NovelToon NovelToon

IPA IPS Jadi Penghalang

Awalan baru

🍑LETA POV🍑

Hay semua kenalin nama gw

Aleta Quenby Elvina, panggil aja gw dengan sebutan Leta.

Gw baru bersekolah di tingkat SMA. Hari ini adalah hari pertama gw menginjak kan kaki di SMA Nusa Bangsa, gw pikir SMA itu sama seperti di SMP, ternyata jauh berbeda.

Disana nggak ada tuh yang main lari-larian ataupun berkeliaran di lingkungan sekolah, yang gw liat semua kakak tingkat disini berjalan dengan tertib, berbicara dengan sopan, dan yah bersikap lebih dewasa yang pastinya.

Kali ini semua murid baru dikumpulkan dilapangan dan kami dibariskan sesuai asal sekolah kami masing-masing.

"Emm eh permennya mending di simpen dulu deh, soalnya itu Kakak Osis nya mau kesini," ujar Leta menasehati seorang gadis di sebelahnya.

"Eh iya-iya hehe, makasih yah udah ngingetin," balasnya dan langsung menyimpan permen lollipop milik nya ke dalam tas.

"Emm," Leta mengangguk kan kepalanya.

"Eh kenalin gw Ciara Ratu Elena, panggil aja gw Cia."

-

Cia dibilang cukup akrab dan dekat dengan rombongan Genk motor Kevin Aldrich karena dia dan Kevin sudah cukup lama menjalin hubungan semasa SMP.

-

"Gw Aleta Quenby Elvina, panggil aja Leta," balas Leta sambil tersenyum.

Tengah asiknya berkenalan, seketika Leta maupun Cia dikejutkan oleh meningginya suara Ketos yang sedang berbicara di depan.

"Heh kalian ini anak baru calon SMA Nusa Bangsa inget yah baru calon! baru hari pertama kalian udah telat," ucap Gavin dengan suara lantangnya.

-

Gavin Saputra biasa dipanggil Gavin adalah seorang Ketua Osis tegas yang memimpin semua siswa maupun siswi SMA Nusa Bangsa.

-

"Adik-adik semuanya mereka adalah salah satu contoh yang tidak bagus, kakak harap kalian jangan mencontohi sikap mereka. Semua mengerti!"

"Siap mengerti," ujar semua murid dengan kompak.

"Hah itukan genk nya Kevin," ucap Cia sambil menggenggam tangannya.

"Emang lo kenal mereka?" tanya Leta sambil menunjuk kedepan.

"Iya Let, disana ada pacar gw," jawab Cia sambil menatap kearah depan.

"Hah, lo udah pacaran? " tanya Leta tak percaya.

"Ihh iya serius kita pacaran udah dari SMP," balas Cia sambil menatap Leta.

"Kak kami cuman telat dikit kok masak dihukum sih," ujar El mengembuskan nafas kasar.

-

Elvano Dzaki Mahendra salah satu anggota Genk motor, putra dari Mahendra seorang pengusaha terkenal memiliki sifat tak kalah onar dari teman-temannya.

-

"Telat dikit kata kamu! hei ini udah jam berapa? ini lagi baju nya kenapa dikeluarin! kamu gak baca buku tata tertib sekolah hah?" bentak Gavin kearah Elvano.

"Yaelah norak banget sih, sekarang ini kan lagi tren baju sekolah dikeluarin begini," ucap Kevin sambil memainkan kerah bajunya.

"Tau ni Ketos lebay banget," sambung Gibran.

-

Gibran Aditama salah satu teman dari Elvano dan Kevin yang merupakan anggota Genk motor juga.

-

Sementara Ramon yang melihat ada sebuah mic dia pun segera mengambilnya dan sengaja untuk memutar lagu 'Jaran Goyang'.

Ramon Anendra teman dari Elvano, Kevin dan juga Gibran. Mereka berempat sudah berteman sejak kecil sampai sekarang. Ramon yang kadang bobrok dan kadang bersifat dingin terhadap perempuan karena dia memiliki rasa 'Trauma'.

-

"Apa salah dan dosa ku sayang." Ramon pun mulai bernyanyi dan bergoyang yang diikuti teman-temannya juga.

"Cinta suci ku kau buang-buang, lihat jurus yang kan ku berikan jaran goyang jaran goyang, asekk tarekkk sis semongko," kali ini Elvano yang bernyanyi.

