NovelToon NovelToon

Pernikahan Paksa Gania

Bangun siang

Pagi ini sang surya mulai memancarkan sinarnya, gadis cantik yang masih tertidur pulas merasa terganggu dengan sinar silau yang tepat mengenai matanya, ia pun segera bangun dari tempat tidur dan melihat jam ternyata sudah pukul 9. Ia segera mandi dan keluar kamar untuk turun ke lantai bawah

Di lantai bawah

"baru bangun Ga?" tanya Nenek

"eh Nenek ada disini ternyata, emm Papa mana Nek?"

"Papamu ada urusan di kantor. Kamu mau sarapan sekarang?"

"iya Nek" ucap Gania sambil berjalan menuju ruang makan.

*sesampainya di ruang makan

"Gania kamu ini wanita lho, masa iya jam segini baru bangun" ucap Nenek sambil mengambilkan sarapan untuk Gania

"ini kan hari Minggu Nek, aku tuh juga capek dari kemarin belajar terus buat UN" jawabnya

"hmm mulai sekarang kamu harus latihan bangun pagi & latihan memasak agar kelak kalo kamu sudah menikah kamu sudah terbiasa seperti alm. Mama kamu dulu"

"hahaha Nenek, aku ini masih SMA aku juga masih ingin kuliah ngapain aku harus memikirkannya sekarang. Kelak aku juga akan cari suami yang menerimaku apa adanya yang ngga nuntut aku bisa ini itu" jawab Gania santai sambil mengunyah makanannya

"Gania kamu ngga boleh ngomong gitu, kalo ngga ada yang mau sama kamu baru tahu rasa kamu."

"iiihh Nenek jangan doain Gania gitu dong" ucap Gania

"lohh siapa yang doain? kan Nenek cuma bilang"

"loh kan ucapan adalah doa Nek hahaha" Gania malah tertawa

"hmm kamu ini, sudah sudah makan dulu"

"ini yang masak siapa Nek?" tanya Gania sambil mengunyah makannya

"Nenek dong, enak kan?"

"heem, Bi Asih kemana Nek emangnya?"

"Bi Asih hari ini izin pulang dulu, ada acara keluarga"

"oohhh"

Gania pun menghabiskan makanannya dan kembali ke kamarnya untuk menonton drama kesukaannya

*S*esampainya di kamar

"huuuhh resfresh otak dulu ah, mau nonton drama yang mana ya hihihi" ucapnya pada diri sendiri.

tiba-tiba terdengar suara Papa Arya dari luar kamar Gania.

"Gania, papa bawain kamu makanan kesukaan kamu nih"

mendengar suara Papa Arya, Gania langsung mematikan laptopnya secepat kilat kemudian membuka pintu kamarnya.

"ehehe Papa makasih ya, tau aja Gania pengen makan Marshmellow"

"Gania lagi belajar ya?" tanya Papa Arya sambil berjalan masuk kamar Gania

"iya Pa minggu depan Gania Ujian Nasional" Gania berjalan mengikuti Papanya.

Kemudian Papa Arya berbalik

"wah cepat sekali ya, rasanya baru kemarin alm. Mama melahirkan kamu nak. Sekarang udah mau lulus SMA aja" sambil memeluk putri kecilnya

"kalo udah lulus, mau jadi apa nak?" tanya Papa Arya

"Gania juga bingung Pa, sebenarnya cita cita Gania sejak kecil pengen jadi Dokter tapi sekarang Gania ragu."

"kenapa ragu? Putri kecil Papa ini kan berprestasi"

"emm Gania kan putri tunggal Papa, kalo Gania jadi Dokter terus Papa semakin tua siapa dong Pa yang akan memegang Perusahaan Papa?" tanya Gania dengan menunduk

"hmm Gania tidak perlu memikirkan hal itu"

"kenapa Pa? tidak mungkin kan Perusahaan yang Papa bangun dari 0 akan jatuh ke tangan orang lain?"

"hahaha tidak sayang" jawab Papa Arya sambil mengelus rambut putri kecilnya

"yasudah kamu belajar lagi ya, yang semangat kan tadi Papa udah beliin Marshmellow"

"siap Pa!" jawab Gania sambil hormat kepada Papa Arya

Kemudian Papa Arya kembali ke bawah sambil memikirkan pertanyaan Gania tadi, sebenarnya ia juga bingung akan bagaimana Perusahaannya kelak.

Gania memikirkan Papa

Keesokan harinya

"Gania" Papa Arya memanggil

"Iya Pa sebentar"

Setelah 5 menit Gania pun turun untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.

