api dan juga Beast Dewa tersebut pun menggantikan Jendral Es tertelan/tercengkram oleh lengan iblis dan masuk ke dalam Labu Iblis tersebut.

Sementara itu berkat Jurus milik Ratu Racun tersebut, tubuh Arung yang seharus nya sudah berubah menjadi tiga ekor Naga dan seekor Ular tersebut kembali menyatu dan menjelma menjadi diri nya kembali secara utuh.

Harga yang sangat mahal juga harus di bayarkan oleh Ratu Racun saat mengeluarkan jurus terlarang tersebut, setelah berhasil mengurung Naga-Naga dan Ular tersebut, ia pun ikut terhisap masuk dan terkurung ke dalam Senjata Suci Tingkat Alam Mahayana milik nya sendiri tersebut.

__________________________________________________

-[Planet Kegelapan, Pulau Mengapung]-

Arung saat ini tengah tak sadar kan diri dan terbaring di atas tubuh Ratu Racun (saling bertindihan separuh badan) , sosok Ratu Kejam tersebut pun juga masih tak sadar kan diri dan terbaring di bawah tubuh Tunangan Jendral Es yang begitu di bencinya tersebut.

"Byurrrrr........... " Suara hujan yang sangat deras.

"Jderrr.............. "

"Jderrr..............."

"Jderrr............... " Suara Halilintar Hitam yang sedang menyambar beberapa kali di kejauhan ke arah permukaan laut yang hitam pekat dan beracun.

Hujan berwarna hitam tersebut juga merupakan air yang sangat beracun, racun tersebut berada di ranah racun alam bumi tingkat awal. Beruntung bagi Pendekar Setengah Naga tersebut, dia sudah mengkultivasikan Pil Dewa Obat yang di temukan nya secara kebetulan di dalam Pulau Makam Kuno sewaktu tenggelam di dalam Danau Oasis bersama Xiao Mei-Mei tersebut.

Sementara itu Ratu Racun telah berlatih seni beladiri beracun sejak kecil, sehingga racun di ranah tersebut tidak akan mempan terhadap diri nya.

-[Dunia Di Dalam Dantian Arung, Dunia Naga Api]-

Kesadaran Komandan Don Juan itu pun ternyata sedang terhisap masuk ke dalam dunia di salah satu dantian nya tersebut.

Ternyata peristiwa tersebut juga menjadi sebuah pemicu bangkitnya Jiwa Naga Api di dalam tubuh Pendekar Setengah Naga tersebut beberapa saat lagi.

Terlihat Arung saat itu sedang berdiri kebingungan di atas Puncak Gunung Berapi yang di kelilingi oleh Danau Kobaran Api yang menyala-nyala tersebut.

Suhu udara pun sangat tinggi sekali di tempat tersebut.

"Ugh....... "

"Di mana lagi aku saat ini?" Gumam Arung sambil mengamati daerah di sekitar nya.

Suhu udara di tempat tersebut makin lama makin ekstrim, keringat deras pun mulai mengucur membasahi seluruh tubuh nya.

"Buset.......... "

"Panas banget." Ucap nya sambil mengipas-ngipas tubuh nya.

Arung pun kemudian memasang Perisai Kultivasi Es di sekujur tubuh nya tersebut untuk melindungi diri nya terhadap suhu ekstrim di Dunia Naga Api tersebut.

"Sebelumnya aku berada di sebuah pulau kecil yang terapung-apung bersama dengan Ratu Racun, mata ku kemudian terasa sangat panas dan terbakar?"

"Lalu tiba-tiba saja aku muncul di atas sini?"

"Apakah ini adalah salah satu dunia di dalam dantian ku, lalu dunia sebelumnya itu apa?"

"Sebaik nya aku mencoba memanggil Zephyr saja, jika ini memang Dunia Jiwa dia pasti muncul seperti saat aku berada di dalam Dunia Jiwa Jeni tempo lalu." Gumam Arung.

Komandan yang saat ini sangat penasaran tersebut pun mulai berteriak keras ke atas langit berwarna merah tersebut.

"ZEPHYR NINE COLOUR SNAKE..... " Teriak Arung dengan jurus auman petir nya.

