Hari yang indah gadis cantik dengan rambut pendek\, ia adalah Raina yang biasa dipanggil Rara. gadis yang bekerja di salah satu cafe di kota A\, untuk menghidupi dirinya sendiri. Ia diusir dari rumah orang tuanya karena dianggap anak pembawa sial. Sejak hari itu\, ia tinggal di kontrakan kecil\, tidak ada yang mau bersahabat dengannya\, karena penampilan yang sederhana dan ia juga tidak diakui keluarganya. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa ia adalah wanita j***ng.
Rara berjalan di antara meja-meja pengunjung, untuk mengantarkan makanan. Tetapi kakinya tidak sengaja tersandung kaki meja, hingga membuat keseimbangannya hilang.
Brukk...
"maaf pak saya tidak sengaja" kata Rara sambil menundukan kepalanya.
"kau ya\, dasar p*layan kurang aj*ar\, gaji anda 1 tahun saja belum tentu bisa membeli jas saya ini" seorang laki-laki sedang memarahi Rara.
"maaf pak" sambil mengelap jas lelaki itu.
"apa-apaan jangan sentuh saya, dengan tangan menjijikan itu" maki laki-laki itu kembali.
"dimana manajer kafe ini, bisa-bisanya mempekerjakan pelayan yang ceroboh seperti ini" dengan wajah yang sudah merah padam karena emosi. Kenan berteriak dengan suara kerasnya, hingga menggema di kafe itu.
Lelaki itu adalah CEO muda dan kaya di Asia. Kenan Adnanjaya, seorang lelaki yang sering lalu lalang di stasiun televisi maupun majalah. Sering terlibat skandal dengan para artis dan model, Tetapi karena kekuasaannya tidak mempengaruhi kedudukannya hanya karena berita debu seperti itu, selain itu ia tidak segan menghancurkan bahkan membunuh para media yang berani menyebarkan berita tentangnya. Selain menjadi CEO, ia juga King Mafia yang kekuasaannya sangat ditakuti.
Datanglah seorang pria sekitaran umur 50 tahun menghampiri mereka.
"saya tuan, maaf karena membuat anda tidak nyaman" ucap manager dengan badan bergetar ketakutan.
"maaf katamu, dasar pelayan dan manajer si**an" kata Kenan, dengan emosi yang sudah memuncak.
"gusur kafe ini, dan jangan biarkan wanita ini diterima bekerja dimanapun" tambah kenan pada asistennya.
"baik tuan" ucap Hendro asisten Kenan.
Tiba-tiba Rara bersujud di depan Kenan, Sambil menangis sesegukan.
"jangan tuan, saya mohon. Saya yang akan berhenti kerja, tetapi jangan gusur kafe ini, kasihan karyawan-karyawan lain. Dan untuk jas tuan, saya akan mencucinya, tolong tuan maafkan kesalahan saya" kata Rara.
"cih, mencicil kau bilang. kau mau mencicil dengan apa?"
"setelah ini saya pastikan tidak akan ada yang akan menerima wanita sepertimu untuk bekerja" tegas Kenan.
"saya janji tuan, bahkan saya siap jadi pembantu tuan tanpa dibayar" Rara memohon sambil menangis dihadapan Kenan. Kenan tampak berpikir, ia memperhatikan gadis yang memohon di depannya.
"baiklah" sambil tersenyum devilnya.
"Hen, berikan kartu namaku kepada wanita ini, dan besok pagi ia harus ada di rumahku." Kenan berbicara pada asisten pribadinya.
"dan kau awas jika sampai tidak datang besok" ucapnya sambil mencekram dagu Rara, dan menghempaskannya keras.
"ba..baik tuan" dengan nada bergetar Rara mengiyakan perkataan kenan.