"hehe Papa udah lama nunggunya?"

"belum" jawab Papa

"oh iya Pa hari ini Gania les sampai jam 4, nanti pulangnya biar pak sopir aja yang jemput"

"Papa sore ini juga ada meeting sama klien Ga"

Setelah menghabiskan sarapan masing-masing, Gania dan Papa Arya berkemas dan berangkat bersama.

Sampai Di Sekolah

"Gania sekolah dulu ya Pa, assalamualaikum" sambil mencium punggung tangan Papanya

"waalaukumsalam, belajar yang rajin ya"

"siap Pa, daaa" sambil melambaikan tangan

Di Kelas

"Ga, kok lu diem aja sih?" tanya Rere sahabat Gania

"emm engga kok"

"Ga lu belajar ngga?

"iyalah belajar terus sampe botak hahaha"

"gue tuh capek Ga belajar terus, nanti pulang sekolah refresh otak ke Mall yuk? Kita main di Timezone" ajak Rere

"lah kan nanti les"

"engga jadi, kan udah diumumin di grup WA. Lu ngga buka ya?"

"engga hahaha, yaudah ayo"

Setelah jam sekolah selesai, Gania dan Rere pergi ke Time Zone dengan menggunakan taxi.

Sampai Di Mall

Mereka berkeliling mencari Timezone tapi sebelum sampai ke Timezone, mereka mendadak memberhentikan langkah karena perut Gania "krucuk-krucuk"

"Ga, lu laper ya?"

"duh iya nih, makan dulu kali ya?"

"yaudah ayo deh"

Mereka pun memesan makanan & menghabiskannya.

"duh gue jadi males gerak nih kalo udah kenyang" ucap Rere

"sama, gimana dong? Gajadi ke timezone?" tanya Gania

"gue ngikut lu aja deh"

"keknya ngga usah deh Re, kita jalan muter Mall aja yuk" ajak Gania

"yaudah ayo"

Akhirnya mereka hanya berjalan-jalan sampai bosan & memutuskan untuk pulang menggunakan ojol.

D**irumah Gania

"makasi ya pak, ini ongkosnya"

"sama-sama mba" kemudian ojol pun pergi

Gania segera naik ke kamarnya untuk mandi, setelah mandi

"aahh segernya, turun ke lantai bawah ah"

"Bi Asih!" Gania mengagetkan Bibi

"eh non ngagetin saya aja"

"hehe maaf ya Bi, abis sepi banget ni rumah. Bibi lagi masak apa?" tanya Gania

"Bibi masak cumi asam manis sama ikan nila bakar nih non, mau makan? Biar Bibi ambilkan" Bibi menawarkan

"engga Bi tadi Gania udah makan diluar"

"oh baik non kalau begitu"

"emm Bi kapan-kapan ajarin Gania masak ya?" pinta Gania

"siap non kapanpun non mau, tinggal bilang sama Bibi, Bibi siap membantu hehe"

Kemudian Gania tersenyum sambil berkata dalam hati "andai aja Mama masih ada"

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tapi Papa Arya belum juga pulang.

"biasanya Papa ngga pernah pulang se malam ini" ucap Gania dalam hati, lalu ia naik ke atas untuk tidur karena besok ia sekolah.

Setibanya dikamar, Gania mencuci muka, mencuci tangan dan kakinya dikamar mandi kamarnya. Tak lupa juga mematikan lampu utama dan menghidupkan lampu tidurnya, selimut mulai ditarik. Sudah 15 menit ia memejamkan mata namun tetap saja ia belum bisa tidur karena terus memikirnya Papa Arya.

*tin tin* tiba-tiba terdengar suara klakson mobil Papa Arya. Gania pun mengintip dari jendela kamarnya dan terlihat mobil Papa Arya sudah akan berparkir di garasi rumahnya.

"huh alhamdulillah jadi aku bisa tidur tenang" ucap Gania pada dirinya sendiri.

Akhirnya Gania pun tertidur lelap.

Papa sakit

Keesokan harinya

*Di r*uang makan

"Bi, Papa udah berangkat ya?" tanya Gania kepada Bi Asih

"belum Non, dari tadi Bapak belum kelihatan" jawab

Bi Asih sambil mengoleskan selai ke roti Gania

"sebentar ya Bi saya cari Papa dulu"

Kemudian Gania mencari Papa Arya dikamarnya, ternyata Papanya masih berbaring di tempat tidur.

