NovelToon NovelToon

Mutiara Hati

Pernikahan

Didalam ruangan yang telah di hias dengan tema minimalis.

Tiara berjalan di atas Karpet merah menuju tempat dimana ia akan dinikahi oleh seseorang yang tidak ia kenal.Penampilannya tampak begitu anggun Dengan balutan gaun pengantin muslimah bergaya moderen.Dengan make-up berwarna lembut membuatnya terlihat cantik yang natural.Dengan kedua tangan meremas payet yang ada di sisi gaunnya.

Ia perlahan mendekati sosok pria yang duduk di depan penghulu.Setelah begitu dekat ia duduk bersimpuh disisi Damar dengan wajah tertunduk.

Aromma maskulin Fruity cinnamon yang berasal dari tubuh Damar merasuk kedalam Indra penciuman Tiara ,aroma itu seakan mendesak hatinya untuk melihat wajah sosok pria yang berada disampingnya.

Namun nyalinya menciut saat teringat akan dasar dari pernikahan yang harus dijalaninya.Tiara menarik nafasnya begitu dalam dan menghembuskan nya perlahan.

Di dalam hatinya ia hanya bisa pasrah dan berdoa semoga pernikahan ini menjadi pernikahan sekali seumur hidupnya.Dan kelak ia dan suaminya akan menjadi keluarga yang samawa.

Setelah prosesi ijab Qabul telah selesai ,maka selanjutnya sesi tukar cincin dan di tutup dengan doa.

Semua berjalan dengan begitu singkat.Seakan seperti mimpi buruk yang baru saja dimulai bagi Tiara .

Tiara berjalan dengan tergopoh-gopoh mengikuti langkah pria didepan nya yang seakan tak peduli dengan keberadaan Tiara .

Sesampai diluar gedung terlihat seorang pria yang bertubuh tampan dan bertubuh atletis mengenakan pakaian yang hampir sama dengan laki-laki yang baru saja sah menjadi suaminya.

Laki-laki itu terlihat sedikit membungkukkan badannya sambil membuka pintu mobil yang sudah terparkir indah.Dengan sikap acuh damar masuk kedalam mobil masih tanpa memperdulikan Tiara.

Berbeda dengan Riko asisten Damar yang bersikap begitu ramah dan sangat menghormati Tiara selaku istri dari bosnya.

''silakan masuk nyonya'' ucap Riko dengan penuh senyuman.

Tiarapun membalasnya dengan seulas senyum dari bibirnya.

sepertinya tuan damar tidak salah memilih istri ,dia terlihat sangat cantik dan terlihat seperti perempuan baik-baik

Batin Riko . Riko tertegun menatap paras ayu yang dimiliki oleh istri bos nya.

''hmmm...Mau sampai kapan kau di situ?'',suara keras itu membuyarkan pandangan Riko.

''maaf tuan?''

Jawab Riko lalu segera menutup pintu mobil dan langsung mengemudi mobil ke hotel yang telah di persiapkan.Sepanjang perjalanan Damar hanya sibuk bergulat dengan laptopnya .Begitu banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan.

Sepanjang perjalanan terasa begitu hening.Hanya saja Riko yang sesekali mencuri pandang pada istri bos nya lewat spion.

Mobil melaju begitu cepat,menyibak jalanan yang dipenuhi oleh kendaraan.

Mereka Masi setia dalam keheningan.Tiba-tiba terdengar suara,

Kruuuuuuk...kruuuuuuk....kruuuuuk .

Damar mengernyitkan dahi dan mulai memasang telinga menyelidik dari mana sumber suara itu.

Tiara langsung memegangi perut dengan kedua tangannya dan memberikan setengah senyuman karena sudah tertangkap basah suara itu berasal dari dalam perutnya.

"Sepertinya aku lapar mas.'' ucapnya dengan nada memohon.

''apakah kita harus mencari tempat makan tuan,sepertinya nyonya sangat kelaparan,saya takut nyonya akan jatuh pingsan dan akan lama tidak sadarkan diri.'' sambung Riko sedikit melebih-lebihkan karena sebenarnya ia juga merasa lapar.

''Baiklah,ayo cari tempat makan.'' balas Damar singkat.

Akhirnya Tiara bisa bernafas lega,setidaknya tidak lama lagi ia akan berdamai dengan cacing diperutnya.

mungkinkah menahan lapar bisa membuat seorang gadis jatuh pingsan,?benar-benar merepotkan.

Pikir damar dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Riko tersenyum tipis melihat ekspresi tuannya,seolah mengerti apa yang sedang dipikirkan.