Kenan berlalu dari kafe itu, bersama asisten dan pengawal-pengawalnya dan memasuki mobil mewahnya, menuju ke kediamannya, hari ini tidak berselera melanjutkan kerjaan di kantornya. Di Jalan Kenan terus memikirkan hukuman apa yang pantas untuk Rara. Hingga ia menemukan ide untuk membuat bonekanya menderita.
"tunggu saja wanita si**an, kau akan menderita" sambil tertawa keras di dalam mobil. Dan membuat asisten Hen bergidik ngeri mendengarnya. Ia merasa bahwa akan ada badai, mendengar tawa bosnya yang menggelegar di telinganya.
Keesokan harinya...
Pagi hari di mansion kenan, rara menepati janjinya untuk datang di kediaman tuan pemarah itu. Rara terkagum-kagum melihat rumah besar di hadapannya,
“wah... besar dan indah sekali rumah ini. Ada berapa banyak orang yang tinggal disini” dalam hati Rara.
Rara berdiri di depan pagar rumah itu, ia takut untuk masuk. Melihat banyak penjaga yang menjaga rumah itu. Rara terus celingak-celinguk sambil berpikir bagaimana cara ia masuk.
“neng, ngapain berdiri disitu. Neng mau minta sumbangan ya?" tanya satpam rumah Kenan.
"maaf ya neng, disini tidak memberikan sumbangan tuan muda kami sedang sibuk, tidak bisa ditemui” imbuh satpam itu lagi.
“neng, neng “ satpam itu memanggil Rara.
Rara yang sedang melamun sambil melihat keindahan rumah itu tak mendengarkan perkataan satpam sampai pak satpamnya meniup peluit, Rara yang sedang melamun pun terkejut mendengar bunyi peluit pak satpamnya.
piiiiiiittttttt.... anggap saja bunyi peluitnya.
“aaa, ia kenapa pak, maaf saya melamun”
“iya nggak papa neng, neng mau ngapain berdiri disitu, mau minta sumbangan?” tanya pak satpam lagi.
"emang aku kayak pengemis, sampai dikira minta sumbangan?" dalam hati Rara.
“enggak kok pak, saya disuruh tuan pemilik rumah ini datang kesini” kata Rara.
Pak satpam itu, tampak berpikir sambil melihat tampilan Rara dari atas sampai bawah.
"maaf neng, disini tidak sembarangan menerima tamu” kata pak satpam.
“eh iya maaf pak, nih pak saya ada kartu nama tuan pemilik rumah ini”
Rara mengambil kartu nama yang diberikan oleh asisten tuan pemarah itu, dan memberikannya kepada satpam.
“oh iya neng, maaf ya. Silahkan masuk, tuan sudah menunggu” kata pak satpam sopan.
“cih, tadi bilang tuannya sibuk sekarang bilang sedang menunggu. Dasar orang kaya mah bebas” dalam hati Rara sambil mengump*t.
Satpam itu membukakan pintu gerbang, dan Rara dipersilahkan masuk. Ia melewati beberapa pengawal yang sedang berjaga. Dan bergidik ngeri melihat tubuh pengawal yang 2 kali lipat dari badannya, dan berwajah yang menyeramkan.
HAHAH.. RARA BISA AJA, KALO MUKANYA KOCAK KAN BUKAN PENGAWAL TAPI PELAWAK, AUTHOR TERTAWA
Hingga sampailah Rara di depan pintu rumah besar itu, dan mengetuknya. Tidak lama kemudian, pelayan membukakan pintu.
“maaf cari siapa non?” tanya pelayan, kira-kira umurnya 50 tahun lebih.
Ya dia adalah pelayan senior di mansion itu, namanya bik Surti.
“emmm, tu..tuan ada bik, saya disuruh kesini”
“tunggu sebentar ya non, bibi memanggil tuan ke lantai atas. Silahkan masuk non” ucap bik Surti mempersilahkan Rara masuk.
Rara membuka alas kakinya dan menenteng sandal swallow*nya. Sambil mengikuti bik Surti, dan duduk di sofa yang bik Surti suruh. Sekitaran 10 menit menunggu, hingga asisten Hen datang menghampiri Rara.
