Aretha Zayba Almira, merupakan pengajar di salah satu SMA favorit di Jakarta.Amira tiba di sekolah itu dengan hati yang selalu berbunga. Karna ia sangat senang melihat para murid nya. Itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi nya.
Amira merupakan guru favorit di sekolah tersebut. Karna selain cantik, Amira pun sangat baik dan lemah lembut. Bahkan tidak hanya di kalangan siswa saja ia menjadi idola. Tapi juga dikalangan para guru.
Tidak sedikit pula para guru laki-laki menyukai nya. Hingga membuat para pengajar wanita yang jomblo merasa iri kepadanya.
Amira Berjalan menyusuri sekolah tempatnya mengajar, sambil terus menyunggingkan senyum manis dan menjawab salam anak-anak didik nya...
"Pagi Bu...." Sapa salah satu siswa laki-laki.
"Pagi juga..." Guru cantik itu menjawab dengan senyum manis nya.
"Ibu cantik banget pagi ini,"goda salah satu siswa
"yeee... ibu Amira kan emang selalu cantik," celetuk daffa
Buk Amira hanya tersenyum dan menggeleng kan kepala melihat anak didik nya tersebut.
Dia sudah terbiasa dengan godaan anak didik nya. Ya, meski Amira adalah guru di SMA tersebut,dia tidak membatasi kedekatan nya dengan para siswa.
Karna menurut nya, dengan lebih dekat akan memudahkan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.Selain cantik,Amira sangat ramah terhadap para siswa dan pengajar lain nya. Sehingga tak heran jika Amira menjadi guru favorit.
Amira segera menuju kantor, dan meletakkan tas pada meja kerja nya Dia bersiap-siap menyiapkan materi untuk ulangan nanti.
Tak lama bel pertanda masuk pun berbunyi,
ia pun langsung menuju kelas nya.
"Selamat pagi anak-anak,"
"Pagi buk.." siswa kelas 11 IPS 2 itu menjawab berbarengan.
"Hari ini kita ulangan, buku nya di simpan ya" seru Amira.
Sontak saja satu kelas jadi riuh, pasal nya ulangan dadakan menjadi momok menakutkan bagi para siswa. Bahkan ada siswa yang protes "yaah.. buk, kan saya belum belajar"
"Kan dari tiga hari yang lalu sudah saya ingatkan untuk mengulang kembali pelajaran yang kita pelajari. karna dalam waktu dekat kita akan mengadakan ulangan." tutur Amira
Semua siswa diam, karna memang tiga hari yang lalu buk Amira memang mengingat kan mereka untuk
belajar.
"Dino, tolong bagikan kertas ulangan ini ke teman-teman kamu !"
Dino maju mengambil kertas ulangan dan membagikan kepada teman-teman nya.
Suasana kelas hening, karna penghuni nya sibuk mengerjakan soal masing-masing.
Ada yang benar - benar mengerjakan soal ulangan dengan baik, ada pula yang hanya Corat coret tidak jelas.Ada yang berbisik meminta jawaban kepada teman nya." Ekhem" Buk Amira berdehem karna mendengar siswa yang ribut mencari contekan.
Suasana kelam kembali hening.
45 menit kemudian, para siswa sudah selesai dan mengumpulkan kertas ulangan mereka.
"Terimakasih atas kerjasama nya, semoga nilai nya bagus-bagus" Ucap buk Amira sambil berlalu dan tak lupa menyunggingkan senyum manis nya.
"Buk, ngomong-ngomong malam Minggu ini ibuk kemana?"
tanya Daffa siswa paling tampan di kelas nya.
"Saya nggak kemana-mana, di rumah aja."
"kalo gitu, boleh nggak saya ngapel ibuk ?" Dengan percaya diri nya Daffa bertanya pada buk Amira.
Amira hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah siswa nya.
"Kamu itu masih kecil, banyakin belajar biar pinter."
" hhuuu....." teman-teman sekelasnya menyoraki Daffa. Daffa pun hanya manyun, dan kembali ke bangku nya.Sedangkan Amira berlalu keluar kelas menuju kantor nya...
Dea duduk di sebelah Daffa,
"Malam mingguan Ama gue aja daff, percaya deh gue nggak bakal nolak "ujar Dea.
