Pengenalan tokoh
Ariana nafilah
Gadis periang, manis juga baik hati namun kadang sedikit konyol dan absurd. usianya 18 tahun dan bersekolah di SMA swasta. siapa sangka karena tingkahnya yang absurd itu ia melakukan hal di luar akalnya. itu semua ia lakukan demi menyelamatkan usaha milik ibunya. Keluarga satu-satunya yang ia miliki dan ia sayangi di dunia ini.
Rima ariyani
Ibu ariana, Seorang ibu tunggal yang mandiri untuk anak semata wayangnya Ariana. berkat kerja kerasnya ia kini memiliki usaha salon dan butik. tapi sayang usahanya sedang terkena masalah sengketa tanah. Dan Ariana harus membereskanya demi membantu ibunya.
Alvian Adriano
Seorang CEO yang sukses, wajahnya sering wara-wiri di televisi. Usianya 42 tahun. Usianya lebih cocok jadi ayah Ariana. Alvian memiliki tiga anak yang semuanya laki-laki. yaitu anak pertama bernama Orion Adriano 20 tahun, Aska Adriano 15 tahun dan si bungsu Haikal Adriano10 tahun.
Orion Adriano
Anak pertama dari Alvian Adriano ini sedang kuliah di vakultas tehnik ternama di negri ini. Sikapnya yang cuek dan cendrung dingin. membuat Arian kesulitan untuk beradaptasi di rumahnya. Dan wajah tampannya yang di selingi tatapan sinisnya membuat Ariana terkadang jadi salah tingkah. Ia selalu mengatai Ariana gadis ceroboh. Dan ternyata ia anak yang cukup cerdas.
Aska Adriano.
Anak kedua dari keluarga Adriano ini masih duduk di kelas 3 SMP swasta internasional school. sifatnya sedikit pendiam tapi ia sangat terbuka pada Ariana. ia menyukai masakan yang di masak oleh Ariana.
Haikal Adriano
Anak ketiga dari keluarga Adriano ini masih duduk di kelas 5 di SD swasta internasional school. Sifatnya manis dan manja. tak seperti anak-anak kebanyakan bandel saat seusianya. sama ia juga menyukai masakan yang di masak oleh Ariana.
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Karena tak tega melihat usaha ibunya yang terancam bangkrut di karenakan orang yang tak bertanggung jawab. Ariana yang masih muda belia tak tinggal diam. Beredar kabar kalo seorang CEO bernama Alvian Adriano akan memgambil alih usaha milik ibunya. Seseorang telah menipu Ibunya mentah-mentah dan berhasil mendapatkan tanda tanganya yang ternyata berkas dokument itu berisi persetujuan Ibu Ariana menjual semua asetnya. Dan orang tersebut memjualnya kepada CEO Alvian adriano, setelah mendapatkan uang yang di inginkan ia kabur entah kemana. Sekarang harapan Ariana satu-satunya adalah dengan menyelinap ke rumah keluarga Adriano untuk mendapatkan kembali sertifikat tanah ruko tempat usaha milik ibunya. Sebuah ide gila pun tercetus dalam otaknya. Beberapa hari ini setiap pulang sekolah ia mengintai rumah itu, rumah milik keluarga Adriano. Ia juga menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang keluarga tersebut melalui internet. termasuk tentang anak-anaknya. setelah itu baru ia bisa membuat strategi. Dan dari sumber yang ia dengar saat ini Avian adriano sedang berada di luar kota untuk waktu yang cukup lama karena alasan pekerjaan. Ini kesempatan Ariana untuk melancarkan aksinya. ide gilanya sudah ia pikirkan matang-matang beserta dengan resikonya.
"Aku akan masuk ke keluarga itu sebagai istri muda CEO tua itu dan juga ibu muda dari ketiga anaknya,Haha.." tertawa konyol.
