NovelToon NovelToon

Protect My Heart

Prolog

Media Amerika serikat diterpa berita keluarga pengusaha Real Estate terkaya yang tengah mengalami kebangkrutan. Keluarga yang bermarga Ellieston itu ditipu oleh calon istri barunya setelah empat tahun istrinya meninggal. tidak ada yang mengira jika Marvin Ellieston bisa tertipu oleh wanita separuh baya sedangkan dirinya adalah pengusaha yang berpengalaman dalam kehidupan baik itu dunia bisnis maupun kehidupan pribadi.

Di tengah kebangkrutannya Marvin Ellieston harus terima kenyataan jika dia harus bertahan demi putra dan putrinya. Demi ambisi Kenley Ellieston putranya itu, Marvin harus terlihat tenang menghadapi semuanya karena putranya sangat mengagumi dan mengidolakan dirinya walaupun dirinya sedang merasa sangat sakit setelah menerima kenyataan jika dirinya dan kehidupannya telah hancur.

Karena menahan sakit, Marvin jatuh pingsan sehingga membuat jantungnya melemah. Putrinya Saly Ellieston yang melihat sang ayah jatuh tergeletak di Aspal, membuat Saly berteriak memanggil sang kakak yang berada jauh di depan mereka. "Ken, daddy." Teriak Saly pada kakaknya itu.

Ken melihat ke belakang setelah mendengar teriakan Saly, dia langsung berlari menghampiri Saly dan sang ayah yang tidak sadarkan diri dengan kepala di pangku oleh sang adik. Dengan cepat Ken mengendong ayahnya menuju ke rumah sakit.

🌺🌺🌺

Koridor rumah sakit. Ken duduk dengan pikiran yang kacau, dia berpikir harus mendapatkan uang dari mana untuk biaya pengobatan sang ayah sedangkan keadaan keluarga mengalami kebangkrutan tanpa menyisakan uang satu dolar pun.

Ken menekan-nekan kepalanya karena terasa sangat pusing dengan matanya menitikkan setetes air mata. Dia tidak bisa menahannya lagi diam-diam Ken menangis.

Tanpa Ken sadari ada seorang gadis duduk di sampingnya dengan rambut panjang bergelombang yang tergerai sedikit kecokelatan dengan mata biru laut yang menggunakan masker di wajahnya.

Gadis itu melihatnya sedang menangis secara tidak di sengaja. Dengan cepat Ken menghapus air matanya dan bersikap tidak terjadi apa-apa. Kemudian Ken berdiri melangkahkan kakinya melewati sang gadis. Tetapi gadis itu menghentikan langkah kakinya dengan berkata.

"Jaketmu ketinggalan." Kata gadis itu pada Ken.

Ken melihat kembali ke arah kursi yang sempat dia duduki itu melihat jaket ayahnya saat dipakai oleh sang ayah sedari pagi tadi. Kini jaket tersebut menjadi saksi penderitaan keluarga mereka sekarang.

Setelah mengambil jaket tersebut Ken hendak melangkahkan kakinya kembali tetapi gadis itu kembali menghentikannya.

"Siapa yang sakit sehingga kamu yang terlihat kekar dan tegas menjadi menangis." Kata Gadis itu kembali.

Ingin rasanya Ken berteriak pada gadis itu tetapi dia tidak memiliki tenaga untuk itu karena semua energinya terkuras habis karena masalah yang di hadapi keluarganya sedari pagi. Dengan suara yang dingin Ken menjawab pertanyaan gadis yang duduk di hadapannya itu dengan berkata "My daddy."

Mendengarnya gadis itu bertanya kembali pada Ken "Sakit apa deddy kamu?" Dengan nada suara yang lemah.

Tanpa berpikir Ken menjawab kembali pertanyaan gadis itu "Sakit jantung." Dengan nada dingin keluar dari bibirnya Ken.