"Pa, kok tumben belum keluar? Papa ngga kerja?" tanya Gania pelan

"eh engga Ga, Papa libur dulu. Kamu berangkat sama pak sopir ya"

"loh Papa kok pucet banget, Papa sakit?" Gania mendekati Papanya

"engga kok Ga" jawab Papa Arya, saat mau bangun tiba-tiba Papa Arya merasakan dada kirinya sakit & sedikit merintih.

"Papa kenapa? Gania telponin Dokter ya?" tanya Gania dengan khawatir

"engga Gania, Papa gapapa. Gania sarapan gih terus berangkat biar ngga telat" jawab Papa Arya untuk menenangkan Gania

"ee iya Pa, Assalamualaikum"

"Waalaukumsalam"

Kemudian Gania kembali ke ruang makan untuk menghabiskan sarapannya kemudian berangkat ke sekolah.

Sampai disekolah

Lagi-lagi Gania terus memikirkan Papa Arya, ia berjalan tanpa melihat kanan kiri, tiba-tiba "pyaakkkk" kaki kanan Gania menginjak genangan air, sepatu Gania pun seketika menjadi basah & kotor.

"hahahaha"

"makanya kalo jalan pake mata"

"yah sepatu mahalnya basah deh"

Mendengar ejekan dari teman-temannya, Gania menatap mereka dengan sorot mata tajam lalu berlari masuk ke kelas.

*D*i Kelas

"Re punya tissue ngga? Sepatu gue basah nih" tanyanya sambil memperlihatkan sepatu basahnya

"hah lu abis ngapain Ga? Kok bisa gitu?" tanyanya balik sambil menyodorkan tissue

"gatau" jawab Gania sambil membersihkan sepatu

Tiba-tiba terdengar bunyi *kriinggg* tanda pelajaran akan segera dimulai

Tak lama kemudian Bu Guru datang

"selamat pagi anak-anak" Bu Guru menyapa muridnya

"pagi Bu" jawab semua murid

"ngga terasa ya anak-anak, Ujian Nasional kurang 5 hari lagi. Semua sudah siap kan?" tanya Bu Guru

"sudah Bu" jawab murid

"baik kalau begitu Ibu hanya akan mengulang kisi-kisi ya"

"baik Bu"

Gania pun mencoba mengikuti pelajaran dengan sungguh sungguh agar nilai UNnya memuaskan.

*Di R*umah

"hallo Dokter Danar, bisa kesini?" Papa Arya menelpon Dokter Danar, Dokter langganannya

"bisa Pak, saya akan segera kesana"

15 menit kemudian

*tok tok tok*

"masuk" ucap Papa Arya dari dalam kamar

"ada apa Pak Arya menelpon saya?" tanya Dokter Danar

"Dok kenapa akhir-akhir ini saya sering sekali merasa pusing, tadi pagi setelah bangun tidur dada saya terasa sesak seperti tertekan" tutur Papa Arya

"baik sekarang saya cek dulu tekanan darah Bapak"

Dokter Danar pun mengecek tekanan darah Papa Arya

"berapa Dok hasilnya?" tanya Papa Arya

"wah tinggi Pak, 170/100 mmHg. Biasanya tekanan darah Bapak tidak pernah setinggi ini. Apa Bapak sedang banyak fikiran?"

"ya sedikit Dok, lalu bagaimana untuk rasa sesaknya dok?" tanya Papa Arya

"apa irama jantung Bapak juga sering berdebar?"

"iya Dok kalau saya terlalu banyak beraktivitas"

"kalau menurut tanda & gejalanya itu merupakan tanda ada gangguan di jantung Bapak Pak, sebaiknya Bapak segera melakukan Medical Check Up ke rumah sakit sebelum terlamat."

"hah?!" Papa Arya terlihat kaget dan semakin pucat

"Pak Arya jangan khawatir pak, yang tenang dulu. Sekarang saya akan memberikan obat penurun tensi dulu untuk Bapak. Sebaiknya Bapak juga menghindari mengkonsumsi garam berlebih, junkfood, dan mengurangi aktivitas yang berat dulu Pak agar tekanan darah Bapak kembali normal" penjelasan Dokter Danar

"baik Dok, secepatnya buatkan jadwal untuk Medical Check Up ya"

"baik Pak saya akan melakukannya. Saya permisi dulu, semoga lekas membaik"

"terimakasih Dok" ucap Papa Arya sambil melamun.

Papa Arya terus memikirkan bagaimana dengan Gania & Perusahaannya kalau ia sakit parah. Untuk saat ini Gania belum boleh tahu tentang keadaan Papanya karena Gania sedang fokus belajar Ujian Nasional.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!