NovelToon NovelToon

Tak Dianggap

Aliza

Aliza gadis cantik baru lulus SMA, berusia 18 tahun dan bekerja di rumah sakit swasta di Kota sebagai petugas administrasi.

Aliz dapat kerja disana atas referensi saudaranya, karena rata-rata yg bekerja disana minimal lulusan D3.

Dan berhubung karena kondisi terpaksa dan rumah sakit tersebut butuh karyawan segera yang ada penjaminnya, dan karena pekerjaan tersebut juga berhubungan langsung dengan uang.

( Biasa yak kalau masalah duit kan biasanya emang sensitif ya🤭), jadi diputuskan oleh managemen untuk menerimanya dan harus menjalani masa percobaan selama 3 bulan.

Aliz sudah terbiasa mandiri sedari kecil , sudah bisa di pastikan dia bisa mengikuti ritme kerja disana, dia tergolong cerdas dan pandai berkomunikasi, sangat ramah dan humble.

Jadi wajar begitu dia masuk kerja, dia langsung mendapat banyak teman baru.

Aliz juga sangat di sayangi oleh atasannya, melihat Aliz atasannya seperti melihat putri kecilnya yang polos dan ingin selalu melindunginya.

Eitz tapi hanya sebatas hubungan ayah dan anak ya, tidak lebih🤪,

***********

3 bulan sudah Aliz lewati, Aliz lulus masa percobaan dan menjadi karyawan kontrak selama 1 tahun.

Tidak mudah ia melewati masa percobaannya, sikap senior seniornya yang sok berkuasa, suka marah- marah, dan sering merendahkan orang lain, membuatnya jengah.

Dia bahkan hampir ingin menyerah setelah masa percobaannya akan berakhir dan tidak mau melanjutkan lagi, tapi karena mencari pekerjaan saat itu sangat sulit, dan daripada nganggur, akhirnya Aliz memutuskan untuk bertahan.

Aliz sangat menikmani pekerjaannya, walaupun kadang kadang ia sering mendapat makian dari keluarga pasien yang kadang salah paham dengan penjelasannya mengenai biaya, ya bisa dimakluminlah ya gimana keluarga pasien, sudah orang yang disayanginya sakit, harus mengeluarkan biaya , dan kadang pontang panting harus cari pinjaman sana sani, sudah bisa di pastikan pasti gampang tersulut emosi . Di semprot, di lempar obat, di lempar uang sudah ia alami semuanya.

Namun Aliz sangat senang, ia senang bisa berinterakasi dengan banyak orang, dari berkomunikasi dengan pegawai asuransi, penanggung jawab pabrik yang menjadi rekanan rumah sakitnya, sampai ke keluarga pasien. Karena dengan begitu Aliz bisa melihat banyak sisi kehidupan orang orang, dan bisa menjadikannya pembelajaran bagi dirinya.

Dasarnya Aliz yang doyan ngomong, jadi hal hal kecil pun tak luput dari penjelasannya, ga heran banyak keluarga pasien yang sangat terbantu dengan mulutnya yg komunikatif.

Rumah sakit tempatnya bekerja rata rata rekanannya adalah pabrik pabrik besar di sekitar rumah sakit. Jadi nggak heran jika pasien rumah sakit tersebut adalah buruh buruh pabrik yang belum lama bekerja dan usianya tak beda jauh dengan Aliz.

Banyak dari mereka yang tergoda juga dengan Aliz , kadang jika teman mereka di rawat inap , mereka rebutan untuk menungguinya, padahal itu hanya alasan saja, mereka hanya ingin mengobrol dan terkadang cukup melihat Aliz sepintas saja sudah bisa membuat hati para perantau muda bahagia.

*********

Jam sudah menunjukkan waktu sholat, Aliz pun bergegas untuk makan dan sholat.

Walaupun penampilan belum berhijab dan masih suka menggunakan dress ataupun rok selutut , ia tetap melaksanakan sholat lima waktu dan tidak pernah meninggalkannya.

Karena menurutnya sholat bisa menjadikannya rem untuk tidak berbuat maksiat .

