Mentari telah menampakan sinarnya di langit menandakan malam telah berganti dengan pagi yang indah tapi gadis cantik ini masih saja betah di atas ranjangnya dan menggulung tubuhnya dengan selimut.
Ya itu adalah Valera gadis cantik berambut lurus dan panjang berkulit putih susu bagaikan porselen dan mempunyai tubuh yang sangat ideal. Jika di hari Minggu dirinya selalu saja bangun terlambat karena tidak ada pekerjaan yang terlalu penting untuk dikerjakan. Tapi kali ini dia lupa telah membuat janji dengan seseorang.
Terdengar suara bell berbunyi pertanda ada yang mengunjungi kediamannya setelah beberapa lama Bell itu terus berbunyi Valera akhirnya terusik dengan suara yang nyaring itu.
" hoamm..apakah aku mempunyai janji dengan seseorang hari ini? aku rasa tidak.
Tapi siapa yang berkunjung sepagi in '' tanyanya yang masih memejamkan mata.
Valera langsung berjalan untuk membuka pintu tanpa mencuci muka terlebih dahulu untuk melihat siapa yang datang.
CEKLEK.
"VALERA" teriakan seorang wanita yang memekakkan telinga sedang memanggil namanya dengan suara yang sangat melengking itu.
" Astaga Maya mengapa kau memanggilku dengan berteriak sih. " dengan mata melotot sambil menggerutu
" Apakah kau baru bangun? apakah kau lupa jam 11 ini kau ada pertemuan dengan klien yang akan memesan gaun untuk acara pertunangan nya di butik mu " dengan nada santai dirinya berbicara sambil menatap ke arah Valera yang masih terlihat masih acak acakan dengan rambut yang tidak beraturan.
Valera yang masih dalam mode setengah sadar itu langsung berlari menuju kamar nya tujuan utamanya adalah ponsel.
" ohh ya tuhan ini sudah jam 9 pagi berarti masih tersisa dua jam lagi untuk ku bersiap " gumamnya langsung bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya itu.
setelah selesai dirinya memilih baju dress selutut bewarna tosca rambutnya ia biarkan tergerai indah dan memakai hills bewarna hitam untuk memperindah penampilannya siang ini.
sempurna tapi siapa sangka di balik penampilan nya ini tersimpan aura yang sangat mematikan.
Tak.. Tak..Tak.. suara hills Valera terdengar dari samping kiri Maya duduk saat ini bahkan Maya terpesona dengan penampilan Valera yang menurutnya makhluk tuhan paling seksi.
" oh Tuhan kau sangat cantik Val pasti banyak pria yang tergila gila padamu " puji Maya dengan mata tak berkedip membuat Valera mengerutkan dahinya.
" simpan saja pujian mu itu sekarang ayo kita jalan aku tidak ingin terlambat " jawab Valera yang langsung berjalan menuju kearah mobil nya.
Ya valera adalah gadis yang sangat ramah kepada siapa saja dirinya mudah bergaul senyumnya tak pernah luntur menghias wajah cantiknya tapi siapa sangka di balik semua itu Valera akan berubah drastis menjadi dingin dengan aura kental yang sangat berbeda muncul dalam diri Valera ketika dia sedang merasa tidak baik baik saja. Mobil sudah melaju dari rumah menuju caffe History untuk bertemu dengan klien nya.
" Val apa kamu tau klien kita saat ini adalah Audy pelove yang aku dengar dia wanita yang tidak menerima kegagalan dalam hal apapun. Aku jadi takut kita melakukan kesalahan " maya yang cemas memikirkan perkataan orang lain tentang Audy pelove.
" kau tenang saja jangan meragukan kemampuanku aku tidak akan mengecewakan nya. " jawab Valera dengan santai hingga mobil sudah terparkir di halaman Caffe History Valera dan Maya melangkah kan kakinya menuju caffe yang sangat ramai pengunjung.
