NovelToon NovelToon

System Sang Immortal

Sang Immortal

Benua ini disebut dengan Benua Tengah, sebuah benua yang paling besar di antara yang lainnya.

Benua tengah terdapat 4 Kekaisaran dan 7 Negara antara lain kekaisaran Tang, Wei, Wu, Dan Shu.

Di kekaisaran Tang terdapat banyak jenius kultivator yang lahir di sana. Fang Lin adalah salah satu dari seluruh jenius yang ada di kekaisaran Tang, ia dapat mencapai ranah Immortal bertanda hitam hanya dalam kurun waktu 1.000 tahun, tapi itu semua berkat teknik kultivasi dari Buku Naga Emas Surgawi yang dia temukan di Hutan Kematian.

Berbagai pihak curiga dengan kenaikan tingkat Fang Lin yang begitu cepat dan beberapa dari mereka mencoba untuk mencari tahu alasan dia bisa naik tingkat dengan cepat.

Bertahun-tahun lamanya menyelidiki tentang itu, salah satu dari mereka mengetahui kalau Fang Lin mempunyai buku Naga Emas Surgawi, sebuah buku yang mempunyai teknik kultivasi tingkat tinggi.

Sudah banyak pihak yang mencoba untuk meminta buku tersebut, namun sayangnya Fang Lin menolak mereka secara mentah-mentah. Berbagai jenis tawaran seperti Kekuasaan, Wanita dan juga Harta sudah ditawarkan akan tetapi Fang Lin tetap dengan pendiriannya.

Pada akhirnya salah satu pihak Kekaisaran mengepung Fang Lin dan menyerangnya. Mereka berasal dari Kekaisaran yang haus akan kekuatan, Kekaisaran Wei.

***

Saat ini Fang Lin sudah dikepung oleh para kultivator tingkat Saints yang berasal dari Kekaisaran Wei, dirinya sudah terpojok di sebuah tempat yang bernama Lembah Kematian.

"Senior Lin, tolong jangan keras kepala! Kamu masih ingin hidup lama bukan?"

"Sudahlah! Berikan saja Buku Naga Emas Surgawi dan Pedang Raja Neraka... Kau sudah tidak bisa apa-apa, nyawamu sekarang berada di ujung tanduk!"

"Fang Lin, kematian bukanlah sesuatu yang mudah! Lebih baik kau menyerahkan kitab dan pedang itu dengan baik, kami akan melepaskanmu setelahnya!"

Satu persatu dari mereka mencoba untuk membujuk atau mengancam Fang Lin, bukan karena mereka takut melawannya tetapi jika mereka mencoba melawan Fang Lin akan ada banyak korban yang berjatuhan dan tentu hal itu membuat kekuatan tempur Kekaisaran Wei melemah.

Fang Lin mengangkat sudut bibirnya saat mendengar semua perkataan itu, orang bodoh pun tau kalau dirinya akan tetap mati jika menyerahkan buku Naga Emas Surgawi dan Pedang Raja Neraka ke tangan mereka.

"Hmph! Lebih baik aku mati daripada memberikan dua benda itu kepada kelompok yang haus akan kekuatan seperti kalian!" Fang Lin mendengus kesal, langkahnya perlahan mundur ke belakang.

Para kultivator yang mendengar itu langsung menjadi geram, banyak dari mereka yang melepaskan nafsu membunuh ke arah Fang Lin.

"Kalau begitu bersiaplah untuk mati!" Salah satu kultivator Saint melesat maju.

Para Saint lainnya ikut menyerang Fang Lin secara bersamaan, namun sayangnya mereka terlambat karena Fang Lin telah melompat ke jurang Lembah Kematian sambil menunjukkan senyum tipis di wajahnya.

"Dasar biadap! Dia memilih bunuh diri daripada keluar hidup-hidup dari sini!"

"Tidak ada harapan lagi, dia bunuh diri di Lembah Kematian... Kita tidak akan bisa menemukan jasadnya."

"Sialan! Misi kita gagal."

Para kultivator Kekaisaran Wei mengutuk keras Fang Lin, mereka berharap dia tidak bisa bereinkarnasi.