“maaf nona, sudah ditunggu tuan muda di lantai atas. Mari saya antarkan” ucap asisten Hen.
Rara mengikuti langkah asisten Hen, dengan masih menenteng sandalnya. Ia masih terkagum-kagum dengan keindahan rumah itu, tanpa sadar ia terus berjalan dan menabrak punggung asisten Hen.
Bruk...
“aduh, maaf tuan, saya tidak sengaja” ucap Rara sambil membungkukan badannya.
“tidak apa-apa nona, silahkan masuk tuan sudah menunggu di ruangannya” kata asisten Hen.
Asisten Hen membukakan pintu dan mempersilahkan Rara masuk, dan mengikutinya dari belakang.
“maaf tuan muda mengganggu, ini nona kemarin sudah datang” ucap asisten Hen.
“iya, silahkan kau keluar. Biarkan aku bicara berdua dengan wanita ini” kata Kenan, dengan muka dingin plus datar.
Asisten Hen keluar, membiarkan tuan mudanya berbicara dengan Rara.
“menikahlah denganku” tegas Kenan dengan wajah masih dingin.
Jderr....
Bersambung....
APA RARA AKAN MENERIMA NYA?
JANGAN LUPA LIKE AND COMENTNYA YA GUYS!!!
HANYA AUTHOR YANG TAHU, SILAHKAN COMENT DI BAWAH
//TBC//
Flashback On
Kenan sedang membaca berkas-berkas yang menumpuk di mejanya, tiba-tiba ponselnya berdering. Dan tertulis dilayar mimom lampir. Kenan menjawab panggilan mimomnya, sambil memijit dahinya.
“aduh gawat, mak lampir nelpon” teriak Kenan dalam hati.
HIHI..MANG MAMAKNYA MAK LAMPIR GITU, HINGGA NAMA DI PONSELNYA MIMOM LAMPIR. ADA-ADA AJA BABANG KENAN GUYS....
“Kenann....” teriak mimomnya Kenan.
Kenan menarik nafas dalam-dalam, inilah yang terjadi jika mimomnya menelpon. Pasti teriak-teriak, membuat Kenan selalu menjauhkan ponsel dari telinganya saat baru mengangkat panggilan mominya.
“iya mimom ku sayang ada apa, tumben telpon anakmu yang tampan dan kaya ini” ucap Kenan manja sambil membangga-banggakan dirinya, padahal dalam hatinya ia sangat muak dengan ucapannya sendiri.
“menjijikan, bagaimana jika bawahan aku mendengar bisa-bisa turun kharismaku sebagai CEO yang tampan dan kejam” dalam hati Kenan.
“kamu ya dasar bocah tengik, katanya kamu mau kenalin calon istri kamu sama mimom, tapi sampai sekarang belum kamu bawah kerumah mimom. Kamu mau kadalin mimom ya?" tanya mimom Kenan bertubi-tubi.
"nggak takut mimom kutuk jadi perkedel baru tau rasa kamu” teriak mimom lagi Kenan dengan kata-katanya yang tanpa hambatan seperti jalan tol. Hahaha.....
“anu itu.. aduh...” Kenan bingung memberi alasan apa lagi.
“anu-anu.. kamu mau ngadalin mimom lagi ya?"
"mimom ini udah tua, temen-temen mimom udah pada gendong cucu. Kamu itu juga udah tua, umur udah kepala 3 gitu masih aja betah ngem-bujang. Kalau sampai minggu depan, kamu nggak bawa calon mimom nikahin kamu sama anak temennya mimom” tegas mimom Kenan, sambil mematikan sambungan teleponnya.
Tut..tut..tut sambungan terputus.
“shit, bagaimana ini. Nikah dengan siapa?"
"masa aku harus nikah dengan wanita-wanita J**ang itu. Mau taruh dimana muka ku, pengusaha muda sukses menikah dengan wanita malam. Aaa... tidak” gumam Kenan dengan kesal.
