Terlihat seorang gadis cantik tengah berjalan menuruni tangga dengan wajah lemasnya, sekarang pukul 05.30 dan ia belum bersiap-siap untuk ke sekolah ntahlah hari ini ia merasa sedang tidak enak badan gadis itu yang kerap di sapa Keisha itu menghampiri Bundanya -Karina- yang sedang menatapnya bingung, Keisha langsung duduk di sebelah Bundanya yang sedang mengerjakan sesuatu di laptopnya.
"Keisha kenapa belum siap-siap?"tanya Karina yang menatap Keisha yang terlihat sangat lemas.
"Keisha gak sekolah ya bun Keisha ngerasa gak enak badan hari ini, rasanya jalan aja gak mampu gara-gara lemes bun apalagi nanti upacara"ucapan Keisha membuat Karina tersenyum.
"Yaudah, nanti Keisha banyakin istirahat ya tapi sekarang Keisha sarapan dulu sana bunda udah buatin sarapan" Keisha menggelengkan kepalanya.
"Keisha gak usah sarapan ya bun soalnya agak susah nelen"
"Kalau gitu nanti biar bunda suruh salah satu abang buat beliin Keisha bubur yaa" seketika wajah Keisha berseri.
"Bubur yang di depan perumahan ya bun" Karina tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
Tiba-tiba terdengar derap langkah seseorang membuat Karina dan Keisha serempak menoleh ke arah tangga. Disana terlihat Adrian yang memakai baju kemeja dan celana panjang dengan rambutnya yang dibiarkan basah namun rapi membuat terkesan keren dimata kaum wanita. Adrian menghampiri Karina dan Keisha, sebelumnya ia menatap Keisha bingung.
"Kei ini udah siang tapi kenapa kamu belum siap-siap? Nanti telat loh kan hari ini upacara" Keisha tak mau menatap Adrian karena Adrian yang telah membuatnya sakit sekarang.
"Lagi sakit" ucapnya singkat.
"Ihh jangan judes-judes napa sama abang sendiri" Keisha memutarkan bola matanya malas, sedangkan Karina menggelengkan kepalanya menatap kedua anaknya ini yang jarang sekali akur pasti selalu saja berdebat daripada pusing melihat mereka Karina memilih untuk fokus kepada laptopnya.
"Bodo amat"ucapnya membuat Adrian menghela nafasnya.
"Keisha sakit apa?"tanya Adrian dengan nada khawatir.
"Sakit hati!"ucapnya dengan suara yang agak meninggi membuat Adrian mendelik.
"Hah? Seriusan?" Keisha menghembuskan nafasnya kasar dan menatapnya kesal.
"Ihhh Keisha sakit gara-gara bang Rian, jadinya sekarang Keisha gak bisa sekolah"
"Lah kok gara-gara abang?"
"Kalo aja abang gak telat jemput aku les waktu itu aku gak bakalan kena hujan, udah tau kalau aku kena hujan dikit cepet sakitnya"ucap Keisha yang terlihat kesal sedangkan Adrian menggaruk tengkuknya yang tidak sama sekali gatal sambil cengengesan tidak jelas.
"Ya maaf Kei kan kuliah abang beresnya jam setengah 6 jadinya ya telat jemput kamu" Keisha hanya diam menatapnya malas sedangkan Karina beralih menatap Adrian.
"Lain kali jangan begitu Adrian ya walaupun itu telat setengah jam tapi kasian Keisha yang lama nunggu kamu, kalau emang kamu gak bisa cepat jemput Keisha ya kamu bisa minta tolong sama Regal atau Mike buat jemput Keisha, nah trus gara-gara kamu yang telat jemput Keisha jadinya dia sakit tuh sekarang, kamu kan tau sendiri Keisha itu gak bisa kalau kena hujan ya walaupun kenanya sedikit, sekarang minta maaf sama Keisha sana"cerocos Karina panjang lebar.
'Sialan emang si Keisha dapet ceramahan lagi deh gue dari bunda'batin Adrian.