Aliz bukanlah tipe orang yang suka makan makanan sehat, dia lebih suka ke junk food atau jajanan pinggir jalan , tak heran jika makananannya jarang di makan dikantin karyawan , apalagi jika menunya tak cocok di lidahnya , dia lebih memilih untuk memberikan jatahnya ke OB yang dinas satu shift dengannya daripada mubazir.

Izzan

Izzan begitu senang mendapat mutasi kerja di kota tempat Aliz bekerja, sehingga dia tidak LDR lagi dan bisa bersanding dengan kekasihnya.

Izzan buru buru menghubungi Aliz untuk menanyakan kapan ia bisa bertemu, ia sudah begitu rindu kepada Aliz, sudah lama dia tidak bertemu, selama ini percakapan mereka hanya via BBM saja.

Lain hal nya oleh Aliz, Aliz biasa aja, toh ada dan tidak adanya Izzan perasaannya sama saja.

Aliz belum bisa mencintai Izzan.

Aliz menerima Izzan karena ia pemuda yang sangat baik, perhatian, dan tidak neko neko,sepertinya juga bertanggung jawab.

Aliz berharap suatu saat ia bisa mencintai Izzan seperti Izzan sangat mencintainya.

Dia percaya dengan berjalannya waktu lambat laun dia pasti akan bisa mencintainya.

Toh kata orang

"lebih aman kamu menerima orang yang mencintai kamu daripada yang kamu cintai.

Masalah cinta, serahkanlah kepada waktu.

Bohong jika memang dia baik, tapi kita tidak mencintainya, mungkin jika tidak timbul cinta, pasti sayang yang akan datang"

Kebaikan dan perhatian perhatian kecil yang diberikan izzan membuatnya ia bertahan untuk tetap bersama Izzan.

**********

Hari minggunya, pas kebetulan saat Aliz bisa libur barengan dengan Izzan, Izzan pun menjemput Aliz ke kontrakannya untuk bertemu dengan neneknya.

Neneknya tinggal dengan tante Izzan di kota itu juga.Izzan ingin mempernalkan Aliz yang sudah ia pacari selama 2 tahun ini.

Izzan ingin Aliz tahu, bahwa dia serius dengan hubungan ini.

Aliz awalnya tidak mau, karena dia takut nanti malah di buru buru untuk menikah, padahal Aliz masih ingin menikmati masa mudanya.

Namun Izzan meyakinkan bahwa ia tidak akan menikahi Aliz secepat ini,mengingat umur mereka masih 19 tahun.

Izzan hanya ingin keluarganya tahu bahwa ia sudah menemukan wanitanya, cinta pertamanya dan selamanya.

Izzan memang pemuda yang lurus, dibesarkan oleh keluarga yang harmonis dengan penuh kereligiusan dan itu membuatnya ia mempunyai hati yang sangat lembut dan mempunyai prinsip dan iman yang kuat.

*Flashback*

Izzan begitu terpana melihat Aliz, saat ia mengantar temannya menjemput pacarnya di sekolah Aliz.

Sejak saat itu dia sering diam-diam ke gerbang sekolah Aliz, hanya untuk melihatnya, terkadang mengikutinya.

Saat Izzan mengikuti, ia melihat Aliz sedang jajan sendirian di pinggir jalan, sambil menunggu sepedanya yg bocor sedang diperbaiki.

Izzan memberanikan diri untuk mendekatinya, sekedar basa basi untuk bertukar pin bbm.

Sejak saat itu mereka sering saling bertukar pesan, dan lama-lama dekat menjadi sahabat.

Seiring persahabatan mereka, Izzan kecewa saat tahu ternyata banyak pria yang mendekati Aliz, dia merasa minder.

Pasalnya mukanya standart, dia juga bukan orang yang gaul, yang suka main kesana kesini dan nongkrong.

Aliz menyuruh Izzan untuk menjemputnya, dan duduk duduk di Alun- alun, entah untuk apa tujuan Aliz mengajak Izzan, dan bagi Izzan ini adalah pertama kalinya mereka kencan berdua.

Izzan pun berusaha menahan perasaannya, sambil mendengar curhatan Aliz tentang pria pria lain.

