Tringgggg... Trriinggg....
bunyi alaram selin yang menandakan telah pagi.
Hari ini selin akan berangkat kerja, Dan jangan lupakan. Selin adalah anak yang baik, ceria dan penyayang tetapi sedikit tertutup, Apalagi menyangkut masalah keluarganya.
Dengan hati yang senang dan ceria Selin bersenandung ria menuju halte bus untuk berangkat ketempat kerja.
Sesampainya Selin ditempat kerja, Selin tidak pernah lupa untuk selalu mengucapkan selamat pagi buat para rekan-rekan kerjanya.
"Selamat pagi semuanyaa..." Sapa selin dengan senyum cerianya.
"Pagi juga Selin..." Balas para karyawan lainnya dengan senyum ceria juga.
"Eehhh lohh... Ada apa bahagia banget hari ini?" Tanya Yohana dari samping Selin.
"Enggak.. Aku hanya merasa senang aja pagi ini."
"Oohhh... kamu enggak lagi kesambet setan di kos kamu kan?" Tanya Hana sambil meledek Selin.
"Iihhh.... Kamu ya Han masih pagi-pagi sudah buat mood aku hancur saja." Jawab Selin sambil mengerucutkan bibirnya kedepan.
"Hahhaha... Sorry-sorry Selin sayang" Tawa Yohana sambil memegangi perutnya. "Udahh aahhh kita ganti seragam aja yok" Ajak Yohana.
"Hhmmm" Gumam Selin masih kesal.
"Udah dong cemberutnya. Entar cantik kamu itu hilang lohh, Dan.... Entar kamu jadi kenyataan loh kesambet setan di kos kamu itu Hahhahah" Tawa Yohana langsung pergi melangkah dari samping Selin.
Sedangkan Selin yang udah lama menahan kesalnya Langsung berteriak. "Hanaaaa...." Geram Selin.
Sedangkan Yohana yang mendengar teriakan selin langsung tertawa terbahak-bahak, "Hahahhaha" Tawanya Dan juga para karyawan lainya yg mendengar percakapan Selin dan Yohana.
.
Sedangkan dikediaman Kenzo saat ini sedang menikmati sarapan pagi tanpa adanya suara, Dan hanya dentinggan sendok lah yang terdengar. Setelah sarapan pagi selesai Daniel langsung berdiri dan beranjak dari kursi.
"Daniel tunggu.... Papa mau bicara sebentar sama kamu" Tahan Kevin, Namun tidak ada jawaban dari Daniel. Kevin pun yang melihat ekspresi anaknya itu hanya bisa menghela nafas kasar.
"Besok Papa dan Mama akan berangkat ke negara xx. Dan kami akan tinggal sementara waktu disana untuk mengurus anak cabang perusahaan kita" Ucap Kevin menatap Daniel. Namun tetap Daniel tidak mau menjawab.
Melihat sikap Daniel yang tidak perduli, Kevin dan Yuliana pun hanya bisa menghela nafas kasar. Sebenarnya kevin yang merasa selalu di abaikan merasa bosan dengan sikap Daniel. Entahlahh Daniel menganggap kevin dan Yuliana hanyalah mayat hidup yang tinggal di Mension mewah itu. Daniel yang berubah menjadi sosok pria yang dingin, Semenjak Papanya yang tega berselingkuh dibelakang Mamanya membuat Vanesa Depresi dan bunuh diri. Daniel yang mengetahui kejadiaan itu membuatnya jadi murka dan sangat membenci para wanita, Namun ada 1 wanita yang selalu Daniel tunggu Yaitu Selin Callista Amor.
Tampa menanggapi Kevin, Daniel pun langsung berjalan menuju pintu utama, Dan tampaklah Harsan telah menunggu di depan mobil Daniel.
"Selamat Pagi tuan." Sapa Harsan dengan sopan sambil membuka pintu mobil untuk Daniel.
"Hhmmm" Guman Daniel langsung masuk.
