Usianya sekarang 23 tahun, berparas cantik tinggal disebuah kota kecil. Terduduk menangis di samping makam ayahnya.
Ya, gadis ini bernama Kirana tinggal dengan kedua orang tua dan adik laki laki bernama Rio usianya 18 tahun sekarang dan baru saja lulus sekolah SMA.
"Ayo kak, kita pulang" ucap Rio seraya menepuk bahu kanan Kirana setelah upacara pemakaman ayahnya selesai.
Kirana bangkit berdiri masih dengan air mata yang mengalir setelah kepergian ayahnya.
Ayahnya meninggal akibat sakit yang di deritanya sejak 3 tahun yang lalu..
Diikuti ibunya dari belakang dengan menggandeng lengan Kirana, karena Ibu tau Kirana sangat dekat dengan ayahnya.
Dua minggu berlalu setelah kepergian ayahnya, rumah terasa semakin sepi. Tidak ada lagi senyuman ayahnya setelah pulang kerja.
Kirana merasa harus lebih bekerja lebih keras setelah kepergian ayahnya.
Dia merasa pekerjaannya yang sekarang tidak cukup membantu kebutuhan keluarganya saat ini, apalagi adiknya ingin meneruskan kuliah.
Kirana berfikir, walaupun dia tidak mampu ke jenjang universitas tapi dia ingin adiknya bisa kuliah.
Tut... Tut... Tut.. bunyi sambungan telepon. Lalu seseorang mengangkatnya.
"Halo Tita, ada kerjaan nggak buat gue disana. Aku butuh kerja ekstra nih" ucap Kirana
"Wah pas banget, tapi apa lu mau Kirana" jawab Tita
Tita adalah teman SMA Kirana, yang sekarang bekerja di Perusahaan ternama di Ibu Kota. Tita bekerja sambil kuliah, mereka bersahabat sejak duduk di bangku SMA.
Tetapi mereka hanya bisa kirim pesan dan telepon setelah keluarga Tita memutuskan pindah ke Ibu Kota.
"Oke deh, aku mau. Yang penting gajinya besar" jawab Kirana
"Oke deh, kapan kamu mau kesini besok aku serahin dulu surat lamaran kamu ke manager gue ya. Lu boleh email dulu ke gue besok gue yang nge print" ucap Tita
"Kamu sudah memikirkannya dengan matang Kirana? Ibu Kota itu sangat besar dan luas, kamu harus bisa jaga diri ya nak disana" ucap Ibu kepada Kirana.
"Baik bu, Kirana akan selalu menjaga diri dengan baik disana. Kirana juga ada teman sekolah SMA dulu. Kirana akan selalu menelepon Ibu setelah selesai pulang kerja ya" ucap Kirana kepada Ibu nya.
Setelah perbincangan Kirana dan Ibu nya, lalu Kirana menuju ke kamar untuk tidur karena waktu sudah pukul sepuluh malam.
Kirana selalu menangis ketika mengingat kepergian Ayahnya, sampai dia tertidur.
Pagi ini pukul 07.00 seperti biasa Kirana melakukan aktifitasnya sebelum berangkat kerja.
Kirana berangkat kerja di pagi hari pukul delapan dan pulang pukul empat sore. Dia bekerja di sebuah butik fashion sebagai administrasi.
"Sarapan dulu nak" ucap Ibu seraya menyiapkan sarapan untuknya dan adiknya Rio
"Baik Bu" jawab Kirana seraya duduk di dekat Ibu nya dan berhadapan dengan adik laki lakinya.
"Bu, ini hari terakhir bekerja ya. Kirana sudah mengajukan pengunduran diri dari Butik, yah meskipun Bu Elsa tidak menyetujuinya" kata Kirana kepada Ibu nya
Kirana sudah 3 tahun bekerja di Butik Fashion ini, karenanya Ibu Elsa sudah sangat percaya kinerja baik Kirana. Ibu Elsa adalah pemilik Butik Fashion dimana Kirana bekerja.
"Bu Kirana berangkat dulu ya" ucap Kirana seraya berdiri dan bergegas berangkat.
"Iya nak, hati hati di jalan ya" ucap Ibu
Disusul adiknya Rio seraya berdiri dan membawa tas sekolahnya.
"Bu, Rio berangkat juga ya. Ada dokumen kelengkapan kelulusan yang harus diambil di Sekolah" ucap Rio
Ibu membereskan meja makan dan membersihkannya.
Waktu menunjukan pukul empat sore, Kirana menghentikan pekerjaannya. Memenuhi kewajibannya sebelum berpamitan dengan pemilik Butik Fashion.
