Senin pagi tahun ajaran baru disekolah baru tapi di kota lama. Pagi ini seorang gadis tomboy, MITHA INDRIANI namanya. Bisa di panggil mitha .
Dia siswi kelas 10 di SMU NEGERI 1 di kota G. Kepulangannya dari kota D dan melanjutkan SMU nya di kota kelahirannya adalah pilihan kedua orang tuanya.
Mitha adalah siswi yg pandai terbukti dia bisa masuk disekolah SMU terbaik dikota ini dan masuk kelas Unggulan.
Dia juga gadis yang ramah karena baru saja masuk sehari di sekolah ini dia sudah punya teman baru.
Arnita Hapsari namanya. Dia teman sebangku Mitha. Bahkan siang ini yang mengantar Mitha pulang adalah Sari teman barunya karena sang ayah tidak tahu kalau Mitha pulang lebih cepat hari ini.
Sari sudah di perbolehkan orang tuanya untuk mengendarai kendaraan sendiri. Sedangkan Mitha belum. Sari ke sekolah mengendarai motor meticnya.
Dan Sari juga sudah meminta izin pada ibunya lewat telpon,Dan ibunya mengijinkan.
Keesokan Harinya
Pagi ini Mitha berangkat diantar oleh ayahnya lagi. Tidak lupa lengkap dengan atribud yang diperintahkan untuk kegiatan ospek dengan memakai tas dari keresek hitam dan mengikat rambutnya jadi 2 bagian seperti anak TK.
Setelah berpamitan pada sang ibu mereka berangkat. Mitha di antar sang ayah dengan mengendarai motor kesayangan ayahnya.
Perjalanan di tempuh selama empat puluh lima menit. Motor ayah Mitha tiba di depan pintu gerbang sekolah. Setelah pamit dan salim, Mitha masuk.
Di gerbang sekolah Mitha bertemu dengan Sari, Setelah Sari memarkir motor meticnya dia menghampiri Mitha lalu berjalan beriringan menuju kelas.
"eh...tha klo ku liat kamu mirip gadis desa yg mau kesawah dengan rambut di kat dua....hahahhh". ledek Sari.
"eea...emang kmu nggak... tu liat rambutmu udah macam anak Tk minta permen...hahhahhh". Timpal mitha membalas ledekan teman barunya itu.
Lalu mereka tertawa bersama, Tentu saja ledekan itu hanya bergurau karena mereka merasa lucu dengan penampilan mereka pagi ini.
Setelah pengumuman melalui pengeras suara terdengar anak-anak kelas 10 berlarian ke lapangan. Mereka tdk mau dihukum karena terlambat.
Begitu juga mitha dan sari mereka bergegas mencari tempat. Acara awal hari ini adalah perkenalan.
Semua murid baru memperkenalkan diri mereka masing-masing. Tidak terkecuali Mitha dan Sari. kini, Giliran Mitha yg maju dan memperkenalkan dirinya.
"assalamualaikum warohmatullahiwabarakatuh .....selamat pagi semua...perkenalan teman-teman namaku Mitha Indriani...kalian bisa memanggilku Mitha saja...aku lulusan dari SMP NEGERI 1 dikota D tapi aq lahir dikota ini. Mudahan kedepannya kita bisa berteman..salam kenal dari aku..."ujar Mitha memperkenalkan diri.
Setelah 3 jam 30 menit ospek atau mos hari ini berlalu. Hari yang sangat melelahkan dengan banyak kegiatan yang kadang tidak masuk diakal, Tapi harus tetap dijalani.
Setelah selesai murid-murid bubar dan Istirahat. Mitha dan Sari pun memilih menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin sekolah yang terletak di ujung belakang, sebelah kiri gedung sekolah mereka.
Sampai dikantin mereka memesan 2 mie ayam dan 1 jus alpukat juga 1 es teh manis, Lalu mencari tempat yang kosong untuk duduk sambil menunggu pesanan mereka.
Terlihat tinggal satu meja yang bisa diduduki lebih dari satu orang...ya meja itu diujung dekat pintu samping, karena meja yang lainnya cuma menyisahkan masing-masing 1 kursi saja.
