NovelToon NovelToon

Pesona Gadis Cupu

EP.01 Prolog _Happy Reading_

Masa lalu membuat Bella harus merubah penampilannya menjadi gadis cupu. Terkadang Bella sedih dengan cacian dan makian teman-temanya bahkan ada yang tidak mau berteman dengannya, namun Bella tetap berusaha untuk membuat bundanya agar tidak menghawatirkannya.

Kak Dinda meninggal 5 tahun yang lalu akibat pemerkosaan yang membuatnya mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat pergelangan tangannya, semenjak kepergian kak Dinda yang difikirkan bunda hanyalah aku tidak boleh bernasib sama dengan kak Dinda maka dari itu bunda melarang ku berdandan layaknya remaja SMA sebayaku. Aku mencoba menuruti perintah bunda demi kebaikanku juga, tidak ada salahnya aku menuruti perintah bundaku sendiri.

Lain cerita dengan Aska cowok tampan yang disukai banyak wanita. Aska bisa memacari mana saja wanita yang iya inginkan. Sikapnya yang sombong, tengil, mesum, cool, dan juga mempunyai sisi baik menyimpan masa lalu yang menyakitkan. Kekerasan yang diterimanya dan juga ibunya membuat Aska berjanji tidak akan menyakiti bahkan sampai melakukan kekerasan fisik pada wanita seperti yang dilakukan ayahnya pada ibunya sebelum akhirnya ayahnya meninggal ditangan ibunya sendiri. Keluarganya berantakan, ibunya Intan dipenjara dan dia tinggal bersama kakek Kusuma Wijaya juga kakaknya Denis .

EP.02 Sekolah Baru _Happy Reading_

Pagi hari tampak cerah cuacanya, waktu menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Bella bangun dari tempat tidurnya dengan langkah yang cepat menuju kamar mandi. Hari ini adalah hari pertama ia harus ke sekolah barunya.

Beberapa menit dikamar mandi, ia keluar dengan pakaian rapi seragam sekolah. Tidak lupa menggantung handuknya, lalu merapikan rambut yang sedikit basah. Setelah itu ia mengambil kacamata lalu memakainya dan tidak lupa tas sekolah juga ponsel. Mengenakan sepatu lalu bergegas dengan cepat turun untuk berpamitan dengan bundanya.

“ Aduh hari ini aku pasti telat, kenapa bunda tidak membangunkan aku? Bella langsung berangkat ya Bun.” kata Bella sambil terburu-buru.

“Bella makan dulu baru berangkat sekolah” pinta bundanya, namun Bella mengacuhkan perkataan bundanya karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.

“Hari ini Bella tidak sarapan Bun..” ucap Bella sambil berlari ke depan rumah menemui pak Burhan yang telah menyiapkan sepedanya.

Bella langsung menaiki sepedanya tanpa berkata sedikitpun pada pak Burhan. Pak Burhan hanya tersenyum melihatnya. Mengayuh sepedanya dengan sangat kencang karena waktu sudah menunjukan pukul tujuh.

Betapa terkejutnya ketika dia akhirnya sampai juga disekolah baru. Namun tampaknya ia sudah telat, karena sang penjaga telah menutup pintu gerbang. Peraturannya kalau melebihi pukul tujuh pintu gerbang akan langsung ditutup dan tidak ada lagi siswa yang boleh masuk.

“Pak.. buka pintunya.” Ucap Bella pada pria paruh baya.

“Ini sudah pukul tujuh lebih lima menit, kamu telat” berlalu pergi meninggalkan Bella.

“Pak buka pintunya… bukak pak saya mohon” dengan memelas pada bapak penjaga. Namun tanpa menghiraukan ucapan itu pak Adi namanya meninggalkan Bella begitu saja.

Tiba-tiba datang seorang cowok dengan pakaian kotor dahi yang terluka tampak menegeluarkan darah di sudut bibir. Tampak kagetnya Bella melihat keadaan cowok tersebut.

“Yah… buat kaget saja” sambil memegang dadanya karena terkejut.

“Lo anak baru ya? Hari pertama masuk sudah telat dasar cewek cupu pemalas” Aska berucap dengan senyum sinisnya.

