NovelToon NovelToon

My Annoying Wife

Bab 1

VALLERY POINT OF VIEW:

❤️❤️❤️

Aku salah seorang dokter muda yang sedang bekerja di salah satu rumah sakit swasta bernama Antara Medika. Namaku Vallery Christasari, seorang perempuan nasrani yang tidak pernah beruntung dalam urusan percintaan.

Pacar pertamaku adalah teman sekelas ketika aku masih sekolah menengah pertama dan kandas di tengah jalan begitu saja karena kita terpisah pada saat kami melanjutkan ke jenjang selanjut nya, kurang nya komunikasi membuat kami memutuskan hubungan kami yang berjalan cukup lama dan tentu nya dengan cara pacaran yang sehat.

Ketika SMK, aku mengagumi teman sekelasku di jurusan geomatika bernama Jonathan Yohve. Tapi sedikitpun tak pernah ada rasa cinta dari nya untukku. Dalam diam aku selalu berdoa supaya suatu hari jonathan bisa memberikan hati nya untukku seraya aku tetap berusaha mendekati nya dan keluarga nya.

Pucuk di cinta ulampun tiba, setelah bertahun tahun aku menunggu laki laki dingin itu. Secara tiba tiba dia dan keluarga nya melamarku untuk menjadi tunangan nya. Dengan kebahagiaan yang membuncah, ku curahkan semua rasa cintaku pada jonathan tanpa ada cela untuk lelaki lain.

Tapi takdir berkata berbeda. Di saat aku sedang berada di puncak kesenanganku, tanpa ada angin dan hujan tiba tiba dia memutuskan tali pertunangan sepihak dengan alasan aku terlalu baik untuk nya.

Memangnya aku kurang baik apalagi untuk nya? Dia nggak pernah nganter aku shopping, aku juga nggak protes. Dia nggak pernah nganter aku ke salon, aku juga nggak pernah protes. Dia nggak pernah nganter aku ke tempat kerjapun, aku masih bisa ngerti. Kurang baik apa coba? Kurang memahami yang bagaimana lagi? Aku terlalu memahami jonathan.

Selama ini yang baik padaku hanya mommy nya, mommy nya yang selalu sering mengantarku kemana mana. Bener bener mertua idaman yang hobby nya hampir sama denganku. Tapi aku tidak sedang ingin menikahi mommy nya, aku ingin menikahi putra nya.

Sampai terdengarlah kabar jika jonathan menikahi teman sekelasku waktu SMK yang berbeda agama dengan nya. Hatiku rasa nya teriris, bagaimana tidak teriris? Baru saja aku memutuskan pertunangan dengan nya, selang beberapa hari dia sudah menikah dengan gadis bernama Mazea. Sungguh terlalu! Tapi karena aku sportif dalam hal cinta, dengan senang hati aku menghadiri acara akad nikah yang diadakan di rumah mempelai wanita.

Ini adalah awal dari sikap agresif dan tidak tahu maluku, dari banyak nya kekecewaan yang datang di dalam hidupku. Aku berusaha keras merebut Jonathan dari istri nya dengan seribu macam cara, tapi tidak ada satupun usahaku yang berhasil. Dan yang membuatku melongo adalah istri jonathan tidak cemburu sama sekali padaku karena aku bukanlah tipe suami nya. Menyebalkan sekali dia itu!

Sampai pada akhirnya istri jonathan yang bernama ‘Mazea’ megenalkanku pada laki laki beragama islam dengan pekerjaan nya yang hanya seorang guru pendidikan agama islam. ‘RIZAL FIKRI CHOIRUDDIN’, Itulah nama laki laki yang saat ini menjadi kekasihku dengan perantara Mazea.

Aku tahu hubungan kami yang tiba tiba ini sama sekali belum dilandasi cinta. Kami berdua sama sama sedang mencoba menjalin hubungan. Aku bahkan tidak peduli jika agama nya islam, toh yang sesama nasrani saja bisa memutuskan tali pertunangan secepat itu. Yang ku inginkan saat ini hanyalah menikah dan tidak ingin ditinggalkan lagi. Aku bahkan rela ikut agama nya asalkan dia tidak meninggalkanku.