Ya\, begitulah yang dipikirkan Kenan. Selama ini\, ia tidak pernah serius dalam menjalin hubungan dengan siapapun. Ia hanya menganggap wanita one night stand hanya ja**** yang menginginkan uangnya saja.
Ada uang ada wanita begitu sifat Kenan, tetapi ia tidak mungkin menikahi wanita seperti itu, bagaimanapun ia menginginkan wanita yang baik-baik yang pastinya masih virgin.
AUTHOR.. MEMANG DASAR BABANG KENAN PENJAHAT KE****N.
Kenan tampak berpikir keras\, bagaimana caranya ia mendapatkan wanita baik-baik untuk dinikahinya. Walaupun ia b**ng***\, ia tetap menganggap pernikahan sebuah ikatan yang suci. Ia juga hanya akan menikah sekali seumur hidupnya\, begitu pikir Kenan.
PEMBACA,, AAA.. SOSWITNYA BABANG KENAN..
Dan akhirnya, ia teringat akan seorang wanita yang ia jumpai di kafe di kota A.
“tidak buruk, wanita itu cantik hanya kurang terawat saja. Badannya yang mungil, rambut pendek seleher dan yang pasti penurut” gumam Kenan.
Ya, yang Kenan pikirkan adalah Rara, pelayan kafe yang ia marahi karena menumpukan minuman di jas mahalnya. Kenan menekan tombol telepon, yang langsung tersambung dengan asisten pribadinya.
“keruanganku sekarang” titah Kenan.
“baik tuan” sahut asisten Hen.
Asisten Hen langsung menuju ruangan bosnya itu. Dan mengetuk ruangan bosnya.
Tok tok..
“masuk” kata Kenan
Pintu terbuka secara otomatis, maklum orang kaya.
“ada apa tuan?” tanya asisten Hen.
“aku punya tugas untukmu, 1 minggu lagi persiapkan pernikahanku. Dan jangan banyak tanya, jalankan saja perintahku. Dan buat pesta semegah dan semeriah mungkin, dan aku tidak menerima kesalahan. Kau mengerti !!!” tegas Kenan.
“baik tuan” sahut asisten Hen.
“sekarang keluar, dan persiapkan semuanya”
Flashback Of
kembali ke Kenan dan Rara.
“maaf tuan muda mengganggu, ini nona kemarin sudah datang” ucap asisten Hen.
“iya, silahkan kau keluar. Biarkan aku bicara berdua dengan wanita ini” kata Kenan, dengan muka dingin plus datar.
Asisten Hen keluar, membiarkan tuan mudanya berbicara dengan Rara.
“menikahlah denganku” tegas Kenan dengan wajah masih dingin.Jderr....
“apaaa...” teriak Rara terkejut dengan pernyataan orang didepannya ini.
“hei..kau, berani sekali teriak-teriak kepadaku, sudah bosan hidup !!” ucap Kenan bangkit dari kursi kebesarannya, sambil menunjuk Rara.
Rara gemetaran sambil tertunduk, karena takut dengan ancaman tuan di depannya.
“maaf tuan, saya hanya terkejut dengan lamaran tuan”
“dasar tuan pemarah, dia pikir pernikahan hanya sebuah lelucon. Melamar seperti mengajak perang, dasar tuan sombong, pemaksa, pemarah” umpat Rara yang pastinya hanya dalam hati saja, mana berani dia mengatakannya langsung. Hahah...
“saya tidak terima penolakan minggu depan kita menikah. Mau atau tidak, kamu harus siap menjadi nyonya Adnanjaya.” tegas Kenan kembali.
“tapi tuan, saya hanya wanita biasa, lagian saya tidak cantik dan seksi. Tuan cari wanita lain saja” ucap Rara dengan suara bergetar melihat raut muka kenan yang menjadi merah padam seiring penolakannya.
Prang.. prang...
