NovelToon NovelToon

Cinta Kamu

#01

Aisha Aliana Putri, Gadis periang, pintar, dan baik hati. Aisha tinggal di Desa daerah Bandung, di sekolahan Aisha selalu mengikuti perlombaan mengasah otak seperti lomba matematika se daerah Bandung, bahkan sampai luar negeri dan mengharumkan nama Indonesia. Membuat kedua orangtuanya bangga, walau hidup Aisha tergolong pas-pasan. Aisha tak pernah lupa membagi dan membantu orang yang membutuhkan.

Aisha sudah memenangkan lomba matematika, Dia mendapatkan beasiswa di sekolahan terfavorit dan termahal di Jakarta.

"Bunda, Ayah. Aku menang dan mendapatkan beasiswa." Teriak girang Aisha.

"Alhamdulillah, Bunda bangga sama kamu, Neng." Bunda Anna memeluk Aisha.

"Terimakasih, Gusti Allah. Engkau memberikan putri yang cantik dan pintar, Hamba tidak henti-hentinya bersyukur kepada Engkau, ya Gusti Allah." Ayah Ali bersujud syukur.

"Ya, Bun, yah. Tapi aku akan pergi jauh dari kalian." Aisha menunduk sedih.

"Kamu jangan gitu, Neng. Ingat raihlah cita-cita mu setinggi langit, lagi pula kita masih satu lingkungan di Indonesia. Kamu harus semangat untuk meraih cita-cita mu itu, Ayah janji akan selalu mendatangi mu." Ayah Ali memeluk Aisha.

"Gimana kalau kalian ikut aku juga ke Jakarta?." Usul Aisha, lalu Aisha merangkul manja kepada orangtuanya.

"Tidak, Nak. Kamu tau sendiri, Bunda dan Ayah harus mengurus sawah peninggalan nenek. Lagi pula adik kamu Adam dan Ibrahim masih kecil dan harus sekolah." Bunda Anna berdiri dan pergi menuju dapur.

"Aisha disana sendirian dan akan kangen dengan Bunda dan Ayah, beserta adik-adik. Atau aku batalkan saja tidak jadi sekolah di Jakarta." Aisha bersedih.

"Neng, Kamu jangan seperti itu. Kamu harapan Ayah dan Bunda, kamu harus semangat untuk menggapai cita-cita mu, Neng. Bunda, Ayah dan adik-adik akan mengunjungi mu kalau bisa setiap pekan. Ayah, Bunda dan Adik-adik ke Jakarta atau sebaliknya kamu mengunjungi Ke Bandung." Ayah Ali mengelus rambut Aisha.

"Iya, Ayah. Aisha akan semangat menggapai cita-cita Aisha untuk menjadi orang sukses, membantu para orang yang membutuhkan. Terimakasih, Ayah." Aisha memeluk Ayah Ali.

Adam Usia 8 tahun, sedangkan Ibrahim umur 6 tahun. Mereka baru saja pulang sekolah.

"Assalamualaikum..." Serentak.

"Wa'alaikumsalam... " Jawab Aisha dan Ayah.

"Kak, kata orang-orang kakak memenangkan perlombaan, ya?." Adam mencium punggung tangan Ayah Ali.

"Kakak juga mendapatkan beasiswa ke Jakarta, berarti kakak akan keluar dari rumah ini." Ibrahim menatap Aisha sedih.

"Adik-adik kakak ini, sekarang sudah mulai pada cerewet ya." Aisha mencubit pipi adik-adiknya.

"Ish... Kakak sakit atuh." Adam memegang pipi yang bekas di cubit Aisha.

"Abis adik-adik kakak sangat menggemaskan." Aisha memeluk kedua Adiknya.

"Ih... Kak, jangan di peluk-peluk, kami bukan anak kecil lagi." Gerutu Adam.

"Ish... sombong kali kalian, kakak akan kangen banget sama kalian nanti." Aisha melipatkan kedua tangannya.

"Emang kakak, mau kemana?." Ibrahim duduk di samping Aisha dan d susul Adam.

"Kakak akan berangkat ke Jakarta untuk menimba ilmu yang bermanfaat." Aisha menyenderkan kepalanya di sofa, lalu menghembuskan napas dengan kasar.

Bunda Anna datang dari dapur membawakan kue kesukaan Aisha.

"Untuk merayakan kesuksesan, kakak kita makan kue kesukaan kakak." Kata Bunda tersenyum.

"Hhoorree 👏👏👏👏." Girang Adam, Ibrahim dan Aisha.

"Terimakasih, Bunda cantik." Aisha memeluk Bunda Anna.