"Ih apaan sih gak sopan banget, mereka gak menghargai kakak tingkatnya apa," ujar Leta yang sedari tadi melihat tingkah aneh yang mereka lakukan.

"Ya ampun Kevin malu-malu in gw aja deh, awas aja tu anak," ujar Cia kesal.

Gavin pun mulai memanas melihat tingkah laku adek kelasnya ini segera dia mengambil mic dari tangan Elvano dan langsung mematikan musiknya.

"Kalian ini ya! sebagai hukuman sekarang juga Kakak minta kalian berempat untuk bersihin seluruh toilet disekolah ini sampai bersih! ingat ya kalian itu calon anak baru disini jadi harus sopan dengan guru maupun kakak tingkat kalian!" bentak Gavin dengan penuh amarah.

"Dih galak bener, yaudah yok gaes kita cus ke toilet nanti disana kita lanjut nyanyi," ajak Elvano kepada teman-temannya.

"Cusss," ucap Kevin, Gibran, dan Ramon berbarengan.

"Ada aja adek kelas modelan kaya gini, harus banyak-banyak sabar gw," ucap Gavin dalam hati sambil menggelengkan kepalanya.

"Nah jadi Kakak ingatin ke kalian lagi ya, kalian disini baru calon anak baru, jadi harus sopan terhadap guru maupun Kakak tingkat kelas kalian disini, jangan kalian contoh kan perbuatan keempat orang tadi sudah datang terlambat, tidak mengakui kesalahan terus tidak sopan lagi terhadap orang yang lebih tua. Denger kan kalian!" ujar Gavin dengan lantang.

"Dengar Kak," jawab semua murid dengan kompak.

Dua hari Masa Orientasi Siswa(MOS) sudah mereka lalui dan sekarang hari terakhir untuk pembagian kelas, Leta maupun Cia berdoa semoga mereka mendapatkan kelas yang sama.

...✨PEMBAGIAN KELAS✨...

"Aleta Quenby Elvina, Anindira Cantika, Auristella Alisyah dan Ciara Ratu Elena masuk kekelas MIPA 1." Tak disangka Leta dan Cia pun satu kelas. Mereka saling berpelukan untuk menghilangkan rasa kekhawatiran mereka tadi.

Satu persatu nama Calon siswa baru dipanggil urut sesuai pembagian murid dari kelas MIPA1 sampai dengan IPS4.

"Elvano Dzaki Mahendra, Ramon Anendra, Kevin Aldrich dan Gibran Aditama masuk kekelas IPS 3."

"Wihh asik bro kelas IPS," ujar Kevin dengan bangga.

"Alhamdulillah banget gw gak masuk MIPA bisa-bisa meledak ni otak gw ngelihat rumus Fisika," ucap Gibran.

"Halah muka lo kayak gini mana mungkin masuk MIPA hahaha," ledek Elvano kearah Gibran.

"Wih bro gini-gini juga gw pinter ni," balas Gibran dengan percaya diri.

"Halah udahlah sekarang jangan mikir pelajaran, mending kita godain cewe-cewe dikelas aja siapa tau ada yang kecantol hehe," ucap Ramon sambil menaik-turunkan alisnya.

"Adoh ide si Pokemon mantep juga," Ujar Kevin sambil menampol kepala Ramon.

"Eh nama gw Ramon bukan Pokemon," celoteh Ramon sambil mengusap kepalanya.

"Iye-Iye Ramen, kuy kita cuci mata," ujar Elvano sambil berdiri.

"Semerdeka kalian aja lah," ucap Ramon pasrah.

"Lu si bikin nama nggak keren contoh ni A'a Gibran," ucap Gibran sambil menepuk dadanya.

...🦄AWAL PERDEKATAN🦄...

"Leta, akhirnya doa kita di kabulin yah," teriak Cia sambil memeluk Leta.

"Iya Cia, gw seneng banget kita sekelas udah itu kita sebangku lagi," ucap Leta sambil berjalan kearah kelas mereka.

Mereka menduduki meja barisan tengah, didepan meja mereka terdapat dua orang gadis yang tak kalah cantik.

"Hay.. Kenalin gw Anindira Cantika," sapa Dira sambil memutar badan kearah meja Leta dan Cia.