Suara vas bunga pecah dilemparkan kenan, ia begitu marah mendengar penolakan Rara. Dia mencekram dagu Rara, Rara meringis kesakitan.
“ampun tuan sa..sakit, lepaskan saya mohon” ucap Rara dengan mata berkaca-kaca hampir menangis.
“kau hanya bud**ku, berani sekali kau menolakku. Dan kau harus ingat kau mempunyai hutang padaku, jas yang kau tumpahkan minuman kemarin harganya 250 juta. Jika kau tak mau menikah denganku, bayar sekarang hutangmu, atau mati di tanganku!!” teriak kenan, semakin menguatkan cengkraman di dagu Rara.
“ba..ba..baik tuan, lepaskan dulu tangan tuan” tangis Rara tak bisa menahannya lagi, ia sangat takut dengan Kenan saat ini. Kenan melepaskan cengkramannya dan duduk kembali di kursi kebesarannya. Rara menangis tersedu-sedu, ia takut dan merasakan sakit di dagunya karena cengkraman tangan kenan.
“berhenti menangis, aku tak memberikanmu perintah untuk menangis. Aku menyuruhmu, menikah denganku minggu depan” tegas Kenan.
“ba..baik tuan.”
“ya tuhan inikah akhir hidupku\, harus menikahi monster ini. Ya tuhan\, aku tak sanggup..” dalam hati Rara*.*
Rara menerima lamaran kenan, walau dalam hatinya ia terus menangis meratapi nasibnya.
“bagus, besok malam kau harus ikut denganku makan malam dirumah keluargaku. Dan ingat bersikaplah selayaknya orang yang berpacaran” ucap Kenan sedikit lembut. Ingat hanya sedikit lembut ya guys...
“baik tu..tuan” kata Rara.
“dan ingat 1 lagi jangan panggil aku tuan, panggil saja Kenan. Sekarang kau calon istriku, bukan pelayan. Kau mengerti!!”
“ba..baik... kenan” gumam Rara.
“apa, ulangi. Suaramu sangat kecil aku tak bisa mendengarnya” kata Kenan.
“apa kata dia, aku.. sok romantis sekali monster ini” nyinyir Rara.
“iya.. kenan “ kata Rara sedikit muak dengan perkataannya sendiri.
“hem.. dan hari ini pergilah ke salon dan ke mall\, rias dan rawat dirimu. Aku tak mau orang mengira aku membawa ge*****ngan” dengan memperhatikan Rara dari atas sampai bawah. Kenan menelpon asisten Hen\, menyuruh keruangannya.
“ada apa tuan?” tanya asisten Hen.
“kau, bawa wanita ini ke salon dan belikan dia semua yang berhubungan dengan wanita. Besok malam dia akan aku bawa kerumah utama” titah Kenan.
“baik tuan” sahut Hen, sambil mempersilahkan Rara untuk mengikuti langkahnya.
Hingga sampai di lantai bawah, asisten Hen memanggil 2 pengawal.
APA YANG DILAKUKAN ASISTEN HEN, BAGAIMANA KELANJUTANNYA...
JANGAN LUPA LIKE AND COMMENT GUYS!!!
//TBC//
“ada apa tuan?” tanya asisten Hen.
“kau, bawa wanita ini ke salon dan belikan dia semua yang berhubungan dengan wanita. Besok malam dia akan aku bawa kerumah utama” titah Kenan.
“baik tuan” sahut Hen, sambil mempersilahkan Rara untuk mengikuti langkahnya.
Hingga sampai di lantai bawah, asisten Hen memanggil 2 pengawal.
“kalian ikuti, kemana nona ini pergi. Dan jangan sampai terluka, jika tergores sedikit saja kalian akan menerima akibatnya!!!” perintah asisten Hen.
“baik tuan” serempak pengawal menjawab.
Asisten Hen mencari sebuah nama di ponselnya dan menelpon. Ya dia menghubungi madam Dolly, yang akan merubah Rar menjadi bidadari. Hahaha...