Daffa memutar mata ny malas, " Lo emang nggak nolak, tapi gue yang nolak"
"Daripada Lo sendirian kan,mending Ama gue." Dea nyengir.
" apaan sih Lo. nggak jelas tau nggak " Daffa berdiri meninggalkan Dea yang kesal karna di acuh kan, dan menghampiri Dino dan Bagas mengajak mereka ke kantin.
Sesampainya di kantin, tampak Daffa hanya mengaduk- aduk bakso di hadapan ny. Dino dan Bagas saling pandang, dan bertanya pada Daffa.
" Lo kok nggak makan " tanya Dino
"Lagi nggak nafsu " ketus Daffa
"Kenapa..?? ngambek, buk Amira nggak mau Lo apelin" tebak Bagas
Daffa bergeming tak menanggapi
" Lagian Lo sih, masih bocah suka ny Ama yang dewasa. Guru kita pula " celetuk Dino.
"Kenapa..??? apa salah..?? " seru Daffa sambil menoleh ke arah Dino.
" ya jelas salah la. Liat noh, saingan Lo." Dino menunjuk ke arah koridor sekolah. Daffa dan Bagas mengikuti arah yang di tunjuk oleh Dino.
" Lo tuh nggak ada apa-apanya sama pak Arif. " lanjut Dino yang membuat Daffa bungkam. Dia pun segera berdiri meninggalkan kantin.
Pak Arif sebenarnya sangat menyukai buk Amira sejak lama.Tapi ibu Amira tidak pernah merespon,dan selalu menolak ajakan pak Arif.
Seperti saat ini, Pak Arif mencoba peruntungan dengan menawarkan diri untuk mengajak Bu Amira makan malam. Dan seperti biasa, Bu Amira selalu menolak dengan sopan ajakan pak Arif.
"Maaf pak, saya tidak bisa. " tolak Amira
"Kenapa bu, apa ibu sudah ada janji dengan pacar ibu?" tanya pak Arif
" oh, bukan pak. Bukan begitu." Amira bingung menjawab pertanyaan pak Arif.
"jadi apa alasan nya buk." pak Arif tidak gentar bertanya.
Bu Amira menghela nafas berat, dia pun bingung mau memberikan alasan apalagi pada pak Arif. Karna dia selalu menolak ajakan pak Arif
Tiba-tiba datang Bu Lidia,
"Pak Arif mau ngajakin Bu Amira malam mingguan ya." tanya Bu Lidia
" eh nggak kok Bu, sa-saya.. cuma ngajakin buk Amira makan malam. " jawab pak Arif gugup
" sama aja itu pak.mending sama saya aja." ujar Bu Lidia dengan genit.
Melihat itu, Bu Amira pamit pulang duluan.
" ya sudah buk Lidia, pak Arif saya duluan ya, "
dan dia pun berlalu meninggalkan mereka berdua.
" buk, tunggu dulu buk Mira " seru pak Arif
tapi buk Amira berlalu dengan cepat menuju mobil nya. pak Arif hanya menghela nafas nya kesal. "gagal lagi." batin nya.
" gimana pak ?" tanya bu Lidia
pak Arif berlalu meninggalkan Bu Lidia tanpa menanggapi pertanyaaan Bu Lidia.
"Lah... kok di tinggal sih. kebiasaan deh, ditinggal lagi pas sayang -sayang nya. " gerutu nya.
" pak Arif..." panggil Bu Lidia. tapi pak Arif tetap tak menoleh,berjalan semakin menjauh.
" ihh pak Arif jahat..!!! " seru Bu Lidia sambil menghentakkan kaki nya ke lantai.a
Aretha Zayba Almira
Arif Kurniawan
Daffa Anggara Putra
*maafkan jika kurang bagus ya.. dan jauh dari kata sempurna...
terima kasih sudah mau membaca 🙏🙏
karna ini novel pertama ku😁
happy reading...
Amira terlihat sibuk di dapur menyiapkan makan malam di bantu bik Ijah asisten rumah tangga nya.
" Non tumben masak banyak banget, bakal ada tamu ya non.? " tanya bik Ijah.