Sedangkan mereka ingin ngobrol banyak dengan duduk berdekatan sambil makan. Sesampainya di kursi itu mitha hendak menduduki kursi itu tapi tiba-tiba...
bruugk...!!!
Mitha terpental dan jatuh rupanya ada orang lain yang bersamaan dengan nya juga hendak duduk di kursi tersebut .
Saking semangatnya mitha sampai-sampai dia tidak melihat kiri kanan. alhasil dia terjatuh.
"aww...sakit". Rintih Mitha sambil memegang pinggangnya.
"loe...nggak punya mata apa main tabrak aja". Bentak yang bertabrakan dengan Mitha.
Suara itu terdengar tidak keras tapi ketus.
Mitha mendongakkan wajah melihat ajah yang bersuara dengan nada ketus itu.
Oh...ternyata dia seorang cowok. Ganteng sih tapi mulutnya pedas.
"kenapa malah liat-liat ...siapa yang nyuruh loe duduk disini". Sambungnya datar tanpa memberikan kesempatan Mitha untuk bicara.
"cari tempat lain...ini tempat gue...dan satu lagi...lain kali biar tempat ini kosong jangan loe coba-coba duduk disini...paham !!!". Tandasnya mempertegas bahwa meja itu miliknya.
" tap...". Belum selesai Mitha bicara sari menariknya menghindar mencari tempat lain.
" sar...gk bisa gitu donk...secara ini sekolahan tempat umum". Protes Mitha kesal.
" tha...kmu tau gk...siapa dia?". Tanya Sari dengan mimik wajah serius.
" enggak...emang siapa dia? ". Tanya Mitha masih dengan wajah kesal.
"dia itu anak kepala sekolah... juga ketua OSIS". Jelas Sari.
"baru gitu aja belagu...jd dia mau sok kuasa disini...ugh! menyebalkan". Gerutu Mitha kesal.
Setelah pesanan mereka datang, Tetapi Mitha tidak menghabiskan mie ayamnya hanya meminum es tehnya...hatinya masih kesal sehingga selera makannya hilang.
Bel pun berbunyi tanda waktu masuk kembali. Anak-anak kembali ke kelas masing-masing.
Sesampainya mereka di kelas Mitha masih menampakkan wajah kesal. Dia tidak habis pikir kok ada ya cowok yang mulutnya pedas gitu.
"udah dong tha...nggak usah di fikirin". Hibur Sari.
"nggak di fikirin gimana...sakit nih pinggang aku". Ucap Mitha sambil mendengus kesal.
"iya maaf...aku nggak tau...lain kali kita jangan berurusan sama mereka ya...". Ujar Sari.
" gimana sih kamu...sar. nggak bisa dong...itu nggak adil tau...". Protes Mitha tak terimah.
"bukan gitu tha... cari aman aja...biar nggak ribut...kita kan murid baru...nanti di hukum loh..". Saran Sari.
" iya juga sih...tapi aku masih kesal banget...huft...". Ujar Mitha sambil menghembuskan nafas kasar. Hatinya tak terimah di perlakukan begitu. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa.
Masalahnya dia murid baru kalau buat masalah apalagi sama kakak kelas pasti akan ada hukumannya.
Jadi ya...di pilih diam saja. Dari pada nanti tambah masalah baru . Yang akan membawanya pada hukuman. Maka akan malu saja yang di dapat.
Mitha hanya bisa mendengus kesal tanpa bisa berbuat apa-apa. Hatinya benar-benar kesal karena ulah sang ketos.
Kelas kembali senyap karena kehadiran seorang guru, Yang menyampaikan pengumuman untuk besok pagi.
Lalu murid-murid di pulangkan.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
*READER QU.....
ini merupakan karya perdana dari aq....
menulis adalah hobbyku....
menjadi penulis handal adalah cita cita ku...
tapi disini semua itu tidak berarti tanpa like koment dan vote kalian...
jadi mohon kerja sama nya....🙏
Terimakasih...
Salam manis,😘
by: Mylla Alan
Hai...readers sekalian...
Terimakasih telah berkenan mampir baca karyaku...ini karya perdanaku.