Suara yang sangat keras dan melengking itu pun mulai terkirim ke dalam dunia kecil yang di tempati oleh Zephyr tersebut.

-[Dunia Ular Api Sembilan Warna Bertanduk Sembilan]-

Seperti biasanya tempat tinggal Ular Api Bertanduk Sembilan selalu saja di guyur oleh hujan api berwarna-warni yang sangat deras dan juga sama panasnya dengan dunia Naga Api, cuaca di dunia tersebut (Dunia Ular Api Sembilan Warna) dan dunia Arung saat ini benar-benar sangat ekstrim.

"Wah....."

"Belati milik Iblis Berlidah Panjang itu sungguh sangat hebat dan berkilau." Gumam Zephyr Nine Colour Snake sambil berlatih mengayunkan belati tersebut.

Ternyata saat pertarungan di dalam Dunia Dantian Milik Tetua Bella Azura tempo lalu, Zephyr Nine Colour Snake berhasil memungut Belati Jiwa Hitam milik Tetua Licik tersebut di saat-saat terakhir Ibu Asuh Dilla Azura tersebut kalah dan dunia nya hancur berkeping-keping setelah nya.

"Whusss..... "

"Whusss...... "

"Whusss...... " Suara hempasan angin saat Belati Jiwa Hitam tersebut mulai di ayunkan dengan indah nya oleh Zephyr Nine Colour Snake tersebut.

Tampak percikan api sembilan warna keluar dari tubuh Zephyr saat menari dengan indah bersama Belati Hitam Jiwa tersebut.

Tak lama berselang suara Tuan Naga Muda nya pun mulai terdengar dari atas langit di dalam dunia kecil tersebut.

"ZEPHYR NINE COLOUR SNAKE." Suara keras yang muncul dari atas langit tersebut.

Mendengar suara Tuan Naga Muda nya tersebut Zephyr pun langsung menghentikan latihan nya tersebut, kemudian mulai menengadahkan kepala nya ke atas langit dari pinggiran salah satu kawah berlahar putih tersebut.

"Tuan Naga Muda?" Gumam Zephyr yang kemudian mulai memejamkan kedua belah mata nya tersebut untuk mulai menerawang keberadaan Tuan Naga Muda nya tersebut.

Zephyr pun mulai merasakan kehadiran Tuan Naga Muda nya tersebut di dalam dunia yang baru saja terbentuk beberapa saat sebelum nya tersebut.

"Dunia Naga Api, sebaik nya aku segera pergi ke sana." Ucap Zephyr kemudian mulai menjelma ke wujud Beast Ular Api Sembilan Warna Bertanduk Sembilan nya tersebut kemudian mulai melesat terbang ke atas langit tersebut.

"Whusss........ " Suara hempasan angin saat Ular Api Sembilan Warna tersebut mulai terbang menuju langit.

-[Dunia Naga Api]-

Beberapa saat kemudian sesosok Ular Api Sembilan Warna itu pun mulai muncul dari balik awan kemerah-merahan tersebut, Jiwa Beast itu pun mulai terbang ke arah Tuan Naga Muda nya yang saat ini berada di puncak Gunung Berapi tersebut.

"Ternyata muncul, seperti nya aku saat ini benar-benar sedang berada di dalam Dunia Jiwa." Gumam Arung.

Beast itu pun mulai menjelma kembali ke wujud Manusia Beast nya, lalu mulai mendarat di sebelah Tuan nya dengan anggun.

"Dup....... " Suara saat tapak kaki Zephyr Nine Colour Snake mulai mendarat mulus di sebelah Tuan Naga Muda nya tersebut.

"Salam Tuan Naga Muda." Sapa Zephyr Nine Colour Snake sambil membungkuk dan memberi hormat kepada Arung.

"Saat menjadi musuh dia kelihatan begitu bengis nya, namun saat menjadi salah satu bawahan ku dia begitu penurut dan juga patuh." Gumam Arung.

"Zephyr, dimana kita berdua berada saat ini?" Tanya Arung.

"Sepertinya kita saat ini sedang berada di dalam Dunia Naga Api, Tuan Naga Muda,"

"Hanya saja Dunia ini baru saja terbentuk beberapa saat yang lalu." Ucap Zephyr dengan sopan nya.