Dengan langkah mantap ia mulai memasuki pekarangan rumah milik keluarga Adriano. Ia membuka pintu gerbang perlahan. sepertinya sepi tak ada orang. tak ada penjaga atau yang lainya. Ia menggeret kopernya perlahan menyusuri jalan yang di sampingnya terbentang taman-taman yang indah. Dan sampailah ia di depan pintu. Kemudian menarik nafas panjang. Mencoba melepas ketegangannya. Ia menepuk-nepuk pipinya sendiri, melatih tersenyum dan akhirnya ia memencet bel pintu.
Dan saat pintu terbuka..
BERSAMBUNG...
Dari dalam rumah keluarga Adriano. terdengar sedikit keributan kecil. Si bungsu Haikal merengek pada kakaknya Aska untuk di belikan makanan. Badanya yang gemuk terlihat menggemaskan. lihat saja badannya. pantas dia doyan makan. sedangkan Aska kakaknya masih bergeming, matanya lurus menatap layar Hp. Rupanya ia sedang main game online. Sedangkan si sulung. berusaha menenagkan adik bungsunya dengan mengatakan ia sudah memesankan makanan melalui daring.
Dan saat terdengar suara bel pintu berbunyi, Haikal lah yang paling semangat. la mengira itu pasti si pengantar makanan. Pengantar makanan bearti makanan. Ia pun segera berlari ke arah depan untuk membuka pintu.
Pintu pun terbuka." Hai assalamualaikum anak manis!" Ariana berusaha tersenyum riang.
"Wah..kenapa bisa ada ondel-ondel disini!" Haikal berteriak. Dan membuat kakak-kakaknya berdatangan untuk memeriksanya.
'Ah ya ampun...apa katamu tadi. ondel-ondel ! dasar bocah. Aku sengaja memakai make up tebal supaya penyamaranku lebih meyakinkan. dengan begini aku akan terlihat seperti orang dewasa.'
"Ada apa Dek ?" Orion.
"Kenapa teriak-teriak ?!" Aska.
"Dan siapa kamu ?"
Ariana pun reflek tersenyum manis. "Ah sebelumnya maaf jika aku sudah menggangu akhir pekan kalian, kenalkan aku Ariana, Aku adalah ibu muda kalian !" masih dengan tersenyum manis.
Apa aku terlihat konyol, kenapa mereka hanya diam saja. jantungku mau copot rasanya. tapi aku harus bisa. Bisa!
Orion dan Aska masih terdiam, mencoba mencerna kata-kata gadis aneh yang ada di depannya. mereka saling pandang dan kemudian melihat ke arah Ariana lagi.
"Kalian pasti kaget ya!" Ariana mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. " Kalau kalian tidak percaya coba lihat ini."
itu fotoku dan pak Alfian ayah kalian yang sudah ku edit sedemikian rupa agar terlihat sedang melangsungkan pernikahan. Keren kan aku?
"Sebenarnya kami belum percaya sepenuhnya. lagipula kenapa kamu bisa masuk, apa tidak ada penjaga di gerbang? Aska coba kamu priksa pak Sanip ada di depan atau tidak." Orion memerintah.
Aska melangkah lesu, karena ia harus menghentikan permainan video game nya dan harus menuruti kata-kata kakaknya.
" Hei... tidak perlu, tadi pintu gerbangnya terbuka jadi aku masuk, lagipula aku kan sudah meminta izin pada ayah kalian. Ayah kalian masih banyak pekerjaan di luar kota, jadi beliau menyuruhku untuk pulang duluan, kalo begitu apakah aku boleh langsung ke kamarku, maksudku kamar ayahmu adalah kamarku, benarkan? aku sangat lelah dan ingin segera beristirahat."
"Apa kamu benar-benar istri baru ayah. sebelumnya ayah tak pernah menikah dengan wanita manapun. Banyak yang mengaku-ngaku di hamili ayah, dan mereka menitipkan anaknya pada Ayah. kamu bisa lihat kan wajah kami berbeda tidak mirip sama sekali, karena kami lahir dari ibu yang berbeda." pernyataan Aska membuat Ariana melongo tak percaya.