-

Anindira Cantika, seorang gadis tak kalah cantik tetapi agak sedikit bobrok sifatnya hehe:3

-

"Kalo gw Auristella Alisyah, panggil aja Lisya," giliran Lisya memperkenalkan diri.

Auristella Alisyah, seorang gadis yang baru menginjakkan dibangku SMA ini mempunyai paras yang cantik, agak pendiam saat tidak satu frekuensi.

-

"Iya salken juga gw Cia dan ini temen gw namanya Leta," balas Cia tersenyum Ramah.

"Semoga kita bisa berteman baik yah," tutur Leta sambil tersenyum dan mereka juga tersenyum.

Tengah asiknya mengobrol, tiba-tiba ada yang menghampiri Cia dan berdiri tepat disebelah Cia.

"Astagfirullahh, eh Kevin hehe kirain siapa," ucap Cia sambil berdiri.

Leta hanya melihat obrolan mereka dan tanpa sengaja Leta melihat sekilas seorang lelaki yang berdiri tepat di depan arah duduknya dan ternyata lelaki tersebut lebih dulu melihat kearah nya. Leta cepat-cepat membuang muka dan kembali fokus pada gadgetnya.

"Ngapain sih tu cowok ngeliatin gw gitu amat, apa rambut gw berantak kan yah," ucap Leta dalam hati sambil bercermin melalui gadgetnya.

🔥Elvano, Kevin, Gibran dan Ramon🔥

"Woi mending kita kekelas cewek gw aja," ujar Kevin menawari.

"Beh masih lo sama lollipop?" tanya Gibran.

"Iya dong gw gitu loh," ucap Kevin mengibaskan rambutnya.

"Ampun bang jago," ucap Elvano sambil meragakan gaya tik tok nya.

"El jangan mulai deh," ucap Ramon dengan malas.

"Abang jangan gitu dong," balas El sambil menyolek dagu Ramon.

"Woi Vin temen lo guy ni," ucap Gibran sambil berbisik tetapi dengan suara lantang.

"Dih bukan temen gw banget," jawab Kevin berlagak ngeri.

"Dasar lu pada," tutur Elvano sambil menampol kepala Ramon maupun Kevin.

Mereka berjalan melewati kelas IPS dan akhirnya sampai di kelas MIPA, mereka langsung mencari keberadaan MIPA 1 berada.

"Noh woi kelasnya paling pojok," teriak Gibran dari kejauhan.

"Gw masuk ya, lo semua mau ikut atau enggak?" tanya Kevin.

"Ya mau lah kesempatan emas ini," balas Gibran sambil membenarkan rambutnya.

"Yaudah yok masuk," ujar Kevin dan berlenggang masuk kedalam kelas.

Kevin tersenyum melihat kekasihnya itu tertawa dengan lepas, Kevin berdiri tepat di sebelah Cia.

Mereka bertiga mengikuti Kevin dari belakang.

"Sapa tu cewek di sebelah Cia, bening bener," ucap El dalam hati.

Ketika El sedang memperhatikan wajah gadis tersebut, gadis tersebut juga melihat kearah El.

"Waduh ketauan kan gw kalo tadi ngeliatin dia," ucap El dalam hati tetapi tetap fokus kearah gadis tersebut.

Gadis itu pun membuang muka dan kembali memainkan gadget miliknya.

"Duhh kenapa cakep banget si tu anak kan jadi pengen gw karungin," ucap El masih menatap kearah gadis tersebut.

"Woi El lo ngelamun apaan, banyak hutang lu yah," tanya gibran sambil menyenggol pundak Elvano.

Ramon hanya diam memperhatikan percakapan mereka, dia mood-mood tan kalo mau ngomong. Sifat yang dimiliki oleh Ramon memang sudah dimaklumi oleh mereka semua, pasalnya mereka berteman sejak SD sampai sekarang.

-

Selamat membaca:)) Jangan lupa tinggalkan Vote, like, komen dan jadiin Favorit kalo kalian suka!! salam Chococips❤️

Dukung terus Author ya, Author butuh dukungan kalian nih biar up nya semangat terimakasih!!🤗

Kekaguman

Elvano pun langsung duduk di samping Kevin yang bangkunya tepat berhadapan dengan Leta. Elvano menyenggol sikut lengan Kevin lalu mendekatkan wajah nya ke telinga sobatnya tersebut.

Leta dan Cia saling menatap satu sama lain dan mengerutkan dahinya penasaran.