***

Di sisi lain, Fang Lin sekarang sedang berusaha menggunakan ilmu meringankan tubuhnya semaksimal mungkin, ia berharap masih ada kemungkinan untuk dirinya hidup.

Fang Lin tersenyum lebar ketika dirinya berhasil mencapai daratan, namun kesenangannya menghilang setelah mengetahui seluruh Meridiannya rusak. Cepat atau lambat Fang Lin akan mati jika ia tidak menemukan sesuatu yang dapat menyembuhkannya.

Fang Lin lalu berjalan dalam keadaan sempoyongan. Tidak sampai sepuluh menit, Fang Lin berhasil keluar dari ujung lembah tersebut dan melihat ada sebuah gua kecil di sana. Setelah berpikir sejenak, Fang Lin memutuskan untuk memasuki Gua tersebut dan mencoba untuk memulihkan keadaannya.

Fang Lin melakukan posisi lotus di atas sebuah batu besar, ia kemudian mencoba untuk menyerap Qi selama beberapa saat namun karena meridiannya rusak dirinya sudah tidak bisa lagi melakukan itu.

Fang Lin menghela nafas panjang berulang kali sebelum memutuskan untuk mengelilingi goa dalam keadaan penuh luka, ia berpikir ada kemungkinan dirinya dapat menemukan sebuah herbal yang bisa menyembuhkan dirinya yang sedang terluka parah.

Saat masuk lebih dalam Fang Lin mengerutkan alisnya saat melihat setitik cahaya di kejauhan, tanpa banyak berpikir lagi ia langsung berjalan mendekatinya.

Ketika sudah berada di dekat asal cahaya tersebut, mata Fang Lin langsung melebar dan jantungnya seakan berhenti sesaat.

"Cawan Suci!!!" Jerit Fang Lin sambil menunjuk ke arah cawan yang mengeluarkan cahaya putih itu.

"Artefak Dewa... Kenapa bisa ada di sini?!"

Fang Lin dapat mengetahui bentuk serta ciri-cirinya karena dia sering membaca banyak buku sejarah di sebuah Perpustakaan.

***

Cerita ini adalah cerita umum bagi seluruh penduduk kultivator. Sudah lama sekali, dulu jutaan tahun yang lalu, kultivator yang tidak terhitung jumlahnya mencoba untuk merebut Cawan Suci yang dikenal sebagai Artefak Dewa. Seluruh ras seperti Binatang buas, Iblis, Roh dan yang lain-lain juga ikut andil dalam perebutan artefak tersebut.

Pertempuran luar biasa terjadi di antara ranah Fana sampai ranah Spiritual God, dan pertempuran itu menjadi tak terhindarkan sampai-sampai para Demi-God ikut campur dalam hal ini.

Demi-God pun membuat daratan yang sangat luas agar pertempuran itu tidak menghancurkan Dunia. Ribuan tahun perang terus berlanjut dan membuat ratusan juta sampai miliyaran nyawa makhluk hidup melayang, hal itu membuat Pencipta Galaksi murka melihatnya.

Pencipta Galaksi pun mengambil Cawan Suci tersebut dan memusnahkannya di hadapan semua orang. Tindakan dari Pencipta Galaksi membuat para kultivator marah padanya, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa mengenai hal itu.

Setelah kejadian tersebut daratan dibagi menjadi enam oleh para kultivator, dan keenam daratan itu bisa disebut sebagai Benua.

***

"Apakah Pencipta Galaksi sebenarnya gagal menghancurkan Artefak Dewa, dan dia membuang atau menyembunyikannya di tempat ini? Tapi itu sangat tidak masuk akal." Fang Lin bertanya-tanya dalam hati, banyak pertanyaan yang saat ini memenuhi kepalanya.

Fang Lin terdiam sejenak sembari menatap Cawan Suci, ia kemudian mengumpulkan nyalinya dan mengambil Cawan yang bersinar terang itu.

"Tidak ada reaksi?" Fang Lin kebingungan karena tidak ada perubahan pada Cawan tersebut setelah dia mengalirkan Qi-nya yang tersisa, "Apa aku salah mengira tentang Cawan ini?"

