Olivia Sandra dewi
By : Mbah guling
Gadis cantik berperawakan tidak terlalu tinggi tapi proposiol, periang, baik hati menyukai musik dan tidak sedikit dance. Menguasai kemampuan karate yang menjadi keunggulanya. Olivia juga memiliki Grilband "BLACK RED" umur Olivia sekarang sudah dua puluh tahun dan menjalani kuliah di Universitas ternama di Kotanya.
Arista Geraltdi Oskar
By : Mbah guling
Dia sangat tampan mempunyai tinggi 168cm, putih, umurnya sekarang sudah dua puluh dua tahun sering di panggil Aris sang pangeran tampan se Universitas dan dia orangnya cerdas, sangat supel, baik hati tapi dibalik kebaikannya ada sesuatu yang harus di bayarkan.
Deniz Samuel Alexander
By : Mbah guling
Dia CEO termuda di Kota Jakarta yang terkenal dingin dan juga cuek, mempunyai tinggi 170cm, ketampanan Deniz membuat para wanita tidak bisa teralihkan pandanganya. Tapi dia misterius jadi tidak banyak yang tau muka tampan dari CEO muda dikotanya kecuali para pebisnis. Umur Deniz sekarang sudah dua puluh lima tahun.
Hendrik Sanjaya
By : Mbah guling
Dia adalah sahabat kecil Deniz
Anggap saja tokohnya kurang lebih seperti itu
😁😁😁🤭
Novel ini perdana hasil karyaku maaf kalau banyak typo tolong dimaklumi, jangan lupa ya guys klik 👍👍 vote sebanyak-banyaknya buat penyemangat ku, dan jangan lupa komen yah 😘😘😘
salam sayang dari ~Momo~
Malam ini adalah malam yang dingin desiran angin terasa menusuk pori-pori kulitku hingga jantungku, mau tau kenapa? karena aku mendapatkan surat cinta dari papa yang berjudul jodoh di tangan papa.
Di teras rumah dengan pemandangan bertaburkan bintang bintang di langit, rambut panjangku terurai bersama tertiupnya angin malam.
"Masih aja di zaman modern ini perjodohan aliansi kerja, emang dunia novel yang dijodohkan sama CEO tampan dan tajir melintir yang terkenal akan es batunya yang pastinya ini judulnya di jual oleh papa sendiri aaarrgggmmm," gumamku dalam hati.
Olivia mengingat kembali dimana papanya membujuk Olivia untuk segera menikah.
"Olivia sayang sebelumnya papa minta maaf padamu, teman almarhummah mama ingin menjodohkan anaknya dengan kamu nak, mereka akan membantu papa untuk melunasi hutang-hutang papa yang makin meninggi," ucap Rama dengan pandangan sendu.
"Pa ... papakan tau aku punya kekasih tampan dan baik hati, bagaimana dengan pacar aku pah? kalau dia tidak terima terus aku disantet gimana pah?" jawab Olivia dengan mata berkaca-kaca memohon seperti anak kecil yang ingin dibelikan mainan.
"Huuuzzz, maafkan papa ya nak bukan maksudku menjual kebahagiaanmu, papa terpaksa kalau tidak perusahaan papa akan bangkrut, perusahaan ini warisan dari kakek buyut yang dipercayakan oleh papa, apa kamu tega nak kakekmu tidak tenang di alam sana karena papa tidak bisa dalam menjalankan bisnis papa ini, kamu penerus papa satu-satunya harapan papa," ucap Rama dengan tatapan serius.
"Pa kita bisa cari jalan lain, tidak harus menikah dengan teman almarhumah mama itu siapa namanya?" Olivia sambil merengek seperti anak kecil.
"Deniz" jawab Rama menegaskan.
"Ya Deniz, pasti dia juga terpaksa dan punya pujaan hati, apa papa tega hidup Olive tidak bahagia dengan Deniz? karena dia tidak mencintai aku!" ucap Olivia.
"Anakku sayang dengarkan papa, perjodohan ini sudah direncanakan sejak kamu masih bayi, bagaimana kalau dengan pendekatan dulu, lambat laun kamu pasti akan mengenal dia dan menjadi istri yang patuh pada suami, seperti almarhumah mama. Kamu ingat almarhumah mama pernah bilang witing tresno jalaran seko kulino (bahasa Jawa yg artinya cinta datang karena sudah terbiasa) orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya bahagia, untuk kali ini aja nurut ya ... anggap aja ini permintaan terakhir papa dan mama," Rama tanpa disadari air mata menetes di pipi sambil memegang tangan Olivia dengan tatapan sendu.