Harsan yang melihat wajah Daniel sedang murung, Telah mengetahui bahwasanya Daniel sedang banyak pikiran. Dan itu sudah hal biasa bagi Harsan dengan sikap dingin-nya Daniel yang seperti itu. Jadi Harsan tidak akan ambil pusing soal itu.
Setelah itu Mobil Daniel pun telah berada di area perusahaan Kenzo Group, Dan Tidak perlu memakan waktu yang lama bagi Harsan untuk melewati jalan raya yang begitu sangat ramai.
Melihat mobil Daniel tiba, Para pengawal Daniel pun langsung membuka pintu untuknya.
"Selamat pagi tuan" Sapa mereka dengan hormat.
Tampa membalas, Daniel pun langsung turun dari dalam mobil mewah itu bersama dengan Harsan yang berada disampingnya. Soal ketampan, Daniel jangan diragukan lagi. Setiap hari dirinya selalu dipuja-puja oleh para karyawan dikantor itu meskipun mereka hanya mendapatkan tatapan tajamnya dari Daniel.
"Selamat pagi tuan" Ucap para karyawan yang sedang berbaris itu.
"Pagi" Balas Harsan biasa saja.
Dan Jangan harapkan Daniel mau menjawab sapaan para karyawan. Itu tidak mungkin, jangankan jawaban sapaan pagi karyawan. Senyum-man Daniel saja tidak pernah di lihat oleh para karyawan lainnya, dan Harsan-lah yang selalu menjawab sapaan pagi para karyawan KENZO GROUP.
Tanpa menunggu lama Daniel dan Harsan pun langsung melangkah menuju pintu lift khusus Presdir dan client petinggi -petinggi Kenzo.
Tiinnggg...
Pintu Lift pun kemudian terbuka tepat dilantai paling atas lantai 50. Daniel dan Harsan pun langsung berjalan menuju ruangan khusus Presdir. Sesampainya mereka di depan pintu ruangan Daniel, Mereka pun langsung masuk kedalam ruangan itu.
Kini Daniel telah duduk di kursi kebesarannya. sambil memijiti pelipisnya.
"Har... Panggil William keruangan ku sekarang." Perintah Daniel sambil membuka berkasnya.
"Baik Tuan" Angguk Harsan langsung keluar menuju ruangan William.
Tampa menunggu lama Harsan dan william pun telah berada di ruangan Daniel. Dan tampak wajah William terlihat gusar dengan perasaan yang tidak tenang.
"Duduk.." Ucap Daniel dengan tajam.
"Te..Terima kasih Tuan." Balas William gelagapan saat melihat mata tajam Daniel.
Daniel pun langsung bangkit berdiri dari kursinya kebesaranya dengan berkas yang ada di tangan kanan Daniel, Tampa menunggu lama Daniel langsung melemparkan berkas itu ke hadapan william.
Ppraakkkk...
William pun langsung bersujud dibawah kakinya Daniel dengan kaki dan tangan yang bergetar.
"Ma-maaf.... Tuan. Apa salah yang telah saya lakukan Tuan?" Tanya william dengan suara terbata-bata.
Kemudian Daniel langsung mendengus kesal saat mendengar pertanyaan dari william.
"Apa kamu tidak tau kesalahan kamu william?" Tanya Daniel dengan menekan setiap kalimat yang dilontarkanya.
"Ti-tidak tuan" Jawab William semakin ketakutan.
Lalu Harsan bangkit berdiri dari sofa dan langsung memunguti berkas-berkas yang bercampakkan dilantai itu dan menyerahkannya kepada William.
Dengan tangan bergetar William menerima berkas itu dari tangan Harsan, Kemudian William membuka berkas itu secara perlahan. Beberapa detik kemudian william langsung membulatkan matanya sambil mengeleng-geleng kan kepalanya.
"Maaf Tuan saya tidak pernah melakukan ini". Ujar william dengan air mata yang telah berjatuhan.
"Tidak tauu?" Tanya Daniel dengan emosi yang sudah memuncak, Bagaimana tidak? Daniel telah diselimuti dengan masalah pagi ini, ditambah dengan masalah baru lagi, Itulah yang membuat Daniel sangat marah pagi hari ini, Dengan tangan yang telah dikepal. "Harsan cari tau dalang semua ini, sepertinya ada yang sedang bermain-main dengan ku" Ucap Daniel emosi.
