NovelToon NovelToon

Dream World Online: I AM THE LEGEND

Kilas balik Season 1, Event satu tahun Dream World

Dream World Online, adalah game VRMMORPG (Virtual Reality Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yang dikenalkan ke dunia luar pada tahun 2029, bulan Desember, dibuat oleh perusahaan Game VR terbesar yang ada di Jepang.

 

 

Sekitar 20 juta Player dari berbagai negara yang berkesempatan untuk mencoba game Dream World Online (Beta Tester) selama 6 bulan, untuk pertama kalinya. Salah satunya adalah seorang pelajar SMA yang ingin menjalani kehidupan sekolahnya dengan normal, namun latar belakang yang dia punya sama sekali tidak normal.

 

Percobaan (Beta tester) untuk mencoba game Dream World Online selama 6 bulan telah berlalu dengan sangat cepatnya, 20 juta Player yang berkesempatan untuk bermain Dream World Online untuk pertama kalinya mendapatkan pengalaman Fantasi yang tidak bisa mereka lupakan.

 

Bahkan mereka dengan beraninya mengatakan kalau game Dream World Online adalah game VRMMORPG paling Fantastis dan paling berkesan dari semua game VRMMORPG yang ada di dunia.

 

***

Tahun 2030, tanggal 1, bulan Juli. Menjadi tanggal dan tahun yang bersejarah dari seluruh dunia, pasalnya game VRMMORPG yang ditunggu-tunggu sudah full Rilis dan dikenalkan pada seluruh dunia.

 

Sekitar 30% Populasi penduduk di bumi bermain game Dream World Online, ketika Dream World Online full rilis.

 

***

Bulan September, tanggal 23, tahun 2030 menjadi tahun yang mempunyai kejadian yang selalu akan diingat oleh 1 Milyar Player yang bermain Game Dream World Online. Pada hari itu terdengar pengumuman yang diumumkan selama 3 kali di dalam game Dream World Online.

Pengumuman yang berisi, ada salah satu Player dari 1 Milyar Player yang ada, telah menembus bata level skill yang sudah ditentukan.

Banyak yang berpikir kalau orang tersebut adalah seorang Cheater, banyak orang juga yang berpikir positif kalau hal itu bisa dilakukan. Pasalnya di dalam game Dream World Online, "Semuanya bisa terjadi asalkan ada sebuah kemungkinan, yang bisa membuatnya terjadi".

 

Di dalam Game Dream World Online, tidak ada aturan yang melarang Player untuk melakukan suatu hal, seperti membunuh, membantai satu kerajaan, membakar hutan. Itu diperbolehkan, tidak ada sebuah aturan yang tujuannya adalah melarang Player melakukan sesuatu

 

Namun itu berubah setelah ada yang namanya Guild terkuat, mereka menjadi memberikan aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh Player yang ada di wilayah mereka.

***

Indonesia, Indonesia adalah negara nomor empat, negara dengan jumlah Player terbanyak nomor empat yang bermain Dream World Online.

Game Dream World Online sangat meledak kepopularitasan nya dari kalangan remaja Indonesia.

Di Indonesia sendiri sudah terbentuk yang namanya Guild terkuat, Guild terlemah,Guild-besar, Guild kecil, yang sudah memonopoli kota pemula.

Contohnya adalah Guild Company M, yang menguasai kota pemula 1 sampai kota pemula 20. Player yang ada di kota 1 sampai kota pemula 20 harus menaati peraturan yang sudah dibuat oleh Guild Company M, jika mereka melanggar. Hukuman paling ringan adalah mereka tidak akan diperbolehkan lagi masuk kedalam kota pemula 1-20.

Dan juga Indonesia adalah negara yang menjadi pemasok Mana potion terbesar di dunia, karena di Indonesia ada sebuah organisasi yang menjual Mana potion kualitas tinggi sampai rendah.

 

***

Bulan Juli, tanggal 1, 2031. Atau satu tahun semenjak Dream World Online memulai perilisan gamenya.

Dream World Online mengadakan Event ulang tahunnya yang pertama, yaitu Event mengalahkan Raja Iblis.