Sore ini aku sedang berada di rumah sakit dengan brianna, dia adalah dokter bedah di rumah sakit ini sekaligus adik dari mantan tunanganku. Aku melambaikan tangan pada zea yaitu istri jonathan seraya menikmati beberapa makanan yang sudah ku pesan.

“Apa tidak ada yang mau sharing hubungan rumah tangga?” keluh zea seraya menjatuhkan bokong nya di kursi kantin tersebut.

“Aku aja belum menikah,” sahutku yang masa bodoh dengan urusan rumah tangga orang.

“Aku dan Nathan sering bertengkar nggak jelas,” sahut Brianna.

“Berantem? Berantem di kamar maksudmu?” kata zea terkekeh.

“Berantem beneran, kak zea,” kata nya serius.

“Kok aku nggak pernah tau, bukan nya kita serumah?”

“Masak berantem harus semua nya tau sih,” keluh Brianna.

“Emang nya berantem kenapa sih?” tanya zea penasaran.

“Kita sedang memikirkan keturunan, tapi aku belum siap. Aku belum bisa meninggalkan pekerjaanku,” kata Brianna kesal.

“Kamu donk cerita masalah rumah tanggamu sama jonathan,” celetukku pada zea.

“Kalo kak zea mah nggak pernah ada masalah,” sahut Brianna.

“Iya, “ kata zea tersenyum hambar.

“Kamu donk cerita hubunganmu dengan pak rizal, uda sampe mana nih?” todong zea padaku.

“Aku pikir calonku itu nggak normal,” kataku lesu.

“Nggak normal?” tanya zea dan Brianna bersamaan.

“Kamu tahu nggak sih selama beberapa bulan ini aku belum pernah dicium sama dia,”

“Itu nama nya dia menghormati kamu,” sahut zea.

“Pernah aku nyoba mau nyium dia, eh ditahan sama dia. Malu banget nggak sih? Aku ditolak mentah mentah, ngerasa nggak berharga banget,” kataku kesal yang membuat zea terkekeh.

“Dia lulusan pendidikan agama, jelas aja nggak mau kamu cium,” kata zea cepat.

“Pernah juga aku ajak ke rumahku, uda susah susah pake baju sexy. Aku dianggurin gitu aja,” keluhku.

“Emang nya kamu mau diapain?”

“Diobok obok!” jawabku kesal.

“Heh?” zea geleng geleng kepala denger obrolan vulgar dari mulutku.

“Apa dia nggak suka sama aku ya? Bukan nya jonathan dulu juga selalu nolak aku dalam segala hal,” kataku kesal.

“Kalian tunangan aja,” sahut Brianna.

“Trauma, aku pengen langsung nikah aja,” sahutku.

“Langsung nikah juga boleh, asalkan dia mau nikah sama kamu,” kata zea terkekeh.

“Jelas maulah,” kataku percaya diri.

“Pede banget sih,” kata zea terkekeh.

“Sini sini,” kataku menyuruh mereka mendekat ke arahku. Zea dan Brianna merapatkan tubuh mereka.

"Jangan bilang siapa siapa ya,” bisikku.

Dengan cepat mereka menganggukkan kepala.

“Aku sudah perkosa dia semalem,” kataku pelan.

“Hah?” zea dan Brianna terkejut barengan.

“Biasa aja kali,” sahutku santai.

“Kamu perkosa dia dimana?” kata zea berusaha berkata sepelan mungkin.

“Di kontrakan dia,”

PLAAK…

Zea reflek menepuk tanganku keras.

“Sakit tau,” desisku.

“Gila! Kamu perkosa temenku?” kata zea pelan penuh penekanan.

“Ya, biar aku nggak kehilangan dia!” sahutku santai.

“Dia itu type cowok setia,” kata zea.

“Tapi usahaku berhasil loh,” kataku tersenyum.

“Berhasil apa? Berhasil perkosa dia?” Tanya Brianna memutar bola mata nya.

“Berhasil membuat nya ingin menikahiku secepat nya,”

“Heh?”

“Kami akan menikah bulan depan,” kataku terkekeh.

“Bulan depan?” kata zea dan Brianna barengan.