Jadi masih banyak kekurangannya.
Mudahan readers sekalian suka dengan alur cerita karya ini.
Happy reading...
❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣❣
# Sabtu Pagi
Sari sudah sampai di depan rumah Mitha, Rencananya hari ini mereka akan berangkat bersama.
Setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya, Mitha Menghampiri Sari yang sudah standbuy di atas motor maticnya.
Sari pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Motor metic hitam tersebut yang di kendarai Sari, Membelah lalu lintas yang masih lenggang. Karena masih sangat pagi.
Jam ospek hari ini juga berbeda dari hari biasanya jamnya lebih awal pukul 06:15,
karena tidak ingin terlambat jadi mereka berangkat lebih awal.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat puluh lima menit, kini mereka sudah sampai di sekolah.
Sesampai di sekolah suasana masih sepi tapi sudah ada beberapah siswa yang datang.
Setelah memarkir motor meticnya sari dan Mitha berjalan beriringan di koridor sekolah dan masuk ke kelas.
Mereka duduk di bangku nomor dua di belakang bangku nya firmansyah Arif. Cowok terganteng di kelas Unggulan.
karena Mitha dan Sari juga masuk kelas Unggulan.
Kelas yang di idam-idamkan semua siswa yang masuk ke sekolah ini, Tetapi jumlah murid nya tidak lebih dari 20 siswa saja. Berbeda dengan kelas lain bisa sampai 35 siswa dalam satu kelasnya.
Setelah terdengar pengumuman melalui pengeras suara semua siswa bergegas menuju lapangan mereka tidak mau di hukum karena terlambat.
Karena hari ini ospek terakhir maka meraka di suruh minta tanda tangan seluruh dewan guru dan kakak-kakak kelas12 .
Untuk para dewan guru itu tidak sulit tapi giliran para kakak kelas...ribet!.
Setelah tiga puluh menit berlalu dalam pencarian akhir yang di kira selesai.
Tapi ternyata belum, Masih ada satu orang lagi yg belum tanda tangan... siapa dia?. Dia yang dimata Mitha adalah sang ketua OSIS yang dingin dan sombong. Tapi dimana dia...?.
Sejak pagi tidak nampak batang hidungnya. Mitha dan Sari sudah keliling seantero sekolahan tapi tidak ketemu juga.
Mereka memutuskan istirahat sebentar. Sambil menginggat kembali barang kali ada tempat yang belum mereka datangi. Tapi Mitha sudah benar-benar buntu. Tak mampu berfikir lagi.
Hampir putus asa Mitha di buatnya.
belum sempat Mitha bernafas dengan benar Sari sudah menariknya kembali.
"ayo tha cepetan...". kata Sari sambil menarik tangan Mitha .
"sar...capek aku...istirahat dulu kek...". Keluh Mitha di sela lari mereka.
"takut nggak keburu Tha...". Tegas Sari sambil terus menarik tangan Mitha dan terus berlari.
Rupanya Sari teringat satu tempat dimana dia pernah melihat sang ketua OSIS itu. Tidak salah lagi dia di sana....di taman belakang perpustakaan.
Tempat itu semacam basecamp mereka.
Karena di sana nampak beberapah teman ganknya.
Sari dan Mitha melangkah perlahan. Antara ragu-ragu dan malu. Karena di sana Wisnu tidak sendirian. Ada banyak teman-temannya Wisnu. Juga ada Ikhsan di sana.
"kak wisnu...maaf minta tlg dong kak...minta tanda tanganya...". Pinta Sari sambil menyodorkan bukunya dan buku Mitha.
Sambil memperhatikan keadaan kedua adik kelasnya yang tampak ngos-ngosan di depannya.
" klo gue gk mau...gimana?". Balasnya datar sambil melirik ke arah Mitha.
"astaga...kenapa dia lagi sih...?". Bathin Mitha, Mitha yang di lirik hanya mengigit bibir bawah tanda cemas, kalau wisnu tidak mau memberi tanda tangannya.
" gimana ya...?". Ucap Wisnu yang mengantung. Sambil terus melirik ke arah Mitha.