"Dunia Naga Api?"

"Lantas sebelum aku terhisap ke dalam Dunia Naga Api, aku sedang berada di sebuah pulau yang mengapung di tengah-tengah Samudra yang berwarna hitam?"

"Apakah itu adalah salah satu Dunia di dalam Dantian ku juga, Zephyr ?" Tanya Arung dengan penasaran.

Zephyr Nine Colour Snake pun mulai termenung sesaat sambil menatap tajam ke arah wajah Tuan Naga Muda nya tersebut.

"Sepertinya Tuan Naga Muda tidak ingat kenapa dia bisa sampai berada di dunia tersebut,"

"Sebaik nya aku mulai memberitahukan nya kejadian sebelum nya saat di tertipu mentah-mentah oleh Black Hole Dragon dengan memanggil nama Jabberwook di saat-saat kritis tersebut." Gumam Zephyr Nine Colour Snake tersebut.

"Kenapa Zephyr termenung saat menatapku, apa aku begitu tampan nya?" Gumam Arung yang terpesona.

"Tuan Naga Muda seperti nya tidak ingat apa yang terjadi saat Wanita Kejam tersebut mencabut jantung Tuan Naga Muda,"

"Baiklah......."

"Aku akan mulai menceritakan saat Tuan Naga Muda mulai memanggil nama Jabberwook dan tertipu oleh nya di saat-saat terakhir tersebut, lalu Tuan Naga Muda mulai menjelma menjadi tiga ekor Beast Naga dan seekor Beast Ular Raksasa." Ucap Zephyr Nine Colour Snake kemudian mulai menceritakan kejadian yang terjadi pada saat itu.

Yang di maksud kan oleh Zephyr Nine Colour Snake dengan menjelma menjadi seekor Beast Ular tersebut adalah wujud Beast nya yaitu Ular Api Sembilan Warna Bertanduk Sembilan.

___________________________________

"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.

Jiwa Naga Api, Bagian Ke Dua.

-[Dunia Naga Api]-

Tak lama berselang Zephyr pun telah selesai menceritakan peristiwa yang terjadi di malam Perang Besar tersebut yang terjadi di Puncak Gunung Seribu Obat tersebut.

Ekspresi wajah Arung terlihat begitu terkejut saat mengetahui bahwa dia telah menjelma menjadi empat ekor Beast yang sangat-sangat buas kemudian mulai memangsa siapa-siapa saja yang berada di atas langit saat itu.

"Black Hole Dragon br*ngsek, kau telah menipu ku mentah-mentah,"

"Kukira perkataan mu sewaktu itu tulus, ternyata itu semua hanyalah perkataan Iblis yang menyesatkan,"

"Dasar Naga keturunan iblis." Teriak Arung sambil menengadah kan kepala nya ke atas langit.

"Tuan Naga Muda tenang lah, berkat itu pula tubuh mu dapat kembali pulih seperti sedia kala nya,"

"Labu Iblis ini membuat Jiwa-jiwa Beast mu kembali menyatu dan menjelma menjadi diri mu kembali." Ucap Zephyr.

Beberapa saat kemudian, lahar panas yang berada di dalam Kawah Puncak Gunung Berapi tersebut mulai melesat ke angkasa.

"Whuss......... " Suara hempasan angin saat lahar panas tersebut melesat ke atas langit.

Arung dan Zephyr pun lantas terkejut dengan fenomena aneh tersebut, kemudian mulai berbalik ke belakang, dan mulai menoleh ke arah lahar panas yang terus saja melesat ke atas langit tersebut.

"Waunggggg..... "

"Waunggggg..... "

"Waunggggg..... " Suara dengungan beberapa tornado api yang tercipta dan muncul secara tiba-tiba di atas permukaan Danau Kobaran Api yang menyala-nyala tersebut hingga membumbung ke atas langit.

"Sepertinya Naga Api akan segera muncul Tuan Naga Muda." Ucap Zephyr kemudian kembali membalik kan badan nya ke arah Danau Kobaran Api yang menyala-nyala tersebut.

"Apa......?" Gumam Arung.

"Hem...... "

"Udaranya begitu menyejukkan, membuat ku ingin berenang saja di dalam Danau segar itu." Ucap Zephyr keceplosan.