Adrian menatap Keisha kesal dengan Keisha hanya memeletkan lidahnya.
"Iya bun Rian janji gak ngulangin lagi, Kei abang minta maaf ya" Keisha tertawa melihat wajah Adrian yang seperti tidak ikhlas meminta maaf pada Keisha.
"Iya Keisha maafin lain kali jangan kayak gitu lagi"
"Iya-iya"
Tak lama kemudian terlihat Marcell yang menuruni tangga dengan menggunakan kemeja rapi dan jas seperti layaknya orang kantoran, dan Keisha tahu pasti semua abangnya akan menanyakan mengapa ia tidak sekolah? Huft..
Marcell menatap Keisha yang masih santai duduk di sebelah Bundanya dengan pakaian tidurnya.
"Kei kenapa gak sekolah?" Keisha menghela nafas dugaannya benar Bang Marcell pasti akan menanyakan itu.
"Lagi sakit bang" Marcell mendekatinya lalu menganggukkan kepalanya.
"Yaudahh Keisha banyakin istirahat trus jangan lupa makan sama minum obat juga kalau gitu abang berangkat ya, bun abang berangkat dulu"ucap Marcell yang mengelus puncak rambut Keisha sebentar lalu beralih kepada Karina dan menyalimi tangnnya.
"Loh kok pagi-pagi gini?"
"Iya bun biar gak macet soalnya jam setengah 8 Marcell ada meeting sama clien" Karina menganggukkan kepalanya mengerti.
"Jangan lupa sarapan ya Cell" Marcell menganggukkan kepalanya lalu beralih menatap Keisha lagi.
"Inget ya apa kata abang, jaga pola makannya jangan males makan atau abang gak akan ijinin kamu keluar rumah, jangan lupa juga minum obat" dengan wajaah yang lemas Keisha menganggukkan kepalanya.
"Hati-hati bang Marcell" Marcell menganggukkan kepalanya kemudian melenggang pergi.
"Riannn, Regal sama Mike mana mereka belum bangun?!"pekik Karina karena Adrian tengah sarapan di dapur.
"Mike masih tidur soalnya dia kuliahnya siang bun, kalo Regal dia masih siap-siap!"pekik Adrian kembali dan tetapi saat itu juga Regal menuruni tangga sambil merapikan bajunya setelah itu tatapannya tertuju pada Bundanya dan Keisha.
"Keisha kenapa gak siap-siap? Ini udah siang loh nanti kita terlambat"ucap Regal seraya menatap arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dan sudah menunjukkan pukul 06.30
Keisha menatap Regal.
"Keisha sakit Bang" Regal mendelik ia mendekat ke arah Keisha dan menempelkan telapak tangannya ke dahi milik Keisha, Regal merasakan panas di dahi Keisha pun menurunkan tangannya dan menatapnya.
"Kok bisa tiba-tiba sakit sih?" Keisha menatap kearah Adrian yang tengah asik memakan sarapannya, yang ditatap pun merasa tak peduli dan tetap melanjutkan sarapannya.
"Gara-gara bang Rian tuh yang telat jemput aku les, jadinya aku kena hujan" pandangan Regal seketika terarah ke Adrian dengan tatapan tajamnya, Adrian yang ditatap seperti itu oleh adiknya pun menaikkan kedua bahunya acuh, tatapan Regal kembali ke arah Keisha.
"Yaudah Keisha istirahat aja nanti biar bang Regal yang kasih tau ke temen sekelas kamu"
"Iya bang, kalau bisa kasih tau Talitha ya eh tapi kalau ke Airin juga boleh soalnya dia sekertaris kelas"ucap Keisha sambil menyengir, Regal hanya menganggukkan kepalanya kemudian melenggang pergi menuju dapur untuk sarapan.
"Regal, Mike belum bangun juga?" Regal menatap bundanya yang tengah menatapnya lalu ia menggelengkan kepalanya.
"Belum bun, kemaren Mike bergadang nonton film trus katanya dia ada kuliah siang" Karina hanya menganggukkan kepalanya dan kembali melanjutkan perekerjaan didepan laptop.