"Eh Vin, lo tau gak nama cewek yang ada dihadapan gw ini," ujar El berbisik.

"Em enggak tau gw, nanti gw tanya ya," jawab Kevin.

Kevin pun berdehem bentar lalu dia mulai bertanya kepada Cia. "Cia temen lo yang di samping ini siapa namanya? nih si El nanya nama teman lo," ujar Kevin secara terang-terangan.

"Buset ni orang," ucap Elvano dalam hati dengan terkejut.

"Oh temen gw ini namanya Leta, lo kenapa gak kenalan langsung aja lo kan gak ada malu tumben banget lo malu-malu gini kenalan dengan cewek," ujar Cia heran.

"Nih lagi cewek nya suka banget buka aib orang, malu kan gw," ucap Elvano sambil menahan amarahnya.

Elvano pun menarik nafas nya dalam-dalam dan langsung menyodorkan tangan nya kedepan, "Hai gw Elvano Dzaki Mahendra, salam kenal."

"Hai salam kenal juga gw Leta," ujar Leta sambil menjabat tangan Elvano.

Mereka pun tak sadar jika masih saling menatap dengan tangan yang yang saling berpegangan, hingga suara Gibran pun menyadarkan mereka.

"Ehem... pepet terus jangan kasih kendor," ledek Gibran yang membuat El dan Leta salah tingkah.

"Berawal dari tatapan tu biasanya langsung ada benih-benih cinta yang tumbuh secara perlahan," sambung Kevin sambil menarik turunkan alisnya.

"Apaan sih lebay deh lo," balas El sambil menampol muka Kevin.

"Udah lah El kalau lo suka ngomong aja, gak usah dipendem nanti sakit lagi, biasanya juga lo godain cewek-cewek langsung kan." Kaki Gibran pun langsung diinjek spontan oleh El.

"Aw..." rintih Gibran kesakitan.

"Eh Pokemon lo kenapa gak ngomong-ngomong biasanya lo yang paling aktif kalau ngatain orang," ujar Kevin kepada Ramon.

Ramon menatap dengan malas. "Lo kaya gak tau Ramon aja Vin, dia lagi gak mood tu hahaha," ujar Elvano dengan nada pelan.

Mereka yang sedang asik mengobrol dikelas MIPA 1 pun tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran seorang guru yang masuk kekelas tersebut.

"Ehh Vin tu ada guru udah balik sana," ujar Cia yang langsung menyenggol bahu Kevin.

"Elah ni guru ganggu gw aja, orang lagi sok cool ni didepan tu cewek siapa tau aja tu cewek bisa kelepek-kelepek sama gw," ucap El  dalam hati sambil membenarkan rambutnya.

"Huh bagus deh ada guru masuk, jadi ni anak gak ngelihatin gw terus," ucap Leta dalam hati dengan lega.

"Ngapain kalian disini?" tanya bu Nayla.

"Emang Ibu gak liat apa kita disini itu lagi ngobrol," jawab Kevin santai.

Bu Nayla pun terkejut mendengar jawaban dari Kevin dengan santainya.

"Yaudah sekarang Ibu mintak kalian keluar!" perintah Bu Nayla.

"Ettss... selow Bu ini kami mau keluar," jawab Gibran sambil tersenyum lebar.

"Dah Yayang Bebeb, Aa mau balik ke kelas dulu ya Sayang," ucap Kevin kepada Cia yang seketika mendapat tatapan sinis dari Cia.

Rasanya Buk Nayla maupun semua murid dikelas ingin muntah mendengar Kevin berbicara seperti itu kepada Cia.

"Dah Bu jangan kangen ya sama kita," ujar El lalu mereka berempat pun berjalan menuju pintu keluar kelas.

Tiba-tiba Gibran muncul lagi di depan pintu.

"Bu jangan galak-galak nanti cepet tua, kalau tua kan keriput emang Ibu mau muka Ibu keriput kalau gak mau jangan marah-marah terus ya Bu hehehe," celoteh Gibran yang gak jelas. Melihat Buk Nayla mendekat ke arahnya dia pun langsung pergi berlari dengan secepat mungkin.

"Aduh tu Ibuk mau nerkam gw," tutur Gibran sambil memegangi dadanya.

"Siap siap aja," jawab Ramon sambil menaruh tangannya kedalam saku celana.

