NovelToon NovelToon

Terlanjur Mencinta (LOVE)

Visual

Dear Readers...

Selamat datang di novel ke - 4 ku...

Untuk readers baru yang ingin tahu cerita cinta dari kedua orang tua Alson dan Keizaa... Kalian bisa baca novel Terpaksa Menikah Lagi dan Mengejar Cinta Alex yaa...😊

Nah... Sebelum mulai ke bab cerita... perkenalkan dulu visual versi author nih...

Untuk para reader mah bebas visualnya mau siapa saja... Sesuai halusinasinya masing-masing saja... 😁

Cerita ini murni hanya fiktif belaka, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh virtual dalam novel ini.

ALSON ( Oh Se-Hun )

2. Keizaa ( Sandra Song )

.

3. Clarisa ( Mawar Eva de Jongh )

4. Jayden ( Jay Ssong )

Kenzou dan Kenzie (Finn & Jack Harries )

Aliana ( Chou Tzu-yu )

7. Keanu ( Avan Tudor Jogia )

Nah... Untuk visualnya HK Couple dan Alson Couple tidak ada yaa... Karena Author tidak tega mengedit mereka jadi tua untuk visual... Kalau tidak di edit, masa wajah orang tuanya sama unyunya dengan anak-anaknya...🤭

Mari kita berhalu bersama lewat novel Terlanjur Mencinta (Love) ini... 😊

Happy Reading and have a nice day with Nicegirl...😘

Menjaga Diri

Keizaa dan Tiara sahabat baiknya baru akan berbelok ke lorong kelas mereka ketika mereka mendengar seseorang menyebut namanya, dan secara otomatis langkah kaki Keiza langsung terhenti.

Keizaa menahan tangan Tiara yang masih terus saja jalan, lalu memasang telinganya baik-baik untuk mendengar pembicaraan para pria itu.

"Ada apa?" tanya Tiara sambil mengerutkan keningnya."

Keizaa meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya, meminta Tiara untuk diam sebentar, "Sssttt!"

"What Keizaa? Sory yaa gue lebih suka sama wanita yang sudah berpengalaman. Bukan gadis lugu macam Keizaa itu. Gue yakin nih yaa kalau Keizaa itu bahkan belum pernah sekalipun berciuman. Baru gue dekati saja sudah memerah gitu wajahnya." cibir salah satu dari pria itu, yang Keizaa yakin Evan lah pemilik suara itu.

Keiza memang sedang menyukai pria playboy itu, pria yang membuat nyaris semua siswi di sekolah ini tergila-gila padanya.

Dan mendengar sendiri saat pria itu tidak berminat padanya karena kurangnya pengalaman Keizaa, membuatnya sedikit merasa sedih.

Keizaa memang belum pernah sekalipun berciuman, apalagi pacaran. Pria mana yang berani mendekatinya, dengan begitu banyaknya pengawal yang papinya tempatkan di hampir seluruh sudut sekolah ini.

Tapi Keizaa tidak akan menyerah, apalagi langsung bersembunyi seperti tikus got saat bertemu pria itu. Karena Keiza bukanlah seorang pengecut, seperti kata onty Sonyanya, Keizaa si pemberani.

Sambil menghela nafas panjang, Keizaa menegakkan punggungnya dan mengangkat dagunya, lalu menarik tangan Tiara dan melanjutkan kembali langkahnya yang terhenti tadi.

Kumpulan pria itu terdiam saat Keizaa dan Tiara melewati mereka, "Permisiii." seru Keizaa sambil mengeluarkan senyuman terbaiknya kepada semua pria itu, membuat para pria itu ternganga untuk sesaat.

"Ahh gila, kalau bukan karena lo sudah gue embat tuh cewek." gumam salah satu pria itu yang dibalas dengan geraman suara Evan.

Keizaa menahan tawanya, dan langsung melepasnya saat sudah memasuki ruangan kelasnya,

"Kamu lihat kan tadi Ra... Mereka langsung terdiam? Hahaha, Keizaa dilawan." seru Keizaa dengan nada riang.