Gadis itu bergeming saat mendengar kata 'JANTUNG', dengan lemah gadis itu mengambil sebuah dompet persegi empat sama sisi yang berwarna hitam terlihat sedikit lucu, setelah dompet tersebut keluar dari tas Gadis itu dan diberikannya pada Ken dengan berkata "Ini untukmu, kau lebih membutuhkan-Nya dari pada aku"

Melihat dompet tersebut Ken bingung karena dompet tersebut tidak cocok dengan gayanya.

"Tidak terima kasih." Jawab Ken menolaknya.

Melihat penolakan atas pemberiannya gadis itu memaksa Ken untuk mengambilnya dengan berkata "Aku yakin kamu pasti membutuhkan-Nya." Kata Gadis itu memberikan dompetnya pada Ken kemudian pergi.

Merasa tidak membutuhkan dompet tersebut Ken berencana untuk membuangnya tetapi batinnya berkata gadis itu mempunyai niat baik padanya mengapa dia tidak melihat isi dompet hitam tipis itu terlebih dahulu sebelum membuangnya.

Saat membuka dompet hitam tersebut Ken tersengal saat mengetahui isinya. Ken melihat sebuah buku tabungan berserta kartu ATM-Nya dan kata sandinya di sebuah kertas kuning di dalam dompet tersebut. Jumlah uang yang tertulis di buku tabungan tersebut tidaklah sedikit, satu juta dolar.

Dengan cepat Ken melihat ke arah gadis tersebut dari kejauhan Ken melihat gadis itu melepas masker dari wajahnya dengan rambut panjang bergelombang gadis itu terlintas sangat cantik tetapi sayangnya tidak terlalu jelas.

"Siapa gadis itu sebenarnya, mengapa dia memberikan aku uang sebanyak ini." Kata Ken tanpa melepas pandangannya dari gadis itu yang semakin menghilang dari pandangannya.

Ada perasaan terima kasih yang di rasakan Ken terhadap gadis itu tetapi dia juga merasa dirinya seperti pengemis saja karena menerima uang tanpa melakukan apa pun. Ken berjanji akan membalas semua kebaikan gadis itu karena keluarga Ellieston tidak menerima uang begitu saja tanpa adanya kerja keras, selama ini ayahnya mengajarkannya dalam dunia ini tidak ada yang namanya gratis hanya ada saling menguntungkan.

Saly datang menghampiri kakaknya Ken untuk memberitahukan jika sang ayah tidak di operasi sekarang, maka Marvin tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi. Tanpa ragu-ragu Ken menggunakan uang satu juta dolar tersebut untuk biaya operasi sang ayah.

"Ken, kamu dapat dari mana uang biaya operasi daddy?, uang satu juta dolar tidaklah sedikit." Kata Saly seraya menatap kakaknya yang menundukkan kepalanya memandangi kedua kakinya.

"Kamu jangan pedulikan aku dapat dari mana, kamu pikirkan saja kesembuhan daddy." Sahut Ken dengan lemas dan datar.

"Bagaimana bisa aku tidak peduli, bagaimana jika kamu mencuri uang tersebut atau meminjamnya dari rentenir." Ujar Saly yang khawatir.

Ken hanya mengabaikan perkataan adiknya itu dan dia hanya mencemaskan sang ayah yang lagi di operasi. Selama operasi kegelisahan Ken dan Saly semakin memuncak karena sudah empat jam operasinya belum selesai juga.

Ketika dokter keluar dari ruangan operasi Ken dan Saly dengan cepat menghampiri dokter pribadi keluarganya itu.

"Bagaimana keadaan daddy. Uncle?" Tanya Ken akrab pada dokter tersebut.

"Kamu jangan khawatir Marvin tidak apa-apa dan operasinya sangat sukses jadi kalian bisa tenang sekarang." Kata dokter seraya mengelus pundak Ken dan Saly.

