NovelToon NovelToon

Ternyata Kamu Pemenang Hatiku

Episode 1 Kakak Tampan

Prolog.

Raehan pemilik wajah tampan,selain paras tampan yang ia punya.

Ternyata Raehan juga putra dari keluarga yang berada. Semua fasilitas ia punya.

Ketampanannya bikin terpesona kaum Hawa yang

memandangnya.

Ya bawaannya yang " COOL."

Semakin membuat penasaran para wanita.

Paras tampannya memang kerap bikin wanita

Khilaf. Tak mampu menghindar dari pesonanya.

Tak ada yang menyangka.

Pemilik wajah tampan itu memilih keluar dari

Rumah besarnya. Hanya demi seorang yang sudah

memenangkan hatinya.

Siapakah wanita yang sangat beruntung itu?"

Jawabannya ada di dalam kisah .

Ternyata Kamu Pemenang Hatiku.

"Okeee kakak!"

Selamat membaca...

Jangan lupa.

Dukungan dan votenya terimakasih.🙏🙏🙏🙏

Siapa sich anak fakultas teknik yang tak kenal sosok Raehan.

Raehan adalah anak mami yang semua fasilitasnya selalu tercukupin." Badannya yang tinggi tegap,kulitnya yang putih bersih,kalo tersenyum pokoknya bikin semua hati cewek bakal meleleh.

Pagi itu entah angin apa yang membawa Raehan bertandang ke fakultas sebelah.

"wow.."

Siapakah sosok tampan itu,bisik Siska mulai berkhasak-khusuk .

"Mana- mana...?"

Teriak Andini si cewek tercantik di fakultas pendidikan.

Yups Andini termasuk cewek idaman semua kaum adam,postur tubuhnya yang tinggi semampai bak pragawati dan selalu berpenampilan modis,dan selalu wangi.

Raehan mulai risih dengan tatapan semua mahasiswi yang terpana melihat ketampanannya .

"Uuhh.."

Kalo bukan demi adik semata wayangnya dia malas bertandang ke fakultas ini.

"Ehhh,siapa itu cewek mungil?"yang terus melangkah dengan pasti tanpa sedikit pun menoleh kearahnya .

Mata Raehan terus memperhatikan cewek mungil itu,yups baru kali ini seumur hidup ku diabaikan oleh tatapan cewek yang melihatku.

Bisik hati Raehan jadi penasaran.

Cewek itu benar- benar aneh boro- boro terpana ketika melihat ketampanan Raehan,melirik sedikit pun tidak ke arah ku kata Raehan dalam hati .

" Haii...Kak Bro,sudah lama kah kau tersesat disini ?"

Sapaan Filza adiknya semata wayangnya sungguh menyebalkan.

"Bak tersesat dialam lain,kata Raehan sambil nyengir menanggapi candaan adiknya.

Filza adalah adik satu - satunya Raehan,Filza gadis yang cerdas selalu berprestasi .

Mamah dan papahnya menginginkan adiknya mengambil fakultas kedokteran.

Tapi ternyata menjadi seorang dokter bukanlah cita -cita Filza .

Filza malah memilih keguruan dengan dalih dia menyukai dunia anak- anak .

semenjak Raehan menjemput Filza di hari itu, untuk pertama kalinya Raehan melihat cewek mungil teraneh dihidupnya .

" Siapa namanya ya?"di fakultas mana dia?" Raehan benar - benar di buat penasaran oleh sikapnya .

Sore ini Raehan iseng jogging disepanjang jalan menggitari komplek disekitar rumahnya .

dia sangat beruntung terlahir dalam keluarga yang berkecukupan .

Tapi walaupun dia hidup serba kecukupan dia tetap menjadi pribadi yang tidak sombong.

dia selalu rajin berbagi lho. Duchhh hati cewek mana coba... yang tidak melumer dengan semua

pesonanya.

"Kakak ganteng..!"

Suara anak umuran sekolab dasar meneriaki Raehan yang sedang melintas didepan rumahnya

senyuman termanis Raehan selalu berikan pada siapapun yang sudah menyapanya.