Perasaan kecewa sedikit muncul di dalam hatinya, dan sesaat setelah itu Fang Lin langsung menutup matanya ketika Cawan di tangan kanannya mengeluarkan cahaya yang begitu terang.

NOTE: Untuk tingkatan kultivasi ada di chapter 20.

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Kembali Ke Masa Lalu

"Sialan! Apa-apaan ini?!" Fang Lin mengusap matanya berulang kali, lalu perlahan membukanya.

"Eh, dimana ini?" Fang Lin melebarkan mata saat mendapati dirinya berada di antara pepohonan yang begitu lebat.

[Memulai pengaktifan System...]

[1%... 10%... 30%... 70%... 90%... 99%... 100%...]

[Pengaktifan System selesai!]

[Ding! Selamat, Tuan telah menjadi orang pertama yang mengaktifkan System!]

[Ding! Selamat, Tuan telah mendapatkan hadiah pemula!]

"Hah, System? Apa itu?! Dan, layar apaan ini? Kenapa juga ada suara di kepalaku?!" Fang Lin memukul pelan kepalanya beberapa kali dan berpikir kalau ia sudah kehilangan akal.

[Saya adalah System yang dapat membuat Tuan menjadi kuat dalam waktu singkat]

Fang Lin mengerutkan alisnya dan mencoba untuk berpikir jernih, "Kalau begitu, saat ini aku berada dimana? Apa aku bereinkarnasi?" Fang Lin bertanya sambil mengedarkan pandangannya.

[Sekarang anda berada di Bukit Hutan Hijau, Kekaisaran Tang]

[Dan, Lebih tepatnya Tuan saat ini telah kembali ke masa lalu]

"Kembali ke masa lalu?!" Fang Lin mengangkat kedua tangannya ke depan, ia melebarkan mata ketika melihat sepasang tangannya begitu kecil, "Sepertinya benar... Aku kembali ke masa lalu."

"Kalau begitu..." Kedua mata Fang Lin berkaca-kaca, "Apa artinya Ayah masih hidup sampai sekarang?" Tanyanya dengan suara bergetar.

Fang Lin sangat ingat ketika ayahnya berusaha untuk mengulur waktu agar dirinya bisa kabur dari serangan Aliran Hitam yang menyerang Desanya di masa lalu.

"Jika kesempatan kedua memang diberikan untukku, aku bersumpah untuk melindungi semua orang yang kusayangi dari seluruh bahaya yang ada!" Fang Lin menatap langit, air matanya turun dan membasahi pipinya.

Setelah terdiam di tempat cukup lama, Fang Lin membuka mulut dan bertanya kepada 'System' yang ada di otaknya, "Tadi kau bilang bisa membuatku kuat dalam waktu singkat, bukan?" Tanya Fang Lin memastikan, raut wajahnya terlihat serius saat ini.

[Benar, Tuan]

"Kalau begitu, apa kegunaanmu?" Fang Lin bertanya, ia tidak bisa langsung percaya kepada entitas yang dipanggil 'System' ini.

[Tuan dapat mengucapkan status untuk melihat data diri sendiri, anda juga bisa melakukannya kepada orang lain]

[Tuan dapat menggunakan fitur 'Shop' untuk membeli Pil, Senjata, Artefak, Teknik Tempur dan lain-lain]

[Tuan dapat menggunakan fitur 'Inventory' untuk menyimpan benda mati ataupun makhluk hidup tanpa adanya batasan]

[Tuan bisa mengupgrade System menjadi V.02 agar dapat membuka fitur baru yang akan menguntungkan tuan]

[Tuan bisa memanggil saya 'System' dalam pikiran Tuan. Jika anda memanggil saya, harus ada kata 'System' agar direspon]

Fang Lin menahan nafasnya dan tidak bisa untuk tidak terkejut, "Seandainya ini benar, maka System memang bisa membuatku menjadi orang terkuat di Dunia ini..." Fang Lin berdecak kagum berulang kali.

"Jadi, apa yang ada di Inventoryku saat ini?"