"Baik Tuan." Angguk Harsan
"Pergilah, Jika kamu merasa tidak bersalah, Cari tau dalang semua ini" Usir Daniel kepada William.
"Baik tuan, Seya permisi dulu" Pamit William langsung keluar dari ruangan Daniel.
"Apa jadwal hari ini Har?" Tanya Daniel setelah William keluar.
"Jadwal hari ini makan siang di restoran xx dengan client dari perusahaan kota xx tentang pembangunan Hotel di kota sebelah." Jawab Harsan sambil melihat ulang jadwal Daniel.
"Jam berapa sekarang?."
"11.06 Tuan."
"Sekarang kita berangkat." Ucap Daniel langsung menyambar jas mahalnya.
"Siap Tuan." Harsan langsung mengikuti langkah kaki Daniel dari belakang.
Saat Daniel keluar dari ruangannya, Para karyawan pun langsung berhamburan menuju meja kerja masing-masing. Karna tak ingin bermasalah dengan tuannya itu.
"Hhufffhhhhh.." Begitulah helaian nafas para karyawan setelah Daniel berlalu dari hadapan mereka. Yaa seperti itulah sikap para karyawan saat Daniel muncul tiba-tiba dengan wajah murung, Jadi semua karyawan tidak mau cari masalah dengan perusahaan akibat kelalaian sedikit pun. karna masih mau menikmati gaji fantastis dari perusahaan KENZO GRUP.
Tampa menunggu lama mobil BMW yang telah dinaiki oleh Daniel dan Harsan pun langsung melaju menuju ke Restoran xx yang sangat terkenal dikota itu.
.
Di dalam Restoran para karyawan sangat sibuk melayani para pelanggan petinggi jabatan kantor.
"Selin" Panggi Edwar
"Iya Boss" Jawab Selin menghampiri Edwar.
"Kamu segera antarkan ini kemeja no 38." Serah Edwar ketangan Selin.
"Baik boss" Angguk Selin langsung menghampiri meja 38.
Yaa beginilah kalau Restoran sedang ramai, Boss pun jadi ikut bekerja, Karna Edwar memang seorang Chef handal.
Bbbyyuuurrrr......
Selin yang buru-buru tidak sengaja menabrak seseorang hingga mengakibatkan jus yang ada di atas nampan itu terjatuh tepat mengenai pakaian setelan Jas mahal Daniel.
Ddeeeennggggg.....
Suasana pun langsung tegang dan sunyi, tidak ada satu orang pun yang berani membuka suara. Dan tampak lah Daniel yang telah menahan marah, Langsung mengepal kedua tangannya, Sedangkan Harsan tidak dapat berbuat apa-apa setelah melihat wajah Daniel yang sudah sangat merah sekali akibat menahan emosi yang udah sampai ke ubun-ubun.
"kamu...." Teriak Deniel mengepal tangannya diwajah Selin.
Sedangkan Selin yang diteriaki tidak dapat berbuat apa-apa karna dia tau letak kesalahannya, tanpa menunggu lama lagi, Selin pun langsung bersujud dibawah kaki Daniel sambil mengosok-gosokkan kedua tangan ya didepan dadanya.
"Ma-maafkan saya tuan.. Maafkan saya tuan" Mohon Selin dengan mata yang sudah berkaca-kaca dan bergetar akibat ketakutannya terhadap Daniel. Dan Selin juga tau bahwasanya orang yang di hadapan ya itu adalah pelanggan VVIP restoran mereka.
"Apa? maaf?" Teriak Daniel dengan tajam.
Mata selin yang tadinya berkaca-kaca telah menjadi air mata yang telah mengalir diwajah cantik ya selin. dan itu pun langsung membuat Selin menjadi membisu akibat ketakutanya.
"Hahahhahah... "Daniel pun langsung tertawa sumbang "Gampang sekali ya kata maaf keluar dari mulut kotor kamu itu" Sinis Daniel melihat Selin.
Dengggg..