Ken menghelakan napasnya setelah mendengar keadaan sang ayah baik-baik saja. Berkat bantuan gadis itu ayahnya bisa di selamatkan, secara tidak langsung Kehidupan keluarga Ellieston terselamatkan oleh uang satu juta dolar yang di berikan oleh seorang gadis yang tidak di kenal.

Hallo semuanya, terima kasih sudah membaca Protect My Heart. Sebagai penyemangat tolong kepada pembaca jangan lupa dukungannya dengan memberi Vote dan like ya, terima kasih.❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Part 1

Lima tahun kemudian.

Berita di televisi memenuhi saluran di pagi hari.

Kenley Ellieston, yang terlahir dari keluarga terkaya Marvin Ellieston. Prestasi Kenley di bidang Property semakin melambung. Akan tetapi hal tersebut tidak menyurutkan tekad pemuda sukses ini untuk menjadi pengusaha sukses seperti ayahnya.

Kenley yang terjun ke dunia bisnis Property ini tak lepas dari sang ayah Marvin Ellieston yang sangat di kaguminya sejak kecil, sehingga membuat Kenley ikut terjun di dunia bisnis Property.

Tidak terhitung lagi prestasi dan penghargaan yang dia dapat dari usaha dan kerja kerasnya semenjak lima tahun lalu."

"Kim, apakah bisa kamu mendapatkan pria yang ada di televisi ini." Ujar Linsy Clark wanita separuh baya kepada anaknya Kimberli Clark seraya sibuk memakai sepatu hak tingginya.

Mendengar ocehan sang ibu membuat Kim mengernyitkan wajahnya seraya melirik televisi sekilas dengan berkata pada Linsy "Ma, jangan berkhayal terlalu tinggi lebih baik lakukan kegiatan yang bermanfaat dari pada melihat hal yang membuat Mama iri atas kesuksesan orang lain."

"Mengapa tidak bisa, kamu sangat cantik dengan mata biru lautmu bisa menggoda pria mana pun termasuk pria yang bernama Kenley Ellieston ini." Kata Linsy seraya mendekati Kim dan mengecup pipinya Kim.

Kim tersenyum menatap lekat mata sang ibu dan membalas kecupan di pipi Linsy seraya dengan cepat Kim membuka pintu pergi untuk interview di perusahaan Ellieston.

"Hati-hati di jalan sayang, jangan berlari seperti itu berbahaya buatmu." Teriak Linsy pada Kim tanpa melepas pandangannya dari sang anak yang semakin hilang dari pandangannya.

🌺🌺🌺

"Nona Kim silakan masuk." Panggil seorang wanita yang tak lain adalah karyawan perusahaan Ellieston.

Kim yang masih duduk di kursi khusus untuk orang-orang yang mengikuti interview dengan sigap berdiri. Dia berjalan dengan suara sentakan sepatu hak tingginya mengundang perhatian seorang CEO yang kebetulan lewat di sampingnya.

Dengan spontan semua karyawan yang ada di sana langsung memberi hormat pada CEO tersebut. Dengan bingung Kim yang berdiri di samping kursi yang di sediakan untuknya itu hanya bisa diam karena sialnya saat gilirannya yang di interview CEO perusahaan tersebut datang untuk ikut serta dalam bertanya.

CEO yang melihat Kim yang masih berdiri memintanya untuk duduk di kursi yang di sediakan untuknya. Kim yang terlalu gugup karena dia tidak bisa mengingat nama CEO tersebut atau lebih tepatnya Kim tidak mengenali siapa CEO tersebut dan yang hanya dia tahu CEO perusahaan ini seorang pria paruh baya yang bernama Marvin Ellieston bukannya Pria mudah tampan yang duduk di hadapannya ini, yang tak lain adalah Kenley Ellieston anak dari Marvin Ellieston.

"Nona Kim." Kata Ken dengan tatapan tajam seraya melihat CV dari Kim.

