NovelToon NovelToon

FIRST NIGHT WITH MY BOSS

#1 : AWAL PERTEMUAN

Siska Arum Ningtiyas,gadis yang berasal dari kota kecil itu merantau pergi mencari keberhasilannya di Ibukota.

Gadis yang baru saja lulus S1 Ekonomi itu masuk ke dalam kereta untuk mengaduh nasib di kota besar sendirian.Orang tuanya yang sudah meninggal karena kecelakaan itu hanya tinggal bersama Bibi di sebuah Desa.

"Tiketnya?"jawab petugas kereta api kepada Siska yang sedang duduk melamun.

"Akhh,iya bentar pak.."ucapnya sambil merogoh tas yang di pegangnya.

"Ini.." Siska menyodorkan tiket itu pada petugas yang masih berdiri menunggunya.Petugas itu pergi meninggalkan Siska sendiri setelah tiket keberangkatan itu berada di tangannya.

Gadis itu menyenderkan tubuhnya sembari memasang hanset di kedua telinganya.Irama lagu 'Virzha-Tentang rindu' mengalun untuk menemani keberangkatan Siska merantau ke Kota orang.

"Huh,pengap"omel seorang pria yang tiba-tiba duduk di sebelahnya tanpa permisi.

Tidak sopan.

Pria dengan kemeja polos putih dan Jas coklat itu melirik sekilas ke arah Siska yang menatapnya.

"Ada masalah?"tanya pria itu kepada Siska yang tertangkap memperhatikannya.

"Hah??" Gumam Siska pada Lelaki itu.

"Bapak berbicara dengan saya?" tanya Siska lagi dengan sopan.

"Bapak? apa aku terlihat seperti pria tua?"ucap lelaki dengan ekpresi kesal.

"Ekkh,maaf.Saya bermaksud mengatakannya dengan sopan.."Ungkap Siska mencoba menjelaskan.

Lelaki itu hanya meliriknya sebentar dan mendengus kesal merutuki nasibnya hari ini karena harus terjebak di dalam kereta sekarang.

"Tuan,maaf atas kecerobohan saya hari ini?"keluh wanita yang berdiri di sampingnya dengan menundukkan kepala menyesal.

"ini adalah peringatan terakhir untukmu,jika kamu masih ceroboh seperti ini maka detik itu juga pekerjaan kamu berhenti" ucapnya lenuh penekanan membuat orang-orang yang duduk di sekitarnya melihat kejadian yang terjadi itu,termasuk dengan Siska yang menatap keduanya seolah tontonan sinetron pagi.

"Baik pak.."ucap wanita yang menjabat sekretaris itu.Wanita itu kembali duduk di kursi belakang bosnya.

Siska menjadi gugup ketika lelaki itu menatapnya dengan cepat.

"Ada apa? apa kau kira ini tontonan gratis?"gertak lelaki itu dengan kasar.

Siska menggelengkan kepala dengan cepat dan kembali duduk dengan posisi wajahnya menatap ke depan.

Kasar banget jadi cowok!

Siska sedikit menambah volume di hensetnya agar tidak mendengar lelaki yang duduk di sampingnya itu sedari tadi menggerutu sambil menatap ke layar Ipadnya.

______________

Siska mengusap wajahnya ketika Kereta api itu sudah berhenti di stansiun ibu kota.Sejak keberangkatan kereta gadis itu tertidur sangat lelap,sedangkan lelaki yang bermulut kasar yang duduk di samping sudah tidak terlihat lagi.

Siska telah berada di ruang tunggu yang berada di stansiun kereta api itu.Terlihat Semua orang telah berlalu lalang meninggalkan stansiun kereta dan ada pula yang baru saja datang untuk membeli tiket kereta dan bersiap untuk keberangkatannya.

Sedangkan gadis itu masih duduk diam mengistirahatka tubuhnya yang terlihat lelah karena perjalanan keretanya.

Siska meletakkan semua barangnya pada rumah kontrakan kecil itu.Dua hari yang lalu Siska sudah mencari tempat huniannya untuk tinggal di kota ini setelah menerima sebuah pesan dari sebuah perusahaan yang meminta untuk datang interview.