"Rian kalo udah selesai sarapan tolong bangunin Mike ya, terus suruh dia beliin bubur untuk Keisha yang didepan perumahan soalnya Keisha susah nelennya" Adrian menganggukkan kepalanya mengerti setelah mendengar ucapan Karina, ia pun langsung beranjak menuju kamar Mike sedangkan Regal yang sudah selesai sarapan kembali ke ruang tamu dan menghampiri bundanya.
"Bun Regal berangkat dulu ya takut kesiangan"ucap Regal yang menyalimi tangan bundanya.
"Iya Gal hati-hati ya jangan ngebut-ngebut" Regal menganggukkan kepalanya kemudian tatapannya beralih ke arah Keisha.
"Kei, abang berangkat ya inget istirahat jangan capek dulu" Keisha menganggukkan kepalanya mengerti, lalu Regal melenggang pergi menuju luar rumah dan langsung menaiki motornya menuju sekolahannya.
Sedangkan Michael yang baru saja bangun pun menghampiri Keisha.
"Bisa sakit juga ya kamu Kei" Keisha menatap Michael yang sedang terkekeh dengan kesal.
"Ya bisa lah kan aku manusia bang kecuali kalau aku hantu ya gak mungkin aku bisa sakit" lagi-lagi Michael terkekeh karena ucapan Keisha.
"Yaudah deh abang beliin kamu bubur dulu ya, belinya berapa? Satu aja?"
Keisha berfikir sejenak kemudian membukan suaranya.
"Kalau bisa sih buat makan siang nanti bang soalnya Kei susah nelen" Michael menganggukkan kepalanya kemudian ia berjalan mengambil kunci motor dan langsung membelikan bubur untuk Keisha.
Kemudian Karina beranjak duduk dan menatap Keisha.
"Kalo bunda tinggal Kei keberatan gak? Soalnya bunda harus kebutik karena ada orang yang mau ngambil pesanannya"
"Gak papa kok bun kan ada bang Mike" Karina menatap Keisha ragu, karena Keisha sangat susah kala disuruh makan kecuali ada yang memantaunya.
"Tapi kan nanti bang Mike kuliah"
"Iya bun tapi nanti bang Regal udah pulang kok jadi bunda tenang aja gak usah khawatir, Kei baik-baik aja kok" Karina pun menganggukkan kepala percaya kemudian ia berjalan pergi menuju kamarnya untuk bersiap, sedangkan Keisha berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai 2.
.
.
.
.
...◇◆Bersambung◆◇...
jangan lupa vote dan komennyaaa:))
Regal tengah berjalan cepat menuju kelas adiknya itu untuk memberitahu pada temannya bahwa Keisha tidak dapat hadir sekolah hari ini. Saat telah sampai di depan kelasnya ia memanggil sekretarisnya yang bernama Airin itu, yang dipanggil pun merasa gelagapan apalagi diketahui bahwa Airin itu salah satu fansnya Regal.
"Eee..emm.. ada apa ya kak?" wajah datar Regal membuat Airin semakin gugup jika berada dihadapannya, Regal yang tampak terlihat biasa saja pun membuka suaranya.
"Gue cuman mau kasi tau kalau Keisha hari ini gak bisa sekolah karena sakit, untuk suratnya nyusul aja ya soalnya tadi gue gak sempet buat surat" Airin menganggukkan kepalanya mengerti ketika mendengar suara berat dari Regal ya walaupun berbicara panjang namun nadanya tidak bersahabat dan sorot matanya yang dingin.
"Eee... iya kak makasi ya infonya" Regal menganggukkan kepalanya kemudian Airin melenggang pergi menuju bangku guru untuk mengabsen, dan saat Regal berbalik ingin pergi dari kelas Keisha ia berpapasan dengan Talitha yang tengah menunduk tak berani menatapnya, membuat Regal mengerutkan keningnya.
"Kenapa nunduk?" saat pertanyaan itu terlontar dari mulut Regal sontak Talitha mengangkat kepalanya dan dengan berani menatap wajah dingin Regal sambil tesenyum kikuk.