“Iya, aku bilang aja jika aku sudah minum obat penyubur, bisa aja kan kecebong nya dia tumbuh dengan cepat di lautan cinta perutku,” kataku tersenyum bangga.

“Bener bener cewek gila yang pernah ku temui, pantas saja jonathan bergidik melihatmu,” kata zea lemas.

“Trus apa reaksi nya?” Tanya Brianna.

“Dia frustasi, takut kalo aku hamil,” kataku terkekeh mengingat wajah polos kekasihku.

“Lalu kalian akan nikah dengan cara apa?” tanya zea.

“Islam,” sahutku yang sudah mantab berpindah agama.

“Orangtuamu nggak marah?” tanya zea.

“Tinggal bilang aja kalo aku hamil duluan,” jawabku santai.

“Maka nya calon suamimu kelihatan stress berat,” celetuk zea.

“Ntar kalo uda sah juga nggak stress lagi, dia yang bakalan seneng tiap hari didampingi cewek secantik aku,” kataku seraya memandang foto Pak Rizal yang ada di ponselku.

klik jempol, tinggalkan comment dan berikan vote ya 🙏😁

Semoga crita ini bisa diterima 🤗

Bab 2

RIZAL POINT OF VIEW:

🎈🎈🎈

Malam ini ketika aku sibuk mengerjakan lesson planku, tiba tiba saja ada suara mobil di depan kontrakanku yang kecil ini. Kemudian disusul dengan ketukan pintu, tidak ada salam dan hanya ketukan pintu saja. Dengan cepat ku buka pintu nya dan ku lihat kekasihku yang sangat cantik itu sudah berdiri di depanku. Tanpa ucapan apapun dia langsung nyelonong masuk.

“Lama banget sih bukain pintu nya, gerimis tau. Aku kan dingin di luar,” kata nya cemberut seraya mengusap usap lengan nya yang mulus tanpa cacat itu.

Entahlah berapa uang yang dia keluarkan untuk perawatan kulit nya, apa bisa aku membiayai perawatan kulit nya setelah kami menikah nanti. Aku menelan ludah membayangkan gajiku yang hanya seperempat dari gaji nya yang dokter itu. Meskipun sekolahku membayarku mahal, tapi tak sebesar gaji dokter.

“Jangan kesini malam malam, Val,” kataku lirih.

“Kenapa nggak boleh? Apa kamu punya selingkuhan? Iya?” cebik nya.

“Bukan, bukan begitu. Nggak enak sama tetangga, ntar ngomongin kita yang enggak enggak,” kataku lembut.

“Bagus donk, biar kita cepet dinikahin aja kalo kepergok begituan,” kata nya seraya menutup pintunya membuatku menelan ludah.

🐰🐰🐰

Hal ini berawal dari beberapa hari yang lalu. Entahlah aku harus bersyukur atau istighfar memiliki kekasih yang cantik nya di atas rata rata ini. Bukan hanya cantik nya yang di atas rata rata, pekerjaan nya juga membuatku beringsut tak percaya diri.

Tapi setelah menjalani hubungan dengan nya dalam beberapa bulan, aku menyadari jika dia benar benar serius denganku. Dia berbeda dengan perempuan lain nya, dia tidak ingin mempermainkanku meskipun aku bukan orang sekaya dia. Dia tidak pernah memandang rendah pekerjaanku, bahkan dia mau nyamperin aku ke kontrakan yang ala kadar nya ini.

Kami menjalani hubungan normal seperti pasangan lain nya, pergi makan, nganter dia ngemall atau nonton di bioskop. Tapi pacaran kita masih bisa dibilang pacaran sehat, kami hanya sekedar berpegangan tangan ketika jalan. Tidak ada pelukan ataupun ciuman, itu karena aku sangat menghormati nya. Sampai suatu hari ketika aku mengantar nya pulang, rumah nya terlihat sepi karena mama dan papa nya sedang ke luar negeri.

Aku nggak tau seberapa kaya kekasihku ini, liburan orangtua nya aja ke luar negeri. Rumah nya gede banget, halaman nya aja pake rumput halus mirip lapangan golf. Aku duduk di sofa seraya memperhatikan setiap sudut ruangan yang ada.

“Mau minum apa?” Tanya nya yang barusan keluar kamar dan menuruni tangga menggunakan pakaian sexy selutut nya berwarna merah.