"Jam berapa sekarang?"keluh gadis itu pelan sembari melihat jam dari Hpnya.

"Astaga,ini sudah telat.." Siska dengan cepat meraih tas slempang kecilnya dan mencari berkas yang di bawa untuk interview di tas besarnya.

Siska memesan ojek online dengan perasaan gugup.

Ini sudah sangat telat.Bodoh,kenapa aku tidak melihat jam tadi.

Beberapa menit kemudian,Ojek yang di pesan oleh Siska datang.Kendaraan bermotor itu melaju dengan sedikit cepat membawa penumpangnya.

Siska berlari menaiki anak tangga yang begitu banyak ketika sampai di depan perusahaan besar itu.Gadis itu kemudian berlari menuju lobby dengan napas terengah-engah.

"Mbak,Interview atas nama Siska Arum ningtiyas posisi Akuntan keuangan.."ucapnya dengan napasnya yang menggebu.

"Maaf,interviewnya sudah di mulai dari tadi.Atasan tidak mengijinkan untuk calon pelamar yang telat.."jelas pegawai informasi itu dengan raut wajah yang ikut sedih.

"Astaga,coba deh mbak telepon bosnya dulu.."ucap Siska dengan sedih.

"Maaf tadi sudah di perintahkan seperti itu.."

"Mbak,tolong dong.Saya rantau jauh-jauh masa iya harus berakhir sebelum memulai.."keluhnya kesal.

Wanita informasi menatap iba mendengar ucapan Siska.Namun dia juga tidak bisa membantu Siska karena perintah atasannya itu sangat keras.

Siska berdecak kesal dengan menghentakan kakinya di lantai seperti anak kecil yang merengek.Seketika tatapan Siska terkunci kepada Seorang gadis yang di lihatnya tadi di kereta.

"Dia kan gadis yang di omeli sama lelaki yang duduk di sebelahku,apa dia pegawai disini?"gumamnya sembari memastikan penglihatannya.

"Akhhh!!"seru Siska berteriak membenarkan bahwa gadis itu adalah gadis yang sama di kereta.Siska berlari dengan cepat menemui wanita itu yang sedang mengobrol dengan seseorang.

"Maaf kak.."ucap Siska yang sudah berdiri di samping wanita yang menjabat sekretaris itu.

"kamu mengenalku?"tanya Wanita itu sedikit terkejut dengan sapaan Siska padanya.

"Akh iya,saya Siska.Saya melihat kamu di kereta pagi tadi.."

Siska mengangkat kedua alisnya teringat dengan kejadian tadi pagi di kereta.

"Kamu bisa pergi dulu.."ucapnya pada rekan kerjanya yang di ajaknya bicara tadi.

"Ada keperluan apa?"tanya wanita itu dengan kedatangan Siska padanya.

"Saya memerlukan bantuan anda.Saya ada interview pagi ini tapi saya telat.Tolong bantu saya untuk bisa interview hari ini.."ucap Siska memohon.

"Ini perusahaan yang selalu impikan untuk bekerja.."imbuh Siska lagi.

"Ouhh"seru Wanita itu sambil mengangguk mengerti.

"Tapi aku tidak membantumu,maaf.Bos saya sangat keras.."ungkapnya sambil pergi meninggalkan Siska.

"Tunggu!!" Siska menghentikan langkah wanita itu.

"Apa lelaki yang memarahimu di kereta itu adalah atasannya?"tanya Siska menunggu jawaban dari wanita itu.

"Yah,seperti yang kau lihat.."ucap wanita itu sembari mengangguk mengiyakan dan berjalan kembali meninggalkan Siska yang masih berdiri di tempat.

Jadi dia bosnya.Kok dia sih!

Siska berjalan di lobby itu masih dengan pikiran melamun memikirkan kembali niatnya untuk bekerja di perusahaan besar ini.Namun melihat lelaki yang galak itu akan menjadi bosnya,Siska sedikit bergidik takut.

Brrukkkk!!

"Maaf.."ucap Siska karena ia tak sengaja menabrak seseorang.Siska berjongkok memungut berkas interviewnya yang jatuh.

"dimana matamu saat berjalan?"keluhnya dengan kasar membuat Siska mendonggak ke atas melihat pria yang telah berkata kasar itu.