"Ya" Sahut Kim yang sedikit gugup yang penyebabnya kalian sudah tahu mengapa Kim menjadi gugup. Tetapi Kim tetap terlihat sangat tenang seperti tidak terjadi apa pun padanya.

"Hanya satu pertanyaan dan jika memang jawaban nona Kim menarik, akan langsung kami terima kerja di perusahaan ini, apakah kamu siap?" Kata Ken yang membuat terkejut semua bawahannya.

Mendengarnya Kim mengernyitkan matanya dua kali dengan tegas dia menjawab "Siap." Jawab Kim penuh dengan antusias.

"Mengapa kamu ada di sini?" Tanya Ken serius tetapi pertanyaan tersebut terkesan seperti main-main.

Kim mengernyit mendengar pertanyaan yang secara tidak langsung dia jawab "Karena aku kriteria yang kalian cari oleh karena itu aku berada di sini." Kim menatap lekat matanya Ken setelah menjawab.

Ken keluh sesaat melihat mata biru laut miliki Kim. Karena pergerakan yang di lakukan bawahannya yang duduk di sampingnya itu menyadarkan Ken. Ken membuat gerakan badan yang hendak berdiri dan langsung berkata pada Kim "Baiklah kamu di terima bekerja di sini dengan satu syarat kamu harus mulai bekerja hari ini karena aku sangat membutuhkan asisten. sekarang kamu ikut aku." Ujar Ken yang sedari tadi berdiri dan berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Tanpa ragu-ragu Kim langsung bersedia apa yang di katakan CEO-Nya itu "Baik tuan." Kata Kim seraya berjalan mengikuti pergerakan CEO barunya itu

🌺🌺🌺

Sesampainya Kim di ruangan CEO-Nya itu, dia langsung diberikan tumpukan berkas berantakan yang berserakan di segala penjuru ruangan tersebut.

"Kamu sudah tahu apa yang harus di lakukan sekarang." Kata Ken yang dingin dan tidak peduli pada siapa pun selain perkerjaan setelah berada dalam ruangan kerjanya itu.

Kim yang kaget melihat ruangan tersebut langsung bergerak melakukan tugasnya. Kim adalah wanita yang sangat rapi dan tidak menyukai ke berantakan dengan senang hati merapikan semua berkas tersebut.

Ken yang duduk di kursi kerjanya melihat pergerakan Kim yang langsung mengerti apa yang dia katakan, batinnya berkata "Aku tidak salah memilihnya sebagai asistenku." Dengan tatapan dingin Ken kembali bekerja.

Setelah Kim menyelesaikan tugasnya, dia merasa sangat canggung karena tidak tahu harus lakukan apa lagi. Kim berjalan mendekati Ken yang sibuk dengan kerjanya tiba-tiba Ken memukul meja kerjanya sehingga Kim tidak berani mendekat dan memilih keluar dari ruangan tersebut dan menunggu di luar.

Sudah jam delapan malam. kim masih menunggu dan tertidur di depan ruangan CEO-Nya tersebut. Suara pintu yang terbuka membangunkan Kim dari tidurnya. Dia melihat Bosnya itu keluar dari ruangan kerjanya.

Melihat Kim yang masih menunggunya, Ken berjalan mendekati asistennya itu dan berkata "Kamu Boleh pulang setelah merapikan ruangan kerjaku sekarang." Dengan tatapan dingin Ken pergi meninggalkan Kim sendirian.

"Baik Tuan." Jawab Kim tegas dan langsung melakukan perintah Bosnya tersebut.

.

.

.

Hallo semuanya, terima kasih sudah membaca Protect My Heart. kepada pembaca jangan lupa dukungannya dengan memberi Vote dan like ya, terima kasih.❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Part 2

Di kediaman Ellieston.

Saly yang sedang asyik menonton televisi di ruangan khusus keluarga Ellieston berkumpul, Ken datang dari pulang bekerja. Saly yang melihat sang kakak yang datang dengan penampilan lesu dan berantakan meminta Ken duduk di sampingnya. Tanpa embel-embel apa pun Ken menuruti permintaan Saly itu.