Di restoran x Reno memesan ruangan VVIP seperti biasanya.

Tiara nampak tidak nyaman dengan pakaian yang ia kenakan.Karna merasa tidak cocok dengan dengan tempat yang mereka datangi.Ia mengedarkan pandangan nya .Terlihat banyak pengunjung wanita yang berbisik-bisik dan seolah menertawakannya.

'' Jangan hiraukan mereka nyonya ,nyonya terlihat cantik malam ini.wajar saja kalau banyak pandangan iri diantara mereka.'' bisik Riko sambil menyodorkan daftar menu kehadapan istri bos nya.

Tiara membalas dengan menyunggingkan senyum di ujung bibir nya .

'' Jika lapar, cepat pesan makanan.Jangan membuang waktu.'' cibir Damar dengan nada tinggi.Seakan tidak suka dengan pemandangan di depannya.

Setelah beberapa menit menunggu...

Mata Tiara melebar melihat 3 porsi makanan yang sama dihidangkan oleh pramusaji.

"Hah...? nasi goreng ? air putih hangat...? gak salah nih?" Batin Tiara dengan pandangan kecewa.

Kirain akan makanan steak gitu seperti di dalam TV .Penampilan sudah seperti oppa-oppa korea ,tempat sudah berkelas.Tidak disangka ia bos yang berselera rendah.kalo cuma kayak begini mah mending masak sendiri, tidak perlu buang-buang uang.'' gerutu nya dalam hati sambil mengerutkan bibirnya.

Seperti dugaan Riko, saat melihat bos berbisik dengan seorang pelayan dan langsung menyuruhnya pergi tanpa bertanya mau pesan apa padanya dan Tiara.

Hal ini sudah biasa terjadi saat damar dalam susana hati yang buruk.

Riko langsung menarik piringnya dan menyantap makanan favorit bos nya itu.

Awalnya Riko tidak terlalu suka dengan nasi goreng.Tapi hal seperti ini sering x terjadi diantara mereka membuat Riko juga lama kelamaan menyukainya.

''Jangan berpikir aku akan memberimu makanan yang lezat seperti yang kau impikan! Karna itu tidak cocok untuk wanita sepertimu.huuh!menjijikan.''

Ucapan pedas itu dengan mudahnya lepas dari mulut Damar tanpa mempertimbangkan hati pendengarnya.

Sungguh tercabik-cabik hati dua insan dihadapan Damar.

Walaupun ungkapan itu hanya tertuju untuk Tiara tapi Riko pun seakan tak kuat mendengarnya,karna ia sangat yakin bahwa Tiara adalah gadis baik.

Untung saja suara itu terdengar ,saat tiga porsi makanan kembar itu sudah terlanjur tewas.

"Ceileh bos, yang menjijikan itu sebenarnya selera kampungmu" batin Riko kesal.

"Bukan nya setiap hari kau selalu mencari makanan yang berbau rakyat jelatah.Gado-gado,buryam,sate Padang,soto,dan ini nih, nasi goreng yang pernah membuatku frustasi saat kita berada diluar negri.Kau bahkan pernah seperti wanita yang lagi ngidam ,sampai uring-uringan karena nasi goreng.Ku akui bos selera makanmu akan mendadak berkelas, tapi hanya saat bersama orang kantor dan relasi-relasi bisnismu.''

Sanggah Riko,tentu saja itu hanya terucap di dalam hati sambil menyeringai.

Tanpa ia sadari sudah ada sepasang mata yang menatapnya dengan tajam seolah mengerti apa yang sedang ia bicarakan di dalam hati.

Mendapati sorotan mematikan itu riko pun langsung berdiri dan berkata,

''Maaf tuan saya akan segera menyiapkan mobil.'' Damar mengibaskan satu tangannya sebagai isyarat untuk segera lakukan.

Di loby hotel langkah kaki damar tiba-tiba terhenti.

''Segera urus masalah proyek baru kita dengan Mr Robert .Jika ia sulit ditangani lewat udara.Maka segera buat jadwal pertemuan dengan nya,aku ingin menanganinya secara langsung.''

Kalimat perintah itu yang langsung di angguki oleh Riko.

'' oh ya ,mulai besok atur perempuan ini sesuai rencana.'' sambungnya lagi dengan penuh penekanan.Hal itupun langsung di angguki oleh Riko.

'' ya sudah kamu boleh pulang,'' tambah Damar lagi, sambil meminta kunci kamar yang ad di tangan Riko.

Damar membuka pintu kamar dan sontak membuat mata Tiara terperangah dengan kamar yang begitu luas bahkan bisa 3 kali lipat dari luas kamarnya.

