NovelToon NovelToon

Yuusuatouri: The Beginning of a Legend

Prolog

Sebelum membaca Novel ini, jangan lupa untuk kasih hati, jempol, dan juga vote agar author semangat ya~ Saya sebagai LegendaNgawur ingin meminta anda yang membaca ini untuk baca beberapa chapter dan memberitahu apakah itu seru atau tidak.

Intinya jangan lupa untuk Vote ya~

Maafkan author jika masih ada gaya tulis dan typo ya, bukan masalah males revisi tapi 100 chapter lebih harus di revisi itu gimana ya... Intinya menyebalkan, saya juga ingin melihat peningkatan saya serta jika kalian sudah membaca New Life maka saya sarankan untuk baca ini sampai tamat ya~ Terims~

Seorang pria yang memakai baju kimono (baju khas jepang) merah darah mulai berjalan lurus selagi menunjukkan ekspresi yang terlihat tenang. Ia memiliki rambut yang berwarna merah darah atau bisa disebut dengan warna Crimson.

Ia memiliki tubuh yang sangar atau bisa disebut dengan istilah berotot, terdapat sebuah luka tebas di mata kirinya yang berwarna merah tua.  "Namaku adalah Alvin Ghifari, dewa dari segala semesta dan juga pembuat dari semesta yang bernama Yuusuatouri." Alvin menghampiri ruangan yang terdapat sebuah energi kuat yaitu cahaya harapan.

"Tujuanku mati adalah untuk tidak berurusan lagi dengan musuh atau ancaman yang dibuat oleh seseorang... Bahkan... Jika aku dan seorang dewi suci yang bernama Korrina Comi atau bisa disebut istriku selalu bersama, kita pasti akan menarik musuh-musuh yang kuat ke semesta yang bernama Touri."

Touri adalah semesta besar atau inti semesta yang Alvin ciptakan, dan di dalam Touri terdapat 3 semesta yaitu... Yuusuatouri, Xuusuatouri, dan Zuusuatouri. Dia juga bahkan membuat sebuah semesta yang hanya untuk para dewa dan dewi, yaitu... Kamitouri.

Xuusuatouri berada di sebelah kiri dari semesta Yuusuatouri, Yuusuatouri berada di tengah antara kedua semesta yang bernama Xuusuatouri dan Zuusuatouri, sedang Zuusuatouri terletak di sebelah kanan Yuusuatouri. Ketiga semesta itu hidup bertetanggaan kecuali Kamitouri yang berada di atas ketiga semesta itu.

Disetiap semesta juga terdapat penghuninya contohnya seperti Xuusuatouri yang dihuni oleh malaikat, Yuusuatouri yang dihuni oleh Legenda, dan Zuusuatouri yang dihuni oleh iblis. Kamitouri hanya dihuni oleh para dewa atau beberapa ras yang memiliki sumber energi sihir para Dewa.

Semua ras itu terkadang melindungi semesta mereka dari ancaman, bahkan para penghuni dari setiap semesta itu tidak ada yang berani untuk mengunjungi semesta yang bertetanggaan dengan semesta mereka, jadi semua ras itu lebih memilih mengurus masalah semesta mereka sendiri.

"Dan juga, tentang diriku yang dirumorkan sudah mati itu hanya sebuah kebohongan yang aku buat. Semua itu hanya tipuan yang aku buat agar seluruh keluargaku tau bahwa aku benar-benar sudah mati."

"Aku sangat menyukai dengan ras yang bernama legenda... Mereka itu adalah ras yang sangat akur dan juga ras yang selalu bekerja keras. Ya, tentu saja... Aku ini termasuk seorang ras dewa Legenda."

"Legenda adalah ras yang memiliki penampilan sama persis seperti manusia, tetapi pemikiran mereka hanya memikirkan pertarungan dan bekerja keras berbeda dari manusia yang berbeda-beda. Legenda juga bahkan memiliki DNA dari setiap hewan dan tumbuhan yang ada di semesta Touri, bahkan ada yang membedakan Legenda dan manusia yaitu umur, Legenda memiliki umur abadi dan tubuh fisik yang abadi jadi bisa disebut bahwa Legenda ketika berumur jutaan tahun mereka tidak akan berubah menjadi kakek-kakek dan nenek-nenek, atau istilahnya tumbuh keriput dan rambut tumbuh beberapa uban." Rambut uban bisa disebut dengan istilah rambut putih yang dimiliki kakek-kakek dan nenek-nenek.

Alvin berhenti di depan energi cahaya harapan itu, ia mulai menunjukkan rautan wajah yang terlihat serius.

Alvin mengambil energi cahaya harapan itu, lalu ia menutup kedua matanya. "Aku memberikan kekuatan cahaya harapan atau bisaku sebut dengan kekuatan Saint Legenda... AKU AKAN MEMBERIKANNYA KEPADA SESEORANG YANG LAYAK!!!" Alvin membuka sebuah gate besar dan gate itu menunjukan seorang manusia yang bernama Shiratori Alvin(Shira) yang sedang mengendarai mobil dengan wajah yang terlihat kesal.

"Hah...? Dia yang terpilih...? Apakah aku bisa memberikan kekuatan ini kepadanya untuk menjadi Elemental Saint Light...?" Alvin mulai ragu-ragu.

"Pokoknya... Ramalan adalah ramalan... Aku tidak bisa melakukan apapun tentang ini."

"Shiratori Alvin... Kau akan aku pilih menjadi seorang Saint Legenda. Lindungilah semesta Yuusuatouri dengan kedua lenganmu dan juga kekuatan muliamu sebagai Saint. MASUKLAH KE DUNIA YUUSUATOURI SEKARANG JUGA!!!" Alvin menembak cahaya harapan kepada Shiratori Alvin dengan sangat cepat, lalu ia menutup gatenya.

Alvin menutup kedua matanya. Dan tiba-tiba seseorang muncul di belakang Alvin dengan sangat cepat. "Papa... Aku kembali."

"Kamu tau kenapa kamu disini 'kan? Virra." Alvin melirik kepada Virra.

Virra bangkit dari lantai dengan wajah yang serius. "Membantu Shiratori Alvin menjadi seorang Saint legenda yang layak" Virra tersenyum.

"Itu benar. Kamu harus melatihnya sebelum aku memberitahumu, ingat itu, nak."

"Aku mengerti, Papa..." Virra menunduk kepada Alvin.

Alvin melirik ke arah bola kristal yang menunjukan semesta Yuusuatouri. "Aku berjanji bahwa seluruh anak-anakku tidak akan terlibat dengan musuh-musuh baru cucu-cucuku..."

Virra menghampiri Alvin. "Papa, cahaya harapan yang Papa berikan kepada manusia itu... Apakah itu kuat?"

"Begitu lah... Itu adalah kekuatan Elemental Saint terakhir yang aku berikan kepada seorang manusia... Wujud pertama yaitu Light of Hope dan wujud kedua adalah Saint of Hope."

"Hmm... Begitu ya..."

"Kekuatan Saint yang kamu miliki adalah Saint Multiversal. Saint yang terkuat, karena memiliki semua kekuatan dari semua Saint yang pernah ada..." Alvin tersenyum.

"Saint terbagi menjadi 4 bagian... Saint Elemental, Saint Super Elemental, Saint Zero, Saint Universal."