"Iya benar, mereka langsung mati kutu." sahut Tiara sambil tergelak, melihat geng pria pengobrak-ngabrik perasaan wanita itu tadi terdiam untuk sesaat.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi nyaring, dan suasana kelas yang tadinya tenang langsung berubah menjadi riuh.

Bunyi kursi dan meja yang tergeser menambah lagi kebisingan di dalam kelas itu. Semua siswa dan siswi terlihat bahagia, hanya Keizaa saja yang terlihat melamun, seolah-olah ia ada di dunia lain alih-alih di dalam kelas.

"Zaa, oii dia bengong!" seru Tiara sahabat baik Keizaa yang duduk di sebelahnya.

"Eh, kenapa Ra?" tanya Keizaa setelah kembali lagi ke dunia nyata.

"Kamu masih mikirin si Evan playboy tadi. Halaahh cuekin saja dia, nih yaa kalau aku bilang sih dia tuh sebenarnya juga suka sama kamu Zaa. Cuma dia terlalu cemen buat macarin kamu."

Keizaa mengusap-ngusap dagunya sambil merenung, "Kalau dipikir-pikir aku jones juga yaa Ra, usiaku hampir delapan belas tahun, dan belum pernah sekalipun pacaran apalagi ciuman bibir. Ya Tuhan, ngenes sekali hidupku." gumamnya.

"Bagus dong Zaa. Ciuman pertama itu memang seharusnya diberikan kepada pria yang benar-benar kita cintai... Bukan sembarangan pria, apalagi pria playboy macam Evan itu." cibir Tiara.

"Tapi aku suka sekali sama si playboy itu. Menarik untuk di dapatkan. Ya sudah balik yuk nanti salah satu kakakku jemput dan aku belum keluar bisa menggerutu sepanjang jalan nanti dia." gumam Keiza sambil berdiri dari kursinya lalu beranjak keluar kelas dan menuju gerbang sekolah.

"Ya Tuhan, lihat Zaa. Mereka selalu saja berkumpul seperti itu tiap kali melihat kakakmu jemput." seru Tiara sambil menunjuk sekumpulan siswi di depan gerbang sekolah, dan Zaa hanya tertawa saja.

"Oppa..." teriak Keizaa sambil lari begitu melihat yang jemput kali ini adalah Alson alih-alih Kenzou atau Kenzie.

Alson terlihat luar biasa tampan dan cool dengan gaya seperti itu, bersandar pada kap mobil dan melipat kedua tangannya di depan dada. Posenya bahkan mengalahkan model pria ternama sekalipun.

"Kok tumben Oppa yang jemput bukan kak Zou atau kak Zie?" tanya Zaa sambil menyeringai lebar.

"Mereka ada rapat direksi." jawab Alson singkat sambil mengarahkan pandangannya ke seluruh sudut sekolah ini.

"Sudah lama sekali aku tidak melihat sekolah ini, tidak banyak perubahan yaa Snow?" lanjutnya.

Snow itu panggilan Alson untuk Keizaa, entah sejak kapan Alson mulai memanggilnya seperti itu, hingga Keizaa jadi terbiasa mendengar panggilan itu keluar dari mulut Alson.

"Iya..., iya... Masuk yuk panas nih." gerutu Keizaa sambil membuka pintu mobil dan langsung masuk ke dalamnya.

Keiza membuka jendela mobil dan mengeluarkan tangannya untuk pamitan pada Tiara, "Aku duluan yaa Raa, sampai jumpa besok." teriak Keizaa.

"Iyaa, hati-hati." balas Tiara.

Setelah duduk di belakang kemudi, Alson langsung tancap gas meninggalkan area sekolah, yang dulu Alson dan si kembar juga bersekolah di sana.

"Oppa, aku mau tanya dong."

"Hmmm..."

Sudut bibir Keizaa terangkat membentuk cibiran tiap kali Alson hanya menjawab dengan gumaman itu saja, membuat Keizaa merasa kesal.