"Cepat katakan apa maumu?" tanya Ken yang langsung mengerti maksud dan tujuan sang adiknya itu.

"Ken, maukah aku kenalkan dengan teman wanitaku?" ujar Saly menaikkan satu alisnya seraya memepet duduk di dekat Ken.

Ken menghelakan napas panjang karena sudah ribuan kali Saly ingin mengenalkannya dengan teman Wanitanya itu. Tetapi Ken selalu menolak dan mengabaikan sang adik tanpa mendengar siapa teman wanitanya itu.

"Sudah ribuan kali aku bilang tidak ingin di jodohkan dengan teman wanitamu itu." tolak Ken yang ke sekian kalinya.

Saly yang kesal karena selalu di tolak oleh sang kakak, Saly memaksa Ken untuk mendengarkan dulu yang ingin dia katakan pada sang kakak.

"Ken, aku mohon untuk satu kali ini saja kamu mendengarkan aku selebihnya kamu boleh memutuskan mau atau tidak dengannya, please...." mohon Saly dengan wajah yang di buat-buat seperti anak kecil yang polos.

Melihat sang adik memohon dengan wajah polosnya Ken menurutinya dengan berkata "Oke baiklah, ceritakan tentang teman wanitamu itu yang sangat kamu bangga-banggakan." Pinta Ken pada Saly seraya wajah yang malas untuk mendengarkan cerita sang adik.

Saly tersenyum seraya merangkul bahunya sang kakak dengan akrab Saly mengatakan "Apakah kamu pernah dengar kalimat ini?" tanya Saly yang semakin mempererat rangkulannya dengan menundukkan badan mereka selayaknya pembicaraan yang serius.

Ken mengernyitkan keningnya karena tidak tahu kalimat apa yang di maksudkan Saly padanya. "Kalimat apa?" tanya Ken balik seraya tidak mengetahuinya.

"His heart as beautiful as her face, dia memiliki paras yang cantik dan yang lebih cantik dalam dirinya adalah hatinya, seperti itulah dirinya." Bisik Saly seraya menetap mata Ken yang terdiam dengan kalimat yang di katakan Saly padanya.

Bibir dan tubuh Ken Keluh sesaat, dia mengedipkan matanya beberapa kali kemudian menjawab "Are you sure his heart is as beautiful as his face?" tanya Ken pada Saly.

Tidak ada jawaban yang keluar dari bibir Saly yang membuat Ken berkata kembali "I'm sure that's just bullshit." Kata Ken yang bergerak berdiri hendak berjalan masuk kamarnya.

Saly pun ikut berdiri dan berteriak mengatakan "I'm sure she's a good woman." Ken yang mendengarnya membalikkan badanya sesaat dan mengatakan "Terima kasih, aku sudah mempunyai wanita lain." Kata Ken seraya masuk ke dalam kamarnya.

🌺🌺🌺

Kim yang tengah berada di depan pintu rumahnya menunggu Linsy membukakan pintu untuknya. Napasnya yang terengah-engah membuat Kim sedikit kesulitan bernapas karena perkerjaan yang dia lakukan.

Brakk

Pintu terbuka. Linsy melihat putrinya yang terlihat sedikit pucat lalu bertanya "Sayang kamu mengapa?" Linsy yang khawatir pada putri kesayangannya itu.

Tanpa menjawab Kim langsung masuk rumah dan berbaring di sofa ruangan tamu. Secara perlahan Kim bernapas supaya pernapasannya kembali seperti semula. Linsy yang khawatir langsung mendekat dan mengelus rambut panjang Kim dengan berkata "Apa yang terjadi Kim sayang?" dengan suara yang lembut.