"Cih,sepertinya pelangganmu belum pernah menyewa kamar president suite" Damar tersenyum sinis.

''Mari kita lihat,seberapa hebat permainan mu di atas ranjang.Apakah sesuai dengan harga yang sudah ku bayar dengan kakakmu.Kini saatnya tunjukkan performa terbaikmu.''

Bisik Reza dengan tangan yang sudah mulai merengkuh pinggang Tiara.Rasa takut terlukis di wajah Tiara.Butiran bening mengalir membasahi pipinya.

Wajah damar mulai mendekat.Dengan tegang dan mata terpajam Tiara mencoba pasrah dengan apa yang akan di lakukan Damar.

Jemari nya meremas sisi gaun yang ia kenakan.Dunianya seakan runtuh saat berpikir harus menyerahkan kehormatannya pada seorang pria yang tidak mencintainya bahkan tidak menghargainya.

Namun ia harus ikhlas menerimanya,ini lah harga mahal yang harus di bayar untuk membalas budi kakak yang telah merawat dan menafkahi nya sedari kecil hingga dewasa. Walaupun harus mengorbankan harga dirinya menjadi serendah mungkin.

Tentu saja melayani suami itu adalah sebuah ibadah walaupun isi benak nya sangat bertentangan dengan hati nurani.

Hati yang menjerit tanpa suara, ''Aku bukanlah wanita murahan seperti yang kau pikir kan.Aku bukan wanita yang selalu menjadi pemuas hidung belang.Jika bukan karen kakakku aku tidak akan Sudi menjadi istrimu.'' Air mata yang terus mengalir seakan menumpahkan rasa yang tak mampu terucap.

Suasana malam pertama

Melihat air mata yang terus mengalir dari mata terpejam Tiara.Seakan menyentuh relung hati terdalamnya.Perlahan kedua tangan Damar menyentuh pipi Tiara yang basah.

Saat jemarinya ingin bergerak menghapus air mata itu,tiba-tiba terdengar suara handphone disaku jas nya berbunyi.

Damar menjauhkan badannya dari Tiara .Dan tanggan nya langsung meraih benda pipih itu.

Terlihat nama '' Dewa '' memanggil.

''Bisakah kita bertemu?,aku berada di atap gedung hotel x.'' Suara itu terdengar penuh penekanan.

''Baik,aku segera kesana.'' jawab Damar singkat.

''Segera persiapkan dirimu untuk malam ini...'' ucap Damar sebelum melangkah pergi.

Namun saat berada dibalik pintu langkah kaki nya tersehenti ,ia membalik badan

'' oh ya....di dalam lemari ad lingerie yang indah.Aku ingin kau mengenakan nya.'' sambungnya sambil menyeringai jahat.

Setelah kepergian Damar ,Tiara dapat bernapas sedikit lega karena untuk saat ini ia terbebas dari ancaman serigala yang akan menerkam nya.

Namun matanya kembali terbelalak saat ia memasuki kamar mandi yang begitu luas.

Ia mengisi bet-up dengan air hangat,memasukkan aromaterapi sitrus kedalam bet-up.

Tiba-tiba ia teringat untuk mengunci kamar mandi,ia takut Damar tiba-tiba kembali dan masuk kamar mandi.

Setelah selesai melaksanakan pemikiran nya Tiara langsung membuka pakaian nya dan segera menikmati salah satu fasilitas kamar hotel itu.

Dengan tenang ia berendam di bet-up sambil mengelus-elus tubuhnya dengan busa yang memenuhi seisi bet-up.

Selesai memanjakan dirinya dikamar mandi Tiara keluar memakai handuk kimono dengan rambut panjang hitam yang tersanggul asal

Ia menghampiri lemari putih yang berada di sudut ruangan dan membukanya.

"Inikah yang ia sebut indah?" Tiara menaikkan tinggi-tinggi sebelah alisnya.

''Ini mah bukan indah tapi mesum,''

Cibir Tiara sambil memandangi gaun tidur transparan berwana merah muda.

Tangan Tiara membuka-buka semua pintu lemari di hadapan nya.Namun tidak menemukan apa pun disana.

Hanya sepasang sepasang piyamah laki-laki berwana abu-abu dan lingerie seksi yang ia lihat tadi.

Dengan penuh pertimbangan dan beberapa konsekuensi yang terlintas di pikiran nya.Tiara akhirnya memilih piyama coklat itu untuk di kenakan.

Tentu Tiara harus mempersiapkan hatinya untuk menerima segala resiko saat Damar kembali nanti. Karena ia tidak menuruti perintahnya.