"plaese...kak tolong ya". Pinta Sari dengan menangkupkan kedua tangannya dan wajah yang memelas.
"ok...tapi ada syaratnya". Jawabnya sambil tersenyum licik.
"syarat apa itu kak...". Jawab Sari memburu.
Sementara Mitha hanya diam, Karena hatinya masih kesal dengan kejadian tempo hari.
Tapi dia tidak bisa menampakkan kesalnya karena masih butuh bantuan cowok tengil di hadapannya ini.
"suruh teman loe itu yang mohon sama gue...". Jawab Wisnu sambil masih melirik kepada Mitha.
Sari pun menyenggol Mitha sebagai isyarat. Mitha yang di beri isyarat hanya diam saja.
"ayo..ngomong na tha...please!". Bisik Sari di telinga Mitha. Rupanya Mitha dari tadi sedang sibuk dengan fikirannya sendiri. Alhasil gelagapan karena di senggol oleh Sari.
"eeh...iya kak...tolong minta tanda tangannya kak...kami sangat membutuhkannya". pinta Mitha.
" em...gimana ya...tapi ada syaratnya". Goda wisnu, Tanpa melihat mereka. Yang di sambut tawa riuh teman-temannya.
"please....tolong ya kak...please!...ok sebutin apa syaratnya?". Pinta Mitha dengan wajah yang di buat semelas mungkin sambil berlutut dan menangkupkan kedua tangannya di dada tak perduli rasa malunya sudah hilang.
Aksinya sukses membuat semua teman Wisnu ikut berkumpul menyaksikan drama dadakan itu.
"ok...syaratnya nyusul...tapi ingat gue akan tetap menagihnya...camkan itu". Tetap dengan sikap dinginnya.
Sambil mengambil kertas di tangan Sari. Dan mulai menanda tangani kertas tersebut.
Wisnu tidak ingin mempermalukan Mitha karena melihat teman-temannya yang mulai berkumpul.
Alhasil dia sukses membuat seorang , W****isnu Nugroho yang menurutnya dingin,arogan,dan cuek. Luluh dan mau memberikan tanda tangannya. Walau dengan syarat yang masih rahasia.
Padahal Mitha sedang bersandiwara demi suksesnya tugas. Dan biar tidak lama-lama berhadapan dengan cowok yang menurutnya sangat menyebalkan.
Otaknya sudah lelah dan ingin cepat pulang. Lalu membaringkan dirinya di ranjang empuk kesayangannya.
"gk papa malu dikit yg penting dapet tanda tangannya... yang lain urusan belakang". Bathin Mitha.
Setelah mendapatkan tanda tangan dan berterimakasih mereka bergegas meninggalkan tempat itu untuk menyerahkan tugas mereka.
Karena setelah tugas itu selesai mereka baru boleh pulang. Makanya sumpah demi apa pun semua harus selesai, Bathin Mitha.
Setelah menyetorkan ke panitia Orientasi, mereka pun menuju ke parkiran lalu pulang.
Sari melajukan motor meticnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah Mitha.
Empat puluh lima menit kemudian motor metic Sari telah sampai di depan rumah Mitha. Dan Mitha pun turun dari motor. Lalu Sari berpamitan untuk pulang.
Setelah mengantar Mitha, kemudian Sari melajukan motornya untuk pulang menuju rumahnya sendiri.
🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹🔹
Sampai sini dulu ya episode ini...
apa kira-kira di minta Wisnu sebagai syaratnya?
Nantikan di episode selanjutnya...
* maaf ya teman-teman...karena masih banyak kekurangan di sana sini ... banyak typonya maklum...pengalaman perdana
mohon kritikkan,saran dan dukunganya ya...
Makasih...
jangan lupa like koment dan vote nya ya...
semua itu merupakan sumber semangat buat terus menulis....
please...jangan pelit dan malas ya
demi kelanjutan kisah ini....ok
salam manis selalu...😘
by: Mylla Alan
Gerimis di pagi hari membuat tidur Mitha makin nyenyak, Rasa enggan untuk bangun karena hawa dingin.
