Najwa Febri Anggraeni itulah namaku, aku terlahir untuk tinggal di sebuah pantai asuhan di kota S, karena aku adalah anak yatim piatu. Kata Ibu panti Orang tuaku meninggal ketika kecelakaan dan hanya aku yang selamat di kala itu.
Aku tidak tahu dimana sanak saudaraku, karena tak ada seorangpun yang mengenaliku, aku dibesarkan di panti asuhan sejak usiaku 3 tahun.
"Najwa" panggil Ibu Panti..
"iya Bu sebentar" ucap Najwa dari dalam kamarnya.
Kenapa Bu? ucap Najwa kemudian..
"Najwa hari ini kamu jadi berangkat ke jakarta?" ucap Ibu Panti.
Karena Najwa ingin melanjutkan kuliahnya dan memulai kehidupan yang jauh dari panti dimana dia dibesarkan.
"Jadi Bu, tapi nanti berangkat malam kan naik Bus Bu" ucap Najwa dengan membantu Ibu panti memotong sayuran.
Perkenalan dulu yaa..
Nama: Najwa Febri Anggraeni.
Usia:24 tahun.
Seorang gadis yatim piatu yang dibesarkan dipantai asuhan, ketika menginjak remaja dia mengagumi sosok Abbe, sehingga disatukan di ikatan pernikahan, bukan kebahagiaan yang di dapat namun perjuangan hidupnya pun di uji hingga suatu hari kebahagiaan yang selalu dia dapati..
Ciri" : Kulit putih, tinggi, wajahnya oriental memiliki bola mata yang indah dan selalu ceria. Baik hati
Nama: Abeezard Danuarta Brahmana
Usia : 27 tahun
Seorang CEO muda yang sangat tampan, memiliki usaha di bidang perhotelan dan memiliki kekayaan yg berlimpah di usia muda.
Ciri ciri : Tampan, berkulit putih, tinggi dan menjadi incaran banyak wanita.
Kembali ke cerita.
Najwa hari ini akan berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya, walaupun hanya modal Bea siswa, tapi Najwa adalah siswi yang pintar sehingga dia bisa mendapatkan bea siswa di kampus ternama di jakarta.
"Kamu gak apa apa Na," tanya Ibu panti yang melihat wajah Najwa sedikit murung.
"Enggak Bu, tapi Na sedih harus ninggalin adik adik". ucap Najwa sembari melihat adik adiknya berlarian di depan panti.
"Sayang dengerin Ibu, kamu harus mengejar cita cita kamu sayang"ucap Ibu Panti memberi semangat.
"iya Bu, makasih ya Ibu selalu mengerti akan apapun yang Na rasakan" ucap Najwa sembari memeluk Ibu Panti.
******
Di kediaman Brahmana, Abee adalah sosok cowok yang sangat berkarisma tik namun sangat Arogan, acuh dan dingin pada setiap wanita. Dia terlahir sempurna dengan semua yang dia punya.
Abee adalah lelaki yang sangat sensitif lebih daripada kulit bayi, apa lagi jika ada yg mengganggunya.
"Bee," panggil Leon sang sekretaris pribadinya..
"Apa? kamu panggil apa tadi? udah bosan kerja ya". ucap Abee membuat bulu kuduk Leon berdiri tegak.
"Maaf maksudku tuan Abee. ucap Leon.
untung loe boss Bee, karena aku masih butuh uang untuk makan aku mengalah". gerutu Leon dalam hati.
"iya ada apa?" ucap Abee tanpa menoleh Leon.
"kita ada meeting hari ini tuan" ucap Leon bersikap profesional.
"terus" ucap Abee dingin.
Ini orang bener bener ya, kalau loe bukan bos dan loe juga bukan sahabat gue udah gue timpuk loe" Leon terus menggerutu dalam hati.
"gak usah mengumpat dalam hati ya." ucap Abee makin menekan Leon.
"Iya iya, maaf?" jawab Leon.