Setelah berpakaian rapi dan menyisir rambutnya Tiara menenggelamkan kan badan nya di kasur yang begitu nyaman,ia menarik selimut sampai ke menutupi dadanya.Tanpa menunggu waktu lama ia pun larut ke alam bawah sadarnya.

🌟🌟✨✨

Di atap gedung Damar mendekati sosok pria yang berdiri tegap dengan kedua tangan berada didalam saku celana.

Damar berdiri disisi pria itu dengan bercekak pinggang dan menatap pemandangan malam dari atas gedung.

Semilirnya angin mulai menyapa wajah keduanya.Dilangit terlihat bintang-bintang bertaburan,dilengkapi dengan sang rembulan yang seolah sedang mengintip mereka.Dan di bawah terhampar atap atap-atap bangunan serta gedung-gedung yang menjulang sama tingginya dengan mereka.

Semua pandangan terhias warna cahaya lampu yang seolah menunjukkan ada sebuah kehidupan yang nyata.

''Kenapa harus Tiara mas?'' suara parau milik dewa memecahkan keheningan.

Damar tersentak saat mendengar nama istrinya itu disebut.

"Maksudnya....?, apa kau mengenal wanita itu?''

Tanya damar kembali,menunjukkan bahwa ia tidak paham apa maksud pertanyaan dewa.

''Jangan berpura-pura lagi mas.Aku sudah mendengar tentang pernikahanmu dengan Tiara.'' Jelas dewa masih dengan sikap tenangnya tanpa menoleh kearah damar.

''oh..tentang wanita penghibur itu.aku mendapat kan nya dimeja judi.Tapi tidak seperti biasanya kau tertarik pada urusan...'' Belum sempat damar menyelesaikan perkataan nya tiba-tiba kepalan tangan dewa sudah mendarat ke wajahnya dengan sangat keras.Hingga membuat badan damar tesungkur ke lantai.

"Apa maksudmu?" Teriak Damar, "wanita itu telah menjual dirinya padaku.tapi jika kau suka kau boleh memakainya.tidak perlu seperti ini.'' bentak damar sambil meraba ujung bibirnya yang berdarah.

Dengan emosi tertahan Damar bangkit dan berdiri tegap lagi.

'' Jangan pernah kau hina Tiara seperti itu.Dia bukan barang yang bisa kau pakai dan kau buang sesukamu.'' Teriak dewa dengan mendarat kan tinju nya sekali lagi.

Hal itu membuat Damar terhuyung seakan akan jatuh hampir lagi.

Darah Damar mulai mendidih dengan perlakuan Dewa.

Damar menarik kerah baju Dewa dan juga mengangkat tangan nya seakan ingin membalas perlakuan Dewa.

Namun tangan nya terhenti saat berada tepat di wajah dewa.

''Cuih... bahkan sekarang seorang pelacur bisa membuatmu begitu marah.Tidak ku sangka seleramu begitu rendah.'' Ucap damar dengan nada penuh penghinaan.

Dengan membabi buta dewa menyerang Damar namun kali ini Damar tidak bisa diam saja.Rahang nya mulai mengeras,namun saat ia ingin mendarat pukulan kepada adiknya ada rasa tidak tega karena Damar memang sangat menyayangi adiknya.Mereka bahkan nyaris tidak pernah bertengkar.

Tapi malam ini Damar seakan tidak melihat sosok adik yang ia kenal di dalam diri Dewa.Berbagai pertanyaan memenuhi benak Damar.Namun ia tidak tau bagaiman cara nya agar Dewa mau bicara tanpa emosi.

''Kenapa?kenapa berhenti?ayo pukul aku.Lebih baik kau pukul aku dengan sekuat tenagamu.Daripada kau hancurkan hatiku dengan kelakuan busukmu.''

Teriak Dewa sambil mengguncang tubuh Damar. Damar mulai mengerti betapa adiknya kini mulai terlihat berantakan .Damar hanya diam mencoba membunuh amarahnya .

''Begitu banyak wanita jalang dalam hidupmu aku tidak pernah peduli.Kau menikah dengan siapa juga aku tidak akan menghalangi.Tapi kenapa harus Tiara mas?'' tanya dewa kembali dengan nada berat seakan ia benar-benar menahan sakit yang terlalu dalam.

Damar masih tak bergeming,ia masih ingin mendengar lagi apa yang akan di ucapkan adiknya.

Karena tidak mendapatkan jawaban Dewa beranjak pergi meninggalkan Damar.