Semua mata mulai terfokus kepada Valera bertanya tanya siapa wanita itu Valera memasang wajah dengan senyum indahnya membuat siapapun yang melihatnya akan terpikat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tahap revisi dan perbaikan kata-kata. Selamat menikmati dan jangan lupa Like, Komen, Vote dan hadiah serta fav yah.
TnQ
Valera yang sedang menunggu klien Menatap serius pada sebuah map yang dirinya bawa untuk memastikan bahwa klien nya kali ini akan puas dengan rancangan yang dirinya desain sedetail mungkin.
Lain dengan Maya teman nya itu justru asyik melihat ponsel sambil sesekali tersenyum sendiri entah apa yang dilihatnya membuat Valera bingung dengan dahi mengeryit.
Setelah setengah jam menunggu terdengar bisik bisik dari para pengunjung yang terpesona dengan seorang wanita cantik yang sedang berjalan ke arah kursi di mana Valera dan maya berada. Ya siapa lagi kalau bukan Audy pelove seorang model cantik yang tengah naik daun.
"maaf apakah kalian sudah lama menunggu" tanya Audy tersenyum tipis.
" ohh tidak hanya setengah jam itu tidak lama bukan " jawab Valera sambil tersenyum manis menganggapi.
" Bagaimana apa kalian sudah menyiapkan gaun untuk hari pertunangan ku. Aku harap sesuai dengan yang ku inginkan. " tanya Audy sambil menatap lekat lekat wajah Valera membuat si mpunya menatap balik ke arah Audy sambil tersenyum penuh arti.
" Silahkan nona Audy melihat terlebih duhulu beberapa model gaun yang ada di map ini " jawab Maya sambil menatap ke arah Audy dan Valera.
Sungguh saat ini dia takut mengecewakan klien nya apalagi seorang model terkenal walaupun dirinya tidak pernah meragukan kemampuan Valera dalam merancang gaun pasti hasilnya sangat lah indah.
Tapi entah mengapa saat ini dirinya menjadi gusar, sesaat hening diantara ketiganya. Audy menatap serius apa yang dirinya lihat dengan teliti sedangkan Valera masih duduk dengan anggun dan menunggu keputusan dari klien nya.
Akhirnya setelah melihat lihat rancangan yang Valera buat Audy menjatuhkan pilihannya dengan gaun berwarna putih yang sangat indah dengan aksen berlian disekitar dada dan pinggang nya hingga membuat gaun itu terkesan lebih glamor.
" baiklah aku memilih yang ini dan aku harap kamu tidak mengecewakanku. Satu lagi aku ingin tidak ada kesalahan sedikit pun " jawab Audy dengan angkuh
" baiklah kau tenang saja aku tidak akan mengecewakanmu " jawab Valera dengan senyum manisnya.
Ya Valera tidak akan mengecewakan seorang klien terkenal dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat si pemakainya puas. Waktu menunjukan pukul 12.40 itu artinya makan siang telah terlewatkan beberapa menit yang lalu membuat ketiga wanita cantik mau tidak mau harus memesan makanan.
" silahkan nona mau pesan apa " tanya pelayan dengan sopan.
" pasta Mozarella satu, dengan ice taro latte" Audy berbicara dengan senyum manis
dan pelayan pun mencatatnya.
"kau ingin pesan apa val " tanya Maya sambil membuka buku menu
" aku ingin udang barbeque," jawab valera
" baiklah udang barbeque satu, kepiting saos tiram satu, dengan jus mangga dua. Apa ada yang ingin kau pesan lagi nona Audy ? '' tanya Maya
"tidak hanya itu" jawab Audy dengan senyuman dan pelayan pun mencatat semua pesanan mereka dengan teliti.
Tak harus menunggu lama akhirnya pesanan pun datang dan mereka segera memakan makanan yang sudah tersaji membuat perut ketiga nya berteriak lapar.