Tepat pukul 6 pagi Najwa sampai di Jakarta, tapi dia bingung mau kemana. Tak ada sanak saudara di sini, sehingga dia bingung dan duduk di tepi jalan.
"Ya Allah harus kemana aku" ucapnya dalam hati.
Lalu dia bergegas menelfon pak Angga guru SMA nya.
"Assalamualaikum, Pak Angga ini Najwa" ucap Najwa di ujung telfon.
"Iya Na gimana?" ucap Angga.
"Na udah di Jakarta Pak, tapi bingung mau kemana?" ucap Najwa polos.
"Oh iya Na, nanti ya Bapak telfon Intan keponakan Bapak untuk jemput kamu, kamu tunggu aja disana jangan kemana mana" ucap Angga lalu menutup telfonnya.
Setelah lama menunggu tiba tiba datanglah Intan, keponakan Angga.
"Hei, kamu Najwa kan" ucap seorang gadis cantik dengan kulit yg sawo matang.
"Iya benar, apa kamu Intan" ucap Najwa dengan polosnya.
"Iya, mari ikut saya ke kost kamu pasti cape, Om udah banyak cerita tentang kamu kok"ucap Intan sembari mengangkat koper Najwa.
Merekapun menuju kost Intan.
Awalan Up'nya dikit dulu ya, kalau ada yg like nanti langsung Up rutin..hehe
Mari saling mendukung, jangan lupa like, komen dan vote seikhlasnya makasih.
bersambung.....
* Jadilah seperti air putih tidak mewah tapi sangat berarti*
Najwa telah memasuki gedung universitas di Jakarta. Dia bersama Intan menuju ruang kelas, Intan adalah satu satunya sahabat sekaligus saudara Najwa di Jakarta.
"Na, habis pulang kamu mau kemana?"ucap Intan sembari mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"Entah Tan, aku bingung, mungkin aku akan mencari part time job untukku bertahan hidup disini". ucap Najwa tanpa malu malu.
"Emm baiklah, nanti aku coba bantu ya" ucap Intan sembari memegang lengan sahabatnya. Kamu memang luar biasa Na, aku salut sama kamu" ucapnya kemudian.
"Puji aja teruss " ucap Najwa sembari tertawa.
Najwa adalah gadis yg sederhana, dia juga apa adanya walau selalu di hina oleh teman temannya namun dia memilih untuk tidak perduli.
Sore itu Najwa hendak pulang ke kosan, tiba tiba dia melihat seseorang pingsan di sebelah gudang tua, dan dia juga terluka cukup parah..
"tolong" ucap laki laki itu.
Najwa yang kebingungan pun menghampirinya, Seketika Najwa memandang laki laki itu sangat Tampan gumamnya dalam hati.
"Kakak kenapa" ucap Najwa yang kebingungan.
"Tolong saya" ucap laki laki itu berulang hingga suaranya terdengar semakin lemah.
"Iya iya aku akan bawa kakak ke
Rumah Sakit." ucap Najwa lalu memapah laki laki yang sama sekali tidak dia kenal.
Sesampainya di koridor Rumah Sakit, dengan secepat kilat Najwa membawa laki laki itu ke UGD dia takut kalau lelaki itu tidak bisa di selamatkan.
Sayu sayu sebelum laki laki itu pingsan dia melihat wajah Najwa, walau tak begitu jelas namun dia melihat kalung berbentuk hati yang melingkari leher Najwa.
"Maaf apa anda keluarganya? " tanya suster Rumah Sakit.
"Bukan sus saya hanya menolongnya saja" ucap Najwa yang mulai panik tak kala Suster minta untuk tanda tangan..
"Abee" panggil Dokter Anas yang tak lain adalah anak dari Tante Lisna Adik dari Ibunya Abee.
"Dokter mengenalnya" ucap suster Dewi.
"Iya dia masih sepupu saya". ucap Dokter Anas sembari menyelamatkan nyawa Abee.
"Sus sekarang kan udah ada keluarganya jadi saya permisi ya" ucap Najwa lalu berbalik untuk pergi.