"H-Hebat... Jadi aku memiliki semua kekuatan Saint itu, itu karena aku adalah Saint Multiversal? " Tanya Virra dengan wajah yang sangat serius.

"Tolong, Papa... Beritahu aku tentang semua Saint yang Papa ketahui, seperti manusia tadi yang memiliki kekuatan Light Saint." Ucap Virra dengan menundukan kepalanya kepada Alvin.

"Fire Saint, Water Saint, Earth Saint, Leaf Saint, Wind Saint, Lightning Saint, Ice Saint, Dark Saint, dan Light Saint. Itu semua adalah Saint Elemental dengan hanya berjumlah 9. " Alvin memegang dagunya.

"Aku tidak bisa menyebut semuanya karena aku terlalu malas..." Alvin terkekeh.

"Kau adalah Saint terkuat, Virra... Kau juga berhak untuk melatih seorang Saint Legenda yang kupilih karena hanya ada beberapa Saint Legenda yang hidup diluar sana..."

"Kau harus melindungi mereka dan juga melatih mereka. Kekuatan mereka ada di dalam jantung mereka. Jika jantung mereka dicuri atau diambil, jantung itu akan dipakai dan kekuatan Saint itu akan menjadi milik di tangan ras yang salah... " Ucap Alvim dengan sangat serius.

Virra menggangguk. "Aku mengerti... Aku akan melakukan semua itu untukmu, Papa." Virra berlutut kepada Alvin dengan penuh hormat.

"Lakukanlah."

Virra menghilang dengan sangat cepat. Alvin tersenyum dengan sangat serius. "Semesta Yuusuatouri ternyata bukanlah sebuah Semesta yang gagal seperti Zuusuatouri." Alvin terkekeh.

Chapter 1 - Dunia dimana Legenda itu ras

Disuatu tempat dimana ketika Shira (Shira adalah singkatan nama Shiratori.) mengalami kecelakaan besar dan dia langsung tiba di dunia yang penuh dengan cahaya.

"Ahh...!?" Shira membuka kedua mata-nya dengan sangat terkejut. Ia mulai melihat sekelilingnya, dan ternyata ia berada di tempat yang sangat terang.

"Apa... Ini... Surga? Atau... Nereka...?" Shira mulai gelisah dan merasa sangat kecewa, karena ia meninggal oleh sebuah kecelakaan mobil yang sangat dahsyat.

"Yang benar saja, Shiratori Alvin... Semua orang telah memperingati-mu untuk tidak bermain hp di mobil." Tiba-tiba seorang pria berpakaian dewa muncul seperti cahaya yang terang. Dia berada tepat di depan Shira dengan wajah yang serius.

Shira langsung terkejut melihat pria tersebut. "K-Kau!? Kau pasti dewa 'kan!?"

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Pakaianmu... Dan juga cahaya-cahaya yang muncul disekitarmu itu..." Shira mulai menunjuk cahaya-cahaya itu.

"Biarkan aku hidup kembali!!! Aku tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi. Aku janji, maha dewa!" Shira berlutut kepada Dewa itu dengan penuh kehormatan dan juga ia ingin sekali memohon kepada Dewa itu untuk menghidupinya kembali.

"WOI!!! KALAU KAU MATI YA MATI!!! MANA BISA SEORANG DEWA MEMBIARKAN SEORANG PRIA YANG CEROBOH HIDUP KEMBALI BEGITU SAJA!!!" Teriak dewa itu dengan sangat kesal.

"Jadi... Ini artinya... Aku telah mati dan tidak bisa kembali selamanya...?" Tanya Shira dengan wajah yang kecewa.

"Iya... Tapi karena aku dewa yang sangat baik hati, (Shira: Preet...) aku akan memberikan-mu kehidupan baru di semesta lain yang bernama Yuusuatouri!" Dewa itu tersenyum.

"Yang kau maksud itu *Isekai* ya? Itu boleh sih, aku gak mau mati begitu saja... Aku ini masih perjaka, jadi percuma saja mati. (Dewa: Preet... Goblok...) " Shira mengepalkan kedua tangan-nya dengan wajah yang serius karena ia meninggal.

"Shiratori dengarkan aku, kamu akan terlahir kembali menjadi seorang Legenda di dunia itu." Ucap Dewa itu dengan menunjukan sebuah peta yang sangat besar di depan Shira.

"Legenda? Maksudmu aku tidak akan terlahir menjadi manusia?" Tanya Shira.

"Tidak, tapi Legenda. Tenang saja... Kamu tidak akan menjadi monster atau alien, legenda dan manusia itu mempunyai wujud yang sama." Dewa itu tersenyum.

"Tetapi... Legenda memiliki kekuatan setara dengan dewa jika mereka bekerja kera..."

"Hmm..." Shira mengangguk.

"Jadi, hanya ras legenda saja yang berada di dunia itu?"

Dewa itu menghela nafas-nya. "Tentu saja tidak, bodoh... Aku ini termasuk dewa legenda yang membantu ras legenda... Karena kamu terpilih menjadi ras legenda, jadi aku membantu-mu."

"Begitu ya..." Jawab Shira dengan senyuman. "Baiklah, sepertinya aku bisa menikmati kehidupan baruku sebagai legenda ini...."

"Jangan terbawa suasana dulu, Shiratori..." Dewa itu mulai memperingati Shira betapa bahayanya dunia itu jika seseorang hidup tanpa berlatih dengan sangat keras.

"Dunia itu sangat berbahaya dan juga tidak bisa diremehkan begitu saja, kamu mati ya mati... Tidak bisa kembali begitu saja."

"Cih... Biasanya di setiap Isekai, seseorang mati pasti bisa di hidupkan lagi 'kan? Kau ini adalah dewa--- (Dewa: Ini bukan semacam anime atau apapun itu, dasar goblok.)"

"Dan juga, seseorang yang sangat bodoh itu, ketika mereka tidak melatih stats dan tubuh mereka untuk sebuah serangan yang besar."

"Serangan yang besar?" Tanya Shira.

"Itu seperti perang, atau pertarungan. Dunia itu penuh dengan perang dan pertarungan yang sangat menyakitkan... Legenda rendahan tidak akan bertahan untuk beberapa detik." Kedua lengan dewa itu mulai bersinar seperti cahaya yang sangat terang.

"Begitu ya..." Shira mulai mengerti betapa bahayanya Yuusuatouri.

"Baiklah, itu akan menjadi lebih menarik menurutku... Hidup dengan berusaha itu lebih bagus daripada hidup tanpa usaha seperti anime yang di kasih cheat itu loh... (Dewa: Wahhh... Nyindir anime isekai yang sebelah ya?)." Shira membenarkan dasi-nya, lalu ia mulai tersenyum kepada dewa tersebut.

"Kamu pasti akan menjadi legenda yang menarik... Aku suka itu..." Dewa itu mulai tertawa dan menyilangkan kedua lengannya.

"Karena kau ini menarik, aku akan memberikanmu sebuah Boost yang sangat besar agar kamu bisa menjadi legenda yang kuat di permulaan-mu ini."

Shira langsung menunjuk dewa itu dengan wajah yang sangat serius. "Aku tidak butuh itu!"