Namun setelah beberapa langkah ia berbalik dan berkata, '' mas ,Tiara bukan wanita seperti yang kau pikir kan.Dia tidak mungkin menjual dirinya padamu.Bahkan seluruh uangmu pun tidak akan mampu membelinya.Dan satu hal yang harus kau tau mas,AKU MENCITAI NYA.Selama ini aku bahkan tidak pernah meminta apa pun padamu tapi kali ini kumohon mas.Jangan sentuh dia mas.Jangan menyakitinya dan jika boleh lepaskan dia mas.Tidak peduli apapun yang telah terjadi diantara kalian.Tapi sebagai adikmu aku memohon, tolong lepaskan dia mas.'' Dewa menyatukan kedua tangannya,lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan penuh sejuta luka.

Damar terpaku mendengar pengakuan adiknya.Rasa sakit yang dirasakan Dewa seolah menorehkan luka di hatinya juga. Damar merutuki dirinya sendiri karena tidak memeriksa dengan jelas tentang gadis itu.

🌟✨🌟🌟🌟

Di kamar hotel,,,,, terlihat sosok wanita yang sedang tidur di ranjang kamarnya.

bagaimana bisa ia tertidur begitu pulas?

Sementara Dewa sangat terlihat sangat hancur karenanya.Bahkan sampai membuat wajahku babak belur seperti ini.Apa benar yang dikatakan dewa tadi?

Jika benar ,bagaimana bisa aku begitu tega pada adikku yang bahkan tidak pernah mengusikku.

Tapi ......mungkin saja dewa salah menilai mu.Akan aku tunjukkan siapa dirimu sebenarnya

Batin Damar sambil menatap wajah yang begitu cantik didepan nya.

Perlahan ia mendekati wajah polos itu,menatapnya lekat.

Hidung mancung ,bibir merah tanpa lipstik dan rambut hitam tergerai.Pemandangan itu seolah menghipnotis Damar.

Tanpa di sadari jemarinya mulai menyibak rambut Tiara yang menutupi sebelah mata.Namun ia tersentak saat tubuh Tiara menggeliat.Secepatnya ia mengalihkan pandangan dan berjalan menuju lemari.

Dibukanya semua pintu lemari namun yang ia cari tak ditemukan.

Damar berbalik dan menatap Tiara penuh makna. Dengan hati-hati ia menarik selimut yang menutupi tubuh Tiara sampai.

Damar tampak menyunggingkan senyuman di ujung bibirnya.

''Beeani-beraninya ia memakai piyama ku,apa maksudnya? terus aku pakai lengerie seksy itu? iiiiiiiiiii.....sungguh menggelikan.'' Decaknya pelan.

''Kenapa aku membiarkan ia tidur begitu lelap,memakai piyama ku pula,setelah apa yang terjadi padaku karena nya.Seharusnya aku merenyeret dia dari tempat tidur dan menyiramnya dengan air panas agar kulit nya melepuh.Tapi..... dia terlihat begitu manis saat tidur.......Aaaaahhh tidak!..mataku pasti salah.Terkadang yang terlihat tidak sesuai dengan kenyataan....''

Damar mulai berdebat dengan dirinya sendiri di ruang kerja dan menggeleng-gelengkan kepala saat mengingat wajah manis tiara,berusaha menyangkal rasa yang mulai tumbuh dihatinya.

Perlahan matanya terasa berat.Damar menggeser mundur kursi yang ia duduki dan mengangkat kedua kakinya keatas meja.Mencoba mencari posisi yang nyaman untuk tidur.Setelah terasa nyaman Damar memejamkan matanya.Namun bayang-bayang Tiara masih saja menggoda ingatan hingga membuatnya berpindah ke sofa.

Tapi...ternyata walau berpindah-pindah tempat tidak bisa menghilangkan bayangan itu.Niat hati ingin menyiksa Tiara malah justru ia yang tersiksa bahkan ia sampai frustasi.

Damar berguling-guling di lantai dan mengacak-acak rambutnya.Untung saja tidak ada yang melihat tingkahnya.Kalau ada pasti sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat seorang Damar yang terbiasa berkuasa,tegas,berwibawa dan seorang cassanova.Kini tampak begitu berantakan dengan kemeja putih terbuka setengah dada,wajah lembam dan rambut acak-acakkan.Berbeda 180 derajat dari Biasanya.

Keesokan paginya......

Perlahan Tiara membuka matanya.Ia menggeliatkan badan ,tapi entah kenapa seperti ada sesuatu yang menimpa perut dan kakinya . Dengan kondisi setengah sadar Tiara membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

''Aaaaaaaaaaa...aaaaaaaaaaagggggggghhh....aaaaaaa......''