Mitha kembali menarik selimutnya dan menenggelamkan diri lebih dalam agar kehangatan membungkus tubuh rampingnya.
Karena dia tahu ini hari minggu jadi waktunya bersantai...pikir Mitha.
Tapi tidak lama ada suara pintu di ketuk...
tok...tok...tok
"mbk... ada yang nyari tu...". Panggil adik bungsunya,dari balik pintu.
"hem...siapa dam?". Tanya Mitha dengan suara parau khas bangun tidur.
Tanpa melihat Mitha tau siapa yang memanggilnya Mitha hafal itu suara Idham.
" teman mbk...yang kemarin nganterin pulang... sapa tu namanya...mbk Sari kalau nggak salah" jawab Idham tetap dibalik pintu.
"oow...suruh masuk aja dam...". Sahut lagi tanpa beranjak dari tempat tidurnya.
-------
*Di kamar Mitha
" woy...bangun dah siang tau". Sergap Sari setelah mendapati tubuh sahabatnya yang masih di bungkus selimut.
"ah...kamu Sar...masih ngantuk aku". Jawab Mitha tanpa membuka matanya.
"tha...halan-halan yok". Renggek Sari dengan nada yang di buat lebay alay macam anak jaman now.
"kemana sih Sar...gerimis tau mendingan kita bobok syantik aza ala incess Mitha". Balas Mitha dengan wajah di buat se imut mungkin. Meskipun Mitha baru bangun tidur tapi wajahnya tetap cantik dan imut.
" kemana kek...udah gk ujan tha...liat deh". ujar Sari sembari berjalan ke arah jendela kamar Nitha lalu membuka gorden.
"gk bosen apa di kamar terus...ospek udah buat otak tegang...sekarang waktunya refresing...ayolah tha...please...!!!". Renggek Sari lagi ini lebih lebay seakan tak mau ditolak.
Akhirnya Mitha menyerah dia pun beranjak ke kamar mandi dan bersiap-siap pergi bersama sahabatnya.
--------------
*Di warung bakso
" tha...ada salam dari kak wisnu...". Suara Sari memecah keheningan acara makan bakso mereka.
"ha...aku nggak salah denger Sar...". Jawab Mitha dengan mulut terbuka dan wajah binggung.
"serius...tadi malam aku ketemu dia..." celoteh Sari tanpa diminta.
" kmu beruntung tha...karena di taksir sama cowok ganteng seterkenal kak Wisnu... padahal...aku sudah lama jg naksir sama dia tapi dia nggak sedikit pun melirik aku...". Sambung Sari dengan bibir yang dibuat manyun.
"iih...cowok itu...nggak ah...kalau kamu mau bungkus gi...aku ma ogah...galak banget...gk ada manis-manisnya kalau ngomong...bisa strook mendadak aku klo pacaran sama dia". Ujar Mitha sambil bergidik tanda ngeri atau risih.
"dia emang begitu... tapi itu luarnya aja ..klo kamu udah kenal...bakalan beda...dia tu pribadi yg hangat .. jiwa sosialnya tinggi loh...". Bela Sari buat Wisnu seakan-akan dia paham betul siapa Wisnu Nugroho itu.
"kok kamu belain dia banget sih...emang kamu tau betul siapa dia...?". Kata Mitha dengan nada selidik.
"iyalah aq tau...dia kan kakak kelasku waktu di SMP...". Ujar Sari dengan penuh percaya diri.
"jadi...ini salah satu pengemarnya Wisnu...". Ledek Mitha sambil memasukan bakso terakhir kemulutnya dan mengunyahnya . Setelah habis bakso semangkok mitha meminum es tehnya.
" iya sih...tapi aku sadar aku bukan cewek impiannya...cewek impiannya itu seperti kmu tu...yang rambutnya panjang,tinggi,smart dan mandiri sedang aku...rambutnya gk pernah panjang. aku pendek dan cubby aku juga nggak pintar- Pintar amat macam kamu...". Jelas Sari dengan nada sedih.