"Itu tidak usah, kau bilang dunia itu adalah dunia dimana kita harus berusaha dengan sendiri. Meminta bantuan dewa itu sama saja dengan sampah... SEPERTI MC YANG DI KASIH CHEAT OLEH DEWA!!! ITU MENYEDIHKAN!!! MEREKA LEBIH BURUK DARI SAMPAH...!!!" Teriak Shira dengan sangat serius.

Dewa itu tersenyum dan mulai tertawa. "HAHAHAHA!!! Menarik sekali...!!!" Dewa itu merasa senang bahwa Shira tidak membutuhkan bantuan dari diri-nya.

"Baiklah, semoga beruntung, Shiratori..." Dewa itu berbalik ke belakang.

"Panggil aku Shira, Shiratori itu adalah hanya nama panggilan bagi seseorang yang sangat hormat kepadaku." Shira tersenyum.

"Aku ini memang hormat kepada-mu... Untuk sekarang..."

Dewa itu mengacungkan kedua lengan-nya, lalu kedua matanya mulai bersinar seperti cahaya roh. "Utusan Legenda Dewa!!! AKU AKAN MENGHIDUPKAN KEMBALI SHIRATORI ALVIN KE DALAM SEMESTA YUUSUATOURI!!!"

Dewa itu langsung terlindungi oleh sebuah aura emas yang sangat cerah.

...

...

"Apa yang...!?" Shira terkejut, lalu ia menghalang kedua mata-nya dengan lengan-nya karena itu terasa sangat cerah sekali.

WOOOOOOSSSSHHHHH!!!

Shira membuka kedua mata-nya dan ia sadar bahwa ia berada di langit yang sangat indah, dia mulai perlahan-lahan terjatuh di atas pohon. "AHHHHHH...!!! TAIIII!!!"

BAAAAAAAMMMM!!!

Shira terjatuh di hutan dan membuat semua pohon-pohon yang ada di sekitar-nya hancur menjadi berkeping-keping. Shira mendarat dengan sangat sempurna bahkan ia tidak merasa kesakitan.

"Whoa..." Shira melihat kedua lengan-nya.

"Ini keren juga... Terasa sedikit sakit sih..." Shira melihat seluruh tubuh-nya dan ternyata kondisi-nya terlihat sangat bagus dan masih seperti manusia. Shira mulai melihat isi saku celana-nya dan ternyata ia mengambil sebuah kartu di saku tersebut.

"Huh...?" Shira mengambil-nya, lalu melihat-nya dengan sangat kebingungan. Dan ternyata ia mengambil sebuah kartu yang menunjukan stats-nya. "Ternyata ini stats-ku ya...?"

Shiratori Alvin - Legend

Strength - C

Defense - E

Speed - D

Intellegence - B

Physical - D

Technique - B

Summon - D

Magic - F

Element - None

Unique Skill - None

"Ini... Wah... Sepertinya dewa itu memang benar... Aku harus berusaha untuk menaikan stats-statsku ini... Stats-statsku terlihat sangat jelek sekali..." Shira menyimpan kartu tersebut kembali di dalam saku-nya lalu ia melihat sekitar.

"Astaga... Aku lupa menanyakan dewa tadi dimana kota pertama-ku dan juga basic-basicnya..." Shira menghela nafas-nya dan membuat sebuah kesalahan pertamanya.

"Sekarang aku tersesat di hutan yang bisa saja ada monster yang keluar dengan sangat tiba-tiba..." Shira melihat sekitar dan ia tidak bisa melihat jalan, itu terlihat bahwa Shira tersesat di tengah hutan.

"Sial..."

SRINGG!!!

Shira tiba-tiba merasakan energi yang sedang beradu tidak jauh dari diri-nya, Shira mulai melihat ke arah barat dimana energi itu berada. "Aku merasakan sesuatu yang aneh... Jadi ini 'kah Legenda...? Dimana ras yang bisa merasakan keberadaan seseorang di sekitar kita."

Shira lari menghampiri energi tersebut dengan sangat cepat, lalu ia melihat sekitar untuk mencoba mencari sebuah monster yang berada di sekitar-nya.

Setelah beberapa menit kemudian, Shira tiba-tiba mulai melihat beberapa monster tanpa kepala di sekitar-nya, itu terlihat seseorang telah menebas kepala monster-monster itu. "Astaga... Kekacauan apa ini..."

BRAGG!!!

Tiba-tiba sebuah monster serigala mulai terpental menuju arah Shira yang sedang melamun. Shira melihat ke arah serigala tersebut. "Ahh!!!"

Shira berputar, lalu menendang serigala tersebut dengan sangat keras, hingga serigala itu terpental jauh ke atas langit. "Monster ya...?"

Shira merasakan bahwa energi yang ia cari mulai mendekat. Ia mulai bersiap dan berhati-hati jika itu sebuah serangan kejutan. "... ..."

"Kamu..." Tiba-tiba seorang gadis kecil berkuping kucing mulai menghampiri Shira dengan wajah yang kebingungan. Shira langsung tidak ingin bergerak karena bisa saja itu monster serigala yang menyamar menjadi seorang gadis.

"Siapa kamu...? Dan kamu ini apa...?" Tanya Shira dengan sangat serius.

"Ohh, paman belum tau aku ini apa ya?" Gadis tersebut mulai tertawa. "Aku ini seorang Legenda Neko... Dan seperti-nya paman ini hanya legenda yang biasa ya?"

"Legenda Neko...? (Tidak dipikirkan dia mempunyai kuping kucing...)" Shira mulai berpikir, tiba-tiba ia melihat sebuah monster serigala melompat ke arah gadis tersebut.

"Awas!!!" Shira melompat ke arah serigala itu dengan sangat cepat, lalu ia menendang wajah serigala itu hingga serigala itu terpental ke arah batu yang sangat besar.

Shira terjatuh setelah menendang serigala itu, seluruh tubuh-nya terasa sangat berat dan itu sudah membuatnya kelelahan. "(Sialan... Tubuh ini cukup berat sekali...)" Legenda yang tubuhnya belum cukup terlatih akan memiliki efek samping, ketika mereka bertarung... Mereka akan langsung kelelahan.

"Terima kasih." Gadis itu tersenyum lalu ia menunjukan tangan kanan-nya untuk membantu Shira berdiri. Shira melirik kepada-nya lalu ia berdiri dengan sendiri dan menolak pertolongan gadis itu. "Tidak usah..."

"Sepertinya paman ini sebuah Legenda yang amatiran ya? Kamu terlihat seperti pemula."

"Iya..." Shira membenarkan dasi-nya.

Gadis itu mulai melihat baju Shira yang sangat aneh, ia baru pertama kali-nya melihat baju yang di pakai Shira. "Paman, baju-mu aneh sekali..."

"Benarkah? (Jadi baju kerja-ku ini aneh...? Atau dunia ini belum pernah melihatnya)" Shira terkekeh, lalu ia mulai melihat wajah gadis itu dengan sangat serius.

"Ngomong-ngomong apakah ada kota atau desa di dekat sini?" Tanya Shira.

"Iya, tentu saja. Kota Legenia." Gadis tersebut menunjukan arah kepada kota tersebut dan jarak-nya agak jauh sekali.

"Hmmm, begitu ya..." Shira mengangguk.