Anak itu ternyata tidak sendiri,ada seseorang yang keluar dari pintu gerbangnya.

"Haiii... " cewek mungil itu.

Teriak hati Raehan,"satu titik terang mulai kukuak, katanya dalam hati.

Filza mengetuk pintu kamar kakaknya.

Tok Tok Tok..

"Kakak.. "

Suara Filza memanggil kakaknya.

"Masuk..!" terdengar suara Kak Raehan

mengijinkan Filza masuk.

Gadis cantik itu lalu mengigatkan kakaknya lagi.

"kak pokoknya besok harus bangun pagi-pagi

ya, jangan sampai lupa !"

Pesan Filza pada sang kakak.

"Siap...!"kata kak Raehan membuat Filza tertawa.

Kak Raehan terlihat semakin tampan dengan kemeja kotak-kotaknya. Filza masuk kedalam mobil dan duduk disamping kakaknya.

"Heemmmmmm wangiiiii...!"

kata Filza sambil hidungnya mengendus badan

kakaknya.

"Apaan sich de?"

kata kak Raehan sambil menarik

hijab Filza. kakak tau nggak temanku sepertinya cocok dech buat jadi pacar kakak.

Kata Filza memulai pembicaraannya.

Raehan terus menyimak semua kata-kata Filza, dengan lancar Filza terus menerangkan satu persatu lengkap dengan kebiasaannya.

Tapi sayang ada satu nama yang belum sempat Filza terangkan ke kakaknya. keburu mobilnya

dah berhenti tepat di depan fakultas pendidikan.

..."Oke terimakasih."...

...ucap Filza kepada kakaknya...

sebelum ia turun dan menutup pintu mobilnya.

Hari ini sebelum putar balik mobilnya.

Raehan berusaha menemukan si cewek mungil

itu. dia berharap cewek itu melintas di hadapannya. tapi sampai akhirnya memutuskan

untuk pulang... cewek itu tak nampak juga.

Oke sampai jumpa lagi

Di Episode Selanjutnya 😉

Episode 2 Senyum Kak Hana

Tubuh mungil itu terlihat lincah menyelinap

diantara kerumunan anak-anak usia SD.

"Assalamualaikum..." sapanya dengan ramah ditambah hiasan senyum kasnya.

"Walaikumsalam."

Jawab mereka serempak sambil berebutan salim.

"Okee hayooo... duduk dengan tertib!"

perintahnya dengan tutur bahasa yang santun

disertai senyum manisnya.

"Senyuman kak Hana ituu.... bagaikan bintang."

Tiba-tiba celetuk siAfi dengan jujur sambil terus

memandangi Hana.

"Kok seperti bintang...?"

Jawab cewek yang dipanggil kak Hana.

"Iyaaaa... karena indah dipandang!"

Lanjut Alfi menjelaskan.

"MasyaAllah ."

Kata Hana singkat. anak-anak sekarang begitu pandai berkata-kata, yang kadang diluar dugaan Hana.

Oyaa.... anak-anak ini , adalah anak-anak komplek tempat Hana tinggal.

ada yang minta privat bidang study, ada yang belajar ngaji. pokoknya satu paket.

Dan Hanapun juga senang melakukannya. lagian juga waktunya tidak menganggu jam kuliahnya.

Sore ini Raehan melintasi rumah yang berpagar hitam itu ia sangat berharap ada seseorang yang keluar dari pagar itu.

"Kakak ganteng..."

Teriakan anak yang kemarin masih sama dengan teriakan yang sama.

Raehan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sambil membalas sapaan anak itu dengan senyumnya.

"Anak yang lucu.."

Kata raehan dalam hati. sepertinya kenyataan tak seindah harapan hatinya.

"Gluk .. gluk... gluk..."

Raehan meneguk air putih dari botol yang selalu sengaja ia bawa dari rumahnya.

"Kalau minum sambil duduk kakak!"

terdengar sebuah suara mengingatkan Raehan adab minum. seketika Raehan menghentikan tegukannya.