"Ini hadiah buat anak Ayah yang cantik." Ayah memberikan paper bag.

#02

Bunda Anna datang dari dapur membawakan kue kesukaan Aisha.

"Untuk merayakan kesuksesan, kakak kita makan kue kesukaan kakak." Kata Bunda tersenyum.

"Hhoorree 👏👏👏👏." Girang Adam, Ibrahim dan Aisha.

"Terimakasih, Bunda cantik." Aisha memeluk Bunda Anna.

"Ini hadiah buat anak Ayah yang cantik." Ayah memberikan paper bag.

"Ini apa Ayah?." Tanya Aisha yang membolak-balik paper bag.

"Bukalah." Ayah Ali mengelus rambut Aisha.

Aisha mengeluarkan sebuah kotak dari paper bag.

"Ya, Allah. Ayah ini Ponsel baru, terimakasih Ayah." Aisha terharu dan memeluk Ayah.

"Ya, Neng. Gunakan ponsel ini sebaik-baiknya. Maaf Ayah hanya bisa beli yang bekas." Kata Ayah Ali.

"Ngga apa-apa Ayah, lagi pula ini sudah lebih dari cukup." Aisha mencium punggung tangan Ayah Ali.

"Terimakasih, Bunda. Sudah membuatkan aku kue." Aisha mencium punggung tangan Bunda Anna.

"Iya, Neng. Sudah abiskan kuenya, abis itu kalian siap-siap bentar lagi azan magrib." Kata Ayah Ali.

Ayah Ali dan Bunda Anna mengajarkan anak-anaknya tidak dalam pelajaran, tapi juga ibadah. Bahkan kalau masalah tentang ibadah Ayah Ali dan Bunda Anna sangat keras mengajarkan tentang ibadah.

Azan magrib berkumandang dengan merdu, mereka sudah siap-siap untuk sholat berjamaah. Ayah Ali yang menjadi Iman.

Selesai Sholat Ayah Ali dan Bunda Anna mengajarkan anak-anaknya mengaji. Lantunan ayat suci Al Qur'an yang di bacakan Aisha begitu indah dan sangat menyejukkan di hati.

Bunda Anna meneteskan air mata, tak tahan haru suara Aisha yang membacakan ayat suci Al Qur'an.

"Subhanallah suara mu, Neng. Selalu bikin Bunda menangis, indah banget." Bunda Anna mencium kening Aisha.

"Subhanallah, Neng. Merdu sekali suara mu." Ayah Ali.

"Terimakasih, Ayah, Bunda. Aisha bangga menjadi anak Ayah dan Bunda, karena sudah begitu banyak Ayah dan Bunda mengajarkan kami anak-anak mu tentang agama." Aisha memeluk kedua orang tuanya.

"Kakak, kami akan sangat merindukan kakak. Walau kakak itu cerewet dan marah-marah, kami sayang kakak." Adam dan Ibrahim memeluk Aisha.

"Ya, Allah. Aku bersyukur terlahir dari keluarga ini, Ayah dan Bunda dengan sabar mengajarkan banyak hal, terutama menghadap Mu, Ya Allah. Ijinkan aku menjadi anak yang sholeha dan sukses, agar bisa membahagiakan mereka semua. Amiin YRA." Kata Aisha dalam hati dan meneteskan air mata.

Hari sudah mulai malam, Aisha masih sibuk untuk menyiapkan keperluan di Jakarta. Ayah dan Bunda juga sibuk membantu Aisha, Adam dan Ibrahim sudah terlelap di kamar.

"Neng, ini sudah malam sebaliknya kamu istirahat, besok di teruskan lagi." Bunda Anna mengelus rambut Aisha.

"Iya, Bun, yah." Aisha meletakkan buku ke lantai lalu beranjak ke Ranjang.

"Jangan lupa baca doa." Ayah Ali mengingatkan Aisha.

-------------------------🌸🌸🌸🌸🌸---------------------

Keesokan harinya, Aisha membantu Bunda Anna menjual hasil panen ke pasar tradisional terdekat.

"Mang biasa, ya." Kata Bunda Anna lembut.

"Iya, Bun. Terima kasih, jangan lupa minggu depan barangnya aku pesan lagi." Mang Ujang pemilik toko.

"Insya Allah, Mang. Kalau gitu kami pulang dulu, Assalamualaikum..." Bunda membungkuk kepala sedikit.

"Wa'alaikumsalam." Mang Ujang.

"Bun, abis ini kita mau kemana?." Tanya ku melirik Bunda.