"Mau aku antar? Lagian paman ini masih pemula 'kan? (Shira: [Kata itu cukup nyindir juga... Dasar...])" Gadis itu tersenyum dan mempunyai niat untuk membantu Shira yang baru saja datang ke dunia baru ini.

"Itu boleh saja sih... Baiklah, tunjukan jalan-nya." Shira mengeluarkan jempol-nya.

"Ok." Gadis itu bergerak menghampiri arah timur dengan wajah yang tersenyum. Shira bisa melihat beberapa luka di kedua lengan-nya, dan itu terlihat seperti luka cakar.

Shira mengikuti gadis itu. "Ngomong-ngomong, aku masih belum mengerti dengan kegunaan kartu ini." Shira mengeluarkan kartu-nya dan menunjukannya kepada gadis itu.

Gadis itu melirik kepada Shira. "Ahh... Kartu stats, ya? Itu memiliki banyak kegunaan loh... Bahkan jika paman menunjukan kartu itu kepada wajah-ku, kartu itu akan melihatkan stats milik-ku."

"Cobalah." Gadis itu tersenyum.

Shira menunjukan kartu tersebut kepada wajah gadis tersebut, tiba-tiba kartu itu mulai melakukan scan kepada wajah-nya. Dan stats-nya mulai muncul di kartu milik Shira.

Megumi Ryouma - Legenda Neko

Strength - B

Defense - F

Speed - A

Intellegence - E

Physical - C

Technique - C

Summon - B

Magic - E

Element - Wind

Unique Magic - Unpredictable Sensing

"(Megumi Ryouma ya...? Strength dan speed-nya itu bagus juga, tetapi... Defense-nya itu terlihat sangat tidak baik.) " Shira merasa sangat terkejut melihat Defense Megumi itu F

"(Bahkan dia mempunyai element sendiri dan juga Unique Magic sendiri... Unpredictable Sensing...?)" Shira merasa terkejut dengan unique magic-nya, karena dia mempunyai sihir unik merasa semua pergerakan musuh dari jauh dan dekat, itu terlihat seperti tidak di prediksi.

"Hmm... Shiratori Alvin itu nama paman ya... Wahhh... Stats milik-mu sangat buruk sekali, kamu memang benar-benar amatiran... (Shira: [Kata hatiku terasa gak enak gini ya...?])" Megumi merasa sangat terkejut.

"Ahahaha... Ngomong-ngomong, boleh aku panggil kamu Megumi?" Tanya Shira.

"Tentu, aku akan memanggil-mu Shira." Megumi terkekeh.

"Tentang Unique Magic-mu ini... Apa maksud-nya?" Tanya Shira dengan sangat serius.

"Ohh, jadi itu seperti merasakan energi musuh-mu tanpa diketahui oleh musuh tersebut, mereka tidak akan memprediksi bahwa aku ini sedang mencari energi mereka atau titik kelemahan mereka..."

"Jadi, jika aku tidak mempunyai Unique magic tersebut, musuh kita bisa mengetahui bahwa aku ini sedang merasakan energi-nya?" Tanya Shira.

"Iya... Dan merasakan energi seseorang tanpa sihir ini itu tidak akan selalu berhasil, jika kamu ketahuan itu akan membuat masalah yang cukup besar." Megumi menyimpan kartu-nya.

"Ternyata memang benar... Aku harus bekerja keras untuk menaikan stats-statsku ini..." Shira mulai memegang dagunya.

"Aku akan membantu-mu, Shira. Aku tidak kuat melihat seorang amatiran tinggal di Kota Legenia. (Shira: [Tolong hentikan kata-kata itu.])" Megumi mengeluarkan jempol-nya.

"Terima kasih banyak. Mohon kerja sama-nya!" Shira tersenyum.

"Yok!" Megumi tersenyum.

"(Walaupun dia ini terlihat seperti anak kecil... Tapi dia terlihat sangat membantu.)" Shira merasa sangat lega.

"Ngomong-ngomong, apa yang akan terjadi jika kartu-ku ini hilang?" Tanya Shira.

"Itu tidak akan pernah hilang dan tercuri... Jika kartu-mu hilang, kartu itu akan tiba-tiba terbang menghampiri pemilik-nya dengan sangat cepat."

"Begitu ya? Praktis sekali..."

Megumi tersenyum, lalu ia mulai merasa penasaran tentang Technique Shira yang berperingkat B. "Technique milikmu itu berperingkat B, kamu pasti akan mempunyai tehnik yang sangat bagus dan juga kuat jika peringkat itu besar."

"Begitu ya...? Ahahaha... Magic-ku ini berperingkat F loh."

"Itu karena kamu tidak pantas menjadi seorang penyihir... Kamu ini sama seperti-ku." Megumi tersenyum.

"Penyihir?" Shira mulai penasaran dan ternyata ada juga penyihir di dunia baru ini.

"Ohh, aku belum memberitahu-mu tentang pekerjaan sebagai legenda ya?" Megumi mengeluarkan kartu-nya lagi, lalu ia melirik kepada Shira dengan wajah yang sangat serius. "Keluarkan lah kartu-mu lagi, Shira."

"B-Baik..." Shira mengeluarkan kartu-nya, tiba-tiba Megumi mengambil kartu-nya dengan sangat cepat hingga Shira tidak bisa melihat-nya. "(Cepat sekali...)"

Megumi menepatkan kartu-nya di atas kartu Shira, dan tiba-tiba kartu Shira langsung bersinar dan berubah menjadi warna plantinum. "Whoa... Hebat..."

"Sekarang kartu-mu ini telah di upgrade menjadi kartu peringkat A... Dan juga ada berbagai mode di dalam-nya." Megumi memberikan kartu itu kembali kepada Shira, lalu Shira mengambil-nya dan melihat-nya.

"Cobalah untuk melihat class yang tersedia untuk-mu, kamu hanya harus menyebut nama-nya di depan kartumu, lalu kartu itu akan menunjukan beberapa class untuk-mu." Megumi tersenyum.

"Baiklah, aku mengerti." Shira melihat kartu tersebut dengan wajah yang sangat serius.

"Class."

Class tersedia:

-Saint Legend

Megumi melihat kartu Alvin dan ia merasa terkejut bahwa terdapat hanya 1 class yang tersedia untuk diri-nya. "Kamu hanya di sediakan hanya class Saint!?"

"Apa itu buruk...?" Tanya Shira dengan gugup.

"Jika kamu mau class yang sangat sulit... Aku sarankan kau pilih Saint Legend, jarang sekali ada legenda yang memilih class itu karena class itu susah sekali dan juga jarang muncul di Class Selection. Hanya legenda yang sangat mahir mampu memakai class itu loh." Megumi tersenyum.

"Yok, dimengerti." Shira tiba-tiba menekan "Saint Legend" dengan sangat cepat tanpa berpikir dua kali, ia ingin mempunyai kehidupan yang penuh dengan usaha di dunia ini. Shira ini adalah pria dewasa yang tidak suka jalan pintas.

Shira bersinar seperti cahaya, Megumi merasa sangat terkejut melihat-nya memilih class yang sangat susah dan jarang muncul.

Shira melihat kepada kedua lengan-nya dan tubuh-nya terasa sangat ringan. "Loh, ini jadi lebih ringan..."

"Stats." Kartu itu langsung menunjukan stats Shira.