“Astaghfirullah,” gumamku seraya mengusap dadaku, ini benar benar godaan terbesar.

Siapa juga yang tidak akan tergoda dengan lekuk tubuh nya yang terlihat nyata di depanku. Dengan santai nya dia duduk di sampingku seraya mengusap usap lenganku membuatku berkeringat dingin saja. Dengan cepat ku usap dahiku yang penuh dengan peluh.

“Tatap aku,” kata vallery seraya menangkup kedua pipiku untuk menghadap kearah nya.

Dia sudah memejamkan mata nya seraya mendekatkan bibir nya kearah bibirku tapi dengan cepat telapak tanganku nemplok di bibir sexy nya itu. Detik itu juga dia sangat kesal padaku hingga mengusirku dari rumah nya. Berbagai kata makian keluar dari mulut nya.

“Kamu itu beneran suka ama aku atau gimana sih? Kita pacaran uda lama, masak sejauh ini kita Cuma pegangan tangan doank? Peluk dikit donk, atau seenggak nya cium kening aku. Aku beneran kesel sama kamu, Zal! Kamu ngingetin aku sama mantan tunangan aku, kamu tau Jonathan kan? Dia juga nggak pernah mau aku sentuh,” kata nya dengan nada meninggi.

“Tapi Val,”

“Uda deh, mendingan kamu pulang aja daripada bikin aku emosi,” kata terakhir nya malam itu.

🎈🎈🎈

Untuk hari berikut nya dia marah padaku, tidak ada satupun pesan yang masuk ke dalam ponselku. Tidak ada satupun panggilan yang masuk ke ponselku juga.

Aku benar benar merasa stress berat, pasal nya hubungan kami saat ini nggantung banget dan nggak jelas. Dibilang putus juga enggak dan dibilang pacaran tapi tidak ada komunikasi sama sekali. Dia bahkan tidak pernah membalas pesanku dan tidak menerima panggilan dariku. Dari situ aku sempat merasa putus asa, apa aku memang bukan jodoh nya.

Biarlah, lagipula kita berbeda agama, pikirku.

🎈🎈🎈

Malam itu aku sengaja ingin menjemput nya ke rumah sakit karena ingin meminta kejelasan tentang hubungan kami yang bener bener bagaikan telur di ujung tanduk, bener bener genting dan kritis.

Tapi saat aku akan keluar rumah, tiba tiba saja sebuah mobil mewah yang ku kenal berhenti di depan kontrakan. Ku lihat vallery dengan anggun nya turun dari mobil tersebut dan berjalan ke arahku. Bukan baju sexy merah selutut lagi yang dia kenakan, tapi sudah di atas lutut. Celana jeans sexy nya yang diatas lutut berpadu dengan kemeja putih tipis bersih yang sangat ketat melekat di tubuh nya.

“Aku mau bicara,” kata nya masih dengan nada kesal.

“Ya, bicaralah,” kataku lirih.

“Di dalam, kamu nggak nyuruh aku masuk?” Tanya nya masih dengan wajah cemberut.

“Masuklah,” kataku seraya masuk ke dalam ruang tamu dan diikuti oleh nya.

Dengan segera dia menutup pintu kontrakanku.

“Kenapa harus di tutup?” protesku.

“Aku nggak mau ada yang dengar,” kata nya santai.

“Kita bisa bicara pelan saja,” kataku lembut.

“Aku nggak bisa,” kata nya seraya duduk di sampingku tanpa jarak.

Dengan cepat dia meraih tengkukku dan mencium bibirku penuh nafsu, dia mulai naik ke pangkuanku dan menghadap ke arahku. Aku masih melihat nya penuh dengan keterkejutan saat dia menciumku dengan liar seraya memejamkan mata nya.

Ini pertama kali nya untukku, benar benar pertama. Ada sebuah aliran yang ku rasakan dalam tubuhku, dan aliran ini juga baru ku rasakan seumur hidup. Dia satu satu nya wanita yang berani melakukan ini padaku.

Aku hanya bisa mematung memandang nya yang menciumku cukup lama, tidak ada yang bisa ku lakukan saat ini. Perlahan dia melepaskan ciuman nya dengan napas yang menderu.