Tiara menjerit saat melihat sebuah tangan dan kaki yang merengkuh perut dan kakinya.Ia langsung melompat dari tempat tidur dan melihat seorang laki-laki yang tengah tertidur di sampingnya.

Mendengar suara yang begitu melengking ditelinga membuat Damar membuka mata dan juga langsung meloncat ke lantai.

Spontan rasa kantuk itu menghilang menjadi panik.

'' ada apa,kenapa kau menjerit?'' pekik Damar karena telah menyadari tidak ada suatu hal membahayakan.

'' ke,ke,kenapa kau ada di ranjangku?'' Tanya Tiara dengan suara yang tidak kalah kuatnya.Seolah belum menyadari apa yang telah terjadi semalam.

'' kau bahkan memakai piyama ku.Dan kamar ini aku yang membayarnya.Bagaimana bisa ini menjadi ranjangmu?'' jawab Damar menyadarkan Tiara yang memakai piyamanya dan justru terlihat seksi dimata adamar walaupun sangat kebesaran untuk badan sekecil Tiara.

''ya, ya kau kan suamiku.Jadi wajar saja kalau ranjang ini menjadi milik ku.kar,karena aku kan istrimu.'' ucap Tiara sedikit terbata-bata.Sepertinya ingatan nya sudah mulai pulih.

''jika memang kau istriku kenapa kau menjerit saat aku memelukmu?''.Tanya Damar lagi dengan nada kesal.Damar kembali membaringkan tubuhnya di atas ranjang karena rasa kantuknya kembali menyerang.

''yaaaa ini pertama x nya bagiku , jadi aku belum terbiasa.Hal ini memang mengejutkanku.'' ucap Tiara jujur, namun sang pendengar sudah tidak mampu bersuara lagi.

Drama pagi hari

Mengingat di lemari tidak ada baju ganti.Tiara membuka aplikasi online shop di hp nya.Dengan lincah jari Tiara menggeser-geser layar guna memilih pakaian yang cocok untuk ia kenakan.

Setelah beberapa menit ia mengamati gambar yang ada di layar ponselnya. Akhirnya pilihannya jatuh pada dress abaya polos berwana silver dipadukan dengan pasmina kream coklat dan sendal casual trendi dengan sentuhan sedikit blink-blink.

Selesai sesi pemilihan Tiara langsung mandi sambil menunggu paket datang.Sementara Damar masih melanjutkan dunia mimpinya.

Ting tong Ting tong.......suara bel berbunyi pertanda ada seseorang di depan pintu.

Tiara bolak balik dikamar mandi karena hanya memakai handuk kimono.Tidak mungkin ia keluar menemui seseorang dengan pakaian seperti itu.

Setelah begitu lama berkutat dikamar mandi akhirnya Tiara memutus kan untuk membangunkan Damar.Kalaupun damar melihat pakaian nya itu tidak masalah karena Damar kan sekarang sudah menjadi suaminya.Walaupun ia masih terasa begitu aneh saat dekat dengan nya.

''Mas,mas,maaaaass,, bangun.'' ucap Tiara sambil memencet-mencet hidung Damar.

Terlihat ada luka lebam di wajah damar membuat pikiran nya di penuhi oleh seribu tanya.Namun ia masih harus meloloskan misi penerimaan paketnya dulu dengan bantuan Damar yang pastinya bukanlah hal yang mudah.

''Maaaaaasssss.....mas bangun.'' ucap Tiara lagi sambil menggoyang-goyangkan pundak damar.

Ternyata membangun kan Damar bukanlah hal yang mudah.Sampai pada akhir kekesalan Tiara muncul hingga membuat Tiara berteriak di teringa damar. ''Maaaassss banguuuun.''

Damar langsung terduduk di tepi ranjang karena kaget.Selama ini tidak pernah ada yang berani mengganggu tidurnya apalagi dengan berteriak.

''Heiii...kauuuu....benar-benar ngelunjak ya.Jangan pikir kejadian tadi sudah aku maafkan ya.Sehingga kau merasa berhak membuat ulah lagi.'' Teriak Damar dengan mata melotot.

'' Bu-bukan gitu mas.Tapi----tapi aku hanya mau minta tolong.Bisakah mas menolongku?'' Ucap Rena terbata-bata dan mencoba memasang wajah memelas.

''Apa?'' tanya Damar ketus.Seolah ingin segera menyesuaikan drama ini dan segera tidur lagi.

"Ii-itu mas diluar ada kurir mengantar paket yang berisi pakaianku.Bisakah mas mengambilkan nya untukku?'' ucap Rena memohon manja.