"Memangnya cowok itu maunya wanita yang berpengalaman yaa? Apa cewek ngenes kaya aku tuh tidak punya kesempatan untuk mendapatkan cowok terkeren di sekolah?" tanya Keizaa dengan nada polos.

"Siapa yang berani bilang kamu mengenaskan?!!" geram Alson.

Keizaa mengibas tangannya, "Tidak, tidak ada aku hanya merasa diriku mengenaskan itu saja."

"Kenapa?"

Keiza menghela nafas panjang sebelum menatap Alson, "Oppa tahu kan sebentar lagi umurku delapan belas tahun? Tapi aku belum pernah sekalipun pacaran, apalagi ciuman, kalau bukan ngenes apalagi namanya?" tanya Keizaa.

"Menjaga diri." jawab Alson sekenanya, matanya tetap fokus melihat jalan raya di depannya.

"Iihhh aku bisa menjaga diriku, aku hanya ingin merasakan ciuman bibir, itu saja kok. Jadi kalau aku pacaran sama Evan aku tidak lugu-lugu amat, gitu lhoo Oppa." jelas Keizaa sambil menekan kata oppa.

"Jangan ceroboh, dari ciuman bisa berlanjut ke yang lain. Kalau kamu tidak bisa menahan diri, apalagi gadis polos macam kamu bisa dengan mudah dimanfaatkan pria hidung belang." terang Alson.

Sambil menghela nafas kesal, Keiza menyandarkan punggungnya ke jok mobil, lalu memandang ke luar jendela.

"Ini karena Papi yang selalu over protektif, cowok-cowok jadi takut dekati aku, apalagi menciumku. Padahal aku harus harus berlatih supaya tidak polos-polos amat." gumamnya.

"Berlatih apa?" tanya Alson.

"Ciuman." jawab Keiza, nada penuh keyakinan dalam dirinya membuat Alson menepikan mobilnya.

"Kamu jangan ciuman dengan sembarangan pria Snow, atau aku akan adukan hal ini pada Zou dan Zie." gertak Alson.

Keizaa mengangkat bahunya dengan tidak acuh, "Terserah, tapi aku tahu kamu bukan pria yang cepu. Itu makanya aku terkadang lebih nyaman curhat ke kamu, apalagi ke Aliana. Kenapa dia harus sekolah di Seoul sih? Aku jadi kangen sama dia."

"Hari ini Ana pulang, dia sedang liburan musim dingin, dan akan menghabiskannya di sini sampai akhir Januari." jelas Alson sambil kembali melajukan mobilnya.

Keizaa langsung kembali menatap Alson, "Benarkah?" tanyanya dengan nada tidak percaya, dan Alson mengangguk.

"Yeeyy berarti tahun baru ini dan saat ulang tahunku nanti Ana ada disini." pekik Keizaa dengan nada riang.

Dear readers...

Bab perdana kisah Alson dan Keizaa...

Bonus satu bab lagi nanti jam 4-5 yaa...

Happy Reading and have a nice day...😊

Untuk penghuni penthouse setelah baca ini langsung ke merapat ke GC yaa... Ada pengumuman pemenang Give Away... Terima Kasih...😘

Selembar Foto

Hari sudah menjelang malam ketika Keizaa mengetuk pintu kamar orang tuanya, dan setelah beberapa kali ketukan, pintu kamar itu pun terbuka, dengan hanya mengenakan celana boxernya saja Hardhan berdiri sambil menahan pintu.

"Ada apa sayang?" tanya Hardhan.

"Aku izin menginap di rumah Aliana yaa Pi, aku kangen sama dia." izin Keiza pada Hardhan.

"Yaa Tuhan, Papi kira ada apa. Biasanya juga kamu nginap tidak pernah izin sayang." ujar Hardhan dan Keizaa hanya nyengir.

"Ya sudah sana, jangan lewat depan lewat pintu penghubung saja." seru Hardhan sambil mengelus puncak kepala Keizaa.

"Terima kasih Pi." pekik girang Keizaa sambil memeluk Hardhan, lalu menjulurkan kepalanya ke dalam kamar.

"Mommy mana Pi?" tanyanya.