Shiratori Alvin - Saint Legend

Strength - B

Defense - E-

Speed - C+

Intellegence - A

Physical - B+

Technique - B

Summon - C

Magic - A

Element - None

Unique Skill - None

"Wahh... Sepertinya stats-ku mengalami perubahan yang cukup drastis... Dan bahkan sihirku menjadi tingkat A." Shira tersenyum.

"Kamu serius ingin memilih class Saint Legend? Itu susah loh." Ucap Megumi dengan sangat serius bahwa class Saint Legend ini tidak bisa diremehkan begitu saja.

"Serius. Aku ingin berusaha lebih keras." Alvin tersenyum.

"Begitu ya..." Megumi tersenyum, lalu ia berhenti berjalan karena ia melihat sebuah kastil yang sangat besar di depan-nya.

"Kita telah sampai..."

Shira menoleh kepada kota Legenia itu dengan sangat serius. "Petualangan-ku sebagai orang dewasa... Dimulai!" Shira tersenyum dengan sangat senang.

Chapter 2 - Pertarungan Pertama yang Sengit

Shira dan Megumi sedang berjalan di kota Legenia selagi melihat-lihat sekitar mereka, banyak sekali legenda yang sangat berbeda dan juga menggunakan bermacam-macam pakaian yang unik. Dan bahkan class mereka sudah tentu akan berbeda.

"Kota ini lebih besar dan tidak sesuai dengan ekspetasi-ku..." Shira melihat-lihat sekitar dengan terkejut.

"Tentu saja, kota ini adalah ibu kota untuk para Legenda. Seluruh kota ini terlindungi oleh Force Barrier. Lihatlah, aku bahkan tidak bisa melukai-mu." Megumi memukul perut Shira dengan sangat keras, hingga Shira tidak merasakan pukulan tersebut.

"Leh ugha... Benar juga." Shira terkejut.

"Benar 'kan?" Megumi tertawa.

"Ngomong-ngomong, dimana kamu akan mulai, Shira? Aku akan menjadi guide-mu." Megumi tersenyum, lalu ia menggerakan ekor-nya ke kiri dan ke kanan

"Baiklah... Aku butuh uang 'kan? Bagaimana cara aku mendapatkan-nya?" Tanya Shira dengan sangat serius.

"Itu gampang, kamu hanya harus melihat-nya di map, lalu cari tempat quest dan bam! Kamu akan mendapatkan Berlian!"

"Mata uang kota ini adalah Legenia's Diamond! Bisa disingkat dengan LD." Megumi tersenyum.

"Begitu ya..." Shira mengeluarkan kartu-nya, lalu ia mengubah-nya menjadi mode Map agar ia bisa mencari tempat baju untuk para Legenda, karena baju yang ia pakai sekarang cukup menarik perhatian untuk para Legenda yang sedang berjalan.

"Hmm, bagaimana kalau kita pergi berbelanja sebuah baju?" Shira tersenyum.

"Itu ide bagus! Baju kamu 'kan terlihat sangat aneh sekali." Megumi tertawa dengan terbahak-bahak.

"Diamlah..."

"Tapi apakah kau punya LD?" Tanya Megumi.

"Hmmm... Entahlah, caranya untukku melihat Diamond-ku gimana?" Tanya Shira dengan kebingungan.

"Itu gampang, kartu itu mempunyai mode itu juga."

"Benarkah?" Shira melihat kartu tersebut lalu ia mengganti mode tersebut menjadi mode uang. Dan ternyata ada 500 diamond di kartu-nya.

"Whoa... 500 diamond, apakah ini cukup untuk membeli baju?" Tanya Shira.

"Tentu saja, biasanya harga baju itu rata-rata diatas 100 LD." Megumi tersenyum.

"Baiklah, ayo kita pergi." Shira dan Megumi bergegas pergi ke toko baju untuk membeli sebuah baju baru. Shira mulai berpikir jika ia bisa menukarkan baju-nya untuk baju legenda.

***

KRING!!! KRING!!!

Suara lonceng ketika pintu toko baju di buka, Shira dan Megumi mulai melihat baju-baju yang tersedia dan ternyata banyak sekali.

Bahkan banyak sekali Legenda yang sedang mengantri di tempat pembelian, Shira mulai merasa lega berada di dalam toko tersebut karena sebuah sensasi udara yang dingin.

"Dingin sekali... Ini seperti AC saja..." Shira tersenyum.

"Tentu saja, setiap toko pasti akan mempunyai AC." Megumi menunjukan sebuah kepala Beruang putih yang sedang menghembuskan udara dingin.

"(Gila... AC disini memang mengerikan...)" Shira merasa sangat terkejut.

Tiba-tiba seorang pemilik toko menghampiri Megumi dengan wajah yang sangat senang bahwa dia telah datang berkunjung. "Ahh, Megumi, kamu akhirnya datang lagi!"

"Halo, paman! Aku dan paman disebelahku datang ke sini untuk membeli baju baru~" Megumi tersenyum.

"Hmm?" Pemilik toko itu melirik ke wajah Shira, lalu Shira tersenyum. "Ahaha...Apa kabar..."

"Kamu seorang Saint Legenda!? Gilaa... Masih ada Legenda yang berani untuk menjadi Saint..." Pemilik toko itu merasa sangat terkejut melihat sebuah Saint Legend, ia langsung menghampiri Shora dan mulai menggandeng tangan kanan-nya.

"Siapa nama-mu!?"

"S-Shiratori Alvin... Bisa dipanggil Shira. " Shira terkekeh.

"Kamu datang kesini untuk membeli baju Saint Legenda milik-ku?!"

"I-Iya." Shira tersenyum.

"Paman Porugi, dia ini teman-ku loh." Megumi tertawa dengan sangat senang, tiba-tiba Porugi langsung terkejut bahwa Shira ini adalah teman Megumi.

"Kamu juga teman Megumi!? Kamu boleh untuk mengambil baju apapun yang kamu mau, itu gratis!" Porugi memberikan diskon 100% kepada seseorang yang telah berteman dengan Megumi.

"Hahh..!?" Shira merasa sangat terkejut, lalu kedua bola mata-nya melirik ke arah Megumi yang sedang tersenyum dengan sangat imut. "(Gadis ini cukup membantu juga... Kerja bagus, loli!) "

"T-Terima kasih..." Shira tersenyum.

Mereka menghabiskan hampir 1 jam melihat-lihat baju untuk Neko Legenda dan Saint Legenda, Megumi membutuhkan baju Neko Legenda yang beratribut kecepatan agar ia bisa menyerang musuh dengan kecepatan-nya.

"Sepertinya aku akan memilih baju keren berwarna ungu ini." Shira mengambil baju tersebut.

"Hmmm... Baju Saint Legenda Stage 3, ya...?" Porugi tersenyum.

"Stage...?" Shira mulai kebingungan tentang stage, mungkin yang ia maksud Stage itu adalah Level.

"Ohh, itu seperti sebuah level." Megumi tersenyum.

"Atribut baju-mu itu memiliki defense yang cukup besar dan juga strength yang seimbang. Setiap stage pasti memiliki atribut yang seimbang, kau tau?" Megumi tersenyum.

"Dan bahkan, baju stage 3 itu dimana baju itu telah mempunyai Unique Magic sendiri." Porugi tersenyum.