"Segar apa nya, tubuh ku bisa terpanggang jika masuk ke dalam Danau Kobaran Api tersebut." Gumam Arung saat mendengarkan perkataan polos Zephyr Nine Colour Snake tersebut.

Tornado-tornado api pun mulai membentuk seekor Naga Api yang kemudian kembali meraung dengan sangat keras hingga memekakkan telinga Arung, namun teriakan tersebut tidak berpengaruh sedikit pun kepada Zephyr.

"Aurghhhh............ " Suara raungan Naga Api tersebut.

Seperti biasa nya Naga Api tidak dapat melihat wujud Arung saat ini, namun Makhluk Buas tersebut dapat melihat Zephyr. Naga itu pun mulai mendekatkan wajah nya yang terbuat dari kumpulan api yang sangat panas tersebut ke arah Zephyr.

"KENAPA KAU BISA ADA DI SINI?" Tanya Naga Api kepada Zephyr.

Zephyr pun mulai menoleh ke arah Tuan Naga Muda yang berada di sebelah nya dan mulai menyadari jika Naga Api tersebut tidak dapat melihat Tuan nya tersebut.

"Seperti nya Naga Api tidak dapat melihat Tuan." Gumam Zephyr.

"Mohon maaf Naga Api aku hanya menumpang lewat di sini, aku akan segera pergi." Ucap Zephyr kemudian mulai menggenggam pergelangan tangan Tuan nya.

"PERGILAH JANGAN MENGGANGGUKU ULAR KECIL." Ucap Naga Api.

"Tuan, sebaik nya anda kembali." Ucap Zephyr lalu mulai menjelma ke wujud Beast nya, lalu mulai terbang dengan Arung yang berdiri di dekat tanduk nya tersebut.

"Baik.. " Ucap Arung.

Beberapa saat kemudian kerangkeng emas pun mulai muncul dan mengurung Naga Api tersebut.

"Aurghhhh......... " Suara raungan Naga Api tersebut sambil menghantam kerangkeng emas tersebut dan berniat keluar dari dalam nya.

"Ugh...... "

"Naga-Naga ini selalu saja mengaum, telingaku benar-benar kesakitan." Gumam Arung sambil menutup kedua belah telinga nya dengan ke dua belah tangan nya tersebut.

Sementara itu Ular Api Sembilan Warna pun mulai terbang meninggalkan dunia tersebut kemudian mulai mengembalikan kesadaran Tuan Naga Muda nya kembali ke dalam tubuh nya.

"Whuss....... " Suara hempasan angin saat Ular Api Bertanduk Sembilan terbang.

-[Pulau Mengapung, Planet Kegelapan]-

Saat Naga Api mulai muncul tubuh Arung pun mulai mengeluarkan aura api spiritual di sekitar nya, peristiwa tersebut pun menyebabkan Ratu Racun mulai terbangun.

Alangkah terkejut nya Ratu Racun saat mulai membuka kedua belah mata nya lalu melihat sesosok Pemuda yang di cabut jantung nya tempo lalu namun masih hidup dan terbaring di atas nya tanpa luka sedikit pun.

"Kenapa Pemuda ini bisa ada di atas tubuh ku?" Gumam Ratu Racun lalu menolak tubuh Arung hingga tersungkur ke sebelah nya.

"Brukkkk...... " Suara saat tubuh Arung tersungkur jatuh ke sebelah nya.

"Kenapa tubuh Pemuda ini panas sekali." Gumam Ratu Racun lalu mulai bangkit dan mengamati ke sekeliling nya.

"Ugh....... "

"Di mana aku?" Ucap Rayla Poison Snake.

Ia pun duduk di sebelah Arung sambil mengamati kultivasi nya yang telah hancur dan kembali ke ranah alam kesatria level awal, begitu pun dengan keadaan kultivasi Arung saat ini.

"Apakah ini neraka, lantas dimana Shayla?" Gumam Ratu Racun berniat berjumpa dengan adik angkat nya tersebut.

Beberapa saat kemudian Arung pun mulai tersadar kan, ia pun langsung mengambil Pedang Ular Hitam Bertanduk Sembilan nya tersebut dan mulai mengarahkan nya ke leher Ratu Racun.