Hanya orang-orang tertentu yang bisa mengikuti event ini, karena untuk mengikuti eventnya harus dengan cara pergi ke New Teritori 'Kastil iblis' yang ada di tengah-tengah laut antara benua Origin dan benua Santuary.

 

***

 

"Sudah lama aku tidak melawan, lawan yang kuat, sepertinya melawan Raja iblis akan seru," ucap Mal, sekarang dia mempunyai sayap yang aneh di belakang punggungnya. Sayap sebelah kanan nya, adalah sayap Naga. Sedangkan sayap sebelah kirinya adalah sayap burung Phoenix.

 

Pintu ruangan tempat dia, yang sekarang sedang duduk sambil menikmati secangkir teh tiba-tiba terbakar habis oleh api yang berwarna hitam.

 

"Gawat, sudah ketahuan," ucap Mal, tiba-tiba saja tubuh nya berubah menjadi asap hitam dan menyatu dengan bayangan meja yang ada di ruangan tersebut.

 

 

"Master, ada tugas," teriak Rin, di tangan kanannya dia sekarang sedang memegang sebuah surat dengan stempel bergambar Naga.

 

"Tugas?," ucap Mal bersemangat.

Karena selama ini dia sudah tidak lagi mendapatkan tugas yang diberikan oleh Bangsa Ancient Dragon kepadanya. Bahkan dia bukan lagi seorang utusan bangsa Ancient Dragon, dia sekarang adalah Pedang bangsa Ancient Dragon.

 

Yang dimaksud oleh pedang adalah, membantai, membunuh. Itulah tugas dia sekarang, namun tak pernah sekalipun King Ancient Dragon memerintahkan dia untuk membunuh seseorang. Karena itu selama ini waktu yang dia punya hanya dihabiskan untuk berlatih Seni pedang, Seni Api, menyelesaikan Dungeon tingkat S, dan memimpin dua organisasi yang ada di kota pemula dan benua Hevia.

 

Mal langsung berada di belakang punggung Rin, dan langsung mengambil surat yang ada ditangan kanannya.

 

"Pergilah ke gunung Suci Hyjal yang ada di benua Santuary, disana kau akan bertemu Night Elf bernama Leafa. Berikan surat ini kepadanya," ucap Mal membaca isi surat tersebut.

 

"Sepertinya sekarang aku punya alasan yang tepat untuk menemui dia, aku akan mengirimkannya chat terlebih dahulu," ucap Mal, dia membicarakan tentang Fahri yang ada di benua Santuary bersama Mei dan Freja. Sebenarnya Yuri juga ada disana, namun sudah 6 bulan atau lebih tepatnya ketika Mal pindah dia sudah tidak lagi bermain game Dream World Online dan Mei bilang dia juga menghilang bersama keluarganya.

 

Ketika Mal sedang akan mengirimkan chat kepada Fahri, dia merasakan hawa membunuh yang kuat dari belakangnya.

 

"Master, apa Master tadi meninggalkan latihannya?," ucap Rin dengan sopan dan juga tersenyum lebar, sambil memegang pundak Mal dari belakang. Namun yang sebenarnya terjadi, Rin sedang menggunakan seni api yang membakar bagian dalam tubuh Mal.

 

"Aku tadi," ucap Mal sedang berpikir untuk membuat alasan yang bagus.

"Aku tadi cuman-,"

Dia sama sekali tidak bisa memikirkan alasan yang bagus, ada banyak alasan yang sebenarnya bisa dia pakai. Namun karena dia mencari alasan yang bagus alasan klise yang sering digunakan sampai-sampai tidak terpikirkan olehnya.

 

"Huh," Rin menghela nafas berat, dia sudah bosan dengan kelakuan Masternya yang selalu membolos dari latihan yang dia berikan.

"Setelah master mahir menggunakan 21 jenis Api, raja iblis sekalipun bukan tandingan Master lagi. Karena itu master harus Belajar cara menggunakan 21 jenis Api," ucap Rin dengan serius, namun sayangnya Mal malah bercanda membuatnya menjadi semakin marah.

 

"Jika begitu, nanti tidak akan ada lagi yang bisa menandingiku. Dan itu sangat merepotkan," ucap Mal.

 

Rin sudah mengepalkan tangan kanannya karena sangat kesal dengan kelakuan Masternya setelah dia mempunyai tubuh yang baru, kepribadiannya miliknya juga sedikit berubah.