[Tuan saat ini mempunyai paket pemula, apakah Tuan ingin membukanya?]

[Ya/Tidak]

"Ya"

[Ding! Selamat, Tuan telah mendapatkan 10.000 Poin System]

[Ding! Selamat, Tuan telah mendapatkan senjata Naga Hitam -Tingkat Langit-]

[Ding! Selamat, Tuan telah mendapatkan Pil Kehidupan x3]

"Senjata tingkat Langit?!" Fang Lin tersedak nafasnya sendiri, "Kalau tidak salah itu adalah senjata mantan seorang Spiritual God, bukan?!" Fang Lin tidak bisa untuk tidak terkejut, dia bisa mengetahui sedikit informasi pedang itu karena dirinya gemar membaca buku perpustakaan sewaktu di masa lalu.

"Baiklah, tenangkan dirimu..." Fang Lin menghela nafas panjang, "Untuk sekarang, aku menyimpan semua ini di Inventory terlebih dahulu."

Setelah menyimpan Pedang dan Pil yang dia dapatkan dari System, Fang Lin kemudian mencoba mengingat-ingat jalan untuk keluar dari bukit hijau.

Cukup lama untuk Fang Lin berhasil keluar dari Bukit Hijau, ia kemudian langsung berlari ke arah Desa yang dulu menjadi tempat tinggalnya di masa lalu.

***

Kedatangan Fang Lin menjadi pusat perhatian beberapa warga yang sedang beraktivitas, namun Fang Lin tidak menghiraukannya dan terus berjalan ke rumahnya.

"Ayah..." Fang Lin melebarkan mata saat melihat seorang pria paruh baya yang sedang berdiri di depan rumah dengan raut wajah khawatir, "Itu... Ayah..."

Fang Lin langsung berlari dengan perasaan rindu yang begitu dalam, ia tanpa banyak bicara langsung memeluk pria paruh baya itu.

"Akhirnya kamu pulang, Fang'er..." Pria paruh baya itu menghela nafas lega, "Seandainya kamu tidak pulang malam ini, ayah pasti akan menyusulmu ke Bukit Hijau."

"Ayah..." suara Fang Lin serak dan terbata-bata.

Sosok pria paruh baya yang sekarang dipeluk Fang Lin adalah ayahnya, Fang Qin. Dia adalah orang tua yang begitu luar biasa karena mau merawatnya dalam keadaan apapun.

"Apa yang terjadi, Nak? Kenapa kamu menangis?" Fang Qin melepaskan pelukan anaknya lalu jongkok, ia kemudian menatap Fang Lin dari atas hingga bawah, "Tidak ada yang terluka... Apa kamu dijahati oleh seseorang?"

Fang Lin menggeleng kepala dan mengusap matanya yang penuh dengan air mata.

"Sudah... Berhenti menangis. Kamu seorang pria, tidak boleh menangis terlalu lama." Ucap Fang Qin sambil mengelus kepala anaknya, "Sekarang bersihkan dirimu terlebih dahulu dan ganti baju, ayah akan menyiapkan makan malam untukmu."

Fang Qin bangkit berdiri dan mengajak anaknya masuk ke dalam rumah.

Fang Lin hanya menganggukkan kepala lalu memasuki rumahnya, ia lalu membersihkan dirinya dan bersiap menuju ke dapur untuk makan malam.

Fang Lin tersenyum saat melihat ayahnya yang sedang duduk di meja makan, "Ternyata kamu tidak berbohong, System." Gumam Fang Lin, lalu berjalan menghampiri Fang Qin.

Usai makan malam, Fang Lin mengobrol dengan ayahnya panjang lebar. Setelah larut malam, Fang Qin menyuruh anaknya untuk tidur dan Fang Lin langsung menurutinya karena dia juga sudah cukup lelah.

***

"Dalam dua tahun lagi aliran hitam akan menyerang desa ini. Pada saat itu aku harus menjadi kuat, melindungi ayah dan desa adalah prioritas utamaku sekarang!" Fang Lin bergumam penuh semangat sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Pertama-tama, aku harus membiasakan diri dulu dengan System yang ada di kepalaku ini..." Ucap Fang Lin, lalu mengucapkan status.