Izzan begitu senang, dari sekian pria yg mendekatinya belum ada satupun yang menjadi pacarnya, padahal Aliz terlihat beberapa kali main bersama mereka.

Izzan :"Aliz, memang dari semua pria itu, tidak adakah yang paling bekesan untukmu, coba kau dengarkan kata hatimu, atau kamu hanya berniat ingin PHPin mereka ?"

Aliz :"Zan, aku sebenarnya males untuk berkomitmen, cuma aku merasa kesepian, aku ingin punya pacar yang bisa menerima aku apa adanya, dan dia bisa menjadi tempat aku berkeluh kesah, setidaknya tidak memberi solusi tidak apa, yang penting aku lega bisa mengungkapkan segalanya.Mungkin aku sedikit egois ya, tapi aku merasa sendirian."

Izzan :"Kenapa kau merasa sendiri, Kau tidak dekat dengan orangtuamu atau keluargamu?"

Aliz :"Tak usah kau bahas mereka, aku ini hanya tinggal bersama kakakku"

Izzan begitu terkejut mendengar ucapan Aliz, tidak disangka Aliz yg begitu ceria setiap saat, bisa tertawa terbahak bahak seperti tidak punya beban, tapi hanya hidup berdua dengan kakaknya.

"kemana orangtuanya?ingin rasanya aku bertanya, tapi takut menyinggungnya"gumamnya

Aliz:"Izzan maafkan aku, aku menyuruhmu menjemputku karena aku ingin menghindari mereka"

Izzan :"tidak apa, aku juga sedang tidak ada kegiatan."

"apa aku ungkapkan perasaanku saja ya,tapi dia tidak ingin pacaran"gumamnya bimbang

Aliz :"woy ngelamun aja,mikirin apa sih"

Izzan :"eh nggak kok,lagi nglihatin org yg ketakutan itu"kilahnya sambil melihat permainan ombak banyu.

Kebetulan hari minggu jadi ada pasar malem dadakan.

Aliz :"wih seru tuh mainan,kita main yuk,aku mau teriak teriak sepuasnya"

Izzan :"ga ah, kamu aja, aku tunggu di bawah"

Aliz :"Ayolah Zan,temenin aku"sambil memasang tampang manjanya.

Izzan yg gemes nglihat mukanya, ga tega menolak permintaannya.

Akhirnya mereka naik bersama, dan berteriak sekenceng-kencengnya seolah olah mereka meluapkan semua uneg uneg mereka.

Turun dari wahana permainan mereka sangat gembira dan seolah olah plong hatinya.

*******

Izzan pun mengantarkan pulang Aliz, dan di lihat rumahnya sepi.

"Apa aku nyatakan saja perasaanku ya,setidaknya biar statusku jelas"gumamnya

Izzan :"Aliz boleh bicara sebentar, diteras saja gpp, aku tahu rumahmu sepi, takut ada fitnah."ucap izzan sambil melihat wajah keberatan Aliz

"pengertian juga Zan kamu jadi laki"gumam Aliz.

Aliz :"Oh iya boleh, tapi sebentar aja ya Zan"

Izzan langsung menatap kedua mata Aliz dan memegang jemarinya,

"Aliz, aku tau kamu takut berkomitmen, tapi dari pertama melihat kamu, aku jatuh cinta padamu, dan aku berharap kau menjadi cinta pertama dan terakhirku.

Aku tau kamu belum mempunyai rasa cinta untukku, tapi aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku.Aku akan berusaha selalu ada untukmu dan menjadi bagian di setiap moment hidupmu.

Aku tidak ingin kau menjawabnya sekarang, tapi setidaknya pikirkanlah dahulu sebelum kamu memustuskan."

Aliz begitu kaget mendengar pernyataan cinta Izzan, ia mencari kebohongan dimata Izzan, tapi sepertinya memang ungkapan cintanya itu tulus dari hatinya.

Aliz hanya diam tidak tahu harus berkata apa-apa lagi.

Izzan :"Yaudah Liz, aku pamit dulu, tolong di pikirkan ya"sambil menepuk nepuk punggung tangan Aliz.