Selin pun langsung terkejut mendengar perkataan Daniel, Dengan berat hati Selin menerima kenyataan itu saat Daniel mengatakan Mulut Kotor selin. Namu selin tidak dapat berkata, selain kata Maaf untuk Daniel.
"Tuan Maafkan saya. hiks hiks hiks saya akan melakukan apapun asalkan Tuan mau memaafkan saya." Mohonnya lagi.
"Berdiri" Perintah Daniel.
Namun Selin belum bergerak dari posisinya, Harsan yang melihat itu, Langsung membantu Selin bangkit berdiri, dari pada permasalahan-nya bertambah panjang.
"Maafkan saya tuan...Maafkan saya hiks.. hikss" Mohon Selin sambil menangis lagi
"Diam...!" Teriak Daniel mendengar isak tangis Selin yang membuat telinganya sakit.
Selin pun langsung membeku ditempatnya, Namun tidak dengan air matanya yang masih terus mengalir diwajah cantik ya selin.
Kemudian Daniel mencengkram dagu ya selin dengan kuat. "Saya bisa memaafkan kamu tapi dengan nyawa mu ini, Karna saya sangat membenci wanita seperti kamu." Ucap Daniel sambil menekan setiap kalimat yang diucapkan ya.
Denggg...
Lagi-lagi Selin dibuat terkejut, Serasa jantung selin langsung berhenti saat Daniel mengatakan dengan nyawanya.
Edwar yang melihat kejadiaan itu langsung menghampiri dan berlutut dibawah kakinya Daniel.
"Tuan tolong maafkan kelalaian karyawan saya tuan, Saya mohon tuan" Mohon edwar juga ikut ketakutan.
"Hhhhaaaahhhhhh." Daniel pun menghela nafas gusar. "Kamu tau bukan, saya paling tidak suka suasana seperti ini." Ucap Daniel mengepal tangan ya lagi.
"sa-saya tau tuan!" Jawab Edwar terbata-bata. akibat ketakutan, karna edwar tau siapa yang sedang dihadapinya ini. DANIEL DERON KENZO.
"Har.. kamu taukan apa yang akan kamu lakukan sama wanita ini dan juga restoran ini. Ucap Daniel.
"Tau tuan!" Jawab Harsan pasrah, dia tidak bisa berbuat apa-apa meskipun Harsan merasa kasihan melihat Selin yang sedang ketakutan.
"Batalkan meting ya sekarang juga"
"Baik tuan."
Daniel pun langsung meninggalkan restoran itu diikuti oleh Harsan dari belakang, Dan hari ini hari yang paling sial bagi Daniel.
Semua yang ada di Restoran itu pun kemudian menghela nafas legah. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa saat melihat kejadian itu, Karna mereka tidak mau mencari masalah dengan Daniel kalau tidak mau perusahaan mereka bermasalah.
Sedangkan selin langsung terduduk lemas di lantai, dia tidak habis pikir kenapa masalah datang padanya hari ini "Hiks hiks hiks" tangis Selin.
Yohana pun yang melihat itu segera berlari menghampiri Selin dan langaung memeluknya dengan erat, Dan Yohana pun juga ikut menangis "Hiks hiks hiks" Bagaimana tidak? Yohana pun tak habis pikir bagaimana ujung nasib Selin dan juga Restoran mereka, Apalagi yang dihadapi ini adalah Tuan Daniel yang sangat berpengaruh di Negara mereka saat ini.
Didalam mobil Daniel menghela nafas gusar, Dia tidak habis pikir kejadian hari ini, Sungguh membuat mood ya sampai naik pitam. Sedangkan Harsan hanya bisa menghela nafas pelas, Harsan tau seperti apa sosok Daniel dan sangat tau sebesar apa Daniel menahan emosi yang telah memuncak itu.
Akibat kejadian itu Daniel pun menjadi sangat diam didalam perjalanan. Dan yang dilakukan Daniel saat ini hanya menyandarkan kepalanya sambil menutup kedua matanya. Namun Harsan tau betul suasana apa yang lagi dibutuhkan oleh tuan muda ya itu.