“hellow.. ada apa Hen, kau menelponku” ucap madam Dolly.
“nanti ada wanita yang akan ke salonmu, buat dia bertambah cantik. Dan masalah uang, tenang aku akan transfer. Jika kau bisa membuat ia semakin cantik, aku akan memberikan kau bonus” tegas Hen.
“itu, masalah gampang. Ngomong-ngomong wanitanya seperti apa?” tanya madam Dolly.
“nanti ada pengawal tuan muda ku yang akan mengantarkannya, kau tunggu saja disana aku akan mengirim fotonya padamu”
“baiklah Hen” sahut madam Doly.
“tidak terlalu buruk, imut dan manis.” Gumam madam Doly sambil melihat foto Rara yang dikirim asisten Hen.
Kembali ke mansion Kenan
“nona, nanti pengawal-pengawal ini akan mengantarkan nona ke salon. Nanti madam Dolly akan membantu nona merias diri nona” ucap asisten Hen sopan.
“baik tuan”
“jangan panggil saya tuan nona, panggil saja Hen” kata Hen.
“baiklah Hen” sambil tersenyum manis.
Hen mengantarkan nona mudanya sampai di depan mobil, membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Rara masuk. Mobil mewah itu, melaju meninggalkan mansion menuju salon madam Dolly.
Sebelum itu, asisten Hen telah mengirimkan pesan kepada kedua pengawalnya, untuk memantau kegiatan nona mudanya dan melaporkan. Sampailah mobil mewah itu di salah satu salon yang mewah dan berkelas, ya itu adalah salon madam Dolly.
Pengawal membukakan pintu mobil.
“kita sudah sampai nona, mari masuk ke dalam madam Dolly sudah menunggu.” Pengawal 1 memberi arahan
“baiklah”
Tring...
Tanda pintu terbuka, menandakan ada pelayan. Madam Dolly dan para pelayan-pelayannya langsung sigap, dengan kedatangan Rara. Ia memperhatikan Rara dari atas sampai bawah.
”manis sekali senyumannya, badan yang kecil menambah keimutannya” dalam hati madam Dolly.
“saya madam Dolly nona, senang bertemu anda. Mari ikuti saya” ucap madam dolly sopan.
Rara mengikuti madam Dolly, ia melihat-lihat dan tak menemukan pengunjung di salon padahal salon itu merupakan salon terkenal di kota ini.
“emmm, maaf bolehkah saya bertanya nyonya?” tanya Rara.
“ia silahkan nona, dan jangan panggil saya nyonya, panggil saja madam”
“iya madam, dimana pengunjung lain kenapa sepi ?” tanya Rara lagi.
“ohh.. tuan muda Kenan telah menyewa salon ini, khusus untuk nona” kata madam Dolly.
Rara terkejut, matanya membulat. Ia berpikir bagaimana jika tuan pemarah itu menyuruhnya mengganti semua ini.
“jangan terkejut nona, tuan muda kenan memang begitu. Iya tidak keadaan ramai apalagi untuk orang seperti nona” kata madam Dolly.
“aaa, iya madam”
“baik nona, mari kita mulai perawatannya”
Rara mengikuti semua arahan madam Dolly walaupun ia terkadang merasa risih dengan semua jenis perawatan di salon itu. Hingga 9 jam berlalu dan Rara telah menyelesaikan perawatan dirinya.
Jreng jreng... jreng
“perfect” kata madam Dolly selesai mendandani Rara.
"Baik nona, sekarang tinggal sentuhan terakhir. Mari ikut saya" kata madam Dolly.
Rara mengikuti madam Dolly, hingga ia sampai ditempat gaun rancangan madam Dolly. Madam dolly memilah gaun-gaun tersebut, untuk dicoba Rara. ada 8 gaun yang direkomendasikan madam Dolly, Rara disuruh menuju ruang ganti.