STATUS

[Nama: Fang Lin]

[Umur: 12]

[Kultivasi: Pendekar tahap Menengah]

[Teknik Tempur: Tidak Ada]

[Poin System: 10.000]

Fang Lin mengelus dagunya saat melihat layar status di depannya, matanya kemudian mengarah ke 'Poin System' dan membuatnya penasaran, "System, apa yang dimaksud dengan Poin System?"

[Poin System adalah mata uang yang ditetapkan oleh system untuk pengguna menukarkan Pil, Senjata, Artefak, Teknik Tempur dan lain lain ]

Fang Lin menaikkan alisnya setelah mendengar penjelasan system, "Bagaimana cara aku bisa mendapatkan Poin System tersebut?" Tanyanya penasaran.

[Tuan hanya perlu membunuh makhluk hidup seperti Hewan Buas dan Manusia. Semakin tinggi tingkat kultivasi makhluk hidup yang anda bunuh, maka semakin banyak Poin System yang didapatkan]

Fang Lin mengangguk beberapa kali sebelum memejamkan matanya, ia kemudian kembali membuka mata saat mengingat pil yang didapatkannya dari paket pemula.

"System, beritahu aku efek dari Pil Kehidupan."

[Pil Kehidupan dapat menyembuhkan seluruh jenis luka luar dan dalam, termasuk meregenerasi tubuh yang cacat atau hilang]

Fang Lin menahan nafasnya dengan perasaan takjub, efek dari Pil Kehidupan begitu luar biasa bahkan dirinya tidak pernah mendengar nama pil ini di kehidupan pertama.

"Pil Kehidupan bisa dibilang sebagai nyawa tambahanku, selama aku masih bernafas walaupun dalam keadaan sekarat, aku masih bisa pulih..."

Setelah Fang Lin memahami tentang system lebih dalam, ia memutuskan untuk tidur karena mempunyai kegiatan yang penting besok.

Bersambung.....

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

Hutan Kematian

Matahari mulai terbit, banyak burung yang berkicauan dan para warga desa mulai keluar dari rumah masing-masing untuk melakukan aktivitas mereka sehari-hari.

Cahaya matahari masuk dari jendela kamar dan membuat Fang Lin sedikit terganggu, matanya kemudian perlahan terbuka dan mendapati langit-langit kamar.

"Ah, sudah pagi..." Fang Lin beranjak bangun, lalu membersihkan dirinya di kamar mandi.

***

Dahulu, di kehidupan sebelumnya, Fang Lin berlari ke utara setelah desanya diserang oleh Aliran Hitam. Pada saat itu, Fang Lin tanpa sadar memasuki sebuah Hutan yang dikenal sebagai Hutan Kematian.

Menurut rumor, jika seorang kultivator memasuki Hutan Kematian maka tidak ada jaminan baginya untuk keluar dari sana hidup-hidup.

Fang Lin ingat sekali kalau dia langsung dikejar oleh sekelompok Hewan Buas sesaat setelah masuk ke dalam hutan tersebut, ketika itu terjadi Fang Lin bersusah payah untuk kabur dari mereka dan berakhir ketika dirinya menceburkan diri ke sebuah danau jernih yang tampak dalam.

Pada saat itu, Fang Lin menemukan sebuah Gua di kedalaman Danau tersebut dan akhirnya ia memutuskan pergi ke sana untuk mengambil nafas sekaligus beristirahat.

Singkat cerita, Fang Lin menemukan sebuah buku seni Bela Diri yang kini dikenal sebagai 'Buku Naga Emas Surgawi'.

***

"Aku akan kembali ke Hutan Kematian untuk mengambil buku itu..." Fang Lin bergumam, lalu melanjutinya, "Tapi ada baiknya aku membeli teknik tempur untuk berjaga-jaga..."

"System, buka shop."

Fang Lin langsung melihat-lihat teknik tempur di Shop System, alisnya naik turun ketika melihat ada banyak sekali teknik yang luar biasa. Setelah cukup lama mempertimbangkan sesuatu, Fang Lin akhirnya memutuskan untuk membeli teknik tempur yang bernama '1000 Sword Spirit'.