 

"Tenang saja," ucap Mal sambil mengelus-elus kepala Rin, membuatnya menjadi tidak marah lagi kepadanya.

"Aku pasti akan menguasainya, tapi sekarang kita sudah mendapatkan tugas," sambungnya.

 

"Baik Master," ucap Rin sambil tersenyum.

 

 

 

Jangan lupa untuk terus support author, agar novelnya masih bisa terus lanjut sampai tamat.

Don't forget

•Rate bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐

•Like

•Komen

•Vote

•Tip

Kalau suka dengan novelnya, dan kalau Ingin terus novelnya update. Dan juga jika berkenan memberikan saran, atau menemukan typo silahkan kasih tahu dikomen.

-Mall M

 

 

Gadis pirang dipinggir pantai

"Feng, aku ingin kau membuatkan ku barang-barang ini. Besok pagi aku akan pergi dari sini," ucap Mal pada Kakek tua yang sedang duduk berhadapan dengannya.

 

Feng, dia adalah Kakek tua yang Mal temukan di Hidden Area. Dia mengaku kalau dia adalah seorang Alchemist tingkat kerajaan yang dulunya bekerja untuk kerajaan Alse.

 

Tingkatan Alchemist sama seperti level, tingkatan seorang Alchemist ada 10 tingkatan. Alchemist tingkat 1, tingkat 2, tingkat 3, tingkat 4, tingkat 5, tingkat 6 atau tingkat kota, tingkat 7 atau tingkat Kerajaan, tingkat 8 atau tingkat dunia, tingkat 9 atau tingkat Master dan tingkat 10 atau tingkat Grand master.

 

Seorang Alchemist tingkat 5 saja sudah sulit ditemukan, tapi Mal malah mempunyai budak seorang Alchemist tingkat 7 yang sudah berjanji setia kepadanya.

 

"Tapi tuan-"

"Ada Vierra, dan Louyi. Panggil saja mereka jika terjadi sesuatu," ucap Mal.

 

Dia tahu kalau Feng, gelisah jika harus ditinggal oleh Mal. Karena Clan Tower yang dia pimpin mempunyai banyak musuh, jika ditinggal oleh Mal atau pemimpin asli Clan tower, dia takut akan ada hal yang buruk terjadi.

Walaupun itu ada Vierra, perempuan yang menjadi murid Mal yang dilatih oleh nya untuk menjadi senjata pembunuh. Dan Louyi, utusan yang baru dari bangsa Ancient Dragon.

 

 

"Malam hari, barang-barang yang kuinginkan harus sudah sampai," ucap Mal.

 

"Baik tuan," ucap Feng, dia keluar dari dalam ruangan karena Mal yang memintanya untuk keluar.

 

Dan ketika membuka pintu keluar, dia berpapasan dengan seorang anak kecil berpakaian maid yang masuk kedalam dengan membawa 10 core yang bersinar menandakan kalo core tersebut adalah tingkat tinggi.

 

"Nona Rin," ucap Feng menyapa.

"Tua Feng, sedang apa kau disini?," tanya Rin

"Karena kau sudah disini, aku ingin kau membuatkan obat penguat tulang menggunakan bahan-bahan ini," sambungnya sambil memberikan beberapa tanaman herbal.

 

"Baik nona Rin," ucap Feng senang.

Mungkin dia senang karena mendapatkan tugas dari Rin.

 

"Kalau begitu selamat tinggal, aku dan Master akan melakukan Misi di benua lain. Jaga Clan Tower ini dengan baik," ucap Rin, dia berjalan meninggalkan Feng menuju pada Mal.

 

"Jadi begitu, pantas saja tiba-tiba tuan ingin meninggalkan Clan Tower," batin Feng sambil melihat ke belakang, dia melihat wajah senang Mal yang sambil memegang core. Sedangkan dia melihat kalau Rin sedang memarahi Mal.

 

Feng menutup pintu keluar, dan dia melihat kertas yang berisi barang-barang yang harus dibuatnya dengan segera, karena batas waktunya adalah malam hari.

 

"Ah merepotkan," ucap Feng.