"Dasar Wanita Iblis...."

"Aku akan membunuh mu di sini." Ucap Arung kemudian mulai mengayunkan pedang nya.

Dengan mudah Ratu Racun menepis pedang tersebut hingga tertancap di tanah, Gadis kejam itu pun mulai mencekik Arung setelah nya.

"Walaupun ranah ku sudah turun drastis, namun kau bukan lah lawan ku, anak muda." Ucap Ratu Racun kemudian mulai melepaskan cekikan nya tersebut.

"Uhuk.......... "

"Uhuk........... "

"Uhuk........... " Suara batuk Arung sehabis di cekik oleh Ratu Racun.

"Kenapa dia tidak membunuh ku, seperti nya kultivasi ku telah hancur dan kembali ke ranah alam kesatria level awal." Gumam Arung sambil mengamati Kultivasi nya tersebut.

"Kali ini kau kubiarkan, sekali lagi kau berani berbuat seperti itu,"

"Kupastikan lehermu berpisah dengan tubuh mu." Ucap Rayla kemudian mulai memasang perisai hujan begitu pula dengan Arung.

"Aku akan mulai mencari dan menunggu sebuah kesempatan dan membalas kan kematian Bu Diamond." Gumam Arung kemudian mulai menyimpan Pedang milik nya tersebut.

Rayla pun mulai mengeluarkan tembakau ular dari dalam cincin ruang milik nya tersebut kemudian mulai menghisap nya sambil mengamati kembali ke sekeliling nya.

"Whusss......... " Suara hembusan asap tembakau ular milik Rayla.

"Jika aku membunuh nya saat ini, hidup ku pasti akan menjadi sepi di tengah-tengah Samudra hitam ini,"

"Akan lebih bijaksana membunuh nya nanti, aku akan bermain-main dulu dengan nya disini." Gumam Rayla kemudian mulai menatap sinis ke arah Arung.

Walaupun ranah kultivasi Rayla saat ini sedang berada di alam kesatria level awal, namun tenaga dalam nya begitu besar berbeda sekali dengan Arung.

"Hei.... Kau, pundak ku sangat pegal,"

"Tolong pijatkan." Perintah Ratu Racun tersebut.

"Ugh..... "

"Ini semua demi balas dendam terhadap Bu Diamond, aku akan pura-pura menjadi budak nya yang baik." Gumam Arung dengan kesal.

Secara terpaksa Komandan tersebut pun mulai memijit pundak Gadis Kejam tersebut.

"Tidak kusangka kulit Ratu Racun begitu mulus, jadi kenapa perangai nya bisa begitu kejam?" Gumam Arung sambil memijit pundak halus nan lembut sang ratu.

"Ugh....... "

"Ugh........ "

"Pijitan Pemuda Berambut Biru ini sungguh nikmat, pijatan nya lebih enak dari pada kasim-kasim yang ada di Kerajaan ku,"

"Aku tidak jadi membunuh nya, aku akan memotong anu nya lalu menjadikan nya kasim ku." Gumam Ratu Racun.

Arung pun terus memijit pundak lalu kepala bahkan kaki Ratu tersebut hingga beberapa jam pun tidak terasa telah terlewati.

"Ugh...... "

"Sial....... "

"Sudah tiga jam berlalu, dan dia masih terus menyuruhku memijit nya,"

"Dia benar-benar Ratu yang kejam, dia secara tidak langsung sedang menyiksa ku." Gumam Arung yang merasa tersiksa.

"Hei....... "

"Anak muda, sudah,"

"Berhenti memijat nya,"

"Ayo kita mulai mencari makan." Ucap Ratu Racun kemudian mulai berdiri.

Beberapa saat kemudian kejadian yang sama pun kembali di alami oleh Arung, mata nya pun mulai terasa panas dan semakin panas seiring waktu seperti terbakar oleh api dengan suhu yang sangat tinggi.

"Akh........ " Teriak Arung sambil merasakan kesakitan yang teramat sakit.

Rayla pun menatap ke arah Arung lalu mulai mengingat kejadian sewaktu malam tersebut, saat tubuh Arung menjadi seberkas cahaya pelangi, ia pun berasumsi jika Beast-Beast yang muncul saat itu adalah jelmaan dari Arung.