"Hmm tumben kak sendiri? Keisha kemana?"
"Keisha hari ini gak sekolah karena sakit, gue minta tolong ya Tal bilangin ke guru nanti " setelah Regal berucap seperti itu Talitha hanya bisa menganggukkan kepalanya.
"Iya bang nanti gue sampein" Regal menganggukkan kepalanya.
"Hm.. thanks Tal" kemudian Regal melenggang pergi saat berucap seperti itu, sedangkan Talitha hanya bisa mematung dan menganga karena ucapan Regal barusan, rasanya jantung Talitha ingin copot sekarang juga.
●○●○●○●
Keisha merasa sangat bosen sekarang, ia tengah berada dipinggiran kolam renang yang berada di rumahnya, ntahlah ia hanya bisa melamun dan membiarkan pikirannya melayang-layang begitu saja tanpa tujuan.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya membuatnya tersentak dan hampir saja ia menyebur ke kolam yang berada didepannya itu dan ternyata pelakunya adalah Adrian yang baru saja pulang dari kuliahannya
Keisha menatapnya dengan tatapan kesal.
"Ish bang Rian ngagetin aja si, untung aku gak nyebur tuh ke kolam"
"Ya lagian kamu diem mulu terus melamun awas loh ntar kesambet"
Keisha menampilkan wajah cemberut nya membuat Adrian mengerutkan keningnya melihat perubahan wajah adiknya itu.
"Kei bosen dirumah, ternyata kalau sakit itu gak enak banget, enakan sekolah si menurut aku" Adrian hanya terdiam membuat Keisha menatap kearahnya.
"Besok aku udah boleh sekolah kan bang?"
"Liat besok ya Kei kalau kamu belum sembuh ya jangan takutnya makin parah, nah sekarang mending kamu ke kamar terus istirahat jangan diem disini, siapa tau besok kamu udah bisa sekolah" entah kenapa ucapan Adrian membuat Keisha melongo.
"Bang Rian sehat?" Adrian yang diberi pertanyaan seperti itu pun mendelik.
"Maksud kamu? Abang gak sehat gitu?"tanyanya membuat Keisha menganggukkan kepalanya.
"Biasanya kan bang Rian gak waras tapi kok tiba-tiba nasehatin aku panjang lebar kali tinggi kayak tadi?" Adrian menatap Kesiha dengan tatapan datarnya.
"Keca emang jahat sama abang" Keisha mendelik ketika Adrian memanggilnya dengan nama kecilnya itu.
"Ihhh abangg Keisha udah gede jangan panggil dengan sebutan Keca lagi!"pekiknya membuat Adrian terkekeh.
"Lucu tau kamu kan masih kecil makanya abang panggil kamu Keca" lagi-lagi Keisha mendelik, ia benar-benar tak terima jika dipanggil dengan sebutan 'Keca'.
"Abang! Kei udah besar Kei umur 16 tahun dan Kei bukan anak kecil!"pekiknya yang sangat geram dan membuat Adrian kembali terkekeh.
"Yaudah-yaudah Kei istirahat sana nanti abang lagi yang kena ceramah sama yang lain gara-gara gak nyuruh kamu buat istirahat" Keisha menganggukkan kepalanya kemudian beranjak dan berjalan menuju kamarnya.
Saat sudah berada di kamarnya Keisha langsung merebahkan tubuhnya ke kasur empuknya itu, Keisha tidak langsung tertidur ia malah mengambil ponselnya yang sudah banyak sekali notif yang tertera kalau sudah banyak notif seperti itu pasti pelakunya adalah Talitha.
Ternyata dugaannya benar banyak notif Line dari Talitha apalagi karena Keisha tidak sekolah hari ini, Keisha pun segera membuka pesan tersebut.