Tanpa menghiraukan ucapan cowok yang belum diketahui namanya, Bella membuka tasnya dan mengeluarkan tisu. Perlahan membersihkan luka yang ada di dahi dan sudut bibir cowok itu. Tanpa berkata sedikitpun cowok itu hanya diam mematung. Melihat tindakan gadis yang baru dilihatnya pertama kali.

“Apa yang lo lakukan?” ucapnya menepis tangan Bella yang sedang membersihkan lukanya.

“Luka lo kalau tidak dibersihkan bisa infeksi.” Bella melanjutkan membersihkan luka itu sambil berkata kembali “Kenapa semua cowok hobinya itu berantem, kurang kerjaan saja berlaga seperti jagoan padahal ujung-ujungnya terluka” omel Bella.

“Hemmmm”

Entah sudah beberapa menit Bella membersihkan luka lalu menempelkan plester pada dahi. Bella baru tersadar jika dirinya sudah terlalu lama meninggalkan kelasnya yang pertama kali.

Seketika ia melupakan semuanya, sekolah baru, kelasnya, dan keterlambatan. Laki-laki dihadapannya sungguh mempesona. Parasnya yang tampan membuat semua yang memandangnya akan luluh begitu juga dengan Bella.

“Sial hari ini aku telat, pasti kalau Bunda tahu marah. Masa hari pertama sudah telat” sambil memasukkan tisunya kembali kedalam tas. Tanpa sadar ada tangan yang menarik pergelangan tangan Bella, dengan langkah yang terburu-buru tangan kekar itu membawa sepeda juga memegang pergelangan tangan Bella menuju belakang sekolahnya.

“Lewat sini, lo tinggal lurus nanti belok kanan setelah itu lo akan langsung kedepan ruangan kepala sekolah” sambil menyerahkan sepeda Bella lalu meninggalkannya tanpa berucap kembali.

...“Dasar cowok tengil, sudah di tolong dengan masa bodohnya tidak mengucapkan terimakasih. Hari yang sial, sudah telat di tambah bertemu cowok tengil tidak tahu di untung. Bikin kesal saja, sabar Bel.. sabar tenangkan diri.” batin Bella....

Aska memang begitu, namun ada sisi baiknya. Walau kadang menyebalkan tetapi Aska masih membantu dan tidak memandang status orang itu.

Dia juga buka tipe lelaki yang akan melihat perempuan mengalami kesusahan. Karena baginya perempuan harus selalu dihargai, dilindungi, dan tidak boleh sampai disakiti.

"Beraninya dia nyentuh gua, tapi menarik juga tuh cewek cupu. Gua lupa bilang makasih, pasti cewek itu kesel sama gua. Pacar gua aja tidak pernah perlakuin gua kaya cewek tadi dia bahkan selingkuh. Sial, gara-gara dia gua harus berantem sama Rehan saudara tiri gua sendiri."

Aska melempar tasnya di depan muka Adi dan Reza, sontak mereka berdua terkejut. Masih pagi muka Aska sudah ditekuk, dengan baju sedikit kotor juga luka di dahinya.

"Sialan lo main lempar-lemparan." ucap Adi kesal

"Gua lagi kesel sama anak baru." ucap Aska

"Kelas mana? Cantik apa ngga?" tanya Reza terlihat antusias dengan cerita Aska

"Mana ada cewek kaya dia dibilang cantik, udah rambutnya di ikat semua pakai kacamata lagi." ucap Aska sedikit tertawa

"Kan gua belum lihat, siapa tau nanti gua bisa gebetan dia." ucap Reza menarik kedua sudut bibirnya dan mengangkat kedua alisnya

"Emang dia mau sama lo?" kata Adi yang di balas tawa begitu juga Aska

"Sialan lo, ngga suka banget kalau lihat temen seneng. Dasar temen ngga ada akhlak." kata Reza kesal

"Cewek kaya gitu bukan selera gua, gua benci ngga suka gayanya." ucap Aska sambil tertawa

"Jangan benci nanti cinta loh, kan benci sama cinta beda-beda tipis bro." ucap Adi tersenyum menepuk punggung Aska

"Ya kali gua suka sama cewek model begituan." kata Aska masih dengan tawaran kecil

"Ya elah sombong lo, nanti aja kalau udah kepincut sama pesona gadis cupu tamat riwayat lo." ucap Reza dengan tawa kencangnya begitu juga Adi

"Gila lo berdua." kata Aska kesal karena sudah kesal dibuat kesal lagi dengan bercandaan kedua sahabatnya itu.