"Kau??"keluh lelaki itu ketika melihat wajah Siska.

"Maaf pak.."seru Siska dengan cepat.

Astaga,kenapa hari ini aku sangat sial!

Lelaki itu melirik ke arah berkas yang di bawa oleh Siska dan menatap ke arah Siska dengan tajam.

"Apa kamu wanita bodoh yang tidak dapat interview pagi ini?"tanyanya dengan nada kasar.

"Bodoh?" Siska tidak terima dengan ucapan Lelaki di depannya walaupun dia adalah pemilik dari perusahaan itu.

"Hanya orang bodoh yang tidak membaca dengan jelas jam berapa harus hadir untuk wawancara.."ucapnya dengan nada lebih keras dari sebelumnya.Membuat Siska menjadi tontonan pegawai yang tak sengaja melihatnya.

Astaga,lelaki ini sungguh kasar.

"Maaf sepertinya saya salah menilai atasan dari perusahaan sebagus ini.Anda hanya seorang yang bersikap kasar dan hanya bisa mencela.Saya mengundurkan diri,saya tidak lagi berminat untuk bekerja disini.."ungkap Siska dengan berurai air mata.Entah mengapa perkataan lelaki di depannya itu sangat menyakitkan.

Lelaki sialan,karena dia kaya,seolah dia dengan mudah menindas orang lemah.

-

-

BERSAMBUNG

#2 : ERWIN DIRGANTARA

Siska sudah keluar dari perusahaan yang membuat hatinya mendidih karena sikap kasar dari pemilik perusahaan itu.

Omongannya sangat kasar.Bagaimana bisa lelaki setampan dia berbicara kasar kepada wanita begitu saja.

Siska masih menggerutu kesal memikirkan kejadian pagi tadi yang membuatnya malu di depan banyak pegawai.

Biarkan saja,lagi pula tidak akan bertemu lagi.

"Akhh,aku harus mencari pekerjaan lagi kalau seperti ini.."keluhnya kesal.

"Mie ayamnya gak di makan mbak? keburu dingin gak enak.."seru penjual mie ayam yang berada di pinggir jalan itu.Sedari tadi penjual itu memperhatikan Siska yang hanya berdecak kesal menghiraukan makanan di depannya.

"Oh iya,kelupaan pak.."jawabnya tersenyum malu.

"Masih muda kok udah pikun.."gumam penjual itu dalam hati.

_________________

Siska sudah berada di dalam kamarnya.Melihat kembali lowongan pekerjaan di dalam bursa kerja yang di cantumkan di internet.

"Kok pada jauh-jauh sih dari kontrakan.."keluhnya kesal melihat postingan lowongan kerja itu.

Siska merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sembari memikirkan kejadian yang menimpanya seharian ini.

Akhhh..sial.Benci banget liat cowok kayak dia.

Setelah membuat tenggorakannya kering karena mengomel sendiri sedari tadi,Siska sudah tertidur lelap di atas tempat tidurnya.

"Ukhhhhh!!" desah Siska sembari menggeliatkan tubuhnya agar tidak terasa kaku.

"Oke,semangat hari ini.."seru Siska menyemangati dirinya sendiri.

Gadis ini kini telah berdiri di depan pintu perusahaan yang bergerak di bidang food & Baverage yang memang tidak sebesar perusahaan sebelumnya.Sebenarnya perusahaan ini tidak membutuhkan pegawai akuntan namun Siska tetap menitipkan lamarannya agar suatu saat nanti jika di perlukan bisa langsung menghubunginya.

"Mbak,permisi.Mau nitipin lamaran kerja.."ucap Siska kepada seorang wanita yang berjabat sebagai Customer Service.

"Lagi gak ada lowongan tapi mbk.."

"Tau kok mbak.Cuma mau nitip aja.Mungkin nanti bisa di ajukan ke atasan kalau memerlukan" Siska mencoba menjelaskan tujuannya.

Pegawai itu mengangguk mengerti setelah Siska mengutarakan penjelasannya.Gadis itu berjalan menuju pintu keluar dan bergegas untuk menaruh lamaran kerjanya lagi di tempat lain.

