Pemeran utama "Clara"
William
❤ pengenalan karakter dan cerita ❤
-Clara adalah seorang gadis supel dan cantik, dia mempunyai pacar bernama William.
-Cakra adalah Bos Clara saat magang. Kisah selanjutnya akan dimulai dari sini.
Saat itu Clara berjalan diderasnya hujan seakan bersembunyi dari tangisannya. Matanya mulai bengkak karena terlalu lama menangis. Udara dingin yang menusuk ditubuhnya tidak mampu menghilangkan panas didadanya. Terlihat seorang laki-laki yang seumuran dengannya tengah berlari ke arahnya. Pruukk.. dia terjatuh dalam pelukan William.
"Mengapa kamu begitu keras kepala Clara. !" Mengompres kepala Clara yang sudah teraba sangat panas.
William terus memegang tangannya dan duduk samping Clara yang sedang terbaring lemah. Sesekali dia terbangun untuk mengganti air kompresan di kepala clara.
"Willi...? Mengapa aku disini?" Dia berusaha bangun tapi kepalanya sangat sakit hingga dia berbaring kembali.
"Clara kamu sudah bangun syukurlah...? saat ini kamu jangan terlalu banyak gerak, pokoknya kamu harus pulih dan istrahat total untuk beberapa hari ini."
"Tapi Willi aku harus....,"
"Clara please dengarkan aku kali ini saja, ini demi kebaikanmu. Aku tidak bisa harus menjagamu disini karena aku harus bekerja dan kuliah."
Akhirnya Clara mengikuti perintah William, William pergi kedapur untuk mengambilkan bubur yang sudah dia masak sejak tadi. William yang begitu perhatian kepadanya membuat Clara tidak tega untuk selalu merepotkan kekasihnya itu.
William seorang mahasiswa kedokteran yang mendapat beasiswa untuk melajutkan kuliahnya sedangkan Clara kuliah mengambil jurusan perkantoran. William dan Clara berpacaran sejak mereka SMA dan berjanji akan menikah jika mereka sudah sukses dan hidup mereka sudah mapan.
"Makan dulu sayang.., akhir-akhir ini kamu sering kelelahan akhirnya kamu sering pingsan." William menyuapi Clara yang sedang terbaring.
"Willi, apa kamu sudah makan?" Clara tahu kekasihnya selalu mendahulukan kepentingannya dan terkadang rela berkorban untuknya.
"Kamu yang harus banyak makan tidak perlu mikirkan aku, karena saat ini aku masih kenyang. Jangan sampai kamu pingsan lagi dan membuatku tidak tenang bila jauh darimu."
"Willi, apa kamu yang mengganti pakaianku?" Clara mengigit bibirnya menunggu jawaban dari Wiliam.
"Bukan, aku menyuruh Kiran untuk mengganti pakaianmu. Tadi aku menelfonnya menyuruhnya datang kesini untuk melihatmu. Tapi karena kamu tidur terlalu lama akhirnya dia pulang.
"Oh, aku akan mengucapkan terima kasih padanya jika aku sudah pulih."
Kiran adalah teman Willi yang juga kuliah di jurusan kedokteran bersamanya. Kiran merupakan anak orang kaya dan sangat baik kepada William. Dia sering membawakan Wiliam makanan dan memberikan William pinjaman uang saat Wiliam kehabisan uang bulanan. William juga bekerja di salah satu cafe milik orang tua Kiran sehingga dia tidak terlalu terikat dengan pekerjaannya.
"Willi bolehkah aku tidur disini malam ini? aku masih malas untuk pulang ke rumah."
"Boleh sayang, nanti aku akan tidur di sofa dan menjagamu." Sambil mengelus kepala Clara dengan lembut.
"Kamu juga harus menjaga kesehatanmu jangan biarkan kamu sakit karena terlalu kelelahan." Clara memegang tangan Willi dan menciumnya.
Malam sudah semakin larut William sudah tertidur di sofa dengan mulutnya yang terbuka dan membuat Clara menjadi tertawa kecil melihatnya. Aku mencintaimu Willi." menatap Willi dari tempatnya berbaring.
Clara berusaha membuka matanya tapi terasa begitu berat. Matahari sudah memancarkan sinarnya masuk melalui ventilasi kamar yang membuat Clara menutup matanya menggunakan tangannya. Clara melihat ke jam dinding yang tergantung dikamar William.
"Apa? sudah jam 10 pagi, mengapa Willi tidak membangunkanku? Apakah dia sudah berangkat kuliah." Dia berusaha bangun dari tidurnya kali ini kepalanya sudah terasa lebih ringan dari sebelumnya.