"Apa yang kau bilang tadi?,"

 

Feng mendengar suara Mal dari dalam pikirannya, dia langsung berkeringat karena ternyata perkayaan nya terdengar oleh Mal.

 

***

 

Setelah menyerap 10 core tingkat tinggi yang dibawa oleh Rin, core yang dikirim oleh King Ancient Dragon. Mal langsung memakai seluruh perlengkapan terkuat miliknya, tak lupa dia juga memakaikan Armor pada Dragon dan Gra. Walaupun itu hanyalah Armor tingkat Rare.

 

 

 

Dan dia langsung pergi ke lantai paling tinggi, yaitu atap tower yang di bangun olehnya menggunakan Crystal Stone House LV10. Yang menjadi markas penjualan Mana potion di benua Hevia, dia juga sudah mempunyai cabang di banyak kota pemula. Walaupun pada awalnya ada banyak Guild besar yang menjadi hambatannya, salah satunya adalah Guild Company M.

 

 

 

 

Selain Mal, level Dragon dan Gra naik lebih tinggi. Dragon sekarang sudah berlevel 405, sedangkan Gra sudah berlevel 250. Mereka berdua selalu berburu bersama, dan anehnya sekarang ukuran Gra lebih besar daripada ukuran Dragon. Walaupun mereka mempunyai perbedaan level yang cukup tinggi.

 

"Tanah seluas ini hanya ada tower yang tinggi?, bukannya itu membosankan Rin?," ucap Mal, dia melihat ke bawah yang disana hanya ada rerumputan saja.

 

"Benar Master," jawab Rin yang berdiri di samping Mal yang sedang duduk.

 

"Mungkin aku akan membuat Guild disini, lagi pula tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tempat berburu," ucap Mal.

 

 

"Master, jika master mengekspos Markas pusat kita. Musuh-musuh master pasti akan menyerang," ucap Rin khawatir, karena Clan tower yang sekarang hanya memiliki 1200 Anggota yang merupakan seorang pejuang yang sudah dipilih secara ketat oleh Rin. Dan 500 Alchemist tingkat 1-3 yang bekerja disini.

 

 

"Sebelum itu terjadi, aku akan menyerang mereka terlebih dahulu," ucap Mal.

Dia berdiri dari duduknya, dan membuka Fitur yang disana dia bisa melihat jam di real world. Jam di real World sekarang sudah menunjukan jam 03.08 sore.

 

"Aku akan pergi dulu, malam hari kita akan langsung berangkat," ucap Mal.

 

"Baik Master," jawab Rin.

 

 

 

***

•Real World

 

Salah satu dari dua VRDM tipe Premium yang berbentuk kapsul yang ada di sebuah ruangan besar dan gelap mengeluarkan banyak asap.

 

KHSSSS…..

Setelah mengeluarkan asap dan juga mengeluarkan suara, VRDW itu terbuka dan terlihat Mal yang wajahnya seperti wajah orang yang mati. Dia selama 7 hari bermain Dream World Online tanpa henti, karena itulah wajahnya seperti orang mati.

 

"Fahri sudah Logout?, Ah lebih baik aku mandi terlebih dahulu," ucap Mal yang mencium bau tak enak yang berasal dari tubuhnya.

 

Saat ini Mal sudah 6 bulan tinggal di desa, dia juga bersekolah di salah satu SMA terdekat dari kediaman miliknya. Karena sudah melakukan ulangan akhir semester, sekolah diliburkan selama 1 bulan. Karena itu dia bisa bermain game Dream World Online selama 7 hari nonstop.

 

Selain Fahri, dia juga sekarang mempunyai banyak teman di sekolahnya yang baru. Itu karena dia sudah mencoba menghilangkan sifat dingin dan cueknya yang ada di level tertinggi, tentu saja Mal masih merahasiakan siapa dirinya walaupun ada banyak teman-temannya yang bertanya.

 

Setelah selesai mandi, dia langsung turun ke lantai bawah. Disana dia melihat Fahri sedang bermain-main dengan hewan peliharaannya, yaitu seekor anak serigala yang masih kecil.

Aneh rasanya jika dikatakan sebagai hewan peliharaan, tapi itulah kebenarannya. Fahri membeli anak serigala tersebut dengan harga yang sangat fantastis, karena anak serigala tersebut sudah jinak.