“Kamu normal nggak sih, zal?” Tanya nya dengan tatapan nanar.

“Kamu sama sekali nggak tertarik sama aku?” Tanya nya lagi mulai terisak.

“Kamu Cuma mainin aku kan?” imbuh nya.

“Kamu nggak bener bener cinta sama aku,” kata nya kesal seraya beralih dari pangkuanku dan hendak pergi begitu saja.

“Kita putus aja deh,” seru nya yang membuatku menahan lengan nya.

“Aku cinta sama kamu, Val. Aku nggak main main, aku serius sama kamu,” kataku yang membuat nya terdiam.

“Kalo gitu kamu nggak normal!” seru nya.

“Nggak normal gimana?” tanyaku mulai putus asa.

“Adikmu nggak tegak saat aku naik di pangkuanmu,” kata nya seraya meremas juniorku yang sedang memakai celana kain, memang aku jarang memakai celana jeans semenjak menjadi guru. Siapa bilang tidak tegak? Aku bener bener menahan hasratku saat ini.

“Aku sedang menjaga kehormatanmu,” kataku lembut seraya merapikan rambut nya yang mulai berantakan.

“Itu hanya alasanmu saja supaya bisa ninggalin aku, Akhirnya kamu bakalan ninggalin aku kayak jonathan kan?” kata nya seraya menarik tengkukku lagi untuk dicium nya. Mengarahkan tanganku untuk meremas dada nya yang tak bisa ku ungkapkan dengan kata kata. Lama sekali dia memancing nafsuku.

“Kamu pikir aku tidak normal, Val? Aku normal,” kataku serak seraya mengangkat tubuh nya ke dalam kamar kontrakanku yang kecil dan tidak layak itu.

Kali ini aku tidak bisa menahan hasratku karena dia terus aktif memancingku. Ku letakkan tubuh nya di kasurku tapi dengan cepat dia membuka seluruh pakaian nya. Dia benar benar wanita gila yang pernah ku temui dan mampu membuatku tergila gila pada nya setelah tingkah gila nya saat ini.

Ku pikir perempuan segila dia pernah melakukan nya dengan oranglain, dengan berani nya dia naik ke atas tubuhku dan menindihku penuh percaya diri sampai akhirnya tubuh kami menyatu.

Tapi ternyata yang membuatku terkejut, dia masih perawan. Aku adalah orang pertama yang melakukan itu dengan nya. Dia hanya berdesis menahan rasa sakit, dengan cepat ku ubah posisi kami dan ku lanjutkan permainan ini dengan lembut supaya dia tidak kesakitan.

Ada rasa penyesalan yang teramat besar di hatiku saat ini, aku sudah melakukan dosa besar bersama gadis yang sekarang sedang tersenyum menatapku seraya memeluk tubuhku yang masih polos tanpa sehelai benangpun.

“Kamu puas?” kataku penuh kecewa, dia tersenyum mengusap pipiku.

“Jangan minta melakukan ini lagi padaku, tunggulah sampai kita menikah nanti,” kataku lagi.

"Hem, aku tadi minum obat penyubur sebelum datang ke sini,” kata nya dengan senyuman yang mengembang sempurna.

“Lalu?”

“Kita tunggu kecebong di dalam perutku ini tumbuh,” ucap nya bahagia.

“Ya Tuhan,” gumamku frustasi.

“Kamu harus segera menikahiku sebelum perutku membuncit,” kata nya menatapku tajam.

Jangan lupa like, comment and vote 🙏😊

mohon maaf jika di luar keinginan anda anda semua 🙏🙏🙏😊

Bab 3

🐡Hubungi aku,

Delisha.🐡

Sebuah pesan masuk di ponsel Rizal. Dengan cepat dia membuka nya dan tersenyum melihat nama yang tertera di sana.

Delisha adalah teman nya sejak kecil dan sangat dekat dengan nya serta keluarga nya. Seorang gadis sederhana dengan aklhak yang baik dan sayang pada keluarga nya. Banyak waktu yang sudah mereka habiskan bersama sejak kecil. Delisha adalah cinta pertama Rizal yang tidak mungkin dimiliki karena gadis tersebut sudah memiliki kekasih yang lebih kaya dari Rizal.