Belum sempat di jawab Dokter Anas sudah panik tak kala kondisi Abee semakin kritis.
"Sus cepat siapkan donor darah untuknya" ucap Dokter Anas sembari terus mengontrol keadaan Abee.
"Apa golongan darahnya Dok" ucap Suter Dewi..
"AB jawab Dokter Anas masih terus sibuk menangani Abee.
Najwa hanya mematung melihat kondisi Abee laki laki yang baru saja dia kenal.
Tiba tiba Suster datang dan mengatakan bahwa golongan darah AB kosong, di pusat Pmi juga gak ada.
"Ah sial" jawab Anas panik. Jadi gimana Sus cepat cari,karena kalau gak segera di transfusi sekarang dia bisa mati. ucap Anas kemudian.
Najwa yang mendengar itupun ikut panik, lalu tiba tiba.
"Dok, kebetulan golongan darah saya AB silahkan ambil darah saya siapa tahu bisa membantu". ucap Najwa spontan.
"Kamu siapa?" tanya Anas yang baru menyadari kehadiran Najwa.
Belum sempat di jawab,Suster pun sudah memberi tahu.
"Dia yang bawa pasien tadi kesini Dok?" ucap Suster Dewi.
"Saya mengucapkan banyak banyak terima kasih kepada anda" ucap Anas sembari menjabat tangan Najwa. Cantik" gumam Anas dalam hati.
"Sama sama Dokter, saya hanya membantu sebisa saya" ucap Najwa sembari tersenyum.
Setelah melakukan pengecekan tenyata darah Najwa cocok untuk Abee sehingga dilakukanlah transfusi secepat mungkin..
Najwa hanya mampu menarik nafas panjang. Sebenarnya dia sangat takut dengan jarum suntik tapi melihat seseorang yang berada di sampingnya membuat keberaniannya muncul.
Dikit dikit ya semuanya, nanti mlm aku akan Up berikutnya..
jangan lupa tinggalin jejak ya, like, komen dan juga vote seikhlasnya..
jangan lupa juga kunjungi karyaku yang lain.
salam: By Author..
Next.....
*Jatuh hati tidak bisa memilih. Tuhan yang memilihkan, kita hanyalah korban.
Kecewa adalah konsekwensinya sedangkan bahagia adalah bonus.*
*Cinta itu seperti angin, kamu tidak akan melihatnya namun kamu dapat merasakannya.
****
Setelah Najwa selesai melakukan transfusi darah buat Abee, Najwa memohon izin kepada Dokter Anas untuk pulang.
"Dok, Saudara anda bagaimana" ucap Najwa yang masih terbaring di ranjang pasien.
"Alhamdulillah, sudah membaik. Dan itu semua berkat kamu." ucap Anas sembari memasang infus di pergelangan tangan Najwa.
"Syukurlah kalau begitu, oh iya Dok saya mau mohon izin pulang" ucap Najwa meminta izin.
"Kamu belum boleh kemana mana,lagian kondisi kamu masih lemas. Dan juga kedua orang tua Abee ingin bertemu denganmu" ucap Anas dengan sangat serius.
"Baiklah" ucap Najwa sambil cemberut.
"Oke, kamu istirahat dulu. Saya mau keluar dulu" ucap Anas, lalu pergi begitu saja.
"Kenapa jadi begini si, gerutu Najwa dalam hati. Mumpung gak ada orang mending aku keluar saja, Lagian aku ikhlas kok bantuin tu cowok. Tapi ganteng juga si, hehehe.. " ucap Najwa sambil terkekeh sendiri.
Najwa keluar dari ruangannya, sebelum Najwa pergi dia sempet melihat kondisi Abee terlebih dahulu.
"Cepat sembuh ya cowok ganteng, jangan mati dulu sayang sama darah aku yang udah ada di tubuh kamu dan juga kasian orang tuamu" ucap Najwa meledek Abee..
Setelah itu Najwa pulang ke kost Intan dengan kondisi yang lemah.