 

Mal, membuka Smartphonenya yang ada di saku Hoodie yang dia pakai. Dan dia menelpon seseorang, tapi entah siapa yang dia telepon.

 

"Apa kalian sudah menemukannya?," ucap Mal.

"...."

"Baiklah," ucap Mal, dan langsung mematikan teleponnya.

 

Dia berjalan menuruni tangga, dan mendekat kepada Fahri yang sekarang sedang memberikan makan daging kepada anak serigala hewan peliharaanya.

 

"Kau telat 10 menit," ucap Fahri tanpa melihat kepada Mal, dia sedang fokus memberikan makan hewan peliharaannya.

Setelah memberikan makan, dia memasukan anak Serigala tersebut ke dalam kandangnya.

"Apa lagi yang kau tunggu?, Ayo jalan," ucap Fahri.

 

 

***

 

Mereka berdua sekarang sedang berada disalah satu warteg yang lumayan jauh dari tempat tinggal mereka berdua, mereka berdua sering mengunjungi warteg tersebut ketika hari-hari tertentu seperti hari Senin dan Kamis, menggunakan sepeda.

 

"Makanan yang ada di desa memang sangat enak-enak," ucap Fahri yang sedang makan, tapi tidak untuk Mal. Dia tidak merasa lapar, karena itu dia hanya kemari untuk melihat pemandangan puluhan hektare sawah yang sudah akan siap di panen.

 

"Ngomong-ngomong berapa pendapatan mu hari dari menjual Mana potion?," tanya Fahri.

 

Fahri adalah satu-satunya orang yang mengetahui kalau Clan tower, Clan yang memonopoli penjualan Mana potion di kota pemula, adalah milik Mal atau dijalankan olehnya Dia juga yakin, kalau cabang Clan tower tak hanya ada dikota pemula saja.

 

Namun dia masih tidak tahu rahasia besar lainnya, yang masih ditutupi oleh Mal.

 

"Agak menurun, sekarang banyak Guild besar yang membeli dengan Gold tak lagi menggunakan uang tunai," ucap Mal, dia menunjukan smartphone nya kepada Fahri yang di sana ada jumlah uang yang didapatkan oleh Mal dari menjual mana potion perharinya.

 

"Bulan kemarin 148, sekarang 140. Dan kau bilang itu menurun?," ucap Fahri kesal.

 

"Apa ada anak SMA yang sepertimu?," tanya Fahri.

 

 

***

Setelah Fahri selesai makan, mereka berdua kembali mengayuh sepeda mereka menuju pantai yang tak ada tak jauh dari warteg tersebut.

 

"Hey itukan?," ucap Fahri menunjuk pada seseorang. Mal juga sebenarnya sudah melihatnya tanpa harus ditunjukkan oleh Fahri, bahkan dia sampai lupa melihat ke depan karena saking seriusnya melihat gadis berambut pirang panjang yang menggunakan topi baret putih, yang sedang berdiri di atas pasir pantai, di tepian pantai.

 

 

 

Jangan lupa untuk terus support author, agar novelnya masih bisa terus lanjut sampai tamat.

Don't forget

•Rate bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐

•Like

•Komen

•Vote

•Tip

Kalau suka dengan novelnya, dan kalau Ingin terus novelnya update. Dan juga jika berkenan memberikan saran, atau menemukan typo silahkan kasih tahu dikomen.

-Mall M

Bertemu kembali

Sepeda yang dikendarai oleh Mal menabrak tiang listrik yang ada di jalan, karena saking fokusnya melihat gadis berambut pirang panjang tersebut.

 

"Tidak salah lagi, itu dia," ucap Fahri, dia masih tidak sadar kalau Mal tertinggal dibelakangnya dan terjatuh dari sepedanya karena menabrak tiang listrik.

 

"Mal?,"

Fahri yang kebingungan karena Mal sama sekali tidak menjawab pertanyaannya dan suaranya sama sekali tidak terdengar, menengok kebelakang.

 

"Pfft," Fahri menahan tawanya ketika melihat Mal sedang mencoba bangkit setelah terjatuh dari sepeda.