Siska sedang berdiri di samping pintu perusahaan F&B yang sejak tadi kedua matanya fokus dengan layar handphone-nya untuk memesan ojek online lagi.Gadis itu sedang sibuk melihat promo ojek hari ini.

"Apa kamu bisa membantuku?"tanya seorang di belakang Siska tiba-tiba.

Siska menoleh ke arah belakang untuk melihat sumber suara yang mengajaknya berbicara.

"Kamu berbicara dengan saya?"tanya Siska memastikan.

Lelaki dengan banyak bawaan di tangannya itu mengangguk membenarkan.

"Bisa kau bantu ini?"serunya sambil menaruhnya begitu saja di tangan Siska tanpa mendengar jawaban gadis itu.

Siska hanya mengernyitkan kedua alisnya melihat ke pemuda itu yang kini sedang menuju mobilnya.Siska sedikit kewalahan dengan tas belanjaan yang sangat banyak di tangannya.

"Masuklah.."serunya sambil melambaikan tangan kepada Siska.

Tanpa berkata-kata lagi,Siska segera masuk ke dalam mobil hitam itu karena kedua tangannya sudah terasa sangat berat karena membawa barang-barang yang begitu banyak itu.

"Terima kasih.."seru lelaki itu ketika Siska meletakkan semua barangnya itu di kursi belakang mobil.

"Ikutlah aku masih perlu bantuanmu.." jawab lelaki itu enteng.

"Aku?"tanya Siska memastikan.Bukan tidak ingin menolong lelaki itu tapi dia masih ada lamaran kerja yang harus di masukkan kepada perusahaan.

Lelaki itu mengangguk mengiyakan dengan tersenyum kecil.

"Tapi..aku harus melamar kerja"ucapnya pelan.

Lelaki itu mengangkat kedua alisnya sedikit bingung.

"kamu bukan pegawai disini?"tanyanya pada Siska.Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan menjawab pertanyaannya.

"Oh maaf,aku kira kamu pegawai disini.Tapi tak masalah,ikutlah nanti aku akan merekomendasikanmu sekalian kepada temanku."

Siska sedikit ragu menerima tawaran lelaki yang tidak di kenalnya itu.

"Tenang saja,aku hanya ingin membantumu.Aku salah satu pemilik perusahaan ini.."ucapnya mencoba menepis kerisauan dari gadis di depannya.

Siska yang menyadari itu sedikit menundukkan kepalanya menghormati orang di depannya itu.Melihat tingkah gugup Siska membuat lelaki itu tersenyum menatapnya.

"Santai aja,anggap saja kita sudah berteman lama.Masuklah.."pintanya lagi.Siska sudah masuk ke dalam mobil pria itu.

"Kamu sedang melamar posisi kerja apa?"tanya Lelaki itu membuka pembicaraan setelah beberapa menit hening tak ada suara.

"Akuntan keuangan.."

"Apa kamu masih fresh graduate ?" tanyanya ketika tadi tak sengaja melihat kertas lamaran kerja wanita itu.

Siska mengangguk membenarkan.

"Nama kamu siapa?"tanya lelaki itu lagi.Siska menatap ke arah pemuda itu ketika tiba-tiba dia menanyakan namanya.

"Biar nanti aku bisa memperkenalkanmu dengan santai kepada rekan kerjaku.Sepertinya dia membutuhkan pegawai akuntan"jelasnya.

"Siska,dan Anda?"tanya Siska pada lelaki itu.

"Erwin Dirgantara"ucapnya sambil menoleh sejenak ke arah Siska sebelum kembali fokus kepada jalanan di depannya.

Siska memekik heran ketika jalanan yang di lewati Erwin itu menuju ke sebuah tempat yang tidak ingin di kunjunginya lagi.

"Kemana kita sebenarnya?"tanya Siska mencoba menepis keraguan di hatinya.

"Kamu tau perusahaan Jankfood Indonesia? kita akan pergi kesana.."seru Erwin menjelaskan kepada Siska.

"Astagaaa! Jankfood?" Siska terkejut mendengar jawaban lelaki di sampingnya itu.

"Berhenti!!!"ucap Siska seketika membuat Erwin terkejut mendengar seruannya.Lelaki itu menepikan mobilnya di pinggir jalan lalu menatap ke arah Siska.