Mereka berpisah ketika Delisha lebih memilih bertunangan dengan laki laki kaya tersebut, dan rizal lebih memilih pergi ke kota dan mengabdikan diri nya di dunia pendidikan.

Dengan cepat rizal menghubungi siapa pengirim pesan tersebut dan tidak lama pula si pengirim pesan menerima panggilan nya.

“Aku sekarang ada di kota dingin,” sahut delisha.

“Dimana kamu? Aku akan menjemputmu,”

“Jemputlah aku segera, akan ku kirim alamat nya,” kata delisha dengan senyuman mengembang di wajah nya.

🦋🦋🦋

Seorang dokter cantik bernama Vallery sedang menunggu tunangan nya di ujung café yang sudah berjanji akan mengantar nya memilih sebuah konsep dan thema pernikahan. Dengan sabar vallery menunggu tunangan nya sampai habis dua gelas orange juice.

“Kenapa dia lama sekali? Ini sudah lebih dari satu jam! Padahal ku sempat sempatkan melarikan diri dari rapat di runah sakit tadi,” gerutu nya seraya memainkan sedotan yang berada di gelas bening milik nya.

Sesuatu berwarna perak menggelinding cepat dan tepat berhenti di depan high heels berwarna gold yang dia pakai. Dia melihat kearah benda tersebut dan memungut nya. Sebuah cincin sederhana yang sangat indah.

“Itu cincinku,” kata seorang perempuan cantik dengan senyuman menawan yang ada di depan nya.

“Iya, aku hanya memungut nya karena berhenti tepat di depanku. Ini untukmu,” kata vallery seraya tersenyum mengembalikan cincin nya.

“Terimakasih banyak, namaku Delisha. Semoga lain waktu kita bisa bertemu lagi,” kata delisha tersenyum ramah.

“Ya, semoga saja. Maaf saya harus segera pergi,” kata Vallery tersenyum seraya beranjak pergi dari café tersebut karena pihak wedding organizer sudah menunggu nya cukup lama.

Dengan cepat dia menaiki taxi dan berlalu pergi menuju tempat pihak wedding organizer.

“Dasar Rizal menyebalkan! Tidak bisakah dia tepat waktu,” gerutu vallery sepanjang perjalanan nya menuju pihak wedding organizer.

Sedangkan lelaki tampan bernama Rizal itu sedang mengendarai motor nya untuk menjemput teman semasa kecil nya dengan cukup tergesa gesa dan sedikit mengebut.

Sampailah dia di sebuah café yang dikirimkan oleh delisha, dengan segera dia mengedarkan pandangan nya ke seluruh ujung café untuk mencari perempuan yang dia maksud.

“Delisha,” panggil rizal dengan wajah bahagia.

“Aku pikir kamu sudah tidak mengenalku lagi,” sahut delisha.

“Mana mungkin aku melupakanmu,” kata rizal tersenyum.

“Bagaimana kabarmu?"

“Kamu lihat sendiri jika aku baik baik saja,”

“Aku tahu, terlihat jika kamu baik baik saja. Ku pesankan sesuatu ya,”

“Sepertinya tidak sekarang,” kata rizal seraya melihat salah satu pesan dari vallery yang masuk di ponsel nya.

🐡Cepat datanglah ke cengkir ijo gallery, aku sudah ada di sini karena malas menunggumu di café selama satu jam. Aku benci menunggu!

Vallery🐡

Rizal tersenyum membaca pesan dari tunangan nya. Tanpa membalas pesan dari vallery, dia memasukkan lagi ponsel nya di saku celana.

“Pesan dari siapa? Kenapa tidak bisa makan denganku sekarang?” Tanya delisha.

“Aku sudah ada janji dengan seseorang,”

“Bolehkah aku ikut?”

“Tentu saja boleh, tapi tidak naik mobil mahal seperti milik tunanganmu,” sahut Rizal terkekeh.

“Apa naik kereta kuda seperti tuan putri,” celetuk delisha ikut terkekeh.

Rizal memakaikan helm pada delisha dan langsung melajukan motor nya ke alamat yang dikirimkan vallery lewat ponsel nya.