"Baiklah... Aku mengerti!" Shira tersenyum.

"Porugi, aku ambil yang ini." Shira mengeluarkan kartu-nya lalu ia menempalkan-nya di baju tersebut. Cara untuk membeli baju itu adalah dimana kedua kartu pembeli dan penjual menunjukan mode uang kepada satu sama lain, tetapi karena Shira mendapatkan-nya gratis, ia langsung menempelkan kartu-nya di baju tersebut.

"Equipment!" Shira menggantikan kartu-nya menjadi mode equipment dimana ia bisa ganti baju dengan sangat cepat menggunakan mode itu.

Ia melihat baju baru-nya, lalu ia menekan baju tersebut, dan baju-nya langsung tergantikan oleh baju baru-nya.

Twillight Fierce - Saint Armor stage 3

Defense - A

Strength - A+

Unique Magic - The Dark Pierce

"Wahh... Terlihat keren~" Megumi tertawa.

"Itu terlihat pas untuk-mu, Shira." Porugi mengeluarkan jempol-nya.

"Unique Magic ini... Apa maksud-nya?" Tanya Shira dengan sangat kebingungan.

"Ahh... Kedua sarung tangan-mu itu bisa membuat sebuah pedang kegelapan tanpa henti dan tidak ada batas, tetapi... setiap 5 detik itu akan menghilang." Porugi tersenyum.

"Itu hebat sekali." Shira menggerakan kedua lengan-nya.

SRIINGG!!!

Shira mengeluarkan dua pedang kegelapannya. "Leh ugha...!!!" Shira merasa sangat terkejut dan senang melihatnya.

"Lihatlah punyaku, Shira!" Megumi tersenyum.

Shira melirik kepada Megumi dan ia langsung terkejut dengan sangat kaget karena Megumi menggunakan baju baru yang sangat keren. "L-Leh ugha!!!"

"Bahan-nya terlihat mahal sekali..." Shira merasa sangat terkejut.

"Ini baju Neko Legenda stage 4." Megumi melihat baju-nya dan juga atribut baju tersebut di kartu-nya.

Plantinum Barrier - Neko armor stage 4

Defense - B+

Speed - A++

Physical - B++

Unique Magic - Speed of Plantinum

Shira melihat kartu-nya, lalu ia merasa sangat terkejut melihat atribut yang sangat bagus. "Kecepatan adalah caramu berkelahi ya?"

"Iyap!" Megumi mengangguk.

"Kalian berdua berbau seperti mobil yang baru saja di ganti warna-nya. Kalian siap untuk berpetualang!!!" Porugi tertawa dengan sangat senang.

"Terima kasih, paman!" Megumi mengganguk lalu ia memeluk Porugi.

"Sama-sama, nak..." Porugi mengusap rambut Megumi, Shira melihat kedua tangan-nya dengan wajah yang sangat serius. "Porugi, terima kasih telah memberiku baju gratis ini..."

"Sama-sama, semoga beruntung diluar sana." Porugi tersenyum.

***

Shira sedang melihat-lihat stats-nya dan itu terlihat masih sama, sedangkan Megumi sedang melihat-lihat seluruh kota. Sesuatu yang sangat penasaran mulai menanggu pikiran Shira.

Itu tentang Porugi yang tiba-tiba memberi mereka berdua baju gratis, padahal Megumi bilang baju stage 3 ke atas itu berharga 10.000 Diamond lebih, dan Porugi memberikan-nya begitu saja tanpa sebuah bayaran.

"Megumi, aku ingin menanyakan-mu tentang sesuatu."Shira melirik kepada Megumi.

"Dan itu...?" Tanya Megumi dengan wajah yang penasaran.

"Mengapa Porugi memberikan kita baju stage 3 ke atas dengan harga gratis? Apakah kamu berkaitan sesuatu dengan-nya?" Tanya Shira

Megumi tersenyum, lalu mereka tiba-tiba berhenti di depan patung yang sangat besar, patung-patung itu melihatkan dewa dan dewi yang sedang bertarung. "Sebenarnya Porugi itu termasuk budak kakek moyang-ku."

"Kakek moyang?!" Shira merasa sangat terkejut.

"Iya, dia adalah dewa dari segala semesta. Dewa yang membuat seluruh dunia ini menjadi nyata... Bersama dengan istri-nya, seorang Dewi dari segalanya juga." Megumi menunjuk patung tersebut dengan wajah yang serius.

Shira menoleh kepada patung tersebut, lalu ia merasa tidak bisa berkata satu katapun karena sebuah dewa-dewi yang berkelahi. "Kenapa mereka berkelahi?"

"Untuk menyelamatkan dunia baru ini, dan juga membuat dunia baru ini menjadi kenyataan. Mereka melakukan pertarungan akhir demi kedamaian." Megumi tersenyum.

"Begitu... Mereka dimana sekarang?"

"Menanyakan hal yang mustahil itu tidak akan pernah selalu dijawab, Shira..." Megumi terkekeh, dan merasa sangat ingin menemui kedua dewa dan dewi itu karena kedua-nya adalah nenek dan kakek moyang Megumi.

Megumi menunduk kepada patung tersebut seperti berterima kasih kepada-nya. "Hari ini sepertinya hari yang cukup damai lagi, kakek... Nenek..."

Shira mengikuti Megumi dengan menunduk kepada patung tersebut, dan ia tiba-tiba menemukan nama mereka di batu yang besar di sebelah patung kaki mereka. "Korrina Comi... Alvin Ghifari...?"

"Iya, mereka adalah nama dari kedua dewa dewi itu."

"Begitu ya..."

Megumi mengusap air mata-nya yang hampir menetes, ia langsung melirik kepada Shira dengan wajah yang bersemangat. "Bagaimana kalau kita buka mode sihir kamu di toko sihir?"

"Wahh! Boleh juga tuh!" Shira mengangguk dengan penuh semangat.

Mereka berdua pergi menghampiri toko sihir untuk mencari sebuah sihir yang cocok untuk Shira, toko sihir itu terletak dekat dengan patung-patung itu.

KRING!!! KRING!!!

Suara lonceng pintu toko, Shira langsung merasa sangat terkejut melihat banyak sekali kertas dan juga buku sihir di dalam rak-rak tersebut. Ia merasa berada di perpustakaan, tetapi buku-buku itu bukan buku biasa, tetapi buku-buku itu adalah buku sihir, mantra, dan summoning. Buku mengeluarkan monster dan tunggangan juga bahkan ada, kecuali mengeluarkan jodoh dan melupakan mantan.

"Selamat datang." Para maid mulai menyambut mereka dengan menunduk kepala mereka kepada Shira dan Megumi.

Megumi menunjuk tempat buku sihir element kepada Shira. "Shira, karena kamu belum mempunyai elemen apapun, toko ini menyediakan elemen gratis dengan cara memutarkan roda itu." Megumi menunjukan roda putar yang tertulis *Hanya untuk legenda yang tidak mempunyai elemen.*

"Wahhh..." Shira dan Megumi bergerak menghampiri roda putar itu, Shira merasa sangat bersemangat melihat banyak sekali elemen di roda putar tersebut.

"Jadi ini sekali coba ya?" Tanya Shira.