"Ya elah gitu aja ngambek lo bro, udah kaya anak gadis." ucap Adi dengan tawaan, lalu kepalanya dipukul Aska.

"Aduh sakit bebek." ucap Adi mengelus kepalanya yang di pukul Aska.

"Mana ada bebek disini, adanya buaya darat." ucap aska melirik Reza

"Sialan lo, ganteng gini dikatain buaya darat. Dosa lo ngatain temen sendiri." kata Aska sambil memanyunkan bibirnya

"Kalau temenya kaya lo ya ngga papa." ucap Adi, tertawa keras begitu juga dengan Aska

"Tumben banget lo telat?" tanya Reza mengalihkan pembicaraan

"Iya mana baju kotor, luka segala." sambung Adi

"Biasa cowok jagoan." ucap Aska menyombongkan diri

"Mana ada cowok jagoan terluka." seru Adi yang disambut tawa oleh Reza

"Ada contohnya gua. Oh iya kok ngga dan guru?" tanya Aska melihat sekeliling teman-temannya sibuk dengan ponsel dan candaan mereka.

"Cuma dikasih tugas." jawab Reza

"Udah kelas tiga juga tugas mulia dah perasaan." gerutu Aska

"Tau tuh, mau di luluskan sukarela kali." ucap Reza membuat tawa Adi dan Aska

"Seneng dong lo kalau beneran di luluskan sukarela." kata Aska melirik Reza masih dengan senyuman

"Jelas lah, jelas banget nanti gua keliatan bodohnya." ucap Reza manyun, yang hanya di balas senyum oleh Adi dan Aska.

Begitulah Aska, Adi dan Reza kalau ketemu ya rame. Itu juga yang membuat persahabatan mereka awet dari jaman SMP. Tidak ada rahasia diantara mereka, selalu menyelesaikan masalah bersama, sahabat rasa keluarga. Adi yang tegas tetapi juga humoris yang selalu menasehati udah kaya Abang buat Aska dan Reza. Sedangkan Reza, cowok ceria yang rada-rada suka keluar bodohnya tapi yang membuat persahabatan mereka ada rasanya.

Mereka selalu membagi suka duka satu sama lain, menceritakan semua hal tentang cinta, keluarga, bahkan hal kecil sekalipun. Mereka memang anak orang kaya namun mereka tidak menyombongkan harta orang tua, buat apa sombong harta orang tua kalau sombong harta sendiri itu tidak masalah.

Jangan lupa tinggalkan jejak😄

EP.03 Sekolah Baru 2 _Happy Reading_

Kini Bella sudah berada didepan ruang kepala sekolah,dengan langkah yang ragu ia memberanikan diri masuk keruangan kepala sekolah. Mengetuk pintu ruang kepala sekolah lalu masuk dengan perasaan takut.

Perasaannya takut. Memikirkan hukum apa yang akan ia dapatkan. Pasti kepala sekolah akan berfikir dia siswa yang bandel dan sering telat.

“Per… misi pak.. saya Bella siswa baru pindahan dari Jakarta.” Dengan takutnya mengatakan perkataannya pada bapak kepala sekolah.

“Silahkan duduk Bella.” Pinta kepala sekolah.

Masih dengan perasaan takut Bella duduk di depan kepala sekolah. Beberapa menit berbincang dengan kepala sekolah, ia diantar kekelasnya. Beberapa langkah sampai pada ruang kelas 3-B yang akan menjadi kelasnya.

Beberapa setelah kepala sekolah berbincang menjelaskan keterlambatan Bella pada ibu Juwita. Selesai kepala sekolah menjelaskan pada ibu Juwita di panggillah Bella untuk masuk, dengan malasnya juga lalu perlahan melangkahkan kakinya menuju kelas. Kepala sekolah lalu meninggalkan ruang kelas.