Setelah berpamitan, bergegas Kirana pulang ke rumah. Waktu menunjukan pukul lima sore.
Sesampainya di rumah, Kirana terduduk di teras rumahnya. melihat sekeliling halamannya lalu memejamkan mata dan berkata dalam hati
"Ayah Kirana rindu"
Seraya menyodorkan teh hangat, Ibu berkata.
"Kamu sudah pulang nak, ini Ibu bawakan teh hangat"
"Eh iya,Bu. Terimakasih Ibu ku sayang" ucap Kirana seraya tersenyum.
Waktu pukul setengah tujuh. Setelah selesai mandi dan membersikan diri, Kirana menuju meja makan , melihat Ibu sudah disana menyiapkan makan malam. Terlihat juga adiknya Rio.
Lalu mereka duduk bersama dan menikmati makan malam.
"Kakak beneran mau ke Ibu Kota" tanya Rio
"Iya, kakak akan bekerja disana. Kamu jaga Ibu baik baik ya. Kuliah yang serius. Oke" jawab Kirana
"Baik kak, Rio akan kuliah dengan sungguh sungguh dan menjaga Ibu dengan baik. Kakak tenang saja. Rio kan jagoan" kata Rio kepada Kirana sambil memasang ekspresi sombongnya membuat Ibu tersenyum.
Selesai makan makan malam Kirana masuk ke kamar.
Menyiapkan keperluan yang akan dibawanya ke Ibu Kota, dan mendengar ponselnya berdering..
Kring... Kring.. Kring
"Halo, iya Tita. Bagaimana" jawab Kirana setelah mengangkatnya
"Oke Kirana, kamu boleh masuk besok Senin ya karena kantor butuh cepat. Nanti kamu boleh tinggal di kos aku dulu sampai kamu dapat kos. Oke" ucap Tita
"Oke Tita. thank you ya. Kamu baik sekali" jawab Kirana
"Kita kan sahabat sudah lama Kirana, jadi sudah sepantasnya ada dalam susah dan senang" ucap Tita
"Oke, besok aku penerbangan sore ya. Sampai jam lima sore " ucap Kirana
"Oke , besok aku jemput kamu ya" jawab Tita
Lalu menutup teleponnya dan Kirana kembali mengemas baju dan yang dibutuhkan untuk dibawa.
Tok.. Tok.. Tok... Terdengar ketukan pintu
"Boleh Ibu masuk nak" tanya Ibu dari balik pintu
"Masuk saja Bu, tidak dikunci" jawab Kirana
Ibu membuka pintu dan menghampiri Kirana menyodorkan beberapa lembar uang seraya berkata
"Nak ini ada sedikit uang, mungkin kamu membutuhkan untuk hidup disana sampai kamu menerima gaji pertama" ucap Ibu
"Tidak Bu, Kirana sudah ada. Simpan saja untuk keperluan dirumah" jawab Kirana sambil menolak pemberian Ibunya.
"Baiklah Nak. Jaga diri baik baik disana" ucap Ibu
"Baik, Bu" jawab Kirana
Ibu membantu Kirana berkemas, setelah selesai Ibu kembali ke kamar karena sudah malam. Tak lama Kirana pun tidur.
Pagi sampai siang hari waktu dihabiskan Kirana untuk berbincang dengan Ibu dan adiknya karena dia akan segera terbang ke Ibu Kota.
Dan waktu tiba untuk keberangkatan, Ibu dan Rio mengantar Kirana ke bandara dan melambaikan tangan di pintu keberangkatan.
Setelah 45 menit penerbangan, Kirana akhirnya sampai di Ibu Kota. Setelah mengambil bagasi bergegas Kirana menuju pintu keluar.
Di pintu kedatangan sudah tampak Tita menunggunya.
Mereka berpelukan . Terlihat Tita gembira melihatnya.
"Hai sahabat, akhirnya kita bertemu lagi ya. Kita nggak mungkin terpisahkan" ucap Tita membuat hati Kirana semakin senang
Saat mereka menuju taxi, tampak mobil mewah terparkir. Tita mengenali mobil itu.
Tampak pria tampan berjalan tergesa diikuti pria dibelakangnya menuju mobil yang terparkir di depan taxi yang mereka pesan dan berlalu pergi.
"Hey Tita, kenapa wajahmu aneh begitu" seraya menepuk bahu Tita
"Eh, nggak apa apa. Ayo jalan" ajak Tita seraya mereka memasukan koper ke bagasi taxi.
Disepanjang jalan ke kos an Tita , Kirana berdecak kagum melihat sekeliling jalan raya Ibu Kota dipenuhi gedung gedung tinggi dan ini kali pertama Kirana ke Ibu Kota.