"Mommy sudah tidur, nanti Papi izinkan ke Mommy yaa." jawab Hardhan.

"Ok, aku jalan sekarang yaa, bye Pi." seru Keiza lalu berjinjit dan mencium pipi Hardhan sebelum beranjak pergi.

Sambil bersiul menyenandungkan lagu kesukaannya, Keizaa menuruni tangga menuju lantai bawah, dan berpapasan dengan si kembar Kenzou dan Kenzie yang baru kembali entah darimana.

"Kamu tuh tidak ada anggun-anggunnya sama sekali sih jadi cewek. Mana ada wanita terhormat yang menuruni tangga sambil bersiul." tegur Kenzou dengan sebelah alis yang di naikkan, mirip sekali dengan Papinya kalau sedang mengatakan ketidak setujuan.

"Suka-suka aku dong." sahut Keiza sambil menjulurkan lidahnya ke Kenzou membuat Kenzie terkekeh pelan, dan mendapatkan tatapan mematikan juga dari Kenzou.

"Cuma kamu yang berani melakukan itu pada Zou dan tidak mendapatkan hukuman karenanya." bisik Kenzie sambil terkekeh pelan di telinga Keizaa sebelum ikut bersiul dan menaiki tangga lagi, mengabaikan tatapan kesal Zou.

"Aku pergi dulu yaa." seru Keiza sambil melambaikan tangannya ke Kenzou.

"Sudah malam, kamu mau kemana?" tanya Kenzou.

"Mau nginap di rumah Aliana." jawab Keizaa sambil terus jalan.

Sesampainya di pintu penghubung Keizaa membuka kunci pintu, yang bisa dibuka dari dua arah itu.

Saat menuju pintu masuk melalui kolam renang yang terhubung ke ruang keluarga, Keizaa melihat Aliana yang sedang fokus dengan buku kacaannya, sambil duduk santai di ayunan rotan samping kolam renangnya, dengan kedua kaki yang terlipat.

Dengan langkah pelan, Keizaa memutar kolam agar bisa mengagetkan Aliana dari arah belakangnya, "Welcome back home!!" teriak Keizaa mengagetkan Aliana.

"Astaga, Zaa! Kamu mau membuatku jantungan yaa." pekik Aliana membiat Keizaa tergelak.

"Kamu tuh kalau sedang baca serius sekali sih, tidak memperhatikan sekitar kamu." kata Keizaa masih terkekeh pelan, "I miss you so much." lanjut Keizaa sambil memeluk Aliana.

"Aku juga merindukanmu, Zaa. Rasanya aneh di Seoul karena tidak ada yang usil kaya kamu di sana." balas Aliana.

"Kalau begitu pindah sekolah saja ke sini yaa." usul Keizaa sambil nyengir.

"Tidak bisa sayang, aku harus penuhi wasiat buyutku untuk sekolah di sana. Setidaknya sampai lulus high school." sahut Aliana dengan nada menyesal.

"Ya sudah lah, mau bagaimana lagi. Tapi selama kamu di sini, kamu harus selalu bersamaku yaa, kita shopping, nyalon dan jalan bareng." pinta Keizaa.

"Iyaa, kamar yuk. Aku ada sesuatu untuk kamu." kata Aliana sambil turun dari ayunan rotannya.

Saat masuk ke ruang keluarga, ada Alex dan Sonya yang sedang duduk santai sambil menonton televisi, "Malam, Onty Sonya. Malam, Ongkel Alex." sapa Keizaa sambil tersenyum manis.

"Malam, Zaa." balas Alex.

"Malam juga sayangku, sini Onty peluk dulu." balas Sonya sambil merentangkan kedua tangannya, dan Keizaa langsung menyambut undangan Sonya itu.

Keizaa menjauhkan sedikit badannya supaya bisa melihat wajah Sonya, "Onty, aku nginap di sini yaa."

Sonya mencium kening Keizaa, "Nginap saja sayang sesukamu, ini kan rumahmu juga."