"Gunakan mata dengan ba-,"

"Aaaaa,"

 

Belum selesai menyelesaikan perkataannya, Fahri terperosok jatuh kebawah got bersama sepedanya.

 

"Cih,"

Fahri berdecak kesal, karena baju dan celana yang dia pakai kotor dan sangat bau air got.

Dengan perasaan yang masih kesal, dia menaikkan sepedanya keatas.

 

"Apa yang ingin kau katakan tadi?," ucap Mal, dia sedang berusaha agar tidak tertawa melihat kondisi Fahri sekarang.

"Bantu aku naik!!," ucap Fahri marah.

"Iya-iya," ucap Mal yang masih menahan agar tidak tertawa.

 

Mal mengulurkan tangannya kepada Fahri, membantu Fahri agar lebih mudah untuk naik ke atas

 

"Aku kira siapa, ternyata memang kalian berdua," ucap seorang perempuan yang suaranya sangat lembut.

Mal melepaskan genggaman tangannya yang sedang menggenggam tangan Fahri, ketika mendengar suara perempuan yang berasal di belakangnya.

 

Hal itu membuat Fahri, kembali terjatuh dan membuat pakaian nya semakin bertambah kotor.

 

"OYYYY!!," teriak Fahri kesal.

"Ah, Maaf," ucap Mal dia kembali mengulurkan tangannya kepada Fahri.

 

 

***

 

Saat ini Mal sedang berada di dalam toko alat musik yang tak jauh dari pantai.

Sementara itu Fahri karena sangat tidak nyaman dengan terjatuhnya dia ke dalam got, memutuskan untuk pulang untuk membersihkan dirinya yang sangat kotor dan bau.

 

"Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu lagi," ucap Mal pada gadis berambut pirang yang memakai topi beret berwarna putih, yang ada di sampingnya. Mereka berdua sedang melihat anak perempuan berumur sekitar 14 tahunan yang juga memiliki rambut yang pirang, sedang melihat-lihat alat musik yang dijual di toko.

 

Perempuan berambut pirang tersebut yang ada disampingnya adalah Yuri, Yuri teman perempuan pertamanya ketika dia masih bersekolah di kota. Selama 1 tahun 6 bulan mereka berdua sering bersama menghabiskan waktu di atap bangunan sekolah. Dia adalah orang yang merubah pola pikir Mal.

 

 

"Ngomong-ngomong lama tidak berjumpa," ucap Yuri tersenyum kepada Mal, membuat dirinya menjadi salah tingkah.

 

"Kak,"

Anak perempuan berusia 14 tahun, yang tadi sedang melihat-lihat alat musik yang dijual. Berlari ke arah Mal dan Yuri yang sedang berdiri bersebelahan.

 

"Dia adikku," ucap Yuri

 

"Tanpa diberitahu pun aku tau, dia adalah adikmu. Wajah kalian sangat mirip," ucap Mal.

 

"Kak, nggak ada Eupho yang bagus disini," ucap adik perempuan Yuri, merengek kepada Yuri.

"Kak dia siapa?," sambung adik perempuan Yuri, menunjuk kepada Mal dan menatapnya dengan tatapan tidak suka.

 

"Seorang Eufonis?," tanya Mal pada adik perempuan Yuri.

 

[Note: Eupho adalah alat musik tiup (Eufonium). Sedangkan orang yang bermain Eupho disebut (Eufonis).]

 

Adik perempuan Yuri menjawabnya dengan menganggukan kepalanya, dan menarik kakaknya kearahnya. Dia. Sepertinya tidak suka ketika Kakaknya berdekatan dengan Mal.

 

Pegawai toko yang dari tadi sedang mengawasi Mal, seperti sudah siap jika ada sesuatu yang dibutuhkan oleh Mal mereka akan langsung mengambilnya. Ada tiga pegawai toko yang dengan sigap langsung menghampiri Mal, karena Mal yang meminta mereka datang kepadanya.

 

"Anu, apa ada yang dibutuhkan?," ucap salah satu dari 3 pelayan perempuan yang bekerja di toko.

"Apa tidak ada Euphonium yang lebih bagus disini?," tanya Mal.