Olivia menatap papahnya dengan rasa gundah gulana seperti petir di siang hari.
"Pah jangan ngomong kaya gitu, ucapan adalah doa, Olive tidak mau kehilangan papa, papa adalah keluarga Olive satu-satunya, kalau papa tidak ada siapa yang jagain Olive yang nakal ini, aku akan berusaha pah beri aku waktu untuk berfikir," ucap Olivia dengan berlinang air mata yang sudah membasahi wajah cantiknya.
"Baiklah kita bahas nanti dengan keluarga Deniz untuk kelanjutannya, kalau minggu depan bagaimana sayang kita bertemu dengan keluarganya?" tanya Rama sambil mengusap air mata Olivia.
"Secepat itu pah, apa tidak terlalu cepat Pah? Olive masih perlu waktu untuk memikirkan perjodohan ini, sedangkan Olive masih kuliah masih belum memikirkan pernikahan, Olive juga ingin kerja dulu Pah setelah lulus Kuliah, dan lagi belum tentu anak dari teman almarhumah mama itu mau dijodohkan dengan Olive," ucap Olivia langsung memeluk papa Rama.
"Sudah jangan menangis nanti wajah cantikmu luntur, Deniz akan menyesal kalau dia tidak memilihmu anakku sayang," ucap Rama sambil melepas pelukan olivia Rama mengusap air mata di pipi olivia.
Flashback off
Apakah aku bisa menjalani pernikahan ini tanpa adanya cinta, tapi ini amanah dari almarhum mama YA ALLAH berikan aku kekuatan untuk mengahadapi ini. Tanpa disadari rasa kantuk melanda akhirnya Olivia kembali kekamarnya dan tertidur pulas.
....... Husband of Choice ...........
Keesokan harinya rutinitas aku seperti biasa yaitu membersihkan rumah dan membuat papa sarapan. Ya beginilah keadaan semenjak pembantu rumah tangga diberhentikan oleh Papa karena keuanganku lagi menurun, kecuali supir karena papa masih butuh supir untuk mengantar papa dinas keluar Kota.
Banyak hutang yang harus dilunasi karena ada orang berhianat membocorkan informasi penting perusahaan, sehingga membuat kerugian besar besaran sampai gaji karyawan kantor menunggak. Papah berusaha menggaji karyawan dengan tabungannya, tetapi tidak bisa melunasi semuanya sehingga terjadilah aliansi bisnis yang menjodohkan anak simata wayangnya.
"Pah sarapan sudah siap di meja makan," panggil Olivia kepada papa Rama sambil menyiapkan hidangan sarapan.
Olivia hanya menyiapkan roti diolesi dengan selai coklat dan kopi hitam liong kesukaan papahnya, tak lupa dia juga menyiapkan nasi goreng spesial untuk dirinya sendiri.
"Iya sayang sebentar papa lagi siap siap," jawab Rama sambil memakai dasi kerjanya.
Setelah sarapan sudah siap Olivia pergi kekamarnya di lantai dua untuk bersiap untuk pergi ke Kampus.
Rama setelah bersiap langsung menuju meja makan untuk sarapan sambil minum kopi hitam yang sudah disiapkan oleh Olivia
Olivia bersiap untuk pergi ke Kampus dengan menggunakan celana jeans dan kaos putih tak lupa dia juga membawa tas selempang kesayanganya dan beberapa buku. Setelah selesai Olivia langsung menuju ke meja makan untuk menemani sarapan pagi dengan papa Rama.
"Pah hari ini aku ingin berangkat bareng ya, Olive lagi tidak mood bawa mobil ke Kampus, papahkan sejalan dengan Kampus Olive," ucap Olivia setelah memakan nasi goreng spesial pake telor dadar.
"Baik sayang, tapi nanti pulangnya kamu naik apa?" jawab Rama sambil meletakkan cangkir kopi di meja.
"Gampang pah nanti aku bareng temen aja, papah tidak usah khawatir dijamin aman kalau Olivie pulang terlambat papah bisa hubungi temen-temen Olive, papahkan tau aku tidak bisa jauh dari mereka," ucap Olivia sambil meminum air putih yang berada didepannya.
Setelah sarapan usai aku mencuci piring terlebih dahulu sebelum berangkat ke Kampus. Papa menungguguku di mobil *f*orce miliknya.
"Sayang nanti jangan lupa kabari papa kalau sudah sampai rumah, jangan pulang terlalu larut ya sayang," ucap Rama.
"Iya pah nanti langsung Olivia kabari, dah papa ... hati-hati," jawab Olivia sambil mencium punggung tangan kanan papa Rama.