"Mungkinkah dia mau menjelma menjadi Naga atau Ular atau kedua-dua nya?" Gumam Ratu Racun sambil menatap serius ke arah Arung yang sedang kesakitan dan menjerit-jerit tersebut.

"Akh........ " Teriak Arung sambil merasakan kesakitan yang teramat sakit.

___________________________________

"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.

Rayla Poison Snake.

"Byurrrr.......... " Suara hujan deras.

Beberapa saat kemudian mata Arung pun berangsur-angsur mulai membaik, namun ada sesuatu yang salah dengan mata nya tersebut.

"Lho..... "

"Kenapa aku bisa melihat pakaian dalam milik Ratu Racun dengan sangat-sangat jelas, bukan kah aku tidak menggunakan mode mata api saat ini?" Gumam Arung sambil memelototi dada Ratu Racun, kemudian pipi nya mulai merona merah setelah nya.

"Kenapa si mesum ini melihat ku seperti itu, dan kenapa warna bola mata nya berubah merah,"

"Dasar mesum." Gumam Ratu Racun lalu mulai menampar pipi Arung.

"Plak...... " Suara tamparan Ratu Racun.

"Berhenti memelototi dada ku, dasar mesum." Ucap Ratu Racun lalu mulai memunggungi Arung.

"Ugh....... "

"Dia benar-benar kejam, padahal aku hanya melihat nya sedikit." Gumam Arung sambil mengelus-elus pipi nya.

Samar-samar ingatan Jendral Api pun kembali terngiang-ngiang di kepala Komandan Don Juan tersebut.

"MODE MATA API ITU AKAN TERUS AKTIF HINGGA KAU BISA MENUNDUKKAN JIWA NAGA API DI DALAM DIRIMU." Suara di kepala Arung.

"Wah...... "

"Jadi aku akan terus bisa melihat pemandangan bagus seperti ini." Gumam Arung sambil terus memelototi punggung mulus milik Ratu Racun.

"Ugh....... "

"Bahkan punggung nya aja begitu mulus." Gumam Arung.

Sementara itu Ratu Racun sedang merasakan energi kehidupan yang ada di dalam Samudra beracun tersebut, ia berniat mencari makanan.

"Samudra ini benar-benar di penuhi racun, dan air hujan ini juga beracun,"

"Bagaimana bisa pemuda ini tidak terluka oleh racun ini." Gumam Ratu Racun kemudian mulai menerawang ke dalam Samudra Hitam tersebut.

"Ada seekor Beast ikan kira-kira 10 meter di bawah Samudra ini, aku samar-samar bisa merasakan nya." Gumam Ratu Racun sambil mengeluarkan Pedang Racun milik nya dari dalam cincin ruang penyimpanan milik nya tersebut.

"Kau...... "

"Tunggulah di sini sebentar,"

"Aku akan mulai menangkap seekor ikan terlebih dahulu." Perintah Ratu Racun kemudian mulai menyelam ke dalam Samudra hitam tersebut.

"Blurpppppppppp..... " Suara saat Ratu Racun mulai menyelam.

"Ternyata dia baik juga, dia mau mencari kan ku makanan." Gumam Arung.

Ratu Racun pun mulai menyelam sedalam 10 meter ke bawah laut yang gelap tersebut.

"Benar-benar gelap sekali, bagaimana bisa?"

"Untung indra perasa ku sudah ku latih sehingga aku bisa mengetahui lokasi makhluk tersebut dari aura kehidupan nya." Gumam Ratu Racun lalu mulai menusuk Beast Ikan tersebut.

"Jleebbb....... " Suara tusukan Pedang milik Ratu Racun.

Setelah berhasil membunuh seekor Beast Ikan Hitam sepanjang 2 meter tersebut, Ratu Racun pun mulai kembali berenang ke atas permukaan laut hitam.

"Sepertinya Ratu Kejam itu sudah kembali." Gumam Arung yang melihat buih-buih mulai terlihat di atas permukaan air yang bergelombang kecil tersebut.

Ia pun mulai menyerahkan ikan tersebut kepada Arung.