 

***

Ternyata toko alat musik yang ada di dekat pantai tersebut adalah toko yang dulu dijalankan oleh ibunya, sampai sekarang toko tersebut masih berdiri karena sering mendapatkan suntikan modal dari ayahnya.

 

Toko tersebut adalah toko yang membuat mereka bisa bertemu dan pada akhirnya mereka menikah, dengan dianugrahi 3 anak laki-laki.

 

Oleh karena itu pegawai toko sangat tertekan dengan pekerjaannya ketika anak dari orang yang mendirikan toko alat musik terbesar di kota ini ada ditempat mereka.

 

***

 

"Terima kasih," ucap Yuri, dia tidak perlu membayar biaya untuk Eufonium yang sudah dibawa adiknya pulang, walaupun dia sudah memaksa untuk membayar nya walaupun uangnya kurang karena yang dibawa oleh adiknya adalah Eufonium yang spesial dan paling bagus dari semua Eufonium yang ada di toko.

 

 

"Kenapa berterima kasih padaku?,"

"Aku tidak melakukan apapun," ucap Mal.

 

"Walaupun begitu, tapi aku tau kalau mereka memberikan Euphonium itu karena mu," ucap Yuri, dia menambah kecepatan jalannya membuat mereka berdua tidak lagi berjalan secara bersamaan.

 

"Mungkin toko tersebut adalah milikmu, atau milik keluargamu," sambungnya.

 

"Seperti biasa, tebakan mu selalu tepat,"

"Toko alat musik tersebut adalah salah satu cabang toko yang didirikan oleh ibuku," ucap Mal.

 

"Sifat dan sikap Mal sudah berubah ya sekarang," ucap Yuri, tersenyum senang kepada Mal.

"Kau pikir itu karena siapa?," ucap Mal.

"Aku senang bisa bertemu denganmu lagi, dan aku tahu kalau kau sekarang sedang mengalami kesulitan," ucap Mal dengan wajah seriusnya.

Yuri memalingkan wajahnya dari Mal, Mal sebenarnya tidak ingin ikut campur dengan masalah yang dialami oleh Yuri.

Namun, dia sangat tulus ingin membantu menyelesaikan masalah yang sekarang menimpa Yuri.

 

"Kau tahu?,"

"Selama 6 bulan ini aku mencari keberadaan mu, dan itu hanya sia-sia. Aku tidak menyangka orang yang kucari ternyata ada disini, entah sebuah kebetulan atau itu sebuah takdir," ucap Mal.

 

Diam-diam tanpa diketahui oleh Fahri, dia telah banyak menyewa orang untuk mencari keberadaan Yuri yang tiba-tiba menghilang dan dikatakan keluar dari sekolah SMA Negeri 1 ketika 3 minggu setelah Mal pindah dari sekolah tersebut.

 

Dia tidak menemukan dimana keberadaan Yuri walaupun sudah melakukan pencarian selama 6 bulan dengan banyak orang yang dia sewa, namun dia mengetahui apa yang membuat dia dan Ibunya meninggalkan kota dari Ayahnya yang sekarang mendekam di penjara.

 

"Aku selalu menantikan balasan mu dari surat yang kuberikan, dan maaf jika aku menulisnya dengan kode," ucap Mal, dia menggenggam tangan Yuri. Dan memaksa dia untuk berbalik melihat kepadanya.

 

Mal memberikan sebuah surat yang didalamnya ada alamat tempat tinggal dia, dan nomor telepon nya. Yang tadi ditulis secara mendadak ketika berada di toko alat musik.

 

"Datang lah padaku atau hubungi aku jika kau punya masalah, aku akan sebisa mungkin untuk membantumu menyelesaikan nya," ucap Mal dengan serius.

 

"Terima kasih," ucap Yuri tanpa melihat kepada Mal.

 

Mal berbalik dan berjalan menuju ke sepeda nya yang ada di depan toko alat musik meninggalkan Yuri, yang sedang menggenggam kertas yang diberikan oleh Mal dan menundukkan kepalanya kebawah.

 

"Kau tidak sendirian," ucap Mal, perkataannya berhasil membuat Yuri kembali berdiri tegak dan menatap punggung Mal.

 

Mal berhenti berjalan, menjauh dari Yuri.

