Halo😃
Namaku Elora Audi, saya biasa di sapa Audi, umurku 22 tahun dan baru menyelesaikan Sarjana di salah satu Universitas Jakarta, saya adalah salah satu mahasiswa yang pintar, cantik dan ceria itu yang membuat banyak orang mengenalku dan saya pernah jatuh cinta dengan seseorang namun dia menghianatiku, mulai saat itulah saya tidak ingin mengenal cinta lagi namun ketika saya selesai kuliah orang tuaku menjodohkan dengan anak temannya.
Namaku Alvaro Sanjaya, saya biasa di sapa Alvaro, saya adalah penerus Sanjaya, Perusahan nomor satu di Jakarta dan saya orangnya Cerdas sehingga saya bisa menjadi seorang CEO di usia 25 tahun namun saya sangat dingin dengan semua orang kecuali dengan orang yang saya cintai.
Ketika Audi menyelesaikan studinya langsung pulang ke kampung, sampai di rumah dia kaget karena banyak orang dan rumahnya penuh dihiasi oleh bunga-bunga yang indah, dia sempat bertanya dalam hati ada apa ini siapa yang akan nikah sementara saya anak tunggal.
Mamanya pun langsung menjemput dia di depan rumah dan langsung membawah ke kamar dan mamanya menyuruh orang-orang untuk merias namun Audi merontak.
"Mama ada apa ini? kenapa aku harus dandan dan aku sangat lelah sekarang mau istirahat.
"Sayang tenang ya, nanti juga kamu tau sendiri ikuti kata mama dan ini yang terbaik untukmu.
"Maksud mama apa sih? pokoknya aku mau istirahat."
Ketika mereka masih berdebat, datanglah papanya, bukanya menyapa Audi malah menanya sudah siap apa belum, pertanyaan papanya yang membuat Audi tamba pusing.
"Sebenarnya ada apa papa?
"Sayang sebentar lagi kamu akan menikah dengan anak temannya papa...
Audi sangat kaget dan tidak sadar menjatuhkan air mata.
"Papa ini tidak mungkin, aku masih trauma dengan laki-laki, apalagi kami belum mengenal satu sama lain, tolong pa tolong mengerti dengan perasaanku.
Tanpa menjawab papanya pun keluar dari kamar tanpa mempedulikan Audi
Saat melangkah keluar Audi sangat gemetar karena hari ini adalah hari pernikahan mereka apalagi menikah dengan orang yang belum dia kenal sama sekali.
Apakah aku bahagia atau mungkin ini adalah awal dari penderitaanku?
Tuhan semoga baik-baik saja dan aku pasti akan bahagia bersama keluarga baruku (kata Audi dalam hati).
Orang tuanya mengantar Audi sampai di depan Altar tepatnya di samping calon suaminya Alvaro, dia tetap menunduk tanpa memperhatikan calon suaminya dan pastor pun membekati mereka dan pemberkatan nikah pun telah selesai.
Suasana hati Audi tidak seperti pengantin-pengatin yang lain merasakan indahnya hari pernikahan. Begitu juga dengan Alvaro dia biasa saja karena dia menerima perjodohan ini hanya karena orang tuanya.
Audi ke kamar untuk instirahat karena sangat capeh dan ternyata kamarnya sudah di hiasi lanyaknya kamar pengantin. Alvaro menyusul dia dari belakang, dia pun bertanya kepada Audi.
"Apa kamu menerima perjodohan ini dan mau menjadi istriku?
"Iya saya terima karena menurut orang tuaku ini yang terbaik walaupun bukan yang terbaik buat aku"
Alvaro pun tersenyum sinis
"Aku juga demikian mana mungkin aku mau menikah dengan wanita sepertimu, okey setelah ini kita buat surat perjanjian dan kamu harus turuti semua perkataanku dan satu perlu kamu ketahui aku sudah mempunyai kekasih dan kamu tidak punya hak untuk melarangku membawah di ke rumah nanti".
Hati Audi bagaikan tersambar petir ingin teriak dan menangis namun tidak bisa ini awal dari pernikahan, Audi kamu harus semangat tidak boleh lemah di depan suamimu yang sombong ini, lalu ku menatap dia.
"Aku setuju dan tidak akan melarangmu apa saja yang kamu lakukan dan tidak mungkin aku akan cemburuh dengan kekasihmu itu karena aku juga tidak akan jatuh cinta denganmu karena kamu bukan tipeku.