"Hei..... "

"Panggang lah ikan ini, awas jika tidak enak akan kupenggal kepala mu itu." Ucap Ratu Kejam tersebut.

Ratu Racun pun mulai melepaskan pakaian nya yang basah yang sedang di kenakan nya saat ini lalu mulai menggantikan nya dengan pakaian lain nya yang ada di dalam cincin ruang penyimpanan milik nya tersebut.

Arung yang melihat momen polos Ratu Racun tersebut sedang berganti pakaian hanya bisa membuka mulut dan mata nya lebar-lebar.

"Ratu ini selain kejam, benar-benar tidak tahu malu?"

"Buset........ "

"Celana ku jadi semakin sempit." Gumam Arung sambil memotong-motong tubuh Beast Ikan tersebut dengan Belati Naga Iblis Air nya.

"Slassh...... "

"Slassh....... "

"Slassh....... " Suara saat Belati tersebut mulai memotong-motong tubuh Beast Ikan tersebut menjadi potongan-potongan kecil.

Arung pun mulai mengeluarkan beberapa ranting berelemen tumbuhan dari telapak tangan nya kemudian mulai menusukkan nya kedalam potongan daging tersebut sambil mencuri pandang ke arah Ratu Racun yang begitu mempesona.

"Pasti pemuda itu memelototi ku berganti pakaian, tunggu saja hingga aku tahu cara keluar dari tempat ini dan kembali ke Kerajaan ku,"

"Kau akan ku jadikan salah satu kasim ku, pergunakan lah anu mu selagi masih ada." Gumam Ratu Racun kemudian mulai mengibaskan rambut indah nya dan duduk memandangi Arung yang sedang memotong-motong tubuh Beast Ikan tersebut.

"Ugh..... "

"Tubuh nya bak gitar spanyol." Gumam Arung yang matanya dalam mode mata tembus pandang tersebut.

Di mata Arung saat ini Ratu Racun terlihat sedang mengenakan penutup dada dan sebuah dalaman berwarna hijau, ini semua di akibatkan oleh kebangkitan Jiwa Naga Api milik nya.

"Aduh....... " Teriak Arung yang tanpa sengaja mengiris jari manis nya saat mencuri pandang ke arah Ratu Racun.

"Dasar Buaya Darat, dia pasti kembali memelototi dada ku." Gumam Ratu Racun sambil terus memandangi Arung yang sedang memotong-motong Beast Ikan tersebut.

"Ini semua gara-gara mode mata api ini, aku jadi tidak bisa berkonsentrasi." Gumam Arung.

Beberapa saat kemudian Arung pun mulai memanggang potongan-potongan tubuh Beast Ikan Hitam tersebut dengan api beku milik nya, makan bersama Ratu Kejam itu pun di mulai.

"Semesta sungguh aneh, dari begitu banyak nya musuh dan teman yang ku miliki kenapa aku harus terjebak bersama Monster berwujud manusia ini,"

"Tapi tubuh nya benar-benar oke, bak gitar spanyol." Gumam Arung sambil memelototi dada Rayla yang berukuran seperti dada Shilla tersebut.

"Dasar Buaya Darat.... "

"Untung saja kita hanya tinggal berdua di sini, jika tidak aku pasti sudah membunuh mu sejak tadi." Gumam Ratu Racun tersebut.

Hujan lebat dan sambaran Halilintar menemani makan mereka berdua saat itu.

-[Di Dasar Samudra Hitam]-

Seorang Tetua Sekte Vampir baru saja meninggalkan Benua Bawah Laut Darah Merah, ternyata kehidupan di Planet Kegelapan tersebut berada di dasar Samudra.

"Blurpppppppppp..... " Suara saat Tetua Cantik Ras Beast Vampir tersebut mulai melesat di dalam lautan hitam tersebut.

"Aku harus segera menghadiri pertemuan Sekte Vampir tersebut, kenapa mereka mengadakan nya di Benua Darah Vampir,"

"Lokasi nya kan sangat jauh." Gumam Tetua Gilmore Vampir.