[Ding! Tuan membeli Teknik Tempur '1000 Sword Spirit', seharga 50 Poin]

[Apakah Tuan ingin mempelajari teknik tersebut?]

[Ya/Tidak]

"Ya, Pelajari teknik ini."

[System akan mentransfer Teknik 1000 Sword Spirit dalam 10 detik]

[Mohon ditunggu...]

[Transfer selesai]

Fang Lin melebarkan mata saat ingatan-ingatan asing muncul di kepalanya, tanpa banyak bicara lagi dia langsung bermeditasi untuk menyerapnya dengan baik.

Beberapa saat kemudian, cahaya putih perlahan keluar dari tubuh Fang Lin yang menunjukkan kalau dia akan naik tingkat sebentar lagi.

Bam!

Ledakan aura keluar dari tubuh Fang Lin, matanya perlahan terbuka dan dia menghembuskan nafas berat dari mulut, "Gila... Naik enam tahap sekaligus? Benar-benar tak masuk akal." Fang Lin berdecak kagum saat mengatakannya.

Fang Lin kemudian membuka layar statusnya setelah itu terjadi.

STATUS

[Nama: Fang Lin

Umur: 12

Kultivasi: Pendekar Elite Puncak

Teknik Tempur: 1000 Sword Spirit

Poin System: 9.950]

"Teknik tempur ini akan sangat berguna di masa depan nanti, aku harus terus memakainya..." Fang Lin mengelus pelan dagunya.

"Ah, aku jadi kepikiran... System, apa aku bisa mempelajari teknik di dalam buku Naga Emas Surgawi seperti 1000 Sword Spirit?"

[Tidak bisa, Tuan. Itu hanya berlaku pada Teknik Tempur di dalam Shop System]

"Begitu, ya. Sayang sekali..." Fang Lin menghela nafas kecewa.

[Tuan, anda bisa membeli pil Bulan untuk meningkatkan daya ingat. Dengan mengkonsumsi pil itu, anda dapat lebih mudah mempelajari sebuah teknik]

"Pil Bulan? " Fang Lin terdiam sejenak, lalu berkata, "Baiklah, kalau begitu aku ingin membeli 20 Pil Bulan..."

[Ding! Apakah Tuan yakin ingin membeli 20 Pil Bulan dengan harga, 2 Poin per Pil]

[Ya/Tidak]

"Ya"

[Ding! Membeli 20 Pil Bulan, Mengurangi 40 Poin System]

Fang Lin tidak berbicara apa-apa dan dia mengeluar lima Pil Bulan dari Inventory. Setelah itu dirinya mengkonsumsi kelimanya sekaligus dan bermeditasi untuk menyerap khasiatnya.

Lima menit berlalu, Fang Lin perlahan membuka mata dan dia tersenyum tipis karena merasa ingatan menjadi lebih segar dari sebelumnya.

Fang Lin kemudian bangkit berdiri dan dia keluar dari kamarnya, ia mencari ayahnya untuk meminta izin berpetualang. Di sisi lain, Fang Qin cukup terkejut ketika anaknya menghakouri dirinya, ia merasa kalau aura Fang Lin berbeda jauh dari tadi malam.

"Nak, apa kamu baru-baru ini naik tingkat?" Fang Qin bertanya untuk memastikan.

"Benar, ayah. Aku sekarang berada di ranah Pendekar Elit tahap Puncak, dan aku datang kemari untuk meminta izin berpetualang." Jawab Fang Lin dengan senyum tipis di wajahnya.

Fang Qin menahan nafasnya ketika mendengar itu, "Pendekar Elit tahap Pucak? Apa aku tidak salah dengar?! Bahkan jenius kota saja paling tidak berada di ranah Pendekar tahap Akhir!"

"Ayah tidak salah dengar..." Fang Lin mengeluarkan aura Pendekar Elit tahap Puncak dari tubuhnya.