"Kita beli baju kamu untuk disana." Bunda Anna, lalu menarik tangan Aisha.

"Bun, baju aku masih pada cakep-cakep kok, mendingan uangnya buat yang lain." kata Aisha.

#03

Bunda Anna memilikan begitu banyak baju yang akan Aisha pakai di Jakarta.

"Astaghfirullah, Bunda. Ini banyak banget, Aku ngga mau Bunda membelikan baju terlalu banyak, mendingan uangnya bisa Bunda pakai nanti." Aisha menaruh kembali baju-baju ketempat semula.

"Tidak kamu harus beli." Tegas Bunda Anna.

"Iya, aku milih 5 potong ini aja ya, Bun." Aisha pasrah dan mengambil asal baju.

"Nah, gitu loh, Neng." Kata Bunda Anna menepuk pundak Aisha.

Aisha dan Bunda Anna menuju kasir, karena letak Desa ke Jl. Riau harus menempuh 4 jam, karena letak Desa Aisha berada di belakang bukit.

"Bun, aku lapar." Kata Aisha agak merengek.

"Makan di tukang bakso itu yuk, kayanya enak dech." Kata Bunda Anna menujukkan kearah penjual bakso.

"Di bungkus aja, ya Neng. Kasihan Ayah dan adik-adik kamu pasti belum makan juga." Bujuk Bunda Anna.

"Iya, Bunda Ku. Sayang, Mmuuaacchh..." Aisha mencium pipi Bunda Anna. Lalu pergi menuju tukang bakso

"Dasar anak manja." Bunda Anna tersenyum dan mengikuti Aisha dari belakang.

Aisha sangat senang bisa makan bakso, karena di Desanya susah nyari bakso. Maklum di Desa penduduknya hanya sedikit tidaklah terlalu banyak. Mereka sekolah juga menempuh jarak yang sangat jauh, bila jalan kaki dua jam lebih baru sampai ke sekolahan. Tapi jalankan tanpa putus asa, malah semangat untuk menimba ilmu.

"Ini, Neng Baksonya, total semua Rp 60,000." Kata penjual bakso.

"Ini, Mang. Terimakasih." Aisha memberikan uang dan mengambil satu kantong besar bakso.

"Sudah, Neng." Tanya Bunda Anna

"Sudah, Bun. Kita pulang keburu malam nanti." Aisha menggandeng Bunda Anna.

Skip

Mereka sampai rumah tepat jam 7 malam, Bunda Anna langsung menghangatkan bakso yang di belinya. Aisha membawa barang belanjaan ke kamarnya.

Ketika Aisha melewati kamar kedua orangtuanya, Aisha melihat Ayah Ali dan adik-adik sedang sholat Isya Jama'ah. Aisha meneteskan air matanya, karena Aisha akan kangen dengan keluarganya.

"Aku pasti sangat merindukan kalian semua." Batin Aisha, menghapus air mata. Lalu pergi ke kamarnya. Aisha membersihkan diri dan Sholat Isya, Bunda tidak sedang Sholat. Karena sedang kedatangan tamu bulanan.

Ayah Ali dan Adik-adik Aisha turun kelantai satu dan menghampiri Bunda yang sedang menata piring di meja.

"Assalamualaikum, Bunda." Serentak.

"Mmmm... Menunya Bakso ya, Bun?." Tanya Ibrahim menghirup bau bakso.

"Iya, Nak. Cepat kalian duduk." Perintah Bunda Anna

"Kakak, kemana Bun? Ayah ngga lihat anak cantik Ayah." Tanya Ayah Ali kepada Bunda Anna.

"Aku disini, Yah." Aisha yang tiba-tiba muncul di belakang.

"Sini, duduk sama Ayah." Ayah Ali menepuk kursi di sampingnya.

"Iya, Yah." Aisha duduk di kursi.

Mereka menikmati hidangan bakso, bagi mereka bakso merupakan makanan langka. Karena susah di dapatnya. Selesai makan, Aisha membantu Bunda Anna di dapur dan membereskan sisa-sisa abis makan. Ayah Ali dan Adik-adik Aisha menonton TV di ruang keluarga. Walau di Desa ini sangat jauh dari kota untuk listrik sangat sulit, Ayah Ali orangnya sangat pintar di bisa membuat tenaga listrik dari air dan tanah. (😂😂😂 umpama ya geas bisa buat listrik dari air dan tanah, karena ini dunia novel bisa kita buat sendiri 😁😁😁).

Ayah Ali juga mendapatkan penghargaan dari gubenur Bandung, karena bisa menciptakan listrik.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!