Tetua Gilmore Vampir tersebut merupakan seorang kultivator yang berada di ranah alam naga puncak serta berelemen kegelapan murni. Beberapa saat kemudian tiga orang Bandit pun mulai muncul lalu mulai menghadang laju berenang Tetua Cantik tersebut di dasar Samudra Hitam tersebut.

"Bandit...?"

"Kenapa aku sesial ini?" Gumam Tetua Gilmore sambil bersiap bertarung dengan ketiga bandit yang memiliki kekuatan sama dengan nya tersebut.

Mereka bertiga pun mulai mengeluarkan Pedang Iblis Hitam nya, begitu pun dengan Tetua Gilmore mengeluarkan senjata suci yang sama. Pedang Iblis Hitam merupakan pedang yang sering di gunakan oleh kultivator di wilayah Kekaisaran Vampir tersebut.

"Serahkan cincin milik mu, atau kau mati." Teriak salah satu bandit laki-laki tersebut sambil menghunuskan pedang nya ke arah Tetua Gilmore tersebut.

"Ambil saja jika kalian bisa." Ucap Tetua Gilmore kemudian mulai menerjang ke arah Bandit tersebut.

Pedang Iblis-Iblis Hitam itu pun mulai saling beradu di dasar Samudra Gelap tersebut, Manusia Beast Vampire memiliki mode mata kegelapan dan juga masyarakat di Kekaisaran Vampir ini rata-rata telah mengkultivasi kan Pil Nafas Air sehingga dapat bernafas di dalam air beracun tersebut dengan bebas.

"Tring........ "

"Tring........ "

"Tring........ " Suara saat Pedang-Pedang Iblis Hitam tersebut saling beradu.

Bola mata Manusia Beast tersebut dalam mode mata kegelapan seperti Arung di mana bola matanya berubah hitam kemudian pupil matanya berubah putih.

Manusia Beast Vampir juga rata-rata memiliki kekebalan terhadap racun di bawah ranah alam bumi puncak tersebut, sehingga air hitam beracun tersebut tidak berefek sama sekali terhadap mereka.

"Tring......... "

"Tring......... "

"Tring......... " Suara saat Pedang-Pedang Iblis Hitam tersebut kembali saling beradu.

Beberapa bola kegelapan murni pun mulai di lesatkan ke arah Tetua Gilmore, dengan lincah Tetua tersebut mulai menebas bola-bola tersebut.

"Slashh............. "

"Slashh............. "

"Slashh............. " Suara saat Pedang Iblis Hitam mulai memotong-motong Bola-bola Kegelapan Murni tersebut.

"Kenapa serangan-serangan mereka begitu mudah untuk di potongan-potong, aku merasakan firasat yang tidak enak? Gumam Tetua Gilmore.

Tanpa di sadari oleh Tetua Gilmore dua orang Bandit telah melesat ke belakang punggung nya kemudian mulai menusuk punggung Tetua Gilmore tersebut.

" Jlebbb....... "

"Jlebbb........ " Suara tusukan pedang tersebut.

"Akhhh.......... " Teriak kesakitan Tetua Gilmore.

"Jlebbb......... " Suara tusukan pedang yang ketiga tepat di dada nya.

Darah hitam pun mulai muncrat dari dalam mulut Tetua Gilmore, ia pun mulai tidak sadar kan diri setelah nya. Para Bandit pun mulai melepaskan cincin penyimpanan milik Tetua Gilmore tersebut.

"Ayo kita segera pergi." Ucap Salah Satu Bandit tersebut.

"Benar urusan kita sudah selesai disini." Ucap Bandit lain nya.

"Sepertinya tubuh akan mulai mengapung dan menjadi nutrisi bagi Planet ini." Ucap bandit lain nya lagi.

Tubuh Tetua Gilmore pun mulai mengapung perlahan-lahan ke atas setelah nya, berbeda dengan di Benua Es Api, setiap makhluk-makhluk hidup yang tewas di dasar laut akan mulai mengapung perlahan ke atas.

Setelah tiba di permukaan atas, tubuh makhluk-makhluk tersebut pun akan di sambar oleh Halilintar Hitam kemudian mulai menjadi nutrisi bagi Labu Iblis tersebut.

___________________________________

"Mohon Like dan Vote nya agar Novel ini terus berjalan." TTD. NOVELIS JALANAN 2021.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!