 

"Itu yang selalu kau katakan padaku, tapi sekarang kau malah mencoba untuk menyelesaikan nya sendirian. Aku, Fahri, Mei, dan Freja ada bersamamu, karena itu jangan sungkan untuk meminta bantuan pada kami," ucap Mal, berbalik badan tersenyum tulus kepada Yuri.

 

"Bolehkah?," ucap Yuri dengan wajahnya yang berkaca-kaca.

 

"Tentu saja,"

"Mau jalan-jalan sebentar lagi?," tanya Mal, dia ingin mendengarkan semua masalah yang dialami oleh Yuri dan keluarganya walaupun dia sudah sedikit mengerti garis besar masalahnya.

 

Yuri mengangguk, sebagai jawaban kalo dia mau walaupun hari sudah semakin malam. Dan dia harus pulang ke rumahnya yang lumayan jauh dari tempatnya sekarang berada.

 

Tanpa di sadari oleh Mal, dan Yuri dia sudah dari lama diawasi oleh banyak orang, sniper elite yang ditugaskan untuk menjaga keselamatan Mal ketika diluar, dan Ketiga pelayanannya yaitu Wati, Annie,dan Mina bersama Fahri yang mengikuti mereka berdua dari belakang.

 

***

"Terima kasih telah mau mendengarkan curhatanku," ucap Yuri sebelum naik, dan masuk ke dalam Bis.

 

"Aku akan membantumu dan adikmu, aku juga akan membantu mewujudkan impian mu dan teman-teman yang lainnya jika kalian memang benar-benar serius," ucap Mal.

 

 

"Apa kami terlihat sedang bercanda atau

main-main?," ucap Yuri marah.

 

"Dari sudut pandangku sih begitu," ucap Mal tertawa kecil.

 

 

"Tapi aku benar-benar serius jika aku ingin membantu kalian, karena itulah kembalilah bermain Dream World Online. Aku sudah menunggumu," ucap Mal dengan wajahnya yang serius.

 

"Ya," jawab Yuri dengan tersenyum , dia masuk kedalam bis dan bis tersebut langsung bergerak mengantar penumpang yang ada didalamnya ketempat tujuan mereka.

 

Setelah bis yang dinaiki oleh Yuri sudah menjauh, Fahri, Wati, Annie, dan Mina. Yang tadi mengikuti Mal secara diam-diam, keluar dari persembunyiannya mereka.

 

"Cari alamat ini," ucap Mal memberikan sebuah kertas yang berisi alamat tinggal Yuri dan adiknya. Kertas tersebut diambil oleh Annie.

 

"Katakan pada Ayah untuk menekan keluarga Vins, katakan padanya itu adalah keinginan ku," ucap Mal dengan wajah serius nya kepada Wati.

"Aku ingin anak ke tiga keluarga Vins datang kesini," ucap Mal dengan tegas.

 

Wati, dan Fahri sangat terkejut melihat pemandangan yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Karena Mal tidak pernah sekalipun meminta kepada Ayahnya, dan sekarang dia meminta sesuatu yang sepertinya sangat-sangat diinginkan oleh Mal. Karena itu Wati tanpa banyak bicara langsung menelpon Ayah Mal.

 

"Apa yang terjadi?," tanya Fahri.

 

"Yuri dan keluarganya pindah kesini itu karena keluarga Vins, desa disini ternyata adalah tempat tinggal nenek Ibunya Yuri. Mereka pindah kesini agar tidak lagi berurusan dengan keluarga Vins," ucap Mal dengan wajahnya yang menunjukkan kalau dia sangat marah.

 

Karena waktu itu dia juga bertemu dengan anak dari keluarga Vins, dan dia sangat tidak menyukai tingkah lakunya kepada dia. Mungkin sekarang dia berencana untuk membalas dendam, walaupun Mal bukan seseorang yang tipe pendendam.

 

 

 

 

 

Jangan lupa untuk terus support author, agar novelnya masih bisa terus lanjut sampai tamat.

Don't forget

•Rate bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐

•Like

•Komen

•Vote

•Tip

Kalau suka dengan novelnya, dan kalau Ingin terus novelnya update. Dan juga jika berkenan memberikan saran, atau menemukan typo silahkan kasih tahu dikomen.

-Mall M

 

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!