"Mama jangan khawatir Kim tidak apa-apa, Kim hanya kelelahan saja, tidur sebentar juga segar lagi." jawab Kim seraya duduk dari posisi berbaringnya.

"Lelah mengapa Kim sayang?, kan Mama sudah bilang jangan sampai melakukan hal yang membuat dirimu menjadi seperti ini." Kata Linsy yang khawatir pada Kim.

"Sebenarnya Kim bekerja sebagai asisten seorang CEO di perusahaan besar, dan hari ini Kim sudah mulai bekerja oleh karena itu Kim sedikit kelelahan." Jawab Kim yang lesu tanpa adanya tenaga dalam dirinya.

Mendengarnya membuat Linsy mengernyitkan wajahnya dan merasa tidak ingin putrinya itu bekerja seperti yang di inginkan Kim.

"Apakah harus kamu bekerja? Sedangkan menjadi seorang asisten tidak cocok untukmu Kim sayang." Kata Linsy menolak Kim untuk bekerja sebagai asisten.

Kim yang melihat Linsy yang khawatir padanya mengelus punggung tangannya sang ibu dengan berkata "Tidak ada pilihan lain selain bekerja, baik itu sebagai asisten atau apa pun kita harus terima karena kita sangat membutuhkan uang sekarang."

Linsy hanya keluh dan merelakan Kim bekerja seperti yang dia inginkan. Tidak ada pilihan lain selain bekerja jika ingin hidup. Kim masuk ke dalam kamarnya dan membantingkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. Sesaat Kim berbaring nyaman dering pesan dalam ponsel kim berbunyi.

Pesan dari CEO Kenley.

*Nona Kim tolong besok pagi sebelum aku sampai di kantor sudah ada kopi panas dan semua berkas yang perlu di tanda tangani besok harus tersusun rapi di atas mejaku, dan satu lagi Ruangan kerjaku harus bersih dan rapi. Mengerti.

Kenley Ellieston*.

Setelah membaca pesan dari Bosnya itu kim mengelahkan napas panjangnya dengan berkata "Besok perang sesungguhnya baru di mulai." Kata Kim yang seraya berdiri dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandinya.

🌺🌺🌺

Pagi-pagi Kim sudah ada di kantor lebih tepatnya lagi berada di ruangan bosnya itu. Semua yang di inginkan Ken sudah dia siapkan tanpa ada yang tertinggal. Setelah selesai melakukan semua yang di perintahkan Kim merasa bingung karena dia tidak ada meja kerja sampai sekarang. Kim tidak tahu harus duduk dan bekerja di mana, saat Kim hendak keluar dari ruangan bosnya itu secara kebetulan Ken sudah ada di depan pintu ruangan kerjanya. Dengan terkejut Kim terjulung ke belakang dengan tangannya yang meraih gang pintu tetapi tidak bisa, dengan cepat Ken membuat gerakan pertolongan terhadap asistennya itu.

Di raihnya tangan Kim sehingga tubuhnya Kim memeluk tubuh kekarnya Ken. Wajah Kim yang terbenam di dada bosnya itu langsung melepaskan pelukannya. Kim langsung mendudukkan kepalanya hingga sembilan puluh derajat untuk meminta maaf pada bosnya itu, tetapi Ken tidak peduli dan langsung masuk ke dalam ruangan kerjanya.

Ken yang sudah ada di meja kerjanya memperhatikan detailnya apa saja yang di suruh pada asistennya itu sudah tersedia semua tanpa ada yang tertinggal. Ken juga melihat di sekeliling dalam ruangan kerjanya juga sangat rapi dan bersih tanpa ada debu sedikit pun yang menempel pada meja kerjanya.

Kim POV.

"Apa aku tanya saja pada tuan tentang meja kerjaku." Gerutuku dengan pelan di luar pintu ruangan Bos.

Aku berbolak-balik di tempat karena ragu untuk masuk atau tidak. Jika aku tidak berani masuk ke dalam ruangan ini aku harus duduk di mana? Aku harus beranikan diriku jika tidak pulang saja di rumah.