Setelah 30 menit dalam perjalanan, Mobil Daniel pun telah berada di area pekarangan Vino-Bar yang sudah sangat lama menjadi langganan Daniel dan pemilik bar itu juga tidak jauh adalah sahabat dekat ya Daniel. Namun hari ini Daniel tidak disambut oleh sahabat y itu. Jangan tanya kenapa Daniel tidak disambut oleh Vino Alvaro karna ini adalah jam tidurnya Vino. Namun Daniel tidak mempermasalahkan, Daniel tetap masuk kedalam bar itu.
Pengawal yang ada di luar itu maupun didalam bar langsung menundukkan kepala saat mereka tau siapa yang ada dihadapan mereka itu.
"Silahkan masuk tuan!" Ucap salah satu pelayanan yang bernama Dimas yang telah sering melayani Daniel.
Dimas yang melihat pakaian Daniel yang kotor akibat tumpahan jus itu tidak bertanya sedikit pun. karna dia tidak mau berurusan dengan hal pribadi Daniel.
Tampa menunggu lama lagi Dimas langsung menunjukkan arah jalan kepada Daniel dan Harsan menuju ruangan VVIP yang selalu ditempati Daniel kalau lagi banyak pikiran.
Sesampai diruangan itu Daniel langsung mendudukkan bokongnya di atas sofa dan mencampakkan setelan jas mahalnya ke atas lantai dan langsung memijit-mijit pelipisnya seperti orang kelelahan. yahhh....Daniel memang kelelahan.
"Dimas tolong belikan pakaian baru tuan Daniel" Perintah Harsan.
"Baik tuan" Balas Dimas dan langsung keluar dari ruangan itu.
Harsan yang melihat setelan Daniel yang tergeletak di lantai langsung memungut jas itu dan meletakkannya di disudut ruangan. Tampa menunggu lama terdengar suara ketukan pintu.
tok tok tok
"Masuk!" Ucap harsan.
*C**eklekkk*.....
Dimas pun langsung muncul di ambang pintu dengan Peper-bag yang ada di tangan kanannya. Kemudian Dimas menyerahkan ke kepada Harsan.
"kalau begitu saya permisi dulu tuan." Pamit Dimas kepada Harsan dengan sopan dan langsung keluar dari ruangan itu.
"Terima kasih Dimas." Ucap harsan.
"Sama-sama tuan!" Balas Dimas.
Kemudian Harsan menyerahkan peper-bag itu ketangan Daniel.
"Inih tuan" Serah Harsan.
"Mmmmm" Gumam Daniel dengan malas. Lalu Daniel bangkit berdiri dari atas sofa menuju kamar mandi.
Setelah 15 menit kemudian. Daniel pun langsung keluar dari dalam kamar mandi dengan setelah rapi dan elegan. Lalu Daniel mendudukkan bokongnya kembali ke atas sofa.
"Tuan, apa yang akan saya lakukan kepada wanita itu?" Tanya Harsan setelah Daniel memantikkan rokok mahal ya itu.
"Apaa...?" Tanya Daniel langsung membuang rokoknya. "Kamu menyebutnya seorang wanita? tidak-tidak lebih tepatnya seorang monster betina!" Ucap Daniel dengan sinis.
Harsan pasrah dengan kalimat yang dilontarkan oleh Daniel. Harsan pun tidak ingin berdebat, yang akan menambah badmood ya Daniel semakin melunjak.
"Bukankah saya sudah mengatakan pada mu Har?" Lihat Daniel kepada Harsan.
"Iya tuan, Saya minta maaf, Tapi saya hanya merasa kasihan saja melihatnya tuan. Dan sepertinya dia sangat membutuhkan pekerjaan itu!" Ucap Harsan pelan-pelan agar tidak menyinggung tuannya itu.
"Hhuueeenmmffffff" Tampak Daniel menghela nafas kesal dan sekali-kali menghusap wajahnya, Lalu Daniel menatap tajam ke arah Harsan. Sedangkan harsan yang ditatap Daniel tajam merasa sedikit cemas akibat perkataan yang baru dilontarkanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!