Audi pun ke kamar mandi untuk mengganti gaun pernikahan, untung saja sangat mudah untuk di lepas. Audi keluar dan melihat Alvaro sudah tidur di tempat tidurnya, ini manusia tidak ada urat malunya, kenapa dia harus tidur di tempat tidurku dan aku tidur di mana coba?
Audi pun terpaksa tidur di sofa untung kamarnya ada sofa kalau tidak pasti dia tidur dibawah.
******
Audi membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling, di mana manusia itu, apakah dia sudah pergi? syukurlah kalau dia sudah pergi tanpa mengajak ikut dengannya (dalam hatinya), ketika sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa sadar Alvaro sudah berdiri di depannya, Audi sangat gugup melihat Alvaro.
Ternyata dia sangat tampan, ya Tuhan inikah suamiku, dia ternyata ganteng.
"Apakah aku seganteng itu sehingga kamu tidak berkedip melihatku?
"Apa katamu dan walaupun kamu ganteng aku tidak akan jatuh cinta denganmu karena aku sudah muak dengan namanya jatuh cinta.
Audi pun berdiri dan langsung membersikan diri di kamar mandi setelah mandi dia keluar dan mengajak Alvaro ke bawah untuk sarapan.
Audi menyapa orang tuanya dengan ramah begitu pula dengan mertuanya, mamanya memeluk dan mencium Audi.
"Anak mama sudah bangun rupanya, pasti kamu capeh ya sayang? Memang sudah biasa pengatin baru pasti capeh apalagi dengan malam pertama.
Seisi ruangan pun tertawa dan Audi sangat malu lalu mamanya mengajak mereka untuk sarapan, setelah sarapan selesai keluarga Alvaro mengajak Audi untuk pulang bersama mereka dan bagaimana pun Audi sudah menjadi milik mereka.
Setelah Audi sampai di rumah mereka, Audi terkagum karena rumah mereka begitu besar dan megah, kedatangan mereka disambut oleh beberapa pelayan. Mama Alvaro pun mempersilhkan Audi masuk sedangkan Alvaro sudah masuk duluan tanpa menghiraukan Audi. Mamanya pun memeluk dan menyarankan Audi untuk bersabar menghadapi Alvaro dan harapannya agar mereka saling menerima, mencintai dan bahagia selamanya.
Mama menyuruh pelayan mengantar Audi ke kamar serta membawa koper.
Wow kamar yang luas dan bagus tak seluas kamarku, apakah mereka ini orang kaya? yah walaupun orang kaya atau apa aku tetap tidak akan mencintai dia.
Hei, ngapain kamu diam diri situ atau kamu mau berdiri di situ terus sepanjang hidup? sini tanda tangani surat kontrak ini.
Huuuu dasar manusia arogan...
Sebelum aku tanda tangani surat ini kamu juga tidak punyak hak untuk mengatur hidupku apapun itu.
"Iya untuk apa juga saya mengatur hidupmu, buang-buang waktuku saja".
Setelah mereka tanda tangan surat kontrakan itu pelayan mengetuk pintu kamar mereka...
Silahkan masuk!
Maaf tuan, nyonya. Nyonya besar memanggil untuk makan siang.
Baik bi, silahkan tunggu di bawah.
Bibi...bibi...bibi...Audi memanggil pelayan tadi.
Bibi pun menoleh ke arah Audi,
"Ada apa nyonya?
"Bi jangan panggil aku nyonya ya, panggil Audi saja.
"Jangan begitu nyonya nanti saya di marah sama tuan Alvaro.
"Tidak apa-apa ko bi, biar saya yang jelaskan dengan dia nanti."
"Baiklah non Audi, kalau begitu saya permisi".
Ayo kita turun makan siang, mereka papa sama mama menunggu kita makan.
Papa dan mama pun mengajak kami makan, namun Audi sangat cangguh dan rasanya lain ketika makan dengan orang baru, mama melihat makannya Audi tidak banyak.
Sayang anak mama ko makannya sedikit saja, jangan malu-malu ini rumahmu sendiri.
"Mama apa-apa si, kalau dia makan sedikit yea berarti dia sudah kenyang, jangan paksa orang (kata Alvaro). "Alvaro jangan begitu, Audi harus makan banyak biar cepat memberikan cucu untuk kami.