TalithaAndrea
Eh kunyuk lo sakit apa? Tumbenan gue kira lo gak bisa sakit:v
Cepet sembuh woi gue kesepian dikelas tadi,eh tapi gila-gila tadi abang lo buat gue mendadak jantungan Kei gue seriuss, jantung gue rasanya mau copot dan gue rasanya ingin melayang ke atas bertemu sang malaikat saat itu juga anjai anjaiii gue kaget karena abang looo, haduhh jadi pengen diulang deh adegan waktu abang lo ke kelas:v
^^^KeishaAlfiana^^^
^^^Ck..abang gue lagi abang gue lagi^^^
^^^Bisa gak sih sehari gak usah bahas masalah bang Regal gue capek tau dengernya, lo yang ngomong gak capek apa, emang gak ada topik lain ya selain bang Regal hhh.^^^
TalithaAndrea
Hehehe...
Nggak ada! Yang ada dipikiran gue cuman bang Regal seorang:)
^^^KeishaAlfiana^^^
^^^Serah lo-,^^^
TalithaAndrea
Gimana keadaan lo sekarang? Gue bener-bener gak bisa hidup tanpa lo Kei ternyata, padahal lo baru sehari gak sekolah berasa gak ada lo selamanya tau gak.
^^^KeishaAlfiana ^^^
^^^Sumpah Tal kok lo lebay banget sih gue itu cuman S A K I T bukan M A T I^^^
TalithaAndrea
jahat banget si lo ngatain gue lebay-,
istirahat sono malah main handphone, awas lo kena ceramahan abang-abang lo lagi
^^^KeishaAlfiana^^^
^^^-___-^^^
TalithaAndrea
hehe peace Keishaquu:v
Keisha memilih untuk mengakhiri chattannya dengan Talitha menurutnya Talitha itu 11/12 dengan bang Rian sama-sama gilanya. Keisha tak habis fikir kenapa ia dikaruniai sahabat spesies langka seperti Talitha, ya walaupun Talitha seperti itu setidaknya ia bisa menjaga sebuah rahasia, itu yang membuat Keisha suka jika berteman dengannya.
Keisha menaruh ponselnya, ia berniat untuk tidur sebentar, entah karena apa kepalanya terasa sakit sekarang mungkin saja ini efek karena bermain ponsel tadi, ah Keisha tak mau berlama-lama ia langsung memejamkan matanya dan memasuki alam bawah sadarnya.
°•°•°•°•°•
Dimeja makan sudah ada Keisha, keempat abangnya dan bundanya seperti biasa mereka akan malam malam bersama, itu telah menjadi kebiasaan mereka selama ini.
Hanya terdengar dentingan sendok dan garpu tidak ada yang berani membuka suara ketika semua tengah sibuk dengan makanannya Keisha yang merasa tak kuat pun memecahkan keheningan.
"Abang-abang ganteng kesayangan Keisha, besok Kei udah boleh kan sekolah?"tanyanya dengan wajah memohon adalannya tetapi dengan serempak keempat abangnya menggelengkan kepalanya.
"Nggak boleh!"pekik mereka berempat membuat Keisha meringis mendengarnya dan setelah itu merubah wajahnya menjadi cemberut.
"Ihhh bangg Kei kan udah sembuh, lagian Kei bosen tau dirumah mendingan Keisha sekolah deh"ucapnya tetapi tetap mendapat gelengan dari keempat abangnya, ia pun menghela nafasnya berat, sedangkan Karina hanya menggelengkan kepalanya menatap kelakuan anaknya itu.
"Sembuh apanya orang tadi abang cek kamu pas tidur masih panas kok"ucap Michael membuat Keisha tersenyum kikuk.
'Huft selalu aja ketauan'batinnya.
Tak perlu waktu lama makan malam sudah selesai, Keisha membantu bundanya membawa semua piring kotor ke tempat cucian piring dan langsung mencucinya, sedangkan bang Marcell dan bang Regal pergi kekamarnya untuk melakukan aktivitas masing-masing tetapi tidak dengan Michael dan Adrian yang tengah duduk santai sambil menonton film action di televisi. Saat sudah selesai mencuci piring Keisha langsung berjalan menuju kamarnya namun saat ingin menaiki tangga langkahnya terhenti karena kedua abangnya memanggil namanya.