"Salam buat teman-teman kamu suruh main kerumah kalau mereka ada waktu luang, jangan kamu terus yang main kerumah mereka," ucap Rama.
"Iya pah," ucap Olivia.
Mobil papah Rama sudah menjauh pergi meninggalkan Olivia di Kampus. Banyak lelaki yang menyapa Olivia saat memasuki gerbang Kampus, tak lupa dia menunggu para Nyai datang.
*I**ni karya pertamaku mohon maaf kalau banyak typo
Jangan lupa klik jempol ya
Terimakasih
Tinggalkan jejak kalian reader ku😘😘😘*
Ini karya pertamaku
Mohon maaf kalau banyak typo
Jangan lupa klik jempol ya ...
Terimakasih 🤗🤗
tinggalkan jejak kalian reader ku😘😘😘
Sesampainya di kampus Olivia seperti biasa menunggu teman-temannya datang mereka selalu berjalan bersama karena Genk mereka dijuluki para Nyai yang terpopuler di Kampus, mereka tidak bisa terpisahkan seperti sahabat sejati.
Walau pertengkaran pasti ada, karena solidaritas mereka maka terjalinlah rasa persahabatan yang seperti keluarga. Kekompakan mereka membuat banyak yang iri di Kampusnya, tidak sedikit juga yang menyukai kebersamaanya. Terutama Genk CCA ( Cewek Centil Ariz ) yang mengaku fans berat Ariz.
Olivia memiliki pacar yang juga terpoluler di Kampusnya. Dia tampan, tinggi, putih, seperti oppa oppa Korea gitu, Bagaimana tidak ketampanan yang digilai kaum wanita membuat iri semua kepada Olivia, dan mereka dijuluki pasangan terserasi di Kampus.
Aris dan Olivia satu Universitas tetapi berbeda jurusan, Olivia jurusan Bisnis dan Manajemen, Aris jurusan Arsitektur. Mereka menjalin asrama kurang lebih sudah dua tahun, tanpa ada pertengkaran sedikitpun karena mereka selalu menyelesaikan dengan kepala dingin, tetapi tidak dengan permasalahan yang sekarang mereka alami.
Setelah sampai Kampus Olivia baru ingat akan perkataan Papa semalam, kalau Olivia harus menyudahi hubunganya dengan Ariz karena perjodohan dengan temannya yang sudah dari dulu mereka sepakati. Sebelom mulai pelajaran dimulai Olivia telepon Aris.
"Pagi honey, lagi apa?" tanya Olivia.
"Pagi honey sayang, ini lagi di jalan sebentar lagi sampai Kampus, kamu sudah sampai hon?" jawab Ariz sambil menyetir mobil sport nya.
"Sudah, baru saja sampai langsung hubungi kamu hon, nanti siang kita makan di kantin jangan telat ya, aku mau ngomong sesuatu yang penting dengan kamu hon," ucap Olivia.
"Siap honey, apa tuh?" jawab Ariz.
"Rahasia tidak bisa diucapkan lewat telepon honey!" ucap Olivia ragu.
"Baiklah hon nanti kita makan siang bersama," ucap Ariz.
Jam pelajaran sudah selesai Olivia langsung ke kantin dan menunggu kedatangan Aris, tapi Ariz juga belom datang. Setelah dua puluh menit menunggu akhirnya Ariz datang sambil berlari.
"Sayang maaf telat tadi dosennya agak lama sudah pesen makan belom?" tanya Ariz sambil mencium kening Olivia.
"Belom nunggu kamu hon, aku hanya pesan minum saja," jawab Olivia sambil menatap muka gantengnya.
"Yaudah aku pesenin makanan kamu mau makan apa?" tanya Aris sambil mengacak acak rambut Olivia.
"Terserah kamu aja hon aku lagi engga mood makan," jawab Olivia sambil merapihkan rambutnya dengan tangan.
Aris pergi ke kasir untuk memesan dan membayar pesananya, Aris memesan soto babat pake nasi dan es teh manis.
Pesanan sudah disajikan oleh karyawan dan diambil oleh Aris, Aris berjalan menuju tempat dimana Olivia duduk.
"Honey makanlah ini makanan kesukaan kamu soto babat, makan yang banyak yah jangan disisakan," ucap Ariz sambil menyodorkan makanan yang sudah di pesan.
Olivia memakan soto babatnya hanya sedikit karena lagi engga mood makan, Aris menatap Olivia dengan rasa heran tidak biasanya Olivia ga memakan makanan kesukaannya, gumam Ariz.