Bimbang

Setelah Dua tahun Aliz bekerja di rumah sakit, ia mendapat penawaran kerja baru di perusahaan lain dan di janjikan gaji lebih besar dari sekarang.

Aliz mendapat penawaran dari keluarga pasien, kebetulan istrinya langganan rumah sakit tersebut. Dia sering bertemu dengan Aliz, saat sedang sholat. Dia begitu kagum dengan kesederhanaan dan kepolosannya.

"ternyata masih ada wanita seperti dia di kota ini"gumamnya

Dan Aliz pun begitu bimbang akan keputusannya, dia sangat enggan pergi dari zona nyaman di tempat kerjanya, berat rasanya jika harus meninggalkannya, namun di lain hal dia butuh pengalaman baru dan uang untuk masa depannya kelak.

Aliz juga takut di tempat kerja baru nanti dia akan sulit beradaptasi dan belum tentu senyaman sekarang.

Anne :"Liz ada keluarga pasien, woy ngapain ngelamun" ucap anne sambil menowel pundak Aliz

Aliz :"Eh maaf pak, mari duduk saya bantu"jawab Aliz langsung melayani keluarga pasien

Sesudahnya ia menghampiri Anne, ia sudah bersiap siap, pasti ia akan kena semprot dari Anne.

Anne adalah kakak senior yang sangat jutek, namun perhatian.

Aliz :"Kak Anne, maaf tadi saya ga fokus"

Anne :"loe ngelamunin apa tadi ?"

Aliz :"Kak aku pengen resign, aku dapat tawaran pekerjaan baru,tapi aku masih bimbang, aku sudah sangat kerasan disini"

Anne kaget mendengar penuturan Aliz, dia males harus mencari pengganti Aliz dan mengajari orang baru lagi. Anne sudah sangat puas dengan kerja Aliz.

Anne :"Lizz, kalau menurutku sih ga usah kamu ambil, kamu disini kan sudah karyawan tetap walaupun gajimu masih UMR, nanti akan ada kenaikan lagi kok, lagi pula kamu hanya lulusan SMA, tidak ada kerja yg lebih bagus lagi selain ini buat lulusan SMA sepertimu. Paling mentok jadi buruh pabrik, itu pun kontrak.

Aliz :"tapi kak, aku di janjikan gaji yang lebih besar dari disini, dan aku kerja disini tidak bisa nabung, uangku hanya cukup untuk sebulan. terus terang aku butuh peningkatan.

Memang sih kak, aku disana hanya dikontrak selama satu tahun , tapi selebihnya tergantung hasil kerjaku selama satu th itu."

Anne :"Aliz apa kamu lupa kamu disini di bawa oleh saudaramu, dan kau tau rekan rekan mu itu minimal lulusan D3, kami menerimamu karena kamu ada penjaminnya karena kau bekerja berhubungan dengan uang.

Dan memang pekerjaan apa yang mau membayarmu di atas UMR, jangan mudah di bohongi Liz, ini kota bukan kampungmu.

Disini kerja kau tidak capek hanya modal bicara saja"ucap anne sambil menahan emosinya.

Perkaatan Anne membuatnya minder dan ingin mundur untuk melamar kerja ditempat baru.

*********

Sepulang kerja, Aliz menghubungi Izzan untuk meminta pendapatnya, Aliz menceritakan perkataan Anne juga.

Dan Izzan pun mendukung apapun keputusannya.

"Sayang, langkah apapun yang kamu ambil itu pasti ada baik dan buruknya, jika kamu memutuskan tetap bertahan kehidupanmu hanya seperti yang kau jalani saat ini, jika pun ada perubahan itu tidak banyak.

Dan jika kau memutuskan tempat baru, kau harus siap dengan segala resiko, mulai adaptasi baru, belajar hal baru, teman baru, dan segala hal baru yang berhubungan dengan pekerjaanmu. Tapi percayalah, Usaha tidak pernah mengkhianati hasil."nasehat Izzan untuk Aliz

Aliz pun sependapat dengan Izzan.

Dan Aliz mulai mantap akan keputusannya.

Besok dia akan melamar di tempat baru, dan jika nanti dia di terima, baru dia akan mengajukan resign.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!