" Iya jadi kami nggak heran kalo ada wanita yang mengaku-ngaku teman dekat ayah, bahkan telah menikah denganya." Haikal menambahkan.
Sedangkan si sulung masih terdiam dengan tatapan sinisnya."Biarkan dia masuk, kita tunggu Ayah pulang dulu untuk meminta penjelasan padanya." Ujarnya dengan tetap sinis." kalo dia terbukti penipu, kita bisa jebloskan dia ke penjara."
Ariana menelan ludah, mulai kawatir, ia sudah tahu risiko yang harus di hadapinya. 'Llihat saja siapa yang akan menang, penipu yang sebenarnya adalah ayahmu, dasar cowok tengil.'
"Terimakasih banyak atas pengertianya. Baik kalo begitu aku akan langsung ke kamar, jika butuh sesuatu jangan sungkan untuk mengatakanya pada ibu ya." Tersenyum riang lagi.
Orion tersenyum kecut.'Apanya yang Ibu, usiamu saja masih seusiaku, huh dasar. gadis aneh.' Sebenarnya apa motifnya menikah dengan ayah yang usianya dua kali lipat darinya? apa karena uang?
BERSAMBUNG.....
Setelah shalat subuh. Ariana bergegas ke dapur. Ia membuka kulkas dan menyiapkan segala sesuatunya. Ada telur, bakso, sosis serta kol. Sempurna. Ia akan membuat nasi goreng ala-ala andalannya pagi ini. sebelumnya tadi malam ia sudah masak nasi di rescooker. Ini adalah misi pertamanya untuk menarik hati anak-anaknya agar tidak curiga padanya. Masakan yang enak dapat meluluhkan hati, begitu pikirnya.
"Yes..selesai juga, nasi goreng ala-ala buatan Ariana telah siap !!" setengah berteriak bangga sembari menata makanan di meja makan.
Dari lantai atas, ada sepasang mata dingin mengawasi gerak-geriknya.'sebenarnya apa yang di lakukan gadis aneh itu. lihat senyumnya yang sok imut itu. rasanya perutku jadi mual. tapi tunggu dulu. aku mengatainya imut. imut apanya.'
Sadar dirinya seolah sedang di awasi, mata Ariana reflek mendongak ke atas. Dia mencoba tersenyum manis pada si sulung yang tiba-tiba gugup dan buru-buru mengalihkan pandangannya.
'Sial. dia sadar kalo aku tadi sedang memperhatikanya. pasti gadis itu keGR-an sekarang.'
Orion menuruni tangga dengan setengah berlari. Penampilanya sudah rapih. Ia akan ke kampus pagi ini.
Di bawah ia kembali bertatapan dengan Ariana. Lagi-lagi Ariana memcoba tersenyum manis. Membuat Orion sedikit kikuk.
"Kenapa kamu suka sekali tersenyum seperti itu. kamu pikir kamu imut. lihat gigimu tuh ada cabenya." Seru Orion ketus.
Seketika muka Ariana memerah karena malu. "benarkah, biar ku bersihkan." ia segera pergi ke kamar mandi untuk melihat dirinya ke cermin.
" Tidak ada cabe di gigiku." Gerutunya, mukanya masam."Sialan. dia mengerjaiku, lihat saja akan ku balas nanti."
Di meja makan, Orion jadi senyum-senyum sendiri, mungkin ia merasa senang sudah berhasil mengerjai ibu mudanya. Dasar bodoh, gumamnya lirih.
"Kakak kenapa senyum-senyum sendiri, kesambet ya?" Aska mendekati kakaknya dan turut duduk di meja makan.