"Gini nih kalo kebanyakkan ngemil bon cabe," ucap Gibran sambil melirik Ramon.

"Udah Upin Ipin nggak pantes buat debat," celoteh Elvano sambil mendahului mereka.

...🌼SUASANA KELAS🌼...

"Cia yang tadi itu pacar lo?" tanya Dira dengan serius.

"Iya, emang kenapa?" balas Cia sambil membuka buku milik nya.

"Hehe gw nanya doang," cengir Dira.

"Maklum Dira emang suka kepo," jawab Lisya membalikkan badannya.

"Yee orang nanya doang," ucap Dira sambil memanyunkan bibirnya.

"Udah nanti aja debatnya, kita belajar dulu sekarang,"  tutur Leta sambil menatap kearah mereka.

👉Elvano and The genk👈

"Halo cantik, manis banget senyumnya," sapa Elvano kepada seorang siswi yang baru melintas.

"Eh mundur dikit," ucap Gibran kepada siswi tersebut. Lantas mereka pun mengikuti.

"Cantiknya kelewatan," sambung Gibran sambil mengedipkan matanya.

Ketiga siswi itupun tersenyum malu.

"Sa ae lo remahan rengginang," ucap Remon sambil menampol kepala Gibran.

"Eh tangannya mulai nakal yah bund," balas Gibran sambil membenarkan rambutnya.

"Jijik gw," tutur Remon sambil mendahului Gibran.

"Woi tu Pak Botak mau masuk kelas kita, buruan woi," celoteh Kevin sambil berlari duluan.

"Woi tungguin gw," balas El yang tertinggal jauh dibelakang.

"Assalamualaikum anak-anak."

"Waalaikumsalam Pak Botak," jawab El yang keceplosan itu pun langsung menutup mulut dengan kedua tangannya.

"Ngomong apa kamu tadi? kamu manggil saya botak?" tanya Pak Hendri sambil melotot ke arah Elvano.

"Siapa yang manggil Bapak botak sih, Enggak lah Pak ini kata temen saya mau botakin rambut."

"Iya kan Vin? jadi kapan lo mau botakin rambut lo?" tanya El kearah Kevin.

"Iya Pak saya mau botakin rambut kok, tapi kayak nya enggak jadi deh El," jawab Kevin.

"Nah kan bener Pak, mana mungkin lah saya ngatain Bapak yang ganteng ini sih," ujar El sambil menaikan kedua alisnya keatas.

Pak Hendri menggeleng tak percaya, "Ya sudah semua tolong perhatikan ada beberapa pengumuman yang akan saya sampaikan."

Bel istirahat pun berbunyi, semua murid keluar kelas untuk menuju ke kantin. Tak sengaja ketika Leta yang ingin keluar kelas tiba-tiba menabrak seseorang dan alhasil dia terhayun kebelakang tetapi ditahan oleh seseorang.

🌼Prov Leta and Girls🌼

"Cia ayok ke kantin gw laper ni buruan." Leta pun langsung menarik tangan Cia dengan cepat. Meninggalkan Dira dan Lisya yang masih membereskan bukunya. Dira dan Lisya tak lama menyusul leta dan Cia yang nampak buru-buru karena sudah kelaparan.

Ketika ingin keluar kelas Leta tidak melihat jika ada El yang melintas alhasil Leta tak sengaja menabrak El dan Leta pun hampir terjatuh tetapi dengan sigap El manahan tubuh Leta.

"Aww..." rintih Leta.

"Eh..." Elvano dan Leta pun saling bertatapan satu sama lain mereka merasakan debaran jantung yang sangat kencang.

"Masya Allah cantik bener ni cewek," ucap El dalam hati sambil mengangkat sedikit sudut bibirnya. (Dasar buaya:3)

"Aduh kenapa jantung gw bergemuru kaya gini sih," ucap Leta dalam hati sambil menghembuskan nafas pelan.

"Uhuk uhuk," ujar Gibran pura-pura batuk.

Leta pun tersadar dan langsung bangkit dengan rasa canggungnya.

"Eh sorry Elvano gw gak sengaja," ujar Leta tak enak hati.

"Eh iya gak papa kok selow," ujar El sambil tersenyum.

"Yaudah kami duluan ya dah," ujar Leta dan langsung menarik tangan Cia untuk pergi menjauh dari rombongan Elvano and the genk.