Fang Qin yang melihat itu langsung diam seribu bahasa sebelum tawa lantang menggema di seluruh bagian rumahnya, "Hahahahaha... Putraku memang jenius!" Fang Qin berkata dengan nada antusias, "Baiklah, aku akan mengizinkanmu berpetualang. Berhati-hatilah di luar sana, jangan sombong karena ada banyak kultivator yang jauh lebih kuat darimu, mengerti?"

"Aku mengerti, ayah. Kalau begitu, aku pamit pergi..."

Fang Qin hanya mengangguk dan dia mengantar anaknya itu sampai ke teras rumah.

.....

Fang Lin kemudian melakukan perjalanannya menuju Hutan Kematian, dia bergerak ke utara tanpa berhenti dan akhirnya sampai ke wilayah luar Hutan Kematian.

Sebelum masuk ke dalam sana, Fang Lin memutuskan untuk beristirahat agar stamina dan Qi-nya yang terkuras selama perjalanan pulih kembali

.....

Setelah cukup lama beristirahat, Fang Lin akhirnya masuk ke dalam Hutan Kematian dan tanpa membuang waktu dirinya langsung pergi ke Danau itu.

Tidak ada halangan serius ketika Fang Lin menuju ke danau yang dirinya maksud. Danau tersebut cukup luas dan airnya yang jernih, namun kedalaman dari danau itu tidak bisa dijangkau oleh mata.

Ketika sampai, Fang Lin langsung menyelam masuk ke dalam danau dan dia berenang menuju satu-satunya Gua yang ada di kedalaman.

"Dingin sekali!" Fang Lin mengambil nafas dan dia masuk ke dalam Gua itu lalu menyusurinya.

Tak butuh waktu lama bagi Fang Lin untuk menemukan buku Naga Emas Surgawi, karena sedari awal dia sudah mengetahui lokasi tepatnya berada.

Sebelum membaca buku tersebut Fang Lin lebih dulu mengeringkan tubuhnya. Dia duduk di dinding Gua, lalu membuka halaman pertaman buku Naga Emas Surgawi dan membacanya.

.....

Usai menghafal bab Nafas Naga, Fang Lin langsung mencoba mempraktekkannya. Perlu diketahui, Nafas Naga berguna untuk mempercepat kultivasi.

***

Selama sebulan terakhir Fang Lin berkultivasi dengan Nafas Naga, dirinya sudah mencapai ranah Transformasi tahap Menengah.

Fang Lin perlahan membuka mata dan kemudian mengelus perutnya yang mulai keroncongan, "Sepertinya aku harus berhenti sementara waktu..." Gumamnya pelan.

Walaupun saat ini Fang Lin sudah berada di ranah Transformasi, dia tetap bisa merasa kelaparan jika tidak makan berminggu-minggu lamanya.

Fang Lin keluar dari Gua dan dia naik ke atas danau, ia kemudian langsung berkeliling hutan untuk mencari hewan buas untuk dimakan.

Beberapa saat kemudian, Fang Lin bertemu dengan seekor Beruang hitam setinggi 3 meter, beruang tersebut berada di ranah Pendekar Elit tahap Menengah.

Tanpa basa-basi Fang Lin langsung melesat ke arah beruang tersebut sambil mengepalkan tinjunya sekuat tenaga,

Beruang hitam itu yang terlambat menyadari serangan Fang Lin langsung terpental ke belakang dan menabrak sebuah batu besar hingga hancur.

"Satu serangan? Tidak buruk..." Fang Lin terkekeh pelan melihat beruang itu sudah mati.

Fang Lin berjalan santai mengarah beruang hitam, lalu mengambil Inti Monster yang berada di perut beruang tersebut.

Setelah itu, Fang Lin langsung membawa beruang hitam itu ke dekat pohon dan memotong-motongnya sampai menjadi bagian kecil menggunakan pedang Naga Hitam, ia lalu membakarnya di atas api unggun yang baru saja disiapkan olehnya.

Usai mengisi perut, Fang Lin langsung keluar dari Hutan Kematian, tujuannya saat ini adalah bertemu Gurunya di sekte Seribu Pedang.

Bersambung...

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!