"Ada apa?"tanyanya bingung.

"Aku gak mau ke perusahaan itu.."keluh gadis itu.

"Kenapa? kamu ada masalah?" Erwin menatap wajah Siska mencari jawaban dari tatapannya yang gusar itu.

"Banyak,permasalahan utama ada pada pemilik perusahaannya"ucap Siska berapi-api.Dia masih kesal dengan peristiwa yang menimpanya kemarin.

"Siapa Arga Dewantara?"tanya Erwin sembari menatap wanita itu.

"Entahlah yang jelas dia adalah pemilik perusahaan itu.."Jawab Siska ragu.

Bagaimana aku tau namanya kalau di awal pertemuan saja sudah buat aku ingin menghindar.

"Jadi lebih baik aku pergi saja.."keluhnya yang akan keluar dari mobil pria itu.

"Apa kau yakin? gaji di sana 2 kali lipat dari gaji perusahaan biasanya.Ini kesempatan emas buat kamu.."Erwin memegang pergelangan tangan Siska mencegah gadis itu untuk keluar dari mobilnya.

Siska menghela napas kesal.

"Buat apa gaji tinggi jika bosnya seperti dia! orang gila!"ungkap Siska dengan nada tinggi.

Erwin tertawa mendengar omelan Siska itu.

"Kamu hanya belum mengenalnya saja.Dia orang yang hangat sebenarnya.."

"Berhati hangat? yang benar saja.."keluh Siska mengejek pelan.

"Percayakan padaku,biar aku yang mengurusnya.."ucap Erwin sungguh-sungguh.

Erwin terus membujuk Siska agar dirinya mempercayakan semuanya pada laki-laki itu.

"Anda harus bertanggung jawab jika lelaki gila itu memarahiku lagi"ucap Siska setelah dirinya menyetujui perkataan Erwin untuk ikut bersamanya.

"Bertanggung jawab apa? menikahimu? baiklah setuju..." Siska menatap kesal ke arah Erwin yang mempermainkan ucapannya.

"Maaf,hanya bercanda.."seru Erwin melihat wajah kesal pada gadis itu.

Erwin dan Siska sudah masuk ke dalam perusahaan itu.Erwin mengajak Siska yang membawa banyak barang milik Erwin itu untuk ikut masuk ke ruangan Arga.

"Apa Pak Arga ada di dalam?"tanya Erwin pada Sekretarisnya yang berada di samping ruangan Arga.

Sekretaris itu sedikit terkejut melihat Siska berada di samping Erwin.Kedua wanita itu hanya memandang sekilas kemudian bersikap tak saling mengenal.

"Tuan Arga ada di dalam,saya akan menghubunginya sebentar.."seru sekretaris itu sambil menelpon atasannya.

Setelah mendapat persetujuan dari atasannya,sekretaris itu memperbolehkan Erwin masuk ke ruangannya.

"Aku tunggu sini saja" ucap Siska ragu.

"Ayolah.."Erwin menarik tangan Siska dan masuk ke dalam ruangan.

"Hai Bro.."sapa Erwin ketika melihat Arga sedang berkutat dengan berkas-berkas di mejanya.

Arga mendongak menatap dua orang di depannya.Kedua mata Arga terkunci ketika melihat gadis yang berada di belakang Erwin.

"Kamuuu!!"ucap Arga dengan nada kesal.

Gadis ini ngapain kesini!

-

- fyi,cerita ini berhubungan dengan novelku yang berjudul CINTA MALAM PERTAMA.

BERSAMBUNG

#3 : ARGA DEWANTARA

Arga Dewantara,dia adalah pemilik perusahaan Jankfood terbesar di Indonesia.Lelaki yang angkuh dan bermulut kasar itu sangatbdi takuti oleh pegawainya.

Dan sekarang Arga menatap kesal kepada Siska yang sedang berdiri di samping Erwin.

"Lo ngapain bawa gadis ini?"tanya Arga menatap sinis pada Siska.

"Mau minta Lo buat jadiin dia pegawai disini.Nilai dia bagus kok.."ucap Erwin memuji prestasi Siska yang di lihatnya dari sertifikat sarjananya.