"Dihh kita ditinggalin, baru juga liat drakor gratis," rengek Dira sambil menghembuskan nafas pelan.

"Bucin mulu, ayo buruan," tutur Lisya dan segera menyusul mereka.

"Eh Sya tungguin gw," teriak Dira sambil berlari menyusul Lisya.

Timbulnya kedekatan

...🌞SUASANA KANTIN🌞...

"Eh kita makan disana aja yok," tunjuk Dira sambil melihat kearah meja yang kosong.

"Ya udah buruan nanti didudukin orang." Mereka pun segera duduk di meja kosong tersebut dan segera memesan makanan.

Sekarang giliran Genk Elvano yang mencari meja kosong tetapi nihil, semua meja sudah ada yang nempati.

Cia yang melihat Kevin sedang kesusahan mencari bangku pun mulai melambaikan tangannya ke arah Kevin, untung saja Kevin melihat dan langsung mengajak teman-temannya untuk mengikutinya.

"Hallo Cia Sayang, kita boleh gabung kan? Soalnya mejanya udah penuh semua nih," ujar Kevin sambil menyolek dahi kekasihnya itu.

"Boleh dong eh Dira, Lisya lo disini aja samping gw biar tu cowok-cowok duduk didepan kita," ujar Cia menepuk-nepuk kursi yang kosong disebelah dirinya.

"Yaudah deh," ujar Lisya malas.

Sekarang dihadapan Leta adalah El, Dihadapan Cia ada Kevin, dihadapan Lisya ada Gibran, sedangkan dihadapan Dira ada Ramon.

"Duh kenapa ketemu lagi sih sama ni anak," ucap Leta dalam hati sesekali dia tersenyum kearah El.

"Ya ampun udah cantik, senyum nya manis lagi, emang ya jodoh itu enggak bakal kemana buktinya jodoh gw ada dihadapan gw hehe," ucap El dalam hati yang sangat terkagum oleh sosok Leta.

"Eh kalian udah pada mesen makanan belom?" tanya Gibran.

"Udah ni tapi belom dateng juga tu makanan, sekalian dong kalau kalian mau pesen tolong tanyain pesenan bakso 4 sama es jeruk 4 nya mana kali aja lupa tu ibuk kantin," ujar Dira ke Gibran.

"Mon lo aja yang pesen makanan gih."

"Dih gw lagi males ngomong kaya gini lo nyuruh gw, noh nyuruh Kevin tu," ucap Ramon malas.

"Dah biar gw aja yang pesen ribet amat lo pada, mesen makanan juga." Elvano pun bangkit dari kursinya lalu pergi untuk memesan makanan.

"Ihh gelangnya bagus, lo suka pakek gelang juga yah?" tanya Dira sambil melihat gelang milik Ramon.

"Emm." Ramon hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Gelang kita tu sama, nih liat punya gw, ini tu sejenis tapi beda model aja," jawab Dira sambil tersenyum ramah.

"Oh gitu," balas Ramon sesingkat mungkin.

"Ni cewek udah tau gw lagi males ngomong malah diajakin ngobrol," celoteh Ramon dalam hati sambil memalingkan wajahnya.

"Haha udeh lu percuma ngomong sama kulkas, buang-buang suara lu," ucap Gibran sambil cengengesan.

"Ohh jadi nama lo kulkas kok aneh yah nama orang kok kulkas," ucap Dira menganggukan kepalanya.

"Aduh wkwk bukan gitu maksud gw, sapa sih nama lo?"

"Dira," jawab Dira dengan cepat.

"Kenalin gw Gibran," ucap Gibran sambil menarik tangan Dira untuk bersalaman. Tanpa aba-aba Ramon langsung menampol tangan Gibran.

"Tangan lo kotor," ucap Ramon dingin.

"Dihh mulut lo kalo ngomong udah kayak silet," celoteh Gibran sambil mengusap tangannya.

"Kulkas lo nggak boleh gitu dong liat noh dia kesakitan," tegas Dira dengan serius tetapi menggemaskan dimata Ramon.

"Ni anak marah apa ngelawak sih, pengen gw kantongin," ucap Ramon dalam hati sambil menatap mata Dira.

"Gw Ramon bukan kulkas," balas Ramon ketus.

"Yeee biasa aja dong pms lu," ucap Dira sambil mengerutkan kedua alisnya.