" papa mama kan pulang malam ini bik, jadi Mira mau masak yang special buat mereka. " jawab Mira dengan senyum yang tak henti nya mengembang sedari tadi.
" allhmdulillah, akhirnya tuan dan nyonya pulang juga." ujar bik Ijah senang.
Amira hanya mengangguk kan kepala nya sambil menggoreng ikan. Sedangkan bik Ijah memotong bawang dan sayuran lain nya. Amira hanya tinggal berdua dengan bik Ijah karna mama Amira ikut papa nya keluar kota, karna ada perjalanan bisnis. Papa Amira pernah meminta nya untuk mengurus perusahaan seperti kakak laki-laki nya,tapi Amira menolak. Karna dia ingin menjadi guru, yang merupakan cita-cita nya sejak kecil. Sedangkan kakak laki-laki Amira sudah menikah dan tinggal di rumah nya sendiri.
Tak berapa lama masakan Amira siap, dan jam menunjukkan pukul lima sore. Amira segera menata masakan nya ke atas meja makan, di bantu dengan bik ijah.
setelah selesai, Amira naik ke kamar nya yang ada di lantai dua. Kamar itu di dominasi oleh warna pink dan putih. Karna Amira sangat menyukai kedua warna tersebut.
Amira memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, sambil menunggu waktu Maghrib tiba. Amira sangat rajin beribadah, dan tak pernah meninggalkan kewajiban nya sebagai seorang muslimah.
Tak berapa lama Amira selesai mandi, azan berkumandang. Amira segera menunaikan kewajiban nya untuk Sholat Maghrib. Setelah sholat, Amira melanjutkan nya dengan membaca Alquran. Suara Amira sangat merdu, menenangkan dan menyejukkan bagi yang orang mendengar.
Setelah selesai, Amira membuka mukena dan memakai jilbab nya dan segera turun ke bawah.
" Tante...." teriak Aisyah keponakan nya. Sambil berlari menghambur ke pelukan Amira
" Aisyah " Amira terkejut mendapati keponakan gembul nya sudah ada di rumah nya.
Amira merentangkan tangan nya dan menangkap Aisyah, sambil menghujani pipi gembul Aisyah dengan banyak ciuman.
Aisyah adalah keponakan Amira,anak kakak satu-satunya.
" Makin hari pipi kamu makin mbul ya,
makan apa sih? " tanya Amira gemas sambil mencubit pipi gembul nya Aisyah.
" ya makan nasi dong Tante, " Mama Aisyah yang menjawab
" kak Natalie " seru Amira. Seketika Amira langsung tersenyum sembari memeluk kakak ipar nya tersebut.
" kakak apa kabar? " tanya Amira.
"allhmdulillah baik. Kamu apa kabar? " tanya Natalie balik.
" Amira baik kak. " jawab Amira
" Keponakan Tante satu nya gimana? sehat-sehat aja kan? " tanya Amira lagi sambil mengelus perut buncit Natalie.
" allhmdulillah baik juga Tante, " jawab Natalie.
" allhmdulillah kalo baik, udah nggak sabar nunggu keluar. cepat- cepat keluar ya sayang. " ujar Amira sambil mengelus perut kakak ipar nya itu sekali lagi.
Sedangkan Natalie hanya tersenyum menanggapi nya.
" Oh ya,kak Satrio Mana? " tanya Amira yang baru menyadari kakak nya tidak ada.
" abis nganter kakak kesini, Mas Satrio ke bandara. jemput mama papa. " jawab Natalie.
Amira hanya mengangguk kan kepala nya tanda mengerti.
" kita duduk di depan ajak yuk, sambil nunggu mereka. " ajak Amira menggandeng tangan kakak ipar nya dan masih tetap menggendong Aisyah.
Natalie pun menurut saja. Mereka duduk di ruang tamu sambil bercengkrama. Tak lama bel rumah berbunyi, Amira bangkit dari duduk nya dan membuka pintu.
ceklek...
Amira membuka pintu besar rumah nya. Amira terkejut mendapati seorang pria sedang berdiri membelakangi nya.
" maaf, cari siapa ya. " tanya Amira dengan penasaran.
Pria itu membalikkan badan nya. Hingga membuat Amira makin terkejut.