"Keishaa!"panggilnya membuat Keisha menoleh dengan tatapn bertanya.
"Sini duduk ikut nonton bareng abang"ucap Michael, Keisha tak menjawab melainkan mengalihkan pandangannya ke arah televisi yang menampilkan film action, Keisha benci orang yang berantem, dan Keisha benci film action.
"Udah tau Keisha paling benci kalo udah diajak nonton film action, mending tuh abang ngajak Keisha nonton film horor daripada film action, udah ah mau istirahat"ucap Keisha yang langsung melenggang pergi menuju kamarnya, sedangnya kedua abangnya melongo mendengar ucapan Keisha.
Setelah itu Adrian dan Michael saling tatap.
"Sejak kapan ya Keisha bilang ke kita kalau dia benci film action? Kok gue gak tau si? Perasaan tu anak biasa aja"ucap Adrian yang dibuat bingung oleh ucapan Keisha, sedangkan Michael menaikkan kedua bahunya lalu melanjutkan menonton televisinya dan Adrian mengikutinya
.
.
.
.
◇◆Bersambung◆◇
jangan lupa vote dan komennya yaaa:))..
Setelah 3 hari Keisha yang merasa tersiksa dirumah karena ia tidak diijinkan keempat abangnya untuk bersekolah, akhirnya hari ini Keisha di perbolehkan kembali bersekolah membuat Keisha sangat bersemangat hari ini senyumannya selalu menghiasi wajah cerahnya itu.
"Pagiii abang-abang kesayangan Keishaaa"sapa Keisha saat telat sampai di meja makan, keempat abangnya saling berpandangan menatap sikap aneh Keisha yang muncul secara tiba-tiba, Keisha menatap keempat abangnya kesal bukannya membalas sapaannya mereka malah saling tatap-menatap seperti ada yang salah didalam dirinya.
"Ih bang aku nyapa bukannya dijawab malah diem-diem bae kayak orang yang belum ngopi" ucapan Keisha membuat keempat abangnya sontak tertawa.
"Ya heran aja kamu kayak semangat banget hari ini"ucap Marcell yang menimpali, Keisha langsung tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.
"Oh iya dong jelas, Keisha merasa bahagia dikarenakan Keisha bisa kembali bersekolah setelah melewati masa tersiksanya selama tiga hari mendiam di rumah" keempat abangnya menggelengkan kepalanya mendengar penuturan Keisha yang bisa dibilang ngasal.
"Terserah apa kata kamu aja deh Kei, sekarang sarapan dulu nanti kalo telat kan berabe"ucap Michael membuat Keisha menganggukkan kepalanya ia memilih untuk duduk disebelah Marcell dan Keisha langsung menarik kursi tersebut sambil duduk syantik.
Tangan Keisha mulai mengambil susu putih didepannya itu, sudah dibilang kalau Keisha itu susah sekali makan, mengunyah rasanya hal yang berat untuknya maka dari itu keempat abangnya selalu memperhatikan makannya karena Keisha punya maag jika ia telat makan, saat sarapan pagi Keisha hanya meminum susu saja kalau tidak ia pasti meminta agar dibelikan bubur favoritnya didepan perumanahan.
...•○•○•○•○•...
Keisha berjalan berdampingan dengan Regal yang memasang wajah dinginnya, melihat mata tajamnya membuat semua tak bisa bekutik ya walaupun Regal sangat cuek terhadap sekitar kecuali dirumah dengan keluarganya tetapi fansnya tetap menyukainya dan tak kan beralih, parahnya lagi mereka sampai membuat grup diline untuk semua kaum hawa disekolah ini yang mengidolakannya dan nama grup tersebut aja 'Komunitas Fans Regal' mereka benar-benar sudah dibuat gila oleh Regal, akan tetapi Regal biasa saja dan tak mempermasalahkan itu malah ia tidak tau mereka sebegitunya sampai membuat grup diline dengan nama seperti itu.
Saat Keisha ingin berjalan menuju kelasnya, Regal mengikutinya membuat Keisha mengerutkan dahinya.