Aku mengetok pintu tiga kali dan kemudian masuk ke dalam ruangan tersebut setelah Tuan Ken memperbolehkan aku masuk. Saat aku menghadap. Tuan Ken bertanya padaku "Ada keperluan apa kamu padaku?" Tanyanya dengan datar dan dingin.

Tanpa ragu-ragu aku menjawab "Maaf sebelumnya Tuan, aku hanya ingin bertanya meja kerjaku ada di mana?" Suaraku yang sedikit pelan dan bergetar.

Tuan Ken menghentikan pergerakan tangannya yang sedang menandatangani berkas-berkas penting. Dia terlihat seperti memikirkan sesuatu tetapi aku tidak tahu apa yang dia pikirkan. Setelah dia berpikir dan tangannya seakan ingin menunjukkan sesuatu padaku tetapi tidak jadi karena dia juga kebingungan.

"Em...." Suara geramannya yang panjang tetapi tidak berbicara padaku. Kemudian dia berhenti mengeram tetapi dia berdiri dan berjalan menjauhi meja kerjanya itu. Aku yang melihatnya yang kebingungan tidak tahu meja kerjaku di mana, kemudian aku berkata padanya "Tuan apakah aku tidak memiliki meja kerja?" Tanyaku padanya seraya melirikku.

Dia berjalan maju ke arahku dan berkata padaku "Sebenarnya iya, apakah kamu bisa untuk sementara waktu tidak memiliki meja kerja?" Tanyanya padaku.

Aku yang mendengarnya sedikit kesal karena kok bisa aku karyawan di perusahaan ini tidak memiliki meja kerja, tetapi aku menahannya karena dia adalah Bosku, jadi aku harus sabar.

"Tetapi Tuan selama aku belum memiliki meja kerja aku harus duduk di mana?" Tanyaku yang pasrah.

"Kamu untuk sementara waktu duduk di kursi luar yang pernah kamu duduki kemarin, setelah aku meminta sekretarisku untuk menyediakan meja kerja untukmu." Jawabnya tanpa belas kasihan padaku.

"Sampai kapan Tuan?" Tanyaku kembali padanya.

"Sampai sekretarisku habis dari cuti kerjanya." Jawabnya seraya duduk di meja kerjanya dan kembali bekerja.

"Kapan itu tuan?" Tanyaku lagi.

Kemudian dia melihat ke arahku yang terus bertanya padanya, membuatnya menatap tajam diriku. Secara naluri aku langsung mengerti jika dia kesal padaku karena banyak pertanyaan.

Author POV.

Kemudian Kim keluar dari ruangan Bosnya itu. Dengan kesal dia harus terima jika dirinya belum ada meja kerja untuk sekarang. saat menutup pintu Kim melihat Kursi panjang di depan koridor ruangan Bosnya itu, terlihat sangat menyedihkan tetapi dia malah tersenyum karena itu tidaklah menyedihkan. Kim berjalan menuju kursi tersebut dan duduk di atasnya dengan tersenyum terukir di bibirnya itu.

Di satu sisi Ken yang tidak peduli pada Kim sedang sibuk dengan pekerjaannya yang menumpuk untuk di selesaikan. Ken yang sibuk bekerja kemudian menyeruput Kopi panas yang di buatkan oleh Kim itu terasa sangat enak saat Ken meminumnya dan tersenyum karena Kopi yang dibuatkan oleh asistennya itu mampu melepaskan stresnya sesaat.

"Nona Kim tidak terlalu buruk dalam hal ini, tetapi dia sedikit menyebalkan." Gerutu Ken yang sedang menikmati kopi tersebut.

.

.

Hallo semuanya, terima kasih sudah membaca Protect My Heart. kepada pembaca jangan lupa dukungannya dengan memberi Vote dan like ya, terima kasih.❤🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!