" Pak Arif. " seru Amira. Amira tak bisa menutupi keterkejutan nya.
'ada apa pak Arif kesini. Apa dia mau ngajakin malam mingguan. ' batin Amira dengan sejuta pikiran yang ada dalam otak nya.
"saya hanya ingin berkunjung Bu. " jawab Pak Arif sambil tersenyum lebar.
" Apa saya mengganggu? " tanya nya lagi.
" oh tidak pak, saya hanya terkejut dengan kedatangan bapak. " jawab Amira bingung.
" saya tadi lewat sini, jadi sekalian aja mampir. " pak Arif memberi alasan. Padahal tujuan awal nya memang mau kerumah Amira.
Amira hanya mengangguk kikuk.
" Siapa dek ? " tanya Natalie dari dalam.
" te- teman kak. " jawab Amira gugup.
"kok nggak di ajak masuk ?" tanya Natalie lagi.
" hah " Amira melongo.
" loh kok malah bengong. Kasian kan teman mu berdiri diluar. " ujar Natalie.
" Ayo masuk. " ajak Natalie kepada Arif.
" eh iya kak. " jawab Arif sambil berjalan masuk kerumah Amira.
Amira pun hanya mengikuti dari belakang.
" ayo silahkan duduk. " Natalie mempersilahkan Arif untuk duduk. Arif pun hanya menurut duduk di sofa yang kosong.
" duduk aja dulu ya, saya buatkan minum sebentar. " pamit Amira sambil berlalu ke dapur.
Arif hanya manggut-manggut sambil tersenyum.
Natalie duduk menemani Arif di ruang tamu, sambil memangku Aisyah.
" udah lama kenal Mira? " tanya Natalie pada Arif.
" udah kak. Udah dua tahun, semenjak Amira mengajar di SMA. " jawab Arif yang tak henti nya menyunggingkan senyum. Dia sangat senang, karna akhirnya bisa memberanikan diri untuk berkunjung kerumah pujaan hati nya.
" oh, jadi kamu guru juga. " ujar Natalie.
" iya kak. " jawab Arif sopan.
" kakak ini pacal nya Tante Mila ya? " tanya Aisyah dengan suara cadel nya.
Pak Arif gelagapan, bingung menjawab pertanyaan Aisyah. Sedangkan Natalie ikut mendengarkan jawaban dari pak Arif.
" eh, anak kecil kok tau pacar-pacaran. " seru Amira tiba- tiba dari belakang, sambil membawa tiga cangkir teh dan beberapa camilan.
" diminum pak teh nya. " Amira menaruh secangkir teh di meja dekat pak Arif.
" terima kasih buk Mira. " ujar pak Arif sambil mengangkat cangkir yang disodorkan kepadanya sambil menyesap nya perlahan.
" eh anak kecil udah pinter banget ya. " kata Amira sambil mencubit pipi Aisyah dengan gemas.
" aduh sakit, Tante " teriak Aisyah.Sambil mengelus pipi nya.
" abis nya kamu sih ngemesin. " ujar Aisyah.
" Tante sama om Arif itu cuma teman. " tambah Amira.
" benarkah? " tanya Natalie yang sedari tadi hanya diam mendengarkan. Padahal dia sudah penasaran sejak Arif datang. Ingin menanyakan langsung pada Arif ataupun Amira, dia merasa tidak enak.
" iya kakak." jawab Amira sambil mengulas senyum lembut nya.
Natalie mengalihkan pandangannya kepada Arif. Arif hanya mengangguk lemah. Walaupun tau Amira pasti hanya akan menganggap nya teman, tapi rasa kecewa itu tak bisa dipungkiri pasti ada.
Natalie memandang prihatin pada Arif. Dia tau, pasti Arif menyukai adik ipar nya ini.
" Lagian, dalam Islam sudah jelas melarang berpacaran. "
" Mira tidak ingin berpacaran kak. Jika Mira sudah siap dan menemukan jodoh Mira, Mira ingin segera menikah. " tambah nya.
Natalie hanya mengangguk sambil tersenyum dan mengusap tangan Amira dengan lembut.
sedangkan Arif semakin kagum dengan Amira. Memang dia tidak salah dalam memilih wanita. batin nya.
bersambung...