"Loh abang ngapain ngikutin Keisha? Kan kelas abang belok kiri"
"Abang mau anterin kamu sampai depan kelas karena abang mau mastiin kalo kamu gak kenapa-napa" Keisha menghela nafasnya lalu menganggukkan kepalanya saja mengikuti ucapannya.
Sesampai depan pintu kelas Keisha menutup kedua telinganya karena mendengar suara Talitha yang memanggil namanya dengan suara macem toa, Regal mengikuti hal yang sama seperti Keisha ia tak ingin telinganya sampai rusak gara-gara sahabat Keisha yang super duper toa ini. Sepertinya Talitha tak sadar bahwa Regal ada disana ia tengah sibuk memberikan bejibun pertanyaan kepada Keisha dengan suara yang tidak dapat dikendalikan pastinya.
"Gimana Kei lo udah sembuh? Sebelah mana yang sakit? Kok bisa si? Haduhh untung lo udah sembuh ya kalau nggak gak tau lagi deh, intinya gue kesepian selama tiga hari lo gak masuk"cerocosan Talitha membuat Keisha tersenyum kikuk sambil memberi kode agar Talitha melihat orang yang berada disebelahnya, Talitha yang peka akan kode itu pun menoleh dan mendelik sambil menutup mulutnya. Talitha melihat wajah Regal yang menatapnya datar pun Talitha hanya menyengir.
"Hehe.. maaf ya kak Regal" Regal hanya menganggukkan kepalanya terlihat ia tampak biasa saja membuat Talitha menghembuskan nafas lega.
"E..ee...emm.. gimana kak Keisha udah sembuh?" lagi-lagi Regal menganggukkan kepalanya, begitu saja sudah membuat Talitha meleleh pagi ini, ia berasa bersyukur karena pagi-pagi ia telah disuguhkan oleh pemandanganya yang menurutnya sangat Perfect.
"Keisha udah sembuh Tal cuman jangan terlalu banyak ngelakuin aktivitas, oh iya gue mau minta tolong sama lo buat selalu jagain Keisha terus inget suruh makan sama minum obat, kalau Keisha gak mau nurut lo bisa kasih tau ke gue, lo punya kontak line gue kan?" berbicara panjang dengan wajah dingin seperti itu sudah biasa buat Talitha, ia selalu merasa beruntung bersahabat dengan Keisha yang membuat Regal mengenalnya dan selalu berbicara padanya ya walaupun pembahasannya hanya tentang Keisha. Talitha pun menggelengkan kepalanya.
"Gak punya kak" Regal berpikir sejenak lalu kembali membuka suaranya, sedangkan Keisha melihat Regal yang se-posesif itu pun hanya menghela nafasnya berat.
"Hm yaudah kalau gitu lo langsung kasi tau gue aja kalau ketemu, Kei abang ke kelas dulu ya semua kepercayaan abang udah abang serahin ke Talitha awas aja sampai gak nurut sama dia" Keisha memutarkan bola matanya malas.
"Hmm.. iya abang aku bakalan turutin semua apa kata Talitha" setelah mendengar ucapan Keisha ia langsung melenggang pergi sedangkan Talitha dan Keisha langsung memasuki kelasnya.
Keisha tahu bahwa sebentar lagi Talitha akan heboh dan menceritakan semua tentang Regal, Keisha tau pasti itu Talitha sangat heboh jika baru saja bertemu Regal padahal ya mereka sering bertemu apalagi dengan Talitha yang sering berkunjung kerumahnya.
"Sumpah gila kalau tiap hari disuguhin pemandangan kayak gini sih gue gak rugi dateng pagi-pagi ke sekolah"ucapan ngasal Talitha membuat Keisha menatapnya malas.
"Mulai deh mulai"
"Kei kayaknya lo gak bersyukur banget deh ditakdirin punya abang super duper perfect, kalau mungkin ya gue punya abang kayak lo aduhh bakalan nurut banget deh sama apa perkataanya, gak akan gue bantah walaupun hanya sepatah kata" Keisha menatapnya datar.