“Hari ini kita kedatangan siswa baru, Bella silahkan perkenalkan diri kamu pada teman-teman.” Kata ibu Juwita.

“Nama saya Bella Putriani Husen, saya pindahan dari Jakarta, semoga kita bisa menjadi teman” kata Bella memperkenalkan dirinya pada teman-temannya.

Setelah selesai memperkenalkan diri, bu Juwita menunjukkan pada tempat duduk yang kosong pada Bella. Bella melangkah menuju tempat duduknya pada barisan ke empat, dengan perlahan menurunkan tas tentengnya lalu duduk.

***

Aska dan kedua temanya sedang merokok diatap. Tanpa menghiraukan situasi dengan santainya menghisap rokok yang ada di sela jari kedua dan ketiga. Itulah kebiasaan Aska, Adi, dan Reza, mereka selalu menghabiskan waktu di atap dengan merokok.

Walaupun itu kebiasaan buruk yang mereka lakukan tidak membuat para gadis tidak menyukai mereka. Paras mereka yang tampan, cool, mesum, ramah, dan tengil, membuat para gadis tergila-gila pada mereka.

...“Siapa tadi nama gadis cupu itu?” batin hati....

“ Lo kenapa lagi bro? pagi-pagi sudah babak belur.” Tanya Reza.

“Biasa lah, Rehan.” katanya malas.

“Lo itu bodoh Aska. Seharusnya lo senang putus dengan Bianca, kenapa lo malah terlihat bodoh hanya karena satu cewek saja” ucap Adi menasehati Aska.

“Benar kata-kata Adi bro, cewek yang sudah selingkuh nantinya dia akan melakukan hal yang sama kembali dan itu sudah pasti.” sambung Reza meyakinkan Aska.

Suasana hening, Reza dan Adi berpandangan sejenak terheran dengan sikap sahabatnya itu. Hari ini datang dengan wajah yang babak belur karena berantem dengan selingkuhan Bianca, yang tidak lain saudara tirinya sendiri Rehan.

Seorang Aska bisa sampai di selingkuhi oleh kekasihnya sungguh miris nasibnya. Tanpa berkata lagi atau menjawab pertanyaan tersebut Aska meninggalkan kedua temannya sambil membuang sisa rokoknya yang sudah pendek asal. Adi dan Reza hanya heran dan mengikuti untuk pergi dari atap.

****

“Bella… aku Raya salam kenal” sapa Raya memperkenalkan diri dengan mengulurkan tanganya ke arah Bella, dijabatlah tangan Raya dengan senyum.

“Aku Bella, salam kenal Raya.”

“Mau ke kantin?”

“Boleh, ayo kita ke kantin hari ini aku tidak sarapan” jawab Bella.

Mereka berdua lalu sudah sampai di area kantin sekolahnya. Suasana tampak ramai, semua siswa sibuk memesan makanan dan memcari tempat duduk yang kosong. Mata Bella tertuju pada cowok tengil yang ia temui tadi pagi. Bella hanya membuang muka ketika cowok itu memperhatikannya, melanjutkan memilih makanan yang akan ia makan.

“Aska sayang, kenapa kamu tidak mengajakku ke kantin?” ucap Bianca manja sambil menggandeng tanggan Aska.

“Mau apa lagi? Kita sudah putus.” Jawab Aska dengan nada ketus.

“Aku tidak mau putus dari kamu Aska, maafkan kesalahanku, aku tidak akan mengulanginya lagi” kata Bianca memelas manja.

Aska tidak menanggapi ucapan Bianca. Matanya tertuju pada gadis berambut panjang yang diikat jadi satu dan mengenakan kacamata.

Bella tampak risih dengan tatapan itu terlihat punya niat terhadapnya. Baru kali ini ia di tatap oleh seorang laki-laki begitu lama. Tanpa menghiraukan tatapan itu, Ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah Raya.