Clara berjalan ke dapur mencari Willi tapi tidak menemukannya, dia melihat di meja makan ada kertas kecil dan semangkok bubur dan sup yang masih hangat kemudian Clara membaca tulisan di kertas tersebut.
"Clara sayang habiskan buburnya dan makanlah dengan pelan, maaf aku sudah pergi tanpa membangunkanmu karena aku melihat kamu masih tidur dengan sangat nyenyak. Salam sayang dari kekasihmu William."
Clara mengambil hpnya mengirimkan pesan WA kepada William.
"Willi aku pulang, kunci rumahmu aku simpan ditempat biasa." Clara menunggu jawaban sekitar beberapa menit dan belum ada jawaban dari William. Akhirnya dia memutuskan pulang ke rumahnya.
Clara sudah berdiri di depan rumahnya terdengar suara barang berjatuhan dari dalam rumah sehingga dia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah.Terdengar suara orang yang sedang beradu mulut dengan suara yang sangat keras dan itu adalah kedua orang tuanya.
"Apa jadi aku yang salah? Kamu pikir aku bahagia selama ini bersamamu. Apa yang bisa aku dapatkan dari wanita sepertimu!"
"Pergilah dengan wanita ****** itu, aku lebih bahagia kamu tidak berada disini."
"Ohhh... aku tau maksudmu agar kamu bisa bersama laki-laki tua itu kan? kamu memang wanita yang gila dengan harta. Tiap hari kamu tidak pernah berada di rumah dan kamu terlalu egois untuk mendapatkan keinginanmu."
"Karena kamu sudah tahu mengapa aku harus bersandiwara. Kamu juga pergi dengan wanita itu dan menghabiskan waktu dengannya bukan? jadi kita sama-sama bahagia sekarang. Dan satu lagi aku akan mengurus perceraian kita secepatnya!"
Clara membuka pintu, orang tuanya jadi terdiam secara bersamaan.
"Clara, sejak kapan kamu berada di sini nak." Ibunya menghampirinya dan memegang bahunya tapi dia menepisnya dan langsung masuk ke dalam kamarnya.
"Clara dengar dulu penjelasan Ibu nak." Clara menutup pintu dengan keras sedangkan ibunya masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"Clara sayang tolong buka pintunya nak, ibu akan menjelaskan semuanya padamu."
Ayahnya sudah duduk di kursi sedang memegang rambutnya dan mengacak-acaknya.
"Lihat kan anak itu? semua karena ulahmu yang tidak pernah mengajarkan sopan santun kepada anakmu. Lihat kelakuannya persis seperti dirimu." Ayahnya mulai berdiri dan menunjuk ibunya yang masih berdiri di depan pintu kamar Clara.
"Kamu memang Ayah yang tidak punya perasaan seharusnya dari dulu aku cerai denganmu. Mana tanggung jawabmu sebagai Ayah? Setiap malam kamu pulang mabuk-mabukan dan tidak pernah membawa uang..!" Mereka kembali beradu mulut. Clara menutup telinganya dan memejamkan matanya. Terlihat air matanya mengalir jatuh di kedua pipinya.
Triinggg...triinggg.. bunyi panggilan telponnya.
"Haloo Han.. ada apa?" Suara wanita sedang berbicara dengannya.
"Clara apa kau sudah gila? Mengapa kamu tidak masuk kampus.? Hari ini ada pembekalan dari dosen pembimbing. Minggu depan kita akan magang di perusahaan.
"Besok aku akan ke kampus, hari ini aku kurang sehat dan ingin beristirahat dulu." Suara Clara begitu sendu terdengar ditelingga Hana.
"Baiklah semoga kamu lekas sembuh." Hana menutup telponnya.
Hana adalah sahabatnya dan sekaligus saudara baginya, terkadang Hana juga menjadi tempat bersandar bagi Clara saat dia sedang banyak masalah. Tidak ada rahasia di antara mereka semuanya saling terbuka. Hana adalah anak orang kaya tapi sifatnya begitu baik dan tidak sombong membuat Clara menjadi nyaman bersahabat dengannya.
Triiingg...Triiiiingg.. Hpnya kembali berbunyi dia melihat ke layar ponselnya ternyata panggilan dari William.
"Hallo.., Clara maaf baru menelponmu, aku sangat sibuk hari ini. Bagaimana keadaanmu, apa sudah lebih baik?"
"Heemm.... lebih baik dari kemarin." Clara menjawab dengan tidak bersemangat. Pikirannya masih kacau saat ini.