"Lo bilang gitu karena lo nyatanya gak punya empat abang kayak gue dan lo gak ngerasain itu, gue yakin kalau lo emang ditakdirin punya empat abang kayak gitu pasti pikiran lo bakal sama pikirannya kayak gue" Talitha hanya menyengir mendengarkan ucapan Keisha.
"Lo bener juga si, ya tapi seenggaknya gue bersyukur diciptain abang kayak gitu, ya elo sukanya mengeluh doang kalau setiap abang abang lo ngeperhatiin lo"
"Gue bukannya gak bersyukur Tal, tapi itu udah kelewat batas gue bukan lagi Keisha yang dulu masih bisa di gendong kemana-mana yang masih bisa lari-larian ditaman, sekarang gue udah gede gue yakin seratus persen lo pasti juga ngelakuin hal sama kalo lo jadi gue"
"Ya intinya gue pengen dih punya abang kayak bang Regal gitu, walaupun dingin banget ngalahin kutub utara dan selatan tapi dia carenya nauzubillah aaa gila tipe gue banget tuh bang Regal, mustahil kalau ada yang bilang dia biasa aja, tapi kalau bukan abang ya punya pacar kayak bang Regal juga boleh"ucap Talitha yang diakhiri dengan cengiran, Keisha menghela nafasnya berat.
"Serah lo deh, emang susah ya kalo ngomong sama orang bucin kayak lo gitu, mending gue baca novel aja deh" Keisha mengambil novelnya di dalam tas dan mulai membacanya sedangkan Talitha mencibir.
"Baca novel juga bisa bikin jadi bucin"
"Dasar ya sok tau lo, lo aja gak pernah baca novel" Talitha lagi-lagi menyengir ketika mendengar ucapan Keisha.
...¤¤¤¤¤¤...
"Keisha Alfiana Wagner!"panggil Regal dengan wajah datarnya saat ketahuan ingin ke perpustakaan, Regal harus memastikan bahwa Keisha sudah makan atau belum, intinya sebelum ke tempat lain saat istirahat ia harus ke kantin dulu untuk mengisi perutnya jika tidak pasti Regal memarahinya.
Keisha yang dipanggil seperti itu pun menoleh dan menyengir.
"Peace bang"ucapnya sambil memeperlihatnya jari telunjuk dan jari tengah seperti membentuk 'v'.
Regal menghela nafasnya lalu mendekat ke arah adiknya itu.
"Kei kamu baru aja sembuh, ayo makan biar abang temenin" Regal langsung menarik pelan pergelangan tangannya namun Keisha menahannya.
"Keisha sebenarnya lagi nungguin Talitha yang lagi di dalam perpustakaan" Regal menaikkan satu alisnya setelah mendengar ucapan Keisha lalu menyipitkan matanya.
"Kamu bohong ya sama abang?" Keisha menautkan alisnya.
"Hah? Bohong apaan bang ih Keisha serius"
Regal berdehem, kemudian melipatkan tangannya didepan dada.
"Sejak kapan Talitha suka pergi ke perpustakaan perasaan sahabat kamu itu anti banget deh sama yang namanya perpus, terus tadi abang lagi ketemu dia katanya dia mau ke toilet sebentar, apa jangan-jangan..." Keisha menelan salivanya saat Regal menggantungkan kalimatnya sambil menyipitkan matanya.
"Kamu mau kabur dari Talitha supaya kamu gak makan apalagi Talitha gampang kalo dibohongin, hufft ayo Keisha makan sama abang!"ucapnya yang agak tegas membuat Keisha langsung terdiam tidak bisa berbicara apa-apa.
'Sumpah dehhh kenapa si abang-abang pada gak bisa dibohongin? Selalu aja ketauan huftt sebenarnya mereka itu tercipta dari apa sih heran gue'batinnya
Dengan malas Keisha hanya mengikuti Regal saja daripada ia harus mendapat ceramahan dari sang abang.
.
.
.
.
.
.
...●○Bersambung○●...
jangan lupa vote dan komennyaaa:))
,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!