''Hah..? hanya karena hal itu kau sampai membuatku marah sepagi ini.Apa kau sudah punya banyak nyawa cadangan sehingga nyalimu begitu besar.Ambil saja sendiri.Aku bukan pembantumu.Yang seharusnya memerintah itu aku bukan kau.Kau tidak pantas memerintahku.'' Hardik Damar.

''Maaf mas bukanya aku memerintah mas.Tapi aku hanya membutuhkan pertolongan mu mas.Lagian kalau aku keluar dengan pakaian seperti ini mas juga yang menanggung dosanya karena aurat ku dilihat oleh pria yang bukan muhrim.Yaaaa walau bagaimana pun sekarang aku kan istri mas yang sah secara agama dan negara.Tapiii kalau memang mas tidak bersedia aku akan mengambilnya sendiri .Terserah mas,toh nanti dosanya juga mas yang akan mempertanggung jawabkan diakhirat.'' kata Rena sambil berjalan menuju pintu.

''Tunggu...!'' Seru Damar.

Mendengar suara Damar memanggil,Tiara menghentikan langkahnya dan tersenyum puas karena umpannya telah berhasil ditenggak ikan besar yang sombong.

Rena berbalik dengan wajah se biasa mungkin. ''Apa lagi?bukan nya aku harus mengambil paketku.''

''Hmmmm ...jangan pikir aku mau menanggung dosa mu yaa.Aku tidak mau masuk neraka karena mu.'' balas Damar sambil melangkah kearah pintu.

Entah sejak kapan Damar mulai memikirkan dosa dan neraka.Tapi yang pasti Damar tau betul apa yang di katakan Tiara adalah hal yang benar.Walaupun dia sangat jauh dari kategori pria Soleh.Tapi setidaknya ia mengerti hukum-hukum agamanya.

Setelah memberikan paket itu ketangan tiara Damar meraih ponselnya dan menulis pesan kepada Riko agar ia segera datang ke hotel. Lalu Damar berjalan menuju kamar mandi.

''Loh mas bukan nya masih ngantuk.Lanjutin aja tidurnya lagi .Aku tidak akan mengganggu.Beneran deh.'' ucap Tiara sambil membuka isi paketnya.

''kau pikir setelah semua drama mu pagi ini.Aku bisa melanjutkan tidurku lagi.Pokoknya kau harus dihukum karena dua kali telah membuat ku kesal .'' jawab Damar sambil menutup pintu kamar mandi.

''oh ya udah .Terimakasih ya mas.'' ucap Tiara dengan kuat agar insan yang ada dikamar mandi bisa mendengarnya.Sungguh ia tidak memusingkan hukuman yang akan diberikan Damar.

Dengan cepat Tiara mengenakan pakaian nya.Karna tidak ingin Damar melihatnya berganti pakaian.

Selasai berpakaian Tiara menyisir sambutnya yang lebat dan panjang lalu menggulung rambutnya agar lebih mudah saat mengenakan hijab.Tiara memoles wajahnya dengan make up minimalis yang ada di tasnya.

Damar keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang melilit di bagian pusat sampai dengkul.

Melihat Tiara yang sibuk dengan make up nya di depan cermin,entah kenapa mengukir sedikit senyum di ujung bibir Damar.

Damar menggapai pintu lemari yang hanya terisi satu lingerie seksy.

sial.....bagaimana bisa Riko melupakan pakaianku

umpat Damar dalam hati.Dengan cepat damar meraih handphone nya dan memanggil seseorang.

''Kamu dimana?'' Tanya damar singkat .

'' sudah di parkiran tuan.'' jawab Riko yang sedang terburu-buru karena mendapat pesan dari damar setengah jam yang lalu.Tidak biasanya Damar bangun sepagi ini pikir Riko .

Entah apa yang telah terjadi tapi roman-roman nya pasti akan berimbas padanya,pikir Riko sejak tadi.

''Bagaimana bisa tidak ada pakaian ku di sini.Apa kau mau mati.Kau benar-benar tidak becus.'' Bentak Damar hingga menyakiti telinga pendengar nya.

''Iya tuan.Maafkan keteledoran saya.Saya akan segera mengambil pakaian tuan.'' ucap Riko sambil sedikit menjauhkan handphone dari telinganya karena tidak ingin sekali lagi suara yang berasal dari tuan nya itu menyakiti gendang telinganya.

''Jangan ambil pakaian dirumah.Ambil saja yang ada di bagasi mobilku.Dan satu lagi aku akan memotong gaji mu bulan ini.'' Ucap Damar sambil memutuskan panggilan.