"Tentu! Semoga beruntung, aku akan mencarikan sihir yang murah dan juga bagus untuk-mu." Megumi berjalan pergi menghampiri buku-buku sihir untuk Saint Legenda.

"Hoki itu hanyalah mutlak... Aku tahu bahwa isekai bukanlah dunia yang memiliki game gacha..." Shira terus menurus berkata ini bukan gacha, selagi memutarkan roda putar itu dengan sangat kuat, hingga roda putar itu berputar dengan sangat cepat.

Shira menutup kedua mata-nya dan berharap untuk mendapatkan elemen yang ia inginkan, yaitu elemen Light.

Jrettt...

Suara roda putar itu mulai berhenti, jantung Shira mulai berdetak dengan sangat cepat. "CAHAYA!!!" Shira membuka kedua mata-nya dan ternyata ia mendapatkan elemen cahaya dan itu adalah elemen yang sangat ia inginkan. "LUCKY!!!" Shira mulai melompat dua kali dengan sangat senang.

Shira mengeluarkan kartu-nya, lalu ia memasukan kartu-nya ke dalam box yang berada di depan-nya. Kartu Shira mulai bersinar, lalu ia melihat kembali stats-nya.

Ternyata elemen-nya mulai menjadi elemen cahaya. "Elemen cahaya dan juga memiliki unique magic shadow pierce... Ini sepertinya akan menarik."

"Shira." Megumi menghampiri Shira dengan memegang 2 scroll berisi sihir yang cocok untuk Shira.

"Gimana? Kamu dapat elemen apa?" Tanya Megumi dengan penasaran.

"Cahaya." Shira tersenyum selagi mengeluarkan sebuah cahaya sinar dari jari-jarinya.

"Cahaya ya?! Hebat, sepertinya kamu memiliki kombinasi yang sangat sempurna seperti cahaya dan kegelapan." Megumi tersenyum.

"Ini, sihir yang pas untuk dirimu, Shira. Jangan dipikirkan tentang membayar karena aku telah membayarnya." Megumi memberikan kedua scroll itu.

Shira merasa sangat bersalah karena Megumi lah yang telah membayar kedua scroll itu. "Ehh, aku akan mengganti---"

"Tidak usah, ambil saja." Megumi tersenyum.

"Terima kasih banyak." Shira tersenyum, lalu ia melihat kedua scroll itu.

"Swords Disc dan Magic Manipulation... Sihir yang cukup unik." Shira merasa sangat terkejut melihat itu.

"Di Yuusuatouri tidak ada yang namanya dengan bersantai, jika kamu bersantai tanpa berlatih, itu sama saja mengancam dirimu untuk bunuh diri." Megumi tersenyum.

Shira mengangguk, lalu ia mengganti mode kartu-nya menjadi mode sihir. Shira memasukan kedua scroll tersebut ke dalam kartu-nya dan kartu milik Shira langsung bersinar, itu artinya penambahan sebuah sihir telah berhasil.

Magic - Saint Legend

Swords Disc

Magic Manipulation

"Praktis banget dah... Kartu ini memang hebat." Shira menatap kartu tersebut.

"Tentu saja, kartu plantinum itu memiliki banyak sekali mode."

"Begitu ya..."

Tiba-tiba kartu Megumi keluar dari saku-nya dengan tiba-tiba, lalu kartu tersebut mulai terjatuh di atas lantai dan memperlihatkan sebuah rumah besar yang sedang diserang. "Oh tidak...!" Megumi merasa sangat kaget melihat itu.

"Huh!? Kartu ini juga bisa melihatkan sebuah gambaran---"

"IBU!!! AYAH!!!" Megumi lari keluar dengan sangat cepat, hingga kartu-nya langsung terbang menghampiri-nya.

"Apa yang terjadi!?" Shira lari menghampiri Megumi dengan sangat cepat.

Seketika Shira keluar dari toko tersebut, ia melihat Megumi sedang melompati beberapa atap toko dan rumah-rumah. "Dia mau kemana...?!"

***

Megumi mendarat di atas rumah besar-nya dan ia melihat beberapa prajurit bertopeng memasuki rumah-nya. "Guild sialan!!!" Ternyata segerombolan prajurit bertopeng itu berasal dari guild The Exhausted

Megumi melompat menghampiri taman-nya. "Dengarkanlah hati-ku yang dingin ini, tiuplah mereka menjadi potongan yang sangat kecil!!! HACKING WIND"

5 prajurit bertopeng itu terkena sihir milik Megumi. Mereka langsung terpotong menjadi bagian-bagian kecil seperti daging sapi yang di cabik-cabik. Megumi mendarat dengan sangat sempurna.

Tiba-tiba dua legenda mulai menyerang Megumi dari belakang menggunakan pedang mereka.

CLAAAANG!!!

Megumi dengan sangat cepat melakukan sebuah serangan balik menggunakan pedang-nya. "Energi sihir kalian bisaku rasakan!!!"

"Tapi bisakah kamu merasakan ini!? EARTHBLAST!!!" Seorang legenda bertopeng coklat menendang tanah yang ia injak, lalu mengeluarkan sihir tanah.

Megumi menoleh ke belakang dan melihat batu itu sedang terbang menghampiri-nya. "Sialan---"

...

...

"Sword Disc!" Shira memutar pedang bayangannya seperti angin topan, ia dengan cepat melempar pedang berputarnya ke arah batu itu.

BRAAKKK!!!

Pedang itu dengan cepat membelah batu-batu itu menjadi bagian yang sangat kecil. "Maaf, aku terlambat, Megumi."

"Shira...!?" Megumi merasa sangat terkejut.

Shira menoleh kepada prajurit bertopeng itu. "Hei, menyakiti seorang gadis kecil itu tidaklah adil, biarkan diriku ini memberi kalian pelajaran yang berat." Shira mulai bersiap untuk bertarung dengan wajah penuh percaya diri.

"Kau cukup mempunyai nekat yang kuat, pak tua..." Legenda itu lari menghampiri Shira.

Shira melirik kepada Megumi. "Kau serahkan Legenda bertopeng coklat ini kepada diriku, kamu urus keluargamu itu." Shira menendang Legenda itu dengan sangat kuat, tetapi Legenda tersebut memegang kaki-nya dengan sangat kuat.

"Halo, namaku Zered... Kamu siap untuk merasakan kesakitan!?" Zered tersenyum.

"Sial!" Shira mengeluarkan kedua pedang bayangan-nya lalu ia menggunakan sihir Sword Disc menuju arah Zered.

TRAKK!!!

Kedua pedang yang Shira lempar tidak berguna untuk Zered

"Cih! Itu tidak berguna!" Zered tersenyum dengan sangat naif karena ia terlindungi oleh sihir Rocky Skin dimana sihir itu mampu membuat kulitnya menjadi sebuah batu yang keras.

Shira berputar lalu ia menendang wajah Zered, dan Zered langsung terpental mundur. "Kau kuat juga, pak tua..."

"(Seluruh tubuhku terasa sangat berat... Sepertinya pertarungan pertamaku tidak akan bertahan lama.)" Shira mulai berkeringat, padahal pertarungan baru saja di mulai dan dia sudah lelah.

Zered lari menghampiri Alvin, lalu ia memukul perut-nya dengan sangat keras. "UGGGHHHH!!!" Shira mengeluarkan banyak sekali darah karena terpukul di perut dengan tangan sekeras batu.