Dan ketika ia menoleh keasal suara itu.

sang pemilik suara itu hanya menganggukkan

kepalanya lalu berlalu.

sama seperti waktu itu... terus melangkah, dan tatapannya selalu fokus didepan terus berlalu

menghilang dari pandangan.

"Hemmmmm."

Unique qirl .

julukan baru Raehan berikan buat ... siapa yaa namanya?"

Raehan selalu bertanya dalam hati.

Filza tampak serius di depan leptopnya, dan diantara modul tebalnya.

sampai dia tak mempedulikan kehadiran kakaknya. Raehan berdiri seperti orang asing dikamar adiknya , semenit,dua menit Filza masih Fokus tanpa bergeming.

Raehan terus memperhatikan adiknya.

Mungkin tugas kampusnya sedang numpuk sampai segitunya Raehan aja diabaikan.

"Duchhh... sakitnya tak dianggapp."kata Raehan

yang akhirnya memutuskan keluar kamar.

Filza senyum mendengar curahan hati kakaknya.

Saat mo melangkah kearah teras depan,

Raehan melihat bi Sumi sibuk menyiapkan minuman beserta makanan kecil.

"Mo ada tamu bi?"tanya Raehan kepada bibi.

"Iya kak...!

Kata bik Sumi.

Biasa teman-temannya neng Filza.

katanya mo ngerjain tugas kuliah bibi menjelaskan pada Raehan.

Akhirnya Raehan memilih untuk tidur dikamarnya . untuk menghindari teman-teman adiknya. baru saja pemuda tampan itu hendak memejamkan matanya. suara-suara itu begitu hebohh.

"Hello say..." lalu tiba-tiba cekikikan

Gituu kali yaaa kebiasaan cewek-cewek , kalau

ketemu temannya selalu hebohhhh..

Raehan memilih menutup telinganya dengan bantal.

"Hana pulang duluan yaa man teman."

"Afwan yaaa?"

Assalamualsikum."

Salam Hana.

"walaikumsalam."

Oke han..nyantai saja. besok kita tinggal kompakin dikampus. jawab Filza sang tuan rumah.

"Yupsss..." serempak suara andini dan siska sambil acungkan kedua jempol mereka.

Hana mempercepat langkahnya..

ia nggak rela kalau anak-anak itu harus terlalu lama menanti. dari gerbang nampak Rizki berlari menyambutnya.

"kak Hana...." lalu diikuti dengan langkah dan teriakan yang lain.

"Assalamualaikum.."

Sapa Hana dihiasi senyumannya. "walaikumsalam..."

kok kakak lamaaaaa.... ? tanya Alfi .

yaa... hari ini kak Hana nyelesai tugas kuliah kakak dulu ... baru dechhh kakak menjumpai kalian..

Oooooo... jawab mereka kompak.

Come on you guys ready !!

"we are ready".

Oke Bagi Kalian yang ingin tau lebih banyak lagi tentang cerita yang diatas , Tunggu Episode selanjutnya yaa 😉

Episode 3

"Suara cekikikan itu...". Membangunkan Raehan. Astagaaaa.... ini para cewek, ngrumpi dari menghantarkan tidurku sampai membangunkan

tidurku kembali. keluh Raehan sambil beranjak menyalakan TV dikamarnya . volumenya sengaja Raehan gedein ia berharap suara cekikikan itu tak terdengar lagi.

Di taman bacaan, Hana masih semangat dengan anak-anak didiknya.

"Oke.. siapa yang suka baca buku cerita..? , tanya hana. "sayaaaaaa.. jawab semua anak yang hadir ditaman bacaan itu. Oke kalian semua anak pintar, semua dapat jempol dari kakak .

coba siapa sekarang yang mau mendengarkan !cerita..? Hana bertanya lagi.

"Sayaaaa... jawab mereka kompak.

Oke kakak minta kalian duduk dengan tertib, jangan lupa perhatikan ceritanya yaa.. karena seperti biasa kakak akan tanyakan pelajaran apa yang harus kita ambil dalam kisah ini.

" You Ready??.

I'm Ready.....!!!!

Kisah tentang Khalifah Umar Bin Khattab dan Anak wanita Penjual Susu.