"Enggak butuh!"ungkap Arga penuh penekanan.

Siska yang mendengar hal itu telinganya kembali mendidih.Dia hendak berjalan keluar meninggalkan ruangan itu namun tangan Erwin menghalanginya untuk pergi.

"Jangan bersikap angkuh.Aku yakin dia wanita yang pekerja keras.Kamu harus melihat dulu skill-nya.Lagi pula meja akuntan itu masih kosong dari kemarin.Apa kamu tipe atasan yang tidak bisa membedakan antara urusan pribadi dan urusan kantor?"ucapan Erwin itu membuat Arga berdecak kesal.

"Apa hubunganmu dengannya? apa dia kekasihmu?"tanya Arga pada Erwin yang tersenyum menatapnya.

Siska yang terkejut mendengar pertanyaan itu.Gadis itu akan menyangkalnya namun tiba-tiba tangan Erwin mengenggamnya membuat dirinya 2 kali lebih terkejut dari sebelumnya.

"Bisa di bilang begitu,andai tempat akuntan di perusahaanku tidak kosong maka akan ku tempatkan dia disana.."seru Erwin dengan menatap ke arah Siska.

"Akhhh..tidak! aku tidak ada hubungan apapun dengannya.Kita baru saja bertemu di jalan.."jelas Siska dengan gugup.Dia tak ingin harus bekerja melalui koneksi seseorang.Apa lagi melalui orang yang belum di kenalnya sangat dekat.

Erwin mendesah kecewa.Sedangkan Arga tersenyum melihat keduanya.

"Kalau anda tidak bisa menerima saya.Itu memang sepenuhnya hak anda..."ucap Siska dan membalikkan tubuhnya hendak pergi dari tempat itu.

Namun perkataan Arga membuat Siska menggurungkan niatnya untuk membuka pintu ruangan itu.

" Aku menerimamu,kapan kamu bisa segera bekerja?"tanya Arga tiba-tiba membuat gadis menatap dirinya penuh selidik.

"Apa bapak yakin? anda tidak mabuk kan?"tanya Siska seolah membuat laki-laki yang sedang duduk tersenyum itu tersadar dengan perkataannya.

"Kamu tidak mau? tidak ada kesempatan kedua.."Ucap Arga lagi.Erwin yang menatap tingkah Arga itu hanya menggelengkan kepalanya.

Lelaki kayak dia kenapa bisa jadi bos.Labil

"Akhh,tidak saya bersedia.."ungkap Siska sembari berjalan ke arah meja Arga.

"Berikan berkas lamaran kerjamu padaku.."pinta Arga sembari melentangkan tangannya meminta lamaran kerjanya.

Siska tersenyum senang memberikan lamaran kerja itu kepada Arga.

"Besok kamu mulai bekerja apa bisa?"tanyanya pada gadis yang berdiri di depannya.

Siska mengangguk mengiyakan permintaan Arga.Erwin tersenyum menatap Siska yang terlihat sangat senang.

Gadis ini sangat manis.

______________

Siska sudah berada di mobil Erwin.Lelaki itu memaksa Siska agar dirinya yang akan mengantarnya pulang.

"Terima kasih"ucap Siska ketika mobil milik Erwin telah berhenti tepat di depan kontrakannya.

"Sama-sama.."balas Erwin kemudian sembari tersenyum menatap Siska.

Siska berjalan menuju pintu rumahnya,namun Erwin masih melihatnya hingga gadis itu masuk ke dalam rumah.

"akh aku lupa meminta nomor teleponnya.."gumam Erwin pada dirinya sendiri ketika mobilnya sudah melaju sangat jauh dari rumah kontrakan Siska.

Siska merebahkan tubuhnya di atas ranjang kecilnya.Ia terlihat sangat senang dan bersemangat karena telah di terima kerja di perusahaan yang sangat di impikannya.

____________________

Pagi telah menjelang,Siska merapikan pakaian dan mengambil tas slempangnya dan siap memulai pekerjaan barunya.Namun ketika Siska membuka pintu rumahnya ia mendapati mobil Edwin yang telah terparkir di depan rumahnya.

"Pak Erwin?"gumam Siska melihat mobil milik Erwin.