Setelah selesai mereka pun keluar dari caffe tersebut hingga Valera tak sadar jika ada sepasang mata yang menatapnya dengan begitu intens.
siapa wanita itu.batin si pria tampan yang terus memerhatikan ketiga wanita itu. Benak di lelaki
Akhirnya setelah menyelesaikan urusan nya dengan audy. Valera dan Maya berkunjung ke caffe D'night salah satu caffe yang sangat mewah di kota itu siapa lagi pemiliknya kalau bukan Valera sendiri satu Minggu sudah Valera tidak mengunjungi dan memantau perkembangan caffe miliknya karna sibuk dengan bisnis butik yang semakin hari semakin pesat, akhirnya tanggung jawab di caffe Valera serahkan kepada dua asisten kepercayaan nya Rud dan vero.
" selamat siang nona Valera dan nona Maya " sapa Rud kepada majikannya yang hanya dibalas senyuman manis oleh Valera dan maya.
" Bagaimana keadaan dan perkembangan disini rud " tanya Valera dengan santai.
" semuanya baik nona "
" bagaimana omset Minggu ini " tanya nya lagi
" penghasilan Minggu ini semakin meningkat dan pengunjung pun semakin ramai berdatangan " jawab Rud dengan lugas.
" baiklah pertahankan kualitas seluruhnya "
" baik nona kalau begitu permisi " sopan Rudi kepada Valera dan Maya sedari tadi mata nya sibuk seperti sedang mencari seseorang tetapi tak kunjung ia temukan keberadaannya
" val sedari tadi aku tidak melihat Vero kemana dia? bukankah dia selalu menempel seperti perangko kepada Rud! " tanya Maya yang mata nya masih sibuk mencari.
" mungkin dia sedang sibuk atau lainnya " jawab Valera dengan senyum tipis. Akhirnya baik Maya maupun Valera terdiam dengan pikirannya masing masing entah apa yang mereka pikirkan hingga sesaat Hening pada akhirnya lamunan mereka buyar ketika ponsel Valera berdering dan tertera nama '
papah *calling.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ*...
Tahap revisi dan perbaikan kata semoga suka dan selamat menikmati. Jangan lupa Like,Komen, Vote dan hadiah serta fav yah.
TnQ ❤️❤️
Tanpa menunggu lebih lama lagi akhinya Valera segera mengangkat panggilan sang ayah.
" ya Hallo "
" Hallo Vale bagaimana kabarmu '' tanya tuan ramius kepada anak perempuannya itu.
" I'm fine bagaimana kabarmu pah ? " tanya Valera lagi yang sangat yakin jika papah nya sudah menelpon bisa dipastikan sangat penting. Tidak seperti biasanya selalu ibu atau kakaknya yang menghubungi.
''ohh my sweety apa kau tidak merindukan papamu ini? bahkan kau tak pernah berkunjung ke rumah sejak dua tahun kepergian mu sayang '' dengan suara yang sangat lembut
" kata siapa aku tidak merindukanmu. Aku sangat merindukanmu merindukan Mama dan juga kakak ku " Valera menjawab dengan mata yang berkaca-kaca.
'' *J*ika begitu pulanglah sayang sudah cukup dua tahun ini kau meninggalkan segala nya '' bujuk tuan ramius kepada putrinya itu.
" come on pah. Aku masih betah seperti ini dan hidupku sangat lah tenang. " ucap Valera dengan kesal.
" baiklah terserah kau saja sayang jika ada apa apa hubungi papa mu baiklah papa tutup dulu. Jaga kesehatan mu di sana sayang I love you " ucap tuan Ramius mengakhiri sambungan yang terhubung.
Jatuh sudah air mata Valera yang sedari tadi dirinya tahan rasa sesak dirinya rasakan karena merindukan keluarga yang jauh dengannya saat ini.
Tapi ini sudah menjadi sebuah keputusan dan dirinya harus bisa dan harus kuat untuk membangun kerajaan bisnisnya tanpa bantuan tangan orang tua dan tanpa menggunakan nama belakang sang keluarga.
" val kau tidak apa apa ? mengapa kau menangis " tanya Maya dengan raut wajah yang bingung.
" aku tidak apa apa. Hanya merindukan keluarga ku saja " dengan suara bergetar lalu mengusap air matanya pelan.