"suatu malam, Umar Bin Khattab usai berkeliling dia menyandarkan tubuhnya pada dinding sebuah rumah sederhana.

Tak sengaja umar mendengarkan pembicaraan dua orang orang wanita . Terdengar suara "sang ibu merayu putrinya untuk melakukan kecurangan .

"campurkan air kedalam susu yang akan kita jual

itu . Nak", Kata seorang wanita.

"Tapi ibu. khalifah Umar melarang hal ini".

sanggah putrinya. Khalifah memang melarang mencampur susu dengan air karena dianggap sebagai kecurangan dalam berdagang.

"Ayo lakukan, Umar Bin Khattab kan tidak mungkin melihat kita," ibunya mendesak terus.

Sang anak menjawab dengan bijak ," iya ibu,

Khalifah tidak melihat kita. Tetapi Allah SWT

pasti melihat kita," katanya.

Umar sangat terkesan dengan jawaban tersebut.

Dia mengagumi kejujuran gadis penjual susu yang sederhana.

"Nahhhhh.." Dari kisah yang kak Hana ceritakan Semoga bisa kita ambil pembelajarannya.!

Coba siapa yang tau jawabannya.

"pembelajaran apa yang bisa kita ambil ??

Alfi langsung angkat tangannya . Aku tauu.. kak

jawabnya. " Coba Alfi apa ??

Tanya Hana. " sebuah kejujuran ." jawab alfi penuh percaya diri.

"Subhanallah..." seratus untuk alfi. anak laki-laki yang memiliki lesung pipit itu tersenyum, mendengar pujian dari Hana.

Berhubung sudah sore kita tutup belajar hari ini dengan doa kata Hana.

Yaaaaaa... kakak kan ceritanya belum selesai??

Aku masih mau dengerin ceritanya, kata Rizky protes.

Tapi sudah sore ky, jawab Hana santun .

waktunya belajar sudah habis. dan waktunya kita

pulang. akhirnya terdengar anak-anak membaca Doa. seperti biasa mereka berebut salim ke Hana

Entahlah kebahagian bagi mereka kalau mereka bisa yang pertama salim dengan Hana.

Sebelum pulang , tak lupa Hana merapikan kembali deretan buku-buku yang tersusun dirak.

anak-anak sudah Hana kondisikan setelah mengambil buku harus dirapikan kembali keraknya. "namanya juga anak-anak.. , hari ini nurut, besoknya lupa.

kalau sudah seperti itu, akhirnya Hana yang akan

merapikan .

Setelah memastikan semua buku tersusun rapi,

lantainya dah bersih disapu, tinggal yang terakhir mengunci pintu Taman Bacaan itu.

Baru juga Hana keluar dari pagar Taman Bacaan itu, Raehan melintas dihadapannya.

cewek ituuu... bisik hati Raehan, ngapain dia keluar dari gerbang ini???

Bukankah rumahnya yang berpagar berwarna hitam.

Hana tak menoleh sedikitpun ke arah Raehan,

yaa karena bagi Hana, Raehan orang yang belum Ia kenal . "Tapi kenapa kenyataan berbeda dengan yang ada di hati Raehan."

Diam-diam Raehan sangat berharap itu cewek sekali saja menoleh kearahnya.

biar dia bisa melihat ketampanannya.

pasti sama seperti hari-hari yang lalu ketika Raehan bertemu cewek itu..

Melangkah dengan tatapan selalu fokus.

"Bener-bener ini cewek."

Hati Raehan terus berharap. tapi sampai ia menghilang , cewek mungil itu berlalu begitu saja tanpa menoleh sedikitpun kearahnya.

Hari yang tak indah.. kata Raehan sambil

terus melanjutkan joggingnya.

setidaknya satu ilmu ku dapat dari cewek mungil itu, "kalau minum duduk kakak..." yaa ucapannya benar. entah kenapa cuma mengingat ucapannya

saja cukup bahagia.

Oke sampai Jumpa Lagi Di Episode Selanjutnya Yaa ! 😉

I'm

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!