"eih...kok jadi jelekin diri sendiri sih...lagian siapa yang bilang kamu jelek biar aku hajar dia...enak aja di bilangin sahabatku jelek...kamu tu imut tau...cantik dan yang pasti super smart...aku beruntung punya sahabat macam kamu". Hibur Mitha setelah melihat mimik wajah Sari mulai berubah murung. Lalu Mitha memeluk sahabatnya....
Begitu seterusnya Wisnu selalu mengirimkan salam untuknya lewat sahabatnya.
-------
*Sebulan kemudian
petualangannya Minggu ini ke taman kota sambil berselfi ria...
Melihat hasil selfi mereka dengan diiringi gelak tawa karena kelucuan dan ke narsisan mereka di foto tersebut. Lalu Mitha pamit ke toilet dan meninggalkan Sari sendiri di bangku taman. Sambil berlari kecil dan menunduk Mitha memasukkan handphone kedalam tas selempangnya sambil terus berjalan cepat menuju toilet, Tiba- tiba....
bruugkh...!!!!
"ah ceroboh banget si aku...lagi-lagi harus nabrak orang". Gerutu Mitha dalam hatinya.
"maaf...maaf mas saya gk sengaja...buru-buru soalnya...". Sambil nyengir kuda...tapi betapa kagetnya Mitha, Setelah tahu siapa gerangan cowok yg sudah di tabraknya.
Mitha hanya bisa menutup bibirnya dengan jari-jarinya yang lentik. Dengan tetap dalam posisi tidak percaya.
"dia...???". Guman Mitha lirih hampir tak terdengar.
"nggak papa...emang kamu mau kemana?". Jawab cowok ganteng yang di tabrak Mitha.
Dengan suara yng berbeda lebih lembut tapi Mitha tahu itu suara cowok yang sama yang tempo hari ketus padanya. Ini makin membuat Mitha heran...apa sebenarnya yang membuat dia berubah.
"Mitha...kamu mau kemana?". Tanya cowok itu lagi. Dengan nada lebih lembut dari yang sebelumnya tanpa ada loe...gue lagi sambil membantu Mitha berdiri. Otomatis tangan mereka bersentuhan Mitha gugup karena seperti ada sengatan listrik yang tiba- tiba membuat perasaannya tidak karuan.
" eeh...a a aku mau ke sana...". Sambil menunjuk ruangan yang bertuliskan " toilet wanita" sambil menunduk malu.
Lalu bergegas pergi tak perduli dengan wajah cowok yang ditabraknya. Karena perasaannya sendiri tidak karuan.
Setelah selesai Mitha masih juga belum keluar dari kamar mandi, Perasaannya tidak karuan antara binggung, deg degan,juga senang.
Apa ini...mitha sendiri juga tidak tahu perasaan apa ini. Setelah agak tenang mitha keluar dengan tarikkan nafas kasar yang di hembuskan guna menyingkirkan perasaan aneh tadi.
Namun...belum sirna perasaan tadi, Mitha kembali tidak karuan pasalnya "pelaku" yang membuat Mitha begitu.
Ternyata sedang menunggunya disana dan melempar senyuman termanisnya setelah melihat Mitha keluar dari balik pintu.
Mitha makin tidak karuan tapi... dia tidak bisa menghindar lagi. Di cobanya bersikap tenang.
"kmu sudah selesai...". tanya cowok itu.
" sudah kak...ngapain kak Wisnu disini...
jangan bilang kakak lagi nungguin aku...". Tanya mitha dengan sikap yang di buat se tenang mungkin.
" iya...kamu sama siapa ke sini?". Tanyanya lagi tanpa perduli ke gugupan Mitha.
" sama Sari... itu dia disana ". Tunjuk Mitha pada seorang gadis yg menunggu di kursi taman. Lalu Wisnu berpamitan pulang setelah memastikan keadaan Mitha baik-baik aja.
--------------------
gimana kisah selanjutnya....?
mulai jatuh cinta kah Wisnu...?
di balas nggak ya sama Mitha...?
Tunggu... kelanjutan part nya....
Tapi jangan lupa dan bosan like, koment dan vote nya ya....
Karena reader...like koment dan vote kalian sangat berarti buat aku ...penyemangatku dalam berkarya ya....
salam manis selalu,
by : Mylla Alan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!