...“Dasar cowok tengil, ada apa dengannya menatapku seperti itu jadi risik. Sungguh memalukan pacaran di lingkungan sekolah. Aduh gua ngomong apa? Kenapa gua harus mikirin cowok tengil itu… sadar Bella sadar” batin Bella....

“ Ini pesanan kamu.” Kata Raya sambil menyodorkan mangkuk berisi bakso dan diterimanya dengan senang hati.

“ Terimakasih Raya, ayo makan.” jawab Bella sembari memasukkan bakso kedalam mulutnya.

Mereka menyantap bakso masing-masing. Dilain tempat, Aska merasa risih dengan Bianca yang selalu menempel padanya, walaupun seisi sekolah tahu bahwa dirinya dengan Bianca statusnya pacaran namun saat ini mereka sudah putus dan itu membuat tidak nyaman teringat kelakuan Bianca padanya.

Bella melihatnya, kemesraan mereka. Ia tak menghiraukan itu , seorang cowok tampan seperti Aska mana mungkin tidak punya pacar, pasti jadi rebutan. Bella tidak menghiraukan itu, ia lalu lanjut memakan baksonya.

“Lo bukan pacar gua lagi, kita sudah putus.” ucap Aska keras membuat siswa lain memperhatikannya termasuk Bella dan Raya.

“Sayang, kamu kenapa? Aku kan sudah minta maaf.” Jawab Bianca dengan manjanya.

“Lo bukan pacar gua lagi. Mulai sekarang jauhin gua karena gua udah punyak pacar. ”

“Apa! Kamu punya pacar? Siapa dia Aska?” Tanya Bianca tidak percaya.

Aska beranjak dari tempat duduknya berjalan meninggalkan Bianca dan mendekati Bella. Semua yang ada di kantin memperhatikan dengan herannya, Bella benar-benar terkejut, merasa gugup, takut, malu karena jadi pusat perhatian.

Tanpa berfikir panjang Aska menggenggam erat tangan Bella, seketika menjadi pusat perhatian. Bella begitu terkejut, apa yang akan dilakukan laki-laki yang sedang menggenggam tangannya. Fikiranya Bella mulai kemana-mana, entah hal apa yang akan terjadi saat ini juga.

“Mulai saat ini dia pacar gua” kata Aska tersenyum lebar tanpa bersalah. Membuat semua mata tertuju kepada mereka termasuk sababat Aska dan juga Bianca.

"Lo bercanda kan Aska?" tanya Bianca yang masih tidak percaya.

"Kenapa gua harus bercanda, emang dia sekarang cewek gua." ucap Aska lalu merangkulnya, perlakuan seperti itu membuat malu dan gugup.

"Gila tuh Aska udah ngga waras apa?" tanya Reza tak percaya dengan sikap sahabatnya.

"Tuh kan kemakan ucapannya sendiri." ucap Adi tersenyum karena ada bahan candaan nanti kalau ngumpul.

"Wow, Aska keren." seru Hani

"Makin hari makin keren aja Aska." sambung Meli yang mendapat pukulan dari Bianca.

"Kon dipukul Bi?" tanya Meli mengusap kepalanya yang dipukul Bianca.

"Sorry Bi, kita bercanda." ucap Hani yang hanya di balas lirikan oleh Bianca.

Bianca masih tidak percaya semudah itu Aska melupakannya. Bianca mengepalkan tangannya tidak suka melihat semu yang terjadi pada saat ini.

Dilihatnya semua teman-teman masih memperhatikannya, masih dengan menggenggam tangan langsung berlalu pergi dari kantin. Tepuk tangan meriah dari teman-temannya ketika setelah melihat mereka melangkah meninggalkan kantin. Bianca yang melihat itu semua semakin panas, kesal, dan marah. Ingin rasanya dia mencakar wajah pacar baru Aska.

..."Awas aja tuh cewek cupu berani nantangin gua. Dasar cewek murahan, diperlakukan seperti itu mau saja seperti tidak punya harga diri. Kalau dia masih dekat sama Aska gua akan kasih dia pelajaran, supaya dia tau kalau gua itu selamanya akan bersama Aska. Tunggu permainan gua cewek cupu." batin Bianca....

Jangan lupa like, comen, dan vote😄

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!