"DASAR AMATIRAN!!!" Zered berputar, lalu ia menendang wajah Shira dengan sangat kuat, hingga Shira terdorong mundur.

"U-Urgh..." pipi Shira tergores dan mengeluarkan sedikit darah.

"Berat..." Shira mencoba untuk melawan balik dengan menggerakan seluruh tubuynya terasa sangat berat.

Megumi menoleh kepada Shira, ia mulai mempunyai perasaan yang buruk. "Shira!!!"

"FOKUS PADA TUJUAN!!!" Teriak Shira dengan sangat tegas, ia tidak ingin dibantu karena Shira tidak suka mengandalkan seseorang dengan masalah-nya.

Zered tertawa terbahak-bahak karena melihat kesempatan emas Shira hilang karena keegoisannya. "Kamu bodoh sekali, pak tua... Jangan bertingkah sok jago---"

SRETTT!!!

Lengan kanan Zered tiba-tiba terbelit oleh sihir cahaya Shira yang bernama Light Binds, Shira tersenyum. "Peraturan pertama dalam perkelahian... Arogan dan kenaifan itu di larang!!!" Shira menarik cahaya-nya hingga Zered tertarik menuju arah Shira

Shira dengan cepat menendang dagu Zered dengan sangat keras hingga ia terpental mundur.

"Ughh..." Zered menoleh kepada Shira dengan wajah yang kesal

Zered melompat ke arah Shira, lalu ia mulai memukulnya beberapa kali, Shira menahan-nya dengan penuh tenaganya. "(Dengan kulitnya yang terlindungi oleh batu... Pasti masih ada jalan untuk mengalahkannya)" Shira mulai memikirkan sebuah rencana.

Zered memukul wajah Shira, dan Shira menendang dada Zered dengan bersamaan, mereka berdua langsung terpental mundur. "Tanah dari keabadian, dengarkan--"

"Kau tidak bisa melakukan itu..." Shira melempar pedangnya yang berputar ke arah leher Zered, tetapi Zered langsung memegang pedang itu dengan kedua tangannya. "Dapat..."

"Ahh--"

"LETHAL'S LOCK!!!" Zered muncul di depan Shira dengan cepat, lalu kedua lengan-nya bersinar menjadi merah seperti tanah yang terbakar. "RASAKAN INI!!!" Zered memukul wajah Shira.

CLAAANGG!!!

Shira terdorong mundur dan ternyata serangan tadi ia tahan dengan kedua pedang-nya. "Apa!?" Zered merasa sangat terkejut.

"HAAAAHHH!!!" Shira menendang perut Zered hingga Zered terdorong mundur, Shira melemparkan kedua pedang-nya yang berputar ke arah kedua mata Zered, tetapi Zered menahan-nya dengan kedua lengan-nya. "Itu tidak akan berguna..."

"Kuat juga... Ini mulai menyenangkan... " Shira mengusap keringat-nya dengan sangat bersemangat.

Megumi? Dia telah menghancurkan kedua legenda yang menyerang-nya. Sekarang ia sedang berjalan di lorong rumah-nya. "Ayah!!! Ibu!!!"

Tiba-tiba seorang legenda bertopeng merah dan hitam muncul di kegelapan selagi memegang Ayah-nya.

"A-Ayah!!!" Megumi merasa sangat terkejut.

"Lari... Megumi... Lari..." Ayah Megumi menunjuk Megumi dengan wajah yang sekarat.

Shira? Dia masih bertarung hingga mati, seluruh tubuh-nya perlahan-lahan terasa sangat lemah dan berat. "(Aku kelelahan... Ini semua memanglah susah...)"

"MANA PERTAHANANMU ITU!?" Zered melompat dan bersiap untuk memukul wajah Shira.

BRAAAAAGGGG!!!

Shira terpukul di wajahnya dengan sangat keras, hingga itu membuat sebuah lubang di bawahnya. "A... Agh..."

Zered berjalan menghampiri Shira selagi membuat lengan kanannya menjadi batu besar yang sangat runcing. "Dasar lemah..."

Shira melirik ke arah Zered dengan wajah yang sangat kelelahan. "Ugh..."

"SAMPAI JUMPA!!!" Zered mengayunkan lengan kanannya dengan wajah yang sadis dan seram.

"TIDAAAAAAKKK!!!" Sihir Light Binds muncul di belakang punggung Shira, lalu sihir membelit kedua lengan Zered dan juga leher-nya dengan sangat cepat hingga kedua lengan batunya hancur.

"AKU BELUM MAU MATI SEBELUM AKU MENJADI YANG TERKUAT!!!" Shira mengeluarkan kedua pedang-nya, lalu ia menusuk kedua mata Zered dengan wajah yang sangat marah.

JREEET!!!

"AHHHHHHHHHHHH!!!" Zered teriak kesakitan, kedua mata-nya mulai berdarah dengan sangat banyak, hingga wajah Shira terhalang oleh darah dari matanya.

Shira melompat mundur, hingga sihir miliknya melempar Zered ke dalam lubang itu. Shira mengacungkan tangan kiri-nya untuk mengeluarkan sebuah sihir cahaya lagi.

"Rasakan cahaya terakhir yang kau lihat ini..." Kedua mata Shira berubah menjadi kuning. Tangan kiri-nya mulai terlindungi oleh aura cahaya.

"Light of... Judgement!" Shira menembakan sebuah serangan energi cincin ke arah Zered.

"T-Tidak...!!! TIDAK---"

BAAAAAMMMMMMMMMMMMMMMMMM!!!! Lubang itu mulai membesar karena serangan sihir milik Shira, Zered telah mati menjadi sebuah debu karena serangan terakhir Shira yang mematikan.

"Hah... Hah... Hah..." Shira terjatuh di atas tanah dengan kondisi lelah.

"Sialan..."

BAMMMM!!! Rumah Megumi tiba-tiba hancur dengan dahsyat, Shira terpental mundur dan mengenai pepohonan. "Agh... " Shira melihat ledakan tersebut dengan wajah yang sangat terkejut, ia tidak mau melihat Megumi mati

Shira melihat Megumi berada di langit karena sebuah ledakan dahsyat itu. "Megumi...!" Shira mengeluarkan sihir Light Binds lagi, lalu ia mencoba untuk membelit perut Megumi agar ia bisa di selamatkan dari benturan.

SRETT!!!

...

...

"DAPAT!!!" Shira menarik sihirnya dengan tenaga terakhir-nya.

BRAGGG!!!

Megumi mendarat di atas Shira dengan kondisi tidak sadar, Shira merasa sangat kelelahan, kedua penglihatan matanya mulai menjadi buram. "Sial..." Shira mulai memeluk Megumi agar ia bisa melundinginya.

Shira melihat Legenda bertopeng merah dan hitam terbang memasuki portal kecil. "Ahhh..." Shira langsung jatuh pingsan karena kelelahan.

Mereka berdua masih hidup, tetapi kondisi mereka terlihat sangat buruk, mereka bisa saja mati karena kehabisan energi sihir.

Tiba-tiba seorang gadis berambut coklat dan juga menggunakan gaya ponytail melihat mereka berdua dari atas pohon. "Ketemu..."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!