Diparkiran Riko tidak terlalu memperdulikan perkataan Damar. Karena Riko sangat mengenal Damar.Walaupun ia selalu bicara kasar dan akan memotong gaji saat marah.Namun sebenarnya Damar adalah bos yang sangat baik kepadanya dan tidak pernah benar-benar memotong gajinya.Bahkan riko sering menerima gaji lebih karena memang pekerjaan nya tidak hanya mengurus kantor tapi juga hal-hal yang sangat pribadi bagi Damar juga ia tangani.

Usai Berdandan dan memakai hijab Tiara mengedarkan pandangannya.

''Aaaa...kenapa kau hanya memakai itu mas?" lagi-lagi wanita itu menjerit. "Apa kau tidak malu mas ,berkeliaran dengan sepotong handuk.'' ucap Tiara sambil menutup matanya .

''Hah...kau memang tidak waras.Kau selalu saja menjerit-jerit dan bertingkah seperti orang gila.Baru saja 5 menit yang lalu kau bilang kalau kau ini istriku dengan memakai kimono dan berkeliaran didepanku.Kini dengan begitu mudahnya kau mengatai ku tidak punya malu.Sepertinya status istri itu hanya ada saat kau membutuhkan nya.Dasar gadis gila.Mungkin menikahi mu adalah sebuah kesalahan terbesarku.'' ucap Damar sambil melempar handphone keranjang dan menghempaskan tubuhnya di sisi ranjang.

Rena membuka tangan dan mencoba menormalkan pikiran nya karena telah mengingat kembali statusnya.

'' oh ya mas kenapa wajahmu terdapat luka lebam.Apa kau berkelahi dengan seseorang?'' tanya tiara menyelidik dengan membelakangi damar,Karena Tiara masih merasa aneh saat melihat pemandangan yang sama sekali belum pernah ia lihat.

''Bukan urusanmu itu.Dan jangan pernah mencoba untuk mencampuri urusanku.Kau memang wanita yang ku nikahi tapi bukan sebagai istri yang memiliki hak untuk mengintrogasi ku.Kau ku nikahi karena kau adalah barang taruhan yang sudah ku menangkan.'' ucap Damar kembali mengingatkan luka yang masih mengangah di hati tiara.

Walaupun Damar sesungguhnya juga terluka saat harus mengingat kejadian malam itu dengan Dewa.

Mendengar ucapan Damar yang merendahkan nya .Membuatnya memilih diam dan membisu.Karena tidak ingin mendengar kalimat yang lebih menyayat lagi dari mulut Damar.

''Ting tung Ting tung'' suara bel memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

Dengan cepat Tiara membuka pintu sebelum serigala itu mengaung lagi.

Riko pun seolah terpanah melihat wajah cantik yang berada di balik pintu.Dengan penuh senyum Riko menikmati pemandangan indah yang hanya beberapa detik itu,karena sebuah suara tajam dan mata yang melotot sempurna sudah berada dibalik sunset.

''sampai kapan kau akan berdiri disitu.'' seru Damar membuyarkan pandangan Riko.

''Maaf tuan.ini pakaian anda.'' Ucap di Riko sambil melangkah kaki ke dalam.

Damar mengambil paper bag di tangan Riko dan berkata " apa kau mau melihatku berganti pakaian.

Riko berbalik dan melangkah keluar yang di ikuti Tiara di belakangnya.

''heiiiiii...kau mau kemana? '' seru damar sambil menarik tangan Tiara.

'' yaa mau keluar.Kan mas mau berganti baju.'' ucap Tiara bingung.

''Kau kan istriku kenapa harus keluar...? sama dia lagi.Bisa-bisa kau dilarikan nya ke kutub Utara.Kau tidak tau dia itu tidak waras.Pekerjaannya tidak becus.'' ucap Damar yang terlihat tidak suka Tiara berdekatan dengan Riko.Dengan cepat damar mendorong Riko keluar pintu dan langsung menutupnya.

Dibalik pintu yang sudah tertutup Riko menaikkan kedua tangan nya seraya ingin mencakar-cakar wajah Damar yang benar-benar menyebalkan pagi ini.

aku....?

tidak waras....?

bukanya dia itu yang berubah menjadi sinting dalam satu malam.

Tdak biasanya bangun pagi-pagi,tidak memiliki pakaian pula.Dan tiba-tiba menjadi posesif pada seorang wanita.Selalu berkata wanita itu hanya sebagai barang yang di menangkan di meja judi.Sejak kapan sebuah barang taruhan di meja judi harus dinikahi.Bahkan begitu banyak wanita yang ia tiduri tidak pernah ada yang dinikahi.Dasar sinting

Riko menggerutu dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!