" lalu kenapa kau tidak pulang saja? pasti keluarga mu yang disana sangat merindukan mu. " ucap Maya lagi.
" belum saat nya aku pulang Maya. Jika sudah saatnya aku akan pulang dan kembali kepada keluarga ku " saut Valera lagi.
" baiklah terserah kau saja dan jangan menangis lagi nanti riasan mu luntur " dengan nada terkekeh sambil mengejek Valera membuat si mpunya kesal dengan mata mendelik sambil menggerutu entah apa yang ada di pikiran sahabatnya itu selalu merusak suasana.
waktu terus berjalan tidak terasa siang mulai berganti dengan malam membuat kedua wanita itu bersiap siap untuk pulang kerumahnya masing masing mereka sangat merindukan ranjang nya yang empuk itu untuk melepas kan rasa lelah yang mendera.
" sampai berjumpa lagi di hari esok " ucap maya dengan nada berteriak sambil melambaikan tangannya di dalam mobil seraya tersenyum lebar.
"huhh dasar. " menghembuskan nafas sedikit kasar
Mobil Valera melaju dari caffe D'night menuju kediamannya sesaat pikiran Valera mengingat tentang papa nya yang tadi menghubungi dirinya sangat yakin pasti telah terjadi sesuatu di sana.
" oh god. Aku hampir saja lupa untuk membeli bahan makanan di rumahku " sambil menepuk jidatnya pelan dan akhirnya dirinya pun memutar balikan mobil nya ke swalayan terdekat yang tak jauh dari tempatnya.
swalayan yang Valera kunjungi lumayan lengkap dan banyak makanan atau produk luar maupun dalam negeri bahkan sangat ramai pengunjung setelah setelah akhirnya Valera berjalan menuju parkiran tapi tiba tiba,
BRAKKKKKK
deg
Wanita ini?. Batin si lelaki yang menatap lekat wajah Valera hingga sesaat manik keduanya saling beradu dan menatap dalam satu sama lain.
" maaf tuan saya tidak sengaja dan kurang berhati-hati apakah tuan tidak apa apa?" tanya Valera dengan nada khawatir. Lamunan si lelaki itu buyar karena terus menatap lekat lekat wajah cantik Valera.
" Ahh ya nona saya tidak apa apa. Lain kali lebih lah berhati-hati nona. " sambil membantu barang bawaan Valera yang berserakan dilantai ke dalam kantung plastik.
" sekali lagi maafkan saya tuan dan terimakasih telah membantu membereskan belanjaan saya." ucap Valera dengan senyum yang tulus terbit dari wajah nya.
senyuman itu yang membuat ku memikirkan mu beberapa hari ini.batin si pria
" kalau begitu permisi tuan " dengan nada sopan Valera langsung berjalan dan hanya dibalas dengan senyuman oleh si lelaki.
ini dua kali pertemuan kita nona. Jika ada yang ketiga kalinya aku menganggapnya jodoh dan kau menjadi milikku. Batin si lelaki.
ya lelaki itu adalah Remigio Adomson seorang Lelaki yang memiliki paras tampan yang merupakan keturunan Amerika-Perancis digilai banyak wanita mempunyai tubuh yang sangat atletis membuat kaum hawa serasa ingin memanjakan nya tapi satu pun tidak ada yang menarik perhatiannya hingga saat ini.
Seorang pengusaha yang sangat terkenal mempunyai 7 hotel bintang lima yang berdiri kokoh dan menjulang tinggi di beberapa negara termasuk Indonesia. Beberapa apartemen mewah dan restoran mewah yang sudah terkenal di kalangan pebisnis maupun artis papan atas.
perusahaan lelaki itu ada yang bergerak di bidang komunikasi, property, dan mall. Ya dia Lelaki yang sangat mapan dan pastinya banyak sekali wanita yang mengantri untuk sekedar mendekati nya ataupun mencuri perhatiannya entah itu cinta maupun harta.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Tahap revisi dan perbaikan kata semoga suka dan selamat menikmati. Jangan lupa Like, Komen, dan vote serta hadiah dan fav.
TnQ ❤️❤️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!