"Wah makanan. Nasi goreng, Kesukaanku, mimpi apa pagi-pagi udah ada makanan seperti ini, biasanya pagi-pagi cuma ada roti sama susu." Haikal memandang ke arah makanan seolah ingin segera menelan semuanya.
" Pasti ibu muda yang masak, tapi ngomong-ngomong kemana dia, kok nggak kelihatan batang hidungnya." Aska mengedarkan pandangan sekeliling. tampak Ibu mudanya baru keluar dari kamar mandi.
Mata Ariana melirik tajam ke arah Orion. Orion tampak cuek tak peduli. segera ia menyendok nasi goreng ke piringnya. "Aku makan ya, bolehkan? aku lapar soalnya."
"Aku juga makan ya Ibu. Nasi goreng adalah makanan kesukaanku." Haikal Menyendok nasi banyak-banyak ke piring.
"Kamu rakus sekali, kamu nggak mau menyisakannya untukku apa, aku kan juga mau." Aska turut menyendok nasi lalu makan.
"Kenapa Ibu muda diam saja disitu. Ayo makan bersama kami." Seru Aska sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.
"Ah iya, baiklah. kalo kalian suka besok akan ibu buatkan lagi." Ariana tersenyum seraya duduk bersama mereka. la melirik Orion, sepertinya si jutek itu juga menikmati nasi gorengnya.
"Ini enak sekali Bu. Aku belum pernah makan makanan rumah seenak ini. benarkan kak Aska."
"Ya kali ini kamu bener Haikal. Kami tidak pernah makan makanan rumah sebelumnya. pembantu kami hanya datang untuk bersih-bersih dan cuci baju, kemudian sorenya pulang, kami sering makan di luar, kalo lagi malas keluar, kami pesan makanan online."
"Menurutku ini sih biasa saja rasanya. Kalian saja yang lapar jadi bilang enak." seru Orion seraya memasukkan suapan terakhir ke mulutnya.
"Kalo menurutmu begitu, besok ibu akan berusaha buatkan yang lebih enak." tersenyum paksa.
'Apa katamu, biasa saja. Tapi kamu makan sampai piringnya mengkilat begitu. Huh dasar menyebalkan. Tapi syukur deh Aska sama Haikal sudah mulai bisa di kendalikan. bahkan tadi mereka memanggilku dengan sebutan ibu. Haha kenapa aku jadi seneng begini ya di pangil ibu. Hehe ibu.'
"Ibu kami berangkat sekolah dulu ya. Dah ibu."
"Aku juga ! tunggu aku Haikal."
Aska berlari menyusul Haikal yang jalan lebih dulu. sekarang tinggal si jutek itu di meja makan. Tanpa aba-aba ia membereskan piring bekas makanya juga milik adik-adiknya.
'Apa aku nggak salah lihat. si jutek itu. ternyata rajin juga dia.'
"Hei tidak perlu di bereskan, biar aku saja, kamu mau ke kampus kan. Nanti terlambat loh."
"Siapa juga yang mau beresin. Ini baru saja mau aku kasih ke kamu, aku cuma numpuk piring aja. Sekalian ya cuci piringnya. lumayanlah sekarang ada pembantu geratisan."
'Apa katamu! pembantu gratisan. Sialan, aku cabut kata-kataku yang sempat memujimu tadi.'
"Tenang saja nanti pasti aku bereskan semuanya." Tersenyum riang.
kenapa dia suka tersenyum seperti itu sih. dasar aneh. Lhat saja aku akan membuatmu tidak betah berada disini. Kamu pasti gadis muda matre yang cuma mau harta ayahku. Tidak akan ku biarkan kamu melorotin uang ayahku.'
"Aku berangkat, ingat jangan sampai ada satupun barang yang hilang di rumah ini, ingat itu!" Orion menatap dengan serius. matanya seolah ingin menelan Ariana. seolah sedang berkata. Jangan sentuh apapun di rumah ini.
Apa dia sedang mencurigaiku?
BERSAMBUNG.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!