"Ya sudah kami ke atas dulu yaa, bye Eomma, Appa." seru Aliana lalu menarik tangan Keizaa dan menuntunnya ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Aliana membuka laci meja nakasnya, dan mengeluarkan selembar foto kemudian menyerahkannya pada Keizaa, membuat Keiza memekik sekencangnya saat melihat foto itu.

"Oh My God, Sehun cintaaakuuu." serunya sambil menciumi foto Idolnya itu, yang sudah ada tanda tangannya yang asli.

Aliana tertawa lebar melihat reaksi Keizaa, "Sudah aku tebak, pasti reaksimu akan seperti ini."

Keizaa langsung memeluk Aliana, "Terima kasih sayangku." ucapnya lalu melepas pelukannya dan kembali menatap selembar foto di tangannya itu dengan sumringah.

"Kok kamu bisa dapat tanda tangannya sih, Na?" tanya Keizaa, matanya tidak beralih dari foto itu.

"Jay Oppa yang sudah membantuku mendapatkannya, malah ia terlihat antusias membantuku saat aku bilang itu untuk kamu." jawab Aliana, kali ini ia mendapat perhatian penuh dari Keizaa.

"Jay Oppa? Kamu sering berhubungan dengannya?" tanya Keizaa lagi.

Aliana mengangguk, "Jay Oppa lumayan banyak membantuku di awal-awal kepindahanku ke Seoul." jawabnya lalu menyondongkan sedikit tubuhnya ke Keizaa, "Sepertinya Jay Oppa tertarik padamu, Za. Dia selalu menanyakan kabarmu." goda Aliana.

"Kalau Sehun Oppa nanyain kabarku tidak?" elak Keizaa sambil nyegir kuda.

"ngimpi kamu." balas Aliana dan mereka pun tergelak.

Lalu tiba-tiba pintu kamar terbuka, dan Alson langsung menghambur masuk, "Ada apa?" tanyanya dengan nada khawatir.

Aliana dan Keizaa saling tatap sebelum akhirnya kembali mengalihkan perhatiannya ke Alson, "Maksudmu?" tanya Aliana.

"Tadi aku mendengar pekikan ketakutan dari balkon kamarku." jawab Alson, matanya masih terus mengawasi tiap sudut kamar itu.

"Ooohh tadi itu,Zaa. Ia memekik senang bukan ketakukan." ralat Aliana.

Alson lalu menatap Keizaa, "Cih, pekikanmu seperti Kambing sedang di gorok saja." cibirnya sambil menggelengkan kepala dan keluar dari kamar Aliana.

Keizaa menatap dongkol pintu yang sudah tertutup itu, "Kapan sih kakakmu itu tidak bersikap menyebalkan seperti itu?" rutuk Keizaa.

"Dia memang sudah menyebalkan sejak lahir." sahut Aliana sambil terkekeh.

"Dia sebelas dua belas dengan, Zou. Menyebalkan dan sok cool, aku turut berduka dengan siapapun wanita yang akan menikahi kedua pria arogan itu." geram Keizaa, lalu pandangannya beralih dari pintu ke Aliana.

"By the way, kamu sudah punya pacar belum di sana? Oppa-oppa ganteng gitu?" tanya Keizaa sambil menyeringai lebar.

Aliana mendengus, "Aku tidak ingin pacaran dulu, buang-buang waktu. Apalagi melihat teman kelasku yang selalu mengeluhkan patah hati, terdengar sangat menggelikan." jawab Aliana sambil begidik.

Keizaa merebahkan badannya ke atas tempat tidur, matanya menatap lurus langit-langit kamar Aliana, "Aku iri sama kamu, Na. Bisa bebas hidup di luar sana, kalau aku Papi bahkan selalu menempatkan pengawalnya dimana dan kemanapun aku berada. Aku hanya pura-pura tidak mengetahuinya." desah Keizaa.

Aliana ikut merebahkan badannya di sebelah Keizaa, "Kamu jangan salah, Appa juga melakukan hal yang sama padaku, aku tahu banyak yang mengawalku secara sembunyi-sembunyi, dan sama denganmu, aku juga pura-pura tidak mengetahuinya."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!