"Hay hayy ini makanannya tuan nyonya," ucap Elvano dengan keusilannya. Diiringi buk jaenap yang membawakan minuman.

"Ini neng minuman nya nah ini untuk si Kasep," tutur Buk Jaenap sambil menaruh minuman mereka.

"Iya makasih yah Bik, semoga jualannya laris," balas Dira sambil tersenyum.

"Aamiin Neng," ucap Buk Jaenap sambil berjalan menuju stan miliknya.

"Malika mana malika, nah itu dia," tutur Gibran sambil mengambil botol kecap. Tetapi tangan Lisya terlebih dahulu mengambilnya alhasil tangan mereka tidak sengaja saling menggenggam botol kecap.

"Eh gw duluan," tutur Lisya dengan ketus.

"Eh buto ijo gw duluan yang ngambil lo gak liat tangan gw udah disini," balas Gibran dengan sewot.

Disaat Lisya dan Gibran sibuk bertengkar oleh botol kecap, botol kecap pun diambil alih oleh Ramon.

"Lama lo pada, botol kecap aja diperebutkan," ujar Ramon cuek.

"Eh Mon itu gw duluan tu yang ambil."

"Enak aja orang gw yang duluan, apaan lo aja baru megang," balas Lisya melotot kearah Gibran.

"Eh yang ada lo itu baru megang, cantik-cantik tapi kok galak banget," ujar Gibran dengan sengit.

"Apa lo bilang? lo itu cowok kok gak mau ngalah sama perempuan, cowok macam apa itu," balas Lisya secara blak-blakan.

"Udah udah kok malah berantem soal botol kecap sih, nih ambil masih banyak abisin kalau mau kami udah pakek semua," ujar Cia sambil mengarahkan ke Lisya botol kecap tersebut.

"Ih Cia dia tu yang mulai duluan," tunjuk Lisya.

"Lisya udah deh, jangan kaya anak kecil," ujar Leta dengan nada pelan.

"Aduh udah cantik, pas lagi marah masih lembut tutur kata nya fix idaman gw banget ini mah," ucap El dalam hati sambil memperhatikan muka cantik Leta.

"Iya iya Let maaf," ucap Lisya dengan memanyunkan bibirnya ke depan.

"Eh mau tau nggak tadi dikelas kami, ada guru yang masuk perkenalan itu lucu banget sumpah palak nya botak tau, hahaha El pakek keceplosan lagi ngomongin tu Bapak botak," ujar Kevin sambil mengunyah bakso yang ada di mulutnya.

"Serius? lo keceplosan apa El? wah wah bahaya sih kalau El sampe keceplosan omongannya suka bener hahaha," tutur Cia. Dan sekarang semua mata tertuju ke arah El.

"Bagus dong itu berarti gw jujur orangnya." Leta pun melihat ke arah El.

"Jujur-jujur lo dipelototin tu bapak kenapa diem aja, malah nuduh gw lagi yang mau botakin rambut," ujar Kevin.

Jawaban Kevin membuat semua teman Cia tertawa, terkecuali Leta yang nampaknya bersikap bodo amat, "Tuh Let kalo lo sama El bisa capek kali lo kebanyakan malu sih, soalnya dia kalo ngomong ceplas-ceplos enggak dipikirin dulu."

Seketika Leta pun tersedak akibat omongan Cia, El yang melihat Leta tersedak pun segera mengambil minum dan menyodorkannya ke arah Leta.

"Ehh Let lo gak apa-apa kan?" tanya Cia khawatir.

"Lo sih pakek ngomong kaya gitu tersedak kan tu Leta," ujar Dira.

"Udah-udah gw gak papa, thanks ya El," ucap Leta kepada El dan direspon anggukan kepala El.

Bel pertanda masuk pun berbunyi, dan semua siswa mulai meninggalkan kantin untuk menuju ke kelas. El, Kevin, Gibran dan Ramon, mereka yang belum selesai untuk menghilangkan makan pun berdecak kesal.

"Ck tu bel cepet banget dah bunyinya, perasaan gw baru aja ke kantin," ujar Gibran kesal.

"Tau tuh gak bisa kompromi apa." Sekarang giliran Ramon yang berbicara.

"Yaudah yok gaes kita cabut nanti ada guru lagi yang masuk kelas," Ajak Dira kepada teman-temannya.

"Yaudah ayokk."

Mereka berseru dengan kompak dan segera meninggalkan area kantin.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!