🦋🦋🦋

Sebuah bangunan klasik bertuliskan cengkir ijo gallery, sebuah usaha yang bergerak dalam segala hal tentang persiapan pernikahan.

Rizal memarkir motor nya di halaman bangunan tersebut, menggandeng tangan delisha supaya mengikuti nya masuk ke dalam. Dia mencari ke segala sudut dimana kekasih nya berada.

“Apa kamu akan mengajakku menikah?” Tanya delisha tersenyum bercanda.

Dari kejauhan Vallery melambaikan tangan pada kekasih nya yang sedang menggandeng tangan seorang perempuan.

Siapa perempuan itu? Kenapa wajah dan pakaian nya tidak asing lagi?

Dengan cepat Rizal dan delisha menghampiri vallery yang sedang duduk memegang sebuah majalah dengan salah satu pihak Wedding organizer yang ada di depan nya.

“Kenalkan dia tunanganku,” kata Rizal memperkenalkan vallery pada delisha.

Delisha dengan respon sedikit terkejut langsung mengulurkan tangan nya untuk menjabat tangan vallery.

“Aku sahabat Rizal sejak kecil,” kata delisha ramah.

“Senang bertemu denganmu, ternyata kita bertemu lagi. Namaku vallery,” kata vallery memperkenalkan diri nya.

“Jadi kalian sudah bertemu?” Tanya rizal sedikit terkejut.

“Ya, ketika aku menunggumu lama tadi,” kata vallery seraya memutar bola mata nya kesal.

“Maafkan aku,” kata rizal seraya menjatuhkan bokong nya di sofa sebelah vallery.

“Jadi kamu terlambat hanya untuk menjemput nya?” bisik vallery kesal.

“Dia tidak tahu jalan, dia jauh dari desaku,” kata rizal berbisik pula.

“Dia pernah bertemu orangtuamu?”

“Tentu saja,”

“Kamu bahkan tidak pernah mengajakku bertemu orangtuamu ke desamu!” cebik vallery.

“Nanti ada waktu nya, sayang,” kata rizal masih berbisik.

“Apa jadi memilih konsep dan thema nya?” kata seorang pria yang sedari tadi memandangi kedua pelanggan nya yang sedang berbisik bisik.

“Tentu saja jadi,” sahut vallery dengan senyum yang dipaksakan.

Setelah menentukan konsep pernikahan, mereka memutuskan untuk pulang.

“Ku pesankan taxi ya?” kata rizal pelan.

“Dan kamu akan berboncengan dengan nya?” bisik vallery kesal.

“Lihatlah rokmu seminim ini, tidak mungkin kan aku memboncengmu,” kata rizal.

“Bilang saja ingin berduaan dengan nya!” vallery semakin kesal.

“Ya sudah, biar ku pesankan taxi untuk nya,” kat rizal mengalah.

Delisha sedari tadi memperhatikan dua sejoli yang sedang berbisik bisik tanpa tahu apa yang mereka bicarakan.

Akhirnya mereka berpisah di jalan ketika taxi sudah datang menjemput delisha. Sekarang tinggal sepasang kekasih yang masih sibuk berdebat.

“Ini,” kata rizal seraya memberikan sarung yang baru saja dia keluarkan dari jok motor nya.

“Apa ini?” Tanya vallery membelalakkan mata nya.

“Sarung, apalagi?”

“Untuk apa? Kita mau ena ena disini?”

“Pikiranmu!” kata Rizal seraya menoyor kening vallery dengan jari telunjuk nya.

“Lalu buat apa?”

“Buat nutupin rokmu yang mini itu, kalo mau ku bonceng tutupi pake sarungku!”

“Ya Tuhan, demi apa coba? Aku bisa diketawain orang,”

“Mending diketawain orang daripada semua melihat kemulusanmu itu,” kata rizal kesal.

“Wah, kamu sedang perhatian padaku? Iya?”Tanya vallery dengan senyuman maut nya.

“Terserah, mau bonceng atau tidak? Kalau mau bonceng harap pake sarung nya!”

“Iya, mau!” kata vallery seraya menahan malu mulai memakai sarung yang diberikan oleh rizal.

Jangan lupa like, comment and vote ya 🙏👍😁

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!