Setelah selesai makan olivia memberanikan diri untuk mengucapkan apa yang membebani dipikirannya.
"Hon maaf aku mau kita putus, papa menjodohkanku dengan rekan bisnis papa," ucap Olivia tiba-tiba mengagetkan Ariz.
uhuk ... uhuk ... uhuk
Olivia menyodorkan minuman ke Aris karena kesedak makanan.
"Apa ...? tidak salah dengar ini, pasti kamu bercanda kan hon, pasti kamu ngeprank aku kan iya kan?" ucap Aris dengan muka serius sambil memegang tangan Olivia.
"Engga hon ini serius dan kita harus putus papa memintaku menikah dengannya," jawab Olivia tanpa menatap Ariz karena Olivia sangat takut melihat wajah Ariz.
"Aku rela ditangkap polisi asal tuduhannya pencurian hatimu saat pelaminan, apa kamu tau cintaku padamu seperti utang, awalnya kecil didiemin tau-tau gede. Kalau kamu nyuruh aku melupakanmu, aku akan pergi ke kelurahan minta surat keterangan tidak mampu," ucap Ariz sambil menggombal.
"Hahahaha ... hon kamu lagi marah atau gombalin aku sih, aku lagi serius papaku juga terpaksa, aku mohon sama kamu mengertilah. Ini permintaan papaku aku ga mau jadi anak durhaka ka, aku tanpamu seperti ambulance tanpa uwiw uwiw," ucap Olivia sambil ngegombal sedikit.
"Serius hon?" ucap Ariz dengan tatapan serius.
"Dua rius malah, Ka Ariz aku juga ga bisa gampang jatuh cinta tapi demi papa aku rela melakukan ini," ucap Olivia dengan penuh penekanan.
"Pokoknya aku tidak setuju kita putus aku akan pikirkan gimana caranya agar papamu setuju," ucap Ariz langsung pergi meninggalkan Olivia ditempat sambil menahan kesal.
"Aku tidak boleh putus hubungan dengan Olivia, aku harus cari jalan keluarnya," batin Ariz.
Selang berapa menit teman-temannya datang yang bernama BLACK RED beranggotakan Olivia (Nyai Rempongk), Rena (Kanjeng Nyai), Aliana (Nyai Receh). BLACK RED ini nama girlband yang lagi terkenal tetapi identitasnya disembunyikan karena mereka tidak mau urusan pribadi di expose sembarangan. Hanya orang tertentu yang tau.
"Eh nyai rempongk kenapa kamu bersedih begini ga kamu banget deh," ucap Rena tiba-tiba mengagetkan Olivia yang sedang bersedih ditinggalkan begitu saja oleh Ariz.
"Aku abis mutusin Ka Ariz," dengan muka sendu sambil meminum minuman yang belum habis.
"Waw jadi tranding topik nih di Kampus seorang Olivia mutusin cowo terganteng sekampus, pengen lihat mukanya, hehehe!" ucap Rena sambil cengengesan.
"Buat aku aja deh kalau besok harga naik lagi," ucap Aliana sambil ketawa terbahak bahak.
"Woy dasar ... Nyai Receh emang Rudi mau di bawa kemana?" jawab Rena sambil menepuk pundak Aliana.
"Ya aku abis putus sama dia kemaren, hihihihi," jawab Aliana sambil ngaduk jus yg udah dipesan tadi.
"Putus lagi," bersamaan Olivia dan Rena.
"Sableng kamu, emang Ariz mau jadian sama kamu? ngelirik kamu saja engga," ucap Rena sambil tersenyum mengejek.
"Eh kanjeng Nyai aku ini playgirl bisa dapetin cowo mana aja yang aku pengen, kecuali pacar temen sendiri buang deh jauh-jauh," jawab Aliana tegas sambil ngibasin tangan kanannya.
"Bisa setia kawin juga kamu Nyai Receh," ucap Olivia sambil mendorong pundak tapi tidak menggunakan tenaga.
"Kawan woy," ucap Rena sambil menyenggol bahu tangan Olivia.
"Emang kamu mutusin Ariz kenapa? secara Ariz itu perfect abis ya ga sih," tanya Aliana yang tidak percaya kalau Olivia bisa putus dengan Ariz.
"Aku dijodohin sama Papa, kamu tau engga anak dari pemilik Alexander company yang terkenal dingin kaya es batu yang playboy abis," jawab Olivia sambil mengaduk minumannya yang belum habis.
Terimakasih sudah membaca
jangan lupa like dan tinggalkan jejak yah
maaf kalau masih banyak typo
salam sayang reader😘😘😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!