"Baiklah, nanti malam aku akan menelponmu lagi. Jaga kesehatanmu sayang." William langsung mematikan telpon.
Clara menyimpan kembali Hpnya di samping tempat tidur, dia berusaha memejamkan matanya tapi tidak bisa. Suara dari ruang tamu sudah hening entah kemana orang tuanya pergi.
Pagi yang begitu cerah di Ibu kota. Clara bersiap ke kampus hari ini. Dia menatap wajahnya di depan cermin. Matanya masih terlihat bengkak tapi tidak memudarkan kecantikannya. Clara, gadis berusia 22 tahun yang memiliki kulit putih dengan tinggi 165 cm mempunyai bola mata yang berwarna coklat dan rambutnya yang panjang bergelombang pada bagian bawah. Dia merupakan idola para lelaki di kampus, dia gadis yang begitu supel dan gaul membuatnya menjadi salah satu wanita yang terpopuler di kampusnya.
Di kampus dia terlihat begitu ceria dan di manapun dia pergi selalu menunjukkan senyuman kepada semua orang. Berbanding terbalik dengan kehidupannya saat berada di rumah, dia tidak banyak bicara dan hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar. Orang tuanya yang sibuk dengan kepentingan mereka masing-masing sehingga tidak ada komunikasi yang baik yang terjalin di dalam rumah. Hanya teriakan yang selalu terdengar dari dalam kamar membuatnya menjadi terbiasa menghadapinya. Clara sangat pandai menyembunyikan kesedihannya di balik wajahnya yang selalu ceria terdapat luka yang begitu besar di dalam hatinya.
Clara berangkat menggunakan angkutan umum setiap pagi. Dia sedang menunggu di halte di telinganya terpasang headset dan mendengarkan lagu dari shaun "Way Back Home". Terlihat seorang laki-laki tampan yang lebih tua darinya sekitar umur 27 tahun dan memakai jas sedang duduk sampingnya sedang memperhatikannya. Clara melepaskan headset dari telinganya saat melihat mulut laki-laki itu seperti sedang berbicara kepadanya.
"Maaf, apakah Mas berbicara padaku?" Clara menatap laki-laki tersebut.
"Apa? Mas? hahaha saya suka kamu memanggilku seperti itu."
Clara yang aneh melihat tingkah pria itu hanya menggaruk kepalanya. Selang beberapa menit kemudian bis sudah datang datang dan Clara meninggalkannya begitu saja.
"Hei tunggu !" Pria itu memanggilnya tapi dia tidak menoleh ke arah pria itu.
Clara sudah duduk dan pria itu masuk mencari tempat duduk kosong. Dia melihat di samping Clara ada kursi kosong dan bergegas dia duduk disampingnya. Clara tidak mempedulikannya dan hanya menatap keluar jendela. Tiba-tiba pria itu mengambil headset yang ada ditelinga kanan Clara dan memasang ditelinganya.
"Mas, apa yang kamu lakukan?" Clara menatap kesal pria tersebut.
Pria itu hanya menutup matanya seakan tidak peduli dengan perkataan Clara. Clara melihat pria itu dari atas sampai dibawah. "Ini orang kalau dari tampangnya sih dia bukan orang yang sembarangan dan terlihat sangat kaya." Clara melihat dia memakai jam tangan dengan merk terkenal dan harganya bisa dibilang sangat mahal. Tapi Clara juga heran mengapa dia bisa menaiki angkutan umum dan rela berdesak-desakan dengan banyaknya orang.
"Stop pak!" Clara berteriak sehingga pria itu terbangun dan Clara melepaskan headset yang ada ditelinga pria itu.
Pria itu melihatnya dari jendela mobil di mana Clara turun. Dia terseyum saat Clara melihatnya tapi Clara hanya menatap sinis dari luar.
"Pria aneh." Clara langsung membalikkan badannya dan masuk kedalam kampus.
"Hai, Clara."
"Hai.."
"Hai Clara."
"Hai.."
Setiap orang yang berpapasan dengannya mengucapkan kata "Hai" kepadanya. Clara hanya tersenyum melihat mereka karena bagi mereka dia merupakan gadis paling cantik dan populer di kampusnya tapi baginya dia hanya gadis malang yang hanya bisa bersembunyi dibalik topengnya.
"Clara...?." Teriakan seorang gadis memanggilnya dengan keras dan berlari ke arahnya.
"Hana...?" Mereka saling berpelukan seperti orang yang lagi kasmaran.
"Cepatlah Clara, semuanya sudah berkumpul untuk mendengarkan arahan dari Dosen."
Kemudian mereka berjalan dengan setengah berlari menuju lobi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!