Erwin yang berada di dalam mobil segera keluar menemui Siska ketika melihat gadis itu telah berdiri di depan rumahnya.

"Hai Sis.."sapa Erwin dengan senyum kecilnya yang melihatkan gigi putih ratanya.

"Kok bapak bisa di sini?"tanya Siska melihat Erwin berada di depan rumahnya.

"Menjemputmu.."jawab Erwin singkat.

"Menjemput saya.Ada apa pak?"tanya Siska yang masih tidak mengerti.

"Hanya ingin saja.Lagi pula kamu juga bisa menghemat ongkos kendaraan kan.."ucap Erwin menjelaskan.

"Maaf,tapi sepertinya tidak perlu pak.Saya hanya akan merepotkan.."ungkap Siska menolak ajakan lelaki itu.

Erwin tersenyum menatap gadis di depannya.

"Masuklah,nanti kamu keburu telat dan Arga akan memarahimu lagi.."

Erwin memaksa Siska berkali-kali agar wanita itu mau di antar olehnya.Tak bisa menolak lagi karena sifat keras kepala Erwin akhirnya Siska masuk ke dalam mobil itu dengan terpaksa.

"Apa kamu hanya tinggal sendiri disini?"tanya Erwin memecah keheningan di antara mereka.Sejak dalam perjalanan mereka hanya memandangi jalanan ibukota yang padat di pagi hari itu.

Siska membenarkan ucapan Erwin.Gadis itu mengatakan jika dia adalah gadis perantau dari desa.

Setelah Erwin melajukan kembali mobilnya,Siska mulai masuk ke dalam perusahaan besar.Dia masih terlihat canggung dengan karyawan yang baru saja di kenalnya.

Tak berselang lama,Siska melihat Arga yang masuk ke dalam ruangannya dengan terburu-buru.

Melihat Arga yang telah memasuki ruangan,semua pegawai dengan cepat duduk di tempatnya masing-masing.Memulai pekerjaan mereka hari ini.

"Hai,kamu pegawai baru ya.."sapa seorang sekretaris yang berdiri di samping Siska.

Siska mengangguk membenarkan sembari menjabat tangan wanita itu yang terulur.

"Aku Lia,sekretaris perusahaan di sini.."sapanya dengan senyum kecilnya yang indah.

"Siska,pegawai akuntan yang baru.."balas Siska memperkenalkan diri.

"Semoga kamu betah ya.."ungkap Lia sembari meninggalkan Siska menuju tempat kerjanya sendiri.

Siska yang sudah berkutat dengan layar komputer di depannya dan berkas keuangan perusahaan yang di berikan oleh rekan kerjanya.Namun pekerjaan Siska terganggu oleh suara Lia yang mengatakan padanya untuk masuk ke dalam ruangan Arga karena lelaki itu sedang menunggunya sekarang.

Siska mengangguk mengiyakan.Gadis itu pergi menuju ruangan atasannya itu dengan perasaan gugup.Siska mengetuk pintu kaca itu hingga suara dari balik pintu itu menyuruhnya masuk ke dalam.

"Ada perlu apa bapak memanggil saya?"tanya Siska ketika sudah berdiri di depan Arga yang masih menatap ke arah layar laptopnya.

"Besok kamu bersiaplah untuk ikut saya keluar kota.."pinta Arga tanpa memandang ke arah Siska saat berbicara.

"Dasar gak sopan,gak bisa apa kalau bicara natap ke orangnya.."keluh Siska dalam hati.

"Baik pak.."Siska mengiyakan permintaan atasannya itu walaupun dirinya sangat enggan untuk ikut bersamanya.

"Apa ada keperluan yang lain pak?"tanya Siska lagi ketika beberapa detik Arga tidak mengatakan apapun.

"Pergilah,aku hanya menyampaikan itu saja.."ucap Arga dengan nada dingin dan lagi-lagi menatap tanpa memandang ke arah Siska yang berdiri di depannya.

Benar-benar tidak sopan.

-

-

BERSAMBUNG

temen-temen cerita ini berhubungan juga dengan novel saya 'CINTA MALAM PERTAMA' Yuk baca,koment,like dan Vote yaa..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!