Gaun pertama,
“no, ganti lagi nona” kata madam dolly menilai penampilan Rara.
Madam Dolly terus menyuruh Rara mencoba gaun-gaun itu, hingga gaun kelima.
“sangat cantik, imut dan manis” dalam hati madam Dolly
“bagaimana madam, apakah aku harus ganti lagi?” tanya Rara.
“eeh... tidak nona, ini sangat sempurna. Nona terlihat sangat cantik, pasti tuan akan terkagum-kagum dengan penampilan nona“ sahut madam Dolly.
“benarkah?” tanya Rara lagi.
“ia nona, nona seperti bidadari” puji madam Dolly.
“anda berlebihan madam, ini juga berkat anda”
“terima kasih nona “ ucap madam Dolly sambil tersenyum.
”Baik nona, pasti nona capek silahkan duduk dulu saya akan menata rambut anda”
“bisakah kita berhenti sebentar, aku sangat capek madam” keluh Rara.
“baiklah nona, sebentar saja ya.. tuan muda sudah menunggu nona” ucap madam Dolly.
“iya.. madam”
“apa aku tidak salah dengar, tuan pemarah itu menungguku. Apakah aku akan disuruh membayar semua ini, bagaimana ini, hutang jas nya saja aku belum bayar ditambah ini. Ya tuhan, hilangkan aku dari dunia ini” dalam hati Rara sambil merengut.
Madam Dolly, tengah asik menata rambut rara. Sedangkan Rara terus memikirkan nasibnya. Hingga 1 jam berlalu penataan rambut selesai.
“sangat imut” dalam hati madam dolly sambil melihat Rara.
“nona, bolehkah saya memfoto anda” kata madam Dolly.
“tentu, madam”
Rara berpose sambil duduk, ia tersenyum sambil mengacungkan dua jarinya.
"sangat cantik nona, nona terlihat sangat imut" puji madam Dolly.
“baiklah nona sudah selesai, saya akan panggilkan pengawal nona, nona tunggu disini saja” kata madam Dolly.
“terima kasih madam”
“tidak perlu berterima kasih nona, ini sebuah kehormatan bisa mendandani calon istri orang nomor 1 di asia.” Kata madam Dolly.
"ii...iya madam"
Rara tampak berpikir, mengapa orang seperti madam Dolly saja bisa menghormati orang seperti Kenan, seberapa kaya Kenan.
“seberapa kaya tuan pemarah itu, hingga orang-orang menghormatinya” gumam rara dalam hati dengan kesal, pasalnya madam Dolly, mengetahui ia calon istri Kenan.
“baiklah madam”
Madam Dolly menuju ruang tunggu di salon ia, dan memanggil para pengawal yang sedang berdiri mengawasi nona mudanya dari jauh.
“nona muda sudah selesai” kata madam kepada pengawal. Pengawal itu tidak menanggapi perkataan madam Dolly, dan langsung menjemput nona mudanya.
“baik nona, mari kita pulang tuan muda pasti sudah menunggu nona” kata pengawal 1
“baiklah”
“madam, aku pulang, terima kasih untuk hari ini” kata Rara tersenyum manis.
“sama-sama nona”
“nona ini, sangat baik dan ramah sangat cocok dengan tuan muda kenan” dalam hati madam Dolly.
Rara berlalu dari salon itu, menuju mansion Kenan. sepanjang jalan Rara tampak berpikir bagaimana jika nanti Kenan minta ganti rugi atas perawatan kecantikan yang Rara lakukan tadi.
"bagaimana ini jika tuan pemarah itu minta ganti rugi lagi" Rara tampak berpikir keras dengan kening yang berkerut.
Bersambung....
BAGAIMANA CERITA SELANJUTNYA, APAKAH KENAN AKAN TERPESONA DENGAN KECANTIKAN DAN KEIMUTAN RARA.
JANGAN LUPA LIKE AND COMMENTS GUYS...
///TBC//
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!