** Happy reading 💖💖
Amira, Arif dan Natalie sedang berbincang-bincang di ruang tamu saat bel rumah Amira berbunyi. Pembicaraan mereka pun terhenti dan melihat ke arah pintu.
Amira akan berdiri saat bik Ijah berlari dengan sedikit tergopoh-gopoh kedepan untuk membuka pintu.
" biar bibik aja non " ujar bik Ijah sambil berlalu menuju pintu utama.
Amira hanya mengangguk kan kepala nya.
" baiklah bik " ujar Amira mengulas senyum
Amira pun kembali duduk di kursi tempat duduk nya semula.
" Apakah itu Oma dan opa? " tanya Aisyah.
" semoga saja sayang " jawab Amira sambil mengelus kepala Aisyah
Terlihat bik Ijah berjalan ke ruang tamu dengan seorang pemuda di belakang nya.
" maaf non, ada den Daffa. " bik Ijah memberitahu. sontak saja semua yang ada di ruang tamu melihat ke belakang bik Ijah.
" Daffa? " tanya Arif sambil menoleh ke arah Amira.
Amira hanya mengangkat bahu nya tanda tidak tahu.
" kalau begitu, saya kembali ke belakang non,mau bikin minum." pamit bik Ijah
Amira dan yang lainnya hanya mengangguk,
" Assalamualaikum, selamat malam buk. " Daffa memberi salam.
" waalaikumsalam " jawab semua orang.
" ada apa daff ? " tanya Amira.
" nggak ada apa - apa buk. Biasa, ngapel. kan malam Minggu. " Daffa menjawab sambil nyengir. sedangkan Amira hanya geleng - geleng kepala. Dan Natalie hanya senyum-senyum lucu.
"wah, ternyata Amira laku keras ya. Banyak yang ngapelin malam Minggu. " ucap Natalie menahan tawa nya. Dia merasa lucu, pasal nya anak ABG yang notabene murid nya ini pun menyukai guru cantik satu ini.
Amira hanya melotot ke arah kakak ipar nya tersebut.
sedangkan Arif menatap Daffa dengan tajam.
memandang nya dengan tatapan tidak suka. 'bocah bau kencur ini, selalu saja mengganggu ' batinnya.
' apaan sih pak Arif,pakek acara kesini segala. ganggu aja.' batin Daffa sambil terus memandangi Arif dengan tatapan permusuhan. Sedari dulu Daffa memang tidak pernah menyukai Arif meski Arif adalah salah satu pengajar di tempat nya sekolah.
Amira dan Natalie yang menyadari ada perang dingin, mencoba mencair kan suasana dengan berceloteh ria.
tak berapa lama...
" Opa... Oma... " teriak Aisyah, mengagetkan semua orang yang ada diruang tamu. Sontak saja semua mata tertuju kepada dua orang yang muncul dari arah pintu luar.
" mama ... papa... " ujar Amira dan Natalie hampir berbarengan.
Aisyah berlari menghampiri oma dan opa nya, lalu menghambur ke pelukan mereka.
" Aisyah kangen sama Oma dan opa " seru gadis kecil itu sambil menyenderkan kepala nya di bahu opa yang sedang menggendong nya.
" Oma dan opa juga kangen sama Aisyah. " Oma nya menimpali. sedangkan Putra, papa Amira hanya mengangguk menanggapi cucu nya tersebut.
" mama.. papa... Amira juga kangen. " Amira menghampiri orang tua nya sambil merentangkan tangannya memeluk mama nya dan mencium kedua pipi mama nya.
" mama juga kangen banget sayang. "
Natalie pun juga melakukan hal yang sama pada mama nya.
" mama apa kabar? " tanya Natalie sambil melepaskan pelukan nya.
" baik sayang, kamu sendiri gimana ? " tanya mama balik.
s
" baik juga ma.oh ya, mas Satrio mana ma? " tanya Natalie yang memang sejak tadi belum melihat suami nya.
" Nah itu.. " seru papa sambil menunjuk ke arah pintu.
terlihat satrio masuk sambil menarik koper papa mamanya.
" kenapa sayang ?" udah kangen ya ?" tanya Satrio.
" baru di tinggal bentar, udah kangen aja. " tambah nya lagi.