Sesampainya di Kos Tita, Kirana merapikan barang barangnya di tempat yang seharusnya.
"Kirana, yah begini kamar kos aku. Kita berbagi tempat tidur ya sampai kamu dapat kos baru" ucap Tita seraya membantu Kirana merapikan barang yang dibawanya ke lemari pakaian
"Ah, nggak apa apa Tita. Aku sudah terimakasih sekali boleh tinggal disini sampai aku dapat kos baru" ucap Kirana
"Ibu, Kirana sudah sampai di Ibu Kota" Kirana mengirim pesan ke Ibu melalui handphone nya.
"Syukurlah nak, hati hati ya nak disana. Jaga kesehatan dan bekerja dengan baik" Ibu membalas pesan Kirana
Setelah beres mereka makan malam dan tidur..
Setelah mereka mengobrol cukup lama, lalu mereka tertidur.
Pagi datang, menunjukan pukul 06.00
"Kirana bangun, sudah pagi nih. Ayo cepat nanti kita ketinggalan bus" ucap Tita dengan tergesa menuju kamar mandi dan bersiap lalu bergantian dengan Kirana.
Pukul 07.00 mereka berangkat bersamaan menuju halte bus tidak jauh dari kos. Mereka butuh 30 menit untuk sampai ke kantor.
Jam masuk kantor jam 08.00 pagi, tetapi untuk Kirana harus sudah sampai ke kantor 07.30 pagi
Ya, Kirana bekerja sebagai office girl di PUTRA CEMERLANG GROUP. Perusahaan ini bergerak dalam bidang kontraktor yang cukup terkenal di Ibu Kota.
Karena lulusannya hanya SMA, hanya ini pekerjaan yang bisa Kirana isi untuk saat ini. Beda dengan Tita, dia menjabat sebagai sekertaris manager karena lulusannya universitas.
Kirana tidak berkecil hati, dia malah senang sekali mendapatkan pekerjaan. Harapannya sangat tinggi, semoga suatu hari dia bisa melanjutkan kuliah untuk mengejar karir nya.
Kirana terkagum melihat gedung tinggi diman tempat dia bekerja. Seseorang memberi pengarahan untuk pekerjaannya. Iya dia kepala bagian office boy dan office girl. Dan Kirana mulai mengerjakan pekerjaannya.
Makan Siang
"Kirana, nanti jam 12 ketemu di kantin ya. Kita makan siang bareng" Tita mengirim pesan lewat ponselnya
"Oke deh, tapi setelah pekerjaanku selesai ya" jawab Kirana lewat pesan dari ponselnya.
Tak lama pukul 12.15
"Hai Ta, sorry telat tadi masih ada yang perlu dibersihkan" ucap Kirana seraya duduk di depannya
"Ah nggak apa apa, aku udah pesan mie ayam untuk kamu. Pasti kamu suka, mie ayam disini enak sekali lho" jawab Tita
"Wah kamu nggak lupa ya, makanan kesukaanku" jawab Kirana sambil menyantap mie ayam di depannya
Setelah selesai makan siang, mereka berdua kembali ke bagiannya masing masing.
Karena ini hari pertama bekerja untuk Kirana, Tita berniat menunggunya sampai Kirana menyelesaikan pekerjaannya.
Waktu menunjukan jam 17.00 ini sudah jam pulang kantor.
"Tita, aku belum selesai. Jangan tunggu aku, nanti aku pulang sendiri" Kirana mengirim pesan lewat ponselnya
"Ah, ini aku juga belum selesai. Kita pulang barengan aja" jawab Tita
"Lagi, emang kamu tahu jalan pulang. Nanti nyasar lagi" Imbuh Tita mengirim lagi pesan ke Kirana
"Haha, Oke deh" jawab Kirana
Asisten CEO melewati ruangan dimana Tita bekerja. Tita melihatnya kagum dan menatapnya tanpa berkedip. Karena ruangan CEO tidak jauh dari ruangan Tita bekerja.
Asisten itu bernama Diki, ketampanannya membuat staff yang lain ingin memilikinya. Diki adalah orang kepercayaan CEO Putra Cemerlang Group
"Seandainya saja dia sedikit melihatku, apa aku kurang cantik" ucap Tita dalam hati sambil melihat layar ponselnya
"Mengapa pimpinan belum pulang ya, biasanya beliau sudah pulang lebih dulu dari staff nya" tanya Tita dalam hati
Tak lama dia bertanya dalam hati, Tita melihat Diki kembali melewati ruangan Tita dan meliriknya lalu menuju ruang CEO.
Jantung Tita berdebar ketika Diki melirik dan melempar senyuman kepadanya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!