"Assalamualaikum," ucap Najwa di depan pintu.
"Waalaikumsalam" ucap Intan yang sedari tadi panik mencari keberadaan Najwa. Kamu dari mana Na, ucap Intan.
"Habis tolong orang tadi" ucap Najwa sedikit lemas.
"Masuk dan istirahatlah" ucap Intan. lalu membantu Najwa menuju kamar mereka.
*******
Rumah Sakit POV
Siang itu keluarga Danuarta datang ke Rumah sakit untuk melihat Abee putra kesayangan mereka. Terlihat kesedihan yang mendalam di wajah Ibu Danu melihat kondisi Abee yang begitu parah.
"Yah, lihat putramu" ucap Ibu Danu sambil sesenggukan menahan tangis.
"Iya Bun, Bunda yang sabar ya" ucap Pak Danu menenangkan istrinya.
Anas kembali ke ruangan Najwa, namun Anas tak menemukannya.
Ketika ada Suster yang melintas Anas pun bertanya tentang Najwa.
"Sus, lihat pasien di ruangan ini" tanya Anas.
"Tidak Dokter kenapa ya" tanya balik sang Suster.
"Oke makasih" jawab Anas tanpa menjawab pertanyaan Suster lalu pergi begitu saja.
Kemana gadis itu" gerutu Anas dalam hati.
Anas melihat Om dan Tantenya sedang cemas melihat kondisi Abee, apalagi Tante Danu terlihat sangat sedih.
"Om, Tante" ucap Anas.
"Anas," ucap Om Danu. Bagaimana keadaan Abee? ucapnya kemudian.
"Abee sudah bisa melewati masa kritisnya setelah tadi transfusi darah, karena Abee banyak sekali kehilangan darah Om..Tante" jelas Anas.
"Syukurlah" siapa yang bawa Abee kesini Nas?" ucap Om Danu kemudian.
"Anas belum sempat tanya namanya Om, dia juga yang udah mendonorkan darahnya pada Abee, karena persediaan golongan darah AB kosong Om..Tante." jelas Anas panjang lebar.
Pak Danu senang mendengar masih ada orang yang begitu baik.
"Di mana dia?" tanya Tante Danu.
"Kabur" ucap Anas pelan.
"Gimana si kamu Nas, kenapa kamu gak tahan dia sii, kan Om mau ucapin terima kasih". ucap Danu dengan nada lumayan tinggi.
"huff Om, aku udah menahannya. Tapi dia pergi disaat aku lengah, ngomel mulu kaya emak emak, pikirin tu anaknya." gerutu Anas dalam hatinya. Dia pergi disaat Anas memeriksa pasien Om Tante. ucap Anas kemudian.
"Ya udah pokoknya kamu sambil cari dia yaa" ucap Tante Danu kemudian.
"Baik Tan" ucap Anas.
****
Najwa POV
Hari ini Najwa mulai masuk kuliah, walaupun kondisinya sedikit lemas namun dia tetap bagun lalu bersiap untuk kuliah.
"Kamu mau kuliah Na" tanya Intan sahabatnya.
"Iya Tan, kalau aku gak masuk nanti bisa di DO, inikan hari pertama aku kuliah" ucap Najwa sembari berlalu ke kamar mandi.
"Ya udah kita berangkat bareng aja" ucap Intan sembari membuat sarapan.
Setelah 15 menit menyegarkan tubuh, Najwa keluar dari kamar mandi dengan pakaian lengkap. Di tambahi sedikit polesan di wajahnya membuat penampilannya semakin menawan.
"Kamu cantik banget Na" ucap Intan menggoda.
"Apaan si yuk udah kita berangkat saja." ucap Najwa lalu mengajak Intan berangkat.
Dikit dulu yaa,, jangan lupa tinggalkan like,komen dan vote seikhlasnya ya, dukungan kalian adalah motivasi bagi Author untuk membuat cerita menjadi jauh lebih menarik.
jangan lupa juga dukung karya saya yang lain. terima kasih dan Mari saling mendukung.
Next........
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!