Audi rasanya lain ketika mama mantunya menyebut cucu. Audi hanya diam.
"Iya ma iya (jawab Alvaro). Iyakan Audi sayang harus makan banyak yea, biar kuat dan cepat memberi papa dan mama cucu.
Audi binggung harus tidur dimana karena tidak mungkin satu ranjang dengan Alvaro, Audi pun berpikir tidur dengan bibi. Ketika kakinya menglangkah keluar Alvaro memanggil dia.
"Audi kamu mau kemana? "kamu tidur di sofa dan jangan bermimpi tidur denganku."
"Siapa juga yang mau tidur dengan manusia arogan macam kamu, mendingan saya tidur dengan bibi.
"Apa katamu, saya arogan? awas saja kamu, tidur sudah, apa kata mereka kalau kamu tidur dengan bibi.
" iya bawel."
Audi bangun tanpa sadar dia jatuh dari sofa, untunglah tidak apa-apa dan Alvaro belum bangun, kalau dia lihat pasti tertawa. Setelah memberiskan diri Audi turun membantu bibi memasak sarapan.
"Selamat pagi bi Ina,
"Selamat pagi non, udah bangun?" iya bi, aku mau bantu bibi masak, "tidak usah non, biar bibi saja yang masak", aku udah biasa ko bi, tidak apa-apa.
Saat mereka sarapan papa, mama maupun Alvaro kaget karena rasa masakannya beda dengan sebelumnya, Alvaro memanggil bibi.
Bi siapa yang masak? "maaf tuan, yang masak tadi non Audi" (ternyata anak ini jago masak) hem, lumayan enak, "lumayan apaan kamu, ini sangat enak, emang anak mama bukan hanya cantik tapi juga jago masak, menantu idaman betul" iyalah ma, makanya papa menjodohkan mereka karena Audi sudah yang terbaik buat anak kita" iya..iya..kalian menang".
Sayang kami minta maaf sebentar kami ke London, papa dan mama tinggal disana dengan adik iparmu dia masi kuliah namanya Cintya tunggu dia libur baru kami pulang lagi atau Alvaro kalau punya waktu liburan nanti kesana sekalian kalian bulan madu...
Bulan madu apaan mama, kami tidak usah bulan madu, "jangan begitu Alvaro, mama saja dulu ke Korea apalagi kalian atau Audi mau ke Korea?
Tidak usah mama Audi belum ada rencana untuk bulan madu (bagaimana bisa bulan madu sementara kami punya kontrak pernikahan hanya setahun).
Setelah kepergian papa dan mama, Audi kesepian di rumah, Alvaro kerja sampai malam bahkan dia pulang pagi hanya ganti pakayan dan berangkat kerja lagi, Audi sangat senang ketika Alvaro tidak pulang...
Hari terus berganti dan Audi merencanakan mencari pekerjaan dan menelpon beberapa temannya, untungnya ada lowongan di Perusahaan Wijaya perusahan nomor dua di Indonesia, perusahaan membutuhkan sekertaris seorang CEO.
Baiklah saya mencoba membawa lamaran, siapa tau saya lulus apalagi dengan kemampuanku yang luar biasa ini (kata Audi).
Audi berangkat dengan taksi online sampai di depan Wijaya Grup dia kagum dengan bangunan yang tinggi dan lumayan besar, setelah itu dia ke meja respsionis untuk menanyakan ruangan CEO untuk membawa lamaran karena langsung berusan dengan CEO apalagi dia yang menentukan siapa yang berhak menjadi sekertarisnya.
Setelah mereka menunjukan ruangan CEO saya gugup karena ini baru pertama kali melamar kerja setelah kuliah, dia memberanikan diri bahwa dia bisa.
Tok..tok...tok....
Silahkan masuk...
"Permisi bapak, saya Elora Audi ingin melamar jadi sekertaris bapak.
(wahh lumayan cantik ini anak) siapa yang suruh kamu memanggil saya bapak, emang mukaku sudah setua itu? (Tanya Leon).
Bu..bukan itu maksud saya pa karena bapak itu atasan disini.
Letakan lamaranmu di atas meja, kalau kamu lulus nanti saya hubungi..
Baik pak, saya permisi...
Semua atasan sombong tidak ada sopan sekali pun, mungkin karena mereka orang kaya ya, ahh jadinya saya ingat lagi dengan manusia arogan itu.....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!