" ih apaan sih mas. " ujar Natalie yang muka nya sudah bersemu merah. Satrio sangat gemas melihat istri nya itu, dan tak butuh lama bagi Satrio untuk mengecup kening istri nya.
" mas... " elak Natalie. karna saat ini dia benar-benar malu karna perlakuan suami nya itu.
" yaa terus aja terus... mesra- mesraan didepan jomblo. bikin iri aja. " seru Amira yang mengerucut kan bibir nya.
" ya makanya buruan nikah mblo. " ucap Satrio sambil menoyor kepala adik semata wayang nya itu.
" kamu sih, banyak yang ngelamar malah di tolak. jadi deh kamu jomblo abadi. " tambah nya lagi, yang membuat Amira makin manyun.
" belum dapet jodoh yang pas aja kak. " jawab Amira.
" Loh itu jodoh didepan mata." Natalie menyaut sambil menunjuk dua orang yang sedang berdiri melihat drama keluarga sedari tadi.
Putra,.Lisa mama Amira dan Satrio menoleh ke arah yang di tunjuk oleh Natalie.
" wow, hebat kamu dek. Diapelin dua cowok sekaligus, mana ganteng-ganteng lagi. import semua. " celetuk Satrio, sambil terkekeh.
" Siapa Mira ? " tanya Mama dan papa Amira penasaran.
" ehh... Pak Arif ini guru yang mengajar di Sekolah yang sama dengan Mira. " Amira mengenal kan Arif kepada mama papa nya. Sedangkan Daffa tidak perlu di kenal kan. Karna mama papa Amira sudah kenal dengan Daffa. Selain murid Amira, Daffa adalah anak dari rekan bisnis Putra,papa Amira.
Papa dan mama Amira hanya saling pandang mendengar Jawaban Amira. Mata mereka menyiratkan rasa kecewa.Pasal nya mereka berharap Amira sudah punya calon suami. Mengingat Amira selalu menolak para pemuda yang di kenalkan kepada nya. Amira masih di Bayangi masa lalu yang membuat nya takut untuk menjalin suatu hubungan. Bahkan Amira masih trauma sampai sekarang.
" malam om,Tante. saya Arif, teman nya Amira. " ujarr Arif memperkenalkan diri.
" malam " jawab mama Amira. sedangkan papa Amira hanya mengangguk.
" malam om, Tante. Apa kabar ?" sapa Daffa tak mau kalah.
" malam juga Daffa. Tante baik, bagaimana kabarmu ?" tanya Mama Amira balik.
" allhmdulillah baik Tante. " jawab Daffa dengan senyum yang selalu mengembang sedari tadi.
" ayo - ayo duduk, masak ngobrol sambil berdiri. " ajak Papa Amira sambil duduk.
Arif dan Daffa menurut kembali duduk. Tampak Satrio dari belakang berjalan beriringan bersama Natalie dengan Aisyah di gendongan nya.
" Pa, Ma . makan malam udah siap dari tadi. gimana kalo kita makan aja ? " ajak Amira.
" ayo - ayo kalo begitu kita makan malam. Nak Daffa dan Nak Arif, ayo kita makan malam. " ajak Papa Amira.
" maaf om, saya udah makan dirumah tadi. " tolak Arif dengan sedikit tidak enak.
" halaah... pak Arif sok nolak. Ayo pak, kapan lagi bisa makan gratis. Palingan juga di kontrakan cuma makan mie instan. " cibir Daffa. Sifat tengil nya mulai keluar.
Tampak Arif melotot ke arah Daffa. ' bener-bener ni anak ' batin Arif.
Yang lain hanya tertawa mendengar candaan Daffa.
" udah yuk, Nak Arif ikut lah makan malam walau hanya sedikit. " ujar papa Amira lagi.
Akhirnya Arif hanya bisa mengangguk, tak bisa menolak. Daffa yang melihat itu hanya tersenyum miring.
Suasana malam Minggu kali ini sangat berbeda bagi Amira. Selain keluarga nya berkumpul, kedua sosok yang hadir pada malam Minggu ini membuat suasana rumah yang biasanya sepi, kini menjadi ramai.
Bersambung...
Happy reading 💖💖💖
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!